Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapa karakter cewek yang mau dibuat menjadi binal ?


  • Total voters
    16
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Demi Ci Sella

SELLA



ESTI


POV Dean

Rencananya yang disusun Ci Sella sangat berjalan mulus. Suaminya mengira, kalau berhasil memergoki kami sedang berselingkuh. Padahal, tujuan utama kami memancing suami Ci Sell yang sering kami panggil Ko Esvan ikut dalam persetubuhan. Ci Sella ingin suaminya terlibat dengan sebuah perjanjian. Ko Esvan tidak boleh melirik perempuan lain di luaran, kalau ingin menikmati bersetubuh dengan Esti. skenario yang disusun Ci Sella, tentu dengan persetujuan Esti. Apa yang kami lakukan, tiada lain demi Ci Sella. Demi keutuhan keluarga. Mengembalikan suaminya untuk tidak bermain perempuan lain.

Kakak iparku itu, lebih suka Ko Esvan berada di lingkungan kami. Ia menganggap bermain seks dengan Esti, atau Julia, lebih aman dibandingkan harus mencari perempuan lain di luar. Bahkan Ci Sella sendiri bisa ikut terlibat dalam permainan seks, kalau masih berada di lingkungan kami. Meski sebenarnya, Ci Sella menyadari kalau harus mengorbankan adik-adiknya. Walau secara tidak sengaja, Ci Sella sudah mengetahui hubungan seks pertukaran pasangan yang kami lakukan. Dengan bergabungnya Ci Sella dengan Ko Esvan, membuat peserta tukar pasangan bertambah. Tinggal diatur pasangannya pada rencana selanjutnya. Kami sendiri belum merencanakan, bagaimana cari menentukan pasangan pertukaran kedepan.

Bussinese suite kamar yang telah di pesan Ci Sella untuk kami. Bukan tanpa alasan, kamar yang luas memang dibutuhkan untuk melancarkan rencananya. Ci Sella berperan seolah menangkap basah kami. Menujukkan kemarahan dihadapan kami, membuat Ko Esvan ingin memanfaatkan situasnya. Apalagi Esti sendiri sudah memberikan informasi, kalau Ko Esvan tergoda dengan tubuh seksinya. Bahkan Esti memberanikan diri memberikan kocokan kepada kontol Ko Esvan, ketika berada di kolam renang.

Kejadian di kolam renang menjadi pintu masuk untuk melancarkan rencana Ci Sella. Tentunya Ci Sella sudah menangkap keinginan suaminya untuk bersetubuh dengan Esti. kesempatan itu yang digunakan Ci Sella untuk meminta komitmen kepada suaminya. Komitmen untuk bermain seks hanya di lingkungan keluarga. Tidak ada perempuan lain yang boleh masuk dalam kehidupan rumah tangga mereka. Dari sofa tempat Ci Sella marah-marah tadi, aku perhatikan pasangan suami isteri itu sudah mendapatkan kata sepakat.

Tidak lama Ci Sella menuju tempat tidur. Ia mengambil tempat untuk duduk persis di ujung. Tangannya melambai memanggil Esti. Hatiku menunjukkan ketenangan. Kata sepakat sudah dicapai. Tinggal selanjut permainan yang memacu birahi. Tetapi aku tetap harus sabar. Perempuan kakak beradik yang ada di kamar hotel, pasti menjadi santapanku. Tugasku sekarang menunggu reaksi Ko Esvan. Menemaninya ngobrol sambil memancing birahinya. Aku tidak boleh bertindak duluan, sebelum Ko Esvan mulai menunggangi Esti. Itu agar Ko Esvan menganggap, aku menggarap Ci Sella isterinya, atas persetujuan dia sendiri. Padahal, menggenjot tubuh Ci Sella sudah pernah aku lakukan.

Tempat tidur yang besar di dalam kamar sudah mempertontonkan permainan antara Ci Sella dan Esti. Keduanya saling merangsang, dan membangkitkan birahi. Saling melumat bibir. Tangan mereka berusaha keras saling menelanjangi satu dengan yang lain. Ko Esvan terlihat berjalan menuju ke arahku. Ia mengambil tempat di sofa yang mempunyai dua tempat duduk. Tangannya menarikku pelan, untuk berada di sebelahnya. Dia memberikan isyarat untuk aku tetap diam, dan memperhatikan pertunjukkan yang ada di atas tempat tidur.

“Kamu nikmatin aja dulu. Nanti kalau waktunya tepat, baru kita bergabung. Jadi mereka tetap bisa nyaman dengan kehadiran kita,” bisik Ko Esvan kepadaku.

Anggukan kecil kuberikan kepadanya mengisyaratkan setuju. Mata kami tertuju pada tempat tidur yang digunakan Esti dan Ci Sella. Kedua perempuan itu sudah saling melepaskan pakaian masing-masing. Cukup lama mereka bermain saling membangkitkan birahi hingga akhirnya sudah saling menjilat meki. Erangan, desahan, bercampur dengan suara mulut yang saling menjilati memek. Keduanya terlihat begitu bernafus saling memuaskan. Ko Esvan sendiri tanpa ragu sudah melepaskan t-shirtnya.

“Tubuh Esti memang seksi. Udah punya anak, tapi bodinya mantab,” kata Ko Esvan kepadaku.

“Kamu beruntung sudah lebih dulu menikmatinya. Harusnya kami berbagi denganku. Jadi malam ini, Esti milikku. Kamu silakan nikmati isteriku,” lanjut Ko Esvan menegaskan. Ia berusaha mendektiku, untuk tidak mendekati Esti. Tetapi memberikan sinyal mempersilakan menikmati tubuh isterinya.

“Memeknya juga legit Ko. Jepitan dan empotannya membuat kontol terisap ke dalam. Kalau ga kuat-kuat nahan, bisa cepat crot,” aku mulai menimpali omongan Ko Esvan.

“Masa sih. Aku harus mencobanya sendiri. Bibirnya juga seksi. Tebal dan warnanya segar. Pasti isapannya enak,” selidik Ko Esvan.

“Nanti koko coba aja sendiri. Jangan sampai terlalu bernafsu, malah crot duluan,” kataku mengingatkan Ko Esvan, untuk bermain lebih sabar dengan Esti.

“Begitu yah. Esti berarti sangat liar bermain seks,” Ko Esvan terus mengorek informasi dariku.

“Harus tahan lama Ko. Esti suka mendominasi,” jelasku lagi.

Kepala Ko Esvan mengangguk-angguk tanda mengerti. Ia kembali mengarahkan pandangan kepada dua perempuan yang saling memuaskan di atas tempat tidur. Aku yakini, suami Ci Sella itu pasti dengan memikirkan cara untuk mengimbangi permainan Esti. Ci Sella dalam posisi tidur telentang. Mulutnya menjilati memek Esti yang mengangkang di atasnya. Jari tangan Ci Sella terlihat mengobok-obok lubang memek Esti. Perlakuan Esti terhadap Ci Sella kurang lebih sama. Hanya saja Esti melakukannya dengan menungging. Lidahnya dengan lincah menjilati memek Ci Sella, dan jarinya dikocokkan di dalamnya.

Cukup lama mereka saling memainkan memek, sampai akhirnya erangan dan desahan keluar begitu keras dari mulut masing-masing. Tubuh bergetar dan mengejang. Nafas memburu kencang seperti orang baru selesai berolahraga. Orgasme yang dinantikan tiba hampir bersamaan. Setelah kondisi mulai normal, Esti langsung menjatuhkan tubuh ke sebelah Ci Sella. Ia rebahan telentang dengan arah berlawanan dengan Ci Sella yang kakinya terjuntai di ujung tempat tidur.

“Sekarang saatnya. Cepat buka baju kamu. Mumpung mereka sama-sama masih dalam kondisi orgasme,” ucap Ko Esvan kepadaku. Aku sendiri masih pura-pura menunjukkan keraguan untuk mengikutinya. Berbeda dengan Ko Esvan yang segera menelanjangi tubuhnya. Seluruh pakaian yang tersisa langsung dilepasnya. Mempertontonkan kontol gemuknya. Perkirakanku panjangnya 17 cm. Sudah menegang keras bersiap untuk dimasukkan ke dalam liang senggama perempuan. Sudah pasti targetnya Esti.

“Cepat lepas semua pakaian kamu. Memek isteriku sudah menanti untuk dimasuki kontol,” kata Ko Esvan memerintahkanku untuk melepas semua pakaianku. Tanpa disuruh dua kali, seluruh pakaian yang melekat di tubuh langsung kulepaskan. Kondisi tubuhku sama telanjang dengan kontol yang mengacung keras. Ko Esvan melirik sedikit kontolku yang bengkok ke arah atas. Ia mengernyitkan dahinya memperhatikan kontolku yang sedikit berbeda dengan lazimnya milik pria.

“Bisa ada kontol yang bengkok begitu. Pantas Esti liar kalau ngentot sama kamu,” bisik Ko Esvan yang segera berlalu meninggalkanku. Ia langsung mendekati Esti. Naik ke tempat tidur hotel. Tubuhnya membungkuk, persisnya menungging. Bibirnya langsung memberikan kecupan ke Esti yang matanya terpejam menikmati sisa orgasme. Tangannya dengan cepat sudah berada di susu Esti. Diremasnya susu Esti yang besar, meski masih kalah dibandingkan dengan milik Ci Sella, isterinya sendiri.

Tidak kuperhatikan lagi Ko Esvan dengan Esti. Fokusku sekarang dengan Ci Sella yang kini sudah berada di hadapanku. Tanganku dengan pelan menggerakkan tubuhnya. Kulipat kakanya untuk mengambil posisi menekuk. Telapak kakinya menyentuh ujung tempat tidur. Pahanya segera kubuka, agar memeknya segera terekspose. Perlahan kudekatkan mulutku ke arah memeknya yang sudah mulai mengering. Clitosnya menjadi sasaran pertama lidahku. Kujilati memutar berirama, sesekali lidahku menjilat mengitari bibir memeknya.

Sssssssssttttttttttttttt…… Aaaaaaaacccchhhhh…..

Tangan Ci Sella menangkap kepalaku. Persisnya mendorongnya lebih dalam, agar mulutku lebih menyentuh ke memeknya. Aku terus berusaha membangkitkan birahi Ci Sella dengan jilatan, dan sedotan mulutku di memeknya. Malam ini, aku sudah berjanji memberikan kepuasan yang diinginkannya. Permintaannya diucapkan pada saat kami bertemu di café di pinggiran taman dekat kolam renang di hotel ini. Ci Sella menyatakan ingin merasakan cairan bening keluar dari memeknya dengan deras, seperti yang didapatkannya di kota S.

Jilatanku yang perlahan memberikan sensasi kenikmatan. Itu terlihat dari pantat Ci Sella yang bergerak mengimbangi jilatan lidahku. Cukup lama aku menjilati clitos dan bagian luar memekknya dengan perlahan. Sesekali sedotan mulutku kuberikan. Bibir memeknya kukecup dan sedot dengan mulutku. Membuat Ci Sella semakin mengeluarkan racauan dan erangan tidak keruan. Bahkan mulutnya mulai mengeluarkan racauan vulgar sebagai gambaran kenikmatan yang didapatkannya.

“Oooouuuuwwhh…. Memekku makin gatal,” racau Ci Sella.

Lidahku terus mempermainkan clitosnya. Memeknya perlahan sudah kupermainkan dengan jari. Sedikit kumasukkan jari, langsung kutarik lagi keluar. Begitu terus berulang sambil memberikan jilatan di clitosnya. Sedangkan tangan kananku, berusaha menahan paha Ci Sella untuk tetap mengangkang. Dengan begitu, akan lebih memudahkan lidahku memberikan jilatan, dan jariku keluar masuk di lubang memeknya. Permainan jariku dan lidahku di memeknya berlangsung cukup lama sampai akhirnya, tidak hanya satu. Dua jari sudah berada di dalam lubang memeknya mengobok-obok hingga ke dalam.

Posisi dua jariku hanya memberikan kocokan keluar masuk, sambil perlahan memberikan sentuhan di bibir dan dinding memeknya. Clitosnya yang berbentuk biji kecil terasa lidahku sudah mulai mengeras. Tubuh Ci Sella semakin liar bergerak. Tidak hanya pantat, pinggulnya turut bergoyang mengimbangi setiap tusukan jariku di dalam liang senggamanya. Lubang kecil yang telah mengeluarkan tiga anak hasil pernikahannya dengan Ko Esvan.

Kocokan jari di dalam lubang memeknya yang sudah mulai basah semakin kupercepat. Tubuh Ci Sella bergerak liar, dan sedikit menjadi kaku. Dinding memeknya menyempit, membuat jariku bersentuhan lembut dengan dinding memeknya. Lenguhannya semakin kuat, nafasnya mulai memburu. Pinggul dan pantatnya semakin bergerak meliuk-liuk yang kadang membuat jariku di dalam lubang memeknya tertancap lebih dalam. Jariku terasa menyentuh ujung lubang memeknya yang menyisakan daging begitu lembab.

“Jari kamu Dean. Shiiitttt, my good. Aku keluar. Oooouuuuwwhh….,” Ci Sella meracau dan mengeluarkan lenguhan panjang.

crrreeeeetttt…….. crrrreeeeettttt…. Sseeeerrrr………

Cairan bening mengucur deras keluar dari lubang memeknya. Spontan jari langsung kutarik keluar dari lubang memeknya, dan menghindari derasnya kucuran cairan yang keluar. Lantai kamar hotel banjir, akibat kucuran cairan yang keluar dari liang senggama Ci Sella. Aku yang melihatnya merasa puas, karena berhasil membuat Ci Sella mendapatkan squirt. Sesuai dengan permintaannya tadi sore. Kulihat Ko Esvan memperhatikan isterinya yang menyemprotkan cairan begitu deras dari lubang memek Ci Sella. Ia mengernyitkan dahi melihat kejadian tersebut. Sempat kulirik, ternyata Ko Esvan sudah menggenjot tubuh Esti.

Tubuh Ci Sella mengejang, dan bergetar. Semprotan cairan bening dari lubang memeknya sudah terhenti. Dengusan nafasnya bersahutan dari hidung, dan mulut. Matanya terpejam menghayati kenikmatan squirt yang didapatkannya. Kontolku yang sudah mengeras dari tadi langsung kudekatkan ke mulut memek Ci Sella. Tanpa menunggu aba-aba, kuhujamkan dengan pelan kontol bengkok berukuran 19 cm ke dalam memek kakak iparku. Lenguhan pelan keluar dari mulut Ci Sella di antara deru nafas yang masih memburu.

Bllleeesssss…… Aaaaaaaacccchhhhh…..

Perlahan kumajukan pantatku. Kontolku semakin terdorong masuk lebih dalam ke dalam lubang memek Ci Sella. Ia kembali mengeluarkan lenguhan, ketika kepala kontolku masuk maksimal hingga ujung. Daging mulut rahimnya yang berada dalam ujung memek, bersentuhan langsung dengan kepala kontolku. Sengaja aku diamkan kontolku berada di dalam memeknya. Memberikan kesempatan untuk memeknya menyesuaikan keberadaan kontolku. Apalagi kepala kontolku menyundul maksimal hingga mulut rahimnya.

Paha Ci Sella mengangkang semakin lebar, telapak kakinya diangkatnya. Aku merespon maksudnya dengan memposisikan kakinya melingkar di pinggulku. Betisnya bertumpu pada dua pahaku. Ujung kaki Ci Sella langsung menyilang memberikan kuncian pada pinggulku. Ia langsung menggerakkan ujung kakinya memberikan dorongan kepada pinggulku maju ke depan. Kontolku yang sudah berada di ujung memeknya makin menyundul mulut rahimnya. Batang kontolku terasa tersedot ke dalam yang disebabkan pijatan dari dinding memek Ci Sella yang menyempit.

Gerakan kaki, pantat, dan pinggul Ci Sella seimbang dengan kocokan kontolku di dalam memeknya yang sudah basah. Tubuhku membungkuk ditahan telapak tangan yang berada di tempat tidur. Telapak tangan menahan tubuhku, agar tidak menindih Ci Sella. Wajahku mulai turun mendekati susunya yang besar. Lidahku menjulur menjilati bagian luar susunya secara bergantian. Jilatan lidahku di bagian luar susunya bergerak seirama dengan kocokkan kontol di dalam memek Ci Sella.

Sssssssssttttttttttttttt…… Aaaaaaaacccchhhhh…..

“Terus sayang. Puaskan cici. Kontol kamu nikmat sekali,” mulut Ci Sella mulai mengeluarkan racauan diiringi dengan desahan dan desisan.

Kocokan kontolku yang tadinya bergerak perlahan, mulai menancap dengan ritme cepat. Kontolku keluar masuk setengah batangnya, karena pinggulku tertahan dengan kuncian kaki Ci Sella di pinggulku. Jilatan lidahku tidak hanya pada susu besarnya, tetapi sudah mengarah ke atas. Putting susunya berwarna coklat tua menjadi sasaran jilatan lidahku. Tidak hanya menjilat, aku berulang kali memberikan sedotan, dan isapan ke putting susunya yang lonjong mengeras. Cukup lama aku menggenjot tubuh Ci Sella sambil mengisap, dan menyedot susunya. Gerakkan yang tidak terlalu bebas terhalang kuncian kakinya di pinggulku, membuat aku menghentikan kocokan cepat di memeknya.

Aaaaaaaacccchhhhh…..

Lenguhan lembut keluar dari bibir tipis mungil milik Ci Sella bersamaan dengan lepasnya kontolku dari lubang memeknya. Tanganku perlahan membalikkan tubuh Ci Sella. Ia kuposisikan terkurap dengan lututnya bertumpu pada ujung tempat tidur. Tubuhnya membungkuk untuk mengambil posisi menungging. Kepalanya bertumpu pada bantal yang ada di hadapannya. Perlahan kudekatkan kontolku pada lubang memeknya dari belakang. Kudorong pantatku maju ke depan membuat kepala kantolku membelah bibir memeknya.

Bbblllleeeessshhhhh…….. Oooouuuuwwhh….

Kontolku melesak masuk ke dalam lubang memek Ci Sella. Tidak ada hambatan, karena memeknya sudah basah dan licin. Menerobos masuk dengan mulus hingga kepala kontolku menyentuh ujung lubang senggama yang sudah mengelurkan tiga orang anak. Perlahan kugoyang pantat yang membuat kontolku mengocok keluar masuk di dalam memeknya. Kocokan perlahan berirama dengan tanganku menahan pinggulnya, agar mengimbangi gerakkanku. Tiga menitan kocokan pelan kulakukan hingga perlahan semakin cepat.

Desahan dari mulut Ci Sella mulai terdengar. Beriringan dengan kocokan kontolku di dalam lubang memeknya yang semakin cepat. Tanganku mengarahkan pinggulnya untuk mengimbangi gerakan kontolku yang berada di dalam lubang memeknya. Tubuh Ci Sella semakin kaku. Memeknya menyedot kontolku masuk lebih dalam. Dinding memeknya semakin menyempit. Batang kontolku menyentuh lembut dinding memek Ci Sella. Kepala kontolku menyundul kuat mulut rahimnya.

Kepala kontolku terasa mulat berdenyut. Batangnya sudah tidak kuat menahan nikmatnya jepitan dinding memek Ci Sella. Memek Ci Sella semakin terasa menyempit memberikan gesekan ke batang kontolku. Tubuh Ci Sella mulai kaku, pantatnya bergerak cepat mengiringi setiap sodokan kontolku di liang senggamanya. Kami terus memacu birahi untuk mencapai kenikmatan. Sepuluh menitan tubuh Ci Sella terus kugenjot. Tubuh Ci Sella langsung bergetar hebat diiringi dengan lenguhan panjang yang keluar dari mulutnya.

Ccccreeeeeeeeettttttt…….. ccrrrreeeeettt……………

“Ooouuuuuuwwwwwwcccchhhhhhhh….. aku keluar,” ucap Ci Sella setelah lenguhan panjang yang keluar dari mulutnya. Ci Sella menghembuskan nafasnya yang memburu bersahutan dengan angin yang keluar dari lubang hidungnya. Telapak tangannya terlihat mencengkram kuat ujung bantal sebagai pegangan.

Pantatku terus bergerak maju mundur. Batang kontolku keluar masuk dengan cepat di lubang memek Ci Sella yang basah dan licin. Cairan kental dari memeknya membasahi batang kontolku. Membuat batang kontolku semakin lincah bergerak mengobok-obok lubang memekku. Tidak kuhiraukan lagi racauan dari mulut Ci Sella. Ia meracau meminta kocokan kontolku dihentikan. Puncak birahi yang ingin segera kuraih, membuat aku tidak peduli dengan ucapan Ci Sella. Kepala kontolku berdenyut kuat mendesak lubangnya mengeluarkan sesuatu. Sekali hentakan kuberikan membuat kontolku masuk lebih dalam ke dalam lubang memek Ci Sella. Kepala kontolku tertahan ujung lubang memeknya. Bersamaan dengan itu, lubang kecil di kepala kontolku menyemprotkan sperma dengan kencang, dan cukup banyak.

Ccccrrrrrrooooooootttt….. ccrrroooottttt…… Oooouuuuwwhh….

Lenguhan panjang keluar dari mulutku bersamaan dengan ejakuasi kontolku yang menyemprotkan sperma ke dalam memek Ci Sella. Hentakan kontolku yang sangat dalam menyentuh mulut rahimnya, membuat tubuh Ci Sella bergetar hebat. Nafasku memburu, detak jantung bergerak cepat, seiring dengan tubuhku mengejang. Perlahan kujatuhkan tubuhku menindih belakang Ci Sella. Tanganku melingkar ditubuhnya memberikan pelukan lembut. Telapak tanganku perlahan mencengkram susu Ci Sella yang besar. Kuremas berulang kali sambil menikmati sisa kenikmatan ejakuasi kontolku di dalam memek berwarna coklat lebih dominan ke pink.

Kujatuhkan tubuhku ke sebelah Ci Sella. Tubuhku telentang yang langsung disergap Ci Sella dengan pelukan. Kepalanya langsung mengambil posisi di dadaku. Tanganya merangkul tubuhku. Pelukan tanganku melingkar ke belakang Ci Sella, tepatnya di punggungnya. Lembut kuberukan belaian punggungnya. Kadang lenganku membelai lembut kepalanya yang tertutup rambut panjang. Semakin membuat Ci Sella membenamkan wajahnya di dadaku. Kami mengistirahatkan tubuh, untuk mengembalikan tenaga yang terkuras dari sisa peraduan kelamin yang cukup lama. Tanpa kata hanya belaian lembut tangan di kepala dan punggung Ci Sella menggambarkan kasih sayang terhadap seorang perempuan.

Cukup lama kami rebahan sambil berpelukan. Rasa penasaranku muncul. Kepalaku menoleh ke sebelah melihat Esti dan Ko Esvan. Mereka ternyata sudah selesai memadu kelamin. Ko Esvan sendiri terlihat rebahan telentang dengan mata terpejam. Esti tengkurap di sebelahnya. Mata Esti yang sayu membuka sedikit memperhatikan kami. Seketika mata kami bertemu yang dibalas dengan senyuman mengembang tipis di bibir Esti. Dari wajahnya terlihat masih lelah. Tubuh telanjang tengkurap pasrah. Ci Sella yang tadinya membenamkan wajahnya menoleh sedikit ke atas. Ia menangkap pandangan mataku mengarah ke Esti.

Kepalanya langsung diangkat, tubuhnya bergerak ke atas yang membuat wajah kami sejajar. Bibir Ci Sella dengan lembut memberikan kecupan. Aku sedikit kaget mendapatkan kecupan lembutnya. Tidak konsen dengan Ci Sella, tetapi mataku justru menatap ke arah Esti. Kecupan bibir tipis Ci Sella yang menyadarkanku. Diingin membuat Ci Sella salah paham, kecupan bibirnya langsung kubalas. Mulut kami saling melumat yang mengeluarkan bunyi bersahutan. Bibir atas dan bawah bergantian saling lumat.

“Gila Ci Sella. Aku pikir tubuhnya sudah kelelahan. Mungkin dia merasa nyaman tertidur dengan wajahnya bersembunyi di dadaku. Ternyata dia belum tidur. Sekarang malah mengajakku untung saling lumat. Sedangkan suaminya sudah memejamkan mata. Tidak tahu apakah tidur, atau belum,” gumamku dalam hati.

Lumatan mulut Ci Sella semakin ganas. Lidahnya menjulur menyeruak masuk ke dalam mulutku. Tangan kanannya menangkap batang kontolku yang mengecil setelah menyemprotkan sperma di dalam memeknya. Ia memberikan kocokan pelan terhadap batang kontolku. Lidahnya dengan ganas menyapu seluruh bagian mulutku hingga masuk ke rongganya. Reflek mulut dan lidahku langsung memberikan perlawanan terhadap lumatan Ci Sella. Batang kontolku terasa mulai mengeras.

Tubuh Ci Sella langsung memutar. Wajahnya membungkuk yang membuat mulutnya langsung berhadapan dengan kontol yang menegang. Dijilatinya kepala kontolku, dan tangannya memberikan kocokan kecil. Aku memejamkan mata merasakan kenikmatan kontolku yang sudah dipermainkan muluc Ci Sella. Tidak ingin terlena dengan kenikmatan yang kurasakan, kuraih kaki kakak iparku itu. Kubuat kakinya mengangkang di antara kepalaku. Pantatnya kutarik lebih turun, memeknya sudah berhadapan dengan mulutku.

Lidah langsung kujulurkan mencari clitosnya. Kuputar jilatan lidaku di clitosnya dan perlahan menyapu seluruh pinggiran bibir memeknya yang sudah mulai mengering. Jariku ikut bermain membuka celah bibir memeknya. Kugesek pelan pinggiran bibir memeknya dengan jari-jariku, lidahku menjilat clitosnya ke atas. Kontolku sudah masuk seluruhnya ke dalam mulut Ci Sella. Mulutnya mulai mengocok kontolku dengan membuat gerakan kepala turun naik. Membuat kontolku keluar masuk dari dalam mulutnya.

Ooooouuuwwwwcccchhhhh….. aaaaaaauuucccchhhhhh….

Suara desahan dari mulut kami bersahutan. Kontol mengeras maksimal, memek Ci Sella mulai basah. Cukup lama kami saling memberikan rangsangan yang membuat memek, dan kontol sudah siap beradu kembali. Rasa lelah habis pertempuran kelamin pertama tadi, terasa hilang. Nafsu birahi yang ingin mencapai kepuasan puncak, membuat rasa lelah tidak terasa. Pantat Ci Sella bergerak mengarah ke depan, membuat jilatan dan permainan jariku terlepas dari memeknya. Ia mengangkang tepat berada di atas kontolku.

Bbblllleeeessshhhhh…….. Oooouuuuwwhh….

Mulut Ci Sella mengeluarkan desahan pelan bersamaan dengan terbenamnya kontolku menembus lubang memeknya. Ia biarkan kontolku yang tertancap lebih dalam di dalam lubang memek. Kepala kontolku terasa menyentuh ujung liang senggamanya. Posisi Ci Sella mengangkang memasukan kontolku ke dalam memeknya dengan tubuh membelakangku. Setelah beberapa menit mendiamkan kontolku tertancap dalam memeku, pantan Ci Sella terlihat bergerak pelan. Tubuhnya maju mundur membuat kontolku mengocok keluar masuk di dalam lubang memek yang sudah basah.

Esti yang tadinya tengkurap mengistirahatkan tubuhnya mulai bergerak mendekatiku. Wajahnya berhadapan denganku, bibirnya langsung memberikan kecupan lembut. Kecupan demi kecupan dibibirku terasa lembut, berubah menjadi lumatan. Bibir atas dan bawahku tidak luput dari lumatan mulutnya. Mendapatkan serangan dari Esti membuat mulutku reflek memberikan perlawanan. Bibir kami saling lumat, sedangkan Ci Sella dengan santainya menggoyang pantatnya yang membuat kontolku mengobok-obok lubang memeknya.

Goyangan pantat Ci Sella tidak lagi maju mundur. Pinggulnya ikut bergoyang yang membuat pantatnya memutar-mutar di atas kontolku. Kepala kontolku bersentuhan dengan kuat dengan mulut rahimnya. Desahan dan erangan kami tidak tertahan membuat mataku terpejam menahan nikmat. Esti yang sudah puas melumat bibirku mengangkat tubuhnya. Ia mengambil posisi mengangkak, dan pantatnya turun rendah. Kakinya berjongkok yang membuat lubang memek Esti berada tepat di depan mulutku. Aku memahami keinginan Esti dengan menjulurkan lidah ke arah memeknya. Kusapu seluruh kulit bibir memeknya dengan jilatan lidahku. Kuangkat lidahku menjilati memek Esti hingga atas yang terdapat biji kecil di dalam kulit memeknya bagian luar.

Ooooouuuwwwwcccchhhhh….. aaaaaaauuucccchhhhhh….

Esti membalikkan tubuhnya menghadap ke depan. Memeknya kembali menyatu dengan mulutku. Begitu pula dengan Ci Sella, tubuhnya sudah berbalik berhadapan dengan Esti. Kontolku tetap berada di dalam memek Ci Sella. Gerakannya membalik tubuh, tidak membuat kontolku terlepas dari dalam liang senggamanya. Mataku sedikit terbuka melihat ke atas. Terlihat sedikit bayangan ada tubuh gemuk pria yang sedang berdiri di samping tubuhku. Kontolnya sudah berada di antara Esti dan Ci Sella. Berbaliknya tubuh Esti dan Ci Sella secara spontan, ternyata atas arahan pria yang tidak lain suami Ci Sella.

Mulut Ci Sella dan Esti beradu mengisap kontol gemuk Ko Esvan yang ada di hadapan mereka. Mulutku dengan lahapnya menjilati, bahkan kini mulai memberikan sedotan ke lubang memek Esti. Goyangan pantat dan pinggul Ci Sella memberikan sensasi gesekan kontolku dengan dinding memek Ci Sella. Kepala kontolku menyundul-nyundul mulut rahim Ci Sella. Tidak pernah kusangka, ternyata kami melakukan hubungan seks berempat. Dua pria, dan dua perempuan yang bersama ingin meraih kepuasan.

Goyangan pantat Ci Sella semakin liar. Ia terus memutar-mutar membuat batang kontolku bersentuhan dengan dinding memeknya yang menyempit. Tubuh Ci Sella terlihat mulai kaku. Nafasnya memburu dengan kuat. Erangannya semakin keras, membuat isapan mulutnya di kontol Ko Esvan terlepas. Mulut Esti yang lebih fokus mengulum kontol Ko Esvan. Kontol gemuk milik suami Ci Sella dikocoknya keluar masuk dari dalam mulutnya. Sedangkan Ci Sella berkonsentrasi untuk mencapai puncak kenikmatan dari kontolku yang bersarang di dalam memeknya. Pantatnya menghentak ke bawah dengan kuat, membuat kepala kontolku menyudul, dan tertahan di mulut rahimnya.

Ccccreeeeeeeeettttttt…….. ccrrrreeeeettt…………… Oooouuuuwwhh….

Tidak ada racauan yang keluar dari kenikmatan puncak yang berhasil diraih Ci Sella. Mulutnya hanya mengeluarkan desahan panjang disertai dengan orgasme yang didapatkannya. Memek Ci Sella terasa becek. Batang kontolku basah disirami cairan kentan yang keluar dari mulut Ci Sella. Tubuhnya bergetar hebat, kepala terdongkak ke belakang, matanya terpejam. Deru nafas bersahutan keluar dari mulut dan hidung kakak iparku.

Memek Esti tidak lagi berada di mulutku. Ia memposisikan diri menungging dengan telapak tangan berada di tempat tidur sebagai pondasi tubuhnya. Dari belakang Esti, aku melihat Ko Esvan sudah mulai menggejot tubuhnya. Kontol Ko Esvan sudah berada dalam lubang memek Esti. Ci Sella yang sudah selesai menikmati orgasmenya mengangkat pantatnya. Kontolku sudah terlepas dari memeknya. Kakak kandung isteriku itu, segera mengistirahatkan tubuhnya di sebelahku. Ia telentang dengan deru nafas yang masih terdengar kencang. Aku yang merasa nafsu sudah mencapai puncak membangunkan tubuhku.

Badanku bergerak menuju Esti yang digenjot Ko Esvan menungging. Kudekatkan kontolku ke mulut Esti yang terus mengeluarkan desahan, akibat kocokan kontol Ko Esvan di dalam memeknya. Kepala Esti kutahan dengan kedua tanganku, untuk memastikan mulutnya mengulum kontolku. Mulutnya langsung mengulum kontolku yang kuimbangi dengan menggerakkan pantatku maju mundur. Tubuh seksi Esti digenjot depan belakang dua kontol milik pria yang bukan suaminya. Pria yang tidak lain kakak iparnya sendiri. Aku merupakan suami dari kakak kandung Esti yang kedua menggenjot mulut Esti dengan kontolku. Sedangkan memeknya dikocok kontol Ko Esvan, suami dari kakak kandung Esti yang pertama.

Aku dan Ko Esvan yang mengeroyok Esti mempercepat gerakan kontol. Pantatku maju mundur membuat mulut Esti menerima sodokan dari kontolku. Ko Esvan yang berada di belakangnya menggoyang tubuh Esti dengan cepat. Kontolnya menancap dengan kuat di memek Esti. Kami memacu kenikmatan birahi yang sudah ingin mencapai puncak. Kepala kontolku berkedut pertanda sudah ingin menyemprotkan sesuatu. Persetubuhan kami bertiga, diakhiri dengan lenguhan dari mulut yang bersahutan.

Ccccrrrrrrooooooootttt….. ccrrroooottttt……

Ccccreeeeeeeeettttttt…….. ccrrrreeeeettt……

Ccccrrrrrrooooooootttt….. ccrrroooottttt……

Spermaku menyemprot dengan kencang di dalam mulut Esti. Ko Esvan memajamkan matanya menikmati semprotan sperma dari kontolnya di memek. Esti sendiri mendapatkan orgasme yang membuat tubuhnya bergetar hebat. Nafasnya memburu membuat kontolku yang baru menyemprotkan sperma di mulutnya terlepas. Terlihat spermaku menetes dari pinggir bibir Esti. Sebagian lagi, nampaknya sudah terminum Esti. Mendapatkan kepuasan dari puncak birahi membuat kami akhirnya ambruk bersamaan. Mataku terpejam merasakan tenagaku yang mulai habis terkuras. Tidur kami pun sudah tidak terarah. Kepala dan kaki, tidak tahu mengarah ke mana.



Bersambung…..
 
Makasih updatenya.

Akhirnya balik update lgi suhu.
Yang menarik nanti itu pas Dean atau Esti yang menjelaskan ke pasangan mereka kalau Sella dan suaminya ikut bergabung, gimana reaksi Rully dan Julia.

Ditunggu kelanjutannya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd