Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sekarang Sedang Jatuh Cinta (Side story 10)

Bimabet
entah kenapa gw baca part ini seperti membaca curhatan suhu sendiri
semangat suhu

tapi part2 awal dengan sedih2nya itu kok dibayar dengan mempermainkan meme ya
dasar yusange, hahaha
 
Lagi dalam misi dan abis bikin sedih Gaby aja masih sempet-sempetnya minta dikocokin melati... Pantes dipanggil yusange
 
Yusange tumben gak nyelup sama meme :dansa:

Wah, mendekati akhir, semoga Lala dan Gaby gak dicelup Yusange
 
Yusa belum beraksi della keburu grad.... pasti abis diceng-cengin sama adrian cs.
Btw lebih sedih mana, ditinggal oshi graduate apa oshi kena skandal?
Jujur, lebih sedih karena graduate. Sedihnya ketika kita tau bahwa tidak lama lagi kita gak akan bisa liat dia dipanggung itu, kita tau pasti kapan dia akan ada di atas sana untuk terakhirnya dan apa yg akan terjadi setelah show terakhirnya. Kita akan menghargai setiap momennya, kita akan sadar bahwa setiap detik adalah berharga. Paling sedih dan menyakitkan adalah, salam, lambaian, senyuman dan melepaskan oshi disaat paling terakhir
Dibanding oshi kena skandal/graduate karena skandal, mungkin kita akan sedih karena tiba-tiba graduate, tiba tiba gak ada. Tapi di dasar hati kita tau kalo dia emang menerima konsekuensi dari perbuatannya
 
Anyway gua berfikir kalo Julie itu pro Yusa yah maksudnya selalu bantuin Yusa gitu lah
ternyata engga :hua: kecewa saia

ALIAS BNGZD YUSANGE sempet sempetnya main sama MELATI :marah:
Yusa pasti kecewa kalo tau :(
Maafin Yusa ya hu, abis enak...
Yusange anjirrrrrr...sempat sempatnya dicoliin meme :|
































































Kalau mau gituan, ajak ajak napa :bisik:
Entar Yusa ceritain aja ya gimana rasanya hehe
entah kenapa gw baca part ini seperti membaca curhatan suhu sendiri
semangat suhu

tapi part2 awal dengan sedih2nya itu kok dibayar dengan mempermainkan meme ya
dasar yusange, hahaha
Iya emang curhat, sebagian kisah nyata yg di hiperbola aja haha.
Bener bener Yusange, Melati diajarin mesum.
Timbal balik dari Meme yg udah ajarin Yusa soal agama hehe
Yusa kampret banget dah, lagi galau sama della, masih sempet aja sangean
Ya makanya jangan dipanggil Yusange terus biar gak sangean
Yusange gblkk. Sudah tau cinta Della malah main sama :aduh:Melatii
Karena cinta sama Della itu gak main main :)
Ini sih sangenya udah nggak ketolong
Gaby yg bisa tolong
Habis grad langsung lamar aja
Hmmm untuk Yusa atau saya? Kalo saya sih tidak mungkin ya. Dellanya aja minta untuk tidak berhubungan apapun lagi haha
Yusange emang ya, lagi sedih gini masih aja....
:galak:
Karena diberi kesempatan, waspadalah!
Lagi dalam misi dan abis bikin sedih Gaby aja masih sempet-sempetnya minta dikocokin melati... Pantes dipanggil yusange
Panggilan mempengaruhi sifat ahaha
Yusange tumben gak nyelup sama meme :dansa:

Wah, mendekati akhir, semoga Lala dan Gaby gak dicelup Yusange
Nanti mungkin nyelup meme

Btw, Yusa lebih suka manggil Mel, karena saya (penulis) sendiri juga manggil dia Mel. Enak gitu manggilnya Mel dan beda dari yg lain aja haha
 
Part 15: Kesenangan Dewasa.


30 Maret 2019


Ternyata “kesialan” Yusa tak hanya berhenti dengan di Blacklistnya ia dari theater. Foto blacklistnya viral di dunia maya terutama twit**ter, tempat seluruh fans JKT48 menerima dan memberikan informasi. Berbagai spekulasi beredar mengenai blacklist yg di terimanya, teman-temannya berusaha untuk meluruskan namun semua sia-sia. Bahkan teman-temannya menjadi korban Bully daripada netizen, membuat Yusa memutuskan untuk rehat sejenak dari dunia maya. Namun bukan hanya itu saja, Yusa mendapat Email dari JOT untuk melakukan refund seluruh tiket handshake yg dia miliki. Yusa benar-benar dilarang untuk datang ke Handshake Festival, hari itu Yusa datang dengan pakaian yg sangat menyembunyikan identitasnya, terutama masker, topi dan kacamata yg membuatnya tidak mencolok. Namun ia tetap tidak bisa Handshake dengan Della karena ada salah satu staff yg mengenalinya, namun staff itu memberitahu bahwa ia tidak akan mengusir Yusa dari venue asalkan ia tidak mencoba untuk melanggar aturan yg ada. Yusa sadar posisinya berada di ujung jurang dan mengiyakannya.
Yusa hanya bisa memandang Della dari luar pagar pembatas area handshake saja, melihat dia menggunakan Baju kuning yg membuatnya sangat cantik. Melihat dia tersenyum kepada fans yg datang untuk berjabat tangan terakhir dengannya. Ada yg keluar dari bilik dengan tersenyum, menangis, tertawa dan juga murung. Semua ingin menikmati setiap momen yg tersisa bersama Della. Yusa benar-benar bersyukur bahwa setidaknya ia bisa melihat keadaan Della yg baik-baik saja. Yusa dapat melihat Della dengan jelas saat ia memberikan speech terakhirnya di atas panggung. Tak terasa air mata Yusa menetes saat melihat Della yg mencurahkan seluruh isi hatinya diatas sana.
Event Handshake ini meninggalkan banyak haru dan tangis, pengangkatan Eve dan Amel membuat seluruh fansnya berbahagia. Namun di sisi lain, Yupi menyusul Della dengan mengumumkan graduate. Aku tau bahwa mereka berdua memang sangat dekat, namun ternyata mereka memang tidak bisa bila tidak bersama. Tangisan dari fans-fans Yupi memenuhi Venue SMESCO ini. Namun semua kesedihan itu ditutup dengan pengumuman yg lebih mengguncangkan hati, Reshuffle team. Sebuah pengumuman yg benar-benar menghancurkan hati fans yg mulai bisa menerima dan nyaman dengan Team kesayangannya masing-masing. Namun ternyata harus menerima shuffle untuk yg kesekian kalinya.
Yusa meninggalkan venue setelah semua pengumuman dibacakan, ia bergegas untuk pulang karena ia tak sabar untuk show terakhir Della besok. Meskipun ia tau tidak akan bisa menonton, setidaknya ia akan datang dan melihat dari TV yg menayangkan LOD theater pada hari itu.

31 Maret 2019

Yusa berdandan begitu rapi. Ia menuju Theater untuk menghadiri show terakhir Della. Meskipun sebenarnya ia tidak menonton.

“Tenang, entar kita ceritain gimana shownya” David berkata pada Yusa.
“detail kok!” Felix menambahkan.
“bangs*t malah bikin gw makin stress” Yusa kesal dengan ledekan teman-temannya.

Akhirnya teman-temannya mulai bingo. Yusa mengurungkan niat untuk menonton dari depan theater karena banyaknya fans yg menonton disana, ia tidak ingin ketahuan dan jadi bulan-bulanan mereka. sehingga Yusa meninggalkan mereka dan menunggu lift kaca untuk turun ke F2.

“aku tau itu pasti kamu kak!” Seseorang memasuki lift yg sama dengan Yusa.
“Eh… salah orang kali” Balas Yusa panik.
“Ih Kak Yusa ngapain sih ngumpet!” Gadis itu memanggil namanya lagi, membuat Yusa semakin panik.
“Sssttt!!” Yusa menyuruhnya diam.
“saya… saya… Yusuf, salah orang kamu” Yusa berbohong dan bergegas keluar ketika lift sampai di lantai 2, diikuti gadis itu dari belakang.

Yusa berlari menuju restaurant tujuannya, namun penuh sehingga ia berpindah ke restaurant sebelahnya. Yusa mengambil meja yg berada sedikit dipojok atas dan tersembunyi dari luar. Ia bersembunyi disana sambil berpura-pura memesan makanan, ia takut ada fans yg menyadari keberadaannya saat ini. Seorang buronan yg penyebabnya tidak ada yg tau namun dicari cari oleh fans.

“Mbak saya pesan Sushi 4, Rice Bowl 3, ice Choco 4” Yusa menyebutkan pesanannya.
“Ada lagi mas?” tanya si pelayan pada Yusa.
“Itu dulu aja, nanti saya panggil” Yusa mempersilahkan si pelayan untuk pergi.
“kenapa sih kak ngumpet segala?” Melati yg kelelahan mengejarku bertanya.
“kan kamu tau, aku di blacklist dan ada rumor di twit**ter” Yusa menjawab pertanyaan Melati.
“oooh iya tau tau, tapi emang harus jadi ninja gini?” Melati yg kini duduk disebalah Yusa kembali bertanya.
“Ya harus lah, kamu mau aku yg ganteng ini jadi bonyok?” jawab Yusa.
“Eh gak mau lah, gantengnya nanti ilang” Melati membalas.
“nahkan ganteng kan?” Yusa mendekatkan wajahnya pada Melati, memastikan ketampanannya pada Melati.
“i.. Iya.. ganteng kok” Melati salah tingkah karena wajah Yusa begitu dekat.

Yusa tersenyum pada Melati. Mereka berdua kembali hening, Yusa yg sibuk dengan HPnya dan Melati yg salah tingkah dibuat Yusa. Melati hanya diam dan sesekali melirik Yusa, terkadang Yusa menangkap basah Melati dan tersenyum padanya. Melati semakin Tidak karuan akiabt senyuman Yusa padanya. Melati merapatkan duduknya disebelah Yusa yg membuat Yusa terkejut, namun tidak memberikan komentar apa-apa.
Tak berselang lama, makanan akhirnya datang. Banyak sekali makanan yg dipesan oleh Yusa, Melati sampai kebingungan mengapa Yusa memesan makanan sebanyak ini.

“Makan Mel” Yusa mengajak Melati makan.
“iya kak. Kok banyak banget?” Melati kebingungan melihat makanan yg di pesan Yusa.
“banyak? Haha aku gak lupa kok kalo perutmu itu perut karung!” Balas Yusa sambil mencubit perut Melati.
“Iih… kak Yusa!” Melati malu akibat ledekan Yusa.

Melati mulai memakan makanan yg dibeli Yusa, Yusa melihat Melati makan dengan lahap. Yusa senang kalau melihat Melati makan karena ia benar-benar banyak makan dan menghargai setiap makanan yg ada. Melati makan dengan lahapnya, sesekali ia memberikan senyuman pada Yusa tanda senang, semua makanan ia kunyah menjadi satu di mulutnya. Membuat mulutnya itu penuh, lucu sekali.

“pelan-pelan Mel, nanti keselek” Yusa mengingatkan Melati.
“Hehe iga kha. Gakha ga mhahan?” Melati bertanya dengan mulut penuh.
“telen dulu dong baru ngomong” balas Yusa.
“Gleeek!! Hehe maaf kak…” Melati mengunyah dan menelan makanannya.
“Kakak gak makan?” Melati bertanya kembali.
“gak, gampang. Abisin aja sampe kamu kenyang dan meledak haha” Yusa membalas.
“Kak?” Melati memanggil Yusa yg tertawa.
“kenapa Mel?” Balas Yusa bingung.
“Kakak sedih banget ya gak bisa nonton kak Della? Kakak lagi sedih ya gak bisa liat kak Della?” Melati bertanya pada Yusa yg membuat Yusa terkejut.
“Eeh gak kok. Kenapa gitu?” Yusa masih berusaha menunjukan senyumnya.

Melati menatap Yusa yg salah tingkah. Ia tau sekali bahwa Yusa saat ini sedang sedih dan terpuruk. Ia tau sekali bahwa Yusa sedang memiliki beban di hatinya, Melati tau bahwa Yusa berpura-pura bahagia dan tersenyum. Hujan di hati Yusa terlihat jelas dimata Melati. Melati pernah melihat Yusa seperti ini, saat Della memutuskan untuk pindah komunitas, sedangkan Yusa pergi meninggalkan komunitas mereka dan menghilang. Malam dimana masalah besar antara Yusa dan Della mencapai klimaksnya. Meskipun Melati tau bahwa Yusa dan Della sudah lama berdamai, namun ia tak menyangka bahwa yusa dan Della akan bertengkar hebat lagi.

“ketauan ya?” Yusa akhirnya mengakuinya, matanya berlinang.
“Maaf ya kak, aku terlalu to the point” Balas Melati pada Yusa, ia tidak enak membuat Yusa berlinang air mata.
“Haha gak kok, justru aku mau berterima kasih sama kamu Mel” Yusa menyelipkan tepi rambut Melati ke telinganya.
“kalau kamu gak nanya kyak gitu, mungkin aku bisa gila. Makasih juga dari beberapa hari yg lalu udah ada buat aku dan nemenin aku.” Yusa tersenyum lebar pada Melati.

Tiba-tiba, Melati memeluk Yusa membuat Yusa terkejut karena pelukan yg tiba-tiba ini. Melati memeluk Yusa erat, membuat Yusa merasakan nyaman yg begitu menenangkan. Seperti semua beban kesedihan yg tadi ia rasakan, terlupa seketika. Terlepas dari belenggunya. Ia membalas pelukan Melati dan mengusap kepalanya. Tak berapa lama kemudian, Melati buru-buru melepas pelukannya. Wajah Melati merah padam, membuat Yusa tertawa melihatnya.

“Haha nih minum dulu” Yusa memberikan Ice Choco pada Melati yg langsung dihabiskan dalam beberapa tegukan.
“Pelan-pelan.” Yusa mengingatkan Melati.
“Maaf kak” Melati salah tingkah.
“ckck… kamu yg meluk, kamu yg salah tingkah” Yusa meledek Melati.
“Ihh gak gitu, m… maksud aku kan…” Melati tergagap.

Yusa mengambil sepotong sushi dan menyuapi Melati. Melati terkejut dan mengunyah sushi itu. Akhirnya Yusa menyuapi Melati, Melati diam saja disuapi Yusa. Melati semakin jatuh cinta dan perlakuan Yusa yg tiba-tiba dan sulit ditebak, jantungnya serasa mau mencuat karena Yusa menyuapinya dengan pelan dan telaten. Melati yg bawel, tidak bisa diam kini menjadi kalem, manis dan lembut akibat Yusa. Sesekali Yusa menyuapkan makanan itu ke mulutnya sendiri, Melati melihat dengan tidak percaya. Saat ini ia dan Yusa makan dengan 1 sumpit yg sama, ia sadar bahwa disumpit itu telah bercampur segalanya dari mereka berdua. Pikiran Melati semakin tak karuan dan mengingat kejadian beberapa hari yg lalu.
Akhirnya makanan mereka habis juga, Yusa menyandarkan dirinya di bangku sofa itu karena kenyang. Melati juga ikut menyandarkan diri disamping Yusa. Ia memejamkan matanya setelah makan 3 porsi sushi dan 2 rice bowl sendirian. Sekitar 15 menit mereka mengistirahatkan perutnya. Kenyang sekali!

“Mel, mau nambah?” tanya Yusa pada Melati.
“kenyang kak, yaampun aku gak sekarung itu!” Melati cemberut pada Yusa.
“Haha abis gak ada yg tau kan perut ini bisa nampung berapa banyak!” Yusa memegang perut Melati.
“Ih jahat ya Kak Yusa!” Melati mendengus pada Yusa.
“aku mau ke toilet dulu ya, nitip” Yusa meminta izin pada Melati.
“oke”

Yusa menitipkan HP dan dompetnya kemudian meninggalkan Melati disini. Melati melihat HP Yusa yg tergeletak, perlahan ia mengambil HP itu.

buka gak ya…” hati Melati tau bahwa ini melanggar privasi.

Melati menekan tombol power, sehingga HP ini menunjukan lockscreennya yg berupa pattern. Melati melihat wallpaper lockscreen itu, sebuah background hitam dengan tulisan “Laju Kuda, 12”. Melati mencoba memecahkan maksud tulisan ini, namun ia kebingungan sendiri, Melati mencoba membuat pattern “Y” di HP itu. Namun tidak terbuka.

hmmm apa ya?” Melati berfikir dalam hati.
masa sih itu…” Melati mencoba pattern yg terlintas di kepalanya.

Melati membuat pattern “M” di HP Yusa, namun tetap tidak terbuka. Melati tertawa kecil karena kebodohannya itu.

Gak mungkin nama kamulah yg jadi patternnya dia Mel” Melati meledek dirinya sendiri.

Melati berfikir sekali lagi, sepertinya lockscreennya adalah sebuah Kode untuk membuka HP Yusa. Namun ia tidak bisa memecahkannya juga.

“Ngapain Mel?” Yusa bertanya pada Melati yg sedang memandangi HPnya.
“Eee.. Gak..” Melati terkejut karena ketahuan sedang memegang HP Yusa.
“maaf kak gak sopan” Melati mengembalikan HP itu ke Yusa.
“oh gak bisa buka? Ini loh patternnya” Yusa membukakan HPnya.

Melati terpana melihat Yusa yg dengan mudahnya meminjamkan HP padanya. Yusa memberikan HP pada Melati dan kemudian duduk disebelahnya, namun Yusa tidak mengamati ataupun menaruh curiga dengan HPnya. Ia membiarkan Melati bermain dengan HPnya.

Karena pasti bisa bertemu denganmu
Suatu hari disuatu tempat
Percayalah pada kekuatan

Takdir yg menyatukan

Saat Melati sedang asik bermain dengan HP milik Yusa, sebuah panggilan telfon dari Felix berbunyi. Tanpa sengaja Melati mengangkatnya dan membuatnya panik.

“Eeh… kak… ini ada telfon” Melati buru-buru memberikan HP itu pada Yusa.
“siapa Mel?” Yusa bertanya pada Melati dan menerima HPnya.
“Halo” Yusa menyapa orang dibalik telfon itu.
Woy lu lagi sama siapa?!” Felix bertanya dengan keras.
“Sama Mel… sama Melita, temen SMA kebetulan ketemu” Yusa berbohong pada Felix.
Oh gw kira Melati, soalnya suaranya mirip” Balas Felix.
“Ya gak lah, enak banget bisa sama Melati haha” Balas Yusa.
Eh ini udah selesai, yg foto juga udah selesai. Fanbase Della udah siap-siap buat foto bareng Della didepan Theater.” Felix memberikan laporannya padaku.
“Serius? Oke OTW naik” Yusa merapikan barang-barangnya di meja.
Oke” Felix menutup telfonnya.

Yusa memanggil pelayan untuk meminta Bill, Melati tau bahwa ini waktunya mereka untuk berpisah. Ia berharap masih bisa menghabiskan waktu bersama Yusa hari ini, namun sepertinya ia harus mengalah.

“makasih ya kak” Melati berterima kasih kepada Yusa dengan sedikit membungkuk.
“Haha harusnya aku yg bilang makasih” Yusa menaruh tangannya diatas kepala Melati dan mengusap kepalanya.
“Kalo gak ada kamu, aku pasti galau banget hari ini” Yusa tersenyum kepada Melati tanda terima kasihnya.

Melati bergegas meninggalkan Yusa untuk naik keatas terlebih dulu karena akan latihan, ia berjalan lebih dulu agar tidak ada fans yg curiga.

“Mel!” Yusa memanggil Melati yg sudah cukup jauh dari tempatnya berdiri.
“Iya?” Melati menoleh kearah Yusa.
“Kapan-kapan main lagi ya!” Yusa melambaikan tangannya ke Melati.

Yusa menuju ke F4 untuk melihat Della, ia berharap bisa bertemu dengannya untuk terakhir kali. Sesampainya ia diatas, tampak Della telah selesai berfoto bersama fans-fansnya.

sepertinya masih sempet” Yusa mempercepat jalannya menuju ke tempat Della berada.
“La!” Yusa memanggil Della yg hanya berjarak sekian meter darinya.

Della terkejut mendengar suara Yusa. Della tidak menengok kearah Yusa. Ia segera menyelesaikan perbincangan dengan Fansnya dan kemudian berlalu pergi meninggalkan kerumunan fans yg masih ada didepan theater. Ia bergegas pergi menuju lift. Yusa yg melihat Della kabur darinya, berusaha mengejar Della sambil memanggil namanya.

“Della!!” Yusa mencoba mengejar Della.

Perhatian orang-orang menjadi berpindah padanya, mereka semua mengenal Yusa dari poster yg didepan theater. Mereka menahan Yusa yg mengejar Della, beberapa dari mereka bahkan siap untuk menghajar bila Yusa keterlaluan dan melawan. Fans-fans itu memegangi Yusa dan melingkari Yusa, beberapa dari mereka menarik-narik Yusa seperti seorang penjahat.

“Bro Bro tahan!!” Sebuah suara menghentikan kerumunan itu.
“Selow jangan main hakim sendiri!” Tambah suara lainnya.

Yusa mengintip dari sela-sela kerumunan yg melingkarinya. Ternyata itu adalah Senpai dan Felix. Kerumunan itu berhenti karena melihat Senpai yg cukup disegani di fandom ini. Senpai berbicara kepada kerumunan itu, hingga akhirnya mereka melepaskan Yusa dan membiarkan Senpai dan Felix mendekati Yusa.

“Biar kita yg urus dia. Sorry ya udah bikin resah” Senpai merangkul Yusa seakan membawa seorang tahanan.
“Santai, kalo dia macem-macem, entar kita yg hajar” Felix menambahkan.

Yusa mengikuti mereka berdua, Yusa tau bahwa mereka berdua berbohong kalau Yusa akan mereka interogerasi. Mereka bertiga berjalan menuju kearah sebuah restoran. Yusa tertunduk lesu karena sampai disaat terakhir, Della benar-benar tidak ingin bertemu dengannya.
Senpai dan Felix menenangkan Yusa. Mereka berdua prihatin melihat Yusa yg seperti tidak berjiwa, seperti sebuah boneka yg telah kehilangan pemainnya. Hampa.

“Udah, masih ada Gaby” Felix menenangkan Yusa.
“Gw gak bisa kyak lu Fel. Saktia cabut tinggal balik ke Shanju” Balas Yusa.
“Gw aja ditinggal Kinal bisa” Senpai menambahkan.
“tapi hampir setahun lu gagal move on. Trus ketemu ariel” Balas Yusa.
“Kan lu ada Gaby Sa” Senpai mencoba memberikan pencerahan pada Yusa.
“Tapi gw kenal Gaby baru, gak kyak dia yg udah gw kenal dari kecil. 20 tahun bareng dan sekarang dia gak mau ketemu gw sama sekali.” Yusa meledak, semua emosinya meluap hinggap air matanya tak lagi terbendung.
“Sa, lo cuma terjebak masa lalu.” Felix menenangkan Yusa.
“lo gak bisa gini terus. Lo harus bisa lupain dia. masalah ini harus clear. Gimanapun caranya lo harus ketemu dia” tambah Senpai.
“untuk saat ini, lebih baik lu pulang dulu. Toh Dellanya juga udah pulang” Felix menambahkan sambil mengunyah sepotong sayap ayam rasa Lousiana Rub itu.
“ia istirahat dulu biar gak gila” Senpai menambahkan.
“Thanks ya. Gw gak bakal diem aja, seenggaknya apapun nanti. Gw harus bikin akhir yg jelas” Yusa mengelap air matanya dengan tissue.
“Ini adalah end roll. Berakhirnya cerita ini harus ditentuin segera. Bad or good” Yusa mengepalkan tangannya, kata-kata kedua sahabatnya berhasil membuat semangatnya kembali.
“btw, ada telfon” Felix memberikan HP Yusa kepada orangnya.

JULIA

Julie?” Yusa terkejut karena tiba-tiba Julie menelfonnya.
“Halo, kenapa Jul?” Yusa mengangkat telfon itu.
Cepet pulang” Balas suara diseberang telfon itu.
“emangnya kenapa?” Yusa tampak kebingungan.
udah pulang aja” Balas Julie kemudian menutup telfonnya.

Yusa menjelaskan kepada Senpai dan Felix, kemudian meninggalkan mereka berdua. Ia bergegas menuju mobilnya dan menancap gas kendaraannya menuju apartementnya. Pikiran berkecamuk di kepalanya, ia takut Julie kenapa-kenapa.

Sesampainya di lantai 9 apartementnya, Julie sudah menunggunya didepan lift. Ia tersenyum pada Yusa dan memberikan kode untuk masuk ke kamarnya sendiri, kemudian Julie meninggalkan Yusa yg kebingungan masuk ke kamar Diani. Yusa berjalan menuju kamarnya, ia tak mengerti dengan kelakuan aneh Julie.

CLEK!

Pintu apartementnya terbuka perlahan, bersamaan dengan Yusa yg memasuki kamarnya perlahan. Ia melihat seseorang sedang duduk di sofa kamar apartementnya. Seseorang yg menoleh kearahnya dengan senyuman yg sangat manis, memanggilnya untuk duduk disebelahnya. Mereka berdua pun duduk bersebelahan di sofa ini, namun tidak ada percakapan yg terjadi. Mereka hanya duduk terdiam dengan pikiran yg melayang melayang. Yusa tak percaya dengan semua yg terjadi. Ia kemudian menatap gadis yg berada disebelahnya itu, memastikan bahwa ia benar-benar seperti yg Yusa harapkan.

“La” Yusa memanggil gadis itu.
“Iya?” balasnya.
“kok kamu bisa disini?” Yusa bertanya lagi padanya.
“Emang aku gak boleh disini?” Balas Della padanya.
“Bukan gitu, kamu tiba-tiba ada disini kyak gak ada apa-apa. Kamu juga selama ini ilang. Tapi kamu gak jelasin apa-apa” Yusa kembali meluap.
“Loh kan emang gak ada apa apa?” Della tersenyum pada Yusa.
“Dell…” Yusa menatap Della dalam, memohon sebuah penjelasan.
“Kalo aku ceritain, kamu tidur gak?” Della membalas pada Yusa meledek.
“Bisa-bisanya becanda” Yusa tersenyum kecil.
“Udah lah jangan baper baper. Cupu banget jadi cowok” Balas Della lagi, kemudian mengeluar HPnya dan menunjukan wallpaper HPnya.
“Dari umur segini, sampe sekarang… cengeng” Della mencibir Yusa.

Yusa perlahan tersenyum, ia amat senang melihat Della yg bahagia seperti ini. Pikirannya kembali tenang, jantungnya kembali berdetak dengan normal, nafasnya tak lagi sesak.

“Sa?” Della bingung melihat Yusa yg tiba-tiba tersenyum.
“eh iya… kapan mau jelasin?” Yusa kembali meminta penjelasan.
“iya iya. Jadi selama ini aku ada disebelah hahaha.” Della tertawa.
“kamu bisa-bisanya gak tau aku disebelah.” Della menggembungkan pipinya kemudian menambahkan, “Kita selalu dekat kok”

Della tersenyum pada Yusa, kemudian memukul kepala Yusa dengan bantal.

“buat Feni”
“Buat Julie” Della memukul Yusa kembali.
“Buat Frieska” Pukulan kembali dilancarkan kepada Yusa.
“Buat Saktia” Kali ini Della menampar pipi Yusa dengan keras.
“Buat Nadila” Della bersiap menampar Yusa kembali namun ditahan oleh Yusa.
“itukan dia sendiri, lagi pula aku gak mau!” Yusa membela dirinya.
“buat Melati” Della memukul kepala Yusa.

PLAK!

Della menampar Yusa dengan sangat kencang. Hingga Yusa terkejut dan memegangi pipinya.

“Loh kok ditampar lagi?” Yusa kebingungan.

PLAK!

Della menampar Yusa sekali lagi, membuat Yusa semakin kebingungan. Della menyunggingkan senyumnya kemudian mencium bibir Yusa.

“yg pertama, buat aku. Dulu” Della memegang tangan Yusa.
“dan yg kedua, buat aku lagi. Sekarang” tambah Della kemudian mengecup kembali bibir Yusa.

Sementara itu…

Julie mengintip dari balik pintu apartement Yusa sambil tersenyum, melihat Yusa dan Della yg saat ini sedang menikmati kesenangan dewasa. Ia menutup pintu apartementnya itu perlahan dan kemudian memasuki kamar Diani.


-Bersambung-
 
#TeamDella hadir suhu
akhirnya saya melihat della nya yusa.. hehe
tapi kok kentang ya suhu? tidak terima saya....

nice update suhu
ditunggu kelanjutannya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd