Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sekarang Sedang Jatuh Cinta (Side story 10)

Bimabet
Hai, terima kasih banyak telah menunggu dan menyaksikan serta masih setia menantikan cerita ini...
Saya janji ini akan tetap dilanjutkan, tapi sepertinya baru bisa dilakukan setelah maret berakhir.

Sejujurnya tidak adanya update karena saya merasa sangat berat untuk menulis, bukan karena malas atau bosan. Sungguh karena sejak terakhir tulisan dibuat, ingin rasanya benar-benar menghilangkan Della sama sekali, tidak ingin lagi menulis tentang dia. Karena jujur sangat berat buat ngelepas dia, walaupun menuju tujuan yg lebih baik.
Tapi saya rapuh dan hancur, karena ini pertama kalinya dalam hidup saya oshi saya graduate. Awalnya tidak terasa, karena Della mempercayakan saya untuk tahu lebih dulu perihal ini. Saya bahkan mensupport keputusan ini, tapi memang pada akhirnya... Ketika kita tau bahwa kita tidak akan bisa lagi melihat dia diatas panggung itu maupun untuk berjumpa semudah biasanya. Semua perasaan yg tidak terasa dan terkubur dalam, akan mulai menyeruak dan meminta perannya. Sakit.

Jadi ikut sedih ane gan
Ane sepertinya juga akan merasakan hal yg sama jika oshi ane grad gan
 
Semangat terus suhu, saya akan selalu menunggu kelanjutan cerita ini seperti menanti datangnya sang fajar
 
Wahh semangat ya hu, butuh waktu memang
Sangat butuh. Terima kasih banyak hu :)
Oshi grad emang cobaan yang butuh waktu untuk diterima, apalagi kalo oshinya sering ngasih salkus
Oshi saya untung gak sering provide salkus hehe :D
Pasang bendera setengah tiang dulu kita sampai bulan baru :ampun:
Btw bagian Frieska nya kufur nikmat sekali kalau cuma digarap segitu :main:
Semoga di season depan, Yusa lebih sange lagi. Doakan saja
Lemesin om, gak usah dilawan. Ikutin aja hati sama otak mau ngapain :dansa:
This... Saat kyak gini, otak sama hati adalah musuh terberat :(
 
Ente beneran deket di real life?
Pantes cerita ini yg karakter Della-nya hidup banget dan belum ada exenya, emang susah gan mikir yg macem² ke orang yg disayang, btw ane juga salah satu fans yg merhatiin doi akhir akhir ini karena doi deserve more di jeketi
Bukan yg "dekat". Memang udah dukung della sejak awal, 7 tahun, mungkin karena itu dia mempercayakan saya untuk tau lebih dulu. Karena dia juga yg bikin saya masuk fandom. Jadi memang pengaruh dia dihidup saya pun cukup besar, terutama dalam hal agama.
Kalau dibilang, dia adalah 1 dari sekian member yg gagal mendapat spotlight, dengan bakat yg ada kesempatan yg datang tidak ada yg berhasil didapatkan. Tidak menyalahkan siapa-siapa, tapi keputusan dia keluar memang bukan sesuatu yg aneh, karena dia telah wasted her 7 years disini. Dia pasti sukses diluar sana :D
Udh 2 kali di tinggal oshi grad, ya tapi mau gimana lagi emang udah keputusannya mereka, awalnya juga yah udah aja kali ngidolnya soalnya udah ga ada oshi cuman kan member yg lain msih banyak dan bisa nemu oshi baru.
Semangat huu, kalo engga bikin side story dulu aja
Untuk ini mungkin bisa aja nemu oshi baru, namun bisa aja gak. Karena 7 tahun pakai kacamata kuda jadi susah juga :(
Jadi ikut sedih ane gan
Ane sepertinya juga akan merasakan hal yg sama jika oshi ane grad gan
Semua pasti merasakan yg sama hu, kalau memang mendukung dengan tulus :D
Semangat terus suhu, saya akan selalu menunggu kelanjutan cerita ini seperti menanti datangnya sang fajar
Tenang, fajar akan datang dibulan depan :)
 
Bukan yg "dekat". Memang udah dukung della sejak awal, 7 tahun, mungkin karena itu dia mempercayakan saya untuk tau lebih dulu. Karena dia juga yg bikin saya masuk fandom. Jadi memang pengaruh dia dihidup saya pun cukup besar, terutama dalam hal agama.
Kalau dibilang, dia adalah 1 dari sekian member yg gagal mendapat spotlight, dengan bakat yg ada kesempatan yg datang tidak ada yg berhasil didapatkan.
ini yg paling bikin gue kaget sih suhu, kliatannya kita wota seangkatan deh, hehe, ato lebih tua gue jangan2, hahaha
menurut gue sendiri della memang merupakan member yg bagus banget, dia salah satu MC kondang di jeketi itu sendiri, bareng devils attack yg pasti. dari awal bakat MC sih terutama yg paling menonjol dari della itu sendiri, menurut gue
semangat suhu, semoga kuat menghadapi della yg grad...
:haha::haha::haha:
 
Lagi di rapihin sedikit tulisannya guys, sabar yaaaa

“Lu ngapain bego?!” Mereka kembali bertanya pada Yusa
“Oke oke, ini bahaya. Ikut gw!” Yusa menutupi wajahnya dan bergegas meninggalkan theater, diikuti ketiga temannya.
 
Mangat trus kak yus 😄 di tinggal grad oshi emang berat, but life must goes on 😊
 
Nenda cuk, gue ga tau apa" tentang jkt48 tpi Yusa sama Della ini yg bikin penasaran bgt hahaha, feelnya udh dpt dimereka berdua. Saran aja, kebnykn exe itu makin membosankan, percayalah.
 
Part 14: Mengejar Cinta.


“Sore…” Yusa mengetuk pagar rumah no 5 itu.

Ia terus mengetuk dan memanggil sang pemilik rumah, berharap agar dibuka kan. Tapi lebih dari satu jam dia berdiri sambil mengetuk pintu pagar rumah itu. Tak ada satupun orang yg keluar, maupun jawaban dari sang pemilik rumah. Yusa mencoba menghubungi terus menerus namun tidak ada jawaban, bahkan twit**ter dan instagram Yusa pun di block olehnya. Sang pemilik rumah seperti hilang begitu saja.

“Ko, ayo balik…” Meza yg perihatin melihat kakaknya itu mengajaknya kembali kerumah.

Sudah berhari-hari Yusa mencoba untuk bertemu dengan Della, sampai dia melepaskan egonya untuk mau tinggal dengan Om dan Tante yg ia benci itu. Hanya dengan harapan jika ia tinggal disini dan ada satu momen ia akan bertemu dengan Della disini.

“Ci Della gak ada ko” Meza mengajaknya untuk pulang.

Yusq mengikuti langkah kaki Meza menuju rumah, namun ia tidak juga memalingkan wajahnya dari rumah Della. Tidak satu mili detik pun ia lewatkan, berharap bila seandainya Della ada di rumahnya itu. Meza mengajak Kakaknya itu untuk makan namun ditolak. Yusa pun sudah lupa kapan terakhir kali dia makan, mungkin sehari atau dua hari yg lalu. Tubuhnya menjadi lebih kurus dan dia tidak pernah sekalipun kembali masuk kuliah, ia hanya berputar ke segala tempat yg mungkin saja bisa membuatnya bertemu Della, ia mengejar cinta nya. Namun bahkan di FX pun ia tidak pernah sekalipun bertemu Della kembali.
Mengapa ia tidak mencoba untuk nonton theater dan bertemu disana?

Tidak bisa… setelah seminggu Della mengambil libur dan pulang kerumahnya, akhirnya Della kembali lagi ke theater untuk meneruskan pekerjaannya. Jadwal Theater Idol No Yoake menampilkan Della sebagai performernya. Yusa berfikir inilah kesempatan yg baik untuknya agar bisa bertemu Della kembali karena bagaimanapun pasti mau tidak mau mereka bertemu kembali. Sore itu ia bergegas menuju FX dan berencana untuk mengisi point dan menonton Theater agar bisa bertemu Della. Yusa begitu bahagia dan tersenyum senang karena hari ini ia bisa bertemu lagi dengan Della.

Waktu menunjukan pukul 5 sore, ia bergegas menuju lantai 4 untuk menukar bingo. Ia hanya berharap untuk bertemu dengan Della apaoun yg terjadi. Namun takdir berkata lain. Saat lift terbuka dan ia masuk kedalamnya, ia bertemu dengan orang terakhir yg ingin ia temui. Dia bertemu dengan Gaby. Mereka berdua hanya saling terdiam dan sesekali mencuri pandang, lift yg berisi mereka berdua ini seakan dalam keadaan kosong. Saat lift sampai di lantai 4, Gaby melangkah terlebih dahulu dan keluar dari lift. Yusa bersiap menyusul keluar setelahnya, namun Gaby berbalik dan melihat kearahnya. Gaby menahan lift itu dengan kakinya. matanya yg hitam itu berkaca kaca.

“kapan kembali?” Gaby berkata terbata, suaranya tercekat menahan tangis.
“entah” Yusa membalas perkataan Gaby.
“entah?” Gaby nampak terkejut dengan jawabannya.
“entah, maaf” Yusa menundukan kepalanya tak berani menatap Gaby.
“ah, baiklah” Gaby tersenyum kecil, ia mengacungkan jari kelingkingnya kearah Yusa.
“setelah ini semua selesai, janji…” Gaby menahan kata-katanya.
“janji kalau kamu kembali, kembalilah sebagai Yusa, cintaku.” Gaby mengikrarkan janji pada Yusa.
“aku gak mau janji lagi kepada siapapun” Yusa membalasnya pelan.
“dan mungkin sebenarnya kamu gak pernah benar-benar menjadi cintaku” Yusa tersenyum kepadanya.

Yusa keluar dari lift itu, melewati Gaby yg terpaku didepan lift. Perkataan Yusa menusuk hatinya begitu dalam, tangisnya tak terbendung lagi sambil menatap punggung belakang Yusa yg berjalan menuju kearah Theater.

Yusa berjalan kearah theater, disana ia melihat ada beberapa orang yg dia kenal berdiri didepan theater sambil menatap kearahnya. Tidak ada yg menyapanya seperti biasa maupun tersenyum kearahnya, semua menatapnya dengan serius.

“sini sini ikut kita” Felix menarik Yusa.
“lu ngapain sih bego?!” Senpai juga ikut menarik Yusa.
“apaan? Kenapa kalian narik narik gw?!” Yusa tampak kebingungan dibuatnya.
“liat ini Sa” David menunjuk sesuatu di standing board yg berada didepan Theater.

Yusa memperhatikan Standing board itu dan terkejut, disana terdapat wajahnya dengan tulisan “BLACKLIST” yg besar dan jelas. Pantas saja orang orang lain didepan theater menatap Yusa dengan sinis, seakan akan Yusa adalah seorang buronan.

“Lu ngapain ******?!” Mereka kembali bertanya pada Yusa
“Oke oke, ini bahaya. Ikut gw!” Yusa menutupi wajahnya dan bergegas meninggalkan theater, diikuti ketiga temannya.

Yusa mencari tempat yg cukup sepi dan mulai bercerita kepada temannya, ia berkata bahwa mungkin ini perbuatan Della yg sudah tidak ingin bertemu lagi dengannya. Teman-temannya manggut-manggut mendengarkan cerita dari Yusa, Yusa terlihat sangat bingung saat ini bagaimana caranya bertemu Della kembali.

“Fix, lu harus demachi sampe ketemu dia” Felix menyarankanku.
“nah betul anj*ng, eta tunggu Della di lobby, Felix tunggu di FB” Senpai menambahkan.
“nah lu tunggu sampai show selesai, kita nonton dulu haha” David tertawa melihat ku yg frustasi.

Mereka bertiga pergi meninggalkan Yusa yg seorang diri di sebuah resto yg terkenal dengan buburnya yg enak ini. Ia menunggu seorang diri sampai show selesai.

“ah nonton film aja lah F7” Yusa menemukan seuah ide setelah buburnya telah ia habiskan.

Ia bergegas menuju F7 sambil melewati F4 yg mulai ramai dengan penonton hari ini, Yusa hanya bisa melihat mereka dari lift kaca ini. Beberapa dari mereka yg tak sengaja menengok ke arah lift dan melihatnya, menunjuk nunjuk dirinya seperti melihat seorang penjahat. FX telah menjadi tempat yg berbahaya bagi Yusa.
Sebuah Cinema yg memiliki lapangan basket dan cafe ini menjadi tujuan Yusa, Cinema yg terkenal karena sering menayangkan Anime Movie ini menjadi pelarian Yusa untuk menunggu show theater selesai. Ia memilih milih film apa yg akan ia tonton hari ini karena ia tidak tau film bagus apa yg sedang tayang hari ini. Akhirnya ia telah menentukan pilihan dan berjalan ke kasir untuk membeli tiket. Dari belakang ia melihat seseorang yg seperti ia kenal sedang mengantri di kasir, ia yakin sekali bahwa gadis itu adalah orang yg dia kenal.

“Eh kok gelap, mati lampu ya?!” gadis itu terkejut.
“Eh gak ini ditutupin tangan, mbak mbak tolong mbak!” Gadis itu sedikit berteriak karena panik.
“Hahaha maaf Mel” Yusa melepaskan tangannya dari mata Melati.
“Mel? Mmm… kak Yusa?” Melati menyebut namanya namun kini ia menunduk.
“hayo siapa?” Yusa kembali bertanya.
“ngapain kak disini?” Melati bertanya padanya namun masih tidak melihat kearah Yusa.
“mau nonton, kamu mau nonton juga?” Tanya Yusa pada Melati.
“i… iya” Balas Melati kebingungan karena berhadapan kembali dengan Yusa.
“Mel, kamu kenapa sih?” Yusa kebingungan melihat tingkah Melati.
“gapapa kok” Melati masih menundukan kepalanya.

Yusa memegang kepala Melati dan memutar wajah Melati kearah Yusa. Yusa tersenyum kepadanya dan membuat Melati semakin salah tingkah.

“Mbak, tiket film yg dibeli anak ini jadi 2. Kursinya di D9 & D10 ya” Yusa berkata kepada kasir bernama Sari itu.
“Oke, ada lagi tambahannya kak?” Kasir itu bertanya kembali.
“kamu mau beli apa?” Yusa bertanya pada Melati yg berdiri disebelahnya.
“Gak usah, kak tiketnya satu aja, aku gak jadi nonton” Melati meminta Yusa membatalkan tiketnya.
“yah aku udah bayar loh.” Yusa nampak kecewa.
“eh gitu ya, yaudah deh kak” Melati tak bisa menolak, Yusa sudah hafal kalau Melati tidak enakan.
“Kamu bener gak mau makan?” Tanya Yusa yg dibalas gelengan oleh Melati.
“kak bangkunya mau di upgrade jadi couple seat? Kan kalian pasangan” kata kasir itu pada mereka.
“ada Couple combo snack juga loh kak” kasir itu menawarkan.
“yaudah mbak yg couple-couple buat dua orang semuanya” Yusa mengambil jalan cepat.
“Loh loh kita bukan couple…” Melati nampak salah tingkah dan berusaha membatalkan namun Yusa terlanjur membayar.

Akhirnya mereka berdua menunggu film itu mulai, Melati yg grogi duduk menunduk disamping Yusa yg sedang sibuk makan popcorn. Nampaknya Yusa tidak terlalu peduli bahkan cenderung senang karena mendapat teman untuk menunggu waktu Demachi. Ia nampak tersenyum membayangkan bagaimana pertemuannya dengan Della nanti dan membuat berbagai skenario agar pertemuannya lancar. Ia sepertinya lupa bahwa disampingnya ada seorang gadis yg sedang kebingungan dan salah tingkah karena perlakuannya yg tiba tiba sedari tadi. Ia lupa bahwa keadaannya saat ini adalah, ia dan Melati sedang menjadi seorang pasangan dadakan.
Film pun dimulai, film berjudul US ini menayangkan setiap adegannya. Yusa menonton dengan santai sambil memakan sosisnya, Melati terlihat tidak fokus menonton. Sesekali ia melirik Yusa yg duduk disebelahnya, wajah samping Yusa terpantul dari cahaya temaram bioskop ini. Yusa yg makan dengan pelan dan matanya yg cerah itu menatap fokus menonton film. Jantung Melati menjadi deg-degan seketika melihat ada saus di pipi Yusa, ia ingin membersihkannya namun ia tak berani.

“Kenapa Mel?” Yusa menatapnya bingung.
“mmm… ga… gapapa” Melati grogi karena Yusa menatap matanya.

Melati membuang mukanya, entah sejak kapan ia sudah lupa bahwa ada film yg sedang diputar didepannya. Hanya Yusa yg menjadi tontonannya saat ini. Sosok senior di komunitas agamanya yg sudah ia suka sejak dulu, senior yg supel, tanpa gengsi dan ramah. Yusa yg sering melucu dan menggodanya membuat hatinya jatuh di pelukan Yusa. Tapi ia hanya memendamnya karena Yusa yg sangat dekat dengan Della sejak dulu, seniornya dalam komunitas dan JKT48. Melati sadar bahwa Della adalah kompetitor nomor 1 dan satu-satunya kandidat terkuat, juga Yusa membuat hatinya patah ketika tau bahwa Yusa dan Gaby berpacaran, dan memergoki Yusa beberapa kali sedang melakukan hal dewasa.

“AAAAAA!!” Yusa berteriak terkejut dan menutupi wajahnya dengan tangan.
“Kenapa kak?!” Melati ikut terkejut akibat Yusa.
“Kamu gak bilang ini Horror Mel?” Yusa bertanya pada Melati.
“Loh aku kira kamu udah tau kak haha” Melati tertawa melihat Yusa yg ketakutan.
“Yaampun ternyata kak Yusa takut setan? HAHAHA” Melati menertawakan tingkah Yusa.

Sepanjang film Yusa menutupi matanya dengan tangan, sesekali ia mengintip karena penasaran dengan filmnya namun tak lama kemudian kembali dia tutupi dengan tangan. Melati tertawa kecil melihat tingkah lucu Yusa, jantungnya semakin berdegup melihat sisi baru dari Yusa yg baru dia ketahui ini. Melati semakin jatuh cinta dibuatnya.

“AAAAAAAAA!!!!” Yusa kembali berteriak terkejut.

Melati terpaku dan wajahnya memerah, isi kepalanya menjadi error akibat Yusa yg kini menutupi wajahnya dengan satu tangan namun tangan lainnya sedang menggenggam erat tangan Melati. Yusa menggenggam erat tangan melati sepanjang film. Mungkin Yusa sedikit berkurang ketakutannya setelah menggenggam tangan Melati. Namun kini Melati yg salah tingkah karena serangan yg begitu tiba-tiba ini.

“haha ternyata tadi kamu mau nonton Horror? Aku jadi kena imbasnya!” Yusa tertawa kecil setelah lampu bioskop di nyalakan.

Layar bioskop menampilkan credit scene yg berjalan pelan, menampilkan para pemeran yg sudah berakting dengan sangat baik tadi.

“Ya abis kak Yusa main beli beli aja!” Melati meledeknya.
“Tapi kamu juga gak ngasih tau. Toh kamu iya iya aja kan nonton sama aku” Yusa membela dirinya.
“Ih pokoknya Kak Yusa sendiri sih sok tau!” Melati kembali menyalahkan.

Saat mereka berdua masih saling berdebat dan tertawa, credit scene tadi menampilkan post credit scene dengan suara yg menyeramkan dan mengejutkan. Membuat Yusa yg penakut terkejut. Melati juga nampak sangat terkejut, wajahnya memerah padam karena Yusa tiba-tiba melompat kearahnya dan bersembunyi memeluknya.

“ngghh… kak…” Melati mengerang karena Yusa memeluknya begitu erat, wajahnya yg terbenam didada Melati yg cukup besar menekan dadanya itu.
“eehh sorry Mel gw kaget!” Yusa meminta maaf pada Melati.

Namun Yusa kebingungan karena Melati menahannya kepalanya dan semakin mendekap erat. Yusa yg awalnya sedikit gelapan namun akhirnya membiarkan Melati mendekapnya.

Empuk” pikir Yusa dalam hati.

Melati kemudian melepaskan dekapannya dan berjalan meninggalkan Yusa yg mengejarnya dari belakang. Yusa mengejar Melati yg meninggalkannya dengan cepat. Yusa terus mengejar Melati yg berjalan kearah lift.

“Tunggu Mel, maaf!” Yusa menangkap tangan Melati.

Melati berbalik menatap Yusa dengan wajah yg begitu memerah, Yusa kebingungan melihat Melati sekarang. Melati menarik Yusa menuju sebuah lorong yg cukup sepi dan memojokan Yusa.

“Kak, gw minta penjelasan yg belum selesai di HS itu!” Melati menanyakan kembali pada Yusa.
“yg mana ya?” Yusa pura-pura tidak tau, berharap Melati juga lupa.
“yg soal kak Nadila dan Kak Saktia. Yg kak Nadila aku udah ngerti, tapi kalo yg Kak Saktia gimana?!” Melati mencecarnya dengan pertanyaan.
“itu… ngh… juga gak sengaja…” Yusa kebingungan menjawabnya.

Karena Yusa tau itu semua bukanlah sebuah ketidak sengajaan, mereka memang sudah biasa melakukan hal seperti itu.

“Bohong! Karena aku liat Kakak sama Kak Saktia sama-sama…” Melati menahan kata-katanya.
“Sama sama apa?” Yusa nampak kebingungan.
“sama sama…” wajah Melati semakin memerah.

Yusa mengerti bahwa Melati berusaha untuk tidak mengakui bahwa apa yg dia lihat itu memang sebuah permainan yg dinikmati kedua pihak.

“oke oke, emang kamu lihat sejauh mana yg sama Saktia?” Yusa bertanya pada Melati.
“aku liat dari… waktu Kak Yusa nerkam Kak Saktia” Melati mulai gelisah akibat membayangkan kembali adegan itu.
“itu aja?” tanya Yusa memastikan kembali.
“Aku liat kak Yusa jil… trus Kak Yusa cium… Kak Yusa masuk…” Melati menutup mulutnya dengan tangan.
“Kamu juga liat waktu Nadila?” Yusa bertanya lagi.
“aku liat kak Nadila… itu… di mulut…” Melati terbata-bata, berdirinya semakin gelisah.

Yusa melihat kanan kiri dan menemukan sebuah toilet kecil yg sepertinya hanya untuk 1 orang, dengan satu urinator dan satu bilik toilet itu serta sebuah wastafel.

“Sini” Yusa mengganteng Melati masuk ke dalam toilet itu.
“Ehhh… Ngapain…” Melati nampak kebingungan.
“temenin aku, kebelet mau pipis. Jangan ngintip!” Yusa menutup pintu toilet dan menguncinya.

Melati berdiri didekat wastafel, membelakangi Yusa yg sedang membuang air di urinator itu. Namun karena rasa penasarannya, ia mencuri curi pandang sedikit kearah Yusa yg sedang buang air. Ia bisa melihat sedikit Penis Yusa yg samar-samar tertutup tangannya. Melati semakin panas dan salah tingkah karenanya.

“yah air urinatornya mati” Yusa berbohong.
“te… trus?” Melati nampak ikut bingung namun tidak berani menengok.
“aku gak bisa bilas nih…” Yusa menambahkan, ia membiarkan celananya tetap terbuka.
“trus jadinya gimana?” Melati bertanya namun tidak melihat kearahnya.
“Ya gini, gak bisa lah nanti basah semua” Yusa menjawab Melati memancing.
“Eh… mmm… yaudah di westafel aja” Melati memberikan Yusa solusi.
“ah iya betul juga” Yusa berjalan kearah westafel.

Melati menunduk dan membuang muka agar tidak melihat Yusa. Berdirinya sudah semakin gusar, ia merasa ada yg bergejolak didalam tubuhnya namun ia tidak mengerti apa itu. Rasa penasaran dan takut memenuhi dirinya.

“Mel, bantuin dong” Yusa memanggilnya tiba-tiba.
“Eh apa?” Melati menengok kearahnya dan terkejut melihat Penis Yusa yg masih mengacung.
“AAAAA!!!” Melati terkejut dan berteriak, namun ia langsung menutup mulut dan matanya sendiri.
“Jangan teriak Mel! Aku cuma minta tolong. Biar celanaku gak basah, aku butuh tangan satu lagi” Yusa nampak panik.
“mmm… trus?” tanya Melati.
“Kamu bisa pilih, bilas penisku pakai air, pegangin celanaku atau pegangin penisku” Yusa memberi pilihan, padahal semua pilihan itu tidak perlu karena ia bisa melakukannya sendiri.
“ehhh!!” Melati terkejut dengan pilihan itu.

Melati berfikir dan menimbang nimbang, ia takut dan malu karena ini pertama kalinya berurusan dengan penis pria. Ditengah kebingungannya, Yusa kembali bertanya.

“Mel cepet, dingin ini” Yusa berkata.
“Ehhh iya… mmm…” Melati berfikir kembali.
“mmm…”
“Mel Cepet!” Yusa mengejutkannya.
“EHHH IYA AKU BILAS!” Melati terkejut dan menjawab Yusa cepat.
“Oh oke!” Yusa nampak senang karena pancingannya sukses dan menyodorkan penisnya ke tangan Melati.

Yusa mengarahkan tangan Melati untuk menggenggam penisnya. Melati yg telah pasrah membasahi tangannya dan mulai membasuh penis Yusa.

“nggghh…” Yusa sengaja mendesah.
“mm.. Ke..napa?” Melati kebingungan karena Yusa mengerang keenakan.
“enak Mel. Tangan lo halus” Yusa memancing kembali.
“eehh aku cuma ngebilas kok!” Melati salah tingkah.
“Oohhh… lembut, shit terus Mel” Yusa sengaja membuat ini menjadi vulgar.

Melati terbawa suasana dan mulai mengelus penis Yusa naik turun. Ia mengingat dan mempraktekan apa yg Nadila lakukan waktu itu.

“sshh… emut Mel” Yusa mengarahkan penisnya ke mulut.
“Ehh emut?” Melati terkejut dengan permintaannya.
“Iya emut, jilatin Mel kontol aku.” Yusa mendorong pelan kepala melati mendekati penisnya.
“Eee… jilatin kon…” Melati tampak takut, malu namun penasaran.
“Kalo kamu belom berani, gapapa buat lain waktu aja.” Yusa tersenyum.

Yusa mengangkat tubuh Melati berdiri, menatapnya dalam-dalam. Tanpa peringatan sebelumnya, Yusa melumat bibir Melati. Ditekan kepala Melati sambil lidahnya merangsek masuk mengajak lidah Melati bergulat. Yusa meremas dada Melati yg besar dan padat.

“Kak… mmmppphhh stop…” Melati mendorong tubuh Yusa, padahal ia merasa keenakan akibat remasan di dadanya.
“Oke stop. Kita simpen buat lain waktu” Yusa menghentikan remasannya.
“Nnnnggghhhhhhh….” Melati melenguh karena kedua payudaranya diremas Yusa dengan kuat.
“hehe toket lo bikin gemes” Kata-kata vulgar Yusa membuat Melati memanas.

Yusa mengocok penisnya didepan Melati, ia dengan sengaja mengocoknya sambil menatap Melati. Racauannya memanggil manggil nama Melati membuat Melati semakin penasaran, gejolak ditubuhnya semakin kuat membuat vaginanya sedikit basah.

“sssssshhhhh ngapain!” Melati terkejut karena Yusa menyentuh selangkangannya.
“lembab… sange ya?” Yusa bertanya dengan vulgar.
“gak! Udah ah ayo buruan udah bersih itu kak kontolnya!” Melati tersadar dan buru-buru menutup mulutnya.
“bersih sih udah, tapi belom keluar” Yusa membalas.
“Kan udah pipis?” Melati nampak kebingungan.
“pejunya belom Mel” Yusa masih terus mengocok penisnya sendiri.
“yaudah cepet” Melati menunggu Yusa.
“bantuin. Coliin” Yusa merengek, membuat Melati dag dig dug.
“coliin? Gimana?” Melati kebingungan.
“dikocok kyak tadi sampe keluar” Yusa mengarahkan tangan Melati untuk kembali mengocoknya.

Melati mengikuti Yusa dan mengocok penis itu dengan tempo sedang. Kocokannya mengikuti tempo yg diajarkan Yusa.

“Aaahhh Mel enak” Yusa mendesah akibat kocokan Melati.
“Enak?” Melati menatap Yusa dari bawah dengan sedikit senyum bangga.

Melati semakin menemukan ritme dari kocokannya. Kadang ia perlambat, kadang ia kocok dengan tempo sedang, tak jarang pula kocokannya ia percepat. Yusa mengerang tak karuan akibat “bantuan” dari Melati ini.

“Kak, perih…” Melati melepaskan kocokannya karena tangannya memerah.
“Oooohhh Mel dikit lagi… ludahin biar licin” Yusa membalas dengan mata terpejam karena kenikmatan tangan Melati.
“Ludahin?” Melati kebingungan.
“Iya ludahin cepet!” Yusa menyuruh Melati.

Dengan sedikit ragu-ragu, Melati meludahi penis Yusa. Ludah Melati yg hangat, basah dan sedikit lengket membasahi penisnya. Melati mulai mengocok kembali dengan tempo sedang, kemudian mempercepat kocokan itu. Beberapa kali Melati kembali meludahi penis Yusa agar semakin licin dan mudah di kocok, Melati menatap penis Yusa yg semakin membesar dan memerah dengan penasaran.

“AAAAAHHHHH MEELLL” Yusa sampai di puncak kenikmatan.

Spermanya menembak beberapa kali mengenai pipi Melati dan sebagian sisanya melumer ke tangan Melati.

“Eeeh apa ini kak hih!” Melati memekik geli dan bergegas menuju wastafel untuk membersihkan wajah dan tangannya.
Hhhhh…. Itu peju Mel” Jawab Yusa yg masih menikmati orgasmenya.
“Hah peju? Ih lengket, bau lagi!” Melati memekik jijik.
“sperma Mel, tau kan?” Balas Yusa lagi sambil membersihkan sisa sperma di penisnya dengan tissue, kemudian memakai kembali celananya.
“Ih aku hamil gak nanti?!” Melati menatap Yusa ketakutan.
“Ya gak lah, ditangan kan…” Yusa memasang wajah tak percaya, Melati lemot!

Mereka membersihkan diri kemudian merapikan diri kembali. Yusa menatap tubuh pendek namun berisi milik Melati, ia ingin sekali menikmatinya namun ia tahan agar terkesan bukan seorang yg bejat.

“Kak udah yuk…” Melati membuka kunci toilet itu dan mengajak Yusa keluar.

Kembali Yusa mengejutkan Melati dengan meremas kedua payudaranya dari belakang, mencium bibirnya dan mendekap tubuh Melati erat.

“eee… kak…” Melati terkejut, namun kemudian menggenggam tangan Yusa yg mendekapnya.
“makasih ya…” Yusa berbisik di telinga Melati, yg membuat darah Melati berdesir.
“Eee.. Iya…” balas Melati salah tingkah.

Mereka berdua berjalan keluar dari toilet itu dan tak sadar waktu sudah menunjukan jam setengah 10 malam. Sudah waktunya Melati untuk latihan dan Yusa yg ingin bertemu Della. Mereka memasuki Lift bersamaan sebelum akhirnya harus berpisah di lantai F4 karena Melati akan latihan di theater.

“Kak…” Melati memanggilnya sebelum keluar dari lift.
“iya?” balas Yusa akan panggilan Melati.
“lain waktu ya…” Melati mengatakan itu dengan wajah yg memerah malu.
“Oke!” Yusa semangat mendengar perkataan Melati.

Lift pun meninggalkan F4 menuju F1, Yusa menunggu Della di lobby. Ditemani oleh ketiga sahabatnya yg tadi, sambil mendengarkan cerita mengenai show hari ini dari teman-temannya.

“Della performnya murung” Felix berkata pada Yusa.
“Iya, dia banyak salahnya” Senpai menambahkan.
“kepikiran mau graduate kali, kan tinggal show terakhir minggu besok” Balasku.
“Kalo hari ini gak ketemu, mending ketemu di HS.” David menambahkan.
“hmm… bener juga” Yusa mengangguk setuju.

Sampai jam 11 lewat, tidak ada tanda-tanda Della akan lewat. Membuat mereka semua kebingungan dan tak sabar. Lobby mall ini sudah mulai sepi dan member-member sudah banyak yg lewat dan pulang. Yusa yg sudah tak sabar mulai berjalan mondar mandir.

“kak, ci Dellanya udah pulang dari tadi” Julie berkata sambil melewati Yusa dan teman-temannya.
“serius?” wajah Yusa berubah kecewa.

Julie hanya mengangguk dan meninggalkan Yusa yg berdiri terpaku, kekecewaan memenuhi hati Yusa. Teman-temannya mengajak Yusa untuk pulang dan melanjutkan usahanya di handshake sabtu ini. Yusa pun mengikuti saran teman-temannya dan pulang.

Meanwhile…

“Kak Yusa udah pulang sama temen-temennya” Seorang gadis tampak berbicara melalui telfon di pojokan Mall itu, bersembunyi dibalik sebuah bis.
Oke, makasih ya Jul” Balas gadis dari seberang telfon itu.

Tak berapa lama berselang, gadis yg tadi menelfon Julie muncul dari arah lobby. Menghampiri Julie yg sepertinya memang sedang menunggu gadis itu.

“Yuk mobilnya udah dateng” Julie mengajak gadis itu menuju mobil online yg menunggu mereka.
“yuk” balas gadis itu mengikuti Julie dari belakang.
“udah seminggu lebih ya nginep di apart aku. Gak dicariin?” Tanya Julie pada gadis itu.
“Selain Yusa, semua udah tau kok” balas gadis itu sambil memainkan HPnya.

Gadis itu memandangi wallpaper Hpnya yg menampilkan foto dirinya yg tersenyum, berdiri disamping seorang anak cowok yg sedang menangis.

-bersambung-
 
Yusa belum beraksi della keburu grad.... pasti abis diceng-cengin sama adrian cs.
Btw lebih sedih mana, ditinggal oshi graduate apa oshi kena skandal?
 
Yusa belum beraksi della keburu grad.... pasti abis diceng-cengin sama adrian cs.
Btw lebih sedih mana, ditinggal oshi graduate apa oshi kena skandal?

IMO oshi kena skandal lebih sedih sih, soalnya dia masih di kerja buat ngehibur tapi gak mikirin gimana fans yang dukung dan luangin waktu demi dia... kalo grad kan emang keputusan dia, kedepannya kita gak tau ~
:beer:
 
Anyway gua berfikir kalo Julie itu pro Yusa yah maksudnya selalu bantuin Yusa gitu lah
ternyata engga :hua: kecewa saia

ALIAS BNGZD YUSANGE sempet sempetnya main sama MELATI :marah:
 
Bimabet
Yusange anjirrrrrr...sempat sempatnya dicoliin meme :|
































































Kalau mau gituan, ajak ajak napa :bisik:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd