Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SYAHWAT

Status
Please reply by conversation.
http://1.bp.********.com/-HRhs91aFdUo/TtuVFV9SfeI/AAAAAAAAP24/1RsBK97-qvs/s400/detikfoto-Rosa-3ok.jpg
WINDIA TAMBAYONG.


Cukup lama Aku mengulum, menjilat, melumat Penis besar panjang Arman, Sampai Aku lupa Bu Niken Istri dari tadi menunggu gilirannya Untuk mencoba apa yang Aku praktekkan.


Sssrruuuuppp........Ssssssrrruuuuuu......Crrrrruuupppppp......


Setelah cukup lama dan cukup puas Aku mengulum Penis Suaminya Bu Niken, kini kulepaskan Penis itu dari mulutku, kemudian Aku menyuruhnya Bu Niken Untuk mencoba apa yang tadi Aku praktekkan.Lalu Bu Niken menundukan kepalanya dan mulai menjilati penis Suaminya.


Sementara Aku beranjak posisi pindah di sampingnya Arman, yang pada saat itu sedang di service Penisnya Oleh Suaminya.




''Bagus...bagus....ternyata Ibu Niken lihai juga dalam merangsang Suami Ibu'' ucapku dengan nada yang berat dan bergetar.


''Uuuhhhkss......Dok....... Dok boleh saya memegang pantat Dokter''Ucap Suami Bu Niken.


Entah kenapa Aku menganggukan kepala begitu saja, Lalu Arman mengelus pantatku yang kiri. Lalu mengelus yang kanan, dari luar gaun hitam yang kupakai. Diremas pantatku pelan tapi pasti.


Sementara Bu Niken masih terus menjilati Penis besar Arman suaminya, sedangkan Arman sendiri sibuk meremas-remas Pantatku yang bulat dan montok dari balik gaun hitam yang kukenakan.Sedangkan Ujung Gaun hitam yang ku pakai itu hanya selutut.


Perlahan tangannya Suaminya Bu Niken meluncur dari bawah masuk ke dalam gaunku mengelus kaki kananku. Dielus paha mulusku hingga sampai ke cd yang ku pakai. Aku merasakan tangan Arman suami Bu Niken sangat lembut.


Pikiranku melayang-layang, fikiran yang membuatku menjadi resah,Ketika Suaminya Bu Niken ngelus-elus pahaku. Tanpa kusadari tubuhku jadi terasa begitu gerah, bahkan AC pendingingin dalam ruangku bagai tak terasa.


Butir-butir keringat dingin mulai keluar dari tubuhku. Ada apa denganku, perasaan ini sungguh aneh. Aku seorang Dokter profesional tapi...Ahkk Aku mendesah ketika Arman mengeluskan jemari dari sisi cdku.Dan Aku sepertinya tak keberatan dengan Aksinya itu.


“Aaahhhhh.......” tanpa disengaja aku melekingkan desahan sambil menghembuskan nafas. ketika jarinya Arman mengelus-elus clistoris vaginaku.Dan rasanya aku sedang dalam gairah yang tinggi.


Aaaaaaahhhkk....” lagi-lagi aku mendesah. Desah yang keluar kali ini rasanya beda sekali, terasa begitu melegakan, Begitu lepas, begitu bebas, begitu nikmat.


Sekarang Aku sudah di landa nafsu SYAHWAT yang begitu bergelora, Aku sudah tidak bisa menahan semuanya Itu lagi, dan Aku harus menuntaskan ini semua.


"Sekarang Saya ingin Suami Ibu mulai penetrasi yang pertama. Penetrasi ini takkan membuat vagina Ibu sakit lagi.'' Ucapku.


Bu Niken melakukan apa yang disuruh olehku, kemudian Aku pun menarik Arman hingga Ia berdiri di belakang Istrinya dan Aku di sampingnya.


"Bagaimana pendapatmu melihat pantat Istrimu dalam posisi ini?" tanyaku sama Arman


"Menggairahkan," jawabnya Arman singkat.


"Apa Ibu merasa nyaman?" tanyaku terhadap Bu Niken Istrinya.


"Iya dok."jawab Bu Niken


Ku lihat Nampak sekali Penis Suaminya Bu Niken yang sudah tegang.Melihat keadaan Itu Aku jadi sangat terangsang.Aku pun memberanikan diri kembali memegang penisnya Arman


Penisnya Suaminya Bu Niken benar-benar sangat besar sekali , gimana rasanya kalau penis sebesar ini masuk ke vaginaku. pikirku.sambil mengelus-elus penisnya Arman..


"Sekarang lebih santai,Silakan lanjutkan," kataku dengan senang.


Kini tangan kananku membelai Penis dan testis Arman Suami Bu Niken, sementara tangan kiriku membelai pantatnya Bu Niken Istrinya Arman.


Kini di hadapanku dan di hadapannya Arman nampak Pantat Istrinya yang di bungkus Cd g-string warna Kuning. yang ternyata terdapat bolongan juga di belakangnya, rupanya bolongan cd g-string yang di kenakan Bu Niken bukan hanya di depan saja, di belakangnya juga terdapat bolongan.


"Silakan rasakan pantat istrimu,Gimana, suka?tanyaku


"Iya dok."jawab suaminya Bu Niken


"Kalau Ibu gimana, menyukainya juga tidak?"tanyaku


"Suka... suka dok.'' jawan Bu Niken


Arman mulai melakukannya. kemudian Aku pindah posisi ke sebelah pantat Bu Niken, lantas membuka pantatnya membuatnya Arman dapat melihat belahan vagina Istrinya dari belakang.


"Coba jilat juga Vagina Istrimu.Kita sedang melakukan pemanasan lagi." kataku.


Kemudian Arman menjilati vagina Istrinya seperti keinginanku.dan Aku pun memerintahkan Arman kembali.


"Sekarang jilat san isap Clistorisnya " kataku.


Lalu Arman menjilati dan menusukan lidahnya ke anus istrinya. Pantat Bu Niken pun menggeliat merasakan sensasinya.


"Sekarang masukan Penismu ke vagina Istrimu" Perintahku.


Lalu Arman berdiri, Aku masih memegang pantat Bu Niken Istrinya, Lalu Ditusukan pelan, hingga mentok membuat Bu Niken tersentak.


"Sekarang pompa pelan- pelan," kembali Aku memerintah Arman.


"Bagus. Atur agar tak terlalu cepat atau lambat."perintahku


Wajah Bu Niken terbenam di tempat tidur pasein, tangannya berada di sisi kepalanya membuatku tak bisa melihat ekspresinya Tapi kudengar erangan lembut Bu Niken.


"Bagus. Biarkan Penismu Penetrasi didalam vagina Istrimu" kataku


Pompa terus dengan irama yang sedang jangan terlalu keras, setelah dua puluh menit kemudian Arman suaminya Bu Niken pun mengeram.


"Ahhhhhh .....,Aaaaahkkk " Ia meyemprotkan spermanya di vagina Bu Niken istrinya dan Bu Niken juga mengerang mendapat semprotan pejunya. Mungkin Bu Niken keluar juga. Arman menutupkan matanya sambil memegang pantat istrinya.


Kemudian Aku berdiri di sampingnya, tangan kanannku meraih pinggangnya Arman dan kami berdiri di hadapan Bu Niken istrinya Arman.


''Selamat untuk anda berdua .saya harap saya melakukan yang terbaik, demi kesehatan anda dan kandungan Anda" kataku tersenyum.


"Saya harap Ibu dan Suami tidak keberatan difasilitasi oleh saya," kataku lagi.


Bu Niken mengangguk dan tersenyum.Sambil menghelakan nafas pendek-pendek, Sisa-sisa Orgasme yang masih di rasakannya membuat tubuh Bu Niken itu bergetar Hebat.


Kulihat sebagian cairan sperma itu keluar dari Vaginanya Bu Niken, Dan Arman mengoleskan rata ke paha dan perut Bu Niken Istrinya, hingga membuat kulit mulus Bu Niken itu makin mengkilat dan menggairahkan, Sisanya yang masih menetes-netes di jilati oleh Arman Suaminya.


''Uhhhsss..., Nikmat banget Sayang'' Rintih Bu Niken saat lidah Suaminya mencuci liang kemaluannya yang memerah hingga bersih.


Denagn Penis yang masih tegak mengacung berdiri, Suaminya itu kemudian mendekati Bibir Bu Niken Istrinya.


''Di Emut yaa. Sayang'' Pinta Suaminya.Tapi Bu Niken menggelengkan kepalanya


''Aku Capek Pap, Sama Bu Dokter aja yaa'' Bu Niken menunjukku yang sedang berdiri tak jauh di hadapannya.


''Ahhh..., Akuu, Engak Bu , Aku di sini hanya sebagai trainer saja''? tanyaku gelagapan.


''Ayolah Dok..., tolong Aku...Aku sudah lemas sekali'' Ucap Bu Niken yang tergolek lemas di tempat tidur pasein.


Aku masih Bimbang dan ragu, tapi Aku tidak tega melihat Bu Niken yang dalam keadaan hamil sudah lemas tak berdaya untuk melayanin suaminya lagi.


''Ayolah Dok...Apa engak pengen ngerasain ini''Kata Suaminya Bu Niken memamerkan Penisnya yang besar di depanku, dan mengocoknya perlahan-lahan, hingga membuatku langsung terdiam tak bergerak.


Kemudian Arman menarik tubuhku dan meraih kedalam pelukannya, Aku tidak menolak saat bibir Suaminya Bu Niken mulai menyusuri Pipi dan leherku, Bahkan Aku langsung mengimbangi ketika bibir itu melumat dan mencium dengan rakus.


Aku membuka mulutku, membiarkan lidah Arman Suaminya Bu Niken membelit dan menggelitik bibir manis sensualku.


''Hhhhhh...Hhhhhpppp'' Suami Bu Niken, mengaduh saat tanganku memijit dan mengelus-elus Penis besar.


''Gede banget.. Masss'' Lirihku.


Arman Suaminya Bu Niken tersenyum bangga.


''Bukan Dokter saja yang Bilang begitu'' sahutnya Arman sambil kembali mencium Bibir dan leherku yang jenjang.


Dengan cepat tangannya Arman membuka Jas putihku dan menurunkan gaun hitamku serta Bhku, Kini tangannya merayap untuk meraih buah dadaku itu dan meremas-remasnya dengan gemas.


''Empuk banget Dok.., Gede lagi'' sahutnya sambil jari-jarinya memilin dan menjepit payudaraku yang menonjol dan kemudian menarik-nariknya pelan.


''Ohhhh....Sssssshhhh...Geli Mass'' Bisikku dengan mesra sambil Aku melengkuh kerenanya.


Bu Niken Istrinya yang menonton dari atas tempat tidur paseinku, cuma tertawa saja saat melihatnya.


Arman kini menunduk untuk mencium dan menjilat bulatan kecil puting susuku itu, lidahnya bergerak liar mencucup dan menghisap dengan gemas, membuatku yang sudah kegelian makin merintih tak karuan.


''Ssssss....Sudah Mas ...Oooohhh...Geli'' Aku menarik dadaku, dan menjauhkan dari jangkauan Suaminya Bu Niken agar ia itu tidak mempermainkannya lagi.


''Emut lagi seperti kaya tadi'' ucap Arman.


Aku mengangguk dan mengelus-elus daging panjang itu, Aku mengocoknya pelan sebelum Akhirnya mengulumnya dengan penuh nafsu SYAHWATku.


Di dalam Mulutku , benda itu semakin terasa tegang dan membesar, membuatku jadi gelagapan di buatnya. penis itu juga berkedut-kedur terus, makin lama makin sering, tanda kalau tidak lama lagi penis itu akan segera meledak.


Aku yang tidak mau itu terjadi, segera mengeluarkan penisnya Arman.Aku belum merasakan Penis besar itu mengaduk-ngaduk Vaginaku, terlalu sayang kalau sampai Penis itu moncrot sekarang. Penis Arman harus Orgasme di dalam Vaginaku. Pikirku dalam hati.


''Harussss'' Aku bertekad, Aku sudah terlanjur bergairah.


Kemudian Aku melepaskan cd warna coklat trasparanku , Aku segera terlentang di lantai dan membuka kakiku lebar-lebar, mempersilakan Arman untuk segera menyetubuhiku. Vaginaku yang kemerah-merahan tampak sudah sangat basah dan lenget.Arman yang melihatnya segera menindihku dan mengarahkan Penisnya tepat diBibir kemaluanku..


Perlahan-lahan Penis besar itu masuk menyeruak kedalam vaginaku, lalu Arman pun menggoyangakan pantatnya dengan ritme pelan, terasa sesak sekali Vaginaku oleh penis Suaminya Bu Niken.


Penis Besar milik Suaminya Bu Niken benda yang berkepala jamur itu jauh lebih besar ketimbang milik Suamiku.


"Aaahkk...Aaaahhkkk..." Wajahku mendongak keatas tatkala kepala jamur itu mulai beraksi.Aku mendesah berat.


Arman terus mendorong dan menggoyangkan pantatnya sambi menekan penisnya yang terus masuk kedalam lorong vaginaku, menembus leher rahimku, membuat mataku terbelalak kaget, sanking panjangnya penis Suaminya Bu Niken.


Sementara itu Istrinya Arman Bu Niken. Dia tersenyum melihat ke arah kami berdua, yang pada waktu itu sedang bersetubuh dengan Suaminya.


Aku menggigit bibirku, menahan perih yang bercampur nikmat di dalam vaginaku yang langsung meresponnya, dengan cara menjepit erat penis milik Suami Bu Niken itu.


Arman melesatkan penisnya semakin lama semakin cepat, memompa dan menusuk vaginaku dengan hentakan-hentakan kecil membuat tubuhku terguncang dan rasa ngilu bercampur nikmat di sekujur tubuhku.


"Aaaahkk... Mas Arrrmannn! Aaaahh... Ah...." Aku menikmati, menggeleng-gelengkan kepalaku saking nikmatnya tusukan yang di berikan Suaminya Bu Niken.


"Gimana rasanya Dok? Enakkan?" Tanya Bu Niken tersenyum dan sudah berada di dekatku.


''Iyaaaaa....Bu...., Penis Suami Ibu benar-benar Enak , Nikmat'' jawabku dengan merem melek.


"Mas... aku Keluuuuuar....Aaahkkk......Mas!" Rintihku dengan teriakan penuh gairah. Aku mendesah... Oohk... Akhirnya aku tidak tahan lagi.


Rasanya terlalu geli nikmat di payudarahku ataupun di vaginaku. Aku memekik ketika orgasme melandaku, Penis Arman pun masih terbenam di dalam vaginaku.


Kemudian Arman mencabut penisnya dari Vaginaku, Ia pun meminta untuk ganti Posisi, Aku segera bangkit dari lantai, kemudian Arman duduk di kursi yang ada di ruang kerjaku.


Lalu Aku menaiki tubuhnya Arman lalu Aku Dududuk diatas pangkuan tubuh Arman, sambil menghadap ke arahnya, hingga payudarahku menempel ketat diatas dadanya, kemudian Arman mempererat pelukannya hingga aku tak bisa bergerak.


Kini aku sedang duduk diatas selangkangan Arman, tiba-tiba pipi pantatku di buka, dengan bersamaan kurasakan Penis besar Arman ingin masuk kedalam anusku.


"Jangaaan Mas! Yang itu saya belum pernah!" Aku memohon kepada Arman, agar tidak memasuki anusku.


Selain karena takut anusku robek, aku juga merasa Jijik kerena Aku belum pernah melakukan Itu dengan Suamiku, Karena Anus itu tempat kotoran yang tidak boleh di masukan oleh penis.


"Jangan di lawan Dok, nanti rasanya makin sakit, rilex aja... Nanti Dokter pasti ketagihan di masukin! Saya aja ketagihan." Kata Bu Niken, Seolah-olah sekarang dia yang jadi trainerku.


"Tahan ya Dok." Sahut Arman


"Tu... tunggu Maassss..." Aku memekik pelan saat anusku di masuki kepala penis Arman.


Suaminya Bu Niken seolah-olah tak perduli dengan ucapanku, dia tetap memaksakan penisnya masuk semakin dalam keanusku, hingga aku merasa anusku dipaksa membuka selebar mungkin.


Mataku terbelalak dan mulutku terbuka lebar sanking sakitnya.Aahk... rasanya sakit perih.


Kucoba untuk membiasakan diriku dengan kondisiku saat ini, dan ternyata memang benar apa yang dikatakan Bu Niken, aku mulai menikmatinya.


"Pantatnya Dokter enak loh, keseet banget! ?" Ucap Arman, sambil menyodomiku dia menampar kecil pantatku.


Lima menit kemudian, Arman mengerang bersamaan denganku, kami mencapai puncaknya bersama-sama. Aku menggigit bibirku karena aku juga keluar untuk kesekian kalinya.


"Mas Arrr.." Rintihku pelan saat orgasmeku datang, lalu di susul Arman yang menyirami anusku.


Akhirnya Kami berdua pun Orgasme, setelah beberapa menit beristirahat kemudian kami bertiga kembali mengenakan pakaian masing-masing.


"Bagaimana Bu, setelah ini apabila masih ada hambatan, silakan beri tahu saya. Saya akan senang membantu lagi," kataku.


"Iya dok, terimakasih atas bimbingannya. Saya jadi tenang mengetahui bagaiman bermain sex sewaktu hamil'' jawab Bu Niken sambil tersenyum.


"Iya sama- sama," kataku.Setelah itu Bu Niken beserta Suaminya pamit pulang.

https://hijabersejati.files.*************/2015/12/jilbab-artis-indonesia-citra-kirana-2.jpg
ALYA AL-RASYID


Sudah hampir Sepuluh bulan lebih setelah Aku Menikah dengan Suamiku Mas Andre, Aku pindah ke kota Hujan yaitu Kota Bogor.


Di karenakan Mas Andre bekerja di jakarta, dan Aku Bekerja di daerah Depok jadi kami berdua memutuskan Untuk membeli Rumah di Bogor dengan pertimbangan daerahnya masih sejuk dan Asri.


Walau pun memang tempat kerja Mas Andre Suamiku lumayan jauh, tapi dengan Alasan kenyamanan Akhir kami berdua lebih memutuskan Untuk membeli rumah di Kota Bogor saja, ketimbang membeli rumah di Jakarta.


Pagi Ini Aku baru saja selesai menyiapkan Sarapan pagi, dan saat ini aku sedang menata makanan diatas meja. Setelah semuanya siap, aku segera beranjak menuju kamarku, hendak mengajak Mas Andre Suamiku Sarapan Pagi.


Setelah Aku berada Dikamarku, Ku lihat Mas Andre Suamiku Hanya dengan mengenakan handuk keluar dari dalam kamar mandi. Dia sempat melihat kearahku yang sedang berjalan menuju meja riasku.


''Mas sarapan paginya sudah siap'' ucapku.


''Iyaa Sayang....Mas pakai Baju dulu'' kata Mas Andre. Sambil melepaskan handu yang melingkar di tubuhnya.


Dari pantulan cermin Aku dapat melihat Suamiku yang sedang Telanjang Bulat, dan penis besarnya yang bergelantungan kekiri dan ke kanan. Asyik Aku memandanginya, tapi ada satu hal yang membuatku tersenyum geli, Penis Suamiku sama besarnya dengan punya Adikku Arman, Tapi punyanya Mas Andre kalah panjang dengan punya Arman.


"Pengen ya Sayang?" Godanya Mas Andre Suamiku.


''Pengen Apa Toh Mas''?tanyaku.


''Pengen Ini'' jawab Suamiku menunjukan Penisnya.


''Ihhh...Mas Andre ini....inikan sudah siang Ayo sarapan dulu Ntar kesiangan'' Ucapku.


Setelah Mas Andre selesai berdandan kemudian kami berdua sapan pagi bersama-sama, Sambil berbincang-bincang di meja makan.


''Ohh...Yaa Mas..., Gimana Mamamu jadi datang hari Ini''?tanyaku.


''Jadi Dek..., Mama akan datang hari Ini'' jawab Mas Andre.


''Jam berapa Mama datang Mas''? Tanyaku kembali.


''Mama Dari Bandung Siangan , datang ke station Gambir sekitar Jam 4 sore'' jawab Mas Andre.


''Adek sepertinya engak Bisa jemput Mama deh Mas'' Ucapku.


''Klau Adek engak bisa jemput engak Apa-apa biar nanti Mas saja yang jemput Mama'' kata Mas Andre.


Setelah sarapan pagi selesai Kami berdua pun berangkat kerja, Mas Andre berangkat dengan Mobilnya, begitu Aku pun berangkat menggunakan Mobilku.


Matahari pun sudah mulai akan tenggelam,dan Hari pun sudah sore menjelang malam, Aku membereskan Laptop kerjaku, setelah Itu Aku keluar dari kantor.


Setelah berada di dalam Mobil lalu ku pacu kendaraanku menuju Rumahku, Seperti biasa jalanan sangat macet sekali karena waktu pulang kerja.


Satu jam setengah kemudian Aku baru saja tiba di rumah sekitar jam 6 sore,Ku lihat mobilnya Mas Andre sudah terparkir dihalaman Rumahku.Dan Aku kemudian memarkir mobil honda jazz milikku.


Aku segera Masuk kedalam rumah, Seperti biasa Aku langsung menerobos masuk Rumahku, Aku memanggil Suamiku sambil terus melangkahkan kakiku, Ruang tamu dan ruang tengah Sudah Aku lewati, dan di kamar pun tidak ada tanda-tanda keberadaan Mas Andre Suamiku.


''Mungkin Di taman belakang Rumah, sedang bersantai sambil mengobrol bersama Mamanya yang baru datang dari Bandung'' Pikirku.


Dengan Riang Aku terus menuju ke belakang. Saat menuju belakang Rumah samar-samar, telingaku menangkap suara gaduh dari Arah dapur , lalu Aku melangkah menuju dapur.


Tapi langkah kakiku langsung terhenti begitu melihat apa yang terjadi, di sana Mamanya Suamiku Tante Irene Berbaring di atas meja makan, Tampak Tante Irene tengah bergumul dengan Anaknya Yaitu Mas Andre Suamiku.


Pakaiannya acak-acakan, Payudara Mamanya yang besar terlihat menonjol keluar, Karena Bh merahnya yang di pakainya tertarik keatas, memperhatikan sepasang buah dada yang putih montok mempesonan dengan puting mungil mencuat ke atas.


Rok pendeknya yang berwarna Cream melorot ke bawah, memperlihatkan kemaluan Mamanya itu yang sudah sangat basah, licin dan kemerah-merahan, membuat Penis besar milik Suamiku bisa menusuk dan menembusnya dengan lancar


"Buseeettt Mammm.... Memek gundul Mam ini rasanya sempit beeneeer...tidak kalah dengan Memeknya Alya Istriku " Jerit Mas Andre Suamiku ketika mencoba menjebol pertahanan vagina Tante Irene Mamanya.


"Alaaaahhh... Gombal kamu Ndree....Memek Mama sudah tua mana yang sempit..."Ucap Tante Irene.


Marah, benci dan cemburu... Campur Aduk Semuanya menjadi satu, ketika aku meliihat Andre yang sedang bergumul bermain sex dengan Mamanya di dapur.


Sementara aku di sini, di balik tembok ini aku melihat Mas Andre Suamiku rasanya Aku ingin menagis ketika mendengar apa tentang pujian terhadap vagina Mamanya. Tapi di satu sisi Aku melihat pergumulan mereka berdua sungguh amat sangat terangsang.


"Ouughkk..."lirihku.


Kepalaku mendongak keatas, ketika melihat Suamiku Mas Andre sedang memompa vagina Mamanya. Sungguh tontonan yang membuat seluruh syarafku merespon, menghantarkan rasa nikmat di sekujur tubuhku, bahkan sedikit demi sedikit cairan cintaku meleleh membasahi celana dalamku.


Ketika Aku sedang terpaku bersandar di balik tembok, tiba-tiba Aku di kejutkan dengan panggilan Suamiku yang memanggilku, Rupanya Suamiku mengetahui kedatanganku.


''Dek....Dek....apa itu kamu sayang''?tanya Suamiku.


Kemudian Aku melangkahkan kakiku memperlihatkan diri, keluar dari balik tembok.


''H-Hhhallo Alya sayaaaaang'' Sapa Tante Irene Mamanya Suamiku, sambil terputus-putus dan merem-melek saat melihat kedatanganku.


Mukanya licin penuh keringat, dan bekas-bekas cupangan merata di seluruh leher dan payudaranya yang montok itu.Aku terhenyak dan tak tahu harus harus berkata apa.


''Sesesebentar Alya sayang, Mama lagi naggung Nih'' Tambah Tante Irene sambil ikut menggoyangkan pinggulnya, mengimbangi tusukan Mas Andre Suamiku sekaligus putranya.


Dengan muka merah merona Aku memelingkan muka, dan melangkahkan kakiku untuk meninggalkan mereka berdua yang sedang memadu kasih dengan sangat hot.


''Ah, Aku tunggu di ruang tengah saja''Aku merasa tidak enak memergoki Tante Irene yang lagi berbuat meseum seperti itu.


''Jajangan, tunggu di sini aja, engak apa-apa kok'' Tante Irene melarangku pergi.


Permintaan yang aneh tapi entah kenapa Aku menurutinya, Aku duduk di salah satu kursi, dan menonton kelanjutan acara ini.Aku pun seperti penasaran sekaligus terangsang juga


''Ahhhhkkk.....Ahhhkk....Aaaahk'' Tante Irene merintih saat Penis besar suamiku menusuk dan mengocok vaginanya Tante Irene makin cepat.


Mamanya menyambar bibir Suamiku dan melumatnya dengan rakus, lidah mereka bertemu untuk saling menghisap dan mencampurkan air liur. Tante Irene tampak sangat menikmati sekali.


Sementara Suamiku tangannya merambat untuk meremas-remas payudara Mamanya yang membusung indah,sepanjang sisa permainan suamiku terus berpegang pada benda bulat padat itu.

http://2.bp.********.com/-fMj-lEs88k4/T3QAdV9hN2I/AAAAAAABUaE/4qt82_tRnk4/s1600/foto-diah-permatasari-6.jpg

INDRI SWARA YOGA.


Dari jendela Hotel di Pantai Kuta Bali kumemandang Udara dingin dalam cuaca mendung gelap yang menyesakan, sudah dua hari ini matahari enggan untuk menampakan sinarnya, Angin kencang mengoyangkan daun-daun kering yang tampak ringkih bertahan di dahan.


Daun kelapa pun turut bergoyang seakan terbuai lantunan biduanita menimang asa yang tengah bimbang di rundung rindu pada lambaian nyiur kelapa yang tengah mengikuti irama gamelan.


Sudah hampir setahun ini setelah Pernikahannya Alya dan Andre Aku tidak pernah menginjakan kakiku di Bandung, Hari-hari ku habiskan menemani dan melayani Suamiku, Dan lambat laun juga Aku mulai bisa menjalankan biduk Rumah tanggaku dengan normal dan semestiny.


Walau pun terkadang jujur saja Aku sangat merindukan Arman di Bandung sana, Tapi demi keutuhan Rumah tanggaku. Aku menahan hasrat untuk bercinta dengan Arman.


''Ma...Papa berangkat dulu ya'' kata Suamiku.karena malam ini ia ada meeting dengan Owner pemilik hotel.


''Hati-hati di jalan sayang '' jawabku.


Suamiku yang di panggol sayang itu tersenyum sambil mengecup kening dan pipiku, dan menggelitik pinggangku yang ramping.


''Iiih...Papa nakal'' Ucapku dengan menepiskan tangan Suamiku yang mulai merambat menyusuri belahan buah dadaku yang besar.


''Sudah Ahh....Nanti Papa terlambat'' Ucapku mengingatkannya.


''Mama cantik deh..'' Suamiku kembali mengecup bibirku, Aku membalas dengan singkat.


''Sudah Papa, nanti telat'' Ucapku mengingatkan lagi.


''Nanti Masakin yang enak yaa , sayang'' Bisik Suamiku sebelum keluar Pintu.


Aku tersenyum dan mengangguk, Aku bersyukur punya suami seperti Dia meski punya penis yang tidak besar dan kurang memuaskanku, tapi ia cukup bertanggung jawab, itulah yang membuatku perlahan bisa menerima kehadirannya, dan tanpa sadar , mulai mencintainya.


Setelah Suamiku pergi ke tempat meeting, kemudian Aku pun melangkahkan kakiku menuju kamar mandi untuk beredam di bathub hanya untuk menghilangkan rasa lelahku.


Cukup lama Aku beredam di bathub dengan Air panas, kemudian Aku beranjak dari bathub. Setelah mengeringkan badan, kutatap tubuhku didepan cermin kamar mandi, dan akupun tersenyum sendiri melihat kemolekan tubuhku.


Sepasang gumpalan gading yang membusung dengan porsi tak kurang dari 36b, perut yang ramping dan kaki yang jenjang semua itu selalu kurawat dengan baik untuk aku persembahkan kepada suamiku tercinta.


Aku mulai mengelus bulu-bulu hitam yang tumbuh di antara kedua paha mulusku, segera kuambil gunting kecil untuk memangkas bulu-bulu itu yang sudah mulai panjang.


Aku memang selalu mencukurnya bila demikian agar selalu kelihatan rapi, setelah kubersihkan dengan sabun sirih yang dapat membuat wangi aroma vaginaku lalu aku mulai mengenakan pakaian. Aku mengenakan bluos model 'U can C' dengan rok yang agak panjang menutupi lututku.


Kemudian Aku pun keluar kamarku menuju dapur untuk memasak, setelah selesai memasak kemudian Aku menghidangkan makan malam di atas meja makan sambil menunggu Suamiku pulang meeting.


Aku hempaskan diriku di sofa ruang keluarga untuk melihat acara TV malam ini. Setelah aku pindah-pindah channel TV ternyata nggak ada acara yang menarik.


Tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi tanda ada seseorang datang bertamu.


"Sebentaar..!" Ucapku. Sambil Bergegas aku menuju pintu depan untuk membuka pintu.


Ternyata yang datang adalah Suamiku, tumben Suamiku pulang secepat ini, kemudian kami Pun melangkah masuk kedalam.


Setelah Aku membantu suamiku membukakan jas dan dasinya , kemudian Aku mengajaknya makan malam bersama, yang telah Aku siapkan di meja makan sejak dari tadi.


Kami berdua pun menikmati makan malam sambil berbincang, setelah makan malam selesai kemudian Suami pergi ke kamar, sedangkan Aku membereskan bekas makan malam.


Setelah Aku selesai membereskan makan malam, lantas Aku langsung menuju kamar, dan kudapati Suamiku sudah tertidur pulas sambil mendengkur.Aku pun langsung merebahkan diriku di sampingnya.

https://hijabersejati.files.*************/2015/12/jilbab-artis-indonesia-citra-kirana-2.jpg
ALYA AL-RASYID.


Rupanya , permainan Suamiku dan Mamanya sudah Mulai mendekati Babak Akhir, Tidak peduli dengan Mamanya yang menjerit dan merintih, Suamiku itu terus menusuk Penisnya dalam-dalam, Dan menariknya lago dengan cepat, Untuk kemudian menusukannya lagi lebih dalam.


Hingga membuat Mamanya memekik dan menjerit keenakan, Aku menonton semua adegan itu tanpa berkedip sedikit pun, bahkan Aku juga sampai lupa bernafas.


Aku membatin sambil tanganku mengusap-usap memekku sendiri, vagina ini mulai terasa basah.


''Ayooo, Sayang, Tusuk lagi lebih keras.Tusuk lebih keras'' Mamanya meracau di sela-sela Rintihannya.


Suamiku menyahut dengan geraman rendah, dan mengirim Penisnya Untuk masuk lebih dalam lagi.Di atas tangannya meremas-remas payudara Mamanya makin keras, Membuat kulitnya yang putih mulus berubah menjadi memar kemerah-merahan.


Putingnya yang mungil kecoklatan ,Kini tampak mencuat makin Indah, Suamiku menundukan Untuk menciumnya, Suamiku mencucup dan menjilatinya dengan penuh nafsu.


Suamiku memilin dengan lidah, mengelitik dengan giginya. dan membasahi dengan air liurnya, kiri dan kanan secara silih bergantian, Mamanya yang mendapat serangan brutal seperti itu, Cuma bisa menggelijang sambil menjerit-jerit.


''Aaaahhhhkkkk.........Aaaaahhhhkkkkk......Akkkk.....'' Jerit Mamanya sambil matanya terpejam.


Sementara tangannya mendorong pinggul Suamiku agar bergerak makin kuat dan mantab


''Aaaa...Aku sudah mau Keeeeluuar'' jerit Mamanya.


''Aku Juga Maaaaam....'' Teriak Suamiku


Suamiku itu segera mengatur posisi bokongnya untuk menyambut saat-saat yang membahagiakan itu, Diawali dengan jeritan panjang, Tubuh Mamanya mengejang dan berkedut-kedut.


Tangannya terkepal dengan mata terpejam rapat, Pahanya yang putih mulus menjepit pinggul Suamiku kuat-kuat dan dari dalam kemaluannya, menyembur cairan lengket yang langsung merembes keluar saat Suamiku menarik Penisnya keluar dari vagina Mamanya.


''Aaaahhhhkkkkkk......Aaaaahhhkkk......''Mamanya mengelakan nafas panjang.


Dan Akhirnya mereka pun mencapai puncak Orgasme secara bersamaan, dan Suamiku lalu berjalan mendekatiku lalu tubuhnya Ambruk bersimpuh di kakiku yang pada saat itu Aku Sedang Duduk di kursi.


Lalu Aku mengusap keringat yang mengucur deras yang membasahi muka Suamiku, sehingga sapu tanganku terlihat sangat basah sekali akibat keringat suaminya.


Setelah merasa cukup Untuk beristirahat kemudian Suamiku dan Mamanya beranjak dari dapur sambil memunguti pakaiannya masing-masing.


Dan Aku pun mengganti pakaianku dengan pakai daster panjang, dan jilbab yang lebar, kemudian Aku melangkah kedapur Untuk membuat susu.


Kulihat Mas Andre sedang duduk di ruang tengah bersama Mamanya,Kemudian Aku menghampiri Suamiku dengan membawa 2 butir telur setengah matang dan segelas susu serta Teh manis hangat yang telah Aku siapkan


''Ini untuk ganti staminamu Mas. Biar tetap fit'' kataku.


''Makasih Dek...'' Ucap Suamiku.


''Ini Teh Manis untuk Tante'' Kataku sambil memeluk Mama mertuaku.


''Makasih Alya'' sambut Tante Irene.


Setelah Tante Irene menikmati teh hangat dan Suamiku menikmati susu hangat dan telor kami saling berbincang- bincang.


"Kamu memang luar biasa... hebat..." puji Mamanya terhadap Suamiku..


''Mama juga hebat.'' balas Suamiku.


''Masa iya sih???'' tanya Mamanya


''Sungguh!!!!'' jawab Suamiku.


''Dan Kamu AL,Makasih yaaa telah sangat pengertian sama Tante selama ini telah memperbolehkan Tante bermain sex dengan Suamimmu'' Ucap Tante Irene.


''Engak usah sungkan Tante santai saja , Alya sudah tidak ada masalah lagi kalau Mas Andre bermain sex dengan Tante''. kataku. sambil tersenyum.


''Terima kasih ya sayang kamu telah sangat pengertian'' kata Tante Irene sambil menciumku.



''Tapi Tan, ngomong-ngomong Tante menikmati sekali tadi bermain sex...'' godaku dengan suara lirih.


''Kebutuhan kepuasan seksual Tante Akhir-akhir ini kurang tersalurkan, hasrat seksual Tante yang selama ini terpenuhi oleh Suami Tante Mas Bimo. tidak terpenuhi lagi, Di karenakan Suami Tante Akhir-akhir Ini lebih senang bermain sex dengan Amel Sahabat Tante, Jadi Tante tadi sangat menikmati sekali'' Jelas Tante Irene.


''Tapi kamu menikmati juga live show gratis itu kan?''balas Tante Irene.


''Enak saja. Siapa bilang'' bantahku mendapat balasan dari Tante Irene Mama Suamiku..


''Alah ngaku aja deh. Buktinya kamu meremas-remas susu kamu ,dan menggosok-gosok Vagina kamu sendiri. Pasti Vagina kamu tadi juga basah kan?'' ledek Tante Irene


Aku tidak memungkiri perkataan Tanteku barusan, bahwa Aku memang menikmati permainan Tante dengan Suamiku yang Aku saksikan tadi. Melihat permainan Tante Irene dengan Suamiku membuatku terangsang dan gelora birahiku timbul membuat Vaginaku jadi basah, akibat cairan yang keluar dari Vaginaku akibat rangsangan birahi yang Aku rasakan.


Saking enaknya kami bertiga mengobrol tak terasa waktu pun sudah menunjukan pukul sebelas malam, dan Tante Irene pamit untuk tidur,Setelah Tante Irene ke kamarnya, kemudian Aku pun langsung menuju kamarku Untuk istirahat tidur juga.BERSAMBUNG
 
Terakhir diubah:
Pertmax mahal , Pertailit juga mahal, Premium saja.:beer:
 
Terakhir diubah:
mqdefault.jpg

NIKEN NUR AZIZAH

Aku pulang ,Mobil meluncur menuju Rumahnya Ibu Reni di kemudikan Oleh Arman, dan Aku Duduk di sampingnya Arman yang sedang mengemudikan Mobil.


"Gimana perasaanmu setelah menikmati Tubuh Dokter Windia''? Tanyaku.



"Sangat senang...sangat senang sekali Niken Sayang, Terima kasih yaa , kamu telah membatu mewujudkannya.'' Jawabnya Arman.


''Jadi setelah Aku membantu semuanya ini kamu janji Ar..., apa yang Aku mau kamu harus menurutinya''?tanyaku.


''Iya Aku berjanji sayang Akan berusaha menuruti keinginanmu sebisaku'' Jawab Arman.


Tak terasa kami berdua sudah sampai di rumah, kami berdua pun turun dari mobil menuju kedalam rumah, sesampai di dalam Rumah kulihat Ibu Reni belum tertidur walau pun hari sudah larut malam, sepertinya ia menunggu kedatangan kami berdua.


''Ummi Niken .., Arman...Ibu sudah masak makan Malam, hidangannya Sudah Ibu siapkan, Ibu menunggu kalian Untuk makan malam bersama'' ucap Bu Reni.



Ternyata Ibu Reni sudah memasakan makan malam untuk kami berdua, melihat semuanya itu Aku jadi tidak terhadap Bu Reni.


''Aduh Ibu Kok repot-repot harus menyiapakan makan malam segala untukku'' ucapku.



''Engak Apa-apa Ummi, apalagi sekarang Ummi sedang hamil jadi Ummi harus lebih memperhatikan asupan makanannya untuk kesehatan bayinya'' kata Bu Reni penuh perhatian terhadapku.


Mendengar ucapan Ibu Reni Aku pun merasa tidak enak dan merasa sangat bersalah sekali, karena telah melarangnya untuk berhubungan sex dengan Arman, padahal sekarang Ibu Reni sudah sangat baik terhadapku.


Kemudian kami bertiga makan malam bersama, sambil di selingan obrolan ringan, setelah makan malam selesai ,Aku kemudian membantu Bu Reni membereskan makan malam.


''Ummi engak usah biar saya saja'' kata Bu Reni.



''Engak apa-apa kok Bu'' sahutku,


Aku selesai membatu Bu Reni membereskan bekas makan malam. Lalu Aku langsung menuju kamar, kulihat Arman sudah tertidur pulas di atas tempat tidur, mungkin ia kecapen habis tempur sampai berapa ronde pikirku.



Lantas Aku berganti pakaian dengan pakaian tidur, habis itu kurebahkan badanku di tempat tidur, pikiranku pun melayang ke angkasa.


Memikirkan tentang perbuatanku yang sangat keterlaluan terhadap Bu Reni, dan Aku bertekad untuk menyatukan kembali Arman dan Ibu Reni, serta Aku pun siap di poligami dengannya kalau toh Arman mau menikahi Bu Reni Juga.


Tak terasa waktu pun sudah lewat tengah malam, dan pada saat menjelang subuh Akhirnya Aku tertidur jua.Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, ketika Aku terjaga dari tidurku Arman sudah tidak ada di sampingku.


Dan kulihat jam yang menempel di dinding rupanya sudah menunjukan pukul 10 siang, ternyata Aku kesiangan, karena tadi Aku tertidur menjelang subuh.


Aku beranjak dari tempat tidurku,dan melangkahkan kakiku keluar dari kamar, kulihat rumah tampak sepi, dan Aku mendengar suara yang sedang berbincang-bincang dari arah ruang tamu, mungkin Itu Bu Reni sedang mengobrol dengan Arman pikirku.


Ketika Aku telah dekat dengan ruang tamu, Ku dengar Suara itu bukan Suaranya Bu Reni, Lalu Aku coba menintip ke Ruang tamu tersebut.


Dan ternyata benar saja Dugaanku, bahwa yang sedang berbincang di ruang tamu itu adalah Ustadzah Airin, bukan Ibu Reni, terlihat mereka berdua berbincang sangat serius sekali, jadi Aku putuskan Untuk menguping pembicaraan mereka berdua.



'' Arr..., Kenapa kamu harus memutuskan Untuk berhenti berhubangan sex dengan Bu Reni Ibumu''? tanya Bu Ustadzah.



''Bukan Aku Bu Ustazah yang memutuskan itu semua , tapi Ibulah yang memutuskan semuanya Itu''jawan Arman.



Aku yang menguping pembicaraan mereka berdua jadi paham, apa yang sebenarnya mereka bicarakan, ternyata mereka lagi membicarakan Ibu Reni Ibunya Arman.



''Untuk itu sekarang Aku memberitahukan sama kamu Arr..., bahwa Ibumu telah menyesal mengambil keputusan yang terlalu cepat untuk berhenti berhubungan sex denganmu'' kata Ustazah Airin.


''Tapi sekarang Ustazah taukan, bahwa Ummi Niken telah mengandung Anakku, dan Aku pun telah berjanji Akan membuka lembaran baruku'' jawab Arman.



''Iyaa Ar..kamu bisa menikahi Ummi Niken tapi bukan berarti kamu berhenti berhubungan sex dengan Ibu Arr. Kasihan Arr Ibumu sangat menginginkannya'' Sahut Ustadzah Airin.



''Tidak Aku juga telah memutuskan Untuk berhenti berhubungan sex dengan Ibu'' jawab Arman.



''Yaa sudah Ar...terserah kamu saja, yang penting Aku sudah menyampaikan perasaan Ibu yang sebenarnya terhadapmu'' Ucap Ustazah Airin.



Kemudian Ustazah Airin pamit pulang, dan Aku langsung melangkah kembali menuju kamarku seolah-olah tidak tahu bahwa siang ini Ustzah Airin datang membicarakan permasalahan Bu Reni.



Aku Pun kembali membaringkan tubuhku di tempat tidur, beberapa saat kemudian Arman masuk kamar, lalu ia menghampiriku.



''Rupanya kamu sudah bangun sayang'' sahut Arman sambil mengecup keningku dengan mesra.



''Iyaa Ar..'' jawabku singkat.



''Kamu engak pergi ke salon sayang''?tanya Arman.



''Engak Ar..., Aku lagi males'' jawabku.


''Ya sudah kalau begitu Aku pergi kekampus dulu'' ucap Arman.



Setelah ia mencium bibirku kembali, lantas ia pun pergi meninggalkanku sendiri di kamar, beberapa saat kemudian Aku pun keluar kamar lagi, dan duduk di ruang tengah sambil nonton TV, rumah terlihat sepi sekali, karena hari ini hanya Aku yang sendiri yang ada di rumah.


Sepertinya Bu Reni pergi ke butiknya, Untuk mengusir rasa jenuh Aku membereskan rumah supaya ada kegiatan.


Hari semakin sore, sembari menunggu kepulangan Arman,Aku menyiapkan makan, Dan tidak lama kemudian, Bu Reni sampai duluan di rumah, suara mobiilnya terlihat jelas memasuki pekarangan rumah.


Tidak lama kemudian Bu Reni masuk kedalam, di lihatnya Aku sedang menyiapkan makanan di meja makan pada waktu itu.


''Wah...Ummi Repot-repot segala menyiapkan makanan, padahal ini saya sengaja bawa makanan yang di beli tadi di jalan'' kata Bu Reni.



''Engak Apa-apa Kok Bu Reni, supaya Untuk mengusir jenuh saja'' Sahutku.



''Lho..Ummi engak berangkat kesalon''?tanya Bu Reni.



''Engak Bu Reni saya lagi males'' kataku.


Kemudian Bu Reni mengeluarkan makanan yang di belinya, ternyata Ayam bakar dan ayam goreng yang di bawa Bu Reni.


''Bu Reni ada yang saya ingin bicarakan sebentar'' kataku.


''Ohh baik Ummi Niken ada apa yaa''?tanya Bu Reni.


''Bu saya minta maaf, waktu itu saya telah mengancam Ibu untuk melaporkan perbuatan Ibu sama Arman, dan saya minta Maaf kalau perbuatan saya keterlaluan mengencingi muka Ibu Reni'' ucapku.


''Ummi Niken..., Ummi engak usah minta maaf, jujur saja waktu Ummi mengencingi muka saya, saya merasa senang di rendahkan seperti itu, malah nafsu birahi saya semakin bergelora'' kata Ibu Reni sambil tersenyum.


''Ahh...masa sih...'' kataku tidak percaya.



''Dan terkadang Aku juga belum bisa melupakan permainan sex bertiga sewaktu dikamar mandi dulu dengan Arman, yang waktu itu kita berdua saling mengeluarkan kotoran dari anus kita masing-masing, permainan sex itu paling berkesan bagi saya'' Ucap Bu Reni.


Apa yang di ucapkan oleh Bu Reni Itu semuanya di luar dugaanku, Ternyata Bu Reni sangat menikmati permainan sex yang aneh-aneh, apa bu Reni punya kelainan sex. pikirku dalam hati. kemudian Aku bertanya lagi.


''Apa Ibu Reni tidak kangen bermain sex dengan Arman''?tanyaku.



''Tidak Ummi..., saya sudah janji sama Arman, dan semua ini Untuk kebaikannya Arman juga'' jelas Bu Reni.


"Aku tidak akan menikah dengan Arman Bu Reni "Ucapku.


''Apa... Ummi tidak mau menikah dengan Arman, Ummi jangan bercanda'' ucap Bu Reni kaget.



"Iya aku serius Bu Reni'' Kataku.


''Tapi kenapa Ummi...''?tanya Bu Reni.


''Saya mau menikah dengan Arman kecuali Ibu juga mau menikah dengan Arman, kalau Ibu Tidak mau saya juga Akan menolak Arman menikahiku'' Ucapku.


''Tapi Ummi gimana dengan kandungannya''?tanya Bu Reni Lagi.


''Biar ...Semuanya Itu biar saya akan mengurusi sendiri, Dan hari Ini saya juga akan pulang kerumah saya'' ucapku sambil beranjak dari tempat duduk.


''Tunggu....Tunggu Ummi ....Baik saya bersedia menikah dengan Arman, tapi gimana saya menjelaskan ini sama Arman''?tanya Bu Reni.


''Kalau Arman.., biar itu urusan saya Bu Reni'' kataku. Dan Akhirnya kami pun berpelukan.BERSAMBUNG
 
48.-Annisa-Trihapsari-Kepincut-Batik-Banten.jpg

RENI PRAMESTI


Bahagia campur rasa takut itulah perasaan yang Aku rasakan setelah Ummi Niken berusaha mempersatukanku kembali dengan Arman, Dan Aku masih menunggu hasil dari pembicaraan Ummi Niken dengan Arman setelah Ia datang.


Apakah Ia Akan menerimaku kembali atau menolaknya, dan jujur saja Aku masih mengharapkan Arman menerimaku kembali seperti sedia kala, Aku dan Arman saling memadu kasih seperti waktu yang telah lalu.


Malam Ini Aku dan Ummi Niken menunggu Arman pulang dari kampusnya, waktu sudah menunjukan puku tujuh malam. akan tetapi belum ada tanda-tanda kemunculan Arman, hatiku berdebar rasa entah kenapa Aku jadi seperti Ini.


''Ummi Niken jantungku berdebar rasanya'' kataku terhadap Ummi Niken yang pada waktu itu sedang membaca majalah.


''Ibu Reni tenang saja semuanya pasti akan baik-baik saja dan sesuai rencana''Jawab Ummi Niken Menenangkanku.


Kemudian Kami berdua terdiam sambil terus menunggu Arman pulang, Suasana hening untuk beberapa sesaat yang kemudian dilanjutkan dengan suara angin kencang yang terdengar, tidak berapa lama terdengar suara deruman mesin mobil memasuki halaman rumah.



Dan tidak lama kemudian Arman muncul dari depan rumah, lalu ia segera menghampiri Ummi Niken, dan Ummi Niken beranjak dari tempat duduknya, kemudian Arman mengecup Bibirnya.


''Sayang Kok pulang dari kampusnya malam''?tanya Ummi Niken.


''Iyaa,Karena tadi ada tambahan mata kuliah kerena sebentar lagi, Aku menghadapi ujian Akhir'' jawab Arman.


''Yaa sudah sayang sana kamu bersihkan badanmu dulu, nanti kita makan malam bersama yang sudah Aku sipain'' kata Ummi Niken.


Lantas Arman melangkah masuk kekamarnya, setelah selesai mandi dan pakaian baju ia pun kembali, dan segera kami bertiga makan malam bersama, Selesai makan malam kami bertiga tidak lantas beranjak dari kursi meja makan.


''Arr...., bisa kita bicara sebentar, Ada yang ingin Aku bicarakan'' Pinta Ummi Niken.


''Iyaa Ummi ,ada apa sepertinya serius banget'' kata Arman.


''Arr..., Kamu pernah janjikan sama Aku, bahwa kamu akan memenuhi setiap permintaanku demi kandunganku ini''?tanya Ummi Niken.


''Iyaa sayang....ngomong aja apa sih maunya'' jawab Arman.


'' Iya Arr...Setelah melalui pemikiran dan pertimbangan yang matang Aku memutuskan, Nanti Aku mau pernikahan di langsungkan bersama Ibu Reni, jadi kamu menikahi kami berdua langsung nanti'' kata Ummi Niken.


''Apa Niken sayang'' sahut Arman.



''Iyaa Arr..., Apa kamu mau mengikuti kemauanku itu''? tanya Ummi Niken.



''Tapi...Tapi Ibu sendiri yang memutuskan semuanya, dan Ia tidak mau berhubungan denganku kembali''Jawab Arman.


''Engak...Ar...kamu salah, bukan Begitu Bu Reni, saya Harap Ibu Reni sekarang jujur'' kata Ummi Niken.


''Iyaa Ar...., Ternyata Ibu tidak bisa hidup tanpamu.., Ibu sangat mencintaimu..., apa kamu mau menerima Ibu Kembali''?tanya Ibu Reni.


Arman terdiam mendengar apa yang Aku ucapkan, suasana pun terasa hening sejenak, semuanya saling terdiam.Sampai pada Akhirnya Arman menjawab pertanyaanku.



''Iyaaa Bu...., Arman mau menerima Ibu kembali'' jawab Arman.


Kemudian Aku memeluk tubuh Arman, Dan akhirnya ... Hikz Hikz Hikz..... Air Mata pun menetes di pipiku, Melihat air mata yang mengalir di pipiku, Arman lalu mengusapnya Air mataku itu dengan kedua tangannya.


"Ma' ma'afin Arman Bu..., Please Ibu jangan menangis lagi.. " Pinta Arman.


Sementara Ummi Niken melihat Aku yang menangis sambil memeluk Arman, ia pun merasa terharu, kulihat wajahnya Ummi Niken berkaca-kaca melihat kami berdua.


Lantas Ummi Niken beranjak dari tempat Duduknya, Lalu ia ikut memeluk kami berdua, dan suasana pun terasa haru sekali pada malam ini.


''Ummi makasih yaa... ''ucapku.


''Engak usah berterima kasih seperti itu Bu Ren, justru sayalah yang harus berterimakasih sama Ibu, karena Ibu telah rela berkorban demi Aku'' kata Ummi Niken.


Kemudian Ummi dan Aku melepaskan pelukan di badannya Arman, dan Ummi Niken Pun duduk kembali di kursi depanku. perlahan-lahan hari merambat Malam.


Dan kami bertiga masih terus berbincang, sekarang perbincangan kami membahas tentang pernikahan Aku dan Ummi Niken serta Arman. Sampai Akhirnya kami bertiga sepakat, Akan menikah setelah Arman wisuda nanti.


Senyum pun tersungging dari mulut kami bertiga, yang telah menentukan hari pernikahan kami, dan kami bertiga sepakat akan membahasnya nanti kemudian lagi.


''Arr...sepertinya Ibumu kangen tuh sama senjatamu yang besar dan panjang, Malam Ini kamu tidur di kamarnya saja'' kata Ummi Niken.


Dan Arman pun menganguk dengan raut wajah yang senang dan sumringah.Malam itu Aku bercinta dan bercinta bersama Arman Anakku sampai tengah malam. Bahkan kali ini Arman tidur di kamarku.


Ada perasaan menyesal mencintai Anakku, namun perasaan itu pun akhirnya luluh dengan sendirinya,Setiap ciuman, setiap belaian, setiap hentakan Anakku Arman ke dalam vagina diriku.


Aku sangat menyukainya. Aku biarkan Arman membolak-balikkan tubuhku, menikmati setiap jengkal tubuhku. Aku sudah pasrahkan tubuhku untuk Arman yang akan jadi calon Suami.


Pagi sudah menjelang. Ku lihat Arman sudah memakai handuk dengan tubuh basah. Badan tegap membentuk otot-otot dalam setiap tubuhnya, dan tirai kamar pun di buka, sinar raja siang pun menembus kamarku di pagi yang cerah ini.


Hari ini Arman Ada kuliah pagi untuk menghadapi persiapan ujian Akhir, Aku menggeliat. dan bersandar di atas tempat tidur.


"Pagi sayang." Sapa Arman sambil tersenyum. Menghampiriku.


Bibir kami pun berdekatan. Kemudian menempel lagi. Wajahku yang cantik dengan mata yang sayu benar-benar akan membiusnya. Tapi Arman tak bisa berlama-lama di kamarku. Ia harus pergi ke kampus. Segera saja diambil baju-bajunya dan berdandan.


Saat mengkancingkan baju kemejanya, Aku segera melompat dari tempat tidur, Aku membantu Arman memasang kancing baju kemejanya, lalu merapikan rambutnya. Arman melihatku tanpa baju sehelai pun. Kulit yang mulus tanpa cacat.Sebuah kecupan hangat di pagi hari meninggalkanku seorang diri di kamar.


Di luar Arman langsung disambut Ummi Niken.


"Jangan kecewakan Bu Reni.Jangan pernah buat Bu Reni bersedih!" kata Ummi Niken.


"Aku tidak akan. Kalian adalah orang-orang yang paling berharga buatku. Aku sudah berjanji kepada diriku sendiri," kata Arman.


Ummi Niken lalu memeluk Arman.kemudian ia mengecup bibir Arman, Ummi Niken pun melepaskan pelukannya dan Arman yang berangkat ke kampusnya.


Waktu sudah menunjukan jam 10 pagi, kami Aku dan Ummi Niken bahu membahu memasak di dapur dan membereskan rumah, sampai akhirnya semua telah selesai.


''Bu Reni saya pamit mau mandi dulu, karena Hari ini saya mau berangkat ke salonku, karena sudah beberapa hari ini saya tidak berangkat ke salon'' kata Ummi Niken.


''Oh..ya baik Ummi, kebetulan hari ini saya tidak berangkat ke butik, saya tinggal di rumah saja'' jawabku.


Setelah Ummi Niken mandi dan berdandan rapi kemudian ia pun berangkat pergi ke salon tempat usahanya, sementara beristirahat sambil menonton acara tv.


Hari sudah mulai sore, Aku duduk menikmati kopi yang Aku bikin sendiri. Aku telah lega setelah kemarin menceritakan segalanya perasaan hatiku terhadap Arman, Dan Bayangan wajah Arman tak bisa Aku tepis walau pun semalam Aku dan dia telah berhubungan sex. ternyata Aku masih rindu terhadapnya.


Dan lamunanku pun buyar ketika Aku mendengar sebuah suara mobil memasuki halaman rumahku, dengan segera Aku beranjak menuju depan rumah untuk memastikan siapa yang datang.


Aku lihat dari balik gorden ternyata yang datang adalah Arman, Aku pun membuka pintu langsung menyambutnya Arman kemudian masuk.


"Bagaimana Kuliahnya?" tanyaku


"Tenang saja, semuanya berjalan lancar" jawab Arman.


Arman menghadap ke arahku. Arman lebih tinggi dari pada badanku, Arman memegang pipiku, tangan itu terasa lembut di pipiku Aku merasakan kesejukan ketika tangan lembut Arman itu membelai pipiku. Aku memejamkan mata.Dan Arman mendaratkan sebuah ciuman ke bibirku dan memeluknya.


"Aku sangat merindukanmu. Kamu tahu itu?" Tanyaku.


Aku melepaskan pelukannya.Kemudian Aku melepaskan baju gamis panjang warna cream, dan tinggal mengenakan jilbab coklat ,dan g-string sama bra. Tubuhku sangat mulus, kuning langsat, tanpa cacat.


Tak ada bekas luka apapun, bulu-bulu halus tumbuh di sekitar lenganku, tampak urat-urat di payudaraku kelihatan. Buah dada berukuran 38 B ini seakan tak muat dibungkus oleh bra berwarna Coklat .Arman pun membuka kemejanya, sama sepertiku, ia kini hanya memakai boxer. Sebagai laki-laki normal tentu saja senjatanya sudah mengeras.


"Hahahaha, sudah keras aja tuh," kataku.


"Yah, kalau nggak gini ya nggak normal. Hehehhe," kata Arman.


Arman tanpa basa-basi langsung menerjangku "Aw!" kami pun saling bercumbu, seperti melepas kerinduan yang selama ini kami pendam. Arman meremas buah dadaku.


''Uuuuhhss...'' Aku mendesah.


Tangan Arman menggapai kaitan bra di punggungku. Dalam sekejap dua buah bukit kembar dengan puting yang sudah mengeras terpampang di hadapannya.Arman pun mulai bekerja. Bibirnya mulai mengecup puting susuku.Aku menggelinjang.


"Aaahh...Arr...!" desahku nikmat.


Arman menikmati setiap kelembutan yang hinggap di bibirnya. Aku pun merasakan sentuhan seorang lelaki yang kini mulai menikmati payudaraku. Aku memeluk Arman, meremas setiap sudut kepalanya hingga Arman tak bisa bernafas karena terbenam dalam dua buah payudaraku yang empuk. Arman menghisap bergantian kedua puting payudaraku yang sempurna ini.


"Arrrr...geli..." Rintihku


Puas dengan payudaraku, Arman mulai menciumi semua tubuhku ini. Dari kening, kedua kelopak mata, pipi, leher, lalu dada, ketiakku--yang ini membuat Aku menggelinjang hebat, Arman sampai menjilati ketiakku yang bersih serta wangi ini--lalu pinggulku, paha, betis hingga kemudian Arman mengemut jempol kakiku yang membuat tubuhku melengkung.


"Arrrr...Vaginaku gatel, masukin yuukk....plissss..!" Aku merengek.


Arman melihat g-string milikku basah. Ia menyentuh daerah selakanganku, seketika itu Aku pun menggeliat dan menjerit.


"Aawwww!....Uuuhks Arrrr...!" jeritku.


"Kenapa?"Tanya Arman


"Aku keluarrrr...!" sahutku


"Lho, aku belum ngapa-ngapain lho.Tumben Ibu keluar cepat" kata Arman.


''Iyaa ...Ar kerena Ibu lagi nafsu banget'' kataku.


Arman lalu berbaring memelukku erat-erat sementara Aku bergeser berada di atas tubuhnya itu yang sedang terbaring di sofa ruang tamu. Aku pun menggesek-gesekkan kemaluannya di tonjolan boxer Arman.


"Duuhh...Arr, enak bangeetttss!"ucapku.


"Aww.....aduh...iya Ni, enaaakk Bu...!" Sahut Arman.


Aku pun menggesek-gesekkan kemaluannya. Klitorisku benar-benar seperti dikoyak oleh tonjolan kemaluan Arman. Tiba-tiba di saat bergoyang Akui pun menghentikan aktivitasku.Aku berdiri lalu melepaskan G-Stringku.


Dan terlihat jelas vaginaku yang di tumbuhi bulu-bulu dengan tercukur sangat rapi. kemudian Aku melepaskan celana boxernya Arman, Penis Arman mengacung ke atas dan Aku merangkak di atas tubuhnya.


Aku pun kemudian menduduki batang penis itu. Arman menggelinjang geli ketika cairanku yang membasahi Vaginaku kini juga membelai batang penisnya. Aku mulai menggerakkan pinggul maju mundur. seperti batang Arman dikocok oleh jepitan Vaginaku. Sensasiku cukup membuat Arman terangsang dan benar-benar membakar birahi. Arman pun meremas kedua payudaraku.


"Aaahh...Reni...!"racau Arman


"Achh...Arr.....enaaak...uuufffffhhh!" desahku.



Aku terus menggesek-gesekkan bibir kemaluanku dengan batang kemaluan Arman. Rasanya juga sudah cukup enak. Kemaluanku juga sudah gatel ingin segera mengeluarkan orgasmenya lagi. Sedangkan Arman pun juga merasakan sesuatu yang akan meledak.


"Rennnnnn.....aku kayaknya mau keluar," kata Arman.



"Keluarin yang, aku juga nih," Sahutku


"Aaahhh....susumu gedhe gilak!" racau Arman


"Kamu suka?"?tanyaku


"Suka banget!"jawab Arman


"Oohhhh...Cinta....aku keluuuuaaaaaaaaaaarrrrrr!" Arman


"Akhhhh!" rintihku.


Jeritan kami berdua mengakhiri persetubuhan sex , semburan sperma hangat menyembur kedalam rahimku. dan Kami lantas langsung berpelukan erat. Aku memeluk Arman dengan erat, menindihnya, meluapkan semua perasaanku terhadap Arman.

http://3.bp.********.com/-ghLtocfjy8M/VptHaLOUYyI/AAAAAAAAFDU/OVFa6olJCSM/s320/biodata%2Bshinta%2Bbachir.jpg

IRENE JAYANTI


Aku mengerang, badanku yang ramping itu berkali-kali mengeluarkan suara gemertuk persendian. Aku menggeliat hingga membuat dadaku membusung sesaat.Aku terasa capek sekali badanku terasa remuk, mungkin ini Akibat semalam Aku bermain sex dengan Anakku Andre sampai beberapa Ronde.


Setelah cukup lama Aku puasa sex, mungkin Aku kaget belum terbiasa lagi bermain sex,sehingga badanku menjadi pegal-pegal begini, hari ini Aku lebih memilih tinggal didalam kamarku, bermalas-malasan di atas tempat tidur.


TOK! TOK! TOK!


"Permisi," sapa seseorang di pintu, yang tiada lain Alya istri Anakku Andre.



Sesosok wajah cantik yang kepalanya di tutupi hijab warna Abu-abu, dengan kemeja putih dan rok panjang warna Abu-abu juga nongol di pintu, pagi Itu Alya nampak cantik sekali dengan pakai dan kerudungnya yang ia kenakan.


''Pagi Tante gimana tidurnya''?tanya Alya sambil menjatukan pantatnya dipinggir tempat tidur.


''Nyeyak sekali sayang.....tapi badan Tante terasa sakiiittt, dan pegal, mungkin karena semalan Tante bermain sex dengan Suamimu sambil beberapa Ronde'' jawabku.


''Yaa, sudah kita sarapan pagi dulu Yuk'' Ajak Alya.


''Engak Ahh sayang....Tante ingin tiduran saja'' jawabku.


''Bener Nih....Tante engak mau sarapan bareng''? Tanya Alya kembali.


''Iyaa sayang..... kamu saja nanti mungkin siangan Tante baru sarapan'' kataku.


''Yaaa sudah..., Alya sarapan dulu sekalian pamit pergi berangkat kerja'' sahut Alya.


''Baik sayang...hati-hati di jalan'' kataku.


Setelah Alya keluar meninggalkan kamar, Kemudian Aku melamun, pikiranku menerawang kembali kepada masalah keluargaku, dimana Suamiku Mas Bimo berencana Akan menikahi sahabatku Amel, padahal Amel sendiri masih mempunyai Suami yang sah.


Aku sendiri tidak menduga bahwa semuanya ini akan terjadi, padahal awalnya Amelia dan suamiku hanya berhubungan sex untuk sekedar fun saja tidak lebih dari itu, tapi ternyata kini mereka berdua sudah memakai perasaan.


Dan yang paling mengagetkan Amel akan meminta cerai kepada Suaminya, hanya karena ingin di nikahi oleh Mas Bimo Suamiku, oleh sebab itu sekarang Aku ingin menenangkan diriku dengan cara pergi ke Bogor ke rumah Anakku Andre.


Akan tetapi setelah di rumah Anakku di Bogor, permasalahan itu tidak juga hilang dari pikiranku, sekarang Aku sadar Aku harus menyelesaikan permasalahan keluargaku.


Setelah beberapa saat Aku menimbang dan memikirkan semuanya Itu, Akhirnya Aku memutuskan akan memberikan ijin kepada Suamiku untuk menikahi Amel sahabatku, dengan Alasan kalau toh Aku tidak memberikan ijin mereka, Aku yakin suamiku akan tetap menikahi Amel.


Dan Aku juga harus memberi tahukan semuanya terhadap Anakku Andre tentang pernikahan itu, mungkin Aku nanti mencari waktu yang pas untuk memberi tahukan semuanya itu.


Aku kemudian memejamkan mata. Aku tak mau memikirkan dulu hal ini. Apa yang akan terjadi nanti, Biarkan seperti air yang mengalir.Akhirnya Aku tertidur kembali hingga larut siang, sampai pada Akhirnya Aku terbangun ketika Aku merasakan perutku lapar sekali.


Setelah menyantap makan siang ,Kemudian Aku kembali masuk kekamar, entah kenapa hari Ini Aku sangat malas sekali, dan ingin menghabiskan waktuku di tempat tidur.


Menjelang Malam Alya pun datang, dan beberapa jam kemudian di susul oleh Andre, setelah mereka berdua ganti baju dengan baju santai, kemudian kami bertiga kumpul di ruang keluarga.


''Dree...,ada yang Mama ingin bicarakan'' Ucapku.



''Tentang masalah apa Mam''?tanya Andre.


''Ini Tentang Papa, yang berencana Mau nikah lagi' jawabku.


''Nikah...., Nikah dengan siapa? terus Tante sendiri gimana''? tanya Alya kaget.


''Nikah dengan Tante Amel..., Mama sendiri telah mengijikannya'' Jawabku.


''Lhoo..., bukannya Tante Amel dan Om Bimo hanya sebatas hubungan Fun saja''? Tanya Alya.


''Jadi kamu juga sudah tahu tentang Itu AL''? Aku balik tanya.


'' Iyaa Tante Andre yang kasih tahu, Dan Andre juga pernah merasakan hubungan sex dengannya'' jawab Alya.


'' Jadi Andre cerita tentang itu juga''? tanyaku kembali.


''Iya Tante..., karena Kami berdua sudah berjanji untuk saling terbuka'' jawab Alya.


Aku terdiam sejenak, kemudian Aku kembali ke permasalahan pernikahan Suamiku memberitahukan terhadap Andre Anakku, dan Andre meyerahkan semuanya itu padaku.BERSAMBUNG
 
Tengkyu suhu atas super updatenya :tegang:
Ditunggu update selanjutnya
Sedikit masukan dr newbie , ummi niken dan ibu reni mencoba2 lingerie atau pakian yg seksi tp tetap berhijab
Sekali lg tengkyu suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd