CERBUNG SUMIYATI

[DIKA23]

Ternyata... Oh ternyata...
Isih podo ngabsen tho?

Ikut ngabsen para Senior diatas kalok begitu

 

[Byey]

Monitoring

 

[Remukan_rengginang]

Biasa nya cerita kayak gini rawan macet ...
Karena si ts, hrs garap apdetan dgn 2 bahasa.
He he he ...

Moga tidak ya

 

[ariaprawira]

Absen maning lah

 

[Lokalsaja]

Lanjut gak nih

 

[Byey]

Standby.......

 

[ariaprawira]

Mbaaak sum lanjut gak nih

 

[dionbatak]

Mojok dulu

 

[ariaprawira]

Lupa kali ya TS nya

 

[ariaprawira]

Lanjuuuuut dong

 

[Byey]

Standby waiting

 

[PaijoKenthir1976]

Sumiyati ngilang tanpo jejak...gek piye ikih

 

[ariaprawira]

Sumiyati di gondol wewe

 

[Yhonoz]

Nderek ngrewangi nggoleki Sumiyati

 

[ariaprawira]

@Gadist Muanizt piye kabare ?

 

[PaijoKenthir1976]

Kangen Sumiyati

 

[ariaprawira]

Absen ajalah

 

[Byey]

Ngopiiii pagi ngudud menanti

 

[Kamujahatakubaik]

Mantep ni cerita baru

 

[Gadist Muanizt]

UPDATE GESSSS YA, , ,

Kokok ayam di pagi hari mengiringi aku saat bersolek diri untuk bersiap hadir di hari pertama ku kerja bersama Koh Hen. Seragam putih dan rok hitam menjadi pakaian perdana yang aku kenakan, hijab putih ku tata sedemikian rapi agar terlihat anggun.
setelah kupesan ojol aku keluar dari kamar kosku dengan perasaan bahagia. tak lama ojol pun tiba, aku langsung menuju ke alamat yang telah di berikan Koh Hen tempo hari. 25 menit waktu tempuh yang ku jalani akhirnya aku tiba di sebuah gedung di kawasan jantung kota Semarang. Setelah kubayar bapak ojol itu aku kemudian berjalan menuju lobi di dalam gedung tersebut. Aku disambut sapaan sopan oleh bapak security.

"Selamat pagi mbak, bisa di bantu, ada keperluan apa ?" tanya beliau
"Pagi pak, maaf saya ingin bertemu dengan Koh Hen, eh Pak Hendrik." Ucapku gugup
"Oh ini mbak Sumiyati ya?" Tanya dia lagi.
"Iya pak." Jawab ku singkat
"Ok, mari saya antar mbak ke ruangan Pak Hen" Katanya

Kami menuju lift dan memasuki nya, kulihat pak security menekan angka 7 di tombol lift tersebut. Sesampai nya di lantai 7, pak security masih menuntunku ke ruangan Pak Hendrik. Dari pintu lift ke arah Kiri lalu terus lurus menuju sebuah pintu, sebelum mendekati pintu itu mataku menyisir segala ruangan di lantai 7 ini, ada ruangan ruangan tersendiri dan ada ruangan luas dengan beberapa kursi tertumpuk rapi. Setibanya di depan pintu, pak security mempersilahkan ku masuk sambil membuka pintu itu, serta menjelaskan bahwa aku musti menunggu Pak Hendrik datang. Setelah aku masuk dan pak security pergi sambil menutup pintu, aku terpana melihat ruangan ini.
View kota dan arus lalu lintas yang padat bisa terlihat jelas di jendela ruangan ini. Ku berjalan mendekati jendela untuk melihat lebih jelas lagi, aku takjub melihat pemandangan kota Semarang pagi ini. Tiba tiba pinggang ku di pegang lembut dengan kedua tangan, sontak aku terkejut dan mencoba menoleh kebelakang, rupa nya Koh Hen sedang mencoba membuat ku terkejut.

"Sudah lama?" Tanya beliau
"EH,,, EMMM anu baru aja kok Pak" jawab ku gugup
"Duduk !" perintah nya lembut
"Iya" jawabku sambil berjalan menuju meja kerja beliau
"Ok tak jelasin job desk kamu disini secara singkat ya Tik, boleh kan kupanggil Tik" katanya
"Iya Pak" Jawab ku
"Tugas mu nyiapin kebutuhan ku dan mengatur jadwal ku, nanti kamu akan di bimbing sama Dian, dan biar si Dian yang menjelaskan ditail tugas nya. Ruangan mu di situ" Kata beliau sambil menunjuk meja kerja lain di ruangan ini
Aku hanya mengangguk paham saja tanpa mengeluarkan sepatah kata. mungkin karena gugup
"Ok itu aja, karena aku harus meeting aku tinggal dulu ya" ucap beliau sambil bangkit dan menuju tempat ku duduk

CCCRRRHUUUPPS ( suara ciuman mendarat di bibir ku ) mataku terbelalak, kaget, marah, aneh bercampur jadi satu. Pak Hendrik lalu pergi meninggal kan ruangan ini, Entah kenapa aku hanya terpaku dengan kelakuan boss ku ini. Tak lama kudengar pintu terbuka, seorang wanita dengan perut membesar yang ku tafsir hamil mendekati ku.
"Kamu yang nama nya Sumi, Kenalin aku Dian" sapanya sambil mengulurkan tangan.
Dian menjelaskan ditail tugas ku dari A sampai Z yang membuat aku sedikit minder, dari penjelasan nya bisa ku pahami kalau Dian akan resign dan lebih fokus merawat buah hatinya kelak jika sudah lahir nanti.

"Sampai sini paham kan ?" tanya Dian
"Iya mbak" jawab ku
"Ini Hp untukmu, buat komunikasi sama Pak Hen, untuk seragam karena kamu berhijab nanti akan kutanya kan lagi sama Pak Hen aja" jelasnya
"Udah ya aku tinggal, kalau nanti ada masalah atau ada kendala kamu wa aku aja pake hp itu" tambahnya

Dian pun pergi dengan meninggalkan beberapa tugas yang di bebankan padaku, aku langsung mengerjakan tugas tugas itu sesuai penjelasan Dian.
Tak disangka waktu makan siang hampir segera tiba, hp pemberian Dian tadi berbunyi rupanya ada nama Pak Hen di sana yang sedang menghubungi. ketika ku angkat Pak hen meminta ku datang ke Sebuah restoran untuk menemaninya makan siang. Setelah telpon di tutup aku meraih tas ku lalu pergi ke lobby kantor. Sesampainya di lobby aku menuju mobil yang sudah di siapkan untuk mengantarku menemui Pak Hen