Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Si Eka dan Mr. H

thefavouriteson

Suka Semprot
Daftar
24 Sep 2015
Post
17
Like diterima
1
Bimabet
"Lo tuh pinter, tapi kok Lo belum lulus sih Ris ?" Tanya Eka (21) pada teman ngobrol malam di sebelahnya, Haris (22).
"Gua lagi gali diri Ka, biasa, fase pencarian jati diri."
"Ya elah Ris... Ris... orang mah SMP apa SMA nyari jati diri."
"Scene hidup ditentuin diri sendiri Ka, mending di-cap telat, dari pada tambah gede tapi penakut atau doyan ngomong, tapi gak ada isi..."

"Bisa bijak juga lu..."

"Demi lo apa si yang gw gak bisa..."

"Cuuih, najis..." Ucap Eka membuang muka, demi menyembunyikan mata dan bibir yang sedikit gembira.

Demikian dua anak manusia bertukar cerita dan canda dalam nyamannya perpustakaan di lantai dua sebuah universitas terkemuka.
Sementara tak jauh dari sana di sebuah sudut remang-remang dari perpustakaan yang sama.
Sebuah kepala berhijab dan sepasang telapak tangan mengangguk naik turun dengan seksama.
Gigitan... gerak mata menyipit analitis... dan beberapa bulir keringat merayap di kulit yang seharusnya adem karena adanya AC.
Membarengi anggukan ritmis dan tarian jari pada mulut mahasiswi berhijab dan berkacamata ini, sebuah kalimat terbersit, "Jangan sampai si Eka ngalamin hal yang serupa dengan gw dan Tri."


BRRRAAAAAKKKKK !!!!!


"Apa-apaan si lo Din..." Tanya Eka dengan mimik gusar setengah marah bercampur kaget, sampai bediri lagi, gara-gara kaget dengan digebrakkannya 2 buku menjurus kitab bernama PSAK dan SPAP.

"Ssst... gak pake teriak bisa kali Ka, orang berat ni bukunya." Jawab Dina (22).

"Sudah... sudah... kalian jangan berkelamin..." Ucap Si Haris, sembari berdiri dan merentangkan tangan, mengusahakan dua cewek temannya itu tetap berposisi 90 derajat, jangan berkurang.

"Apa sih Ris, 90-an banget, basi..."Ejek Dina, sembari membetulkan posisi hijab, dan melipat tangan putihnya ke arah dada berlapis sweater cashmere hijaunya.

"Hahahha... Bagus Dina, gw setuju ama lo. Si Haris ni, gak cuma muka, kata-katanya pun boros nirmakna."
Ejek Eka menimpali sahabat satu kosannya, Dina.

"Seh... Seh... Belum meluncur biji peluru meriam sijagur gw, udah damai aja lo bedua..."

"Ya iyalah damai, kami kan pengen cantik, biar gak kaya muka lo kerut-kerut kebanyakan perang dalam hati." Cetus Dina sembari menarik kursi untuk mengistirahatkan bokong empuk berbalut jeansnya.

"Ini kerut selaras otak Din, tanda solusional" Semprot Haris spontan. Sementara, hatinya menjalani jalur-jalur neuron mencari taktik serangan balik.

"Udah... udah... Lu pada berantem jangan di perpus, berantem tuh di kasur." Mendadak Eka menimpali.

"Ngeres lo Ka..." Maki Dina.

"Eka bukan ngeres, itu dia curcol, cowonya doyan main di kasur. Kalo lo ama gw ya Ka, kita pakai spring bed ! Isinya bulu angsa ! " Sombong Haris, sembari menyunggingkan senyum, puas dengan ledekan improptu-nya.

"Hah, Dusta ! Lo sendiri tidur aja beralaskan papan." Ejek Dina dengan verse andalan kalo udah berseteru dengan Haris.

"Itu kan kalau tidur sendiri Din..." Elak Haris. "Kecuali ada yang........."

"Bentar-bentar, lo tidur di papan Ris ? Eka menyambar bagai rubah.

"Iya." Jawab Haris.
"Biar apa ? Apa gunanya ?" Balas Eka sambil pasang pose melongo khas orang kebingungan.
"Biar kuat" Jawab Haris jumawa.

"Kuat apa... Ngangkat galon aja gak bisa." Dina melengos,
"Galon si urusan kuli. Kuat yang.... yang waktu itu lo ampe minta lagi lah," Balas Haris, disertai senggolan ujung sepatu kulit Clark miliknya pada kaki putih nan mungil berbalut sandal gladiator milik Dina

"Iiiiih... Dina kok tau tempat tidurnya Haris pakai papan... Trus itu minta lagi apaan..." Semprot Eka bersemangat dengan mata melotot, dua tangan kompak menutupi mulut dengan niat minimal.
Khas sinetron-sinetron sukses televisi kita.

"Ck... Ck... Udah! udah! belajar... belajar..." Hentak Dina sembari mengelus cekungan sempit di tengah bongkahan daging berbalut sweaternya.
"UAS gw pengawasnya anak 013 yang pernah gw suruh turun (push-up) ni. Tu anak ogah disogok, gara-gara masih sensi ama gw, gak sembuh-sembuh." Tambah Dina.

"Udah sini kasih ke gw, biar gw urus, kalo turun ama gw kan dijamin nagih, gw kasih pemulas bibir, kasih minuman alami sarat gizi. Hehehehe" Pungkas Haris tertawa bangga.
Eka yang tak paham, memilih ikut kompak tertawa,
sementara Dina melirik kedua anak manusia itu dengan tatapan yang misterius tak terterka...
 
Terakhir diubah:
Eka cupu amat.. Sini abang ajarin biar ngerti


Lanjut suhu. Masih menerka apa yg dilakukan mr h(aris)?
 
Ngamanin lahan dulu, siapa tau rame takut nggak kebagian tiket ..
 
Lanjutkan Om...
Alurnya saya suka...

Good lanjut ceritanya bagus

seru nih kyknya lancrotkan suhu

Ijin bikin patok bos...

Turut memantau suhu,,bakalan asyik sepertinya

Ijin baca hu

Ngamanin lahan dulu, siapa tau rame takut nggak kebagian tiket ..

nyimak :baca: dulu, suhu.

Dear folks,
Thanks a lot.
 
Permulaan mantap

Harap ada mulustrasi :p

Si Eka muka mirip Cindy Devina
eb1cd1567701323.jpg
eb1cd1567701323

tapi body lebih ke si yohana oliv (keduanya artis ig sepertinya)

kalo Dina, jilbab biasa (gk lebar), kacamataan, agak montok, selalu sopan alim nan tertutup.

kalau Tri... khas muka baik2 si hu, kya gini kira-kira:
75212d567701443.jpg

75212d567701443
 
Terakhir diubah:
Bingung ane gimana mbedain mana haris mana eka mana dina apa lagi siapa itu yg di sudut remang2
Coba klo pememgalan katanya diperbaiki jadi perpindahan antara obrolan eka haris ato dina jadi jelas

Thanks
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd