Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Sex Note (Target 1 END)

Tertarik ama judulnya. Jadi inget film lama miyabi, judulnya sex note jg yg dia jadi pelayan resto.
 
Yah thread kesekian nih yg cuma ngasih prolog tanpa cerita utama. Berharap ga lama updatenya kek thread2 lain sih
 
Maafkan kalo lama updatenya...

Target 1 : Ola Aphrodite (Part 1)

Seminggu setelah nulis nama Ola di buku yang bertuliskan Sex Note, Ola tiba tiba ngumumin akan jadi guest star di salah satu event yang diadakan di kotaku. Sebagai seorang fans yang baik, pastinya aku berencana untuk ikut datang. Setelah sekian lama ga ketemu akhirnya bisa liat perform Ola lagi, wajar lah sebagai seorang fans far mumpung sekarang dia datang dekat. Ku cek Instagramnya, dia ngepost bilang kalau hari ini dia akan menggunakan kostum seifuku untuk perform di panggung. Sungguh lucunya tak tertahankan, sebenarnya aku jarang berpikiran kotor tentang Ola ini, tapi ya mau bagaimana lagi sebagai seorang laki laki yang sehat liat poto Ola kadang bikn nafsu naik turun juga.

Singkat cerita, dengan motor butut kesayangan aku pun menuju ke tempat acara berlangsung, dan orang pertama yang menyapaku tidak lain dan tidak bukan adalah...


Budi.

"Gus!" ia melambaikan tangan padaku sebelum berlari menghampiriku. Budi ini sebenernya punya potensi untuk menggaet banyak cewek, bahkan banyak cewek yang coba mendekati Budi dengan bertanya padaku, tapi mereka semua mundur teratur setelah tau betapa wibunya Budi ini. Tapi ya sebagai teman 'ngewibu' dia asik juga sih.

"Nih, gue kasih tiket mng sama ola, temen gue tadi tiba tiba cancel gara gara ketauan cewenya, jadi ga dibolehin", Budi mengeluarkan sebuah tiket untuk meet n greet dan bertemu dengan Ola secara langsung.

"Beneran nih? Serius?", sebagai seorang fans garis keras pastinya aku senang bukan main. "Makasih Bud, lo emang teman terbaik lah"

Meet and Greet akan dilakukan sebelum perform, karena sebagai guest star utama, Ola akan perform paling terakhir, dan tentunya jika meet n greet dilakukan setelah perform nantinya pasti akan kemalaman, kan kasian juga Ola nya.
----------------------------------

Meet n greet pun dimulai, Ola masuk ke dalam ruangan yang isinya ada sekitar 30 orang, karena memang meet n greet ini tiketnya limited. Seperti yang uda diumumin di pos instagramnya, Ola menggunakan seragam sekolah seifuku dengan kaos kaki panjang hitam selutut. Kontras warna kaos kaki dan kulitnya yang putih itu bener bener menyegarkan mata.

"Halo semuanya", Ola mulai menyapa para fansnya dengan suara imut khasnya, meet n greet itu isinya tanya jawab, talk show dan games, beberapa orang dipilih untuk maju ke depan main games dengan Ola dan jika menang mereka dapat mechandise dari Ola. Tapi sayangnya, aku bukan termasuk salah satu anak terpilih, jadi hanya bisa melihat dari jauh sambil menghela napas.

Satu jam berlalu dengan cepat, aku merasa kena diabetes setelah satu jam penuh melihat betapa manisnya Ola ini, matanya yang lucu, bibirnya yang seksi, tingkahnya yang menggemaskan, bahkan giginya yang berantakan itu merupakan sebuah daya tarik tersendiri. Budi yang sebenernya ga ngefans ngefans banget sama Ola pun tampak terbuai dengan kelucuan Ola, memang deh luar biasa dia ini, ga salah aku ngefans sama dia.

Setelah meet n greet selesai, semua peserta dapat kesempatan untuk handshake kemudian poto bareng Ola. Satu per satu para manusia di dalam ruangan itu keluar. Sampai akhirnya giliranku pun tiba, Ola pun menyapaku dengan senyuman manisnya kemudian menggenggam tanganku erat-erat sebelum kita berfoto bersama, semua berjalan dengan lancar, kemudian saat aku berbalik badan dan akan berjalan keluar ruangan, tiba tiba Ola berbisik kepadaku, "**** hotel, kamar 712"

DEG! Seketika itu rasanya jantung ini mau copot, aku pun menoleh ke belakang, tapi Ola sudah berfokus pada antrian selanjutnya. Tapi aku yakin seyakin yakinnya kalau itu suara Ola.

Akibatnya sepanjang penampilan Ola, aku ga bisa konsentrasi sama sekali, mulai membayangkan hal yang macam macam, bahkan sampai Budi, sahabatku pun bingung dibuatnya. "Lu kenapa? Sakit? Ga biasanya diem aja pas nonton idol idolan, apalagi ini Ola lho"
"Iya nih, lagi agak ga enak badan, gue pulang aja dulu deh", ujarku, aku pun langsung menuju ke parkiran dan pergi ke indomar*t terdekat, membeli minuman dan pengaman untuk jaga-jaga. Dengan perasaan yang tidak menentu aku menuju ke hotel yang tadi disebutkan. Hotelnya tergolong hotel mewah dan sangat luar biasa. Aku merasa benar-benar out of place dengan dandanan wibuku, untung sih masih bawa parfum jadi ga bau bau amat. Begitu masuk ke dalam hotel, aku pun dengan pedenya melewati lobi dan masuk ke dalam lift yang ada di sana.

".....", dan aku pun baru tau kalau ternyata untuk naik ke kamar, kita perlu kartu akses, yang tentu saja aku tidak punya. Padahal pintu lift sudah tertutup dan untung saja ga ada orang lain di situ, jadi ga malu malu amat. Tapi belum sempat ku melangkahkan kaki keluar dari lift, tiba tiba tombol lantai 7 menyala sendiri. Perasaan kaget dan bingung sekaligus takut bercampur jadi satu di situ, tapi karena sudah terlanjur di sini, aku pun naik ke lantai 7 dan segera mencari kamar yang disebutkan Ola tadi, kamar 712.

PIN PON! kutekan bel di kamar tersebut, jantungku berdegup kencang, perasaan takut bercampur dengan horny mebuatku tidak sabar untuk berbuat maksiat. Pintu pun terbuka dan penampakan yang ada di dalamnya membuatku semakin ingin berbuat maksiat. Di situ ada Ola menggunakan pakaian dengan bahu terbuka dan celana pendek ditambah kaos kaki selutut, semuanya serba hitam, sangat kontras dengan warna kulitnya. Aku pun hanya bisa terdiam di depan pintu menyaksikan pemandangan itu. Ola langsung menarik kerah bajuku dan aku pun terjatuh di lantai kamar, pintu pun dikunci. Ola langsung naik dan duduk di atas perutku, otakku masih belum bisa mencerna apa yang terjadi.

"Oniichan", ujar Ola dengan suara khasnya sambil menyeringai, giginya yang tak beraturan nampak dibalik senyuman jahatnya.

"O... Ola...", suaraku sedikit bergetar masih bingung, jangan jangan ini hanya mimpi, tapi mimpi pun tak apa, malah bagus ku bisa melakukan apa pun yang kuingin dengan Ola.

Aku pun bangkit dan kemudian mulai mencium bibir Ola, tangan Ola memegangi kedua sisi kepalaku seolah tak ingin melepasnya dan mulai membalas ciumanku, suara basah ciuman dapat terdengar dengan jelas, sesekali ia menggigit bibirku. Kontolku pun makin mengeras hingga mengenai pantat Ola yang kini duduk di pahaku.

"Ola... Ini mimpi ya? Tampar dong", tanyaku dengan nafas yang mulai tak beraturan. Ola pun hanya tersenyum dan Plak! kedua tangannya mendarat bersamaan di pipi kanan dan kiriku. Sakit! ini bukan mimpi! "Malam ini Ola sepenuhnya milik kakak!", Ola berbisik di telingaku, membuat darahku berdesir.

Aku pun dengan sekuat tenaga berdiri dan menggendongnya, kakinya melingkar ke sekitar badanku, bibir kami kembali berpagutan, bahkan lidah Ola mulai masuk ke dalam mulutku, aku pun tak mau kalah dan balik menginvasi bibir Ola. Ada sedikit rasa manis dari bibirnya, entah apa itu. Tidak puas dengan ciuman di bibir, aku pun mulai menciumi leher Ola sebelum lanjut menjilati bagian telinganya. Masih ada sisa sisa keringat setelah penampilan yang tadi. Setiap lidahku menyentuh telinganya, ia mendesah kecil.

"Kak...", Ola tiba-tiba menahan tubuhku yang sudah sangat horny ini. "Ola masih banyak keringat setelah perform tadi, Ola mandi dulu ya", Ola pun bangkit dan berjalan ke kamar mandi. Ku pandangin tubuh mungilnya, rambut hitamnya tergerai panjang.

"Nggak usah", entah pikiran apa aku pun ga menyangka kalau bakal bilang begini, tapi sepertinya kontolku sudah membajak otakku. Ku pegang tangannya dan kutarik dia kembali hingga kami berciuman kembali. Kulempar dia ke atas kasur dan dia tidak melawan. "Udah ga tahan lagi ini", Ola hanya tersenyum licik kepadaku, yang membuatku semakin ingin menggenjot tubuh mungilnya itu.

To be continued...
 
Wah Agus Yagami
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd