200782
Semprot Baru
- Daftar
- 30 Apr 2010
- Post
- 40
- Like diterima
- 3
Keesokan harinya..
Kulihat Arin membuat status di WA nya, beberapa foto tentang suasana keluarganya yang sedang berada di apartemen.
"Trus kita kapan nginep di apartemen?" kataku mengomentari salah satu foto tersebut.
"Hett" jawabnya singkat
"Hat het hat het" kataku lagi
"Mas kamu ga kesini?" Tanya Arin
"Ngapain?" Tanyaku
"Nganter makanan gitu" kata Arin
"Hahaha..ntar kalo ditanya gmn?" Tanyaku lagi
"Ya ngaku aja dari G*jek" jawabnya meledek
"Hmmm.." balasku singkat
Sejam kemudian, kebetulan aku sedang sedikit sibuk melayani beberapa klien saat itu. Kulihat Arin mengirimkan WA beberapa menit yang lalu.
"Mas.." sapanya
"Ya.." sahutku
"Kirim makanan donk
"Ya udah kamu pesen aja, ntar kuganti" jawabku
Dan sejam kemudian, Arin kembali mengirimkan pesan kepadaku.
"Mas..semuanya jadi Rpxxx" tulis caption imagenya berupa struck tagihan dari Pizza H*t.
"Oke..ntar yak, lagi ngurusin klien" jawabku
Dan tak berapa lama kemudian, kupenuhi janjiku dengan mentransfernya dari ATM di lobby kantor.
"Udah ya" tulis captionku di sebuah image struck transfer
"Makasi ya mas" balasnya
"Makasi aja? Cium donk" balasku lagi
"" emot dari Arin
"Ga terasa ahh
"Au ahh" balasnya
Kunjungan keluarga memang terkadang lumayan merepotkan dari segi materi, begitu halnya dengan Arin. Kalau dia sudah sampai meminta bantuanku, berarti memang sudah dalam tahap emergency buatnya. Apalagi keluarganya yang datang tidak hanya kedua orangtuanya, melainkan adik, paman dan bibinya serta anak anaknya.
Padi, adalah Grup Band yang kuidolakan sejak jaman masih SMA dulu. Jadi, menonton Live Konsernya, merupakan hal yang wajib buatku, apalagi setelah mereka vakum selama beberapa tahun dan kini mengadakan reuni kembali dalam format Padi Reborn.
Mungkin satu satunya band yang selalu kutonton live konsernya sejak mereka masih menjadi bintang tamu di acara festival band di kotaku. Saat itu mereka baru mengeluarkan Album Pertama "Lain Dunia" yang menelurkan lagu lagu favorit seperti Mahadewi, Begitu Indah, Seperti Kekasihku dan Sobat yang masih sering diputar hingga kini.
Sedikit flashback..
Saat itu aku masih kelas 1 SMA (ketahuan deh, tua banget
Setelah beberapa band peserta festival tampil, acara tersebut ditutup dengan penampilan dari Padi dengan 10 tembang dari Album Pertamanya. Menonton langsung band idola itu ternyata rasanya beda sekali dibandingkan hanya menyaksikan lewat televisi, adrenalin kita serasa lebih terpacu, terdapat rasa histeris luar biasa, bisa melihat langsung personelnya hingga menimbulkan sensasi tersendiri.
Tak terasa sekitar sejam lebih sedikit, kami semua dibuat terpukau dengan suara petikan gitar Piyu, distorsi efek sound dari Gitarnya Ari, betotan Bassnya Rindra, gebukan drum Yoyo yang energik, konstan dan penuh variasi, dan tentunya suara khas vokalis idola, Andi Fadly Arifuddin.
Konser pun selesai, aku dan seluruh penonton berjalan beriringan untuk keluar satu persatu dari tempat konser tersebut. Saat itu aku dan temanku sedang antri menunggu giliran untuk keluar pintu. Kulihat ada 2 orang cewek yang kutebak masih seumuran kami, namun beda sekolah. Kebetulan posisi temanku saat itu berada persis tepat di depanku, kemudian di depannya barulah kedua cewek tersebut. Entah kenapa, timbul niatan isengku saat itu. Diam diam kucolek pantat dari salah seorang cewek tersebut. Tentu saja hal tersebut membuatnya menoleh dan mencari tau siapa pelakunya.
"Kamu ya yang nyolek barusan?" Tanya cewek tersebut kepada temanku
Temanku yang merasa tidak berbuat apa apa, tentunya bingung dituduh seperti itu.
"Eh..apaan ya?" Tanya temanku bingung
"Kamu kan yang nyolek pantatku" tuduh cewek itu lagi
Kulihat ekspresi wajah temanku masih seperti kebingungan, sedangkan aku berusaha menahan tawa melihat situasi tersebut.
"Kamu ya bro" kata temanku yang sepertinya tahu kalau aku pelakunya.
Namun aku diam saja, dengan sedikit menahan tawa. Tak disangka, cewek tersebut akhirnya bukannya marah, namun malah mengajak kami untuk pergi ke suatu alun alun di kota kami yang terdapat candi besar di tengahnya.
"Kita ke R*non yuk" ajak cewek tersebut.
"Degh.." aku dan temanku saling bertatapan bingung akan mengiyakan atau tidak ajakan tersebut.
Mengingat waktu itu sudah hampir jam 11 malam dan kami tahu lokasi yang dimaksud cewek tersebut biasanya digunakan buat mojok dan mesum muda mudi di kota kami, sehingga kami sempat sejenak berpikir.
"Yuk.." jawabku spontan mengiyakan ajakannya.
"Ah gara gara loe, gw jadi yang dituduh kan" protes temanku yang masih tidak terima menjadi korban fitnah.
"Hahaha" tawaku
"Yakin ni mau jalan sama mereka?" Tanya temenku
"Ya udah jalan dulu aja" ajakku
"Kayaknya bispak tu, tapi gw belum pernah ML lho" kata temanku agak ragu
"Lah sama..gw juga belum" jawabku
Akhirnya saat sampai di pintu keluar, aku pun menunjuk lokasi meeting point tidak jauh dari pintu keluar tersebut. Dan kami akhirnya sama sama menuju tempat parkir motor masing masing. Namun bodohnya, kami tidak memperhitungkan kondisi ramainya parkiran saat itu, dan tidak menanyakan posisi parkir cewek tersebut.
"Wah kalo rame kayak gini, gimana bisa ketemu yak? Loe inget mukanya bro?" Tanyaku dengan sedikit menyesal
"Iya ya, harusnya salah satu dari kita tadi tetep nunggu di pintu keluar tadi" jawab temanku
"Hadeuh..wassalam kalo gini si, ga bakal ketemu" sesalku lagi.
Jaman tersebut, HP masih merupakan barang mewah, tidak semua orang memilikinya saat itu. Termasuk kami, sehingga tidak dapat menghubunginya kembali dan akhirnya terpaksa pulang sambil meratapi kebodohan kami.
"Hahahha..bego juga ya kita? Dah mau dapet enak malah lepas" ujarku saat berboncengan di jalan.
"Nah loe enak, bisa megang pantatnya, terus gw yang kena apesnya" gerutu temanku tersebut
Sungguh pengalaman yang tak terlupakan hingga kini, dan setelah itu bahkan menjadi inspirasiku di kala ngeband bersama teman teman sekelasku dengan membawakan beberapa lagu dari Padi. Bahkan suatu ketika disaat aku membawakan lagu "Mahadewi", seorang penonton cewek naik ke atas panggung dan memberikan sebuah bunga kepadaku, padahal drummer bandku tersebut adalah mantan pacarnya.
Cewek yang akhirnya kutembak menjadi pacarku saat itu, setelah di kali kedua aku manggung, dia kembali memberikanku sebuah bunga. Wanita yang pertama kali kulihat payudaranya dan memberiku handjob serta blowjob, di mobil dan di parkiran. Hahaha serasa dejavu ya.
Balik ke cerita..
Sejak jauh hari telah kupesan tiket konser tersebut untuk 2 orang. Aku berencana mengajak Arin menonton konser tersebut dan telah memberitahunya. Arin sebenarnya ingin ikut menonton konser denganku, namun ragu karena mengingat rencana kedatangan keluarganya di minggu tersebut. Padahal aku sudah membuat suatu rencana untuk menginap bersama Arin setelah menonton konser, karena perkiraanku konser berakhir di atas jam 11 malam, sehingga aku bisa membuat alasan menginap di hotel kepada orang rumah.
Hingga akhirnya, masih di minggu yang sama dan beberapa hari menjelang konser kutanya kembali untuk meminta kepastian darinya.
Dan gagal sudah rencanaku untuk mengajak Arin menginap kali ini. Akhirnya kucoba untuk mengajak teman SMAku tersebut yang kebetulan kami berada dalam satu kota yang sama kembali di perantauan ibukota.
Maksud hati ingin bereuni dalam konser Padi Reborn pun pupus, karena ternyata di hari tersebut temanku memiliki agenda dinas luar kota. Akhirnya kuajak teman kantor untuk menemaniku menonton konser, dan untunglah dia menyanggupinya sehingga 1 tiket tersisa ini tidak terbuang percuma.
Jumat sore, selepas jam pulang kantor kami berangkat bersama menuju The Pallas, tempat konser berlangsung. Saat aku sedang antri untuk menukar tiket, kulihat sang vokalis idola, Fadly berjalan disampingku menuju pintu keluar. Niat untuk menukar tiket pun kuurungkan sejenak, lantas menyusulnya keluar.
Untungnya Fadly saat itu sedang diwawancarai salah seorang vlogger, kutunggu sesaat dan kemudian memintanya berfoto bersama. Gotcha, akhirnya bisa berfoto sama vokalis idola selama ini.
Setelah menyempatkan sholat Maghrib dan menunggu sejam lebih, konser akhirnya dimulai sekitar jam 20.30 wib. Sekitar belasan lagu yang dibawakan Fadly dkk dari beberapa Album yang selama ini telah beredar. Sayangnya kualitas sound di tempat tersebut kurang bagus untuk mendukung penampilan salah satu band papan atas di Indonesia tersebut. Moodku sedikit berkurang karena lama menunggu dan setelah dapat berfoto bersama. Sehingga kunikmati penampilan mereka dari meja bar yang berbentuk oval dan panjang tersebut yang terletak di posisi tengah ruangan konser tersebut.
Arin sempat menanyakan apakah aku jadi menonton konser tersebut dan bersama siapa. Sebuah fotoku bersama teman kantor kukirimkan untuk menjawab pertanyaannya tersebut, begitu pula kepada orang rumah supaya mereka tidak menyangka yang bukan bukan.
Konser berlangsung kurang lebih selama 2 jam, sehingga berakhir tepat pukul 22.30 wib. Aku yang sudah tidak memiliki rencana apa apa lagi, akhirnya kuputuskan untuk pulang ke rumah.
Kembali sebuah momen yang harusnya berakhir dengan indah, pupus untuk kedua kalinya.
Bersambung...
Wah.. Muda di B**i rupanya...
