Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG subur naik haji

Status
Please reply by conversation.
mantap banget gan .. , ikut antri menunggu sambungan nya ..
 
lanjut suhu.... request ..... cerita si doel anak sekolahan dunk...
 
Terimakasih sudah mau mampir ke layar tancep sederhana ane,,, dan mohon maaf terlambat update.
Dan saya lebih suka dipanggil "agan" :D
 
*Masih Flashback*

Di ambil lah kursi dan didekatkan dengan meja makan tempat umi Raya sedang mengangkang ditusuk-tusuk sebatang wortel, mata ujang tak berkedip sedikitpun sementara penisnya semakin tegak membayangkan bahwa ia adalah wortel dan sang pemilik merasa kasian hanya bisa mengelus dan berkata dalam hati "sabar nak"

"Jangghhh,,, kamu pengenhhh? Pengen beginianhh ahhhhh uhhhh" umi Raya bertanya menggoda.
" emmmhh pengen sih nyahhh, tapihhh ga enak sama tuan,,," jawaban ujang menahan birahi
"Hihiihii sabar ya jangg,, belum rejekinya,,, mmmmuach slurpsshhh," umi Raya mencucup sisa cairan yang menempel jari nya.
"Yuk lanjut lagi janghhh,, ahhhhhh mmmmhhhhh enak banget jangghhh, ihhhhhh" tangan umi Raya mulai menuntun wortel itu keluar masuk, sedangkan Ujang terus mengocok batang kemaluan nya sampai membengkak seperti singkong.
"Ouuhhhh,,, gedhe banget Ujanggg,, mau umi bantuin ga? Kayaknya kesulitan gituhhh,,, " umi Raya turun dari atas meja makan namun wortelnya masih menancap seperti wanita memiliki penis.

Keadaan semakin memanas ketika nyonya rumah itu duduk bersimpuh tepat dihadapan pembantunya yang sedang sibuk mengeluarkan isi dalam batang kejantanan nya,,. Disibakan rambutnya yang indah ke telinga agar tidak menghalangi aksi kemudian dengan tatapan mata yang menggoda dia semakin mendekatkan jarak antara wajah dan penis, semakin dekat dan semakin pasti mulut umi Raya membuka dan akhirnya mencaplok penis yang ternyata pas dimulutnya,,

"Haphhss mmmmhhhhhh slurpssss,, flopshhh ahhhhhh, gedhe banget nih,, haphhh mmmmmmhhh hmmmmm " terus dikulumnya penis yang tegak hitam sambil menyingkirkan tangan Ujang agar tidak mengganggu kuluman seksi bibirnya,. Sedangkan Ujang tak tau harus berbuat apa,, karena dia sedang dilanda birahi hanya bisa mendongak pasrah atas perlakuan majikan perempuan yang binal tersebut.

"Flopsssshhh,,, mmmmmmmhhhh crupppssss,, enak kan Janggghhh,, ayo buruan muncratin" penis itu terus disedot mulai dari kuluman terdalam sampi bibir itu terlepas menimbulkan bunyi yang sangat menggairahkan.

"Nyahhh,,, Ujangghhh ga kuatttt, , mau keluar nih,,, ahhh permisiiiihhh,,, aarghhhhhhhh,, jang,,, an nyahhhh" tangan nya berusaha menjauhkan kepala sang nyonya rumah menjauh akan tetapi kepalanya semakin "men-deep throat" penisnya terasa sangat hangat dan
"Crotssss, arghhhhhh mmmmhhhh aghhhhh nyahhhhhhhh,, uoghhhhhh, " bersamaan dengan keluarnya air mani yang kental dia tertunduk membelai kepala umi Raya yang masih bertahan menahan air muncratan didalam mulutnya. "Glekhh" umi Raya melepas kuluman serta menelan sperma menyisakan sedikit dibibirnya begitu kental. Tersenyum nakal dia melap sisa cairan di sudut bibirnya,

"Banyaknya ihhhh,, kentel juga,,, pasti lama ga dikeluarin ya,,, hihiii"
"Ujang baru kali ini muncrat sebanyak itu,, abis liatin tuan ama nyonya main begituan,,"
"Emang biasanya gimana? Keluarnya dikit?"
"Iya nyah,, cuma bisa menghayal"
"Hihiii menghayal, hayalin apa atuh Ujanggg? Jangan umi lo ya hihiii" sambil beringsut mundur kakinya yang masih mengangkang dan batang wortel menancap itu dicabut "fluphss" keluarlah cairan kental yang agak bening tak kalah banyak. Ternyata tanpa di rangsang pun umi Raya mengalami orgasme yang sangat banyak.
"Hehehe" Ujang tertawa cengengesan menahan malu.

"Ihh dasarrr Ujang niihhhh nakal (mencubit paha kurusnya), hihiii sejak kapan sih? Masa ga ada yang lain selain umi?"
"Sejak saya melihat tuan dan nyonyah main di pekarangan samping malam-malam"

Umi Raya agak terkejut dan mencoba mengingat kembali benarkah dia pernah melakukan nya,,,
"Hmmmmmm,,, sebentar,,,,, oh iya yaa, umi baru inget, kamu kan baru kerja sebulan kan kalo ga salah,,, iya iya umi inget, dulu pas lagi masa pengantin baru, abah ngajakin umi nikmati bulan purnama, eh abahnya mala kebawa nafsu,,, hihiiii maaf ya jangggg,,, muuuuachhh" umi Raya mencium penis Ujang yang mulai melemah namun tak berubah ukuran nya dan mulai berdiri.

Umi Raya mulai memunguti pakaian dinas mulai dari baju dan jilbab biru miliknya yang berserakan sana sini, entah kemana sisa bra dan daleman lainya,,, sambil memunguti sesekali cairan itu menetes dari lubang vagina merah muda saat dia menungging. Sebelum meninggalkan ruang dapur dia berbalik memberitahu kan pada Ujang

"Jang,,, tolong nanti wortelnya dibuang aja,,, jangan dimasak,,,"

Ujang mengangguk sebagai tanda mengerti perintah sang nyonya, setelah membetulkan celana kolor dia memungut wortel dilantai yang sangat basah.

Keberuntungan seorang pembantu seperti Ujang tak berhenti sampai di situ saja, untuk malam yang lain Ujang pernah mendapati sang majikan sedang bercinta dengan sangat erotis di ruang keluarga. Saat itu umi Raya sedang sibuk mendengarkan suara di telepon dan abah dengan penuh nafsu menyodok-nyodokan penis kefalam vagina yang sudah sangat basah. Umi Raya berada diatas karpet dan bersandar di dudukan sofa, meskipun tusukan terlihat begitu menggairahkan namun hebatnya umi bisa menahan desahan nya agar tidak terlalu terdengar laean bicaranya ditelepon, bahkan saat membahas perihal rencana pengajian rutin.

Tak lama telepon ditutup direngkuhnya kepala sang suami untuk diajak berciuman panas, bibir mereka berdua saling beraksi, saling mencucup, dengan jilbab yang masih terpasang dan make up berantakan umi Raya meladeni permainan penis suaminya dengan mengimbangi goyangan memutar,, daster kusut dan atasan yang sudah turun sampai pinggang sesekali umi Raya melirik ke arah lemari di mana Ujang ragu-ragu dengan tangan gemetaran memegang nampan kopi dan teh. Dengan isyarat jari tangan memberitahukan agar ujang masuk saja jangan malu-malu. Melewati belakang tubuh tuan rumah diletakan nya nampan diatas meja, sebelum dia meninggal kan meja terdengar suara sang majikan,

" arghhh aghhhh ahhhhh ouchhhh abah keluar mihhhhh mmmmuac cupsss cupsssss mhhhhhhh,"
"Ahhhh ahhhh ahhhhh abah ahhhhh, mmmuach"
"Umi belum keluar?"
"(menggeleng pelan namun tetap tersenyum) abah puaashhh?"
"Iyahhh puashhh bangethh,, hmmmm jangghhh sini bentar ahhhhh fluphhhs! Elu sini bentar" ujang mendekat dan bersimpuh menatap kemaluan nyonya sedang merekah basah seperti bunga di pagi hari, begitu mengkilap meskipun hanya diterangi cahaya redup.
"Elu bisa kawin kan?! Lu coba gantiin gue bentar gue mau istirahat,,, "
"Abahhh? Ah,,, kok Ujang?" umi Raya agak terkejut.
"Iya tuan kenapa saya? Saya kann,,,"
" udah buruan sono, tuh tinggal dikit lagi muncrat,, umi ga usah takut,,"

Umi Raya pasang muka cemberut imut,,, seolah menolak padahal masih sangat bernafsu dan ingin sekali dijamah. Saat ujang mendekat dan mau membuka kolornya namun langsung dicegah oleh umi, karena dia tau betapa besarnya ukuran benda itu bisa-bisa longgar lubang vaginanya. Maka diletakan jari telunjuk di bibir ujang agar tak banyak bicara, lalu ketika wajahnya semakin mendekat ke wajah umi, umi menggeleng sebagai tanda bukan itu yang ia mau. Dia semakin bingung apa maunya, saat ia mundur ia melihat jari telunjuk itu menunjuk ke arah lubang basah. Maka tak butuh waktu lama untuk mengerti, Ujang menurut saja, ditundukan kepala mendekati selakangan, dengan posisi tengkurap dia mulai menjilati bibir bawah nyonya.

"Slurpphh,, ssssthh fluurrpphh mmmmhhh"
"Ahhhhh iya begitu Janggghhhh, ughhhhh terus jilatin yang bersih,,, bahhh,, istrimu di jilatin nihhhh"
"Slurppphh crupsssst crupsss,, sshhhh ahhhhhhh iya permisi nyaahhhh" Muhidin terkekeh mendengar desahan sang istri sedang memegangi kelala pembantunya diselakangan.

"Ahhhhhhhhhhhh janggg ayohhhh terushhhhhhhh,,, aihhhhh iyaaahhhhh terushhhhh mmmmhhh ahhhhhhh"
"Slupssshhhh,,, banjir nyahhhhh"

Pinggulnya terangkat sesekali menjemput bibir ujang agar terus menjilati barang kepunyaan nya, spertinya ia ingin sekali segera melepas isi cairan didalam vaginanya,,,
"Dikit lagihhh uUjanggghhhhhhhhhhh ahhhhhhhhh,,, sretttttttt sretttt cretttssssss arrrgggggghhhhhhhhhhh"
Ujang berusaha memegangi pinggul sang majikan yang menegang hingga tubuhnya ambruk terlentang sepenuhnya diatas karpet,,, tak dilepaskan oleh uUjanga wajahnya tetap melekat erat di selakangan sebagai balas budi waktu itu maka disedot semua cairan yang tersisa tanpa menyisakan sedikit pun jatuh menetes.

*kembali ke masa kini*

Mang Ujang yang sudah "berusia" melamunkan masa mudanya di keluarga ini. Sedangkan Rumana agak terkejut dan kemudian tersenyum kecil.

"Mang!? Mamanggg!???"
"Eh iya neng,,, kenapa?"
"Ngelamun sih ngelamun mangg,, tapi masa sampe segitunya" Rumanah menunjuk ke arah kolor.
"Hehehe aduhhh,,, kok,,, kok jadi gini" berusaha menarik narik kolornya agar penisnya tidak terlihat sangat tegang tapi apa daya penis sebesar itu pasti susah disembunyikan, sehingga dia cengengesan menahan malu.
"Mamang ihhhh,,, ga cerita tapi ngaceng,,, hihiii"
"Maaf atuh neng, bawaan lahir"
" hehe iya iya,,, (matanya masih melirik batang besar milik mang ujang) iyaudah deh mang Rum mau mandi dulu,, nanti kalo delivery nya datang ini uangnya, dan makanan taruh di meja makan aja" melangkah pergi meninggalkan pembantunya sendiri.

Mang ujang mengelus elus batangnya dari luar celana seakan bicara kepada batangnya
"itu mah jaman dulu tongg,,, sekarang nunggu jatah dari nyonya muda juga ga mungkin,,, kalo sama umi Yamah pas lagi butuhnya doank, sabar yaaa,,, kalo rejeki mah kaga bakal ke mana"

Lalu tiba-tiba

"Mang!? Rum lupa bentar lagi mau ke pasar jadi tolong siapin sepeda yaaaa, hmmmmm sama itunya buruan dituntasinnn hihiiii Rum ga bisa bantu kalo urusan begituan"
"Siap laksanakan neng,,, hehehe"

Muka mang Ujang memerah malu kepergok lagi elus elus batang.

------------

Sementara di sebuah pos Ronda dua hansip sedang ribut masalah sepele "nomer hape"
 
Bimabet
thanks buat ap det nya gan , semakin keren .. , romlah juga hot banget kalo di masukin cerita gan , sekedar usul dari nubie yang cuma bisa baca saja ..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd