Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
MENDAPAT TEMAN BARU





Jam 3.40

Bayu membuka matanya. Lalu terbangun.

Ia membereskan tempat tidurnya,lalu kekamar mandi.

10 menit kemudian,Bayu keluar kamar.

"Udaranya lebih sejuk di desa daripada di sini...Padahal sama - sama pagi.." ucap Bayu dalam hati.

Bayu turun kebawah.

Saat dirinya hendak membuka pintu pagar,ia mencoba membuka pintu pagar tersebut.

"Diampuut...Masih terkunci.." ucap Bayu dalam hati.

Bayu berjalan ke pintu.

Tok...Tok...Tok...

"Assalam mu'alaikum bu..." ucap Bayu.

Tak ada jawaban,Bayu mengetuk kembali.

Tok....Tok....Tok...

"Assalam mu'alaikum bu... Bu...Ini saya Bayu bu..." ucap Bayu...

Tak lama kemudian.

Muncul seorang ibu - ibu memakai daster. Ibu itu bernama Clara pemilik kossan.

"Iyaa.. Ada apa?" ucap bu Clara.

"Maaf saya ganggu bu... Saya mau lari pagi,tapi pintu pagar masih terkunci.." ucap Bayu.

"Ooo... Begitu...

"Bentar ibu ambilkan kunci pagar dulu.." ucap bu Clara.

Tak lama kemudian bu Clara muncul.

"Kamu buka sendiri saja... Kuncinya kamu bawa saja ,jangan kamu pinjamkan kepada orang lain .." ucap bu Clara.

"Siap bu..." ucap Bayu.

Bayu membuka pintu pagar,setelah itu menutup kembali.Kemudian Bayu mulai berlari.

Nampak di jalan masih lengang,belum ada aktifitas warga.

"Ooo....Di sini ada toko..

Bayu melihat -lihat perumahan warga sekitar,ia berlari sambil menghapal tempat yang menurutnya penting,sehingga jika dirinya butuh sesuatu untuk di beli,ia akan segera mendapatkannya.

Bayu melihat seorang bapak - bapak memakai peci,sorban,baju koko dan sarung berjalan.

Bayu menghampiri bapak itu.

"Assalam mu'alaikum pak..." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam warah matullah..." ucap bapak itu.

"namaku Bayu pak... Maaf.. Bapak mau kemesjid?" ucap Bayu sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

Bapak itu menyambut tangan Bayu.

Bayu mencium tangan bapak itu.

"Iya... Ini mau kemesjid..

"Apakah kamu ingin kemesjid juga?" ucap bapak itu.

"Hem...Aku tadi rencananya cuman berlari pagi saja pak,sambil menghapal tempat ini. Karena aku baru sampai di sini tadi malam " ucap Bayu.

"Ooo...Begitu...Oh iya..Namaku Muhammad Ridwan anshori. Panggil saja pak Ridwan. Bapak kemesjid dulu ya.." ucap bapak itu.

"Aku ikut pak.." ucap Bayu.

Mereka pun berjalan kemesjid.

"Di mesjid ada sarungkan pak?" ucap Bayu.

"Ada....Baju koko juga ada..

"Kamu tinggal dimana Bay..?" ucap pak Ridwan.

Bayu melihat sosok baju putih di pohon.

"Tinggal di kossan bu Clara pak.." ucap Bayu

"Pantesan gak muncul aku panggil tadi malam,ternyata nongkrong di pohon.. " ucap Bayu dalam hati melihat sosok putih itu ternyata Kuntilanak.

"Bayu asli mana?" ucap pak Ridwan.

"Aku dari kampung Sidodadi pak..Di daerah Jogja.." ucap Bayu.

Mereka memasuki halaman mesjid.

"Ooo...Dari Jogja...Bayu kesini kuliah apa kerja?" ucap pak Ridwan.

"Kuliah pak..." ucap Bayu.

"Ooo...Kuliah .." ucap pal Ridwan.

Mereka masuk kemesjid.

"Tunggu di sini,bapak ambilkan baju dan sarung untukmu.." ucap pak Ridwan.

"Iya pak " ucap Bayu.

Tak lama kemudian terdengar suara orang ngaji di speker. Setelah itu pak Ridwan berjalan menghampiri Bayu.

"Ini sarung dan baju kokonya...Ayo ikut bapak..

Bapak akan tunjukkan kamar mandinya.." ucap pak Ridwan.

Mereka berjalan menuju kamar mandi mesjid.

"Nah...Kamar mandinya..." ucap pak Ridwan.

"Matur suwun pak..." ucap Bayu.

Bayu masuk ke kamar mandi.

10 menit kemudian Bayu selesai.Ia melioat pakaiannya.

Lalu berjalan masuk dalam mesjid,sebelum masuk,Bayu meletakkan pakaiannya di dekat pintu lalu masuk ke dalam.

Nampak beberapa orang sudah di dalam mesjid.

Suara lantunan Tarhim berkumandang.

Pak Ridwan berjalan ke arah Bayu.

"Bayu..." ucap pak Ridwan.

"Iya pak..."ucap Bayu.

"Nanti kamu adzan subuh ya..." ucap pak Ridwan.

"Siap pak..." ucap Bayu.

Bayu berdiri menuju tempat mic,lalu duduk.

Tak lama kemudian suara Beduk terdengar.

Bayu berdiri,kemudian adzan subuh.

"Hem....Sungguh anak muda sangat luar biasa hebat,semoga saja dia tak terjerumus pergaulan yang buruk di sini..." ucap pak Ridwan dalam hati merasa senang bertemu pemuda yang sopan dan suara adzannya sangat merdu.

Saat shalat subuh,pak Ridwan yang menjadi Imam.

Selesai shalat. Bayu keluar,lalu mengambil pakaiannya,kemudian berjalan ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

Selesai mengganti pakaian,Bayu masuk ke dalam mesjid untuk menemui pak Ridwan.

Nampak pak Ridwan masih berzikir.

Bayu duduk menunggu pak Ridwan selesai.

Setelah sekian lama menunggu,akhirnya pak Ridwan selesai.

Bayu menghampiri pak Ridwan.

"Pak...Ini baju dan sarungnya..."ucap Bayu.

"Kamu bawa saja Bay..." ucap pak Ridwan.

"Lah...Nanti ada yang perlu pakaian ini gimana pak?" ucap Bayu mencoba menolak karena pakaian itu milik mesjid,bukan milik pribadi.

"Di mesjid masih ada banyak..." ucap pak Ridwan.

"Gak ah pak...Ini punya mesjid,aku gak berani pak..." ucap Bayu.

"Ini pakaian bapak yang beli...Sengaja bapak taruh di mesjid untuk orang yang pakaiannya kotor jika mau shalat. " ucap pak Ridwan.

"Ooo...Begitu ya pak...Matur suwun kalau gitu.." ucap Bayu lega.

Mereka jalan keluar mesjid.

"Nanti siang bisa datang ke mesjid lagi Bay?" ucap pak Ridwan.

"Gak tahu pak,tergantung situasi dan kondisi,jika aku berada di luar,ya aku gak bisa ke mesjid itu" ucap Bayu.

"Ooo...Begitu...Kalau bisa datang ya..." ucap pak Ridwan.

"Insya allah pak " ucap Bayu sambil melihat pohon tempat di mana kuntilanak tadi berada.

"Kamu lihatin apa Bay?" ucap pak Ridwan heran.

"Mbak Kunti pak...Tadi pas berangkat kemesjid dia ada di pohon itu,sekarang sudah gak ada.." ucap Bayu.

"Mbak Kunti??" ucap pak Ridwan.

"Kuntilanak pak..." ucap Bayu.

"Kamu bisa lihat hantu Bay?" ucap pak Ridwan.

"Bisa pak... Malahan sering aku ajak lari pagi,biasanya seh si Pocong pak..." ucap Bayu.

"Gile ne anak...Hantu saja di ajakin lari pagi,aku mah ogah,." ucap pak Ridwan dalam hati.

Saat di pertigaan jalan.

"Nak Bayu mau mampir kerumah bapak?" ucap pak Ridwan.

"Kapan - kapan saja pak..." ucap Bayu.

"Rumah bapak yang cat kuning nomor 96....Kalau mau mampir silahkan...
Bapak pulang dulu... Assalaam mu'alaikum.." ucap pak Ridwan.

"Wa'alaikum salam..." ucap Bayu.

Mereka pun berpisah.,bayu terus berjalan ke kossannya,sementara pak Ridwan belok ke kanan.

---***---

Bayu menaiki tangga menuju kamarnya.

Bayu melihat gadis tadi malam yang ia lihat.

Gadis itu memakai celana pendek selutut,kaos singlet,,serta di kepalanya terlilit handuk.Nampak jelas lekukan tubuhnya,karena pakaiannya agak ketat.

Gadis itu melihat ke arah Bayu. Bayu tersenyum lalu masuk kedalam kamar.

Bayu merendam baju kotornya.Lalu ia masak mie.Sambil menunggu matang,Bayu mengambil teh kotak.

30 menit kemudian.

Bayu berada didepan kamar untuk menjemur baju kotornya.

Hari Senin Bayu akan kekampus,sedangkan hari ini baru hari kamis. Bayu sengaja datang lebih awal agar mengenal lingkungan sekitar.

Nampak seorang pemuda keluar dari kamar.Lalu ia melihat Bayu,

"Pagi brooo...." ucap pemuda itu nyaring.

Bayu menoleh.

"Pagi juga brooo..." ucap Bayu.

Sepasang mata mengintip dari jendela melihat mereka.

Pemuda itu mendatangi Bayu.

Bayu juga berjalan ke arah pemuda itu.

"Kenalkan,namaku Paijo Atmodjo..Panggil saja Paijo..." ucap Pemuda itu sambil menyodorkan tangan.

"Namaku Bayu.." ucap Bayu menyambut tangan Paijo.

"Aku dari Kediri desa Sonorejo sumber towo...Kalau kamu dari mana?" ucap Paijo.

"Aku dari Jogja,lebih tepatnya desa Sidodadi.." ucap Bayu.

Pintu no 4 terbuka.

"Bayuuuu....!!." seru gadis yang muncul dari kamar nomor 4.

"Iya mbak...." ucap Bayu.

Gadis itu berlari lalu memeluk Bayu.

Bayu mencium aroma wangi sampo dan sabun di tubuh gadis itu.

"Enak tenan rek.. Oleh(dapat) pelukan...Aku yo gelem..(mau)." ucap Paijo.

Gadis itu melepas pelukannya.

"Mbak siapa?" ucap Bayu.

"Aku Sulis...

"Sulistyo Maharani..." ucap gadis tersebut.

"Haaaah....!!!??? Serius mbak ini namanya Sulis..." ucap Bayu tak percaya.

"Iya mas Bayu...Kamu nolongin aku ke kamar mandi pas aku masuk rumah sakit.." ucap Sulis.

"Pantesan...Aku lihat mbak itu seperti aku kenal,tapi aku lupa di mana gitu..." ucap Bayu.

"Sama...Aku juga gitu mas...Aku ingin negur tapi takut salah orang " ucap Sulis.

"Kalian sudah lama saling kenal?" ucap Paijo.

"Enggak...." ucap Bayu dan Sulis .

"Lah terus kenapa kalian berpelukan ?" ucap Paijo heran.

"Gak tahu...Dia yang meluk aku kok" ucap Bayu.

"Aku ketemu sama mas Bayu baru sekali.." ucap Sulis.

"Oooo...Begitu...

"Aku juga baru pertama kali bertemu sama Sulis,tapi kenapa aku gak di peluk sama dia..?" ucap Paijo.

"Tuh ada pohon...Peluk aja pohon itu" ucap Sulis.

"Waassuuu..." umpat Paijo.

"Mbak gak kasihan kah sama kang Paijo,dia pengen di peluk.." ucap Bayu.

"Ogaah mas...Aku meluk kamu itu karena aku senang sekali bisa bertemu lagi dengamu..." ucap Sulis.

"Seng sabar yo Kang....Nanti aku carikan kucing di luar buat Kang Paijo peluk..." ucap Bayu.

"Emmoh... " ucap Paijo.

"Eh...Mas Bayu kok ada di sini...?" ucap Sulis.

"Aku mendapat surat dari Kampus dekat sini nawarin aku...Ya aku terima saja....Padahal aku gak mau kuliah...Pengen nemanin ibuku.." ucap Bayu.

"Ooo...Begitu..." ucap Sulis.

"Kalau mbak sendiri kenapa bisa di sini..." ucap Bayu.

"Pengen kuliah di sini saja..." ucap Sulis.

"Mbak dah lama di sini? ucap Bayu.

"Baru 2 hari di sini...Jangan panggil mbak donk... Apa aku nampak tua?" ucap Sulis.

"Enggak...

"Iya deh...

"Kamu nampak seperti anak SMP Lis" ucap Bayu.

"Makasih...." ucap Sulis.

"Sampeyan dah berapa lama di sini kang?" ucap Bayu.

"Baru 2 tahun..." ucap Paijo.

"Sampeyan gak mudik?" ucap Bayu.

"Eman ongkose Yu.... Mending di sini saja..." ucap Paijo.

"Mas....Kebawah yuk..." ucap Sulis sambil memegang tangan Bayu.

"Mau kemana Lis?" ucap Bayu.

"Beli sarapan..." ucap Sulis.

"Ayooo....
"Kang....ikut gak?" ucap Bayu.

"Enggak Yu..." ucap Paijo.

"Bentar mas...Aku pakai Baju..." ucap Sulis.

"Oke..." ucap Bayu

Sulis berjalan ke kamar untuk memakai pakaian.

"Sampeyan doyan Bir gak kang? " ucap Bayu.

"Doyan...Kenapa emangnya Yu...?" ucap Paijo.

"Di kamarku ada,aku gak suka bir,mau aku buang itu Birnya..." ucap Bayu.

"Jangan dibuang...Kasihkan aku semuanya..." ucap Paijo.

"Iya nanti aku kasih..." ucap Bayu.

"Aseek...Oleh bir gratis reek..." ucap Paijo.

Sulis datang,ia hanya memakai jaket dan celana panjang yang longgar.

"Ayook mas..." ucap Sulis sambil menggandeng tangan Bayu.

"Bentar...Aku ambil dompet dulu Lis.." ucap Bayu.

Bayu masuk kekamarnya untuk mengambil dompet.Setelah itu mengunci pintu kamar.

Mereka pun berjalan kebawah.

"Aku gak nyangka loh kita ketemu lagi mas.." ucap Sulis.

"Sama...Aku juga gak nyangka Lis.." ucap Bayu.

Sulis mengandeng tanga Bayu lagi.

Tak lama kemudian mereka sampai di temoat penjual nasi uduk,Ketoprak,dan bubur ayam.

Sulis memesan Nasi uduk. Bayu pun mengikuti menu yang di pesan Sulis.

"Pak nasi uduknya 2 ..." ucap Bayu.

Setelah pesanan mereka jadi,mereka pun kembali ke kossan.

"Aku pikir mas ke sini sama teman - teman mas yang di rumah sakit itu." ucap Sulis.

"Enggak lis...Mereka gak bisa lanjut kuliah..." ucap Bayu.

Tak lama kemudian mereka sampai. Lalu Bayu masuk ke dalam kamar.

Sulis ikut masuk dalam kamar Bayu.Ia duduk kemudian melepaskan jaketnya.

Bayu mengambil nasi uduk satu bungkus.

"Bentar ya Lis...Aku kekamar kang Paijo dulu." ucap Bayu.

"Iya mas..." ucap Sulis.

Bayu berjalan ke arah kamar Paijo.

Tok...Tok...Tok...

"Kang Paijo..." ucap Bayu.

"Yoo... Enteni sek..." suara Paijo (Ya... Tunggu dulu).

Tak lama kemudian Paijo membuka pintunya.

"Neh buat sampeyan..." ucap Bayu sambil memberikan nasi uduk.

"Alhamdulilah...Suwun yooo..." ucap Paijo.

"Iyoo..." ucap Bayu.

Bayu berjalan ke kamarnya.

Bayu melihat ada teh kotak sudah di dekat nasi bungkus,rupanya Sulis mengambil teh kotak itu dari kulkasnya.

"Ayo mas...Keburu dingin neh nasinya.." ucap Sulis yang menunggu Bayu.

Bayu duduk lalu makan,Sulis pun makan.

"Jangkrek...Ne cewek gak pakai dalaman apa? Kok kelihatan pucuk gunungnya." ucap Bayu dalam hati.melihat sekilas kaos Sulis nampak ada yang menonjol di gunungnya,dan sebuah kalung salib di lehernya.

"Mas...." ucap Sulis.

"Iya..." ucap Bayu.

"Kok kamar mas komplit gini ya..." ucap Sulis.

"Komplit ...Komplit apanya...?" ucap Bayu.

"Isinyaa..adha buha " ucap Sulis sambil ngunyah lalu di potong oleh oleh Bayu.

"Makan dulu...Habis itu ngobrol..." ucap Bayu.

10 menit kemudian mereka selesai makan.

"Kamarmu komplit banget,ada tivi dan kulkas,terus kulkasnya sudah ada isinya,belum lagi dapurmu...Banyak banget mie instan di situ.." ucap Sulis.

"Emang di kamarmu gak ada Lis?" ucap Bayu.

"Gak ada,adanya cuman kipas angin,Kasur,lemari dah itu saja." ucap Sulis.

"Aku masuk di sini,itu sudah ada. Aku pikir memang sudah di sediakan sama pemilik kos ini.." ucap Bayu.

"Mungkin orang tuamu yang menaruh itu semua mas..." ucap Sulis.

"Ibuku bilang gak ada naruh" ucap Bayu.

"Berarti itu ayahmu..." ucap Sulis.

"Ayahku dah mati Lis...Jadi gak mungkin dia yang nyediakan ini" ucap Bayu.

"Maaf mas...Aku gak tahu.." ucap Sulis.

Sulis mengambil bungkus makanan,lalu pergi ke dapur.

Bayu menyalakan tivi,kemudian Sulis datang,lalu duduk di samping Bayu.

"Neh cewek kenapa seh nempel terus...Padahal aku gak pakai lem maupun magnet" ucap Bayu dalam hati.

"Mas..." ucap Sulis sambil melihat Bayu.

"Iya..." ucap Bayu sambil melihat tivi..

"Mas ambil jurusan apa?" ucap Sulis.

"Gak tahu aku mau ambil jurusan apa,yang penting kuliah,dah gitu aja..." ucap Bayu tak menoleh ke Sulis.

"Kok gak tau mas... Orang Kuliah itu rata - mengambil jurusan yang ia sukai." ucap Sulis.

"Hem...Mungkin aku mau ambil jurusan akutansi manajemen..." ucap Bayu.

"Kok sama mas...Aku juga ambil jurusan itu.." ucap Sulis.

"Heeeeh....!!!??? Bayu terkejut sambil menoleh ke Sulis.

Muka mereka bertemu.

"Serius kamu ambil jurusan itu?" ucap Bayu.

"Iya mas...Jadi nanti kita satu kelas..."ucap Sulis.

"Mati aku...Di kossan nempel terus kayak perangko,entar di kampus juga lagi.." ucap Bayu dalam hati.

Bayu sempat melihat sebentar isi dalam kaos singlet tersebut. Rupanya Sulis tak memakai Behaa.

"Kenapa ACnya gak di nyalakan mas?" ucap Sulis.

Bayu kembali melihat tivi.

"Malas aku nyalakan ACnya." ucap Bayu.

Sulis berdiri,lalu mengambil remot AC di tembok,kemudian menyalakannya,Lalu Sulis dusuk lagi di samping Bayu,kepalanya menyender di pundak Bayu.

"Kamu ngantuk Lis?" ucap Bayu.

"Enggak...Cuman pengen bersandar di bahumu saja." ucap Sulis.

Tiba - tiba Paijo muncul di depan pintu,karena pintunya terbuka.

"Broo... Aku tinggal dulu ya..." ucap Paijo.

"Mau kemana kang?" ucap Bayu.

"Kerja dulu cari tambahan uang..." ucap Paijo.

"Oke Kang Hati - hati..." ucap Bayu.

"Tolong tutup pintunya Kang Paijo.." ucap Sulis.

"Yooo..." ucap Paijo.

Paijo menutup pintu kamar Bayu.

"Kok di tutup Lis...?" ucap Bayu.

"Kan kita pakai AC mas... Nanti gak dingin ruangannya.." ucap Sulis.

"Ooo...Gitu...Maaf aku gak tahu.." ucap Bayu.

"Emang di rumah mas gak pasang AC?" ucap Sulis.

"Enggak... Kalau panas ya buka jendela saja..Jadi dingin karena angin masuk" ucap Bayu.

Setelah itu tak ada percakapan diantara mereka.

20 menit kemudian.Udara di ruangan itu terasa dingin.

"Lis..." ucap Bayu.

Tak ada jawaban dari Sulis.

"Taeeek...Malah tidur...." ucap Bayu dalam hati.

Bayu mengambil bantal di dekatnya,lalu di letakkan di belakang Sulis,kemudian mengangkat kepala Sulis secara perlahan serta menahan tubuhnya. Dengan perlahan Bayu menidurkan Sulis di lantai. Setelah itu mengangkat tubuh Sulis ke kasur,lalu di beri selimut.

"Bereess..." ucap Bayu dalam hati akhirnya bisa bebas.

Bayu memandang wajah Sulis.

"Cantik.... Tapi kok nempel terus seperti perangko,padahal ketemunya hanya sekali,tidurnya seperti kebo lagi,masa gak ada bangun saat aku angkat." ucap Bayu dalam hati heran.

Bayu mengunci pintu kamarnya,lalu kembali nonton tivi.

"Asem....Asem....Aku malah kedinginan,kalau ACnya di nyalakan" ucap Bayu dalam hati.

Bayu mematikan tivi,lalu ikut berebah di samping Sulis,lalu menarik selimutnya.

Tak lama kemudian Bayu ikut tertidur.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd