Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sebuah Keindahan Ciptaan Tuhan (update part 9 - 24042024)

Mantap updatenya, ditunggu petualangan Indah selanjutnya
makasih updatenya, ditunggu cerita indahnya
Makasih, ditunggu yaaa
Si Indah bisa semakin bebas..

Makasih apdetnya @Florianrose
Hihi Sama sama
Lanjut terus
Absen dulu
Lanju lagi huuy
Ditunggu Dan terima kasih
Menyimak dengan seksama... lanjutkan kakaaaak

*ngiler lihat pic sebelah
Pic apa tuh hihi
loh ko mati juga suamine di sini
lagi musim kali ya
Waduh padahal maksudnya biar bisa lebih liar imajinasi nya hihi
mantap nih ceritanya
Terima kasih kak
 
 Update

part 9. Holiday

Semenjak kedatangan Mark dan Jason, restoranku semakin ramai. Antrian bahkan sudah mencapai 1 bulan. Bisnisku ini berkembang pesat hingga akhirnya aku terpaksa pindah. Selain itu, kini aku juga membuka cabang di ibukota. Aku lebih sibuk mengurus restoranku di ibukota sedangkan restoran lamaku dipegang oleh karyawanku. Meskipun begitu, kini aku telah tinggal di sebuah apartemen mewah di ibukota. Namun tetap sesekali aku memeriksa restoranku yang lama. Seperti saat ini, setelah masuk ke kamar hotel, aku pun pergi ke restoran. Kamar lamaku di restoran menjadi tempat istirahat karyawanku. Aku pergi ke restoran dengan pakaian yang cukup tertutup. Aku tidak ingin memberikan kesan buruk kepada karyawanku. Setelah memeriksa keadaan dan kondisi restoran, aku pun kembali ke hotel. Hari masih siang dan aku ingin melepas penat. Kuganti pakaianku dengan bikini pantai yang diikat dengan tali. Kuikat kencang tali bikiniku agar tidak mudah terlepas. Kemudian aku menutupinya dengan kimono transparan. Kutinggalkan barang berhargaku dan membawa uang secukupnya saja.

Tiba di pantai, aku bersantai menikmati pemandangan. Tiba-tiba saja ada yang menghampiri diriku. Rupanya orang tersebut adalah Jason. Jason sedang berlibur di pulau ini seorang diri. Jason pun mengajakku snorkling. Aku pun mengikutinya. Kami pun naik ke sebuah kapal bersama turis lainnya. Saat mencapai spot snorkling, aku melepas kimonoku. Terpampang jelas tubuh indahku. Bikiniki hanya menutupi putingku. Sedangkan di bawah, hanya bulu pubis yang tertutup karena model celana bikini ini seperti g-string. Semua turis terpana melihat keindahan tubuhku yang mulus.

Aku dan Jason pun turun ke laut. Kami berenang sambil menikmati pemandangan indahnya laut. Beberapa kali kutangkap Jason dan turis lainnya memperhatikan tubuhku dengan seksama. Mereka tak lepas memandangi payudara dan pantatku. Beberapa bahkan dengan sengaja berenang di belakangku dengan harapan melihat vaginaku. Jason yang berenang berdekatan denganku tanpa kusadari berbuat iseng. Ia melonggarkan tali bikiniku.

Setelah puas berenang, kami pun naik ke kapal untuk kembali ke pantai. Saat aku naik ke kapal, karena tali bikiniku sudah longgar, terlepaslah seluruh bikiniku. Kini aku telanjang bulat di hadapan seluruh penumpang kapal ini. Mereka bersiul dan memuji tubuhku. Aku sebenarnya senang dengan pandangan penuh nafsu mereka. Namun, aku pura-pura malu dengan menutup area sensitifku. Jason kemudian memungut bikiniku dan memberikannya padaku. Saat akan mengenakan bikini, para turis yang semuanya laki-laki melarangku. Mereka mengatakan bahwa sangat disayangkan apabila tubuh indahku ditutup begitu saja. Aku pun menuruti keinginan mereka dengan syarat tidak ada yang boleh berbuat lebih selain memandang tubuhku. Aku berakting malu sepanjang perjalanan kembali. Namun, dalam hatiku aku senang dengan hal yang terjadi. Rasa bangga akan tubuhku yang membuat banyak orang bernafsu membangkitkan gairahku. Tanpa terasa, vaginaku pun basah karena sensasi memamerkan tubuh indahku ini.

Tiba di pantai, aku dan Jason kembali bersantai di atas pasir pantai sambil menikmati matahari sore. Saat kami bersantai, datanglah beberapa terapis menawarkan jasa pijat. Kami pun menggunakan jasa mereka. Jason memilih seorang terapis wanita sedangkan untukku dipilihkan olehnya seorang terapis Pria. Aku pun tengkurap dan menikmati pijatan di kakiku. Saat akan memijat bagian pantatku, terapis tersebut meminta izin menurunkan sedikit bikiniku. Jason yang iseng pun menarik tali bikiniku hingga terlepas. Ia juga menarik tali bikini atasku hingga terlepas. Kini hanya kimono transparan yang menutupi punggungku. Karena tak tertutup apa pun, beberapa kali jari pria tersebut menyentuh lubang vagina dan anusku. Rasanya geli namun nikmat.

Setelah itu, ia memijat punggungku. Lelah setelah renang dan pijatan nikmat yang kuterima membuat diriku mulai mengantuk. Aku pun tertidur. Hal yang terakhir kuingat, pijatan pria ini di punggungku juga beberapa kali menyentuh payudaraku. Tidak lama berselang, aku terbangun. Pijatan pria tadi telah berakhir dan aku dibiarkan tertidur tanpa tertutup apa pun. Untungnya suasana pantai sedang sepi. Matahari pun baru saja tenggelam sehingga aku tidak terlalu terlihat. Saat menengok ke sekelilingku, Jason sudah tak ada. Bikini dan kimonoku pun raib. Aku pun sudah dalam posisi telentang. Kuraba dada dan wajahku sedikit basah. Saat kusentuh cairan tersebut, cairan tersebut cukup lengket. Rupanya itu adalah cairan sperma. Aku pun panik. Sudah berapa orang yang melihatku. Kemana Jason membawa semua penutup badanku. Bagaimana cara aku masuk ke hotel tanpa terlihat siapa pun.

Tanpa pikir panjang, aku pun lari bersembunyi agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Aku pun berjalan pulang dengan keadaan telanjang bulat. Saat mencapai jalan umum, aku harus mengendap-endap agar tak tersorot lampu. Beberapa kali aku harus sembunyi karena ada orang lain. Bahkan aku hampir dipergoki oleh sekawanan turis pria. Aku yakin jika terlihat, aku akan diperkosa beramai-ramai. Membayangkan hal tersebut justru merubah perasaanku.

Perlahan tapi pasti rasa cemas yang ku alami berubah menjadi hasrat seksual. Rasa cemas akan ketelanjanganku berubah menjadi nafsu untuk membuat orang terpana dengan melihat tubuhku yang telanjang. Aku sangat menikmati sekali telanjang di tempat terbuka seperti ini. Rasanya aku ingin dapat terus hidup tanpa sehelai benang menutupi tubuhku. Aku pun terus berjalan sembari memberanikan diri. Aku sangat menikmati ketelanjangan diriku hingga tak mempedulikan apa pun. Tak lupa aku pun mengabadikan diriku yang telanjang di jalanan umum. Aku tak ragu menyalakan flash. Aku bahkan pasrah jika ada yang mencegatku.

Namun sayang, aku tak bertemu dengan siapa pun lagi. Aku yang sudah sangat tak bisa menahan hasratku akhirnya memainkan clitorisku. Kugesekkan jariku sembari berjalan menuju hotel. Vaginaku semakin basah. Aku berhenti sejenak. Kumainkan jariku ke dalam vaginaku. Kugesekkan dinding vaginaku dengan jariku. Aku terus melakukan hal tersebut hingga aku orgasme. Bahkan cairan cintaku keluar layaknya air mancur. Aku pun sangat menikmati orgasmeku. Namun sial bagiku. Saat vaginaku sedang menyemburkan cairan cintaku, sekumpulan turis asal India berpapasan denganku. Melihatku yang sedang orgasme dalam keadaan telanjang bulat, mereka pun tersenyum menyeringai. Kumpulan tersebut terdiri dari 5 orang. Awalnya aku tak menyadari kehadiran mereka. Aku memejamkan mata karena orgasmeku yang sangat nikmat. Saat kubuka mata, aku melihat kelimanya telah mengelilingi diriku dengan pandangan penuh nafsu.

Aku pun ketakutan. Aku hanya bisa pasrah saat mereka mengangkat tubuhku. Mereka membawaku ke pinggir pantai. Jalanan umum di sini memang dikelilingi rumah warga, namun juga terhubung dengan pantai. Setiap orang memegang lengan dan kakiku. Aku pun berusaha berontak namun mereka lebih kuat dariku. Setiap aku berusaha melepaskan diri, genggaman mereka semakin keras. Bahkan 1 pria yang tak mengangkatku menamparku dengan keras. Rasa sakit di pipiku membuatku kehilangan tenaga.

Kami pun tiba di bibir pantai. Mereka kemudian melemparku ke atas pasir. Mereka kemudian mulai melepas pakaian mereka. Saat melihat celah tersebut, aku pun mengumpulkan tenaga untuk melarikan diri. Namun, pria yang tadi menamparku berhasil menyergapku. Ia kemudian menyeretku dengan menarik rambutku. Setelah itu, ia membanting ku di antara pria lainnya. Kini, kelima pria tersebut telah telanjang seutuhnya. Mereka menggerayangi tubuhku dengan tangannya yang kasar. 2 dari mereka meremas payudaraku dengan kasar. 2 lainnya membuka kakiku hingga selangkanganku terbuka lebar. Sedangkan pria yang menyeretku memainkan jarinya di dalam vaginaku. Mereka terus melakukan hal tersebut. Aku pun mulai menikmati permainan mereka hingga akhirnya aku orgasme.

Puas menggerayangiku, mereka membuatku berlutut dan mengelilingi diriku. Mereka memaksaku mengulum penis mereka bergantian. Penis mereka sangatlah panjang dan besar. Mereka bahkan memaksaku menelan penis mereka seluruhnya hingga aku terus tersedak. Setelah itu, mereka mengangkat tubuhku dan memposisikan diriku menungging. Salah seorang dari mereka kemudian memasukkan penisnya ke dalam vaginaku dalam posisi telentang. Setelah itu, pria lainnya memasukkan penisnya ke lubang anusku. Kedua pria lainnya, mengarahkan tanganku ke penis mereka dan satu lagi menyuruhku mengulum penisnya.

Mereka terus bergantian menikmati setiap lubang dan inci tubuhku. Sudah satu jam dan tak satu pun dari mereka menunjukkan tanda-tanda akan orgasme. Sementara aku sudah sangat lemas. Vagina sudah sangat becek setelah orgasme berkali-kali. Aku tak sanggup lagi melayani mereka rasanya. Tiba-tiba, aku merasakan ada 1 penis lagi masuk ke dalam vaginaku. Perih sekali rasanya vaginaku yang masih cukup rapat dimasukkan 2 penis besar sekaligus. Tak hanya itu, berselang beberapa detik saja aku merasakan 1 penis lagi masuk ke dalam lubang anusku. Kini kedua lubang selangkanganku masing-masing terisi 2 buah penis. Rasanya perih sekali hingga aku hampir tak sadarkan diri. Namun, mereka menampar pipi dan payudaraku dengan kencang hingga aku tetap sadarkan diri.

Tak lama berselang, satu per satu dari mereka mengeluarkan spermanya di vaginaku secara bergantian. Aku pun merasa lega karena akhirnya semua ini berakhir. Namun aku salah, mereka kembali menggarap tubuhku dengan penuh nafsu. Mereka terus melakukan hal seperti tadi hingga masing-masing dari mereka orgasme 3 kali lagi. Secara bergantian mereka menembakkan sperma di dalam anusku, mulutku, dan payudara dan wajahku. Bahkan saat mengeluarkan sperma di mulutku, mereka memaksaku untuk menelannya. Pemerkosaan yang mereka lakukan berakhir setelah mereka memandikanku dengan sperma. Aku sendiri tak dapat menghitung berapa kali aku orgasme.

Setelah itu, mereka pun kembali berpakaian. Mereka kemudian meninggalkan diriku begitu saja seorang diri. Aku sudah tak sanggup rasanya untuk berdiri. Rasa perih juga masih kurasakan di anusku. Aku pun merebahkan diri untuk mengumpulkan tenagaku untuk pulang ke hotel. Setelah mengumpulkan tenaga, aku berjalan tertatih ke hotel. Aku berjalan mengangkang dalam keadaan telanjang ke hotel.

Aku pun tiba di depan hotel. Aku cukup beruntung tak bertemu siapa pun lagi hingga mencapai hotel. Untungnya jalan menuju kamarku tidak melewati lobby sehingga aku aman untuk pergi ke kamar. Namun aku lupa bahwa aku menitipkan kunci di resepsionis. Aku pun mencari penutup tubuh. Untungnya, aku menemukan sebuah selendang kain di depan kamar orang lain. Kututup tubuhku dengan selendang tersebut seadanya. Aku pun pergi ke resepsionis dan mengambil kunci kamarku. Resepsionis sendiri tampaknya curiga padaku. Bau sperma sangatlah menempel padaku. Aku juga yakin ia dapat melihat putingku yang tercetak di balik selendang ini. Selendang ini juga hampir tak menutupi selangkanganku.

Setelah aku menerima kunci kamarku, aku kemudian berjalan ke arah kamar. Tak lupa kukembalikan selendang tadi. Kemudian, aku pun berjalan ke arah kamarku. Dengan sisa tenagaku aku berjalan dalam keadaan telanjang menuju kamar. Aku pun masuk ke dalam kamarku. Setelah itu, aku pun ke kamsr mandi untuk membersihkan tubuhku dan menghilangkan bau sperma di tubuhku. Aku pun beranjak ke kasur setelah mengeringkan diri. Kemudian aku hanya dapat terkapar. Lubang anusku masih belum menutup sempurna dan terasa perih. Hal yang sama juga terjadi dengan vaginaku. Aku pun tertidur tanpa sehelai benangpun.

Di dalam mimpiku, aku memipikan kejadian perkosaan tadi. Mereka terus menggenjot tubuhku tanpa henti. Aku pun menikmati hal itu di dalam mimpiku. Bahkan, di dalam mimpiku tak hanya melayani kelima pria tadi saja, aku melayani hingga 20 pria sekaligus. Rasa nikmat kurasakan dalam mimpiku. Sudah cukup lama aku tak merasakan sentuhan lelaki di tubuhku. Bahkan vagina dan anusku hanya diisi dildo atau pun timun saja sejak terakhir kali aku berhubungan badan dengan ketiga ojek online yang kini mendekam di penjara. Mimpi tersebut terasa sangat nyata. Aku merasa setiap sodokan di penisku benar-benar terasa. Aku pun terbangun karena kenikmatan tersebut.

Rupanya, aku tertidur telanjang dan lupa mengunci pintu kamar sedang digenjot oleh cleaning service hotel. Ia masuk untuk membersihkan kamarku. Namun, karena melihatku yang telanjang, ia pun berusaha memanfaatkan keadaan untuk meraih kenikmatan. Selain cleaning service tadi, rupanya ada juga resepsionis yang bertemu denganku semalam. Ia terlihat mengambil videoku yang tengah digenjot. Aku pun tak mempedulikan kegiatannya karena aku sedang menikmati penis di vaginaku.

Setelah beberapa saat, resepsionis tadi menghampiri diriku. Ia mengarahkan penisnya ke mulutku. Aku pun mengerti dan mengulum penis dan buah zakarnya. Ia terus merekamku yang tengah memainkan lidahku di penisnya. Puas dengan hisapan dan permainan lidahku, resepsionis kemudian berganti posisi dengan cleaning service. Ia menyodok vaginaku secara perlahan. Aku pun mendesah keenakan. Kini gantian cleaning service yang merekam adegan seksku. Mereka terus bergantian menggunakan tubuhku. Aku pun menikmati permainan mereka. Dibandingkan melawan dan hanya rasa sakit yang kurasakan, mungkin lebih baik kunikmati saja perlakuan mereka.

Beberapa kali aku orgasme namun mereka tak kunjung ejakulasi. Mereka sengaja terus bertukar tempat untuk memperlama ketahanan mereka. Tubuhku sudah sangat lemas setelah beberapa kali meraih kenikmatan. Aku pun memohon kepada mereka untuk segera menyelesaikan permainan mereka. Dengan terpaksa aku memuji keduanya bahwa mereka sangat hebat di ranjang dan perkasa. Aku sudah lelah dan ingin melanjutkan istirahatku. Aku pun memejamkan mataku berharap belas kasihan dari mereka. Namun, mereka tetap saja menggenjot tubuhku tanpa henti. Tak terasa aku pun perlahan mulai kehilangan kesadaran kembali.

Aku terbangun pukul 11.30. Sebentar lagi waktunya check out. Aku memang berencana pulang kembali ke ibukota malam ini. Aku tak tahu kapan cleaning service dan resepsionis meninggalkanku. Namun aku hanya tahu bahwa mereka mengeluarkan spermanya di dalam vaginaku. Entah siapa ayah dari bayi di kandunganku jika aku sampai hamil. Aku pun mandi dan bersiap untuk menuju dermaga. Waktu yang tersisa sangatlah sedikit sehingga aku hanya menggosok gigi dan membersihkan tubuh. Selain itu, karena terburu-buru, aku pun hanya mengenakan kaos dan celana jeans saja tanpa pakaian dalam. Setelah berpakaian dan merapihkan barang-barang, aku pun pergi ke resepsionis.

Saat akan mengembalikan kunci kamar, rupanya resepsionis yang jaga merupakan orang yang berbeda. Aku pun segera mengembalikan kunci dan pergi ke dermaga. Aku pun berlari ke dermaga karena saat kulihat waktu yang tersisa hanya tinggal 10 menit sebelum kapalku berangkat. Dari pulau ini aku perlu menempuh perjalanan dengan kapal selama 1 jam dan perjalanan darat selama 2 jam untuk mencapai bandara. Karena tiba paling akhir, aku terpaksa untuk duduk di bagian luar kapal. Aku duduk di bagian belakang kapal yang terpisah dengan bagian dalam oleh sebuah pintu. Posisi ini tentu membuatku terciprat.

Mesin kapal pun menyala dan saatnya berjalan. Kapal ini berputar ke pulau di sekeliling sebelum ke tujuanku. Kapal pun semakin penuh. Duduk di belakang kapal tanpa adanya penghalang membuat pakaianku basah. Selain karena keringat yang bercucuran, cipratan air laut juga membuatku semakin basah. Putingku menyeplak. Mata para lelaki di sini kulihat mencuri-curi memandangiku. Padatnya kapal membuat beberapa penumpang pindah ke belakang. Kini aku dengan terpaksa duduk dihimpit 2 orang pria. Aku yang masih dalam keadaan mengantuk akhirnya memejamkan mata berusaha untuk tidur.

Di tengah usahaku untuk tidur, aku merasakan sentuhan di payudaraku. Aku berpikir mungkin tidak sengaja. Namun lama kelamaan sentuhan terjadi hingga beberapa kali. Tak hanya sentuhan, bahkan kurasakan remasan pada payudaraku. Kuintip rupanya kedua pria di sampingku pelakunya. Semakin lama, remasan mereka juga semakin lama. Aku pun terpaksa pura-pura merubah posisi agar mereka menghentikan aksi mereka. Benar saja mereka pun gelagapan. Setelah beberapa lama, mereka kembali melancarkan aksi mereka.

Untungnya tak lama menjalankan aksi mereka, kapal sampai di pelabuhan. Aku pun pura-pura bangun dan buru-buru turun dari kapal. Pakaian yang kukenakan sudah cukup basah akibat keringat dan cipratan air. Namun, karena waktu yang terbatas, aku pun naik ke mobil yang kupesan untuk mengantarku ke bandara. Aku hanya berdua saja dengan supir di mobil ini. Perjalananku pun berlanjut untuk pulang ke rumahku di ibukota.

Di tengah perjalanan
"Habis dari pulau X mba?" Ujar pak Supir.
"Iya pak" Jawabku sekenanya karena rasa kantuk.
"Saya juga baru habis dari sana, kemarin sore balik"
"Oh iya pak"
"Kemarin seru ya mba snorkling?"
"Eh kok tau pak?"
"Iya saya lihat mba di kapal sama para bule. Mbak nya emang seneng ya bugil diliatin banyak orang. Itu bajunya basah buka aja mba hahaha"
"Eh engga pak, salah orang kali"
"Ga usah pura-pura mbak, saya lihat sendiri kok, mbaknya diapain aja"
"Ga diapa-apain kok pak"

Obrolan kami terus menjurus. Kami pun akhirnya tiba di tengah sebuah hutan yang cukup sepi. Pak supir pun memberhentikan mobil.

"Loh kenapa berhenti pak?" Ucapku.
"Saya punya permintaan mba"
"Apa pak?"
"Mba buka semua pakaian mba sekarang juga"
"Jangan pak saya malu"
"Ga usah sok mbak, kalo ga mau ya ga apa apa, tapi ya mba turun aja di sini"
"Pak jangan pak, saya buru-buru mau ke bandara pak"
"Yauda kalo gitu" Ujarnya sambil mematikan mesin.
"Pak saya mohon pak"

Pak supir hanya diam. Dengan terpaksa aku menuruti permintaannya. Namun aku meminta syarat untuk tidak direkam atau difoto dan disetujui olehnya. Saat aku akan membuka pakaianku, ia menahanku. Ia menyuruhku membugili diriku di luar mobil. Aku pun menurut kepadanya. Aku turun dari mobil dan bergerak ke depan mobil. Dengan cepat kulolosi seluruh pakaianku. Setelah itu, aku berusaha membuka pintu mobil. Namun, ia menguncinya. Ia menyuruhku menyerahkan pakaianku dahulu. Aku pun memberikan pakaianku melalui celah jendela yang dibukanya sedikit. Setelah itu, aku kembali membuka pintu namun masih terkunci. Rupanya, tanpa kusadari ia telah menyalakan mesin dan pergi memacu kendaraannya. Ia membiarkanku bugil seorang diri di tengah jalan.

Jalanan yang lurus membuatku dapat melihatnya pergi menjauhiku. Hingga jarak sekitar 1 Km ia pun berhenti. Aku pun berusaha berlari mengejarnya. Saat berlari kedua payudaraku gundal-gandul naik turun. Aku hanya berharap tak ada kendaraan lain yang lewat agar tak ada yang melihatku. Untungnya hingga aku mencapai mobil, tak ada satu pun kendaraan lewat. Aku pun bergerak ke sisi kiri mobil agar dapat bersembunyi. Pak supir pun mengejekku dan berkata bahwa apakah aku menikmatinya. Dari kejauhan, kulihat sebuah bis akan melewati kami dari arah depan. Aku pun berusaha bersembunyi. Aku juga menggedor pintu agar diperbolehkan masuk. Namun, saat bus berpapasan dengan kami, pak supir kembali memajukan kendaraannya. Kulihat beberapa penumpang bis melihatku yang tak tertutup apa pun dengan tampang mupeng. Untungnya bus melaju dengan kencang. Sejujurnya aku menikmati pandangan mereka dan ketelanjanganku di tempat terbuka seperti ini. Tanpa kusadari vaginaku pun basah. Namun, akal sehatku mengatakan untuk segera kembali ke mobil.

Pak supir akhirnya mengizinkanku masuk namun harus duduk di kursi depan. Ia juga menyuruhku bugil hingga mencapai bandara. Sambil mengendarai mobil, ia juga memainkan klitorisku. Hasilnya, aku pun orgasme dan memuncratkan cairan cintaku. Tak puas sampai situ, ia membuka resleting celananya dan mengeluarkan penisnya. Aku yang paham maksudnya memainkan mulutku di penisnya. Sambil ku hisap penisnya, ia kembali memainkan vaginaku. Tanpa kusadari, kami sudah kembali memasuki daerah pemukiman. Aku yang sedang menghisap penisnya dalam keadaan menungging tak menyadari bahwa ia membuka jendela mobil. Otomatis lubang vagina dan anusku terlihat dari luar. Ia sengaja berjalan perlahan agar orang lain dapet melihatku. Untungnya ketahanan pak supir tak berlangsung lama hingga akhirnya ia mengeluarkan spermanya di dalam mulutku. Ia juga menyuruhku untuk menelan spermanya. Tak berselang aku juga kembali klimaks. Setelah itu, ia membiarkanku duduk dengan santai. Aku yang kelelahan dan masih mengantuk akhirnya tertidur selama perjalanan.

Mencapai daerah perkotaan, aku terbangun. Kami sedang berhenti di sebuah lampu merah. Terlihat ada seorang pengamen di sini. Saat berada di samping mobil, pak supir membuka kaca. Pengamen yang tepat berada di sampingku pun terkaget melihatku. Tak membuang waktu ia meremas payudaraku. Tak berselang lama, lampu menyala hijau dan pak supir tancap gas. Ia pun mengizinkanku kembali berpakaian karena kami hampir sampai bandara. Setelah sampai, aku pun turun dalam keadaan sudah berpakaian. Aku pun kemudian check in dan segera pergi toilet untuk mengganti pakaianku dengan pakaian lain yang lebih tertutup dan memakai pakaian dalam. Tak lama berselang, pesawatku pun boarding dan aku naik ke pesawat untuk pulang ke ibukota.​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd