Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Skandal Asmara Di balik Asrama

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Selamat datang lagi Om Rad...
Kemaren ngilang karena kejar tayang kisah ANAK-ANAK MENTIMUN suhu yang sudah dapat ane tamatin... mungkin kalo ada waktu mampir juga di threads ane itu suhu...
 
Kemaren ngilang karena kejar tayang kisah ANAK-ANAK MENTIMUN suhu yang sudah dapat ane tamatin... mungkin kalo ada waktu mampir juga di threads ane itu suhu...
Ane udah mampir dan baca setengah ,tapi belum tamat karena RL rada rada sibuk...
 
Ane udah mampir dan baca setengah ,tapi belum tamat karena RL rada rada sibuk...
Terima kasih sudah menyempatkan diri buat ngikutin kisah tersebut...
 
PART 26


Pov tina

Selama 7 hari di rawat di rumah sakit aku selalu ditemani oleh julia dan koko hadi, mereka merawat ku dan memperhatikan kesehatan ku, memang secara fisik aku nggak mengalami luka sedikit pun hanya secara mental atau psikis aku masih mengalami yang nama nya depresi atau ketakutan dari kejadian beberapa hari lalu.

"Dik.....! Setelah kamu keluar dari rumah sakit, maukah kamu koko ajak ke psikiater koko ingin kamu kembali seperti tina yang dulu, koko akan menjaga mu, merawat mu hingga sembuh seperti semula",
ucap ko hadi membisiki ku.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum, "terima kasih ko, tina sayang koko dan juga julia".

"Tina, julia minta maaf sudah merebut kebahagiaan mu, dan julia sadar selama ini ko hadi masih sangat mencintai mu, karen itu tolong kamu terima kembali ko hadi, jul ikhlas berbagi kebahagiaan dengan mu tin, kita berdua sama-sama mencintai lelaki yang sama, kamu mau kan jadi istri ko hadi", ucap nya memohon pada ku dengan suara yang pelan.

Aku melihat keseriusan di wajah julia, kemudian memandang wajah ko hadi, lalu ko hadi memberi anggukan kepala pertanda aku mengiyakan oermintaan julia, "aku..... aku mau jul, aku cinta ko hadi jul".

"Pa, kalo begitu segera kamu nikahi tina, mama ijinkan kamu untuk poligami, mama yakin kamu bisa adil pada kami berdua, i love you pa". Ucap julia pada suami nya.

"Setelah anak kita lahir ma, papa akan nikahi tina, dik makasih ya, mau memaafkaan kesalahan koko dan julia, ini anak kamu juga dik, anak di kandungan julia". Ucap ko hadi pada ku saat ia mengelus perut julia.

"Benar tin, apa yang dikatakan mas hadi? Anak yang ku kandung ini akan jadi anak kamu juga, begitupun nanti nya kalo kamu hamil anak kamu akan jadi anak ku juga kita rawat dan asuh mereka secara bersama-sama". Ucap julia mengiyakan omongan suami nya.

"Makasih ya, sudah bikin tina jadi semangat lagi, ko makasih masih menerima tina, makasih ya jul, mau menerima tina", ucap ku.

Ya hari itu hari terakhir aku dirawat di rumah sakit, mereka berdua pasangan suami istri yang juga kekasih dan sahabatku sekarang menjemputku dan akan merawat ku di rumah mereka di daerah tangerang, setelah mereka memberitahukan pada ku mulai sekarang aku diminta nya untuk tinggal bersama mereka di perumahan elite di tangerang yang sekaligus juga rumah pemberian papa nya julia atas pernikahan mereka berdua.

.
.
.
images_1.jpg

hanya ilustrasi​

"Dah sampe kita tin, yuk masuk! Ini bakalan jadi rumah kita tin", ucap julia saat mobil yang dikendarai oleh ko hadi telah sampai di kompleks perumahan bumi serpong damai tangerang.

"Ma kamu temanin tina, ya papa mau ke rumah mas hendra, mau bahas masalah penting lain nya, dik koko tinggal kalian berdua disini, jangan sungkan ya, ini bakalan jadi rumah kita nanti nya", ucap nya lalu mencium kening julia istri nya dan juga mencium kening ku.

"Hati-hati pa", sahut julia pada suami nya.

"Ko hati-hati di jalan", ucap ku ikut menyahut saat itu.

"Iya, kalian berdua juga hati-hati di rumah, kalo ada apa-apa call papa ya ma, dik, dah sayang", ucap nya lalu ia menjalankan mobil nya membelah jalanan kota tangerang.

Sepeninggal ko hadi aku dan julia sekarang sudah masuk ke dalam rumah mewah mereka, di belakang terdapt kolam renang yang ukuran nya sedang, di samping kolam renang terdapat kolam ikan dengan berbagai jenis ikan yang menarik untuk di lihat.

"Yuk tin, kita pilih kamar kamu, bebas mau yang mana nih, mau yang ini, itu, atau kamar yang diatas, kalo yang ini kamar ku tin", ucap julia ramah.

"Bebas dah, bingung sendiri nih jul, jadi nggak enak nih ngerepotin kamu", ucap ku malu.

"Kamu masih kayak dulu ya tin, masih malu-malu, padahal kita bakalan jadi saudara kan kamu calon istri suami ku, yang nanti nya akan jadi suami kita berdua", ucap julia lalu memeluk ku.

Kami berdua berpelukan, ternyata julia memang baik dan aku bersyukur menjadi sahabat bahkan kini kemungkinan kami akan menjadi keluarga dengan menjadi istri-istri nya ko hadi", sama-sama jul, tina juga bersyukur jadi sahabat bahkan jadi saudara nanti nya dengan mu, mulai sekarang kita bagi suka dan duka dengan suami kita ya jul".

"Iya tin, jadi yang mana nih kamar mu, jadi ngelantur kita, hehehehe", ucap nya.

"Yang ini saja deh, nggak apa-apa kan kalo di samping kamar kamu jul, hehehe", ucap ku tersenyum.

"Nggak apa-apa, tapi yakin nih kalo mau kamar yang ini, maklum loh suara ku berisik kalo lagi main sama mas hadi, heheheh", ucap nya menggoda ku.

"Kan bisa minta jatah juga kalo tina pengen, hehehehe", ucap ku membalas godaan nya dengan tertawa kecil.

Aku lalu membuka kamar yang berada disamping kamar julia, semua telah siap, dengan segala fasilitas nya, AC, tv spring bed dan bed cover nya, dan kamar mandi nya juga sama seperti kamar mandi yang ada di kamar julia, terdapat shower dan jacuzzi (tempat berendam), seperti layaknya fasilitas kamar hotel bintang 4 dan 5.


"Gimana kamu suka tin?", ucap nya menyadarkan ku dari rasa kagum ku saat ini.

"Terlalu mewah ini bagi ku jul, seperti tinggal di hotel saja ini", sahut ku.

"Nikmatin saja tin, ini hadiah papa saat pernikahan kami lalu, eh iya baju kamu nanti dibawaiin mas hadi setelah ia pulang nanti dari rumah mas hendra, tau kan mas hendra yang kemaren jenguk kamu sama lidya", ucap julia.

"Iya ternyata sempit ya dunia ini, mas hendra ternyata kakak angkat nya mas hadi, yang ternyata pemilik perusahaan garmen tempat kita bekerja", ucap ku.

"Sama seperti kamu tin, aku pun terkejut setelah tau ia ternyata anak angkat nya om broto, rekan bisnis papa yang kekayaan nya melebihi apa yang dimiliki papa ku, tapi selama ini tetap rendah hati mas hadi tidak pernah sekalipun ia menunjukkan siapa diri nya di kantor kita, dan tetap menghargai dan bahkan menghormati para atasan nya", ucap julia menjelaskan sosok ko hadi.

"Pantesan tina bingung saat ia keluarin uang dengan mudah dan seolah-olah nggak jadi pikiran nya, beruntung banget ya jul kita bisa menjadi pilihan ko hadi", ucap ku lalu membali ku peluk tubuh nya.

"Iya tin, maafin julia yang kemaren bersikap kurang baik pada mu, cemburu dan bahkan membuat mu mengambil keputusan untuk menuruti keinginan ronald, sekarang julia sadar betapa penting nya kamu bagi mas hadi, kebahagiaan nya juga kebahagiaan ku, dan sekarang justru julia senang karena ia bisa bahagia dengan menikahi mu, cinta nya sangat besar pada mu tin", ucap julia.

"Dah jul, daripada kita melow gini lebih baik kita belanja buat keperluan bulanan kita, kita bahagiakan suami kita dan aku akan merawat kamu juga yang saat ini sedang hamil, gimana apa kita belanja sekarang, pesan taxi saja untuk jemput kita sekarang", ucap ku.

"Ide yang bagus, boleh kalo begitu, bentar jul hubungin dulu taxi nya, lalu kita berangkat belanja kebutuhan rumah tangga buat 1 bulan ke depan", sahut julia menyetujui ajakan ku.
.
.
.
Di tempat lain ........

Wonosari...... Kediaman Kinanti....

"Aaaaahhhhhh.... terus sodok yang kuat mas, uuuuuhhhhh.... oooohhhh..... dikit lagi mas, kinan mau sampe mas.......", desah seorang wanita saat tubuh nya di genjot oleh seorang lelaki.

Lelaki itu memompa penis nya ke dalam vagina wanita itu dengan kecepatan tinggi karena ia pun akan mengalami orgasme nya saat itu.

"Dik kinan.... Mas juga mau keluar..... Semoga ini akan membuahi rahim mu ya....Ooooooohhhhhh.... nikmat nya memek mu sayang....", ucap lelaki itu mengerang saat akan menjemput orgasme nya.

"Ayo mas herry..... semprotkan benih mu mas.... hamilin istri mu, kinan siap menjadi ibu dari anak kita... Ooooohhhh.... mas... kinan sampe.....Aaaaarrrggghhhh.... SEEEERRRR...... SEEEEERRRR.... SEEERRRR....

Wanita itu mendapatkan orgasme nya yang ke tiga kali nya, dan ini orgasme nya yang paling nikmat yang ia rasakan saat itu, dimana seluruh tubuh nya bergetar hebat dan vagina nya berkedut dan menjepit batang penis suami nya yang saat ini masih mengejar orgasme nya.

"Dik kinan.... Mas keluaaaaarrrrrr..... Aaaaarrrrggggghhhh... CROOOOTTTT.... CROOOOTTT.... CROOOTTTT.... CROOOOTTTT.... CROOOOTTTT.... CROOOTTTT.... CROOOOTTTT.....

7x semprotan sperma ia semburkan ke rahim istri nya, berharap agar bisa membuahi sel telur istri nya yang sedang dalam masa subur nya, sampai tetas terakhir pun penis lelaki itu tetap tertanam di dalam rahim sang istri, mereka berdua tersenyum dalam keadaan tubuh yang lelah dan lemas setelah mengarungi perjalanan jauh, bagai sebuah biduk yang sedang mengarungi samudera yang luas yang akhirnya sampai ke tepian walau perlu perjuangan yang berat dan melelahkan.

"Mas semoga kinan hamil ya mas, kinan nggak mau pisah jauh sama kamu mas, kinan mau pindah ke tangerang kita ngontrak rumah saja di sana biar mas kinan yang urus, kinan mau seutuhnya jadi istri dan ibu dari anak mu mas", ucap nya pada suami nya.

"Iya dik, mas juga harap seperti itu, mas nggak mau kamu nanti melakukan dengan orang lain, kita buka lembaran baru ya, mas ingin membahagiakan kamu dan anak-anak kita, i love you honey", ucap nya sambil menciumi bibir tipis istri nya.

"Adik juga sangat mencintai mas herry, makasih mas sudah menepati janji mu menikahi kinan, love you too my husband", ucap nya pada suami nya lalu ia menenggelamkan kepala nya di bahu suami nya.

---- ¤¤¤¤¤¤ ----​

Pov hadi

Setiba nya aku di rumah kediaman kakak angkat ku mas hendra, yang saat itu sedang meminta ku datang menemui nya karena ada hal yang ingin dibicarakan dengan ku mengenai perusahaan garment dan bisnis dari BRANTAS GROUP yang di pimpin nya.

"Duduk dik", ucap mas hendra meminta ku duduk.

"Iya mas", sahut ku singkat.

"Ngobrol santai saja ya, sambil ia mendekatkan laptop yang saat ini ada di depan nya ke hadapan ku", ucap mas hendra ringan mengawali obrolan kami.

Aku langsung melihat apa yang akan ia ingin bicarakan saat ini, dan sempat tersenyum melihat nya.

"Wow.... Amazing mas, ternyata laba perusahaan kita meningkat drastis hampir 5x lipat dari tahun sebelumnya, dan hadi senang PT.IGL menyumbangkan 30% keuntungan buat BRANTAS GROUP", ucap ku kegirangan melihat laba perusahaan tahun ini.

"Iya dik, semua itu berkat kerja keras kamu juga, dan mas akan bagikan deviden nya buat kamu, check saja nanti rekening mu ya dik", ucap mas hendra.

"Makasih mas, hadi senang dengar nya mungkin rejeki untuk calon bayi kami nanti mas", ucap ku sumringah.

"Deviden nya lumayan besar dik bisa beli 3 rumah yang sama kamu tempati saat ini", ucap mas hendra kemudian.

"Duh jadi nggak enak nih sama mas hendra, kan yang lebih capek mas dibandingkan hadi yang hanya mengurusi PT.IGL mas", ucap ku.

"Kamu jangan ngomong gitu dik, kamu kemaren diminta mas untuk bantu mas nggak mau, dan memilih hanya mengurusi pabrik garment, jujur dik mas salut sama kamu yang tetap rendah hati dan tidak menuntut banyak, padahal papa sudah minta mas untuk tempatkan kamu di komisaris BRANTAS GROUP bukan seperti ini sebagai karyawan biasa", ucap mas hendra.

"Hadi bersyukur mas sudah dibesarkan keluarga mas, dianggap anak dan adik oleh keluarga papa broto sekarang hadi ingin membalas budi kalian dengan memajukan perusahaan dari bawah mas, kita didik mereka yang loyal untuk memberikan keuntungan buat kita dengan memperlakukan mereka dengan baik sebagaimana amanah papa broto pada hadi saat itu", ucap ku.

"Iya dik, apa rencana kamu ke depan nya mengenai perkembangan pabrik garmen, mas akan dukung sepenuhnya dan percayakan penuh sama kamu untuk mengurusi nya", ucap mas hendra.


"Gini mas, menurut hadi, pak stefanus wiliardi itu tidak becus menjadi kepala bagian tapi untuk memecat nya kita tidak bisa sembarangan karena akan merusaka image dan kepercayaan para pemegang saham kecuali ia terbukti bersalah melanggar ketentuan perusahaan, dan yang membuat hadi bingung hadi saat ini juga melanggar aturan yang telah perusahaan tetapkan, masalah pernikahan hadi dengan julia dan kemungkinan hadi akan menikahi tina", ucap ku menjelaskan permasalahan perusahaan.

"Tenang saja kamu dik, kamu kan masuk jajaran elit di BRANTAS GROUP, wakil mas di BRANTAS GROUP, untuk saat ini status mu biar saja seperti karyawan level manajer hingga nanti akan ada kejelasan mengenai cabang yang kamu pegang, oh iya herry adik nya heru gimana menurut mu, apa ia loyal dan bekerja baik", ucap mas hendra.

"Sangat baik mas, justru ia yang akan hadi promosikan sebagai kepala cabang nanti nya, tapi sebelum itu kita mesti menguji dulu sejauh mana loyalitas nya sama perusahaan", ucap ku.

"Ok mas setuju, kamu atur saja dik, dan mas harap kamu jaga asset perusahaan beserta karyawan-karyawan terbaik kita, semoga pabrik garment kita semakin merajai pasar indonesia dan luar negeri untuk masa-masa yang akan datang", ucap nya.

"Siap bos.... Pasti itu hehehehe....", ucap ku.

"Eh iya, jangan lupa ya kamu nanti hadir dalam pernikahan mas sama lina mama nya lidya, bulan depan rencana mas akan menikah dengan nya, doain mas ya dik", ucap mas hendra.

"Tentu mas, hadi akan selalu mendoakan dan mendukung mas demi kebahagiaan mas, gimana kabar ponakan hadi, alina kangen juga pengen peluk tuh anak", ucap ku.

"Makin cantik seperti ibu dan kakak nya, gemesin ponakan mu dik, mas saja kalo sudah dekat alina jadi lupa waktu pengen bahagiain dia", ucap mas hendra tersenyum bangga pada putri nya.

"Bener mas, ngangenin dan gemesin tuh anak, jadi nggak sabar nunggu kelahiran bayi hadi mas, doain juga julia dan anak kami lahir dengan selamat pas lahiran nya", ucap ku pada mas hendra.

"Iya dik, jelas mas akan bahagia jika kamu bahagia juga, apalagi julia itu anak dari teman papa, dulu mas mau dijodohin sama kakak nya julia, tapi mas dan kakak nya tidak punya rasa apa-apa tapi kami tetap bersahabat baik walaupun saat ini ia terjerumus dalam lingkaran narkoba, dan terakhir mas lihat di panti rehabilitasi kondisi nya sudah mulai membaik dan mas memberi nasehat supaya ia bangkit dan kembali ke rumah orang tua nya, mulai menata kehidupan nya, mulai membanggakan orang tua nya dengan mengurusi bisnis keluarga nya, karena aku yakin ia punya kemampuan itu, kalo julia aku yakin dia tidak mau meneruskan bisnis papa nya karena lebih memilih ingin dekat dengan mu dik", ucap mas hendra.

"Iya mas, hadi baru tau saat mama dan papa menceritakan nya kemaren, wajar kalo sampai papa petrus marah dan benci dengan para bandar narkoba karena anak nya menjadi korban benda haram itu", ucp ku menanggapi omongan mas hendra.

"Eh iya, maw titip lidya ya, kamu usahakan promosikan mereka semua, mas dengar cerita lidya bahwa tina, citra, mala, dan rahma itu sangat loyal dan kerja nya sangat baik, dan nanti kamu rombak asrama di pabrik cabang tangerang, kita perluas baik secara fisik maupun modal, mas mau investasikan dana kita 4x lipat dari tahun kemaren", ucap mas hendra.

"Serius mas, wah makasih kalo begitu, hadi akan segera bikin budget nya nanti hadi email ke mas", ucap ku senang mendengar kabar gembira tersebut.

"Masalah kemaren gimana dik, apa keluarga william mulai bergerak mengejar kamu", ucap mas hendra.

"Seperti nya bukan hadi jadi sasaran mereka, melainkan julia dan tina, aku yakin keluarga william akan membuat perhitungan sama kita mas dengan melibatkan julia dan tina", ucap ku.


"Kalo begitu kamu hati-hati ya, rumah mu mending pasang cctv, dan jika sudah beres renovasi asrama lebih baik kamu, julia dan tina pindah kesana karena keamanan nya lebih terjamin dibanding kamu tinggal di komplek perumahan BSD", ucap mas hendra menimpali.

"Iya mas, nanti aku akan bicarakan pada mereka berdua", ucap ku.

.
.
.
Aku keluar dari rumah mas hendra setelah sebelumnya berpamitan dan berpelukan sebagai kakak dan adik, lalu aku mengarahkan mobil ku ke rumah kontrakan mereka yang dulu mereka tempatin sebelum nya.

Tin....Tin...Tin....

Suara klakson mobil ku saat aku sudah berada di depan teras rumah kontrakan mereka, dan tak lama keluar cintya.

"Eh ada pak hadi, masuk pak", ucap cintya saat melihat ku dan menegur ku dengan sopan dan mempersilahkan ku masuk.

Aku lalu turun dari mobil dan mengikuti langkah cintya untuk masuk ke rumah kontrakan mereka.

"Sore pak", sapa lidya, rahma, dan mala berbarengan saat melihat ku masuk setelah cintya.

"Maaf nih ganggu kalian", ucap ku sopan pada keempat sahabat istri ku.

"Nggak apa-apa pak, sedang santai juga nih, kan hari libur sekarang", ucap mala menjawab.

"Maaf pak apa tina sudah pulang dari rumah sakit sekarang", ucap rahma menanyakan keadaan tina.

"Iya ma, dan saat ini ia tinggal di rumah kami di BSD, ini aku mau ambil pakaian tina di kamr nya, tolong bantu bapak ya", ucap ku menjelaskan keadaan tina yang sudah keluar dari rumah sakit.

"Alhamdulillah kalo begitu, iya pak rahma bantu siapin baju-baju nya tina, bentar rahma ke kamar tina dulu", sahut rahma menjawab dan ia lalu meninggalkan kami menuju kamar tina.

"Ini ada kabar gembira buat kalian, ada rencana promosi nanti nya untuk kalian semua, semua akan naik jadi supervisor, karena akan ada penambahan
mesin baru dan divisi baru lagi, dan semua akan di berikan fasilitas penginapan untuk jabatan manajer sampai supervisor yaitu asrama, dan asrama akan di perluas setiap pabrik akan ada 10 kamar di setiap blok nya", ucap ku menjelaskan pada mereka.

"Serius pak, wah semakin maju berarti perusahaan kita ini ya, beruntung banget aku kerja di PT.IGL dan bisa bersahabat dengan kalian semua", ucap cintya.

"Iya, saya juga", sahut mala.


"Kalo begitu boleh nggak pak nanti nya kami dijadikan satu asrama, sudah nyaman kok dengan cintya, tina, mala, rahma, dan julia", ucap lidya memohon pada ku.

"Gampang kalo itu bisa diatur, nanti kalo sudah beres renovasi nya bakalan kalian jadi satu di blok yang sama dengan blok yang bapak huni, kalo bapak mungkin sekali-sekali tinggal disana", ucap ku.

"Iya faham kok pak, kan sudah punya istri hehehehe, maaf nih pak kalo kami kepo, kayak nya bakalan punya istri dus nih pak hadi, hehehe", ucap cintya.

"Hussshhhh... Jangan ngomong gitu cin", cegah mala mengingatkan.

"Hahahahaha....", aku tertawa lepas melihat tingkah mereka.

"Tunggu saja nanti apa yang terjadi, kalian tau kan bapak cinta sama tina, nggak akan sia-siakan dia lagi, mohon doa kalian ya, eh iya untuk masalah promosi ini jangan sampai bocor dengan kepala unit lain, kalian berenam bakalan jadi supervisor semua sesuai dengan kemampuan kalian masing-masing, tolong pertahankan dan tunjukkan loyalitas dan kerja terbaik kalian karena penilaian nya dari pusat sekarang", ucap ku menjelaskan pada mereka semua.

"Siap pak.... Kami akan memberikan yang terbaik demi perusahaan", jawab mereka kompak ala upacara bendera sambil mengangkat tangan menghormat.

"Hahahaha....Kocak dah kalian nih, minuman nya mana kok tamu di kacangin gini", sindir ku pada mereka.


"Astaga...lupa pak maaf nih, mau kopi atau teh manis pak", ucap lidya kaget dan menawakan minuman.

"Kopi hitam aja", sahut ku singkat.


"Dah biar mala saja lid, kamu dan cintya temanin pak hadi ngobrol", ucap mala lalu beranjak menuju dapur membuatkan kopi untuk ku.

"Ini pak pakaian tina, tapi ngga semua rahma masukin ke tas, soalnya ngga muat", ucap rahma lalu menyerahkan traveler bag itu pada ku.

"Makasih ma, eh iya kalian semua sudah makan belum, kalo belum bapak mau traktir kalian semua sekalian mau ngajakin kalian ke rumah di BSD, jengukin tina dan julia disana", ucap ku.

"Serius pak, boleh deh aku ganti pakaian dulu", sahut rahma.

"Asiikkkk... jalan-jalan nih", jawab cintya.

"Aku juga mau ganti baju", ucap lidya.

Lalu mereka bertiga ngeloyor ke kamar masing-masing, saat mala keluar dari dapur sambil membawa kopi hitam dan cemilan sedikit kaget saat menyadari teman-teman nya sudah tidak ada yang menemani pak hadi ngobrol.

"Loh pada kemana mereka pak, duh kasihan pak hadi sendiri nih", ucap mala sambil meletakkan secangkir kopi hitam dan cemilan nya diatas meja.

"Kamu juga mal, sebaik nya ganti pakaian kita ke rumah ku ya di BSD", ucap ku pada mala.

"Pantesan pada kabur mereka, mau diajakin jalan, ok kalo begitu, mala juga mau ganti pakaian, tinggal bentar ya pak", ucap mala lalu ia meninggalkan ku masuk ke kamar nya.


Suasana rame ya begitulah kalo kaum hawa sudah berkumpul, keenam sahabat itu ngerumpi dan bercanda gurau, saat sebelum sampai ke rumah aku sempat menawarkan untuk makan dan mereka malah menyarankan untuk membawa makanan untuk kita makan bersama di rumah kami di BSD, dan saat ini dengan canda tawa mengiringi makan malam bersama.

"Ma, aku ke kamar dulu ya, kalian berenam kalo mau kangen-kangenan silahkan, eh iya besok kan libur, kalian semua nginap saja di sini nanti nesok bapak anter ke rumah kontrakan", ucap ku saat itu lalu menuju kamar julia untuk beristirahat.

"Bentar ya, julia mau anterin suami julia dulu ke kamar", ucap julia.

"Ih itu mah maunya kamu saja jul, hehehehe sok atuh", ucap rahma menyindir julia dengan candaan nya.

"Hahaha.... Maka nya kamu buruan nikah ma, ya nggak tin", ucap julia menimpali omongan rahma lalu mengandeng lengan ku menuju kamar kami.
.
.
.
Pov julia

Aku menemani suami ku sejenak di kamar, ia ingin beristirahat, dan sebelum ia tidur ia sempar mencium bibir ku dan mengelus perut ku yang kini sudah memasuki usia kehamilan 5 bulan.

"Pa, istirahat saja, mama masih pengen ngobrol sama sahabat-sahabat mama, i love you pa, mimpi yang indah ya", ucap ku setelah ia mencium bibir ku dan mengelus perut ku.

"Love you too my wife...makasih ya", ucap suami ku lalu ia memejamkan mata nya.

Aku lalu keluar kamar kembali menemui mereka yang masih bercanda ria di meja makan, kulihat tina sudah mulai tertawa-tawa mendengar candaan dari lidya, bahkan mereka seakan tak menyadari kalo aku sudah berada di antara mereka.

"Ehem....", ucap ku berdehem membuat seketika mereka berhenti tertawa.

"Hahaha.... Lucu lihatin kalian seperti ini kayak apa ya, yuk kita ngobrol di belakang enak kok tempat nya! Ada kolam renang dan kolam ikan di sana!", ucap ku mengajak mereka berlima.

"Ayo....Kok malah bengong", ucap ku kemudian.

Mereka kompak lalu mengikuti ku ke belakang dan disana memang sengaja ku buat seindah mungkin dan ini spot yang menjadi favorit ku dan suami ku saat ingin bersantai di rumah.

"Wow.... keren jul.... pencahayaan nya, suasana nya seperti kita sedang berada di hotel", ucap lidya spontan.

"Iya bikin betah nih di rumah", ucap rahma menyahuti.

"Tin, kamu istirahat saja di sini, jangan dulu kerja aku yakin pak hadi nggak bakalan ijinin kamu kalo masuk kerja sekarang, nanti kalo kamu sudah siap tinggal ngomong kok ke pao hadi", ucap lidya.

"Bener tuh apa yang dibilangin oleh lidya, tin sebaik nya kamu istirahat beberapa hari lagi sampai kondisi fisik dan mental kamu siap baru kembali kerja", ucap cintya menimpali omongan lidya.


"Iya makasih ya, senang deh kalian datang, nginep sini ya biar tina ada teman nya", ucap tina pada kami semua.

"Iya, demi kamu dan julia, kami juga kangen sama kalian berdua", ucap mala.

"Pasti itu kami kan sahabat mu tin, benar nggak teman-teman", ucap rahma.

"Kalo aku pengen ngelusin perut julia, calon ponakan kita nih, dah berapa bulan jul", ucap cintya.

"5 bulan cin, doain ya sehat kandungan ku, biar nanti kalian bisa gendong ponakan kalian", jawab ku.

"Dah kita happy-happy aja jangan banyak mikirin yang sedih-sedih, tin kami akan selalu ada disamping mu, termasuk aku yang pasti nya dekat dengan mu jangan sungkan berbagi suka dan duka dengan ku ya tin", ucap ku pada tina lalu memeluk tubuh nya.

"Makasih, kalian semua sahabat terbaik tina, dan untuk mu jul, pasti aku akan berbagi suka dan duka kita akan bahu membahu menjalani hidup ini, tentu nya mendampingi suami kita nanti nya", ucap tina membalas pelukan ku dengan memeluk ku erat.

"Duh so sweet ya, lihat dua sahabat sekarang jadi dua saudara yang kalian berdua semoga bahagia ya dengan pak hadi", ucap rahma.

"Amiienn....", sahut kami semua mengamini ucapan rahma barusan.





Lanjutan nya di bawah.....
 
Terakhir diubah:
Lanjutan nya.....




Sementara itu di tempat lain...

Suasana duka di kediaman keluarga william masih terasa setelah di lakukan pemakaman 3 hari lalu, di dalam ruangan tersebut kini sedang ada diskusi internal keluarga, mikel william sang ayah ronald william memimpin pekbicaraan tersebut di ikuti oleh stefanus williardi yang juga ipar dari mikel william, ricardo william ayah nya angel dan beberpa kolega lain nya.

"Kalian tau siapa musuh kita sekarang?", ucap pria paruh baya itu tegas dan lantang.

"BRANTAS GROUP dan Petrus Corp. kah bang?", ucap pria paruh baya yang bernama stefanus williardi.

"Tepat sekali, mereka selalu menjadi ancaman bisnis kita, dan kematian ronald anak ku juga ada sangkut paut dengan kedua nya", ucap lelaki itu tegas.

"Gimana cara nya kita balas perbuatan mereka bang?", tanya pria yang bernama ricardo william.

"Kita pakai taktik dengan otak jangan pakai fisik, mereka sangat licin dan pintar kita mesti nyusup ke bisnis mereka", jawab mikel.

"Paham bang, untuk itu stefan akan jalankan rencana buat hancurin bisnis mereka, cabang tangerang itu kekuasaan ku bang, PT.IGL salah satu anak perusahaan BRANTAS GROUP", urai stefan menjelaskan maksud dan tujuan nya.

"Untuk mempermudah rencana kita, langkah awal singkirkan orang ini dulu, dia jantung nya BRANTAS GROUP, Septya Hadi Gunawan, kamu tentu tau siapa dia fan?", ucap mikel kemudian.

"Jelas tau bang, adik angkat nya Hendrawan Broto putra tunggal Brantas group", jawab stefan.

"Nah kamu pikirkan caranya buat musnahin tuh anak, seterusnya baru kita perang terbuka sam mereka", ucap mikel menjelaskan rencana nya.

"Untuk bisnis narkoba kamu mulai masuki pabrik garment buat seluruh karyawan jadi pemakai produk kita, kamu ngerti fan?", ucap nya.

"Bang untuk petrus corporation apa yang bisa ricardo lakukan, jujur kita sulit masuk ke bisnis mereka kita nggak ada orang kita disana!", ucap pria itu menjelaskan pada kakak nya.

"Tenang itu sudah abang atur, kita mesti pelan-pelan masuki bisnis mereka biar mereka tidak curiga", ucap mikel menjawab omongan adik nya.

"Fan untuk identitas diri kamu aman kan semua jangan sampai kamu di curigai oleh keluarga broto, abang yakin mereka sedikit curiga sama hubungan mu dengan keluarga kami", ucap mikel kemudian.

"Siap bang aman kalo masalah itu, biodata istri ku sudah ane ganti semua data nya sejak awal masuk ke PT. IGL bang, jadi istri ku bukan dari keluarg abang sebelumnya stefan minta maaf jika melakukan nya tanpa sepengetahuan dan seijin abang".

"Good job fan, jadi apa yang sudah kamu siapkan dulu ternyata berguna sekarang, fix abang yakin kamu bisa leluasa bergerak di bisnis mereka, hancurkan bisnis mereka dari dalam fan, bikin semua karyawan mereka sebagai pemakai barang kita", ucap mikel dengan senyum puas nya.

"Iya bang, stefan pasti bantu abang untuk membalas dendam kematian ronald sekaligus memperluas bisnis kita", ucap stefan.

"Ok kalo begitu kita sudahi obrolan kita, tunggu komando abang selanjutnya, jangan bertidak dulu dan jangan gegabah, keselamatan kalian tanggung jawab abang".

"Siap bang", jawab stefan dan ricardo kompak.

Mereka bertiga berpelukan satu sama lain sebelum mereka bertiga membubarkan diri, stefan kembali ke hotel langganan nya selama tinggal di jakarta untuk menemui gadis muda yang berstatus mahasiswi yang setiap ia ke jakarta pasti selalu mengontak wanita tersebut.
.
.
.
Foto_Terbaru_Model_Cewek_Igo_Agista_Putri_Faulin.jpg

ilustrasi fina wulandari
Pov fina

Aku seorang mahasiswi semester akhir di sebuah universitas swasta, program diploma 3 aku ambil karena hanya itu yang sanggup aku biayai, aku lahir dari keluarga yang tidak mampu, ayah ku seorang karyawan biasa di sebuah perusahaan swasta sementara ibu seorang ibu rumah tangga yang mengurusi 5 orang anak. Aku anak pertama dari putri mereka, keempat adik ku masih sekolah semua, nomor 2 kelas 2 smk, laki-laki, nomor 3 kelas 3 smp, nomor 4 kelas 1 smp, dan si bungsu baru kelas 5 sd. dari nomor 3 sampai nomor 5 semuanya perempuan.

Aku terpaksa menjalani profesi ganda seperti ini tanpa sepengetahuan keluarga ku, selain karena tuntutan ekonomi, kehidupan seks ku ini bermula karena aku dijebak oleh pacar ku sendiri yang ternyata setelah mendapatkan kesucian ku ia menjual tubuh ku pada lelaki lain dan sejak itu aku memutuskan hubungan percintaan kami karena aku merasa di bukan leleki yang bertanggung jawab untuk masa depan ku kelak.

Drrrtt.... Drrrrttt.... Drrrttt.....

from : om stefan
"Fina sayang, om sudah di kamar no. 15 hotel arjuna mencari cinta, om tunggu ya, i miss you...".

to: om stefan
"Fina otw kesana om, wait enjoy it to night".

Aku lantas mengarahkan mobil ku dari kampus menuju alamat yang om stefan kirim kan sebuah hotel langganan kami, sempat aku membuka internet banking ku mengecek aliran dana yang ternyata saldo tabungan ku bertambah 5 juta, aku tersenyum setelah melihat angka nominal tabungan ku dan memfokuskan diri menyetir mobil hingga aku sampai di depan gedung 10 tingkat ya hotel arjuna mencari cinta.

Saat di meja resepsionis hotel, mbak helda yang sudah tau profesi ku tersenyum lalu membisiki ku, "pak stefan sudah check in kamar no.15".

Aku membalas senyuman nya lalu membisiki nya "makasih mbak, ini tips buat mbak", lalu aku menyerah selembar uang merah bergambar pahlawan proklamasi pada nya.

"Makasih non, enjoy for it", bisik nya kembali.

Aku mengacungkan jempol tangan ku pada nya, kemudian melangkah menuju lift tujuan ku kamar no.15 yang berada di lantai 2 hotel ini.

Tok.... Tok... Tok....

Ceklek.... Kriiiieeekkkk.....

Terlihat senyum mesum om stefan saat melihat ku lalu ia meraih tangan ku untuk mengikuti nya ke dalam kamar nya.

"Makin cantik saja kamu fin, om makin sayang sama kamu", ucap nya saat ia sudah mengajak ku ke tempat tidur setelah sebelum nya beliau menutup pintu dan mengunci nya dari dalam.

"Om bisa aja, perasaan gini-gini aja om nggak ada yang berubah dari fina", ucap ku menjawab rayuan nya.

"Kamu bisa pijatin om, capek banget pegal semua tubuh om", ucap nya lalu ia membuka seluruh pakaian nya tanpa tersisa kain di tubuh nya.

Om stefan merebahkan tubub nya di springbed yang empuk ini dengan menghadap ku.

"Ihhh... om nya bisa saja, fina nggak bisa pijat, tapi kalo pijat yang ini bisa om", ucap ku sambil mengarahkan tangan ku memegang penis nya yang seketika bangun saat tangan ku mulai membelai nya.

"Ooohhhh....Fin... enak terus fin... pake mulut kamu fin om kangen blowjob pake bibir seksi mu itu". Erangan dibarengin desahan keluar dari mulut nya meminta ku melakukan oral seks.

"Santai om, jangan buru-buru, om nggak kangen apa sama fina", ucap ku lalu melepas genggaman ku pada penis nya.

Kemudian aku mulai menanggalkan pakaian ku hingga kini tubuh ku pun polos bugil sama seperti beliau yang memelototkan mata nya melihat keindahan tubuh ku.

"Luar biasa.... Om nggak pernah bosan melihat keindahan tubuh mu fin, sini sekarang layani om sampe puas!", ucap om stefan.

Aku lantas merayap diatas tubuh nya menggoda nya dengan segala kemampuan ku selama ini, membuat nya terangsang tanpa ku sentuh dan ku belai, dan itu berhasil om stefan mendesah saat tubuh ku secara tak sengaja menyentuh kelamin nya yang kini sudah tegang setegang-tegang nya.

"Benar-benar bikin om melayang kamu fin, aaaahhhh.... please kasih sepongan mu yang terbaik buat om, om kangen sama sepongan kamu fin", ucap nya memohon pada ku untuk mengoral penis nya.

Aku mengikuti keinginan nya, ku raih penis om stefan yang ukuran nya hanya 15 cm tetapi gemuk dan berotot itu lalu perlahan-lahan kusapukan lidah ku menyusuri urat-urat nya yang kebiru-biruan, kurasakan denyutan penis nya semakin cepat menandakan bahwa pemilik nya merasakan kenikmatan atas jilatan lidah ku.

"Ohhhhh... fina sayang.... Enak... terus fin...", desah om stefan sambil menarik rambut ku dengan pelan.

Lalu penis itu mulai ku masukkan ke dalam mulut ku, ku kombinasikan lidah ku di dalam untuk menggelitik penis nya dengan gerakan mengulum ku keluar masukkan penis nya hingga hampir keluar lalu ku sapukan lidah ku untuk menjilati kepala penis nya yang menyerupai jamur yang sangat besar.

"Terus fin, masukkan sampai dalam om pengen di deepthroath...Aaaaahhhh.... ", erang nya lalu menuntun kepala ku dan menggerakkan nya maju mundur dengan cepat.

"Aaaauuuukkkk...... oooouuuukkkk.... Uhuuuukk...uhhuuukkkk..."

Aku sempat tersendak saat beliau memaksakan aku mendeepthoath penis nya dan menahan nya beberapa detik membuat ku terbatuk-batuk saat setelah penis nya keluar dari tenggorokan ku.

Beberapa menit kemudian....

"Ooohhhh.... Fina om keluaaaarrrrrr.... Crooooottt..... Crooooootttt..... Crooooottt.....

Sperma nya masuk ke dalam kerongkongan ku ketika ia mendapatkan orgasme nya, kepala ku ia benamkan dalam sekali hingga aku hanya memasrahkan diri ku menerima semua perlakuan nya, demi memberikan pelayan special buat nya aku rela melakukan semua itu walau harus menelan sperma lelaki yang hanya menginginkan tubuh ku.

"Aaaaahhhh.... Om puas fin....om istirahat dulu bentar... nanti kita lanjutin permainan sesungguhnya, kamu mandi dulu biar wangi dan segar, om pengen menikmati memek mu sayang", ucap om stefan yang terlihat lemas setelah mendapatkan orgasme nya.

Aku melangkah menuju kamar mandi yang didalam nya terdapat jacuzi dan segera membuka kran air panas dan sabum cair aku tuangkan ke dalam jacuzi, setelah dirasakan cukup aku lantas masuk ke dalam jacuzi untuk berendam hingga tak terasa aku pun sempat terpejam.

"Buuuggghhhh....", aaawwww.... ", teriak ku saat bertabrakan dengan lelaki ganteng.

"Maaf.... Maaf.... Kamu nggak apa-apa?", tanya lelaki itu sopan.

Ia berusaha membangunkan ku dari posisi ku yang saat ini terduduk sakit memegangi lutut ku yang memar karena berbenturan dengan lantai.

"Makasih mas, eh pak, mas... ", ucap ku grogi dan gugup saat melihat ketampanan wajah nya seperti wajah keturunan indo.

"Panggil saja ricky, maaf tadi aku buru-buru nggak sengaja menabrak mbak...", ucap nya ramah.

images_8.jpg

ilustrasi ricky Arya Wahyudi (Ricky)​

"Fina mas, jangan panggil mbak dong, memang nya penampilan ku seperti mbak-mbak ya", ucap ku sambil memanyunkan mulut ku.

"Nggak kok kamu cantik, eh iya maaf tadi nggak sengaja nabrak kamu fin, kalo begitu aku permisi mau ketemu sama teman, dah see you next again", ucap nya lalu pergi meninggalkan ku.

Aku mengangguk dan membiarkan diri nya pergi dengan rasa kekaguman ku tanpa reaksi hanya diam melongo, dan setelah ia pergi dan tak terlihat oleh pandangan ku akhirnya aku tersadarkan bahwa aku lupa meminta no. contact nya.

"Bodoh.... Bodoh.... kok nggak minta no. contact nya", gumam ku mengutuki diri ku karena kebaodohan ku.

Aku terbangun dari mimpi ku beberapa bulan lalu, pertemuan yang tak disengaja sampai saat ini masih terus membayangi, senyum yang membuat ku nyaman, senyum yang membuat ku teduh dan senyum yang membuat ku melayang karena ketampanan nya.

"Kapan ya bisa ketemu kamu lagi ricky.... Aku sampai saat ini terus ingat kejadian itu", gumam nya.

Hampir 1 jam aku berada di dalam jacuzzi, dan itu kusadari saat pintu kamar mandi di buka oleh om stefan yang ternyata khawatir kenapa aku lama di dalam kamar mandi dan belum keluar hingga sekarang.

"Kamu sakit fin?", tanya om stefan khawatir.

"Nggak om tadi fina ketiduran di jacuzzi, eh makasih om perhatian sama fina, bentar ya om fina bersih-bersih dulu supaya nanti fina bisa memuaskan om", ucap ku.

"Ok om tunggu di ranjang ya sayang.... Jangan lama-lama nanti kamu malah sakit", ucap nya.

"Iya om...", jawab ku singkat.

10 menit kemudian kini aku sudah berada di atas kasur spring bed dan saat ini kami berdua sedang melakukan foreplay posisi 69, om stefan yang sudah berusia 45 tahun ternyata sangat mahir memancing gairah nafsu ku sehingga dari kemaluan ku banjir keluar cairan lubrikasi ku yang semakin lama membuat becek kemaluan ku.

Sementara itu aku pun nggak mau kalah ingin membuat nya melayang seperti hal nya ia sudah membuatku terbang sesaat, lalu ia berhenti mempermainkan kemaluan ku.

"Fin stop... om sudah pengen ngerasain jepitan memek mu, kamu diatas ya", ucap nya meminta ku mulai melakukan permainan seks dalam posisi WOT.

Aku mengarahkan penis nya dan menggesek-gesekkan terlebih dahulu pada kemaluan ku, dan setelah kurasakan pas pada posisi nya lalu ku turunkan pantat ku hingga.... BLEEEESSSS.....

"Aaaaarrrrrggghhhh....", teriak kami berbarengan saat kedua kelamin kami bersatu padu dalam tubuh ku.

"Ooohhhhhh.... memek kamu masih seperti dulu fin, tetap rapat dan menggigit", lenguh om stefan saat merasakan jepitan kemaluan ku pada penis nya.

"Om suka kah, kalo diginiin gimana om?", ucap ku sambil mulai melakukan gerakan kombinasi menaik turunkan pantat ku kemudian menggoyang kan pinggulku supaya otot kegel ku berfungsi memijat peni nya.

"Wow... nikmat sekali fin, makin mahir kamu ya....Aaaahhhh...Enak sayang", erang om stefan.

Aku tersenyum mendengar pujian om stefan, dalam hati aku akan membuat nya senang dengan pelayanan tubuh ku karena ia telah membiayai semua kebutuhan ku minimal 2x dalam sebulan ia mengirimkan uang puluhan juta ke rekening ku.

"Om.... Aaaaaahhhhh.... Uuuuhhhhh..... Oooooohhhhh.... ", ucap ku mendesah saat menunggangi penis nya sambil membayangkan sosok lelaki gagah dan tampan yang beberapa bulan lalu kutemui.

"Oooohhhhh.... fin... Om.... ng...nggak kuat lagi.... om ma...mau keluuuaaaarrrr..... ", ucap nya terbata-bata saat akan mendapatkan orgasme nya.

"Tunggu om bareng..... Fina bentar lagi... Ooooohhhh..... ", lenguh ku.

"Ricky.... aaaaahhhhh..... Aku mau sampeeeeee.....", ucap ku mengkhayalkan sosok lelaki tersebut saat aku terus mempercepat pompaan ku pada penis om stefan.

crrrooootttt..... crrrooooottt...... crrrroooottttt....

Disusul kemudian seeeeeeerrrrrr..... seeeeeeerrrrr..... seeeeerrrrr......

Kedua cairan cinta kami bertemu di dalam kemaluan ku, percintaan yang hanya memakan waktu kurang dari 15 menit tetapi cukup membuat ku orgasme hanya dengan membayangkan wajah lelaki yang hanya kuketahui bernama ricky.



Di tempat lain di sehuah apartemen di jakarta pusat......

Pov rissa

"Om pah.... terus pah.... enak banget kontol mu pah.....", lenguh ku.

"Memek mamah.... tetap sempit mah.... papah makin sayang mamah....", sahut suami nya sambil terus memompakan penis nya ke dalam kemaluan istri nya.

Entah berapa lama kami berdua memadu cinta, suami ku sekarang kembali gagah seperti awa-awal kami menikah sehingga lambat laun perasaan sayang ku semakin besar pada nya.

"Pah..... Mamah mau keluuuuaaaaarrrrr......".

"Sama mah.... Papah juga mau keluuuaaaarrrr.... bareng ma".

Suami ku semakin mempercepat pompaan nya, hujaman nya terasa sampai menyentuh rahim ku terdalam, hingga tusukan terakhir nya mentok di ikuti dengan kedutan dan denyutan kontol nya yang menumpahkan benih nya dalam kandungan ku.

"Mah.... Papah....keluuuuaaaarrrr.....".

croooootttt..... croooootttt..... crooootttt...... crooootttt.... crooooottt.... croooootttt.....

"Mamah juga keluuuuaaaarrrr....Pa!".

Seeeeerrr...... seeeeeerrrr..... seeeeeerrrrr.....

Tubuh kami berdua tergeletak lemas, terkulai diatas spring bed yang setahun lalu pernah kami pakai ber threesome ria, ya saat itu aku, suami ku dan mas herry pernah melakukan three some di ranjang ini.

"Mah..... Kamu kenapa....? Kamu kangen sama mas herry ya, sudah ikhlasin mah, dia sudah memiliki pasangan, papah janji akan membahagiakan kamu dan annissa", ucap suami ku.

"Iya pah.... Mamah akan berusaha melupakan kenangan bersama nya, makasih pah masih mencintai mamah walaupun mamah pernah menduakan cinta mamah pada orang lain, hiksss....hikssss...hiksss....", ucap ku seketika menangis haru karena suami ku begitu mencintai ku.

"Iya mah... Sudah jangan nangis! Papah ingin kita mulai hidup baru, papa ingin kita bertiga pindah ke london, disana papah rencana nya akan mengembangkan bisnis furniture kita ke eropa dan benua amerika, mamah mau ikut papah?".

Aku mengangguk dan mengiyakan," mau pah.... kita akan mulai lembaran baru kita disana, mamah sangat beruntung mendapatkan pendamping papah yang tulus mencintai mamah dan annissa".

"Kamu resign nya kapan mah? Atau gini saja papah dulu saja ke london nanti tahun depan mama nyusul disana?".

"Iya pah, soalnya perusahaan mesti ada pengganti mamah dan selama itu mamah mesti membereskan semua sebelum mamah resign dari PT. IGL".

"Makasih mah sudah memilih papah untuk menemani hari-hari tua papah".

"Iya pah, mamah juga senang dan bahagia ada papah dan annissa, dah kita tidur pa, mamah capek banget", sahut ku sambil menyandarkan kepala ku ke dada nya.

---- ¤¤¤¤¤¤ ----




Lanjutannya dibawah....
 
Terakhir diubah:
Lanjutan nya......



6 bulan kemudian..... 20 Juni 2006....

Pov hadi

"Ma.... Kamu mesti kuat ya ma... papa sayang kamu dan calon anak kita", ucap ku saat mengendarai mobil toyota rush membawa julia istri ku yang akan melahirkan bayi kami.

"Iya jul, kamu harus kuat, aku dan ko hadi akan selalu bersama mu", sahut tina.

Sesampai nya di rumah sakit, petugas dengan sigap membawa julia untuk segera di tolong, julia di tidurkan di ranjang yang di dorong dengan cepat untuk segera dilakukan tindakan medis.

"Ko, kamu dampingin julia, biar adik tunggu disini!", ucap tina menyadarkan ku dari kepanikan ku saat ini.

"Iya kamu tunggu disini ya dik, koko akan dampingi julia di dalam", ucap ku lalu bergegas mengejar petugas rumah sakit yang dengan cepat membawa julia ke sebuah ruangan.

"Tunggu....!", teriak ku kencang saat pintu lift akan tertutup.

Aku langsung masuk ke dalam lift yang kini membawa kami ke lantai 4 di rumah sakit ini.

"Pa, sakit....", erang julia mengeluhkan sakit nya dengan menggengam tangan ku.

"Iya sayang kamu mesti kuat ma, kamu berdoa minta di ringankan sakit nya sama allah", ucap ku lalu mengecup kening nya mencoba menenangkan nya.

Julia mengangguk dan terdengar pelan suara nya sedang berdoa, aku mendampingi nya dengan menggenggam erat tangan nya serta mengelus dahi nya yang terlihat menahan nyeri di kandungan nya.

Cling..... Cling.....

Pintu lift terbuka dan segera petugas tersebut membawa julia menuju sebuah ruangan yang kini sudah ada beberapa suster yang dengan sigap menerima julia dari petugas tersebut.


"Bapak suami nya?", tanya salah seorang suster pada ku.

"Iya sus, saya suami nya", jawab ku tegas.

"Ayo pak silahkan masuk", ucap suster tersebut ramah dan sopan mempersilahkan ku mengikuti mereka masuk.

Aku mengikuti mereka, dan setelah berada di dalam julia ditempatkan di sebuah ruangan yang terdapat peralatan medis, lalu suster itu mendekati ku dan berbicara,"pak sebentar lagi dr.wirawan akan kesini, kita dengar penjelasan beliau saja pak, tindakan medis nya apa beliau yang akan menyarankan kepada bapak".

10 menit kemudian....

Dr. wirawan datang dan menemui pasien nya, ia segera memeriksa keadaan julia, dan setelah beberapa saat ia mengajak ku berbicara,"maaf pak, sebaiknya ibu julia segera dilakukan operasi karena kondisi fisik nya lemah maka kami perlu melakukan beberapa tindakan medis, kalo dipaksakan lahiran normal bahaya akan keselamatan ibu dan anak nya".

"Ok dok lakukan apapun itu demi menyelamatkan istri dan anak ku, berapa pun biaya nya akan nggak masalah bagi kami", jawab ku tegas.

"Ok pak, kita lakukan tindakan medis terlebih dahulu untuk menstabilkan kondisi istri bapak, dan untuk masalah operasi dan administrasi bisa nanti bapak urus setelah nya, hanya perlu bapak tanda tangani surat pernyataan ini", ucap dr.wirawan sambil menyodorkan 1 lembar surat pernyataan ijin operasi pada ku.

Aku membaca sebentar isi surat pernyataan itu dan menandatangani nya dengan segera, lalu dr. wirawan meminta ku untuk segera mengurus admistrasi pasien di lantai dasar.

"Bapak urus dulu administrasi nya nanti setelah itu operasi akan segera dimulai, kami harap bapak tenang dan ikut mendoakan supaya operasi nya lancar", ucap dr.wirawan tersenyum ramah pada ku.

"Ok dok, kalo begitu saya turun dulu, boleh saya melihat istri saya bentar", ucap ku pada dr.wirawan.

"Silahkan pak", jawab dr. wirawan singkat.

Aku lalu menemui julia, kulihat ia sudah tenang dan tersenyum begitu melihat ku.

"Ma, papa turun ke bawah bentar mau urus administrasi, papa sayang kamu ma", ucap ku lalu mencium kening nya.

"Makasih pa, mama juga cinta papa", ucap julia tersenyum.
.
.
.
Selama hampir 2 jam aku dan tina berharap-harap cemas keselamatan julia dan bayi kami, tina yang kini mendampingi ku terus menggenggamkan tangan nya, ia pun sama khawatir nya dengan ku.

"Ko, melahirkan itu perjuangan antara hidup dan mati, tina minta koko bisa menjaga cinta koko buat julia, tina sayang sama kamu dan julia ko", ucap nya lalu menyenderkan kepala nya ke bahu ku.

"Iya dik, maaf sekarang hati koko terbagi, maafin koko ya dik", ucap ku lalu merangkul dan mencium kening nya.

Drrrtttt..... Drrrrtttt....


from: papa petrus
"Nak hadi, gimana kondisi julia, lahiran belum sekarang?".

"Dari siapa ko?", ucap tina saat melihat ku mengutak atik ponsel ku.

"Dari papa petrus dik, nanyain kondisi julia sudah lahiran belum", jawab ku.

Aku lantas membalas sms papa petrus dengan mengetik kata per kata di sebuah keyboard di layar sentuh ponsel iphone.


to: papa petrus
"Belum lahiran pa, menurut dokter wirawan, julia kemungkinan di operasi cesar, saat ini hadi, di rumah sakit xxx di jalan xxx pa".

10 menit kemudian....


from: papa petrus
"Besok papa dan mama akan kesana, tolong kabarin perkembangan julia dan calon cucu kami ya nak".

"Ko, tadi juga tina sudah kabari sama lidya, rahma, cintya, dan mala, mereka besok mau kesini", ucap tina.

"Oiya... Lupa mau kasih kabar mereka untung kamu sudah kabari mereka dik, makasih ya, eiya, setelah ini kita cari makan dulu dik", ucap ku yang merasakan lapar karena belum sempat makan malam tadi di rumah.
.
.
.
Jam 21.00 wib, tanggal 20 Juni 2006....

Akhirnya selesai juga operasi cesar yang dilakukan oleh tim dokter yang dipimpin oleh dr.wirawan. Saat ini sudah terlihat senyum merekah di bibir julia dan tina ketika ia menyusui bayi lelaki yang kami beri nama Agung Yudha Pratama, nama yang di berikan oleh kami bertiga, dan sesuai kesepakatan kami bertiga yudha adalah panggilan nya.

Aku bersyukur bayi lelaki ku sehat dan normal seperti layak nya bayi lain nya, setelah ku adzani dan iqomat di kedua telinga nya baru aku serahkan yudha pada julia ibu nya.

"Ganteng kayak papa nya, gemes deh", ucap tina mencubit gemas pipi yudha.

"Makanya buruan kalian nikah, papa buruan halalin tina, biar yudha ada teman nya", sahut julia yakin dan tegas.

"Iya ma, setelah kamu sehat ya ma, eiya papa mau kasih surprise buat tina ma, tadi niat nya sih mau ajak di dinner lalu melamar nya, tapi skenario nya jadi berubah karena lahiran yudha, mungkin sekarang saja ya ma", ucap ku lalu mendekati tina dengan berlutut di hadapan nya.

"Tina, mungkin selama ini koko sangat mencintai mu, dari dulu hingga detik ini kamu selalu ada di hati, MAU KAH KAMU MENJADI PENDAMPING KU, MENJADI ISTRI DAN IBU DARI ANAK-ANAK KITA?".

Tina yang berdiri terlihat ia menitikkan air mata nya, lalu ia mengangguk dan berbicara dengan suara yang berat, " AKU MAU KO ".

Lalu aku mengeluarkan 1 buah cincin bertahtakan berlian dilapisi emas putih sehingga begitu berkilau saat aku membuka kotak tersebut.

Plokkkk....Plokkk....

Tepuk tangan yang begitu semangat dari julia saat aku selesai memakaikan cincin tersebut ke jari manis di tangan kiri nya, kemudian aku mengajak tina mendekati julia.

Mereka berdua berpelukan erat, dua sahabat akan berbagi sayang dan cinta nya pada ku, aku sempat menitikkan air mata saat melihat kedekatan dan keakraban mereka berdua.


Keesokan hari nya......

Jam 9.00 wib papa dan mama mertua ku datang ke rumah sakit, mereka begitu bahagia begitu melihat cucu mereka lelaki, bahkan mama mertua ku meminta aku dan julia tinggal sementara di rumah mereka di jakarta.

"Nak kalian tinggal di jakarta dulu ya, mama bahagia ada yudha, bikin rumah kita jadi rame lagi ya pa dengan tangisan bayi", ucap mama mertua ku pada suami nya.

Saat ini di ruangan hanya ada aku, julia, yudha dan kedua mertua ku, sedangkan tina sekarang kerja dan mereka semua semakin semangat bekerja karena akan ada promosi untuk posisi supervisor untuk mereka berlima.

"Ma, pa, mohon maaf jika hadi lancang, ini juga karena sudah seijin julia istri hadi pa, ma....", ucap ku terputus omongan ku sambil mengumpulkan keberanian ku untuk mengatakan ingin menikahi tina.

"Fiuhhhh.... Semalam hadi sudah melamar tina ma, pa, untuk hadi jadikan istri, jujur pa, ma, hadi nggak tega sama pengorbanan nya karena dia juga aku bisa dekat dengan julia, dan berjodoh, mungkin ini saat nya hadi akan membahagiakan dia, hadi janji akan bersikap adil pada kedua istri hadi pa, ma". Lanjut ku

Kedua mertua ku diam mendengarkan penjelasan ku, mereka berdua saling bertatapan.

"Hadi hanya ingin restu papa dan mama, hadi tidak akan menyia-nyiakan mereka berdua pa, ma", ucap ku.

Lalu papa petrus menepuk bahu ku, " papa percaya kamu nak, papa nggak keberatan kamu menikahi tina, bahkan papa bangga karena kamu jadi lelaki sejati yang tidak menyia-nyiakan pengorbanan mereka berdua, semoga kalian bahagia nak".

"Makasih pa, ma", ucap ku lalu mencium buku tangan mertu ku.

Jam 17.00 wib.... di ruangan rawap inap kamar vvip no.1....

"Ganteng banget", celoteh cintya.

"Cakep mirip pak hadi", seloroh mala.

"Gagah kayak papa nya", canda lidya.

"Tampan mirip sekali kayak pinang dibelah dua", oceh rahma.

Begitulah tanggapan lidya, cintya, mala, dan rahma saat melihat yudha ketika jam besuk sore itu bersama tina calon istri ku.

"Jelas dong kan siapa dulu calon suami tina", ucap tina bangga sambil memperlihatkan cincin emas putih yang melingkar di jari manis nya.

"Wow.... Selamat ya tina", ucap lidya lalu memeluk tina.

Bergantian sahabat-sahabat lain nya memeluk tina memberikan ucapan selamat, sementara julia ikut terharu dan sempat meneteskan air mata melihat kejadian tersebut.

Aku pun ikut tersenyum keakraban mereka sangat tulus dan semoga akan abadi hingga maut memisahkan mereka, aku mendekati julia dan menenangkan nya dengan mengelus rambut dan mengecup kening nya.
.
.
.
Semarang, Jawa Tengah.... 25 September 2006....

"AKU TERIMA NIKAH DAN KAWIN NYA AGUSTINA WIJAYA BINTI BUDI WIJAYA DENGAN MAS KAWIN 1 CINCIN EMAS PUTIH 25 GRAM DAN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DIBAYAR TUNAI".

Aku mengucapkan dengan lantang dan tegas ijab qabul ku, dihadapan wali hakim yang dipercayakan pada petugas KUA di kelurahan tina berada di kota semarang jawa tengah.

Ya saat ini acara akad nikah ku dengan tina sengaja aku gelar di kampung halaman ortu nya di semarang setelah beberapa bulan lalu aku sempat meminta ijin dan restu nya untuk kujadikan istri kedua ku setelah mendapat restu dari julia istri pertama ku.

Rona bahagia terpancar dari wajah kami berdua saat itu, di ruangan itu hadir pula, kakak angkat ku mas hendra, beserta istri nya lina hendrawan yang juga ibu dari lidya dan alina, di samping nya papa dan mama mertua ku orang tua nya julia.

Julia duduk persis di belakang ku yang mendengarkan langsung aku mengucapkan ikrar ku dihadapan semua orang yang menyaksikan acara sakral pernikahan kami.

Hadir juga herry sahabat ku beserta istri nya kinan yang kini sedang hamil 3 bulan, mas heru kakak nya herry duduk disamping nya.

Acara sederhana yang begitu berkesan tanpa acara resepsi pernikahan sesuai permintaan tina dan kesepakatan kami saat itu, kedua orang tua tina ikut meneteskan air mata bahagia nya melihat ran melepaskan putri mereka untuk ku.

"Ko, makasih ya sudah menepati janji koko menikahi adik, adik bahagia ko, i love you", ucap nya saat mencium buku tangan ku dan aku membalas nya dengan mencium kening nya.

"Kamu belahan jiwa koko dik, koko bersyukur bisa menikahi mu, koko sayang dan cinta kamu", ucap ku.
.
.
.

Foto_model_Cantik_Naomi_Lee_Terbaru_1.jpg

Agustina Wijaya

Pov tina

Aku begitu terharu, menangis bahagia karena orang yang kucintai kini resmi menjadi suami ku walaupun aku mesti berbagi cinta dengan sahabat ku julia, tetapi setidak nya aku merasa bahagia karena cinta kami akhirnya sampai ke pernikahan.

Tamu yang hadir memberikan ucapan selamat pada kami berdua, terlihat keakraban yang terjalin dari para tamu yang hadir, terutama kedua orang tua ku yang legowo menyerahkan ku pada ko hadi untuk jadi istri bahkan tidak melarang ku untuk berpindah keyakinan, ya kini aku menjadi mualaf sama seperti julia, dan julia yang kini pelan-pelan bahkan sudah bisa membaca al-qur'an dan mengikuti majelis taklim di daerah tangerang.

"Tina, sekarang kamu dan aku jadi satu kita berdua istri mas hadi, kita bahagiakan ia, muliakan suami kita karena surga itu terletak pada keridhoan nya, layani ia dengan setulus hati mu", bisik julia pada ku ketika ia memeluk ku.

"Iya jul, makasih ya", sahut ku membalas pelukan nya.

"Ini satu lagi buat kalian berdua, honney moon di hotel bintang 5, bikinin adik nya yudha ya", bisik julia sambil menyerahkan amplop putih berlogo hotel bintang 5 di kota semarang.

"Wow.... Makasih julia sayang, makasih banget surprise dan hadiah nya", balas ku membisiki julia.

"Bilang sama papa, julia dan yudha ikut papa dan mama tinggal dengan mereka sementara waktu biar kalian berdua tidak terganggu sama kami berdua, enjoy for it my sister..agustina septya hadi gunawan itu nama mu sekarang", lanjut julia membisiki ku.

Ko hadi yang melihat kami berdua berbisik-bisik lalu mendekat, ada raut kebahagiaan diwajah nya melihat kedua istri nya akrab seperti saudara, " ma, makasih ya kamu sudah ikhlas menerima tina jadi madu mu dan sekarang papa bahagia punya kalian berdua yang akan menemani papa menjalani pernikahan kita, papa janji akan bersikap adil pada kalian berdua dan tidak akan membeda-bedakan kasih sayang papa pada kalian berdua, i love you ma", ucap ko hadi suami ku pada julia istri pertama nya lalu ia mencium kening nya di hadapan ku.

"Nggak usah berterima kasih pada mama pa, dengan papa mengikuti keinginan mama berarti papa benar-benar menyayangi mama, i love you too pa, dan mama minta papa bahagiakan juga tina seperti papa membahagiakan mama", ucap julia pada suami ku.

Para tamu undangan satu persatu pamit dan meninggalkan ruangan acara akad nikah kami, begitu pun dengan pihak keluarga inti baik keluarga julia dan kedua orangtua nya juga keluarga ku, sekarang aku saat ini berada di dalam mobil duduk berdampingan dengan suami ku disebuah limosin yang telah disiapkan oleh ko hadi tujuan nya adalah sebuah hotel bintang 5 yang terletak di pusat kota semarang.

30 menit kemudian.....

Di kamar sebuah hotel berbintang 5 di kota Semarang......

Kamar-Pengantin-2013.jpg

Aku terpesona dan terkagum-kagum dengan penataan ruangan kamar hotel yang ternyata telah dipersiapkan dengan baik oleh julia, surprise yang membuat ku sempat menutup mulut ku karena saking bahagia nya atas kejutan yang diberikan nya.

"Makasih julia, kamu benar-benar tulus dan sayang pada ku, bahkan kamu rela berbagi kebahagiaan dengan ku, aku janji mulai sekarang aku akan menjaga hati dan cinta ku demi suami kita, aku sayang kamu dan ko hadi, makasih sahabat ku julia dwi anggraeni", gumam ku dalam hati.

Ko hadi yang melihat ku terpaku dan terdiam saat masuk ke dalam kamar pengantin kami mendekati ku dan memeluk ku dari belakang, ia membelai rambut ku dengan penuh kelembutan, " ini rencana dari julia untuk kamu sayang, jujur koko bisa mencintai nya karena sosok nya sama seperti mu dik, ia tulus memberikan kasih sayang nya pada kita, saat nya kita berdua menikmati buah dari perjuangan dan pengorbanan cinta kita, koko bersyukur diberikan wanita-wanita hebat seperti kalian berdua yang melengkapi hidup koko saat ini", bisik ko hadi di telinga ku.

Aku menoleh ke belakang, aku sedikit terharu akan ucapan ko hadi mengenai julia yang tulus memberikan ku tempat untuk ku di hati suami nya, " iya ko, adik bakalan akan menyanyangi julia dan yudha, adik melihat dan merasakan sendiri ketulusan hati nya, makasih ko, makasih semua nya, cinta ku suami ku", ucap ku lalu seketika aku memejamkan mata ku memberi kode nya untuk mencium bibir ku.

Cuuuup.....

Ciuman yang lembut bersarang di bibir ku, perlahan aku membuka mata, jarak kami berdua tidak berjarak hembusan nafas nya semakin membuat ku bergelora dan meningkatkan gairah nafsu ku seketika.

Pertukaran ludah dan saling lilit dan membelit lidah kami satu sama lain memningkatkan libido di diri kami masing-masing, satu persatu pakaian kami saling lucuti dengan terus saling berciuman dengan penuh liar dan panas menumpahkan semua kerinduaan kami satu sama lain.

Tubuh telanjang kami berdua terpampang jelas di cermin kaca yang berada di kamar hotel ini, ko hadi menggiring ku menuju ranjang yang kini di hiasi dengan begitu indah.

"Aaaahhhhh ko....", desah ku saat puting susu ku di pelintir-pelintir dengan jari tangan nakal nya.

Ko hadi merangsang titik-titik syaraf rangsangan ku ia mulai menelusuri belakang leher ku dengan jilatan lidah nya sementara tangan nya mulai meremas dan memainkan payudara ku membuat nafsu ku semakin meninggi dan leguhan serta desahan keluar nyaring dari bibir ku.

"Ooooohhhhh.... Enak ko terusakan.... Sudah lama adik rindu belaian mu ko", lenguh ku.


Aku melenguh merasakan belaian tangan suami ku, seluruh aliran darah ku mengali dengan deras menuju titik-titik rangsangan di tubuh ku mengalirkan rasa yang begitu menghanyutkan jiwa dan raga ku.

Beberapa menit kemudian ko hadi merebahkan tubuhnya ke ranjang ia meminta ku melakukan posisi 69 seperti yang dulu pernah kami lakukan semasa kami berpacaran dulu.

"Aaaaaaawwwwww..... Ooooooohhhhh.... Ko..... Enak terus ko di situ....", erang ku saat lidah suami ku mulai memainkan klitoris yang menyembul di atas bibir kemaluan ku.

Aku merintih sejenak lupa dengan tugas ku yang seharus nya juga memberikan pelayanan untuk nya, dan karena semakin meningkat intensitas jilatan lidah nya pada itil ku aku tanpa menunggu diperintah juga mulai memainkan penis nya yang sudah berdiri tegak menjulang bagai menara monas, penis yang selalu membuat ku kangen, penis yang pernah merobek keperawanan ku dulu kini sudah berada didalam mulut ku.

Aku mengerahkan semua kemampuan ku supaya suami ku makin bertambah sayang pada ku, ku hisap dengan penuh penghayatan seolah-olah benda lunak itu barang yang sangat bernilai harga nya, ku perlakukan penis suami ku dengan cara ku sendiri yang kulakukan dengan penuh cinta, membuat suami ku melenguh nikmat di bawah.

"Oooooohhhhh....Dik..... Enak... Terus sayang koko kangen dengan sentuhan bibir mu pada kontol koko....", erang nya setelah ia tadi sempat mempermainkan memek ku yang kini sudah mulai basah oleh ulah nya di bawah.

Kucoba masukkan kontol ko hadi semakin dalam hingga masuk ke tenggorokan ku dan ku tahan selama mungkin hingga membuat tubuh suami ku bergeliat dan bergetar menahan sensasi nikmat yang dirasakan nya.

"Wooooowwww..... Dik.... Enak banget.... Kamu bisa deepthroath....Aaaaarrrgggghhhh.....", lenguh nya sambil ia memegangi pinggul ku.

Ploooop.... Aaaaahhhhhh..... hoooossshh.... hoooossshhh....", lirih ku saat aku melepaskan kontol nya dari dalam tenggorokan ku.

"Kuat banget suami ku ini, pantesan julia sayang sama kamu ko, adik juga pengen merasakan seperti dulu ko.....". Gumam ku mengagumi kejantanan suami ku.

"Sekarang kamu diam nikmatin saja, koko akan tunaikan tugas koko sebagai suami mu", ucap nya di bawah himpitan memek ku yang kini tepat di hadapan nya.

Ko hadi kemudian mulai memainkan memek ku yang tadi sempat ia abaikan karena ia merasakan kenikmatan karena perlakuan ku pada kontol nya, ia lantas menjulurkan lidah nya memasuki lubang memek ku, kurasakan lidah nya menusuk-nusuk masuk dengan ia sibakkan bibir memek ku semakin lebar maka makin terasa hot spot ku di gelitik oleh lidah nya.

Mata ku merem melek merasakan sensasi nikmat dari dalam kemaluan ku, bibir ku terus mengeluarkan desahan dan rintihan nikmat atas apa yang ia lakukan, semakin lama membuat seluruh tubuh ku bergejolak dan membuat ku melayang jauh ke tempat yang paling memabukkan.

"Aaaahhhh..... Uuuuuhhhhh.... Oooooohhhhh.....". Desah ku menyahuti aksi nakal suami ku.

Hingga beberapa detik kemudian aku sudah tidak bisa menahan sesuatu yang akan keluar dari dalam tubuh ku, semakin gencar pula aksi yang dilakukan suami ku dengan memainkan itil ku dan seketika.... SEEEEERRRR..... SEEEEERRRRR..... SEEEERRRRR...... OOOOOHHHHH ko hadi adik keluaaaaarrrrrr......

Tubuh ku lemas, entah berapa banyak cairan ovum yang menyembur dari kemaluan ku, ambruk seketika menimpa tubuh kekar suami ku.

"Kamu puas sayang.....", ucap nya suara suami ku terdengar berat.

"Sangat puas malah, baru pake lidah mu saja sudah bikin adik lemas ko, apalagi nanti di tusuk pake kontol mu bisa-bisa adik nggak bisa bangkit dari tidur hari ini hehehhehe", oceh ku sambil tertawa kecil ku merasakan kepuasan yang diberikan nya.


"Kamu istirahat dulu bentar, koko mau bersihin wajah koko yang lengket semua sama cairan cinta mu ini, manis dan asin rasanya cairan mu yang bikin koko kangen selama ini". Jawab suami ku.

Aku menggeserkan tubuh ku ke samping memberikan tempat untuk suami ku berdiri.

"Sini suami ku! Peluk.....!", ucap u manja sambil merentangkan kedua tangan ku.

Suami ku mendekat dan memeluk ku, lalu ia mencium kening ku, aku menjilati cairan ku sendiri saat ia selesai mencium kening ku, ku pegangi wajah nya dan ku elus dengan penuh perasaan bahwa aku benar-benar sayang dan cinta dengan segenap jiwa dan raga ku, " makasih suami ku, telah memilih adik untuk menjadi istri mu, adik bahagia makasih". ucap ku.

"Iya sayang kamu istirahat dulu, koko mau mandi, nanti kita lanjut lagi nikmatin honney moon kita ini sayang, jadikan ini lembaran baru buat kita melangkah lebih baik ke depan nya, koko bahagia jika melihat mu bahagia dan tersenyum seperti saat ini".

.
.
.
Sementara itu di tempat lain......

Seorang lelaki paruh baya sedang marah-marah dan membanting semua barang-barang yang ada di dekat nya, ia mendengus kesal meneriakan makian dan umpatan untuk lawan-lawan nya, " bajingan itu sangat susah untuk ditaklukkan tunggu saja kalo nggak bisa cara ini aku punya cara lain".

Ia lalu menelpon seseorang dan membicarakan rencana nya untuk membunuh orang yang selama ini telah membuat anak nya pergi untuk selama-lama nya.

"Pokok nya kamu harus singkirkan orang itu. TITIK apapun cara kamu dia mesti mati seperti anak ku, kami mengerti!", bentak pria itu di sambungan telepon nya.

" ..................... ". sahut suara di seberang sana.

"Sudah itu dulu perintah saya, kabarin lagi pada saya, tapi kabar kematian nya, bukan kabar kegagalan kamu".

" .......................". Sahut seseorang di sana.

Lelaki itu tersenyum, senyum nya yang mengisyaratkan akan kematian orang yang telah membuat anak nya menemui ajal nya.

.
.
.
Sementara itu di sebuah rumah mewah di bilangan jakarta selatan......

Seorang wanita cantik sedang menyusui putra nya yang ia lahirkan 3 bulan lalu, disamping nya seorang wanita paruh baya yang cantik tersenyum melihat putri nya begitu telaten mengurusi cucu nya.

"Ma..... Kok perasaan julia gelisah gini, gimana kabar mas hendra dan tina, semoga mereka berdua disana baik-baik saja".

"Kamu sabar dan berdoa, doakan suami mu dan tina baik-baik saja disana, mama yakin suami mu bisa menjaga diri dan tini istri nya". ucap mama nya sambil mengelus rambut putri nya untuk menenangkan hati putri nya yang sedang gelisah.

"Iya ma..... Ma titip yudha bentar, julia sholat dulu", ucap julia pada mama nya sambil menyerahkan yudha ke pangkuan mama nya.

"Sini! Biar kamu tenang doain suami mu ya nak". Petuah mama nya mengingatkan sang putri nya sambil mengecup kening putri nya.

Julia melangkah ke dalam meninggalkan anak nya bersama nenek nya biar mereka berdua dekat secara emosional dan hati.

"Kamu tampan sekali yudha, persis kayak papa mu, pantes saja putri ku tergila-gila dan jatuh cinta pada papa mu, nenek senang dan bahagia kamu lahir dari pria yang bertanggung jawab seperti papa mu", ucap wanita itu pada cucu nya yang sekarang tertidur pulas dalam buaian diri nya.

.
.
.
6 bulan kemudian setelah pernikahan hadi dan tina.....

Pov tina

Pagi dini hari aku terbangun di samping ku saat ini terbaring suami ku yang tertidur pulas di kamar ku, setelah semalam ia tidur di kamar julia malam ini ia tidur bersama ku.

Jam 4.00 wib dini hari aku melihat jam di dinding saat ini, " eh kenapa perut ku, kenapa aku ini rasa nya mau muntah dan mual", batin ku bingung dengan perubahan yang terjadi pada ku.

Aku bergegas ke kamar mandi, dan seketika.....

Hoeeeekkkkkkk......
Hoeeeekkkkkkk......
Hoeeeekkkkkkk......

Seluruh makanan yang ku makan tadi malan keluar dari perut ku, kepala ku pusing dan penglihatan ku mulai meredup sebelum aku terjatuh ada tangan yang menggapai dan membopong tubuh ku dan seketika aku tak sadarkan diri.

Disamping ku kini ada julia dan yudha di gendongan nya, sementara suami ku sedang keluar ke apotik membeli obat dan lain-lain itu yang dikatakan oleh julia saat aku sadarkan diri beberapa menit kemudian.

"Kamu pingsan tadi tin, hampir jatuh tadi kalo nggak keburu ditangkap oleh mas hadi, bisa kebentur kepala mu, sekarang sebaik nya kamu istirahat saja dulu". Ucap julia saat melihat ku sadar dan ia mengelus pipi ku.

"Makasih jul, makasih", ucap ku singkat.

Beberapa saat kemudian ko hadi datang sambil membawa kresek putih berlogo apotek dan menyerahkan nya pada julia.

"Ini ma, papa sudah beliin semua pesanan mama, dan juga buat tina", ucap suami ku sambil menyerahkan nya pada julia.

Julia membuka isi kantong kresek tersebut, minyak kayu putih ia keluarkan dari sana, beserta sebuah alat test kehamilan.

"Nanti kamu coba ya tin, seperti nya firasat ku kamu sedang hamil saat ini", ucap julia.

"Haaaa..... Mungkin saja jul, soal nya sudah telat beberapa minggu belum datang tamu bulanan tina, ko hikssss.....hikssssss..... hikssss...... doain ya semoga benar firasat nya julia", ucap ku terharu menyadari kemungkinan aku hamil saat ini.

"Yaudah, sekarang buruan kamu lakukan test nya, ikuti petunjuk nya, buruan tin, jul juga jadi penasaran benar nggak pa", ucap julia.

"Hee...Iya....", ucap ku singkat lalu bangkit dari tidur dibantu oleh ko hadi.

"Perlu koko temanin nggak, sayang", ucap ko hadi.

"Nggak usah ko.... biar adik sendiri saja, doain ya say", ucap ku lalu mencium bibir suami ku dihadapan julia yang ikut tersenyum senang.

Hampir 30 menit aku melakukan dengan testpack ini, sebuah alat test untuk kehamilan sudah ku celupkan di air kencing ku sesuai petunjuk yang ku baca terlebih dahulu lalu garis indikator nya bereaksi dan terus bergerak hingga melewati batas indikator 2 garis di alat tersebut.

"AKU HAMIL...... Makasih YA ALLAH", ucap ku dalam hati mengucapkan syukur atas hasil dari alat test kehamilan yang kini sudah berada di tangan kanan ku.

Aku keluar dari kamar mandi dan kulihat suami ku dan julia seperti ingin bertanya apa hasil nya dengan kode bibir mereka saat itu.

Aku lalu menghambur ke suami ku dan menyerahkan alat testpack itu pada julia, " makasih suami ku, AKU HAMIL ko.....", ucap ku kegirangan.





Lanjutan nya di bawah.......
 
Terakhir diubah:
Lanjutan nya.....


Pov hadi

ya hari ini adalah hari kebahagiaan ku 10 februari 2007, aku mengetahui kehamilan tina istri ku begitu senang dan bahagia nya ia ketika hari ini hasil testpack menunjukkan kalo ia positif hamil.

Tahun ini juga mereka semua telah menjadi supervisor, julia tetap sebagai supervisor area 1 pabrik A, Cintya Ayu Dewi sekarang diangkat menjadi supervisor QC untuk pabrik E, Rahma Dewi Rahayu di promosikan dan diangkat menjadi supervisor QC pabrik B, Rosmala Dewi diangkat jadi supervisor QC untuk pabrik C, Lidya Saraswati menjadi supervisor Area 2 Pabrik A, dan Agustina Wijaya menjadi supervisor QC untuk pabrik D.

Sementara renovasi untuk asrama sudah selesai dan mulai bulan depan sudah bisa ditempati oleh masing-masing penghuni, setiap asrama di bikin kamar yang sama ukuran nya dengan fasilitas yang sama, setiap asrama terdiri dari 10 kamar utama dan 2 kamar pembantu, dan setiap pabrik di cabang tangerang memiliki 1 blok asrama yang berdekatan dengan area pabrik nya.

Pabrik A,B,C,D, dan E memiliki 5 blok asrama yang masing-masing memiliki 10 kamar utama dan 2 kamar pembantu.
.
.
.

Di kantor cabang tangerang......

"Pak hadi, di minta ke ruangan rapat", ucap seorang wanita muda dengan sopan dan ramah yang ku ketahui bernama fina wulandari seorang sekretaris pribadi kepala cabang tangerang yang baru lulus dari sebuah universitas swasta di jakarta memanggil ku melalui sambungan telepon internal di kantor.

"Iya bu, saya akan kesana, makasih", ucap ku menyahuti pemberitahuan nya.

Aku segera bergegas menuju ruang rapat dan ketika membuka pintu terlihat hu marissa tan, pak budi ahmad, dan herry keluar dari ruangan mereka masing-masing.


Aku mendekati herry dan berbisik, " herry, nanti habis rapat ikut aku ya, ada hal penting yang ingin kusampaikan pada mu".

"Siap bos", bisik nya singkat.

Herry Prasetyo Wiguna yang saat ini menjabat sebagai manajer QC ternyata sudah tau siapa aku sebenar nya setelah pernikahan ku beberapa waktu lalu tersenyum dan mengganggukkan kepala, kami semua melangkah menuju ruang rapat yang akan di pimpin oleh pak Stefanus Wiliardi kepala cabang tangerang.

"Pagi semua.....", ucap pak stefan ramah menyapa kami semua para manajer nya di ruangan rapat pagi ini.

"Pagi pak", sahut kami berbarengan.

Pak stefan mempersilahkan kami semua duduk, disamping nya seorang perempuan cantik berusia muda kisaran 20 hingga 25 tahun, sedang tersenyum menyapa ikut menyapa kami semua, fina wulandari seorang sekretaris pak stefan yang baru di terima 1 bulan yang lalu.

"Ok kita mulai sekarang rapat pagi ini", ucap pak stefan.

"Pertama saya ingin minta penjelasan terlebih dahulu dari ibu marissa tan, soal keinginan nya resign dari perusahaan", ucap beliau memulai pembicaraan rapat pagi ini.

Lalu ibu marissa tan kemudian berdiri dan membungkukkan badan pada pak stefan dan semua manajer di ruangan ini pertanda ia ingin memulai pembicaraan nya.

"Terima kasih pak stefan, atas waktu dan kesempatan nya, sebelum nya saya secara pribadi sangat berat untuk meninggalkan perusahaan ini yang telah menjadi bagian dari hidup saya........", ucap nya sesaat sambil melirik herry di hadapan nya.

Lalu ia kemudian melanjutkan omongan nya kembali.

"Tetapi karena kewajiban saya sebagai seorang ibu dan istri saya memutuskan untuk mengikuti dan mendampingi suami saya yang sekarang akan fokus bisnis nya di eropa, rencana ini sudah saya pertimbangkan dengan matang dan saya memutuskan untuk resign dari perusahaan".

Ibu marissa tan lalu diam sejenak menarik nafas dan mengumpulkan kata perkata yang akan ia sampaikan selanjutnya.

"Fiuuhh.... Untuk kesinambungan dengan pekerjaan dibagian keuangan, saya akan resign setelah ada pengganti saya dan akan bekerja sama dengan pengganti saya selanjutnya hingga tugas nya nanti bisa diteruskan tanpa ada permasalahan di kemudian hari".

Pak stefan manggut-manggut mendengar penjelasan ibu marissa tan, lalu ia kemudian menanggapi, " Ok penjelasan ibu marissa tan sudah cukup baik, artinya ibu akan resign setelah fix sertijab dengan pengganti ibu nanti nya, bukan seperti itu ya bu?".

"Iya pak betul", jawab ibu marissa tan singkat dan jelas.

Sekitar hampir 4 jam kami membahas rapat tersebut, bebarapa hal penting saya catat saat itu antara lain resign nya ibu marissa, pengajuan pensiun dari pak budi ahmad, pembukaan lowongan kerja untuk kedua posisi yaitu di bagian keuangan dan HRD, mengenai mesin pemintal yang sering bermasalah, regenerasi mesin dan pelatihan dan pendidikan bagi karyawan-karyawan terbaik sehingga makin meningkatkan produktivitas pabrik.

Akhirnya rapat pagi itu selesai kami dipersilahkan ke ruang masing-masing untuk kembali menjalankan aktivitas masing-masing.

Saat aku akan kembali ke ruangan kerja ku tiba-tiba hp ku bergetar, segera ku buka dan ku baca pesan sms yang masuk ke hp ku, tiba-tiba aku terkejut dan hampir tak percaya setelah membaca pesan sms tersebut.

from : mas hendra
"Dik, ada kabar duka, budi heriyadi beserta keluarga nya di temukan tewas di rumah kediaman mereka di pulo gadung, kamu hati hati disana mas yakin mereka sudah mulai melancarkan aksi balas dendam, eh bentar kalo kamu sempat sekarang ada berita nya di tv dik buruan kamu buka".

Aku langsung bergegas ke ruangan ku dan segera menyetel TV. mencari berita yang menayangkan terbunuh nya sahabat ku budi heriyadi (BNN), saat aku menekan remote di salah satu stasion tv sedang menayangkan berita tersebut.

"Tadi malam di temukan satu keluarga tewas bersimbah darah di rumah mereka, seorang ibu muda, 2 anak perempuan tewas dengan luka tembak di kepala mereka dan juga seorang yang diketahui berinisial BH tewas dengan luka tembak di kepala dan dada, sampai berita ini di munculkan belum diketahui apa motif dari pembunuhan sadis satu keluarga ini, dugaan sementara adalah aksi balas dendam dari sindikat mafia Narkoba yang beberapa bulan lalu pernah di bongkar kasusu nya oleh korban berinisial BH yang juga seorang agen dari BNN".

Aku menunduk dan menekuk kepala ku, sedih dan menangisi kepergian sahabat ku yang teramat sadis dihabisi oleh sindikat ronald yang menuntut balas, aku lantas menelpon papa petrus untuk mengabarkan berita ini.

"Pagi pa....", ucap ku di saluran telepon seluler ku.

"Pagi juga nak, ada apa nak kok kelihatan suara mu seperti sedang nangis?", sahut papa mertua ku di ujung telepon sana.

"Pa, budi heryadi teman hadi di temukan tewas bersama keluarga nya di rumah mereka, mereka di tembak oleh komplotan narkoba ini seperti nya ulah dari keluarga ronald pa, hadi khawatir sama keselamatan julia, tina, yudha, papa dan mama", ucap ku.

"Iya papa sudah dengar berita nya nak, kamu tenang saja papa akan backup kalian, nanti papa minta heru dan orang-orang kepercayaan papa menjaga julia, tina dan yudha cucu papa, justru yang papa khawatirkan itu kamu nak, papa yakin mereka sekarang akan mencari jalan untuk menghabisi mu, kamu sebaik nya lebih hati-hati ya nak", ucap papa mertua ku.

"Iya pa, hadi akan hati-hati pa, makasih pa, nanti hadi akan bicarakan masalah ini dengan mas hendra pa, selamat pagi salam buat mama ya pa". Ucap ku.

"Iya, yaudah mulai sekarang kamu mesti pasang mata, dan telinga papa yakin di sekitar mu di sana sudah ada penyusup dari mereka, jangan bicarakan masalah ini di kantor kamu ya nak cari tempat yang aman". Ucap papa mertua ku.

"Iya pa, udah dulu ya pa, hadi nanti hubungi lagi papa", ucap ku lalu menutup dan mengakhiri pembicaraan ku dengan papa mertua ku di telepon.

Aku berpikir sejenak lalu mengirimkan sms pada herry.

to: herry
"Her, temui aku di restoran xxx ada hal penting yang mesti ku bicarakan sama kamu, hati-hati jangan sampai ada yang mengikuti kamu".
sent dan pesan ku terkirim.

Drrrrtttt.... Drrrrrttttt.....

from: herry
"Siap bos..... Ok aku otw kesana".

Aku lalu berpikir langkah apa yang mesti ku lakukan untuk menjebak para pelaku yang akan menyerang ku, "sebaik nya aku pikirkan rencana ku ini nanti di rumah mas hendra", gumam ku dalam hati.


Di tempat lain......

"Hahahhaha.... Mampus loe... Itu ganjaran buat kamu budi, karena berani mengusik bisnis ku dan menghabisi anak ku, sekarang giliran kamu hahahaha". ucap seorang lelaki paruh baya yang tertawa puas karena telah menghabisi budi heriyadi seorang agen BNN.

Ia lalu menelpon orang suruhan nya untuk melancarkan aksi selanjut nya.

"Kamu sudah siap untuk misi selanjutnya?", ucap pria paruh baya tersebut dengan senyum licik nya.

"..............." ucap orang tersebut dari saluran telepon nya.

"Laksanakan sesuai instruksi saya, mesti sukses saya nggak mau ada kata gagal, kalo gagal kamu yang saya habisi". ancam pria paruh baya itu dengan lantang dari hp nya.

"......................", ucap orang tersebut di seberang sana.

Lalu pria paruh baya itu menutup sambungan telepon nya, lalu ia memegangi sebuah bingkai foto lelaki muda yang kini telah beristirahat dengan tenang disana, ya foto ronald william buah hati nya yang ia sayangi kini sudah meninggalkan dia dan dunia gelap mereka.

"Kamu yang tenang disana nak, papa akan balaskan dendam kamu, akan papa habisin mereka semua satu persatu", ucap pria tua itu lirih sambil memegangi foto tersebut.


Disebuah restoran xxx ........

Pov herry

Aku kini menemui sahabat ku, ternyata selama ini dia adalah pemilik perusahaan tempat ku bekerja, dan sesuai pesan mas heru kakak ku, aku mesti melindungi hadi dari orang yang ingin mencelakai nya, dan aku pun berjanji untuk menjaga nya sesuai perintah mas heru.

Aku memasuki sebuah restoran sesuai dengan permintaan nya, disana kulihat hadi sedang duduk termenung dan sesekali ia melihat layar hp nya, ada kegelisahan di hati nya saat ini.

"Bos....Maaf telat hehehe....", ucap ku bercanda dengan nya.

"Hahahaha.... Jangan panggil bos ah.... duduk her... eh iya kamu mau pesan apa, santai aja ya, tempat ini aman kok sudah ku booking vip room ini", ucap nya menyahuti candaan ku.

"Nanti aja deh... Oiya ada masalah apa di, kalo boleh aku tau", ucap ku memulai obrolan yang serius pada nya.

"Nih kamu baca her....!", ucap nya sambil menyerahkan hp nya pada ku.

Aku membaca sms dari mas hendra yang merupakan kakak angkat nya tersebut dan setelah membaca nya aku terkejut dan kaget.

"Wah ini sudah perang namanya di, mas heru kakak ku pasti juga diincar mereka, apa rencana mu di, dan tugas ku apa buat bantu?", ucap ku.

"Langkah pertama kita sterilkan dulu kantor dan pabrik di tangerang, aku yakin mereka sekarang sedang mengincar ku, sudah ada penyusup dari kelompok mereka di perusahaan kamu pasti tau siapa itu?", ucap nya menjelaskan rencana apa untuk mencegah aksi balas dendam mereka.

"Fina wulandari maksud mu....?", ucap ku tanggap.


"Salah satu nya tapi seperti nya bukan ia, cuma untuk itu kamu dekati ia ya her, korek informasi dari nya, bisa kah kamu lakukan her?", perintah nya.

"Hahahaha..... Jelas bisa bos.... apalagi fina cantik, nanti aku korek info dari nya di, eh bentar kata mu tadi bukan ia lalu siapa penyusup dari mereka di cabang kita ini di,", ucap ku bingung.

"Pak stefan her, ternyata dia itu ipar nya dari mikel william papa nya ronald william, kenapa aku bisa dapat informasi nya karena beberapa hari lalu aku sempat mendengarkan pembicaraan nya di ruangan nya yang ku sadap", ucap hadi menjelaskan.

"Waduh.... bahaya kalo gitu, ok aku akan bantu kamu di, mati pun aku siap demi kamu sahabat ku yang selama ini banyak menolong ku", ucap ku.

"Makasih ya her, oiya gimana dengan mas heru, nanti kamu kabari kalo kita disini baik-baik saja, minta bantuan nya jika kondisi kita terdesak", ucap hadi melanjutkan omongan nya

"Pasti itu, justru mas heru yang meminta ku menjaga mu, mas heru menghormati kamu sebagai menantu majikan nya". Ucap ku.

"Nah untuk langkah selanjutnya kita pasang cctv di seluruh gedung, di kantor, dan pabrik, nanti biar aku yang atur posisi nya supaya tidak ketahuan oleh orang lain", ucap hadi selanjutnya.

"Siap bos, itu ide yang bagus.... Kapan mau dipasang cctv nya", ucap ku antusias.

"Dalam waktu dekat, biar tidak mencurigakan dana pemasangan tidak memakai dana perusahaan, semua nanti hadi yang urus, kamu bantu ya untuk memantau pemasangan cctv nya saja". Ucap hadi memaparkan rencana pemasangan cctv pake uang pribadi nya.

"Ok kalo begitu.... Aku pasti bantu". Ucap ku

"Dah itu saja dulu, eh iya kamu mau pesan apa?", ucap hadi lalu memanggil pelayan restoran tersebut melalui tombol yang berada di samping meja yang kami duduki saat ini.

Seorang pelayan datang menemui kami, kemudian ia menyerahkan brosur menu makanan di restoran mewah ini.

.
.
.
10 April 2007......

Sebuah mobil van menguntit dan mengikuti mobil toyota rush, mobil toyota rush yang di kendarai oleh seorang pria melaju dengan kecepatan tinggi, mobil van berwarna hitam itu dengan kecepatan tinggi pula mengejar mobil toyota rush, beberapa kali hampir mobil hadi tersusul dan tercegat oleh mobil van itu, karena kemahiran nya mengendarai mobil ia dengan gesit bisa kembali memotong jalan dan menghindari tabrakan yang sengaja mobil itu arahkan pada nya.

Mobil toyota rush yang dikendarai hadi terus melaju dengan kecepatan tinggi memasuki tol dan keluar menuju jalur puncak, entah rencana apa yang ingin dilakukan oleh pria tersebut, mobil van yang sedari tadi mengejar nya terus mengikuti kemana pun mobil hadi bergerak, hingga di sebuah puncak yang tinggi mobil hadi bertabrakan dan sengaja di senggol oleh mobil van tersebut membuat mobil toyota ras tersebut oleng dan melintir ke sebelah kiri yang di bawah nya jurang yang amat terjal.

Bruuuuuuakkkkk..... Duuuummmmm...... Byaaaarrr.....Duaaaarrrrr.....

Mobil toyota rush yang di tumpangi hadi meluncur deras terjun bebas ke dalam jurang yang sangat terjal dalam dan begitu sampai ke dasar mobil itu menabrak dan terjadi ledakan yang sangat dahsyat.

"Hahahaha...... Mampus loe.... Tugas gua berhasil nyingkiri bajingan itu", ucap seorang pria berkaca mata hitam dengan tawa kemenangan nya.

Ia lalu memberi kabar pada bos nya bahwa aksi nya sukses dengan sambungan telepon seluler nya.

"Bos..... Misi sukses... Hadi sudah mati, masuk jurang", ucap nya.

"Hahahaha..... Bagus!", Tawa lelaki dari ujung telepon sana yang terdengar karena pria itu mengaktifkan load speker hp nya.

"Jangan lupa bos transferan nya, dan bonus cewek nya, hahaha....", ucap pria itu pada orang di sambungan telepon seluler nya.

"Pasti itu.... Good job.... Dah nanti setelah itu lakukan misi selanjut nya", suara pria tersebut dari seberang telepon sana.

"Siap bos....", ucap pria tersebut.
.
.
.
Di sebuah rumah mewah di Jakarta Selatan......

Pov julia

"Mas hadi..........", ucap seorang wanita berteriak seketika ia terbangun dari mimpi nya lalu ia bangkit dan menghubungi no. hp suami nya.

Tut..Tut...Tut... "Nomor yang anda hubungi berada di luar jangkauan area mohon hubungi sesaat lagi", suara operator provider yang menyahuti saat wanita itu menelpon no.hp suami nya.

Sampai 5x ia menghubungi no. ponsel suami nya tetap seperti itu jawaban dari operator.

"Papa.....Hikssss....Hikssss....Hikssss...., kemana kamu pa? Kenapa nggak bisa dihubungi hp mu pa?", ucap wanita itu terisak menyadari tidak bisa menghubungi no.hp suami nya.

Ia lalu keluar dari kamar nya memanggil papa dan mama nya.

"Papa.... Mama..... Hikssss....Hiksssss.....Hikssss......", ucap nya dengan berteriak sehingga membuat kedua orang tua nya terbangun.

"Kenapa jul? Ada apa....? Apa yang terjadi?", ucap papa nya yang kebingungan melihat tingkah julia anak nya.


"Mas hadi.....pa, ma, hp nya tidak bisa di hubungi berkali-kali julia hubungi hp nya nggak aktif, setau julia mas hadi nggak pernah lost contact sama julia seperti sekarang ini.

"Beneran nak, coba papa telpon dulu, kamu tenangin diri dulu, ma bikinin minuman buat julia biar ia tenang", ucap papa nya tegas dsn bijaksana.

Lalu pria paruh baya itu menghubungi no. hp hadi dan seperti hal nya yang dikatakan oleh julia no. hp hadi tidak bisa dihubungi.

Ia lalu menelpon hendra menanyakan posisi hadi dimana saat ini.

"Ya hallo.... papa petrus ada apa ya pak,", ucap hendra dari seberang telpon sana saat papa petrus menyalakan loadspeker hp nya.

"Maaf ganggu kamu malam-malam gini, papa pengen nanya disana ada hadi nggak? Soalnya julia tadi teriak histeris nak, papa takut terjadi apa-apa dengan hadi?", ucap pria paruh baya tersebut menjelaskan kenapa ia menelpon hendra malam-malam.

"Tidak ada disini hadi nya pa, oh iya terakhir kali hendra dapat sinyal gps nya dan seketika sinyal gps nya mati", ucap hendra menjawab dan menjelaskan pada pak petrus.

"Dimana lokasi terakhir nya nak, papa jadi khawatir, hadi kenapa-kenapa?", ucap papa petrus selanjutnya.

"Terakhir sinyal nya di kawasan puncak bogor pa, hendra sekarang mau kirim orang ke lokasi itu, setau hendra hadi tidak akan kesana kalo tidak ada hal penting, mungkin ia ingin menghindari mereka pa", ucap hendra menjawab.

"Yaudah kamu kabari papa ya nak, selamat malam maaf ganggu istriahat kamu nak", ucap papa petrus.
.
.
.
Jam 7.00 wib, 11 April 2017.....


from: hendra
"Pah..... Mobil toyota rush yang dikendarai hadi masuk jurang, hancur dan meledak, di ketemukan cuma bangkai kendaraan nya saja disana pah".

Papa petrus yang mendapatkan pesan sms itu seketika lemas dan memanggil istri dan anak nya.

Julia seketika pingsan setelah mendengar kabar itu dari papa nya, kedua orang tua itu panik melihat putri nya pingsan dan menantu nya masuk jurang dan tidak tau keadaan nya seperti apa.

Sementara itu di sebuah rumah di kompleks BSD Tangerang.....

Pov tina

"Aku mendapat firasat tidak enak nih, ada apa ya? ", ucap wanita yang kini perut nya membesar karena kehamilan nya memasuki 3 atau 4 bulan.

Di rumah tersebut kedua orang tua wanita saat ini ikut menemani anak nya setelah mengetahui sang putri nya kini sedang berbadan dua.

"Pa, ma.... Kok tina merasa ada sesuatu yang membuat tina merasa kehilangan ko hadi seperti waktu koko meninggal ma, pa", ucap ku menjelaskan kegelisahan hati ku saat ini.

Seketika ada telpon yang berdering di hp tina, dan ia mengangkat telpon tersebut.

"TIDAAAAAKKKKKKK...... KO HADI......", teriak ku histeris setelah menerima telpon tersebut dan seketika tubuh ku ambruk tak sadarkan diri.

.
.
.
Ditempat lain di kawasan puncak bogor.... disebuah rumah penduduk....

"Abah siapa itu bah?", ucap wanita tua bertanya pada lelaki tua yang sedang menggendong seorang lelaki muda.

"Abah temukan ia tergeletak di kebun abah... ambuk, cepat kita barimgkan ia disana ambuk". Ucap pria tua itu memerintahkan istri nya membantu nya untuk membaringkan lelaki itu di tempat tidur tersebut.

"Ini ada kalung nya bah, nama nya kok seperti nama adik ku bah", ucap wanita tua itu setelah melihat kalung yang dipakai lelaki itu.

"Nanti kita tanya dia kalo sudah sadar ya mbuk", ucap lelaki tua itu menjawab omongan istri nya.



---- ¤¤¤¤¤¤¤ -----



END
Akan dilanjutkan di session ke dua.... di threads yang ini juga....

Terima kasih sudah mengikuti cerita ala kadar ini, semoga reader semua bisa menikmati, mohon maaf jika dalam penulisan dan pembuatan cerita nya masih banyak kekurangan nya.

Salam semprot buat suhu-suhu semua..... rad76
 
Terakhir diubah:
Ini part akhir untuk session 1.... nanti di lanjutin ke part berikut nya session 2 setelah tokoh utama lain nya ricky dan bella bergadung di PT. IGL suhu...

Iya kangen nih sama julia...heheheheh
akhirnya poligami..hehe..win -win :p
 
Bimabet
Iya suhu... beberapa hari yang lalu ane terserang flu berat... Ini saja masih dalam pengobatan, nanti akan ane lanjutin jika kondisi fisik ane sudah membaik.
GET WELL SOON broo ditunggu update mahakaryanya, take ur time to recover, but please don't stop the story :)
cheers
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd