Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
IYA SANTET





Di rumah Bayu.

Sebelum Ki Parwoto menyantet Bayu.

Pukul 3.10

Seperti biasa Bayu melakukan rutinitasnya.

Selesai membaca Al Qur'an yang ia hapal,Bayu membangunkan teman - temanya. Sedangkan Sulis sudah bangun sendiri,Sulis terbiasa bangun sebelum subuh.

Nampak Sulis keluar kamar untuk mengambil sapu,seperti kebiasaannya membersihkan rumah pak Ridwan.

Sulis melihat Bayu mengetuk pintu kamar.

Tok...Tok....Tok...

"Bi...Bibi Mei ....Dah jam 4 bi..." ucap Bayu mengetuk pintu kamar Me Lien.

Sulis menghampiri Bayu.

"Iya ganteng...." suara Mei Lien.

"Hoaam....

Bayu menoleh ke arah Sulis.

"Mas. Di mana letak sapunya ?" ucap Sulis.

Ceklek....Kriieet... Mei Lien membuka pintu.

"Buat apa sapu Lis?" ucap Bayu heran.

"Mau nyapu lah mas..." ucap Sulis.

"Gak usah nyapu Lis..." ucap Bayu.

"Aku dah terbiasa nyapu membersihkan rumah maasss...." ucap Sulis

"Jangan....Nanti kamu kena omel loh sama mbak Dewi... Karena mengambil pekerjaannya.Soalnya kita pernah bersih - bersih rumah ini... Dia memgomel...Takut di pecat sama kakek buyutku " ucap Bayu.

"Lah.. Terus aku ngapain donk? Aku sungkan jika nginap di rumahmu tanpa melakukan apapun di sini.." ucap Sulis.

"Siapin Nasi putih dan air di meja makan.." ucap Mei Lien.

"Mbak Mei mau sarapan? " ucap Sulis.

"Iya... Sekarang... Sebab kita mau makan" ucap Mei Lien.

"Okee..." ucap Sulis.

Sulis kemudian berjalan menuju dapur.

"Bi... Kenapa menyuruh Sulis..." ucap Bayu.

"Daripada dia bingung mau ngapain,mending ku suruh siapin makanan untuk kita sahur..." ucap Mei Lien.

Setelah semuanya bangun,mereka berkumpul di meja makan,lalu memakan nasi putih.

"Kok mereka makan nasi aja,tanpa apa pun.." ucap Sulis heran dan penasaran.

Selesai makan dan minum.Mereka membubarkan diri untuk shalat subuh.

Sulis menghampiri Bayu yang hendak masuk dalam kamar karena penasaran.

"Mas..." ucap Sulis.

Bayu menoleh ke Sulis.

"Iya Lis...Ada apa?" ucap Bayu.

"Mengapa mereka makan nasi saja tanpa lauk dan sayur...?" ucap Sulis.

"Ooo... Mereka sedang menjalani puasa mutih...

"Jadi...Hanya nasi putih dan air putih saja..," ucap Bayu.

"Ooo... Puasa mutih...

Bayu membuka pintu hendak masuk.

"Eh...Tunggu bentar Mas...

Bayu menghentikan langkahnya.

"Apakah Melisa,Daniel dan bibimu masuk agama islam.. Kok mereka ikut puasa mutih?" ucap Sulis penasaran.

"Enggak Lis... Ini puasa mutih,bukan puasa ramadhan ataupun yang berhubungan dengan agama islam." ucap Bayu lalu masuk ke dalam kamarnya.

"Hem.... Kirain masuk agama islam.." ucap Sulis lalu berjalan ke kamarnya untuk wudhu dan ikut shalat.

Meskipun belum tahu bacaan Shalat,Sulis hanya mengikuti gerakannya saja.

Lukman mengumandangkan Adzan subuh tanpa pengeras suara.

Satu persatu berdatangan untuk menunaikan shalat subuh.

Nampak Malik bersama istrinya ikut Shalat berjamaah.

Selesai shalat Subuh.Satu membubarkan diri,Malik dan Widya menunggu Bayu.Selesai Bayu wirid Bayu melipat sejadahnya,Malik memghampiri Bayu.

"Bay..." ucap Malik.

"Iya kang.." ucap Bayu.

"Maaf loh sebelumnya... Aku berterima kasih sekali bisa tinggal bersamamu,tapi istriku tidak mau tinggal berlama - lama di sini" ucap Malik.

"Iya bayu...Mbak pusing tinggal di rumah segede ini,tanpa melakukan pekerjaan rumah yang biasa mbak kerjakan... " ucap Widya.

"Hem....

"Nanti aku bilang ke ibu,jika mbak tidak kerasan ( betah) tinggal di sini.." ucap Bayu.

"Maaf loh Bayu...Sebenarnya aku lebih suka tinggal di rumah yang sederhana,tapi gak pindah - pindah..Kalau bisa di desa aja,di rumah ibumu yang di jogja itu.." ucap Widya.

"Iya mbak....." ucap Bayu.

Bayu kemudian berjalan ke arah kamar ibunya.

Tok...Tok..Tok..

"Bu...Ini Bayu bu.." ucap Bayu.

"Bentar sayang...." suara Hana.

Ceklek...Kriiieet... Muncul Hana di balik pintu.

"Bayu ada perlu bu...Ini tentang istri kang Malik." ucap Bayu.

"Masuk dulu nak..." ucap Hana.

Bayu kemudian masuk ke dalam kamar Hana.

Lalu berjalan menjauhi pintu.

"Kenapa Widyanya sayang?" ucap Hana.

"Mbak Widya gak kerasan tinggal di sini,katanya rumahnya gede banget,ia lebih suka tinggal di rumah sederhana. Kalau bisa tinggal di rumah ibu yang di Jogja itu bu...Begitu..." ucap Bayu.

"Ooo...Begitu...

"Katakan pada mereka,nanti malam ibu akan bicara pada mereka setelah shalat isya'" ucap Hana.

"Iya bu...." ucap Bayu.

Bayu keluar kamar ibunya.Lalu berjalan ke kamar Malik.

Tok...Tok...Tok... Bayu mengetuk pintu kamar Malik.

"Kang..Ini aku Bayu..." ucap Bayu.

Ceklek....Kriiiieet... Pintu terbuka.

"Ada apa Bay...?" ucap Malik.

"Kata ibuku ,nanti habis isya' ibuku akan bicara " ucap Bayu.

"Iya Bay.." ucap Malik.

Bayu kemudian pergi meninggalkan kamar Malik menuju kamarnya untuk mandi.

Pukul 6.25.

Bayu dan yang lainnya bersiap siap pergi,begitu juga Hana.

Hana akan pergi ke kantor Cheng Fei Li

---***----

Pukul 14.20

Seperti biasa,Bayu bersama yang lainnya berkumpul di Gazebo. Tapi ada yang sedikit berbeda. Yaitu kehadiran Sulis di rumah Bayu

Bayu duduk diantara Lukman dan Bimo sambil memangku Kevin* ( *kucing persia)

"Bayu... " ucap Mei Lien.

"Iya bi..." ucap Bayu.

"Kalau seumpama kita kelupaan minum selain air putih gimana tuh?" ucap Mei Lien.

"Ya batal bi... Soalnya itu jadi syarat mutlak..

"Berbeda dengan puasa Ramadhan,jika kita lupa sedang berpuasa,maka puasa kita gak batal,asal benar - benar lupa. Jika di sengaja ya batal....

"Emang bibi Mei ada minum selain air putih?" ucap Bayu.

"Hampirr....He...He...He..He..." ucap Mei Lien.

"Oh iya...

Bayu menoleh ke Lukman.

"Kamu bisa menyetir mobil gak Man?" ucap Bayu.

"Gak bisa Bay...Cuman motor saja.." ucap Lukman.

Bayu menoleh ke Bimo

"Kamu Mo?" ucap Bayu.

"Sama...Aku juga gak bisa.." ucap Bimo.

"Hem....Gimana Jika kalian kursus mengemudi ?" ucap Bayu.

"Lah terus kalau aku dah bisa menyetir mobil..

"Mobilnya siapa yang aku pakai Bay....Kan aku gak punya mobil" ucap Bimo.

"Gampang itu...

"Itu loh banyak mobil nganggur...Kamu pakai saja,asal kamu rawat..Kalau kotor cuci.." ucap Bayu.

"Gak ah Bay... Aku takut... " ucap Bimo.

"Takut kenapa?" ucap Bayu.

"Itu loh mobil mahal... Lecet sedikit saja biayanya lebih 1 juta untuk mengembalikan seperti semula.Apa lagi jika penyok...Bisa puluhan juta..." ucap Lukman.

"Kan ada Bengkel.. Tinggal di taruh bengkel lalu di perbaiki.. Beres dah.." ucap Bayu.

"Terus siapa yang bayarin.." ucap Lukman.

"Tuh....Yang berdiri di samping Melisa." ucap Bayu.

Bimo dan Lukman melihat ke arah Daniel.

"Jancoooook....

"Duitku loh cuman sedikit saja Bayu.." ucap Daniel.

"Gampang itu... Lukman yang jaga lilin,kamu yang keliling nanti Niel..." ucap Bayu.

"Jiaangkreeek....

"Jadi Babii ngepet donk aku Bay.....Bukan kuda Nil lagi.." ucap Daniel.

"Ho oh..." ucap Bayu.

"Diampuuut...." ucap Daniel.

Ha....Ha....Ha....Ha...Ha...Ha... Mereka tertawa.

"Mau gak Man...mo...?" ucap Bayu.

"Tapi aku gak mau naik mobilmu Bayu... Takut kenapa - kenapa.." ucap Lukman.

"Kalau gak mau pakai mobilku,Pakai mobil biasa saja punyanya pengawal,..

"Suatu saat kan kalian butuh kendaraan untuk kemana - mana jika sudah kerja...

Melisa dan Hinata berdiri lalu berjalan ke lemari penyimpanan Shuriken,setelah itu mereka berjalan ke tempat latihan.

"Jika kalian mau seh..Kalau gak mau juga gakpapa....Aku gak maksa.." ucap Bayu.

"Habis puasa aja Bay... Kalau sekarang aku kurang fokus karena mikirin perutku.." ucap Bimo.

"Wookeeee...." ucap Bayu.

Lukman berdiri lalu mengambil Shuriken. Ia mau berlatih Shuriken lagi.

Bimo kemudian berdiri,ia ikut latihan bersama Lukman.

Malik kemudian mendatangi mereka. Ia penasaran dengan Shuriken tersebut. Lalu mencoba ikut melempar.

Wuuutt.... Shuriken melesat dari jarak 15 meter.

Shuriken yang di lempar Malik terpental,lalu ia mencoba lagi.

Mei Lien berdiri lalu duduk di samping Bayu.

Hape Bayu berdering. Lalu Bayu melihat siapa yang menelponnya.

"Alvin..." ucap Bayu.

Sulis mendengar ucapan Bayu.

"Angkat telponnya di sana Bay..." ucap Mei Lien sambil menunjuk.

"Oke...." ucap Bayu,lalu berdiri kemudian berjalan.Mei Lien mengikuti Bayu.

Sulis hanya melihat dari jauh saja.Tak bersni mendekat.

Bayu menerima panggilan Alvin.

"Haloo kang..." suara Bayu.

"Loud speker Bay...Jangan panggil aku bibi." ucap Mei Lien.

Bayu meloudspeaker panggilan Alvin.

"Halo juga Bay....Maaf aku ganggu..Apakah kamu tahu Sulis berada?" ucap Alvin.

"Hemm...Maaf kang,aku gak bisa memberi tahu,soalnya Sulis memintaku merahasiakannya." suara Bayu.

"Kamu di mana sekarang Bay?" ucap Alvin.

"Di rumah kang.." suara Bayu.

"Aku ingin kerumahmu Bay..." ucap Alvin.

"Maaf kang... Bukannya aku gak mau sampeyan kerumahku... Soalnya ada Mei Lien Han di sini.." suara Bayu.

"Mei Lien Han...??? Cewek yang bicara padaku waktu nanya rumah paman Sebastian kah Bay?" ucap Alvin memastikan.

"Iyaa... Aku takut sampeyan kenapa - kenapa... Soalnya di depan di jaga oleh pengawalnya..." suara Bayu.

"Apakah kamu berpacaran dengan dia Bay?" ucap Alvin.

Mei Lien merebut hapenya Bayu.

"Iya... Kenapa? Kamu ingin mencelakai Bayuku?" suara Mei Lien.

Eh....!!!?? Alvin terkejut mendengar suara cewek yang waktu itu meminta alamat rumah Sebastian.

"Tidak... Aku hanya ingin bertemu saja." ucap Alvin.

"Ingat ya...Jika kamu mencelakai Bayu..Kamu akan berhadapan dengan keluarga Han.." suara Mei Lien.

Mei Lien menekan tombol untum mematikan panggilan.Lalu memberikan hape itu ke Bayu.

"Jangan sampai Alvin kesini ya Bay..Kalau dia kesini.. Aku pastikan dia akan celaka..." ucap Mei Lien.

"Kalau aku ketemu dia di luar gimana bi..." ucap Bayu.

Cuuuup.... Mei Lien mencium Bayu.

"Kalau berdua saja,jangan panggil aku bibi.." ucap Mei Lien lirih di dekat telinga Bayu.

"Iya injiih bu lek..." ucap Bayu.

"Bu lek itu artinya apa Bay?" ucap Mei Lien.

"Bibi..." ucap Bayu lalu berlari meninggalkango7 Mei Lien.

"Bayuuuuuuuuuuu....

"Awas kamu yaaaa.... " ucap Mei Lien gregetan.

Sulis yang melihat Bayu selesai bicara dengan Alvin lantas mengirim sms ke Alvin.Setelah itu memblokir kembali nomor Alvin.

Tak terasa 20 menit lagi waktu shalat Ashar,mereka pun memyudahi latihannya.

"Kang... Ikut shalat jamaah apa enggak.?" ucap Bayu pada Malik.

"Ikut Bay..." Malik.

Selesai Shalat Ashar.

"Mas... " ucap Sulis.

Bayu menoleh ke Sulis.

"Iya Lis.." ucap Bayu.

"Ajarin aku ngaji,agar aku bisa mengaji.." ucap Sulis.

"Baiklah..." ucap Bayu.

Bayu mengambil meja kecil dan buku IQRA'. Lalu mengajari Sulis mengaji dari IQRA' 1.

----***---

Di rumah pak Ridwan.

Pukul 16.45

Nampak mobil hitam berhenti di depan rumah pak Ridwan. 5 orang berpakaian hitam turun dari mobil,salah satunya membukakan pintu,Nampak seorang pemuda turun dari mobil. Pemuda itu adalah Alvin.

Alvin berjalan ke rumah pak Ridwan.

Nampak Pak Ridwan duduk bersama Zahra di teras rumah sambil mengobrol.

Zahra yang melihat Alvin datang lantas masuk ke dalam rumah.

"Assalam Mu'alaikum..." ucap Alvin.

"Wa'alaikum salam warahmatullah..." ucap pak Ridwan.

Alvin kemudian bersalaman ke pak Ridwan.

"Maaf pak mengganggu,apakah ada Sulisnya.." ucap Alvin.

"Sulis tak ada di rumah..." ucap pak Ridwan.

"Kira - kira kemana Sulisnya pak...." ucap Alvin.
Ahmad muncul di balik pintu.

"Be...Di panggil enyak...(Ibu)" ucap Ahmad.

"Maaf...Aku tinggal dulu ke dalam.." ucap pak Ridwan lalu masuk ke dalam.

"Iya pak..." ucap Alvin.

"Kamu Vin..kirain siapa.." ucap Ahmad basa basi,padahal sudah tahu dari Zahra,lalu ia pergi ke depan agar ayahnya tak berbohong soal Sulis.

"Iya bang..." ucap Alvin.

"Mari silahkam duduk..." ucap Ahmad.

"Aku sebentar saja bang,ingin menanyakan Sulis... Apakah Abang tahu Sulis ada di mana?" ucap Alvin.

"Hem...Sulis pindah Vin...." ucap Ahmad.

"Pindah kemana bang" ucap Alvin.

"Nah....Itu aku gak tahu pindah kemana...Soalnya habis dari rumahmu...

"Sulis memasukkan pakaiannya dalam tas,lalu dia pamitan untuk tinggal di kos..." ucap Ahmad berbohong.

"Siaal... Ternyata dia pindah kossan..." ucap Alvin dalam hati.

"Ooo... Begitu ya bang...Ya sudah kalau gitu bang...Aku pamit... Assalam mua'laikum.." ucap Alvin.

"Wa'alaikum salam..." ucap Ahmad.

Alvin berjalan ke arah mobilnya.

"Selamet....Untung tepat waktu..." ucap Ahmad dalam hati.

Pak Ridwan muncul di balik pintu.

"Mad... Kata enayk lu.. Enyak gak ada merasa manggil babe..." ucap pak Ridwan.

"Emang gak ada be... Dari pada babe beritahu Sulis ada di mana,mending Ahmad saja yang bohong..." ucap Ahmad.

---***---

Di kantor Cheng Fei Li Han.

Hana tiba di kantor. Lalu ia berjalan bersama 2 orang pengawalnya.

Orang - orang yang tahu identitas Hana,membungkukkan badannya saat Hana melewati orang tersebut. Sedang yang belum kenal nampak biasa saja.

"Tangga ada di mana?" ucap Hana pada pengawalnya.

"Di sana bu..." ucap pengawal sambil menunjuk.

Kemudian Hana berjalan ke arah tangga.

Pengawal yang mengikuti Hana nampak heran.

"Kalian pergi saja,tinggalkan aku sendiri. Aku gak perlu di kawal.." ucap Hana.

"Tapi bu.." ucap pengawal.

"Aku pengen sendiri..." ucap Hana.

"Baik bu..." ucap pengawal.

Setelah Hana sampai di tangga,ia menaiki tangga tersebut. Saat itu kondisi agak sepi,lalu Hana menggunakan amalannya untuk bergerak lebih cepat.

Seorang OB yang sedang membersihkan tangga di lantai 5 merasakan angin tertiup kencang saat Hana melewati OB tersebut.

"Anjeeeng.... Apa itu tadi..." ucap OB terkejut.

Tak membutuhkan waktu lama,Hana telah sampai di lantai 25. Lalu berjalan ke arah ruangan Cheng Fei Li.

Nampak Casandra baru saja keluar dari Lift bersama 3 karyawan lainnya.,ia melihat Hana berjalan ke arahnya.

"Pagi bu..." ucap Casandra sambil membungkukkan badannya.Lalu menegapkan badannya,dengan posisi kepala menunduk tak berani menatap.

3 karyawan itu belum mengenal siapa Hana,mereka pikir Hana seorang tamu.Lalu mereka terus berjalan.

"Pagi juga....

"Apa adikku sudah datang ?" ucap Hana.

3 karyawan itu sempat mendengar ucapan Hana dan Casandra.

"Belum bu..." ucap Casandra.

Hana berjalan ke arah ruangan Cheng Fei Li,lalu di ikuti Casandra.

Setelah sampai di depan ruangan Cheng Fei Li,Hana masuk kedalam. Sedangkan Casandra kembali ke mejanya setelah mengantar Hana,lalu duduk di kursi kemudian mengambil telpon kantor.

Casandra memanggil 3 karyawan yang tadi bersamanya.

Setelah 3 karyawan itu di depan meja Casandra.

"Bu sandra...Apakah Bos manggil kita?" ucap pria A.

"Tidak ada pak... Saya hanya ingin menanyakan..

"Kenapa bapak tidak hormat pada Bu Hana? Apakah bapak ingin di pecat dari perusahaan ini?" ucap Casandra.

"Mengapa kita harus hormat pada dia... Dia kan tamu pak bos..." ucap pria A yang menjabat sabagai manajer.

"Beliau bukan tamu,melainkan Kakaknya bos kita..." ucap Casandra.

"APAAAA....!!!?? " ucap 3 pria itu terkejut.

"Ma...Ma...Maaf,saya tidak tahu.." ucap pria B ketakutan.

"Saya cuman memberi tahu saja ke bapak - bapak...Bila bertemu lagi.. Hormati dia... Jika bapak masih ingin kerja di sini. Kalau enggak ya terserah bapak seh,paling pak Bos ngasih surat pemecatan

"Kenapa kamu gak kasih tahu ke kita sandra.." ucap pria C.

"Kirain bapak sudah tahu.." ucap Casandra dengan entengnya,meskipun jabatannya hanya sebagai sekertaris saja.Lalu ia duduk di kursi kemudian menyalakan komputer.

----***----

Pukul 17.40.

Bayu duduk di kursi belajar membaca buku pelajarannya.

Lalu Bayu melihat jam tangannya.

"Hem...Bentar lagi magrib" gumam Bayu.

Bayu menutup bukunya.lalu berdiri dari kursi lalu berjalan ke pintu.

Saat Bayu hendak berjalan ke pintu.

Sebuah cahaya hitam melesat ke arahnya,Bayu kemudian menghindar,lalu cahaya hitam kembali menyerang Bayu.

Bahu kembali menghindari sambil membaca ayat - ayat suci Al Qur'an untuk menghindari serangan ghaib tersebut.

Cahaya Hitam muncul lagi mengarah ke Bayu .

Bayu mengarahkan telapak tangannya ke arah datangnya cahaya hitam itu sambil membaca ayat - ayat suci Al Qur'an.

Nampak energi tak kasat mata menahan cahaya hitam itu.

Sekuat tenaga Bayu menahannya.

Tak lama kemudian.

DUAAAAAR......... Suara seperti ledakan .

Bayu termundur 3 langkah.

Nampak Silet,jarum,paku berjatuhan di lantai.

Bayu melihat benda yang jatuh tersebut.

Dook....Dook...Dook... suara pintu di gedor.

"Bay...Bayu...." suara Lukman.

"Pintunya gak Aku kunci Man..." ucap Bayu.

Bayu berjalan Kemudian jongkok.

Lukman masuk ke kamar.

Bayu mengambil paku.

"Sial...Siapa yang kirim santet padaku..." ucap Bayu heran dan penasaran

"Tadi aku mendengar suara nyaring saat melewati kamarmu. Suara apa itu Bay?" ucap Lukman.

"Ada yang mencoba menyantet aku Man..Coba kamu lihat ini" ucap Bayu sambil menunjuk ke lantai.

"Apaa...!!!??? Santet...??" ucap Lukman.

"Iyaaa....Santet....
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd