Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG sungguh aq menikmatinya (kisah nyata)

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
update
part 6

ini malam terakhir kami berempat camping. malam ini aku tidak tidur setenda dengan umi tapi dengan ari. sedangkan umi dengan heru pacarnya.

"Slurrrpp... Gede banget kontolmu ar... " Desahku sembari mengoral penis ari yang berukuran besar, "Gak pernah bisa muat dimulutku ar..."
"SSSshhhh... Mulutmu memang paling nikmat ukhti sayang..." Bisik ari sambil terus memegang belakang kepalaku, berusaha memasukkan seluruh batang penisnya dalam-dalam. ari sekarang memanggilku ukhti, katanya bikin dia tambah nafsu.
"Gaaagg gaaagg gaaaaggg..." Suara yang keluar setiap kali penis besar ari keluar masuk tenggorokanku.
"Oooh enak banget tenggorokanmu pacarku ukhti lia..."
"Ssshhh... Entot aku sekarang yuk ar..." Pintaku sambil meremas lembut batang penis ari.

"Hehehe... Sabar sayang..." ari lalu merebahkan tubuhku, melumat habis puting payudaraku yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatanku yang tercukur rapi.
"memekmu ukthi... Selalu bisa bikin aku sesak nafas..."
"Hihihi... imut banget ya..."
"Hehehe gemesin ukhti... imut-imut tapi enaaaakkk... Sluuurrrppp..."
"Ohh... oooohh... sayang... Terus ari... Nniiiikmatnya jilatanmu sayang... Aaaahhhh...." Eranganku yang semakin merasa keenakan karena jilatan dan tusukan lidah ari. "Yuk sayang... Eentttot aku sekarang..."

ari lalu beranjak dari vaginaku, dan menempatkan penis besarnya dilubang kenikmatanku.
"Iya sayang... Cepet masukin... Entot ukhtimu ini...." pintaku tak sabar.
Namun ari sepertinya ingin menggodaku, melihatku menggelijang-gelijang seperti cacing kepanasan, ia hanya tertawa kegirangan. Ia malah menggesek-gesekkan batang penisnya maju mundur ke lubang vaginaku. Membuat penis besarnya mengkilat karena lendir kenikmatanku.
"sayang... Kok malah main-main siiihhh... Ayooo sayang... Tusuk memekku.." Raunganku sambil tak sabaran.

Karena ari belum juga mau menusuk vaginaku, Akupun lalu bangun dari posisi tidur dan mendorong tubuh ari hingga telentang. aq lalu membuka pahaku lebar-lebar, meraih batang penis ari dan menempatkan kearah lubang vaginaku. Pelan tapi pasti, Aku mulai menduduki batang penis itu dan memasukkan batang penis ari ke lubang vaginaku. Sedikit demi sedikit aku menurunkan pinggulku.

Tak berapa lama, batang panjang milik ari itupun tertalan semua. Terlahap habis oleh vaginaku yang mungil. " Ohh... sayang.... Dalem banget... !" Oceh ku mulai kesetanan, "penismu berasa nembus mulut rahimku... "
"Hehehe... Goyang ukhti..."

Tanpa dipinta dua kali, Aku segera menggerakkan pinggul semokku naik turun.
"OOooohh... enak banget sayang..." Eranganku, "vaginaku terasa penuh bangeeeett..."
"Enaaak ya ukhti... Terus sayaaanng...."

aku menggoyang penis ari dengan hebat. Tak puas bergerak naik turun, akupun menggerakkannya maju-mundur dan berputar. aku menggiling batang kenikmatan ari tanpa ampun. Tak mau kalah, aripun meremas payudaraku dengan gemas sambil memainkan putingku yang semakin keras.

"ari... Aku mau keluar sayang .." Eranganku sambil mempercepat gerakan pinggulku.
"Cepet banget ukhti...?"
"Ya kalo dientot ama penis sebesar punyamu.. Aku pasti cepet keluarnya sayang... OOooohhh.... " eranganku, "Isep buah dadaku sayang..."
Melihatku mendapatkan orgasme, ari lalu menuruti permintaanku. Dalam posisi duduk ia lalu menjilati payudaraku.

"ari.. saayyaaang.. Aku keluaaaarrrr..." Jeritku histeris. Seolah seperti naik kuda, Aku menghajar batang penis ari keras-keras. Menghempas-hempaskan vaginaku kearah kemaluannya, "ari.... Enak baaaaaannngggeeeettttt..."

Saking enaknya, mataku sampai terbalik, muluku menganga dan tubuhku melengkung kebelakang. Sejenak, ari mendiamkanku. Ia membiarkanku untuk menikmati kedutan enak di liang surgaku.

"Hehehe... Enak banget ya ukhti..." bisik ari.
"Hiya sayang... Nyut-nyutnya nyenengin..." Balasku sambil tersenyum puas.
"Yuk lanjut ukhti... "Ajak ari. Tanpa melepas penisnya yang masih tertancap dalam vaginaku, ia lalu merebahkanku.
"Kamu aja dl yang gerak ya say... Aku capek... Hihihi..."

Melihatku yang sudah siap kembali, ari lalu mulai menggerakkan penisnya maju mundur.
"Sempitnya tempikmu ukhti.... Wuuueeeenak banget ukhti lia..." Desah ari sambil mulai mempercepat sodokannya. Walau vaginaku baru saja orgasme dan mengeluarkan cairan kenikmatan yang licin, tetap saja penis ari merasa kesulitan untuk keluar masuk dengan mudah. Vagina mungilku benar-benar terasa menjepit.
"penismu juga enak sayang..." Balasku, " Sodok yang kenceng... Entotin lubangku sayang... Oooohhh ennaaakkk... "
"Kata-katamu membuatku semakin nafsu ukhti sayang..." Puji ari sambil mengecupi bibirku, "Mirip pelacur murahan... Tapi aku suka.."
"Hihihi... Kamu suka ya sayang..." Godaku, "Entotin aku say... Entotin ukhti binalmu ini..."
"Kamu memang nakal ukhti lia... Nakal banget..."

Dengan nafsu yang menggebu-gebu, ari semakin mempercepat sodokan penisnya.

PLOK... PLOK... PLOK...
Suara tumbukan kelamin kami berdua.

"Aaaauuuuhhh.... Sodok yang keras say.. Sodok terus..." Racauku lantang, "Entotin lebih keras lagi sayang...."

PLOK... PLOK... PLOK...

ari menggerakkan pinggulnya dengan brutal, tusukan demi tusukan penisnya terhujam ke vaginaku dalam-dalam. Membuat tubuhku terdorong kedepan, hingga menabrak dinding tenda.
"Ohhh Iya begitu sayang.... Terus... Entot yang keras...Ohhh... Ohhh Nikmatnya penismumu ari..."
"Balik badan ukhti... Aku ingin ngentotim tempikmu dari belakang..."

Dengan nafsu yang menggebu-gebu, Aku segera bangun dan memposisikan diriku seperti anjing. kemudian aku membuka lebar kedua pahaku dan menunggingkan pantatku tinggi-tinggi. Dengan satu tangan, ia menyibakkan bibir vaginaku lebar-lebar, memamerkan lubang kenikmatannya yang sudah berwarna merah dan berlendir.
"Entot vaginaku say..." pintaku sambil mulai menusuk-tusukkan jemari tanganku ke dalam vagina.
"Woaahh... Seksi banget kamu ukhti..." Puji ari, "Benar-benar mirip pelacur... Aku suka ukhti lonteku..."

PLAK... PLAK.. Tangan ari lalu menampar kedua pantat semokku dengan keras.
"Aaahhh... Sakit say...." Eranganku.

PLAK... PLAK.. PLAK... PLAK..
Bukannya menghentikan tamparan tangannya, ari malah berulangkali menapari pantat putihku ini hingga berubah menjadi merah.
"sayaaaang... Saaaakiiiittttt..."
"Nungging yang tinggi ukhti... Aku udah nggak tahan..
Dengan kecepatan tinggi, ari lalu menusukkan penisnya dengan kuat. Saking kuatnya, tubuhku sampai terhempas menabrak pembatas tenda.
"Aauuwww... say... Sakiittt...

Mendengar rintihanku, semakin membuat ari kalap. Dengan sekuat tenaga ari malah semakin menghajar vaginaku dengan lebih brutal lagi. Sekuat tenaga ari menusukkan batang panjang penisnya dalam-dalam.

"Terima ini ukhti.... ukhti binal seperti dirimu memang pantasnya disiksa seperti ini.... " Teriak ari sambil menarik jilbabku dari belakang, mirip seperti joki ketika memacu kudanya. "ukhti binal sepertimu pantasnya disodok keras-keras..".

DUK...DUK...DUK...
Suara yang ditimbulkan oleh persetubuhan kami.

"Iyaaah.... iyaaahh... enak saaaaayyy.... Enak banget" Aku meracau tak karuan. "Siksa aku saayyy... Siksa terus ukhtimu ini..." Tambahku mesum.

Aku sebenarnya adalah wanita baik-baik, seorang anak penurut dan juga religius. Namun semenjak aku mengenal seks, perubahan mulai terjadi padaku.

"Teruss sayaaaang.... Entot memekku teruss.." Desahku yang mulai menikmati peranku sebagai ukhti yang binal. Tangannya pun mulai meremasi kedua payudaraku yang bergantungan secara bergantian.

Melihat aku merasa keenakan, ari mendadak menarik batang penisnya hingga terlepas keluar. Mendiamkannya sesaat, lalu menusukkan kembali dalam-dalam
"AAARRRGGGGHHHH... ariiiiii..." Jeritku
"Rasakan ini ukhti... Rasakan kontol kerasku..." Lagi-lagi ari mencabut batang penisnya, lalu menusukkannya dengan keras ke vaginaku.
"Oooohhh.... Iyaaa saayy.... Terusss.... Lebih kenceng lagi nusuknya... Lebih kenceng lagi sayaaang..." Pintaku, alih-alih merasa kesakitan, aku malah keenakan

Tiba-tiba, ketika aku sedang merasakan kenikmatan, ari memasukkan jempol tangannya ke dalam lubang anusku.

"Woooohhh.... ariiiii kamu ngapain... " Rintihku sambil menengok kearah ari yang terus memompa penisnya, "Jangan kobel anusku sayaang... Joroookkk..."
"Jorok apanya? Wong rasanya enak begini kok jorok..." Ucap ari sambil menjilati jempol yang bekas ditusukkan ke anusku, "Aku jadi pengen nyodok bo'olmu ukhtiku..."
"Iya sayang... Sodok ajaaaahhh... OOoohhh..." Racauku, terlena akan kenikmatan baru, "Aaarrhhhh... Sayaaangg....Ennaaaak baaangeeeettt..."
"Tapi nggak sekarang yaaaa... Besok-besok saja..."
"Hoo'ooh sayaaang...." Jeritku yang menjadi semakin liar
"Sempit banget tempikmu ukhti...Legiitt..."

PLAAAK... PLAAAK... PLAAAKKK...
Lagi lagi Seto menampari pantat putih istrinya

"OOOhhhhh sayaaang... Aampuuunnn..." rintihanku "Aku bener-bener mau keluar..."
"Tahan ukhti... kita keluar bareeeng...."
"Ayooo sayang Aku sudah nggak kuat lagi..." Eranganku yang tak kuat lagi karena gelombang orgasmeku yang akan datang. Dengan mencengkeram payudaraku keras-keras aku pun akhirnya berteriak lantang
" Aaku keeluuuar sayaaaang..."
"Kita keluar bareng sayang... " ucap ari tak kalah lantangnya "AARRRRGGGGHHHHH...."

Kelojotan. Tubuh kami berdua seolah terkena arus listrik ribuan volt. Saking puasnya, mataku kembali terbalik-balik dengan mulutku menganga. Orgasme yang ku rasakan kali ini lebih hebat dari sebelum-sebelumnya. Kali ini tubuh ku bergetar lebih hebat, sampai-sampai vaginaku menyemburkan lendir kewanitaan.

Terengah-tengah sambil mengatur nafas, tubuh ari ambruk menimpaku. kami terdiam sembari menikmati pijatan kelamin masing-masing. Menikmati orgasme.

Tak jauh dari tempat kami melampiaskan nafsu birahi, terdapat pula sepasang kekasih yang sepertinya tak mau kalah.

"Memek kamu legit banget Dek..." kata heru merem melek, "Bikin aku semakin nafsu..."
"pelan maaasss.... Adek udah lemes banged..." Jawab umi sambil terus menjilati puting payudaranya.
"Aku udah ga kuat lagi mas... adek mau keluar..."
"Tahan deeekkk... mas masih pengen teruusss nyodok memek adek..." Rintih heru, "Kamu harus bisa tahan dekk..."

"kamu nungging ya dek..." Ujar heru sambil merubah posisinya, "aku pengen sodok memekmu dari belakang..."
"Hhihihi... Iya masku sayaaaang... Ayo ah... Buruan.... Sodok memek Adek lagi Mas..." ucap umi sambil mulai meliuk-liukan pinggulnya, mencoba menarik perhatian heru. "Ayo Mas.. Tancepin..." Katanya lagi sembari menjilati puting payudaranya yang menggantung indah.

Melihat godaan umi, heru pun luluh. Terlebih lagi dengan melihat pantat putih dan payudara besar umi yang bergelantungan. Buru-buru ia segera memposisikan penisnya di mulut liang senggama pacarnya itu.

BLESSSS...

Penis besar ari dengan mudah.

"OOhhhhh... Massss... Iya begitu.... Sodok terus Masss.."

"Aku nggak kuat lagi dek..." Bisiknya pelan " Aku mau keluar... " Ucap heru
"iya Mmasss.. kita keluar bareng... Adek pengen ngerasain pejumu..."
"Suudaaah Deeek... Aku udah nggak kuat... AKU KELUUAAARRR...." Teriak heru sambil ambruk kedepan menimpa tubuh umi.

CROOT...CROOT...CROOT...

beberapa semburan sperma hangat langsung menerobos liang vagina umi. "Yaaahhh... Masss... haaaangaaat... baaangeeed..." Ucap umi keenakan,

Tak beberapa lama sudah tak terdengar lagi suara dari tenda mereka berdua dan aku sudah sangat lelah dan kemudian tertidur.

besokknya kami bangun agak siangan akibat permainan tadi malam. kami bersama-sama sarapan dengan roti dan susu. saat duduk bersama sambil sarapan ari masih sempat-sempatnya meremas dadaku d depan umi dan heru. sontak heru dan umi tertawa kecil melihat perbuatan ari.
"iiihhhh.... sayaaang..... kan malu diliat umi sama ari" protesku
"ga usah malu ukhtiku. skalian aja kapan-kapan kita main berempat....hehehe" balas ari
"boleh juga tuh, gmna dek km mau" kata heru
"aq nurut sma mas aja" jawab umi sambil tersenyum malu
aq cuma tersenyum-senyum mendengar kata-kata mereka. setelah itu kami beres-beres dan bersiap untuk pulang.



foto waktu pagi habis pertempuran semalem
 
Nice update lia


"PLAAAK... PLAAAK... PLAAAKKK...
Lagi lagi Seto menampari pantat putih istrinya"


Kok tiba2 kak seto sama buk seto hehe
 
Ukthi boleh donk bagi cerita bagaimna hubungan kaka adek ukti bisa terjadi :)
 
Terima kasih sudah berbagi kisah nyatanya mantabs dilanjutkan lebih santai aja penulisan nya yaa biar gak salah salah heheh
 
Nice update lia


"PLAAAK... PLAAAK... PLAAAKKK...
Lagi lagi Seto menampari pantat putih istrinya"


Kok tiba2 kak seto sama buk seto hehe
Iyya Dan gaya bahasa nya juga beda dgn sebelumnya
 
maaf klau ada salah ketik, yang namanya seto itu akan muncul d part selanjutnya nanti

maaf masih belajar nulis, jadi gaya bahasanya agak berubah-rubah

yang jelas ini pengalaman pribadi waktu dulu jadi udah agak lupa dan cuma ingat garis besarnya aja, kata-kata waktu seks jga agak sedikit d dramatisir biar lbih seru coz dah agak lupa jadi gak inget dengan detil

sekali lagi lia minta maaf klu critanya jadi aneh ^_^
 
Siap de ... Semangat nulisnya sampe Tamat ya
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd