Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Sepintas Perjalanan Hidup

UPDATE
PART -4
Dua Sahabat bag. 4




Di sela-sela obrolan kami, Han berkata...

"Peluukkk dooonngg, kan bentar lagi lu jauhh" Sambil merengut manja.

"Sini.. " Kataku sambil membuka kedua tanganku.
Segera kupeluk dia, lalu kubelai rambutnya yang wangi.

"duuhh.. Kasihan sebentar lagi mau gw tinggal, hahaha.." Kataku sambil nyengir.

"Hhhhmmm.. Nyebelin.." Kata Han sambil Manyun.

"Siapa ?!" Kataku pura-pura heran.
"Aukkk ahh"
"Hahahaaaa ....sabar yaa" Kataku menguatkannya.

Seketika suasana hening, namun kepalanya masih ku elus pelan, aku suka memainkan rambut Han, entah mengapa telapak tanganku betah di sana. Tetapi tiba-tiba bibirnya mengecup putingku, walaupun sedikit kaget namun aku tetap kalem, kubiarkan dia melakukannya, Han memainkan lidahnya beberapa putaran, mengecup lagi dan akhirnya kepalanya mencari posisi sempurna untuk tidur di dalam dekapanku. Lalu aku pun tak sadar kapan aku menyusulnya sama sama terlelap tidur.



1 Maret
09.00 wib
Aku terbangun karena silau cahaya dari kamar hotel. Sayup sayup kulihat sahabatku yang hanya berbalut handuk duduk di sofa sebrang ranjang sambil bermain Handphone. Tetiba penisku yang entah sejak kapan berdiri langsung bergetar manggut-manggut melihat pemandangan di depannya.

Anjjiiiimmm, dasar K*nt*l !! Tak bisa slow kalo lihat barang bagus.

"Hoooaammssssshhh... " Aku menguap. Memberi kode bahwa aku sudah terbangun dari tidurku.

Dia melihatku dan tersenyum.

"Sudah bangun..?? Mandi gih..??" Suruh Han.

"Lu sudah mandi?" Tanyaku dengan suara khas bangun tidur.

"Sudah barusan"

"Yaahh kok gak bareng?!"

"Males, gw sambil boker soalnya" Katanya sambil ketawa.

"Bhahaa. Bangkeee, gw mandi dulu deh.."

"Buruuu. Belum ngopi nih" Tegasnya.

"Iyee bawel"

Aku bergegas mandi. Setelah mandi gw ikut duduk di sofa 1 lagi. Kopi sudah di seduh, jujur saja aku dan Han adalah sesama makhluk penikmat kopi. Walaupun hanya kopi sachet pemberian pihak Hotel, tentu saja kopi itu terasa nikmat. Di tambah lagi dengan pemandangan kota yang mulai ramai dengan kendaraan yang lalu lalang di bawah kami. Lalu di temani oleh dentingan lagu dari Hanphone milik Han. Kuingat waktu itu Alunan lagu Fiesa Besari - di waktu yang salah, mengiringi waktu coffe time kami pagi itu.

*
Bukan maksudku menyakitimu
Namun tak mudah 'tuk melupakan
Cerita panjang yang pernah aku lalui
Tolong yakinkan saja raguku

Pergi saja, engkau pergi dariku
Biar kubunuh perasaan untukmu
Meski berat melangkah
Hatiku hanya tak siap terluka

Beri kisah kita sedikit waktu
Semesta mengirim dirimu untukku
Kita adalah rasa yang tepat
Di waktu yang salah *

Di sela sela lagu, aku sadar, dia sekali sekali melirik ke arahku. Entah apa maksudnya. Ahh mungkin aku sedang ke-GEER-an, bisa saja dia melihatkan karena masih ada sisa sisa sabun mandi di badanku yang belum terkena bilasan air. Bhaahahahhk !!.

Dan pada suatu kesempatan aku memergokinya saat dia melirikku lagi, tatapan kami bertemu.


"Kenapa lihat lihat terus ?" Aku bertanya

"Diihhh.. Emang kenapa?" Jawabnya sedikit nyolot.

"(Ngeue) Lagi ??" Kataku sambil pasang tatapan Mesum.

"Moh !!" Jawab Han tegas

"Yuk !"

"Eemooohhh !! Mesum mulu lu..!"

"Bahhahaahaahaa" Aku tertawa.

Setelah itu kami sama-sama mengangkat cangkir kopi kami lalu menyeruputnya berbarengan.

"Aku mikir, jika nanti kita akhirnya jodoh gimana ya bong?" Tanya Han dengan tiba-tiba.

Tatapannya kosong ke atas mengarah ke plafond.

Mendengar itu, aku sedikit tersedak dan kaget. Tumben ni anak ngomong serius.

"Laaahh ??" Jawabku singkat.

"Gitu doang?" Katanya dengan nada serius.

"Lu lagi serius?" Tanyaku tak kalah serius.

"Menurut lu?"

"Kesambet di mana?" Tanyaku lagi.

"GUE SERIUS BEBOONGG.... !!" Nadanya sedikit tinggi tatapannya rada sebal terhadapku.

"Ooohhh.. Oke... Kenapa lu bisa tanya begitu.." Jawabku datar.

Lalu dengan sedikit menghela nafas. Han berkata.

"Gak tau, gw merasakan hal yang aneh beberapa bulan belakangan ini."

"Sejujurnya semakin gw tolak, semakin kuat perasaan gw sama lu, entah perasaan apa gw gak tau. Rasanya aneh, kalo mendadak kepikiran, itu membuat mood gw juga aneh jadinya. Apa gw cemburu dengan lu dan resti ya..." Kata Han menjelaskan lagi.

Ujung telunjuknya di gigitnya. Tanda dia sedang serius, gusar, gundah gulana. Aku yang kaget tiba tiba Han bicara blak-blakan jadi ikut bingung. tapi dengan mencoba santai aku merespon Curhatannya.

"Lu maunya kita gimana sekarang? Gw dulu sudah pernah bilang, masa lalu lu gak penting buat gw, ketimbang kita seperti ini, kenapa gak coba ke suatu hubungan yang serius. Mungkin bagi kita itu akan terasa aneh awalnya, tapi ya gak ada salahnya dicoba.. Gw yakin nantinya kita terbiasa. Jawabku tenang.

Han mendengar jawabanku dengan seksama. Matanya menatapku penuh arti.

"Yaaahh gw gak mau disangka cuma ngambil kesempatan dan kesenangan diri gw doang sih. Ya walaupun kata lu, lu gak masalah kita seperti ini.. Tooohh, dulu lu yang duluan yang mulai. Hahaaaa.." Kataku lagi sambil tertawa. agar pembahasan ini tidak terlalu tegang.

"Gw bingung sih bong..." Jawab Han Singkat.

"Ya intinya, ada cinta ataupun belum antara kita berdua, gw siap bertanggung jawab dan gw gak peduli sama masa lalu lu Han. Gw ngikut gimana nyamannya lu aja. Gw tetap jagain lu kok."

Han tidak segera merespon, Dia hanya melihat langit-langit kamar Hotel lagi. Aku dan Han orangnya memang suka berbicara apa adanya. Udah sama sama paham luar dalam. Jadi apapun persoalannya, mau menyangkut seks, hati, kerjaan, maupun hobi, semua sudah tak ada batasan lagi.

Tapi sejujurnya ya gaes, aku memang sangat peduli dengan Han, melebihi rasa peduli aku ke pasanganku saat ini, bodoh? Mungkin. Entahlah, sulit di jelaskan.

Jujur saja aku cukup iba dengan jalan cerita percintaan dia. Karena memang Han ini sudah kuanggap seperti saudara. Aku gak mau ada pria yang manfaatin dia, baik manfaatin badan dia maupun duit dia. Curcol !!

"Hehehehee...." Mendadak Han ketawa nyengir.

"Laahh malah ketawa lu ?!" Tanya gw heran.

"Lu kalo lagi serius aneh yaa." Kata Han Polos.

Anjimm...!
"Biji !!.. Lu yg nyuruh gw serius malih !" Tegasku.
"Hahahahaa..." Seketika Han tertawa lantang. Ketawanya renyah. Manis di pandang.

"Ah taik lu..!"

"Hahaaaa... Selo sih. Yaa udah yuk Out, udh jam 10.00 wib" Katanya sambil melihat jam.

"Yaaa hayukk" Kataku.

Kami bergegas pakai baju dan merapihkan apa yang perlu di rapihkan..



1 Maret 2020
10.30 wib


HAN

Kami sudah bersiap siap untuk pergi dari arena pertempuran, kulihat Han masih dandan di depan cermin, sepertinya sudah hampir siap. Bibirnya sensual dengan lipstick berwarna sedikit pink , menambah kesan anggun dengan warna hijab merah muda yang dia gunakan. Aku berdiri di belakangnya, kami saling menatap melalui pantulan cermin. Aku tersenyum, Han membalas senyumku. Aku sedikit menunduk, kupeluk dia dari belakang. Dia balas dengan mencium pipi kiriku.

Tak selang berapa lama, dia berdiri dan berbalik menghadap ke arahku. Kami berpelukan, kurasakan dekapannya kencang sekali, aku mengelus kepalanya bergantian kadang punggungnya. Hening, tanpa kata, yang ada hanya dekapan yg semakin erat. Seperti Tak ingin melepaskan momen ini, dan tak ingin segera berpisah.

"Perginya jangan lama..." Dia berkata lirih

Dengan nada fals aku bernyanyi.....

*aku hanya pergi tuk sementara..
Bukan tuk meninggalkanmu tuk selamanya..
Kupastikan kembali pada dirimu, tapi kau jangan nakal.. Aku pasti kembali *

Kepalanya seketika menengadah ke arahku, tersenyum manis dan matanya perlahan menutup. Tak lama kemudian bibir kami bertemu kembali, Kami berpagut dan bercumbu dalam hening,hanya terdengar suara kecupan-kecupan akibat peraduan bibir kami. menikmati sisa waktu sebelum nanti kutinggal dia pergi merantau. Memang setelah ini, kemungkinan besar kami tak akan berjumpa, dia akan ke kota lain mencari rezeki kembali dengan dunia kerjanya, sedangkan aku pasti berkutat dengan kegiatan untuk persiapan persiapan project baru ini. Lama kami mengadu bibir, mengadu lidah, dan bertukar liur. Mungkin ada 5 menit. Kadang aku mencoba menarik bibirku dengan niatan utk menyudahi adegan ini, tapi selalu saja dia menarik bibirku atau menarik kepalaku untuk mengajakku kembali berpagut. Kau istimewa, sahabat !! .

Akhirnya acara santap bibir sudah selesai. Aku mencoba membaca matanya yang binar, ada perasaan gelisah di sana. Kukecup keningnya, aku berusaha menenangkan hatinya.

Entah mengapa, pertemuan kali ini buatku terasa beda, jujur saja aku ingin memilikinya, kubuang jauh bayang resti yang sepertinya juga menungguku untuk segera di halalkan. Aahhh ... aannjiimm lah..!!

Pertemuan kala itu bukan cuma sekedar ngeue, puas, selesai. Aku masih ingat betul apa yang kurasa waktu itu, bahkan saat aku menulis part ini.

Kini lamunanku tentang resti terbuyar saat tiba-tiba Han duduk di kursi yang dia pakai untuk bercermin tadi, tetapi kami masih berhadapan. Lebih tepatnya wajahnya berhadapan sejajar dengan posisi adik kesayanganku, sedetik kemudian kedua jari telunjuknya membentuk pengait dan diplorotkannya celana training beserta boxer yang kupakai hingga ke lutut.

"Lahh mau ngapain??!!" Kataku kaget tapi mendadak sange. Adikku seketika bangun dan mengacung bebas di depan wajahnya.

"Mau ngucapin perpisahan juga dengan si adik." Jawabnya enteng tapi matanya tetap terfokus sama benda yang sudah keras itu.

"Ga perluuuuu ...... Ooohhhh"
Tak sempat aku menyelesaikan ucapanku, aku sudah keburu mengerang karena penisku sudah perlahan masuk kedalam mulutnya. Ssslleeeeeeppp,lalu batang penisku disedot kuat hingga membuat kepala bawahku terasa ngilu.

"Ooohhhh.. Shiiitttt beibh..." Aku mengerang saat dia menyedot batangku kuat-kuat. Aku Tak menduga akan ada serangan seperti ini. Kuingat mungkin ada 6-7 kali dia cuma menyedot penisku sebelum akhirnya penisku di keluarkan dari dalam mulutnya. Anjiim !! Kepala penisku menegang parah, sedikit memerah !

Han mengatur nafasnya yang mulai tersengal, lalu dimasukkannya lagi penisku ke dalam mulutnya, lalu menggerakkan kepalanya maju-mundur. memberi service oral kepadaku.

"Ssssshhhh..... " Eranganku sedikit tertahan seperti orang kepedasan. Belum lagi tangannya mulai usil meraba dan mengelus kedua bijiku yang bergelantung. Sensasinya anjinggg lah !

Tanganku kini mengelus kepalanya dr luar hijab, mengikuti irama kegiatan maju mundur kepalanya.

"Nngghhhmmm...." Aku bergumam nikmat. Terus kupandang aktifitasnya di bawah sana. Matanya kadang terpejam lama, sepertinya dia juga menikmati mengoralku tiba-tiba.

"Sayaaanggghh..." Kupanggil dia dengan lirih
"Hhhnnggghh.." Han menggumam, merespon diriku. Matanya sayu melihatku, tapi aktifitasnya tidak berhenti. Terus memacu kepalanya maju-mundur.


"Enak sayaaangg ..... ohh, .....ennaakk bangett.." Kataku mendesah ngilu.

"Jhi muolot adha chaa (di mulut aja ya).." Balasnya

Fyi, Ini momen yg membuatku sedikit tertawa saat menulis kejadian waktu itu. Han sedang bicara, tapi penisku masih di dalam mulutnya. Tapi waktu itu aku tau apa yang dia maksud. Karena memang biasanya aku lebih sering minta di keluarin di wajahnya ketimbang di mulutnya. Sensasi melihat cairan kental menyerupai susu kental manis meluber tak beraturan di hijab, di kacamatanya, dan pastinya aku akan melihat Spermaku meleleh ke bawah menyusuri bibir bagian atas, melewati daging bibirnya bagian atas, lalu terhenti sejenak dan mengumpul di garis pertemuan kedua bibir tipisnya itu. Uuuggghhh... Rasanya seperti anda menjadi IRON MAN.

Kembali ke tengtop !! Mungkin dia tak ingin cairanku mengotori wajah dan hijab yang sudah dia pakai.

"Iyaa sayaang... Oohhh...." Aku menjawab.

Tak berapa lama kemudian penisku lolos dari cengkraman kedua bibirnya, di kocoknya penisku dengan jemarinya yang lentik, bibirnya beralih mengecup bola dragonball ku, lalu menyedotnya di sana, di kecup, dijilat, di sedotnya lagi. Sebuah aktifitas berulang darinya yg membuatku mengerang keenakan.

"Aahhhh ....."

"Sedikit lagi sayaaanggg.." Aku memberi kode bahwa aku sebentar lagi akan klimaks.
Segera dimasukkannya lagi penisku ke dalam mulutnya, keluar-masuk dengan cepat, pinggulku merespon ikut bergoyang maju-mundur. Pada akhirnya aku merasa cairan kental itu sudah ingin keluar. Kupegang kepalanya dan kutahan, pinggulku yang bergerak, kini aku yg memperkosa mulutnya dengan kejam. Aku segera mempercepat pinggulku, kuhujam penisku tanpa ampun. Semakin cepat, ahhhhh. Aku sudah tak tahan. Sensasinya nikmat sekali.

"Aaakkhhhh.. Hannnn.... Gw keluarrrrrrrrrr... Aaahhh.... Ooohhhhh... Haannn.."
Aku memejamkan mata. Syaraf motorikku mengalirkan arus listrik ke sekujur tubuh.
3x semburan kencang memenuhi rongga mulutnya dan diiringi 3x semburan lemah lalu entah berapa tetes lagi yang keluar aku tidak tau. Nafasku ngos-ngosan. Bibir Han masih mengatup, perlahan mengeluarkan penisku sambil tangannya sesekali mengurut batang penisku agar sisa sperma yang masih di saluran kemihku ikut keluar. Matanya memandang ke arahku, di telannya sperma yang ada di dalam mulutnya dengan satu kali tegukan.

lalu di masukkannya lagi penisku ke dalam mulutnya, di sedot manja, di urut dengan kedua bibirnya beberapa kali, penisku benar benar di serive maksimal, dibersihkanhingga benar benar bersih. Inilah detik-detik Han sedang berpisahan dengan adikku, sitytydkec1l. Selesai sudah kado perpisahan yang Han berikan. Luar Biaaadaaabb !!!
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd