Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI SEKUEL : KAWANAN PEMBOBOL ATM – “AURA 5 PERMATA” part 1(UPDATE part7) page10

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
siap menanti suhu akhirnya muncul kabar baik
 
SEKUEL : KAWANAN PEMBOBOL ATM – “AURA 5 PERMATA” part 7

** Perumahan Pondok Cabai Permai, Gg Cinta rt 05 rw 03 Nomer 10A

Sebuah pemandangan yang ironis terjadi di kamar kapten Ardi. Dua orang mahasiswi cantik tergeletak dengan kondisi tidak perawan lagi, disisi lain terlihat kapten Ardi terikat tak berdaya.

Disisi lain Mamet, Modeng dan Ferdi sedang bersorak kegirangan melihat bu bidan ita berciuman dengan mahasiswinya, bibir keduanya saling berpagutan bertukar air liur. ”Slruup. Slurrpp” modeng kemudian menarik celana astri sehingga terpampanglah bongkahan pantat astri yang montok, plak..plak modeng menampar pantat astri hingga bergoyang-goyang. “Jongkok kalian berdua, dan tetaplah berciuman” ferdi memerintahkan bu bidan ita dan astri untuk berjongkok, sekarang dua perempuan ini seperti anjing yang sedang berciuman, saling menjilat lidah masing-masing, ferdi pun kemudian berjalan mendekati bu ita dan berjongkok di belakangnya. “Aaaaaaaaakkkkhh………”, Bu bidan ita melolong panjang, badannya mengejang dan terangkat dari tempat tidur disaat Ferdi menanamkan penisnya didalam lobang anus Bu bidan ita. Rasa sakit tiada tara kembali dirasakan didaerah selangkangannya, dengan agak susah payah kembali Ferdi berhasil menanamkan penisnya didalam lobang anus Bu bidan ita .

Setelah itu tubuh Bu bidan ita pun kembali disodok-sodok, kedua tangan Ferdi meraih payudara Bu bidan ita serta meremas-remasnya. Setengah jam lamnya Ferdi menyodomi Bu bidan ita , waktu yang lama bagi Bu bidan ita yang semakin tersiksa itu. “Eegghhh….aakkhhh….oohhh…”, dengan mata merem-melek serta tubuh tersodok- sodok Bu bidan ita merintih-rintih, sementara itu kedua payudaranya diremas-remas oleh kedua tangan Ferdi. Ferdi kembali merasakan akan mendapatkan klimaks, dengan gerakan secepat kilat mencabut penisnya itu dari lobang anus Bu bidan ita dan dibaliklah tubuh Bu bidan ita itu hingga kini posisinya terlentang. Secepat kilat pula dia yang kini berada diatas tubuh Bu bidan ita menghujamkan penisnya kembali didalam vagina Bu bidan ita . “Oouuffffhhh……”, Bu bidan ita merintih dikala Ferdi menanamkan penisnya itu. Tidak lama setelah Ferdi memompakan kemaluannya didalam liang vagina Bu bidan ita “CCREETT….CCRROOOT…CROOTT…”, penis Ferdi memuntahkan sperma membasahi rongga vagina Bu bidan ita , dan Bu bidan ita pun terjatuh tak sadarkan diri.

Kapten ardi hanya bisa menangis tanpa bisa melakukan apapun karena tubuhnya tidak bisa bergerak dan mulutnya juga tidak bisa bersuara karena terkena mantra dari nafas Lelaki berkulit putih bersih itu. Marcus kemudian menyeret astri ke arah kapten wijaya ardi berdiri, Astri yang dari tadi menangis hanya bisa menurut, ketika dia disuruh merangkak oleh Marcus, setelah sampai di depan kapten wijaya ardi, “ Sekarang kamu emut penis nya..!!” astri terperanjat karena Marcus memerintahkannya untuk melumat penis kapten wijaya ardi.”jangan..saya tidak mau..saya tidak mau “ Atri terus menangis, Marcus pun langsung menjambak rambut astri “aaahhhhkk” “emut cepat atau aku akan membunuhmu sekarang juga!!” astri yang ketakutan akhirnya meraih penis kapten ardi dan memasukkanya kemulutnya “Hmmpphhh…mmhhh…”,Mulut astri kini dipenuhi oleh penis kapten ardi yang mulai tegang. “ Anjing ini bisa ngaceng juga ternyata ha ha ha “ Marcus,modeng,dan ferdi tertawa terbahak bahak. Sementara Lelaki berkulit putih bersih itu mendekati bu bida ita yang sudah kembali sadar kemudian menyeretnya ke dapan astri yang sedang melumat penis kapten ardi, hati bu bidan ita hancur karena penis suami kebanggaanya yang biasanya hanya dia yang melumat kini sedang diemut oleh mahasiswinya sendiri, “maafkan astri bu..hiks hiks astri terpaksa melakukanya bu, astri takut “ bu bidan ita hanya bisa terdiam. “plak..plak..” marcus menampar pantat astri “jangan kebanyakan ngomong, hisap lebih cepat ayo!!” astri pun semakin cepat mempermainkan penis kapten ardi dimulutnya, dan kini kapten ardi merasakan akan mencapai puncaknya, tangan dan kakinya menegang, astri pun menyadari penis kapten ardi mulai berkedut, dan sedetik kemudian. “CROOOOOTT...CROOOOT...CROOOT”

darah segar berhamburan kemana mana, astri pun menjerit karena wajahnya terkena cipratan darah yang begitu banyak, bu bidan ita ternganga dan sangat syok kemudian pingsan.

Astri masih tidak berkedip melihat kejadian di depan matanya, bagaimana tidak dada kapten wijaya ardi ditembus oleh tangan Lelaki berkulit putih bersih itu, yang kemudian mengambil jantung kapten ardi dan menariknya keluar. “ Nyawa dibayar nyawa kapten” Lelaki berkulit putih bersih itu meremas jantung yang sudah lepas dari tubuhnya sehingga jantung itu meletus dan memercikan darah segar. Lelaki berkulit putih bersih itu membersihkan wajahnya dengan kain sprei dari noda darah, tubuh kapten wijaya ardi tewas dengan dada berlubang. “ Marcus bawa gadis ini!! Modeng,Ferdi,Mamet bakar tempat ini sampai jadi debu. Marcus kemudian menggendong astri kemudian keluar mengikuti Lelaki berkulit putih bersih itu masuk ke mobil, sementara Modeng,Verdi,Mamet mulai menyalakan api , sesaat kemudian api mulai berkobar membakar rumah kapten ardi bersama empat orang yang didalamnya, bersamaan dengan mobil LC hitam melesat meninggalkan rumah kapten ardi.



** Klinik Bidan Ita

** 22.30


Sementara di tempat lain, di ruang jaga klinik bidan ita, tampak dua orang gadis sedang bertelanjang bulat, terlihat ayu sedang menjilati vagina lis..” sluurp...slurrpp” “ouuchh..ouchh” lis menggelinjang dan mendesah, tanpa mereka sadari sepasang mata sedang mengintip mereka dari jendela.

Darso tukang bersih bersih klinik itu sedang menikmati pemandangan indah, didepanya dua orang gadis sedang telanjang bulat dan saling memberikan kepuasan. Darso berkali kali menelan air liurnya, “glek..glek”, penisnya yang hitam berurat dengan diameter yang lumayan besar mulai menegang. Ayu dan lis sekarang sudah berganti dengan posisi 69, dengan lis berada dibawah dan ayu dengan posisi nungging diatas lilis, mereka berdua saling menjilati vagina pasanganya, “ ooocch...ahhh...ouuuchhh...slurrrrp” ayu dan lis saling beradu desahan mereka tidak menyadari Darso membuka pintu dan mengendap endap masuk ke ruang jaga, Darso semakin mendekati ayu dan lis, Darso melepas sarung bututnya, penisnya yang sudah tegak berdiri mencuat keluar, dengan mengendap endap darso mendekati ayu dan lis yang masih saling mendesah, Darso menyambar celana dalam yang entah milik siapa dengan cepat dijejalkan ke mulut lis, dan kedua pada Darso menjepit kepala lis. Darso kini mulai mengarahkan penisnya ke vagina ayu yang merekah terbuka karena posisinya yang menungging, ayu tidak sadar karena sedang asyik menjilati vagina lis. pelan dan pasti Darso mendorong penis besarnya dimasukkan ke vagina Ayu ””blesss..blesss” amblaslah penis Darso di vagina Ayu ”achhhachhhh” Ayu menjerit tidak karuan merasakan ngilu vaginanya disumpal oleh penis hitam berurat, Darso kemudian menggoyang maju mundurkan pinggulnnya dengan cepat” ouch ouch ouchhh ouch..Ayu merasa sangat terkejut karena tiba tiba vaginanya dimasuki penis Darso, tetapi Ayu sudah sangat terangsang sehingga Ayu tidak memberikan perlawanan, dan hanya bisa berteriak teriak “aaawww aaaww mas Darso jangan mass...ouch ouccch “ Darso semakin menggila, penisnya menggenjot vagina Ayu dengan kecepatan tinggi “bless bless bless…” sedetik kemudian Ayu berteriak..”aaaaargghhhh..agrrhhhhh” tubuhnya menegang, kepalanya mendongak keatas,” aaahh mas ‘..aahh..ouccch” matanya memutih, Ayu mengalami orgasme yang luar biasa. Ayu merasa kakinya sangat lemas, sesaat kemudian lututnya sudah tidak mampu lagi menahan badanya,



Darso yang menyadari itu langsung melepaskan penisnya dari vagina Ayu, kemudian tubuh Ayu di geser kesamping kiri, tubuh Ayu tergeletak dengan lemas di kasur kamar jaga itu, matanya sangat berat sehingga Ayu pun tertidur pulas. Darso yang belum mencapai punyak nya kemudian melepas celana dalam yang dia sumpalkan kemulu Lis, belum sempat berkata apa apa Darso langsung menghunjamkan penisnya ke mulut Lis..””epppphh....eppphh...Emmmh” Lis tidak mampu berkata apa apa karena penis besar Darso menyumpal mulutnya, Darso menaik turunkan penisnya sehingga keluar masuk dalam mulut Lis. Darso sudah tidak tahan lagi, Darso melepas penisnya dari mulut Lis, kemudian dia berpinda kedepan Lis, “ Jangaan mas Darso...Jangan..aku masih perawan jangaaan!!” Lis menangis sejadi jadinya, tapi Darso sudah tidak menggubrisnya “ ah masa sih, si Ayu saja sudah ga perawan masak kamu masih perawan ha ha ha !” Darso memposisikan penis besarnya di depan liang vagina Lis pelan dan pasti penis Darso itu menembus vagina Lis “blesssss” “ aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarghhhh, sakiiitttt jangaaaaaan, sakiiittt mas Darso “ Lis pun berteriak teriak saat penis Darso itu menembus selaput daranya, darah segar mengalir disela sela pangkal pahanya, melihat itu Darso melongo “weh bener bener masih perawan kamu Lis” “Wah rejeki aku ini dapat memek perawan ha ha ha “ Darso tidak merasa kasihan justru malah lebih semangat menggenjot vagina Lis “ bless bless bless” ouuh ouuh “ “ aahhhh..ahhhh..ouuaaaahhhh” sedetik kemudian Lis pun mengalami orgasme yang pertama kali ..” dasar cewek, bilang jangan tapi nyemprot juga“ kata Darso. Beberapa menit kemudian tiba-tiba Darso merasa akan orgasme, maka Darso mempercepat genjotan penisnya “Crooott..croooot..croott “”aachh acch “ Darso menyemprotkan spermanya ke vagina Lis. Darso kemudian berguling kesamping Lis dan memejamkan matanya, sementara Lis masih menangis kesakitan dan meratapi kehilangan keperawanannya.



** Klinik Bidan Ita

** 05.30 pagi



“Dok..dok..dok..So..Darso..Darso” seorang penduduk menggedor gedor pintu klinik. “mas mas Darso ada yang manggil itu” Ayu yang lebih dulu bangun mengguncang guncang tubuh Darso yang masih tertidur, “ooaaahemm” Darso terbangun matanya seketika membelalak melihat tubuh polos Ayu di depannya, air ludahnya seketika menetes “ Montok banget susumu Yu..” “heh kurang ajar kamu mas, kamu sudah nyodok punyaku tadi malam, kamu harus tanggung jawab” “dok dok dok Soooo..Darsooo” kembali pintu digedor gedor. Darso segera bangkit kemudian memakai kembali sarungnya dan berlari kedepan. “ada apa to mas pagi pagi kok gedor gedro pintu, apa ada yang mau lairan?” warga itu kemudian menjawab dengan tegang “bukan itu Darso, itu rumah bu bidan ita terbakar habis” Darso terbelalak matanya kaget tidak karuan. “heh Darso jangan bengong cepat kamu kesana..!” Darso pun berlari kedalam klinik “ Ayu, Lis rumah bu bidan kebakaran !!” kedua gadi itu pun kaget setengah mati, mereka segara memakai pakaiannya dan segera berlari ke rumah bu bidan.



** Perumahan Pondok Cabai Permai, Gg Cinta rt 05 rw 03 Nomer 10A

“ngiiiuung ngiunggg “ suara sirine pemadam kebakaran meraung raung di jalan perumahan elit pondok cabai permai pagi itu, rumah besar kediaman Kapten Ardi dan Bu Bidan Ita terbakar habis malam ini. Darso, Ayu dan Lis sampai di rumah bu bidan, seketika Ayu dan Lis menangis dan berteriak karena mereka sadar ke tiga temannya pasti tidak selamat dalam kebakaran tersebut. Tak jauh dari tempat Darso mulai banyak berdatangan ambulans, tim forensik, dan tim investigasi tak ketinggalan para awak media sudah mulai datang, karena Kapten Ardi sadalah seorang perwira tinggi sehingga beritanya banyak dicari oleh wartawan. “ Pak, apakah kebakaran ini tidak disengaja atau memang ada unsur kesengajaan pak?” tanya seorang wartawan kepada seorang perwira.



** Mercusuar

Sementara itu di sebuah rumah disamping mercusuar tua di pinggir tebing pantai “Ketua lihatlah berita di TV itu, nampaknya rumah prajurit itu sudah habis terbakar, dan sekarang banyak orang yang ada disana” papar Ferdi. “wwush” kepulan asap rokok keluar dari bibir Lelaki berkulit putih bersih itu, “nampaknya misi kedepan akan lebih berat” Lelaki berkulit putih bersih itu kemudian berjalan menuju jendela mercusuar, lelaki berkulit putih bersih itu kemudian menatap tajam kearah lautan sambil menghisap rokoknya. Tiba tiba Modeng masuk dalam ruangan tersebut “Ketua gadis yang semalam sudah sadar, mau dikurung atau bagaimana?”. Tanpa menoleh lelaki berkulit putih bersih itu menjawab “masukan dia ke kamar tahanan, jadikan satu saja dengan gadis sebelumnya”,

“Apa kami boleh mencicipinya dulu ketua” tanya Mamet nyengir, Lelaki berkulit putih bersih itu tidak menjawab, tapi tangan berkelebat seperti melemparkan sesuatu. “ NYOSS... rokok lelaki berkulit putih bersih itu melayang dan tepat mendarat di pipi Mamet. “ Argggh panasssss” Mamet memegangi pipinya yang sekarang ada noda rokok. “HA HA HA HA HA..” Marcus, Ferdi dan Modeng tertawa berbarengan “Jangan berani berani kalau ketua belum memerintahkan” ujar Marcus. Mamet pun kemudian ngeloyor keluar untuk membawa tawanan mereka ke kamar.



** Kamar Rumah Mercusuar

“ Braak..!!” Mamet menutup pintu kamar setelah memasukan Astri kedalam kamar. “Siapa kamu ?” Astri bertanya kepada seorang gadis cantik yang sedang duduk di tempat tidur.

“ Kamu nggak kenal aku ?” jawab gadis itu, Astri pun menggelengkan kepalanya. “ Aneh, kamu tidak suka nonton TV atau baca di internet begitu ?” Astri pun meggelengkan kepalanya lagi. Gadis itu mengulurkan tangannya kearah Astri

“Kenalkan, aku Mahalini..” nama kamu siapa ?”

“Aku Astri “ sambil menerima uluran tangan gadis didepannya

“Kamu enggak kaget begitu? Atau terkejut atau apa begitu ?” Mahalini terheran heran melihat Astri tidak terkejut sama sekali.

“Salam kenal ya Mahalini “ Astri pun menjawab dengan polosnya, Mahalini tersenyum, ternyata masih ada orang yang tidak mengenal dirinya.

“Kenapa kamu tersenyum ? tanya astri

“ ah sudahlah Astri, ayo duduk atau berbaringlah di kasur, dari wajahmu kamu tampak lelah” ujar Mahalini

“Iya aku syok, aku capek sekali rasanya”, Mahalini kemudian berjalan mengambilkan minuman untuk Astri.

Memang selama ditahan oleh komplotan ini, Mahalini tidak mendapat perlakuan kasar, dia juga ditempatkan disebuah kamar yang cukup nyaman.

“ini minumlah biar capekmu berkurang” ujar Mahalini sambil menyerahkan segelas air kepada Astri, Astri langsung meneguk air tersebut sampai habis, kemudian beringsut duduk mendekati Mahalini.

“Memang kamu sudah berapa lama disini Mahalini?

“Aku tidak tahu pasti, karena aku juga cuma tahu siang dan malam lewat genting kaca diatas, mungkin sekitar dua minggu aku disini”

“Selama itu?” Astri pun terkejut, Mahalini pun mengangguk pelan, sebenarnya dia juga merasa sedih, tetapi kelamaan dia menjadi sudah terbiasa.

“Terus selama dua minggu kamu tidak diapa apain?” ucap Astri dengan mimik heran

“ Enggak.. eh lebih tepatnya mungkin belum “ Mahalini kembali tersenyum

“Belum bagaimana maksudmu? dua orang sahabatku dan seorang dosenku sudah menjadi korban kebiadabpan mereka dihadapanku, bahkan suami dosenku dibunuh oleh mera dengan cara yang keji!!” Astri bercerita sambil berkaca kaca menahan tangis, dia teringat peristiwa malam itu.

Mahalini kemudian merangkul Astri

“Aku juga mengalaminya, teman temanku juga mendapat perlakuan yang sama seperti teman-temanmu, dan aku juga tahu apa yang mereka inginkan dariku, tinggal menunggu waktu saja” Mahalini tersenyum seolah sudah pasrah akan keadaanya.

“Maksudmu apa? Apa yang mereka inginkan?” tanya Astri

“Aaah sudahlah Astri, lebih baik kamu istirahat, tampaknya kamu juga belum diapa-apain oleh mereka” Mahalini kemudian menjatuhkan tubuhnya kekasur dan memejamkan mata. Astri yang masih kebingungan melihat Mahalini kemudian ikut merebahkan tubuhnya, tak lama dua gadis itu pun terlelap.



** Mercusuar

Sementara itu di mercusuar tampak lima orang pria sedang berbincang dalam kondisi serius satu diantaranya Seorang lelaki yang bebadan tegap dengan tubuh atletis

dengan kulit putih bersih dan di pergelangan tangan kirinya dihiasi sebuah gelang yang berhiaskan lima permata dengan warna berbeda, dua warna diantaranya sudah menyala merah dan biru.

“wussh” kepulan asap rokok berhembus dari bibir Lelaki berkulit putih bersih itu, sambil menatap tajam ke arah laut

“ Sebaiknya kita cari pengalih dulu cus..” ucap Lelaki berkulit putih bersih itu

“Pengalihan bagaimana maksudmu ketua??” Marcus berjalan mendekati Lelaki berkulit putih bersih itu

”Aku yakin sekarang kita sedang dicari oleh satuan keamanan dinegara ini, mereka pasti akan mencari sampai ke kota kota terdekat”

“Pengalihan apa yang kamu fikirkan ketua ??” Ferdi orang ketiga dalam komplotan itu ikut menyahut.

“ha ha ha, aku bukan orang bodoh Fer..” “PLAK” Lelaki berkulit putih bersih itu berjalan menuju kursi didepannya sambil menonjok pelan kepala Ferdi

“Kalian berempat buatlah pengalihan, bobol lah beberapa ATM di kota terdekat, buat agar kasus kita teralihkan, lagi pula persediaan uang kita semakin menipis, kita tidak bisa hidup kalau uang kita habis.”

Lelaki berkulit putih bersih itu menjelaskan panjang lebar, dan ke empat anak buahnyapun mengangguk paham.

“apa tidak bahaya kami meninggalkan ketua sendiri disini??” tanya Marcus

“ha ha ha, kamu meremehkanku cus”

“bukan begitu ketua, kami hanya khawatir”

Lelaki berkulit putih bersih itu beranjak berdiri kembali berjalan menuju jendela mercusuar. “ Pergilah kalian beberapa hari, bobol lah ATM sebanyak banyaknya, dan bersenang-senanglah dahulu dikota terdekat, aku tahu kalian lelah”

“SIAP KETUA” jawab keempat anak buahnya bersamaan

“Jangan lupa, pakailah topeng kulit wajah, aku yakin mungkin salah satu wajah kita sudah terpampang di Internet, TV atau surat kabar”

“Baik ketua “ jawab Marcus

“Pergilah kalian sebelum hari menjelang sore” Lelaki berkulit putih bersih itu kemudian pergi meninggalkan mercusuar, sementara Marcus,Ferdi, Modeng dan Mamet bergegas menuju garasi dan sesaat kemudian mereka sudah berada di jalan raya dengan mengendarai mobil LC hitam.



** Kota Terdekat

** 07.00 Malam


Sebuah mobil LC hitam melaju pelan disebuah jalan raya yang lengang, malam itu jalan raya tidak begitu ramai.

“Itu ada ATM center Fer..!! Marcus memberikan komando kepada Ferdi yang sedang mengemudikan mobil. Mobil itupun kemudian menepi, posisi mobil sengaja diparkirkan di depan ATM center sehingga ATM tidak terlihat dari jalan raya.

“Modeng Mamet, ayo lekas kalian beraksi” perintah Marcus. Mereka berdua segera melaksanakan tugas, Marcus memang orang kedua di komplotan ini, lelaki berkulit hitam berkepala pelontos, mempunyai tubuh yang sangat besar, dengan otot lengan yang menonjol keluar, membuat Marcus terlihat garang. Mamet dan Modeng segera masuk ke ATM center, tak lupa Mamet melumpuhkan system kamera yang ada di tempat itu, tak butuh waktu lama karena kepiawaikan mereka berdua, ATM center yang berisi 4 mesin ATM itu pun ludes isinya, Mamet dan Modeng segera masuk mobil dengan menenteng 3 koper besar uang, Mobil LC hitam itu kemudian melesat menuju ke pusat kota, tak lupa setiap ada mesin ATM mobil itu berhenti untuk menguras isi ATM.



** Pusat Kota Terdekat

** 09.00 Malam


“Kita sukses besar malam ini, kita mampir di restoran dulu sebentar, lanjut kita ke club atau diskotik yang ada di kota ini” Marcus menjelaskan kepada tim nya.

“Haseeeeek dugem kita...ha ha ha..bisa cari cewek ini..” timpal Modeng

Mereka bertiga memang haus akan wanita, mereka ber empat tak memiliki rasa bosan untuk menggenjot vagina wanita wanita cantik.

Mobil LC hitam itu berhenti di sebuah hotel, mereka memesan satu kamar yang paling besar, mereka mandi, kemudian menuju ke restoran untuk mengisi perut, sesaat kemudian mereka berdua sudah berada disebuah club.

“DUG JEDUG JEDUG JEDUG “ musik DJ mengalun dengan keras dan menggetarkan hati, Marcus dan kawan kawan memilih duduk di sofa pojok ruangan, supaya mereka dengan leluasa bisa menatap ke semua sisi ruangan, di mejanya sudah tersedia 3 botol Jack Daniel’s, Martel VSOP, rokok dan beberapa makanan kecil.

Teguk demi teguk minuman keras mereka tenggak, tapi mereka belum menemukan sosok wanita yang akan memuaskan mereka, sesaat kemudian terdengar suara ribut-ribut di sofa sebelah mereka.

“Heh kurang ajar ya, emangnya kami cewek apaan, kalian main pegang pegang!!” seorang cewek berambut pirang sedang marah kepada dua orang pemuda.

Modeng menyenggol Marcus seolah memberi kode, mereka berempat kemudian fokus memandang sofa sebelah kanan mereka,

“Wah manteb bener itu Deng, tiga tiganya menarik, apalagi yang satu itu tuh!! Tetek nya ya ampuun gedhe banget” Mamet meneteskan air liurnya ketika melihat cewek di sofa sebelah kanannya, “bener banget tu cewek badannya kecil tapi teteknya super jumbo, enak kali di kenyot ha ha ha..” Ferdi menimpali dan mereka berempat tertawa bersama sama, ketiga cewek tadi mendengar tawa Ferdi dan kawan-kawan dan merasa risih.

“heh kenapa kalian tertawa keras sekali, kalian menertawakan kami?” ujar cewek yang berambut pendek, dan menggunakan behel di giginya

“Maaf nona, teman saya keterlaluan maafkan kami, apakah nona nona ini mau saya traktir sebagai permohonan maaf?” Marcus dengan ramah berbicara kepada tiga orang cewek tersebut.

“ Iya deh dimaafkan, beneran ini mau traktir kita? Boleh lah yuk girls, kita gabung aja ke sofa mereka” kata cewek berambut pirang, sebenarnya dua orang temannya tidak mendukung kata kata cewek berambut pirang itu, tapi mereka terpaksa mengikuti karena cewek pirang itu sudah terlanjur duduk di sofa Marcus dan kawan kawan.

Cewek berambut pirang itu kemudian mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Marcus

“ Hai..kenalkan aku Vior, ini bestie bestie ku, yang ini Chatez yang ini Kienzy”..kedua teman Vior ini hanya mengangguk dengan penuh keraguan.

“saya Marcus dan ini ke tiga asistenku yok kita nikmati minuman ini” Marcus tidak banyak berkata, hanya terus menuangakan Martel VSOP untuk ketiga cewek itu, empat botol Martel sudah habis ditenggak meraka bertujuh, Vior,Chatez dan Kienzy sudah sangat mabuk berat, kondisi ini tidak disia-siakan oleh Modeng dan kawan kawan.

Kienzy yang teteknya super jumbo itu sekarang sedang meronta ronta karena Modeng dan Mamet sedang bergantian meremas remas teteknya yang montok.

“ iiihhhhh uuuhh.. kalian ngapain...uuhh emmph jangan kurang...”

Omongan Kienzy terputus karena modeng langsung melumat bibir mungilnya.

Sementara Chatez yang paling imut diantara ketiga orang itu sedang berjuang meronta, tubuhnya yang mungil diapit paha Marcus yang besar, sementara jari jari Marcus sedang bermain di vagina Chatez yang masih tertutup celana dalam dan sebuah rok mini.. “ Lepaskaaaan..jangaaan..ooh jangan bang” teriakan Chatez tidak terdengar karena musik DJ yang sangat keras, sementara Vior yang tidak terbiasa minum sudah mabuk berat dan hanya bersandar di pundak Ferdi, sementara tangan Ferdi sedang asyik meraba raba tetek Vior yang mungil, “sssshhhh.sssshh....ooohh” desahan Vior terdengar lirih di telinga Ferdi.

“Fer..jangan terlalu lama disini, kita segera bawa ke hotel saja biar tidak menimbulkan kecurigaan tamu yang lain” Marcus memberikan instruksi kepada rekan nya. Sesaat kemudian Marcus menggandeng Chatez yang tengah mabuk, sebenarnya ingin menolak dan lari, tetapi karena sudah sangat mabuk dan dekapan Marcus yang sangat kuat akhirnya mau tidak mau Chatez harus menurut, demikian juga Vior yang sudah digendong oleh ferdi, sementara Kienzy dipapah oleh Modeng dan Mamet, ketiga cewek itu dimasukkan kedalam mobil LC hitam, sesaat kemudian mobil itu sudah melesat meninggalkan club malam itu menuju hotel.



** Jalan Depan Club Malam

Seorang pemuda dengan pakaian rapi mencoba mengejar mobil LC hitam Marcus, tapi sudah tidak terkejar, pemuda itu kemudian mengambil telephone genggamnya dan melakukan panggilan telepon

“ Halo komandan, benar dugaan komandan, mereka ada di kota ini, saya dari tadi mencurigai gerak gerik mereka, tapi untuk saat ini saya kehilangan jejak”

Di sisi lain telepon. “ Hmmmm baiklah, tingkatkan kewaspadaan, dan terus pasang mata, saya yakin peristiwa perampokan ATM itu hanya sekedar pengalihan.

“Baik komandan,laksanakan!’ pemuda itu kemudian menutup telepon genggamnya.



** Siapakah lelaki berkulit putih bersih itu ?

**Bagaimana nasib ketiga cewek tadi..?

**Bagaimana selanjutnya cerita ini ?

**to be continue**
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd