Semua yang aku ceritakan ini adalah kisah nyataku dan bukan repost. Aku sengaja menuliskan ini di forum ini sekedar berbagi cerita saja, maafkan jika kurang bagus, tapi aku harap dapat dinikmati oleh agan-agan disini.
Sebut aja namaku Irvan, pada tahun 2005 aku berpacaran dengan dengan seorang cewek bernama Eva. Eva saat ini adalah istriku, dan kami menikah di tahun 2011. Sebagai seorang cewek dengan tinggi 170 cm berat badan 60 kg dengan ukuran BH 36B, bagiku Eva adalah cewek yang sangat menarik. Hal ini bisa dibuktikan dari banyaknya cowok yang berusaha mendekati Eva, bahkan ketika setelah menjadi pacarku, ada saja cowok yang berusaha mengganggunya. Selain ramah, Eva orangnya juga aktif dimanapun berada, baik di kampus maupun setelah bekerja.
Kebeteluan kami kuliah di satu universitas namun beda fakultas. Ya sebuah perguruan tinggi swasta di Jogja. Kami berpacaran saat itu standar banget, kami bener saling menjaga tidak kebablasan karena sepakat bahwa kami serius akan nikah dan apabila ingin ngeseks seperti suami istri nunggu kalau uda lulus kuliah dan bekerja. Aku sepakat dengan prinsip itu, aku hormati prinsipnya. Jadi kami selama kuliah hanya ciuman, petting dan sesekali handjob dan blowjob, namun demikian Eva sendiri juga ingin di oral, jadi kami bener-bener enjoy menikmati suasana pacaran meski mesum tp kami saling menjaga tidak sampai kontolku masuk ke memek Eva. Meski hanya jilmek aja, Eva tipe cewek yang gampang orgasme dan terangsang jadi tak jarang Eva selalu mengajakku bercumbu sampai dia orgasme, biasanya sih gantian, habis dia keluar terus giliran aku, dengan berbagai cara misal oral seks. Seru pokoknya, ditambah lagi suara desahan sama genitnya Eva membuat aku cepet crot.
Akhirnya di tahun 2008, kami lulus kuliah bersama-sama dan kami bekerja di beda kota. Saya bekerja di Jakarta, dan Eva bekerja di Bandung. Saya bekerja sebagai di sebuah konsultan dan Eva bekerja di sebuah perusahan retail terbesar di Indonesia. Kami betul betul mempersiapkan pernikahan kami dengan cara bekerja dan mengumpulkan duit untuk modal kawin. Karena jarak dari Jakarta Bandung yang dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi 3-5 jam (tergantung macet atau tidak). Dan sesuai dengan kesepakatan kami di awal pacaran, bahwa kami akan melakukan hubungan seks ketika sudah sama sama kerja maka hal itu benar kami lakukan. Aku semakin lebih intens lagi mengeksplore setiap tubuhnya Eva, demikian juga Eva juga semakin asyik dalam bercinta dan melayani aku. Kadang kami ngentot sambil liat bokep, dan kami melakukannya di kos Eva jadi harus pinter2 meredam suara eva yang sangat berisik kalo lagi ngentot.
Semakin hari kami semakin dalam menikmati satu sama lain, tentu saja karena kami belum siap menikah di tahun 2008 itu maka atas persetujuanku maka Eva minum Pil KB setiap hari supaya gak jadi anak, hehe. Ketika sabtu minggu maka kami seperti orang yang baru menikah, karena kami tak henti-hentinya bercinta. Dari pengalaman kami, aku menyimpulkan bahwa saat itu Eva cewek hypersex. Dia gak selalu meminta, bahkan dari keinginannya itu tak jarang saya ditengah pekan seperti hari selasa atau rabu saya harus ke bandung hanya sekedar ngentot sama Eva. Aku pun menikmati saja, bayangkan saja aku juga seneng juga bisa bantu Eva menyalurkan hasratnya, sekaligus aku juga bisa menikmati tubuhnya yang seksi dan hot, dengan tinggi 170 cm dan berat 60 kg, ukuran bra 36 B maka aku tidak akan buang waktu bercinta dengan Eva apalagi memeknya yang bersih terawat selalu bikin nagih.
Selama kami berpacaran LDR Jakarta Bandung, Eva bercerita kalau ada 3 cowok yang PDKT. Aku tidak kaget dengan hal itu, karena sejak masa kuliah emang banyak yang naksir. Meskipun demikian, aku juga cemburu dan tidak berharap Eva berselingkuh dengan cowok lain, untungnya aku percaya sekali dengan Eva dan aku selalu diberi keyakinan dari Eva jika dia tidak akan selingkuh. Yah, meskipun aku tidak tahu ya gimana aslinya.
Permasalahan mulai muncul ketika dalam pekerjaanku aku harus membantu proyek yang sedang dijalankan di kota Surabaya. Jarak yang semakin jauh ini membuat pertemuan dengan Eva tidak semudah dulu. Kesibukan yang kadang membuatku harus bekerja sabtu minggu menjadikan aku hanya dapat berkunjung ke Bandung sebulan 2x. Sejak saat itu, Eva mulai uring-uringan gak jelas. Aku sih mencoba untuk sabar dengan mengatakan bahwa aku usahakan untuk ke Bandung untuk melepas rindu. Sehingga pada suatu saat, aku mendapatkan informasi dari Akang penjaga kos nya Eva yang memberitahukan ke aku kalo Eva selingkuh. Aku sebelumnya memang sering berkomunikasi dengan penjaga kos nya Eva karena kadang kalo butuh beli apa, aku tinggal sms aja, orangnya baik dan jujur serta rajin. Dalam informasinya itu, disebutkan bahwa ada satu Cowok bernama Yoga pacaran dengan Eva, bahkan sering menginap di kosnya. Aku mau marah tapi aku mencoba sabar.
Informasi itu tentu aku terima, meski panas di telinga namun aku mencoba tetap tenang dan aku diam dan berpikir, kenapa sampai begitu tega Eva mengkhianati aku. Beberapa hari aku menjadi tidak konsen bekerja, meski komunikasi sama Eva tetap lancar. Dari situ aku mulai membayangkan apa yang pria itu lakukan ketika menginap di kos eva, tidur di kamar eva, satu ranjang. Ah aku jadi mikir aneh aneh, tp hal itu sangat mungkin terjadi, aku hapal betul dengan Eva dan kelakuannya, dicium dikit aja memeknya langsung basah dan pasti minta ngentot. Aku sampai berpikir eva seperti pelacur saja, yang mau ditiduri pria lain, dan aku membayangkan juga gimana perasaannya eva ketika tidur sama pria itu, jujur saja waktu itu aku menjadi cemburu berat dan takut kehilangan Eva. Aku mencintainya dan tidak mungkin putus dengan Eva. Aku membayangkan juga kalau Eva mendapatkan orgasme dari Yoga, pasti meracau gak karuan, kadang dia meremas payudaranya, sambil berkata jorok, paham betul aku dengan kebiasaan kami ketika ML.
Baiklah, untuk mencari jawaban atas rasa penasaranku, Jumat Siang aku ke Bandung secara mendadak namun aku beri informasi ke akang penjaga kos, namanya Maman jika aku mau menuju Kos Eva di Bandung. Perjalanan dari Surabaya ke Bandung dapat ditempuh sekitar kira-kira 1.5 jam sehingga sebelum hari gelap, aku sudah sampai di Bandung. Aku sengaja tidak langsung ke Kos Eva namun aku ke hotel terlebih dahulu, karena menurut informasi dari kang Maman biasanya kalau malam sabtu Yoga sering ke kos Eva. Baiklah sepertinya aku harus bersabar karena dengan cara itulah aku bisa “menjebak” mereka. Jam 8 malam aku istirahat di hotel dan aku ketiduran sekitar jam 10an malam aku terbangun dan menerima telpon dari Kang Maman yang meberitahukan jika Yoga masuk ke kamar Eva sejak jam 09.00 dan hingga saat itu belum pulang. Aku berusaha bersabar dan tetap tenang, dan aku ucapkan terima kasih atas informasi yang diberikan oleh Kang Maman. Aku terdiam sejenak, aku mulai membayangkan apa yang terjadi dengan Eva dan Yoga di dalam kamar. Aku menyalakan rokok dan berpikir, namun saat itu karena aku terlalu asik berpikir tentang Eva dan Yoga, aku menjadi horny, pelan-pelan kontolku mengeras membayangkan aksi mereka. Mesti Eva pacarku yang seksi saat ini sedang disetubuhi oleh Yoga, karena aku paham betul dengan Eva dan tidak mungkin dia melewatkan malam ini tanpa ML. Eva tidak segan-segan untuk meminta dan menguasai permainan di ranjang, bahkan dia suka banget yang mengatur gaya dan yang aku paling takutkan adalah dia paling tidak suka dengan kondom, jadi misal Yoga ML sama Eva maka dipastikan tidak akan memakai kondom. Jadi aku kepikiran ini terus, setiap desahan Eva, berciuman, membiarkan diri untuk dicumbu Yoga dan memberikan mekinya untuk dimasukin kontol Yoga dan yang pasti malam ini akan banjir meki Eva dengan sperma Yoga dan bau khas mekinya. Aku tertegun dan tidak sadar bahwa sudah jam 01.30 pagi. Aku tidak mungkin malam ini langsung ke kos, karena bisa saja jadi gaduh, disisi lain aku tidak tenang, perasaan bercampur dengan cemburu, iri plus horny berat. Aku tahan kerasnya kontolku dan ingin aku lampiaskan cemburuku dengan nafsu ini dengan Eva nanti pagi.
Aku telpon kang Maman yang uda tidur untuk tahu apakah Yoga masih di kamar Eva, kang Maman masih melihat mobil Yoga di parkir kos, jadi dapat disimpulkan bahwa Yoga masih berada di kamar Eva. Jam segini masih di kos, ngapain aja?. Sekitar jam 04.30 kang Maman telpon aku, aku yang sempat tertidur menerima telpon itu dan menerima kabar bahwa Yoga barusan pulang dan keluar kamar Eva untuk pulang. Segera aku tinggalkan kamar hotel sekalian cek out untuk menuju kos Eva. Sampai disana, aku ketuk pintu dan Eva yang bermuka kusut memakai baju Cuma celana dalam sama selimut membuka pintu dan mempersilakan aku masuk kamar sambil kaget. Aku melihat kamar itu berantakan, ada baju, bra dan celana hot pant masih di atas ranjang, karpet kamar kos juga ada bantal serta selimut tebal di bawah. Bener-bener seperti kapal pecah. Aku basa basi dan aku mencium Eva, ehm bau rokok, padahal eva tidak merokok, aku pun bertanya kok bau rokok sih kamar ini, sama badanmu. Eva mulai gelisah dan mencari alasan, katanya ada temen cewek yang datang di kosnya sambil tiduran. Tapi aku berusaha tidak membahas lebih lanjut, karena aku udah terbakar cemburu. Aku mengajak Eva bercinta pagi itu, dan meski agak keberatan akhirnya aku paksa Eva untuk ML di pagi itu dan Ya ampun, ketika aku membuka celananya dan mau oral, masih bau sperma yoga. Basah dan lembab, dan jelas seperti kebiasaan Eva tidak lekas mandi, dan aku yakin sebelum aku sampai kos Eva mereka habis ngentot. Jadi bener-bener dalam wkt yang bersamaan Eva bercinta dengan dua pria.
Tidak seperti biasanya, aku ngentot eva dengan kasar, eva juga heran. Aku bener-bener menikmati memek eva, dan dasar eva seperti pelacur dia malah menikmati itu, dan aku sedot susunya, bibirnya aku ngentot dengan berbagai gaya, dia begitu melayani aku dengan senang. Aku semakin semangat juga karena dia juga mengimbangi permainanku, meski wajahnya terlihat lelah dan bisa orgasme 2x, aku sekali. … (bersambung)
Aku sambung lagi ya.. karena sibuk kerja kemarin jd baru sempat lanjutkam cerita.
Pagi itu sehabis kami bercinta, aku memulai berbicara dari hati ke hati. Kami lakukan itu sambil istirahat sedangkam Eva msh blm pakai baju sehelaipun. Mukanya kusut sedikit berkeringat, ada bekas cupang di payudaranya, aku liat seksi sekali..sesekali tersenyum manja sambil aku pegang memeknya yg masih basah karena spermaku mungkin mengelap pke tisunya gak bersih2 amat. Evapun juga menyentuh dan memegang kontolku, kami saling memegang dan sesekali berciuman. Aku merasa berat utk mulai menuduhkan kalau dia selingkuh dgn Yoga. Baiklah, aku melewati hari itu tanpa menginterogasi Eva. Meski aku di pagi itu aku habis bercinta dengan pacarku yg juga baru saja bersetubuh dengan pria lain. Aku hari itu lebih banyak diam, ak gak mau merusak keceriaan Eva. Malam minggupun kami mengulangi aksi bercinta kami, di sebuah hotel di Jalan Riau Bandung. Aku meluapkan kembali emosiku.
Iya, aku menyetubuhi Eva dengan kasar. Aku skg berpikir seperti ngentot pelacur aja, aku gak pke lama dengan foreplay seperti biasa, bener2 aku lakukan dengan kasar. Eva sempat bilang utk pelan2. Tp aku paksakan birahiku dilayani eva. Satu hal yg tidak membuatku heran, aku berharap Eva akan tersakiti dengan aksiku ini, tp justru Eva mendapatkan orgasme. Ehm dasar perek.
Eva yang hipersex, demikian aku simpulkan dan minggu sorepun tiba aku harus balik ke surabaya untuk kembali bekerja. Di saat itulah, aku merasa gundah, antara setia atau membalas selingkuh. Aku paham bahwa Eva di Bandung melakukan hal serupa, info dari kang Maman juga menyatakan bahwa Yoga sering masuk kamar dan pulang pagi. 3 minggu aku gak ktm sm Eva, meski rindu aku harus fokus bekerja bahkam kadang minggu harus ktm klien atau sekedar memeriksa berkas. Eva sering telpon dan komunikasi lewat telpon. Akhirnya aku coba bicara semua ttg apa yang aku temukan. Eva mengaku selingkuh dan aku meminta waktu utk break alias putus sementara dalam wkt yg tdk ditentukan. Aku perlu wkt untuk berpikir.
(Bersambung...)
Sebut aja namaku Irvan, pada tahun 2005 aku berpacaran dengan dengan seorang cewek bernama Eva. Eva saat ini adalah istriku, dan kami menikah di tahun 2011. Sebagai seorang cewek dengan tinggi 170 cm berat badan 60 kg dengan ukuran BH 36B, bagiku Eva adalah cewek yang sangat menarik. Hal ini bisa dibuktikan dari banyaknya cowok yang berusaha mendekati Eva, bahkan ketika setelah menjadi pacarku, ada saja cowok yang berusaha mengganggunya. Selain ramah, Eva orangnya juga aktif dimanapun berada, baik di kampus maupun setelah bekerja.
Kebeteluan kami kuliah di satu universitas namun beda fakultas. Ya sebuah perguruan tinggi swasta di Jogja. Kami berpacaran saat itu standar banget, kami bener saling menjaga tidak kebablasan karena sepakat bahwa kami serius akan nikah dan apabila ingin ngeseks seperti suami istri nunggu kalau uda lulus kuliah dan bekerja. Aku sepakat dengan prinsip itu, aku hormati prinsipnya. Jadi kami selama kuliah hanya ciuman, petting dan sesekali handjob dan blowjob, namun demikian Eva sendiri juga ingin di oral, jadi kami bener-bener enjoy menikmati suasana pacaran meski mesum tp kami saling menjaga tidak sampai kontolku masuk ke memek Eva. Meski hanya jilmek aja, Eva tipe cewek yang gampang orgasme dan terangsang jadi tak jarang Eva selalu mengajakku bercumbu sampai dia orgasme, biasanya sih gantian, habis dia keluar terus giliran aku, dengan berbagai cara misal oral seks. Seru pokoknya, ditambah lagi suara desahan sama genitnya Eva membuat aku cepet crot.
Akhirnya di tahun 2008, kami lulus kuliah bersama-sama dan kami bekerja di beda kota. Saya bekerja di Jakarta, dan Eva bekerja di Bandung. Saya bekerja sebagai di sebuah konsultan dan Eva bekerja di sebuah perusahan retail terbesar di Indonesia. Kami betul betul mempersiapkan pernikahan kami dengan cara bekerja dan mengumpulkan duit untuk modal kawin. Karena jarak dari Jakarta Bandung yang dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi 3-5 jam (tergantung macet atau tidak). Dan sesuai dengan kesepakatan kami di awal pacaran, bahwa kami akan melakukan hubungan seks ketika sudah sama sama kerja maka hal itu benar kami lakukan. Aku semakin lebih intens lagi mengeksplore setiap tubuhnya Eva, demikian juga Eva juga semakin asyik dalam bercinta dan melayani aku. Kadang kami ngentot sambil liat bokep, dan kami melakukannya di kos Eva jadi harus pinter2 meredam suara eva yang sangat berisik kalo lagi ngentot.
Semakin hari kami semakin dalam menikmati satu sama lain, tentu saja karena kami belum siap menikah di tahun 2008 itu maka atas persetujuanku maka Eva minum Pil KB setiap hari supaya gak jadi anak, hehe. Ketika sabtu minggu maka kami seperti orang yang baru menikah, karena kami tak henti-hentinya bercinta. Dari pengalaman kami, aku menyimpulkan bahwa saat itu Eva cewek hypersex. Dia gak selalu meminta, bahkan dari keinginannya itu tak jarang saya ditengah pekan seperti hari selasa atau rabu saya harus ke bandung hanya sekedar ngentot sama Eva. Aku pun menikmati saja, bayangkan saja aku juga seneng juga bisa bantu Eva menyalurkan hasratnya, sekaligus aku juga bisa menikmati tubuhnya yang seksi dan hot, dengan tinggi 170 cm dan berat 60 kg, ukuran bra 36 B maka aku tidak akan buang waktu bercinta dengan Eva apalagi memeknya yang bersih terawat selalu bikin nagih.
Selama kami berpacaran LDR Jakarta Bandung, Eva bercerita kalau ada 3 cowok yang PDKT. Aku tidak kaget dengan hal itu, karena sejak masa kuliah emang banyak yang naksir. Meskipun demikian, aku juga cemburu dan tidak berharap Eva berselingkuh dengan cowok lain, untungnya aku percaya sekali dengan Eva dan aku selalu diberi keyakinan dari Eva jika dia tidak akan selingkuh. Yah, meskipun aku tidak tahu ya gimana aslinya.
Permasalahan mulai muncul ketika dalam pekerjaanku aku harus membantu proyek yang sedang dijalankan di kota Surabaya. Jarak yang semakin jauh ini membuat pertemuan dengan Eva tidak semudah dulu. Kesibukan yang kadang membuatku harus bekerja sabtu minggu menjadikan aku hanya dapat berkunjung ke Bandung sebulan 2x. Sejak saat itu, Eva mulai uring-uringan gak jelas. Aku sih mencoba untuk sabar dengan mengatakan bahwa aku usahakan untuk ke Bandung untuk melepas rindu. Sehingga pada suatu saat, aku mendapatkan informasi dari Akang penjaga kos nya Eva yang memberitahukan ke aku kalo Eva selingkuh. Aku sebelumnya memang sering berkomunikasi dengan penjaga kos nya Eva karena kadang kalo butuh beli apa, aku tinggal sms aja, orangnya baik dan jujur serta rajin. Dalam informasinya itu, disebutkan bahwa ada satu Cowok bernama Yoga pacaran dengan Eva, bahkan sering menginap di kosnya. Aku mau marah tapi aku mencoba sabar.
Informasi itu tentu aku terima, meski panas di telinga namun aku mencoba tetap tenang dan aku diam dan berpikir, kenapa sampai begitu tega Eva mengkhianati aku. Beberapa hari aku menjadi tidak konsen bekerja, meski komunikasi sama Eva tetap lancar. Dari situ aku mulai membayangkan apa yang pria itu lakukan ketika menginap di kos eva, tidur di kamar eva, satu ranjang. Ah aku jadi mikir aneh aneh, tp hal itu sangat mungkin terjadi, aku hapal betul dengan Eva dan kelakuannya, dicium dikit aja memeknya langsung basah dan pasti minta ngentot. Aku sampai berpikir eva seperti pelacur saja, yang mau ditiduri pria lain, dan aku membayangkan juga gimana perasaannya eva ketika tidur sama pria itu, jujur saja waktu itu aku menjadi cemburu berat dan takut kehilangan Eva. Aku mencintainya dan tidak mungkin putus dengan Eva. Aku membayangkan juga kalau Eva mendapatkan orgasme dari Yoga, pasti meracau gak karuan, kadang dia meremas payudaranya, sambil berkata jorok, paham betul aku dengan kebiasaan kami ketika ML.
Baiklah, untuk mencari jawaban atas rasa penasaranku, Jumat Siang aku ke Bandung secara mendadak namun aku beri informasi ke akang penjaga kos, namanya Maman jika aku mau menuju Kos Eva di Bandung. Perjalanan dari Surabaya ke Bandung dapat ditempuh sekitar kira-kira 1.5 jam sehingga sebelum hari gelap, aku sudah sampai di Bandung. Aku sengaja tidak langsung ke Kos Eva namun aku ke hotel terlebih dahulu, karena menurut informasi dari kang Maman biasanya kalau malam sabtu Yoga sering ke kos Eva. Baiklah sepertinya aku harus bersabar karena dengan cara itulah aku bisa “menjebak” mereka. Jam 8 malam aku istirahat di hotel dan aku ketiduran sekitar jam 10an malam aku terbangun dan menerima telpon dari Kang Maman yang meberitahukan jika Yoga masuk ke kamar Eva sejak jam 09.00 dan hingga saat itu belum pulang. Aku berusaha bersabar dan tetap tenang, dan aku ucapkan terima kasih atas informasi yang diberikan oleh Kang Maman. Aku terdiam sejenak, aku mulai membayangkan apa yang terjadi dengan Eva dan Yoga di dalam kamar. Aku menyalakan rokok dan berpikir, namun saat itu karena aku terlalu asik berpikir tentang Eva dan Yoga, aku menjadi horny, pelan-pelan kontolku mengeras membayangkan aksi mereka. Mesti Eva pacarku yang seksi saat ini sedang disetubuhi oleh Yoga, karena aku paham betul dengan Eva dan tidak mungkin dia melewatkan malam ini tanpa ML. Eva tidak segan-segan untuk meminta dan menguasai permainan di ranjang, bahkan dia suka banget yang mengatur gaya dan yang aku paling takutkan adalah dia paling tidak suka dengan kondom, jadi misal Yoga ML sama Eva maka dipastikan tidak akan memakai kondom. Jadi aku kepikiran ini terus, setiap desahan Eva, berciuman, membiarkan diri untuk dicumbu Yoga dan memberikan mekinya untuk dimasukin kontol Yoga dan yang pasti malam ini akan banjir meki Eva dengan sperma Yoga dan bau khas mekinya. Aku tertegun dan tidak sadar bahwa sudah jam 01.30 pagi. Aku tidak mungkin malam ini langsung ke kos, karena bisa saja jadi gaduh, disisi lain aku tidak tenang, perasaan bercampur dengan cemburu, iri plus horny berat. Aku tahan kerasnya kontolku dan ingin aku lampiaskan cemburuku dengan nafsu ini dengan Eva nanti pagi.
Aku telpon kang Maman yang uda tidur untuk tahu apakah Yoga masih di kamar Eva, kang Maman masih melihat mobil Yoga di parkir kos, jadi dapat disimpulkan bahwa Yoga masih berada di kamar Eva. Jam segini masih di kos, ngapain aja?. Sekitar jam 04.30 kang Maman telpon aku, aku yang sempat tertidur menerima telpon itu dan menerima kabar bahwa Yoga barusan pulang dan keluar kamar Eva untuk pulang. Segera aku tinggalkan kamar hotel sekalian cek out untuk menuju kos Eva. Sampai disana, aku ketuk pintu dan Eva yang bermuka kusut memakai baju Cuma celana dalam sama selimut membuka pintu dan mempersilakan aku masuk kamar sambil kaget. Aku melihat kamar itu berantakan, ada baju, bra dan celana hot pant masih di atas ranjang, karpet kamar kos juga ada bantal serta selimut tebal di bawah. Bener-bener seperti kapal pecah. Aku basa basi dan aku mencium Eva, ehm bau rokok, padahal eva tidak merokok, aku pun bertanya kok bau rokok sih kamar ini, sama badanmu. Eva mulai gelisah dan mencari alasan, katanya ada temen cewek yang datang di kosnya sambil tiduran. Tapi aku berusaha tidak membahas lebih lanjut, karena aku udah terbakar cemburu. Aku mengajak Eva bercinta pagi itu, dan meski agak keberatan akhirnya aku paksa Eva untuk ML di pagi itu dan Ya ampun, ketika aku membuka celananya dan mau oral, masih bau sperma yoga. Basah dan lembab, dan jelas seperti kebiasaan Eva tidak lekas mandi, dan aku yakin sebelum aku sampai kos Eva mereka habis ngentot. Jadi bener-bener dalam wkt yang bersamaan Eva bercinta dengan dua pria.
Tidak seperti biasanya, aku ngentot eva dengan kasar, eva juga heran. Aku bener-bener menikmati memek eva, dan dasar eva seperti pelacur dia malah menikmati itu, dan aku sedot susunya, bibirnya aku ngentot dengan berbagai gaya, dia begitu melayani aku dengan senang. Aku semakin semangat juga karena dia juga mengimbangi permainanku, meski wajahnya terlihat lelah dan bisa orgasme 2x, aku sekali. … (bersambung)
Aku sambung lagi ya.. karena sibuk kerja kemarin jd baru sempat lanjutkam cerita.
Pagi itu sehabis kami bercinta, aku memulai berbicara dari hati ke hati. Kami lakukan itu sambil istirahat sedangkam Eva msh blm pakai baju sehelaipun. Mukanya kusut sedikit berkeringat, ada bekas cupang di payudaranya, aku liat seksi sekali..sesekali tersenyum manja sambil aku pegang memeknya yg masih basah karena spermaku mungkin mengelap pke tisunya gak bersih2 amat. Evapun juga menyentuh dan memegang kontolku, kami saling memegang dan sesekali berciuman. Aku merasa berat utk mulai menuduhkan kalau dia selingkuh dgn Yoga. Baiklah, aku melewati hari itu tanpa menginterogasi Eva. Meski aku di pagi itu aku habis bercinta dengan pacarku yg juga baru saja bersetubuh dengan pria lain. Aku hari itu lebih banyak diam, ak gak mau merusak keceriaan Eva. Malam minggupun kami mengulangi aksi bercinta kami, di sebuah hotel di Jalan Riau Bandung. Aku meluapkan kembali emosiku.
Iya, aku menyetubuhi Eva dengan kasar. Aku skg berpikir seperti ngentot pelacur aja, aku gak pke lama dengan foreplay seperti biasa, bener2 aku lakukan dengan kasar. Eva sempat bilang utk pelan2. Tp aku paksakan birahiku dilayani eva. Satu hal yg tidak membuatku heran, aku berharap Eva akan tersakiti dengan aksiku ini, tp justru Eva mendapatkan orgasme. Ehm dasar perek.
Eva yang hipersex, demikian aku simpulkan dan minggu sorepun tiba aku harus balik ke surabaya untuk kembali bekerja. Di saat itulah, aku merasa gundah, antara setia atau membalas selingkuh. Aku paham bahwa Eva di Bandung melakukan hal serupa, info dari kang Maman juga menyatakan bahwa Yoga sering masuk kamar dan pulang pagi. 3 minggu aku gak ktm sm Eva, meski rindu aku harus fokus bekerja bahkam kadang minggu harus ktm klien atau sekedar memeriksa berkas. Eva sering telpon dan komunikasi lewat telpon. Akhirnya aku coba bicara semua ttg apa yang aku temukan. Eva mengaku selingkuh dan aku meminta waktu utk break alias putus sementara dalam wkt yg tdk ditentukan. Aku perlu wkt untuk berpikir.
(Bersambung...)
Terakhir diubah:
