Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

SOFI, IBU MUDA HAUS BELAIAN

papaweekend

Pertapa Semprot
UG-FR
Daftar
1 Jul 2019
Post
5.363
Like diterima
20.883
Lokasi
Jakarta Jogja
Bimabet
Request dari salah satu member, semoga bisa dinikmati..
------------------------------------------------------------------



KISAH SOFI, IBU MUDA HAUS BELAIAN



Jam 11 siang si anak sulung Aldi tiba-tiba kembali ke rumah bersama temannya, Rian. Mereka berdua memang sahabat sejati dari kecil. Mulai dari SD sampai lulus SMA mereka berdua satu sekolah, bahkan satu bangku. Hari-hari ini memang menjadi hari yang cukup santai bagi mereka berdua dimana pengumuman masuk kampus baru akan diumumkan pada bulan depan.

"Lho katanya mau mau pada pergi ke reuni? kok balik lagi?" tanya Sofi, mama Aldi yang baru keluar dari kamar mandi dengan masih memakai handuk menutupi tubuhnya. Rambutnya masih basah habis keramas. Harum wangi shampo yang dipakai semerbak menyeruak ke seluruh ruangan.

Sofi adalah seorang ibu muda berumur 38 tahun. Memiliki dua anak bernama Aldi, 17 tahun dan Fani yang masih berumur 1 tahun. Si bayi Fani baru saja tidur setelah Sofi menyusuinya. Bayi umur 1 tahun memang masih dua kali jam tidur siangnya, jadi seusai Sofie beberes rumah, nyusuin, dan Fani tidur, Sofie baru bisa memanjakan diri untuk mandi dan luluran.

Sofi memiliki perawakan tubuh seperti anak muda namun sedikit montok. Dia menikah waktu umur 20 tahun dengan seorang pria pelaut yang kadang pergi beberapa bulan untuk berlayar.

Enam bulan ini menjadi bulan yang berat buat Sofi karena ditinggal berlayar oleh suaminya. Namun untungnya ada Aldi anak sulungnya yang sudah beranjak dewasa. Dia bisa menjadi sosok kepala rumah tangga kala bapaknya berlayar. Sofi hanya bisa memanjakan diri untuk merawat tubuh dikala suaminya berlayar. Jadi nanti kalau pas pulang, dia akan menjumpai istrinya yang semakin hari semakin cantik dan seksi.

Dengan perawatan yang rutin inilah sosok Sofi yang berumur 38 tahun seperti masih 20 tahun. Bahkan kalau disandingkan dengan anaknya, mereka seperti kakak beradik.

"iya nih ma, ternyata kita salah tanggal, kirain hari ini. ternyata besok reuniannya. Jadi, kita balik lagi aja kesini" Jawab Aldi sambil menyalakan TV di ruang tamu bersiap untuk bermain PS sama Rian.

Memang sehari-hari kalau sedang main di rumah Aldi, mereka berdua bermain PS. Kebiasaan yang sudah tertanam sejak SD.

"Maaf ya tante jadi ganggu nih tiap main kesini. hehehe" Sambung si Rian yang sudah bersiap di depan TV juga.

"Iya gapapa, asal jangan berisik ya. nanti Fani bangun. Habis tante nenenin tadi. Masa harus nenenin lagi, ntar lama-lama kempes nih nenen." Jawab Sofi sambil memegang payudaranya yang kurang lebih berukuran 36 B tentu saja masih dalam posisi memakai handuk saja.

"Mama ih, malu-maluin aja di depan temen Aldi.." Protes anak sulungnya melihat kelakuan mama yang dipandangnya kurang elok.

Sofi berlalu dan masuk kamar untuk memakai baju. Posisi kamar Sofi dan ruang TV kurang lebih berjarak 3 meter. Dari ruang TV, pintu kamar Sofi sangat nampak jelas. Sofi menutup pintu namun tidak terlalu rapat, sehingga masih ada celah sedikit hingga Rian yang sedang persiapan main PS tertegun melihat tubuh indah Sofie telanjang bulat. Dia seesekali melirik ke arah pintu kamar, menikmati proses bagaimana Sofi memakai daster merah muda tanpa BH. Tubuhnya untuk ukuran ibu muda sangatlah proporsional. Payudaranya tidak terlalu turun, dan nampak sekilas, Rian melihat vagina Sofi masih rapi, dan berambut halus. mungkin karena efek dulu lahiran kedua anaknya melalui operasi cesar.

“Hoeeyy jangan melamum” bantak Aldi mengagetkan Rian yang tiba-tiba buyar pikirannya. Lalu tergagap-gagap memegang stick PS.

“Anjiing, kaget gue. Jangan ngagetin napa” jawab Rian

“Lagian ni udah kebobolan malah diem aja, dah tuh lanjut.” Balas Aldi

Sofi dari dalam hanya tersenyum saja melihat tingkah polah kedua anak itu. Dia sengaja tidak menutup rapat pintu untuk melihat reaksi Aldi melihat tubuhnya.

Aldi yang memiliki perwakan tinggi sedikit kekar dan sedikit kumis tipis menarik hati Sofi karena mirip dengan sosok suaminya.

Sofi keluar melewati doa bocah itu yang sedang main PS. Dasternya yang menerwang terlihat jelas lekuk tubuhnya. Hal itulah yang memnuat Rian hilang konsentrasi. Penisnya mulai tegang melihat ibu sari teman sepermainannya.

“Goooooll lagiiii.. yeeeeeeah.. “ sontak Aldi membuyarkan lamunan Rian kembali.

“Aduuh kemasukan lagi” rian bergumam lemas.

Tak berselang lama terdengar adik Aldi menangis,

“Oweeee oweee oweeekk” suaranya keras membuyarkan konsentrasi Sofi yang sedang menyapu teras rumah.

Tak perlu waktu lama, Sofi berlari masuk rumah dan kamar.

Digendongnya si Fani dari tempat tidur dan dibawanya keluar kamar.

“Tuh kan kalian sih berisik, jadi bangun kan dedeknya” Sofi ngomel sama Aldi.

Sofi duduk di sofa depan TV, sambil nyusuin anaknya yang masih nangis saja. Payudara indah Sofi pun nampak jelas di mata Rian air susu yang keluar banyak membuat Rian menelan ludah berkali-kali.

“Aduuuhhh ternyata eek nih dedeknya. Mana pampers habis lagi” Sofi ngomel.

“Aldi kamu beliin pampers sana, sekalian belanja bulanan buat rumah.” Kata Sofi kepada Aldi yang dibalas gumaman sama Aldi.

Kalau sudah begini Aldi tidak bisa menolak. Agar terlihat sebagai anak baik, Aldi selalu menurut kata orang tuanya.

"Aku ikut ya di." sahut Rian tiba-tiba kepada Aldi.

"Kamu gak usah ikut, temenin tante disini aja. jagain tante ya." Sofi memotong jawaban sebelum Aldi menjawab.

Tak lama kemudian, Sofi membersihkan sisa eek Fani, lalu mencatat apa saja yang harus dibli oleh Aldi di Giant Supermarket. Catatannya terlihat sangat banyak. Lalu Sofi memberikannya ke Aldi sekaligus memberikan kartu ATM untuk membayar nanti.

"Banyak banget yang mau dibeli ma, ngga salah nih?" Protes Aldi.

"Udah sana, jangan sampai ada yang ngga di beli ya di catatan itu." Ujar Sofi kepada Aldi yang ditanggapin dengan anggukan kepala tanda pasrah.

Kemudian Aldi pun berangkat sendirian, tanpa ditemani Rian.

Fani yang dinenenin di sofa lama-kelamaan terlelap tidur. Dipindahkanlah dia di kamar. Sofi yang sudah kelelahan daritadi menghela nafas panjang di sofa.

Dasternya yang menerwang terlihat jelas di mata Rian yang dari tadi hanya sibuk memperhatikan dan menahan hasrat terpendamnya.

Kancing dasternya masih terbuka, sengaja tak dikancingkan agar cepat kalau nanti tiba-tiba Fani bangun.

"Tante," Rian tiba-tiba berkata.

"tante, cantik sekali . dan seksi" Ungkap Rian dengan gagap.

Dia tidak bisa menahan libidonya yang sanagat tinggi.

"Terima kasih ya. Kamu juga ganteng, gagah. Pasti deh penis kamu gede." Balas Sofi sambil berkedip menggoda Rian.

"Sino dong deket tante sini, coba pijitin tante yang capek ini" Pinta Sofi yang diikuti oleh anggukan Rian.

Kemudian Rian pun memijit bahu Sofi. Badan Sofi sedikit hangat efek keringat yang bercucuran di tubuhnya. Tetesan keringat mengucur dari dahinya menetes ke pipi yang langsung dibasuh dengan tangan Rian.

"tante harum sekali badannya. Pengen cium nih te.." Bisik Rian ke telinga Sofi diikuti lekukan tubuhnya pertanda mulai horny.

"kamu so sweet sekali sih Rian" Ucap Sofi sambil memegang celana Rian tepat di bagian penisnya yang sudah tegang.

"tante, aku pengen nenen" Pinta Rian merengek kepada Sofi

"Sini sayang, nih nenen buat kamu" Sofi lalu membuka semua kancing dasternya.

Payudaranya yang indah membuncah di depan mata Rian. Tak kuasa menahan libido yang tinggi, Rian pun menjilati dan menghisap puting Sofi.

Air susu keluar dari putingnya, sangat deras. memenuhi mulut Rian.

Sofi pun menikmati enaknya dijilat dan disedot putingnya oleh lelaki teman anaknya.

"aaaaahhh.... mmmpphhh... ayo jilatin sayang... sedot terus susu aku... rnak banget..” desahan Sofi sambil matanya merem melek.

Posisinya rian dipangkuan Sofie, sambil nyusu dan tangan Sofi meraba-raba penis Rian yang tegang.

"enak banget sayang susu kamu.. aku pengen nyusu terus... ahhh... mmpphh.." Ucap Rian kepada Sofi diiringi dengan pelucutan celana Rian.

Tak kuasa menahan hawa nafsu, Sofi pun langsung mengulum penis Rian yang tegang, sedangkan Rian sekarang menjilati vagina Sofi yang tertata rapi, berbulu halus dan sangat terawat.

Kali ini vagina Sofi sangat becek, basah oleh kilatan Rian, sedangkan penis rian saat ini sangat tegang lebih dari biasanya. Mungkin ini karena kali pertama dia ML dengan wanita yang usianya jauh diatasnya.

"'ahhhhh ammmppphh... enakk... uuhhh terusss sayang... teruuuuuuuuuss... mmmppggg...aaahh ahhhh ahhha... mmppphh.. becek banget nih sayang.." Rintihan Sofi

"aku udah ngga tahan sayang... ayo masukin penis kamu ke memek aku.." pinta Sofi kepada Rian.

Mereka pun sekarang berposisi WOT, dengan Rian posisi duduk di sofa. Didepan muka payudara Sofi siap untuk dihisap.

Sofi pun memasukkan penis Rian ke dalam vaginanya,.. dan Rian menghisap puting Sofi.

“aaahhh.... hhhhmmmhh... enak sayang.. aaccchhh... terus isep sayang... aku goyang. Kamu ganteng banget sih... ummmmhh..” Sofi mendesah menikmati pergumulan siang itu.

Rian yang tak kuasa menahan hasrat tak sengaja menggigit puting Sofi. Sofi pun menjerit, tapi jeritannya berbeda, bukan jeritan kesakitan, namun jeritan kenikmatan.

Goyangan Sofi makin kencang, hingga terdengar suara plook ploook plokkk... tanda vagina Sofi sangat becek.

"aahhhh ahhh ahh... mmppphh aku mau keluar sayang... mmpppghhh.. aaahhh... enaaaakk auuuuwrrrhhhh hhhhhmmrppphh.. hhhhrrggg.... aahhh ahhh....banjir sayang.. basah semua..." ucap Sofi diiringi dengan getaran tubuhnya, kakinya menggigil gemetar seiring dengan keluarnya cairan dari vagina Sofi yang terasa hangat.

"Aku sudah lama gak merasakan orgasme senikmat ini sayang.. makasih. ya.. km perksa sekali..." ungkap Sofi kepada Rian yang diiringi kuluman bibir keduanya.

Keduanya melakukan apa yang dinamakan french kiss.

"hmmmpphh... tante,, kamu binal sekali tante... aku perkosa kamu ya tante..." ucap Rian kepada SOfi.

Rian pun sekarang diatas, sedangkan Sofi duduk dengan mengankat kedua kakinya. mengangkan lebar.

Nampak vagina basah dengan bulu halus yang juga basah.

Rian yang seaka kesetanan langsung menhunjam vagina Sofi dengan kencang..
Jleeb jleeebb.

"aahahhhhh ahhhhh enak banget... aahhh... aku ga tahan..." rintih SOfi..

Rian langsung menggoyaangkan penisnya, gerakannya dipercepat, sangat cepat hingga sofa nya bergesar menjauh dari TV.

"ahh.. aku perkosa kamu... tante binal... Ahh... enakk.." Rian lalu meremas payudara Sofi.

Keduanya hanyut dalam kenikmatan duniawi. Cucuran keringat keduanya beradu, menghangatkan suasana yang tiba-tiba hujan deras diluar sana.

"ahhh sayang.. keluarin di dalam saja sayang.." Pinta Sofi kepada Rian.

"iyaa sayang... sebentar lagi keluar.. ahhh ah aaaahhh... mmppprrr..." Rian berujar diikuti dengan keluarnya cairan sperma di dalam vagina Sofi..

Croooott croooott....
Sperma Rian keluar luber ke mulut vagina Sofi..

"ahhhh kamu hebat banget sayang.." Sofi memuji rian yang sekuat tenaga mengankat tubuhnya yang mulai lemas.

Keduanya lalu istirahat, menghela nafas panjang. Lalu mereka berdua bersih-bersih badan di kamar mandi.

Selesai bersih-bersih, Sofi dan Rian pun duduk kembali di sofa depan TV.

"Aku kagum sama tubuh tante, sudah punya anak dua tapi masih sekel begini." Puji Rian kepada Sofi.

"Akh kamu bisa saja,. makasih ya sudah muasin tante.. kapan-kapan kalau kamu ada waktu main kesini saja, pas Aldi pergi ya.." Balas tante dengan kerdipan mata menggoda.

"iya pasti tante. " jawab Rian dengan yakin.

"Itung-itung sebagai pengganti om dalam memuaskan hasrat sex tante." lanjut Sofi diikuti dengan kecupan mesra ke bibir Rian.


---End----
 
bisa dilanjut bos dgn mama sofi nya bisa dgn pak rt satpam atau tukang sayur
 
terima kasih apresiasinya
 
Lanjut ceritanya Suhu. Cerita yang sangat mantap
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd