Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
Kekeluargaan yang harmonis,, aseeek,,,,
Sulis juga wes tobat ora koyo ciblek meneh,,,,
Bayu pemimpin keluarga han kok,,
ojo goyah karo wedokan pokok,,,,gak bagus nantinya, wong katanya hafal quran kok tebar benih,,,, heuheu
 
Sedikit keripik maicihnya hu.
Maaf sebelumnya nih. Nubi sedikit merasa kecewa karena arah cerita ini kayak melebar. Kayak keluar dari kerangka cerita.
Topik juga beberapa kali nubi perhatikan berubah.
Dr awal terdapat sentuhan misteri2 trus d tambah ke kanuragan tp makin kesini makin kaya diari. Terlalu detail jg membuat feeling saat membacanya jd berkurang.

Segitu aja keripik pedas mak icihnya dari nubi yang hina dina ini. Kalo kebanyakan nubi pikir tar kaya 7turunan 8 belokan pmilik pabrik mak icihnya
 
Bimabet
PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA



Satu persatu Kapal kecil bersandar di kapal induk. Para pemancing naik ke atas kapal.

Bayu melihat mengangkat hasil pancingannya ke atas kapal.

"Biyuuh.... Tak pikir mung olehhe sak itik,sekaline akeh...." ucap Bayu saat melihat hasil pancingannya.(Aku pikir hanya dapatnya sedikit,ternyata banyak)

Bayu mendapatkan ikan GT,kakap merah,kerapu dan ikan hiu.

Bayu melihat hasil pancingan teman - temannya sambil mengambil choki - choki lalu menggigitnya.

"Habis ini kita lomba sendiri yuk.." ucap Bayu

"Ayoo...Hadiahnya apa?" ucap Rahman.

"Yang kalah pulangnya berenang sampai ke dermaga." ucap Bayu.

"JANCOOOOK......." ucap mereka serempak.

"Niel...Ini ikan apa?" ucap Bayu sambil menunjuk ikan hasil pancingannya.

"Itu ikan GT Bay..." ucap Daniel.

"Kalau yang ini..?" ucap Bayu sambil menunjuk.

"Itu kakap merah..." ucap Daniel.

"Ooo... Kakap merah... Kirain keluarganya Nila..Kalau yang ini?." ucap Bayu.

"Itu kerapu..." ucap Daniel.

"Ternyata mancing di laut itu seru juga ya.. Masa ikan kecil tarikannya seperti ikan babon...Nyuuuuut ...Gitu ,beda sama di sungai."ucap Bayu.

"Ya jelas beda lah Bay... Laut ini dalam,jadi ikan berontaknya lebih kuat di tambah lagi arusnya air..." ucap Daniel.

Kapal mereka berjalan mendekati kapal induk.

"Habis shalat dan makan,kita lanjut lagi yuk mancingnya... Buat teman - teman kita yang di cafe.." ucap Bayu.

"Ayooo..." ucap Bimo,Paijo,Lukman dan Daniel.

Kapal mereka bersandar,Bayu dan teman - temannya mengeluarkan barang - barang bawaan.

Nampak orang - orang menghitung jumlah ikan yang di dapat.

Tian Fei menghampiri Bayu.

"Banyak banget ikanmu Bay..." uca Tian Fei.

"Alhamdulilah kek... Do' a orang teraniaya karena mau di jadikan umpan terkabul.." ucap Bayu.

"Jancook...Aku Bay...." ucap Ahmad.

Ha.....Ha...Ha...Ha....Ha...Ha...Mereka tertawa.

Seorang pengawal menghitung jumlah ikan. Mereka tak menimbang berat ikan,karena mereka melihat ikan yang di dapat Bayu sangat besar,sehingga tidak perlu di timbang.

Lalu petugas mengeluarkan hasil pancingan Ahmad.

Nampak ikan kecil - kecil yang ada di dalam keranjang ikannya.

"Lah... Ini kalau 4 tahun jadi babon kang..." ucap Bayu melihat banyak ikan tanda - tanda,ada juga ikan GT berukuran sedang dan ikan kerapu.

"Kelamaan Bay...." ucap Ahmad.

"Namanya siapa pak?" ucap pengawal yang menghitung ikan Ahmad.

"Ahmad Zakaria pak" ucap Ahmad.

Pengawal menulis nama Ahmad di kertas,lalu menghitung jumlah ikan lainnya.

"YANG SUDAH DI HITUNG JUMLAH IKANNYA ...BOLEH MENINGGALKAN TEMPAT INI..

Mereka melihat ke arah Zhang.

"MAU KAROKEAN BOLEH..,MAU BERJEMUR JUGA BISA... BERJOGET JUGA BISA...MAU MANCING LAGI YA MONGGO. BAHASA JAWANYA SAK KAREPMU....YANG PENTING HATI SENANG....TAPI JANGAN SAMPAI RUSUH ATAU BERKELAHI.

Tapi mereka lihat bibir Zhang tidak bergerak.Mereka pun menjadi heran dan bertanya - tanya.

"JIKA BERKELAHI MAKA AKU SENDIRI YANG AKAN MELEMPAR KE LAUT...

"JANGAN MEROKOK YANG SUDAH ADA TANDA LARANGANNYA.

"BILA KETAHUAN...AKU TAK SEGAN -SEGAN MENGHAJAR KALIAN....SEKIAN DAN TERIMA KASIH." suara speaker.

"Sumpah... Itu bukan saya yang bicara..." ucap Zhang sambil mengacungkan 2 jari berbentuk V.

"Ibuku..." ucap Bayu spontan.

"Kok suaranya seperti cowok Bay..?" ucap Bimo.

"Pakai alat Bo... Kan kamu tahu sendiri..Ibuku gak suka cium bau asap apa lagi melihat orang merokok. Bakal di hajar itu orang bila ngotot.." ucap Bayu.

"Sadiiis..." ucap Rahman.

"Sampeyan aja jika melawan ibuku bisa pingsan kang..." ucap Bayu pada Rahman.

"Masa seh Bay...?" ucap Rahman tak percaya.

"Tanyakan aja 3 semprul ini...Mereka saksinya pas menghajar orang yang badannya kekar,gak sampai 5 menit dah pingsan,bibir jontor,benjol - benjol lagi.." ucap Bayu.

"Woow.... Berarti ibumu hebat...." ucap Rahman.

Setelah ikan mereka di hitung,mereka pergi mencari tempat untuk mengobrol sambil merokok. Setelah menemukan tanda boleh merokok. Mereka duduk di kursi.

Ikan - ikan hasil pancingan di bawa ke dapur untuk di masak.

"Kang Rahman....Kapal sampeyan besarnya seperti ini juga kah?" ucap Bayu.

"Kecil Bay...Max 10 orang pemancing...

Teman - teman Bayu menyalakan rokok.

"Aku lihat Ayu kok beda sama yang lain Bay..?" ucap Rahman.

"Beda gimana kang?" ucap Bayu.

"Wajahnya mirip orang jepang,tapi pakai jilbab..." ucap Rahman.

"Lu jangan naksir si Ayu.." ucap Ahmad.

"Kagak...Gue gak naksir si Ayu...Tapi gue naksir adik lu..." ucap Rahman spontan.

"Eh....!!!?? Ahmad terkejut.

"Setuju aku kang....Mas kawinnya ikan Arwana putihmu itu..." ucap Bayu.

"Jancook..." ucap Ahmad.

Ha....Ha...Ha....Ha....Ha...Ha... Mereka tertawa kecuali Ahmad dan Rahman.

"Adik lu dah punya pacar apa belum?" ucap Rahman ,karena sudah terlanjur bicara spontan.

"Lu tanya aja sendiri..." ucap Ahmad.

"Setahuku seh masih sendiri kang... Dia itu calon doktor loh.." ucap Bayu.

"Wuiiih... Keren tuh...Kalau sakit gak perlu lagi ke dokter..." ucap Rahman.

"Gue ogah punya adik ipar seperti lu..." ucap Ahmad.

Para wanita mendekati mereka tanpa mereka ketahui,sebab mereka melihat ke arah laut.

"Jangan gitu kang... Kang Rahman ini orangnya baik loh...Aku malah setuju Nur jadian sama kang Rahman." ucap Bayu.

"Nur...??? Nur itu siapa Bay?" ucap Rahman bingung.

"Kalian bicarakan siapa?" ucap Mei Lien.

Mereka menoleh ke belakang.

"Ini Bulek.... kang Rah..Hemmph... Hemphh... Hemmphh..." ucap Bayu lalu mulutnya di bekap oleh Ahmad.

"Gakpapa Mei.... Biasa obrolan cowok..." ucap Ahmad.

"Mencurigakan...." ucap Mei Lien.

"Rahman bilang...Dia menyukai Annisa Mei....Begitu.." ucap Paijo.

"JUANCOOOK...." ucap Ahmad dan Rahman serempak.

Ahmad melepas bekapannya.

"Eh.....!!!??? Annisa terkejut.

"Kalau sampeyan menyukai Annisa...Minimal harus hapal Al Qur'an 5 Juz...." ucap Sulis.

"Biyuuuuh...Ora sanggup aku... 1 Juz aja gak hapal - hapal kok..." ucap Rahman lemas seketika. Harapannya pun sirna. Rahman setiap hari di bekerja dan memancing bila liburan,tak pernah dekat dengan wanita.

"Tenang kang....Nanti kubantu...

Annisa berjalan mendekati Bayu karena merasa tak enak dengan ucapan Bayu.

"Aku bisa melobi ke hemph...Hemph... Hemphh.." ucap Bayu lalu mulutnya di bekap oleh Annisa sambil mendelikkan matanya ke arah Bayu.

"Untung aku bekap mulut,jika enggak pasti Bayu bilang melobi ke ayahku." ucap Annisa dalam hati. Karena ia tahu Bayu dekat dengan ayahnya.

"Asemmm..." ucap Bayu dalam hati.

Pak H. Ridwan mendatangi mereka bersama istrinya.

"PERHATIAN SEMUANYA....

Annisa melepas bekapannya saat melihat ayahnya datang.

"SETELAH DI TIMBANG DAN DI JUMLAH...

"PEMENANG IKAN TERBERAT ADALAH....

"BAYUUU....

Prook....Prook.... Prook... Prook....Prok..

"DAN UNTUK KATEGORI IKAN TERBANYAK. DI MENANGKAN OLEEEEEEH.....

Nampak semua orang menunggu.

"SIAPA HAYOOO SIAPAAA.....

"KALAU AKU SENDIRI... GAK MUNGKIN...

"SOALNYA AKU HANYA DAPAT 15 EKOR SAJA...

"YANG BISA NEBAK AKU KASIH UANG 200 JUTA CASH...

Semua menerikakan nama keluarganya yang ikut memancing,ada pula yang meneriakkan namanya sendiri.

"BAYUUUU... " teriak salah satu keluarga Han.

"BUKAAAAN.....

"SELISIHNYA HANYA 1 EKOR SAJA DARI MILIK BAYU...

Tiba - tiba salah satu teman Bayu berteriak.

"AHMAAAAD ZAKARIAAAAAAAA......" teriak Paijo kencang.

Karena Paijo melihat ikan kecil - kecil tetap di ambil oleh Ahmad,tidak di rilisnya.Sedangkan yang lainnya di rilis.

"Jancook...." ucap Ahmad.

"SIAPA TADI YANG TERIAK AHMAD ZAKARIA....

Semua orang menunjuk Paijo.

"Heeeh....!!!??? Paijo terkejut.

"SILAHKAN DATANG KESINI..."

"Ayoo kang... Datangin kakek buyutku..." ucap Bayu.

"Takut aku Bay..." ucap Paijo,karena ia tahu Zhang adalah pemimpin keluarga Han. Salah sedikit saja bisa celaka.

"Gak usah takut..." ucap Bayu.

"KALAU GAK KESINI MAKA AKAN AKU TEMBAK..."

Ha....Ha...Ha...Ha...Ha...Ha....Ha... Semua orang tertawa.

"Jancook..." ucap Paijo lalu berdiri.

Mau gak mau Paijo mendatangi Zhang Yong Han.

"YANG BERNAMA BAYU DAN AHMAD ZAKARIA SILAHKAN MENUJU KEMARI...."suara si speaker.

"Ayo kang..." ucap Bayu.

"Loh...Aku menang kah Bay...?" ucap Ahmad tak percaya.

"IYAAAAA....." ucap teman - teman Bayu dan keluarganya serempak.

Ahmad kemudian berdiri.Ia tak menyangka menjadi pemenang ikan terbanyak.

Bayu dan Ahmad berjalan ke arah Zhang .

Setelah sampai di tempat Zhang.Mereka berdiri di samping Paijo.

Zhang memberikan koper berisi uang kepada Bayu. Bayu menerima,lalu meletakkan di lantai,

Zhang memeluk Bayu.

"Selamat ya cicitku..." ucap kakek Zhang.

"Terima kasih mbah buyut..." ucap Bayu membalas pelukan kakek buyutnya.

Kemudian melepaskan pelukannya.

Zhang mengambil koper di atas meja,lalu menyerahkan ke Ahmad.

Ahmad menerima koper itu lalu menaruh di lantai.

"Selamat ya...." ucap Zhang sambil salaman.

"Terima kasih kek..." ucap Ahmad.

Zhang memeluk Ahmad kemudian melepaskan.

Kemudian Zhang mengeluarkan uang dari kantong celananya kemudian memberikan pada Paijo.

Paijo menerima uang pemberian Zhang.

"Dirimu cocok jadi paranormal...Jawabanmu tepat sekali..." ucap Zhang sambil bersalaman.

"Kakek bisa saja....Terima kasih kek..." ucap Paijo kesenangan.

"Alhamdulilah bisa ngirim ke mbok (ibu)" ucap Paijo dalam hati sambil meneteskan air matanya. Meskipun Paijo memegang uang Bayu dalam jumlah yang banyak untuk kebutuhan Cafe,ia tak berani mengambil sepeserpun untuk keperluan pribadinya.

"Kenapa kamu menangis?" ucap Zhang.

"Saya senang sekali kek...Baru kali ini mendapat uang sebanyak ini," ucap Paijo.

"Ooo...Begitu..Kamu mau beli apa dengan uang itu?" ucap Zhang.

" Mau saya kirim ke ibuku saja kek..." ucap Paijo.

"Ooo...Jadi itu uang buat ibumu ya Jo..

Zhang mengeluarkan lagi uang di dalam kantong celananya.

"Ini kakek tambah lagi 300juta... Buat ibumu Jo." ucap Zhang sambil menyodorkan uangnya.

Paijo nampak sungkan menerima.

"Terima saja kang...Itu rejeki buat ibumu.." ucap Bayu.

Paijo menerima uang itu.

"Terima kasih kakek Zhang..." ucap Paijo sambil menangis.

Bayu membuka kopernya,lalu mengambil uang 200juta.

"Ini buatmu kang,yang itu sampeyan kasihkan ke ibumu.." ucap Bayu.

Sebab Bayu menerima buku catatan dari Paijo tentang pengeluaran biaya Cafe. Jumlah uang yang di belanjakan,sama seperti jumlah barang yang masuk,dan Bayu belum ada memberi uang kepada Paijo untuk keperluan pribadi. Karena Bayu ingin mengetes kejujuran Paijo dalam mengelola keuangan. Dan juga Bayu belum ada memberi uang pada Paijo saat bertemu sampai setelah Paijo berhenti bekerja.

"Gak usah Bay..Uangku masih ada..." ucap Paijo menolak sambil mengusap air mata.

"Sisa berapa uang sampeyan?" ucap Bayu.

"Masih ada banyak Bay...Serius.." ucap Paijo tak enak menyebut jumlahnya.

"Coba keluarin dompet sampeyan...

Paijo mengeluarkan dompetnya.

"Buka kang,..Aku mau lihat..."ucap Bayu.

"Isin aku Bay...." ucap Paijo.

"Gak usah malu...Ayoo too..Ndang di buka..

Paijo membuka dompetnya.

Nampak uang Paijo ada 25 ribu.

Bayu menaruh uangnya di dompet Paijo.

"Kalau nolak,tak ceburin di laut... Biar di makan Hiu.." ucap Bayu.

"Jancook....." ucap Paijo.

"PERHATIAN SEMUANYA,....

"WAKTU SHALAT DZUHUR 20 MENIT LAGI...SEKIAN DAN TERIMA KASIH..." suara Hana di speaker tanpa pengubah suara.

Mereka kemudian bubar,yang beragama islam nampak bersiap - siap menunaikan ibadah shalat dzuhur. Bayu dan teman - temanny mandi,lalu berganti pakaian.

Setelah itu,mereka berkumpul di aula.

Bayu memegang mic untuk mengumandangkan adzan. Ininadslah Adzan pertama kali di kumandangkan saat perahu itu di beli oleh keluarga Han. Sebelumnya tak pernah terdengar suara adzan.

Suara adzan terdengar di seluruh bagian kapal. Mereka yang awalnya mengobrol,terdiam saat adzan di kumandangkan. Mereka mendengarkan suara adzan tersebut.

Satu persatu orang berdatangan untuk menunaikan shalat dzuhur berjamaah.

10 menit kemudian

Bayu mengumandangkan iqomat. Pak H. Ridwan sebagai imam Shalat.

Selesai shalat,mereka makan bersama dengan menu ikan hasil pancingan.

"Ikan hasil pancingan ternyata lebih segar ya..

"Jelas dong...Kan baru di pancing.

"Iya... Bebeda sekali dengan yang di pasar dan supermarket...
Ucapan orang - orang yang baru pertama kali makan ikan hasil pancingan.

Selesai makan,Bayu bersama teman - temannya memancing lagi. Kali ini Hinata, Sulis, Annisa, Zahra, Mei Lien,dan Melisa

Muncul 4 gadis cantik keluarga Han sambil membawa alat pancing.

"Ikut donk..." ucap salah satu gadis.

Mau tak mau Bayu dan teman - temannya membagi kelompok.

"Hem.... Aku bersama Ayu, bulek Mei ,dek Melisa, Lukman dan dek Fhengyin Zhi Fei..

"Terus di kelompok B kang Ahmad, Sulis, kang Rahman ,Nur,Zahra, dan adik Nuan Wei Li,...

"Di kelompok C Daniel, kang Paijo, Bibi Yueyin Xue Li, adik Suyin Wei Li, dan Bimo.." ucap Bayu.

"Mas... Aku mau sama kamu saja " ucap Annisa.

"Gak bisa Nur... Biar kamu dapat ikan besar " ucap Bayu. Sengaja Bayu melakukan itu agar Annisa tak mendekati dirinya dan berharap cintanya akan di balas oleh Bayu. Jika Bayu berterus terang,takutnya Annisa akan marah padanya,dan gak mau bertemu lagi. Atau gak akan menangis,lalu mengadu ke ibunya.

Mereka kemudian naik kapal satu per satu.Setelah itu pengawal menjalan kapalnya,lalu menaruh jangkar.

"Kang Ahmad...Kapan neh nyebar undangannya .." ucap Bayu nyaring sambil mengambil udang.

"Udangan apa Bay...?" ucap Ahmad.

"Gitu ya... Padahal sudah terima uang buat modal nikah.." ucap Bayu.

"Iya Bay...Pura - pura gak tahu dia... Padahal dah kebelet banget pengen nikah.." ucap Lukman menimpali.

"Jancook...." ucap Ahmad.

"Aku dapat bocoran seh habis lebaran Bay..." ucap Mei Lien.

"Lebaran apa bulek...?" ucap Bayu.

"Hem...Lebaran idul fitri.." ucap Mei Lien.

"Cieeeee.... Suiiit....Suuiiit...." ucap teman - teman Bayu.

"Hoax itu Bay....." ucap Ahmad.

"Nanti aku undang kang Didi Kempot buat menghibur kang...

"Straaaik....." ucap Bayu.

"Straaaik juga...." ucap Ahmad.

"Bang Ahmad...

"Tolongin bang... " ucap Annisa panik dan bingung.Karena baru pertama kali memancing.

"Gak bisa dek...Neh gue lagi narik ikan .." ucap Ahmad sambil menggulung benang PE.

Rahman di belakang Annisa sigap menolong.Rahman duduk di belakang Annisa,lalu memegang jorannya yang di pegang Annisa.

"Caranya begini..." ucap Rahman sambil memegang tangan Annisa lalu menarik joran kemudian menurunkan sambil di gulung.

"Eh....!!!??? Annisa terkejut. Ia tak bisa menghindar,sebab dirinya seperti di peluk oleh Rahman.

"Sial....Dia mencari kesempatan untuk memeluk gue..." ucap Annisa dalam hati.

"Romantisnya......" ucap Mei Lien nyaring yang melihat Rahman seperti memeluk Annisa.

Suuuittt.....Suuuuuiiiiit...... Lukman dan Bimo menyiul.

Rahman cuek saja,karena fokus mengajari Annisa.

"Mudah - mudahan mereka juga berjodoh....Amin ya Allah..." ucap Bayu dalam hati melihat ke arah Annisa.

"Yaaah....Lepas...." ucap Sulis saat mencoba memggulung senarnya karena umpannya di makan ikan.

"Belum rejeki itu yank..." ucap Ahmad.

"Ternyata begini ya kalau memancing..." ucap Sulis dalam hati.

Sulis mengambil umpan udang hidup,lalu di kaitkan di kailnya.

"Bismillah...Semoga dapat ikan besar..." ucap Sulis dalam hati.

Rahman melepaskam pegangan tangannya,lalu meraih senar PE untuk mengambil ikan sambil memegang serokan ikan.

Nampak ikan kakap Merah yang di dapat Annisa.

Setelah Rahman melepaskan kail di mulut ikan,Rahman memasangkan umpan udang hidup di kail pancing Annisa lalu mencerkan di laut.

"Buka pengamannya Nis..." ucap Rahman.

"Pengaman apa?" ucap Annisa bingung.

Rahman mendekat ke annisa lalu membuka pengaman.

"Yang ini namanya pengaman,Begitu sampai dasar di tutup...

Rahman menutup pengaman.

"Seperti ini.." ucap Rahman.

"Tolingin gue..." ucap Nuan Wei Li panik,sama seperti Annisa.

Rahman menolong Nuan Wei Li sambil memberibtahu caranya.

Kembali umpan Annisa di sambar ikan.

"Eh....!!!??? Annisa terkejut karena dirinya melihat ke arah Rahman.

Sulis mencoba untuk menarik ikan itu sambil mempraktekkan apa yang di ajarkan Rahman tadi.

Usaha Annisa membuahkan hasil,nampak ikam GT naik ke permukaan.

"Horeee....Gue dapat ikan..." ucap Annisa kesenangan.

Pengawal mengambilkan ikan milik Annisa,karena Rahman sibuk menggulung pancingnya sendiri.Lalu melepaskan kail di mulut ikan,setelah itu memasang umpan udang hidup lalu menceburkan kelaut.

"Ternyata seru juga memancing ikan..." ucap Annisa sambil membuka pengaman senar. Karena Annisa merasakan sesuatu yang baru dan mengasikkan.

"Ya kalau dapat ikan pasti seru Nis..Tapi kalau boncos ya apess..." ucap Rahman.

"Boncos itu apaa?" ucap Annisa penasaran.

"Gak dapat ikan sama sekali dek.." ucap Ahmad menimpali.

"Ooo... Begitu...

"Eeee.....Gue dspat lagi..." ucap Annisa kesenangan umpannya di sambar ikan.

Nampak Bimo mencoba memakai umpan buatan berupa metal Jig, karena ia penasaran. Lukman mencoba umpan soft lure.

Tak lama kemudian,umpam metal Jig Bimo di sambar ikan.

"Straaaik....." ucap Bimo.

"Straik juga...." ucap Lukman.

Nampak Ayu melepaskan kail di mulut ikan. Bayu membantu menaruh ikan di dalam keranjang.
"Ayu san pernah mancing?" ucap Bayu melihat Hinata sangat lihai dalam memainkan alat pancing memakai umpan buatan.

"Iya Bayu san...Dulu pamanku sering mengajakku memancing..." ucap Hinata.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd