Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Suami Kedua Istriku (Re Upload)

Suami Kedua Istriku - Final Set

---

Agus terbangun pagi itu, sinyal kandung kemihnya yang penuh membuatnya bangun, Agus terkejut saat mendapati sebuah lengan halus melingkari tubuhnya, Agus mengenal dengkuran halus seseorang di sampingnya, Linda!!

Agus menyingkirkan lengan Linda perlahan, dengan beringsut Agus turun dari ranjangnya, setelah selesai mengosongkan kandung kemihnya Agus kembali ke ranjang, sejenak dia berdiri memperhatikan istrinya Linda yang sedang tidur, entah sejak kapan Linda tertidur disampingnya, seingatnya tadi malam dia tidur sendirian, Agus sungguh tak menyangka Linda kembali ke pelukannya, seulas senyum tersungging di bibir Agus, dilihatnya jam dinding di kamar Hotel tersebut, baru jam setengah enam pagi.

Agus menyibakkan gorden kamar, susana gelap terlihat di luar, lampu-lampu jalan masih menyala, Agus kemudian mengangkat sebuah kursi dengan perlahan dan meletakan kursi tersebut disisi ranjang, Agus memandangi istrinya yang tengah tertidur pulas, raut wajah Linda terlihat bahagia, Agus pelan-pelan menyibakkan sedikit selimut Linda, rupanya Linda tak mengenakan apapun di balik selimut ini, mata Agus nanar saat melihat bercak merah kehitaman terjejak di bongkahan montok payudara istrinya. Bercak-bercak tertinggal itu adalah bukti dahsyatnya pertempuran di kamar sebelah, Agus bertanya-tanya dalam hati, apakah Linda sempat bertempur kembali saat dia tertidur?

Agus membelai lembut rambut Linda, belaian itu membuat Linda terbangun, dengan memicingkan mata sedikit Linda tersenyum dan menggenggam tangan Agus.

“Papah kok udah bangun.” Tanya Linda.

Agus melihat seolah istri cantiknya ini sangat letih, “mah, kapan mamah kesini, kok tau-tau udah ada disini?” Agus balas bertanya.

“Tadi jam 3 kalau gak salah pah.” Jawab Linda lirih, suaranya seperti bergumam.

Agus hendak bertanya lagi namun diurungkannya saat melihat Linda mulai mendengkur kembali, Agus tersenyum melihat misinya sukses. Apa yang tersaji tadi malam adalah diluar ekpektasinya, fantasinya melihat istrinya berhubungan badan dengan pria lain telah sukses, malah semua yang disaksikannya tadi malam lebih bagus dari bayangannya.

Agus kembali naik ke ranjang dan masuk ke selimut, dipeluknya tubuh istrinya dengan erat, entah kenapa rasa cinta dan sayangnya pada Linda semakin bertambah, ingin rasanya Agus bercinta dengan Linda saat ini juga, namun wajah Linda terlihat sangat letih, Agus tak ingin menganggu istirahat Linda.

“Jam 3 pagi?” Agus terngiang ucapan Linda tadi, “Kayaknya permainan ronde kedua berakhir sebelum tengah malam, apa Linda melanjutkan kembali ronde ketiga tanpa sepengetahuannya?” memikirkan itu, kontol Agus menegang, adegan-adegan mesum terbayang dalam benaknya, hingga akhirnya tanpa sadar Agus kembali terlelap.

Agus terjaga saat sinar mentari terasa hangat menerpa wajahnya, Jam dinding menunjukkan hampir pukul delapan pagi, Agus mengucek-ngucek matanya, sejenak dia melihat ke samping, Linda tak ada disisinya.

“Apa aku ngigo ya tadi malam?” benaknya, baru saja Agus hendak turun dari ranjang, pintu konekting terbuka, Linda terlihat terkejut mendapati suaminya telah bangun, Agus memandang Linda yang tengah merapikan rambutnya.

“Mamah dari mana?” tanya Agus, sambil mencari-cari sendal hotel yang berserakan, setelah ketemu Agus mengenakannya dan menuju ke toilet.

“Mamah abis ke kamar sebelah, mau ambil barang mamah yang ketinggalan.” Jawab Linda.

“Mah, tadi malam mamah tidur disini kan, papah soalnya bingung apa ngigo atau emang mamah disini.” Tanya Agus dari dalam Toilet.

“Apa pah,” teriak Linda yang tak mendengar jelas pertanyaan suaminya.

Agus berjalan mendekati Linda yang sedang merapihkan wajahnya, “Tadi malam mamah tidur disini kan?”

“Ya lah, mamah kan semalam tidur disamping papah, trus mamah bangun, ingat ada sesuatu yang ketinggalan di kamar sebelah.” Jawab Linda, “pah kita sarapan yuk, mamah udah laper nih.” Ucap Linda setelah selesai merapihkan wajahnya.

“Mas Roy gak sekalian dibangunin mah, ikut sarapan.” Tanya Agus.

“Biar aja pah, nanti juga kalau bangun dia bisa nyusul ke bawah, yuk pah.” Istriku kemudian berjalan menuju pintu keluar, Agus mengikuti istrinya.

“Kupon Sarapannya gak lupa kan mah.” Tanya Agus yang dijawab Linda dengan mengibaskan dua kertas kecil di tangannya. Agus kemudian menyambar hpnya dan keluar menuju tempat sarapan.

***

Agus dan Linda telah selesai menghabiskan sarapannya, suasana restoran pagi itu tak terlalu ramai, kolam renang yang berada tepat di depan restoran juga terlihat lengang, hanya ada beberapa anak-anak ditemani orang tua mereka sedang asik bermain, sepertinya pengunjung hotel juga tak terlalu ramai, maklumlah ini kan bukan bulan liburan.

Agus memperhatikan Linda yang sejak tadi termenung melihat anak-anak yang bermain di kolam renang.

“Mah, kok bengong sih?” tanya Agus, Linda hanya menjawab dengan senyum manisnya, sebenarnya Agus ingin bertanya tentang pendapat istrinya itu mengenai live show tadi malam, Agus ingin tahu apakah istrinya menikmati semuanya? Namun rasanya jawaban itu sudah Agus dapatkan dari sikap dan raut wajah Linda yang terlihat berseri-seri dan lebih segar dari biasanya.

Entah kenapa, saat ini Linda terlihat begitu cantik dimata Agus, satu dasawarsa telah dilalui bersama perempuan ini, dan kini di mata Agus , istrinya itu terlihat begitu segar, cantik dan menggairahkan.

“Pah kok malah bengong liatin mamah?” suara Linda mengejutkan lamunan Agus.

“Hehehe, mamah kelihatan semakin cantik dan seksi.” Bisik Agus lirih.

“Apaan sih papah.” Pipi Linda merona memerah, Agus mengenggam jemari Linda, dan menatap istrinya dengan mesra, begitupun Linda yang juga menatap suaminya.

“Mamah seneng kan?” tanya Agus.

Linda hanya menganggukan kepalanya, dan tersenyum kecil pada suaminya, “makasih ya pah.”

Agus balas tersenyum, “Pah yuk kita balik ke kamar, mamah mau mandi nih, dah gerah.” Ucap Linda kemudian.

“Ya udah mamah ke kamar dulu, papah mau merokok sebentar.” Jawab Agus.

“Jangan lama-lama ya pah,” Ucap Linda yang kemudian berdiri, mereka meninggalkan restoran tersebut, Agus menuju halaman Lobby, sedangkan Linda menuju kembali ke kamar.

***​

“Selamat pagi pak.” Sapa seorang satpam hotel dengan nada ramah.

Agus balas menyapanya, “pak numpang merokok sebentar ya.” Ucap Agus kemudian menawarkan rokok pada satpam tersebut.

Satpam tersebut menolak dengan halus, “silahkan pak, kalau saya tidak merokok pak.”

Agus kemudian menyalakan rokoknya, suasana depan lobby terlihat cukup ramai, beberapa mobil terlihat menjemput atau menurunkan tamu hotel, sebenarnya Agus sengaja merokok memberikan ruang bagi Linda untuk bermesraan dengan Roy untuk yang terakhir kalinya, Agus juga sempat menulis chat pada Roy agar mengabarkan padanya jika permainan akan kembali dimulai.

Seorang pria duduk bergabung di dekat Agus, “pak bisa pinjam koreknya.” Tanya Pria tersebut, Agus menyerahkan korek apinya pada orang itu, “terima kasih pak,” tak lama pria itu mengembalikan korek Agus, sebuah notif chat baru terdengar di hp Agus.

“Pak, sepertinya permainan akan berlanjut, mohon izin ya pak.” Isi chat dari Roy, dalam chat tersebut roy juga mengirim foto Linda yang tengah menyepong kontol Roy sambil berlutut di sisi ranjang, Agus sedikit terkejut juga melihat foto tersebut, walau dia memang sengaja memberikan ruang bagi mereka berdua, namun Agus tak menyangka Linda begitu haus dengan seks.

Agus mematikan rokoknya, dia sudah bertekad untuk ikut bergabung dengan mereka, Agus kemudian melangkah ke dalam hotel menuju lift yang akan membawanya ke lantai atas menuju kamarnya.

Lift berhenti di lantai tempat kamar Agus berada, Agus berjalan perlahan menuju kamarnya, kebetulan kamarnya tak jauh dari lift, Agus membuka pintu kamarnya perlahan, alunan sayup musik dari hp terdengar, Agus mengendap-ngendap mendekati asal suara tersebut, semakin dekat, terdengar sayup-sayup erangan dan rintihan Linda.

Berjingkat-jingkat Agus melangkah masuk ke kemar Roy, dilihatnya pemandangan yang sungguh menggetarkan syahwat, istrinya yang cantik sedang memeluk tubuh pria yang tengah menindihnya, suara erangan dan lenguhan terdengar berlomba dengan suara lagu dari Hp.

Agus menatap nanar ke arah ranjang tempat kedua insan berlainan jenis itu tengah bergumul, Linda kini memagut bibir pejantannya dengan ganas, begitu terhanyut hingga Linda tak menyadari kehadiran Agus.

Agus membuka bajunya, dan dengan cepat menurunkan celana pendeknya, di hampirinya arena pergumulan tersebut, sesaat kemudian Linda menyadari ada orang lain di sini, sedikit terkejut Linda melihat Agus telah bugil, ada rasa malu dan bersalah pada diri Linda saat itu.

“Pahh..” ucapnya parau, sapaannya bercampur dengan erangan dan rintihan, ayunan kontol Roy dalam memeknya sungguh terasa nikmat, membuat malunya seolah sirna bagai debu tertipu angin, Roy memberikan akses bagi pemilik syah wanita yang tengah digumulinya untuk bergabung.

Agus menyodorkan batang kontolnya pada istrinya yang tengah menikmati kontol lain di memeknya, Linda tahu suaminya juga perlu dirinya, linda begitu mencintai suaminya, di genggamnya batang kontol Agus yang mulai menegang.

Kini Linda beringsut bergerak sedikit ke atas, hingga kepala Linda tepat berada di bawah kontol Agus, sedangkan Roy berpindah sedikit, dan mulai membenankan kembali kontol besarnya ke memek Linda yang semakin merekah dan basah.

Linda menyedot dua buah biji Agus begantian, kepala Linda terjuntai sedikit disisi ranjang, agus menyelupkan kontolnya ke mulut istrinya yang terbuka, Agus memompa kontolnya ke mulut Linda, sedangkan Roy memompa memek Linda dengan cepat, Dua orang Pria dan satu wanita kini tengah berlomba memuaskan dahaga syahwatnya masing-masing.

Agus mencabut kontolnya dari mulut Linda, dia berjongkok melumat mulut istrinya yang basah oleh liur, Linda membalas lumatan suaminya dengan penuh birahi, rasa nikmat di memeknya membuat Linda bagai seorang Jalang yang haus kontol, kini telah lenyap rasa sungkannya, Linda membiarkan dua orang pria di hadapannya merengkuh kenikmatan dari kehangatan tubuhnya.

Linda menjerit-jerit sambil meremas payudaranya, tumbukan kontol Roy begitu dalam menembus memeknya, “enak mah..” tanya Agus sambil mencengkram erat wajah Linda.

“Enak banget pah, mamah..ohhhh....rasanyaa...mau,.........pipis...........ahhhhhhhh.” Linda menjerit-jerit bagai kesurupan, ketika Roy tanpa ampun memompa kontolnya dengan gerakan cepat dan konstan, kedua pasang kaki Linda yang menggantung di bahu Roy menegang dan kemudian mengejang.

Agus melihat mulut istrinya ternganga, mata Linda terpejam erat, Linda seolah menjerit namun tak keluar suara, sesaat kemudian tubuhnya terangkat ketas melengkung berbarengan dengan jeritannya. Tubuh Linda gemetaran, terdengar geraman tertahan dari mulutnya, sesekali tubuh indah itu mengejang.

Roy kemudian membalikkan tubuh Linda hingga menungging, Aguspun naik ke ranjang, Linda dan Roy sedikit beringsut mundur, kini tangan Linda mengocok kontol Agus yang tengah berbaring, di belakangnya Roy mulai menyodok memeknya kembali, Linda berganti-ganti menghisap dan mngocok kontol Agus, sodokan kontol Roy terasa semakin cepat membombardir memeknya, gelombang orgasmenya mulai berdatangan kembali, Linda menengadahkan kepalanya sambil terus mengocok kontol Agus.

Sura erangan dan rintihan Linda semakin membuat kontol Agus tegang, bagai bintang porno, Linda melahap kontol suaminya dengan bernapsu, syahwatnya telah membakar seluruh rasa malunya, kini Linda hanyalah ingin menuntaskan birahinya.

Suara kecipak akibat tumbukan kontol Roy didalam memek becek Linda semakin menambah mesum ruangan ini, peluh semakin membanjir di tubuh mereka, padahal ruangan kamar ini ber AC, namun panasnya gairah mengalahkan sejuknya ruangan.

Linda menjerit tertahan, suaranya tersumbat oleh kontol Agus yang tengah di lahapnya, Kontol Roy semakin cepat menyodok memeknya, Agus sungguh tak mampu lagi menahan ejakulasinya, akhirnya dengan hentakan pantatnya, seluruh sperma Agus berhamburan keluar menembak kerongkongan Linda, membuat Linda terbatuk batuk.

Agus tanpa ragu melumat kembali mulut Linda yang penuh dengan spermanya sendiri, pertama kali dalam hidupnya, Agus baru mengetahui rasa spermanya sendiri, namun Agus tak peduli, Linda kini tengah didera gelombang orgasmenya kembali, deru napasnya terengah-engah, Linda membalas lumatan suaminya, tubuh mengkilat Linda semakin berguncang, Roy semakin kencang menumbuk memek Linda.

Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh....enak banget ngentotttttttt.” Linda meracau bagaikan seoarang jalang murahan, seluruh tubuhnya bergetar hebat, bersamaan itu Roy terdengar menggeram, kemudian buru-buru mencabut kontolnya dan Crottt, cairan putih yang encer membasahi punggung mulus Linda, sepertinya sperma Roy telah banyak tercurah sejak kemarin.

Roy ambruk terlentang di sebelah Linda, dadanya kembang kempis seiring napasnya yang memburu, begitupun Linda yang terkulai lemas di paha Agus, ketiganya berbaring diam, suara dengus napas mereka saling sahut menyahut.

***​

Linda menunggu di mobil, mereka bertiga baru saja checkout, Linda memperhatikan suaminya yang tengah berbincang dengan Roy.

“Mas Terima kasih ya, mas memang benar-benar profesioanal, sepertinya istriku menyukai mas, apa di lain waktu saya bisa memanggil jenengan lagi? “ tanya Agus sambil bersalaman dengan Roy.

“Maaf pak, saya hanya bisa bertemu sekali ini saja pak, saya gak bersedia untuk repeat order, nyuwun sewu pak.” Jawab Roy.

Roy melihat sepertinya Agus tersinggung dan salah paham dengan jawabannya, “maaf pak, bukan saya menolak, tapi itu sudah prinsip saya, saya gak mau jadi terlibat emosional pak, hingga nanti saya malah gak profesional.” Ucap Roy.

“Maksud mas Roy?” tanya Agus yang belum paham maksud pria itu.

“Kalau saya reguler berhubungan intim dengan mbak Linda, ada kemungkinan kita bakalan terikat batin dan emosional pak, itu saya hindari, bapak paham kan maksud saya? nyuwun sewu bukan bermaksud apa-apa,” Roy mengatupkan kedua telapak tangannya.

Agus rupanya paham maksud ucapan Pria didepannya ini, Agus menghargai prinsip pria ini. “Baiklah kalau gitu, saya permisi dulu ya, terima kasih mas.” Ucap Agus kemudian.

Linda yang berada di mobil melihat suaminya berjabat tangan dengan Roy, sesaat kemudian Roy naik taksi setelah sempat melambaikan tangan pada Linda.

Agus kemudian menghampiri mobilnya, dan masuk bersiap untuk pulang, Linda menoleh pada suaminya mencoba bertanya, Agus hanya tersenyum kepadanya, “yuk kita pulang, jemput Alexa dulu ya di rumah opahnya.” Ucap Agus, Linda diam saja dan menyetel kursinya hingga rebah, tubuhnya kini terasa letih.

----

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd