Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SYAHWAT

Status
Please reply by conversation.
Jadi arman yg menghamili tante sama ibunya cuma bualan belaka :(
 
cvr.jpg

NIKEN NUR AZIZAH.


Tiga bulan berlalu,setelah Alya menikah dengan Andre, kulalui hari-hariku dengan kesendirian di rumahku, Setelah menikah Alya sekarang tinggal bersama Andre di rumah yang baru di belinya.


Untung saja sekarang Aku mempunyai kegiatan baruku untuk mengusir rasa sepi dan jenuh, Aku sekarang mempunyai usaha SPA dan salon kecantikan, Dan Aku mempunyai beberapa karyawati yang menjalankan Usahaku itu.


Aku baru saja selesai mandi pagi ini, dan saat ini aku sedang berdandan di depan meja rias di kamarku Untuk berangkat ke tempat Usaha Salonku.Tapi tiba-tiba kurasakan perutku terasa mual, dan lalu Aku beranjak dari depan cermin meja riasku , dan berlari kecil menuju kamar mandiku.


Dan Aku pun muntah-muntah...., Kurasakan kepalaku pusing saat ini, Setelah selesai muntah-muntah di kamar mandi, Lalu aku melangkah menuju kamarku kembali, dan ku hempaskan tubuhku di atas tempat tidurku.


Mungkin Belakangan ini Aku kecapean, Akhir-Akhir Ini Aku di sibukan dengan kegiatan di luar rumah mengurusi Usaha Salonku yang baru ku rintis.


Tangan kananku mengambil Hp dari balik baju gamisku, Aku pun menghubungi salah satu karyawan salonku untuk memberitahukan bahwa hari ini aku tidak datang kesalon di karenakan kurang sehat. Dan sehari itu kuhabiskan waktu beristirahat di tempat di tempat tidur.


Setelah seharian beristirahat, kurasakan kepalaku masih tetap pening tak kunjung hilang rasa pening itu Akhirnya Aku pun memutuskan Untuk pergi ke dokter sore itu.


Setelah Dokter melakukan pemerikasaan di Atas tempat tidur pasien, Aku dan Dokter pun kembali ke tempat duduk. dan Dokter pun berkata.


''Bu..., selamat yaaa..., Ibu lagi mengandung'' Kata Dokter tersebut.


Mataku langsung terbelak, Aku pun shock mendengar ucapan Dokter barusan, perasaanku kaget pada waktu itu ternyata Aku hamil.


''APA DOK......SAYA HAMIL'' ucapku tak percaya.


''Iyaa Bu... Ibu sedang Hamil...Dan saya ucapkan selamat sekali lagi'' jawab Dokter.


Setelah di periksa Dokter Umum itu Aku pun melangkah keluar dengan langkah gontai, rasa penasaranku masih mengganjal di hatiku, dan Akhirnya Sore itu juga Aku pun menuju doter specialis kandungan. Setelah di periksa Dokter Specialis Kandungan ternyata memang benar Aku sedang mengandung .


Yaaa Anak yang ada dalam kandunganku saat ini adalah Anaknya Arman, hasil dari benih Arman yang di tanam dalam Rahimku selama Ini.


Setelah berfikir sejenak Akhirnya Aku pun memutuskan Untuk mengabari Arman tentang ke hamilanku ini, Lalu aku pun meluncur ke Rumahnya Ibu Reni Atau Arman dengan mobilku ini, tidak lama kemudian aku sampai di halaman rumahnya Arman.



Lalu Aku turun dari mobilku dan melangkah menuju teras rumah, Kulihat kamar depan pun tidak tertutup dengan rapat, setelah mengucapkan salam Arman pun keluar dari rumah menyambut kedatanganku.



Kemudian Arman mempersilahkanku masuk, dan kami berdua langsung masuk kedalam rumah, dan waktu itu kulihar Reni Ibunya Arman sedang duduk di sofa depan Tv.



''Ohh Ummi rupa...silakan duduk Ummi ''Sahut Bu Reni.lantas Aku pun Duduk di sampaingnya Bu Reni.


''Ummi mau minum Apa''?tanya Arman.


''Ohhh ..engak Usah makasih Arr'' jawabku.


''Pap biar Mama saja yang buat Ummi Minuman, Papa temanin Ummi saja '' kata Bu Reni dengan mesra memanggil Arman Papa laksana Suami Istri.


Kemudian Bu Reni beranjak dari tempat duduknya menuju dapur Untuk membuat minuman, dan beberapa saat kemudian Ia pun datang kembali dengan Minuman dingin yang akan di suguhkan kepadaku.Setelah minuman di letakan di Atas meja kemudian Bu Reni pun duduk disampingku.


''Ummi gimana Usaha salonnya.., Aduh sepertinya Ummi sibuk sekali dengan Usaha salonnya sampai jarang mampir kerumahku'' kata Bu Reni.


''Alhamdulilah Bu.., usaha salonnya lancar'' jawabku.


''Wah...Sepertinya Ummi Niken kangan nih...sama Papa, pasti Ummi Niken Sore Ini datang kerumahku Mau Minta jatah dari Papa'' Kata Ibu Reni.


''Eng....Engak kedatangan saya kerumah Ibu Reni..., Ada hal peting yang akan saya Bicarakan'' Ucapku.


''Lhoo tumben Ada hal penting apa Ummi''?tanya Ibu Reni.


''Sa...Saya sedang mengandung Anaknya Arman....Yaa saya Hamil'' kataku dengan nada berat.


''APA....Ummi jangan bercanda'' kata Ibu Reni Kaget.


''Tidak Bu..., saya tidak lagi bercanda saya serius...ini hasil tes dari dokter kandungan'' kataku dengan memperlihatkan selembar kertas hasil tes dari dokter kandungan sama Ibu Reni.


''TIDAK......TIDAK......TIDAK...'' kata Bu Reni Histeris setelah membaca selembar hasil Tes dari dokter kandungan.


''Iyaa Bu...memang Itu yang terjadi..., Awalnya saya juga tidak percaya tapi setelah di periksa dokter specialis kandungan baru saya percaya'' Sahutku.


''Tidak ini tidak boleh terjadi...., saya ingin Ummi menggugurkan kandungan Itu'' kata Bu Reni dengan nada Emosi, mendengar Ucapan Bu Reni Aku Pun kaget mendengarnya.


''Tidak...Mam..., Ummi tidak boleh menggugurkannya, sebagai lelaki sejati Arman Akan bertanggung jawab'' ucap Arman.


''Apa....Papa jadi Akan menikahi Ummi'' kata Bu Reni dengan teriak.


''Iyaa Mam ..., Papa Akan menikahi Ummi'' Kata Arman.


''Tidak Pap..., Ini cuma akal-akalan Ummi saja Untuk merebut Papa dari Mama'' Ucap Bu Reni lagi.


''Engak Mam..., Ini Bukan akal-akalan Ummi..., ini buktinya sudah nyata Ummi mengandung Anak Arman'' Sahut Arman lagi.


''Dasar pelacur kamu Niken ..., mau merebut Arman dariku'' teriak Ibu Reni yang histeris.


Tanpa ampun lagi Bu Reni mencaci maki diriku sambil melayangkan tangannya ke arahku yang waktu itu Aku duduk di sebelahnya.


''PLAAAAAKKKK'' Tamparan tangan Bu Reni mendarat di pipi kanakku.


Dan tangan Bu Reni Pun Akan menampar Pipiku lagi .Namun Arman dengan cekatan menangkap tangan bu Reni.


"Tenang Mam...Tenang jangan terbawa emosi..." Bentak Arman.Sambil menahan tangannya Bu Reni.


Dan Bu Reni pun terus berontak meronta-ronta untuk melepaskan tangannya yang di pegang oleh Arman. Sementara Itu tanganku memegang pipiku yang habis di tampar oleh Bu Reni, rasa perih pun kurasakan di pipiku, karena bekas luka goresan kuku panjang Bu Reni melukai Pipiku.


''Pap...lepaskan tangan Mama Pap.....Please'' teriak Bu Reni sambil meronta-ronta.


Kemudian Arman pun memeluk tubuh Bu Reni, dan bu Reni semakin menjadi meronta-ronta untuk minta di lepasin.


''Mam..tenang dong...kalau Mama tenang pasti Papa lepasin'' kata Arman.


''Baik Pap...Mama akan tenang tapi lepasin dulu pegangan tangan Papa dan pelukan Papa di tubuh Mama'' Pinta Bu Reni.


Lalu dengan perlahan-lahan Arman Pun melepaskan pegangan dan pelukan dari tubuh Bu Reni, dan kulihat Bu Reni pun terdiam sejenak.


''Baik....Baik....Papa....., Mama mau menerima semua kenyataan Ini tapi kasih kesempatan Mama bicara empat mata dengan Ummi Niken'' Pinta Bu Reni dengan nafas yang masih tersengal-sengal menahan Emosi.


''Apa yakin Mam...Mama sudah baikan '' ? tanya Arman.


''Iyaa Pap, tapi tolong Kasih Mama kesempatan Untuk bicara empat Mata bersama Ummi'' kata Bu Reni.


''Gimana Ummi...''?tanya Arman Khawatir.


''Baik Arr...beri kesempatan Ibumu...Eh....Istrimu bicara empat mata'' jawabku.


Kemudian Bu Reni Pun mengajakku berbicara empat Mata di dalam kamarnya, Ia pun melangkah menuju kamarnya di ikuti Olehku, Setelah di dalam kamar Bu Reni pun langsung mengunci pintunya.


Sebelum Bu Reni angkat bicara dan memaki-maki penuh emosi terhadapku.


"Aku Ingin kamu menggugurkan Kandunganmu Niken'' kata Bu Reni.


''Tidak...Aku tidak mau membunuh anak ini'' jawabku.


''Baik Aku akan melaporkan semuanya sama mas Burhan Abinya Arman'' Ancam Bu Reni.


''Silakan Bu..., saya sudah pasrah tapi yang jelas saya tetap tidak akan menggugurkan kandungan Ini'' kataku.


''Baik kamu tidak takut ancamanku'' bentak Bu Reni sambil menarik tanganku.


Dan lagi-lagi Bu Reni Melayangkan tangannya menampar pipiku lagi, Kini Pipi kiri dan kananku menjadi obyek pelampias amarahnya.


PLAAAK......PLAAAAK.........PLAKKKK.......


Aku hanya terdiam tidak melawan dengan semua tindakan kasar Bu Reni terhadapku, Aku hanya bisa pasrah, sambil bersimpuh di hadapan kedua kaki Bu Reni Aku pun memohon kepadanya.


''Bu...silakan Ibu tampar saya yang puas, tapi saya mohon Bu jangan sampai kandungan ini di gugurkan'' pintaku memohon, sambil memegang kedua kakinya Bu Reni.


''Kamu licik Ummi...., selama Ini Aku mau berbagi denganmu merengkuh kenikmatan dari Arman, dan sekarang kamu mau mengambil Arman dariku'' Ucap Bu Reni sambil tangannya menjambak rambutku yang masih di bungkus dengan jilbab.


''Tidak Bu.....Tidak Bu....sungguh Aku tidak ada niat sedikit pun mengambil Arman dari Ibu'' kataku sambil mulai meneteskan Air mata.


''Lantas apa namanya kalau bukan merebut Arman Dariku..... sekarang Arman Akan menikahimu NiKEN, tapi Aku tidak akan mengijinkan semua itu terjadi'' sahut Bu Reni.


''Tapi Bu...saya Mohon Bu....Ini adalah anaknya Arman...., saya Mohon sekali lagi...saya rela berbuat apa saja Bu '' kataku di tengah kegalauan yang melandaku.


''Baik....kamu rela berbuat apa saja...dan mau mengikuti segala kemauanku'' ucap Bu Reni.


''Iya Bu .....''kataku singkat dan sudah tidak berfikir lagi.

https://hidayattullah214.files.*************/2013/02/dsc00231.jpg?w=240
AIRIN NUR ADELIA


Kesibukan menjalani rutinitas hari demi hari sangatlah melelahkan dan membosankan baik tenaga maupun pikiran, sebagian waktuku habiskan untuk menemani suamiku yang baru sembuh dari penyakit stroke, baik itu control ke rumah sakit atau pun menemani di rumah hanya Untuk sekedar latihan berjalan.


Kalau sudah seperti ini yang bisa merefresh dan mencharger otak dan tenaga adalah dengan berbuhungan badan atau melakukan sex bersama Arman.


Sudah hampir kurang lebih sebulan ini Aku tidak pernah berhubungan sex lagi dengan Arman, di karenakan ke sibukan masing-masing di antara kami.


Malam Itu Aku nampak gelisah di atas sofa ruangan tengah rumahku, gelora SYAHWATKU mulai tak terbendung, pikiranku menerawang ke angkasa. Jam baru saja menunjukkan pukul 6 lewat.


Aku melihat ke arah kamarku ku lihat suamiku yang sudah nampak tidur pulas. Aku pun menghela nafas, perlahan Aku beranjak dari sofa menuju kamar, Pelan – pelan tak mau membangunkan Suamiku, Aku membuka lemari pakaianku.


Ku Ambil baju gamis panjang berwarna merah muda lalu ku ganti dasterku dengan baju gamis tersebut, setelah ku kenakan baju gamis panjang merah muda aku pun keluar kamarku untuk bertandang ke rumahnya Bu Reni.


Tidak lama kemudian Aku telah berada di depan rumah Bu Reni , Ku lihat Sebuah mobil warna Putih telah terparkir di depan garasi Rumahnya Bu Reni saat Aku baru memasuki perkarangan rumahnya, yang tak lain kendaraan yang terparkir itu miliknya Ustazah Niken.


Setelah berada tepat di depan pintu rumah Ibu Reni kemudian Aku menekan bell yang berada di samping pintu, dan beberapa saat kemudian pintu pun terbuka.


Ku lihat Arman berdiri di ambang pintu rumah sambil melemparkan senyum ke arahku. setelah itu Ia pun mengajakku masuk dan mempersilahkanku duduk.


''Hmmmm....Ustazah mau minum apa? tanya Arman.


''Ahhh...engak usah repot-repot Ar..., seperti ada Ummi Niken ya Ar''? Aku balik tanya.


''Iya...Bu Ustazah'' jawab Arman singkat.


''Lhoo...tapi mana Ummi Niken....dan Ibumu juga mana Ar....kelihtannya sepi-sepi saja'' kataku.


''Ummi sama Ibu lagi di kamar, mereka berdua lagi ngobrol berdua'' Sahut Arman.


Dan ketika Aku sedang berbincang di ruang tamu bersama Arman ,tiba-tiba Aku di kagetkan dengan suara bantingan pintu , seketika Aku pun kaget begitu juga dengan Arman.


Brakkk.....brakkk.....braakkk....... kemudian Arman pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan menuju ruang tengah , begitu juga denganku mengikuti Arman dari belakang.


''Mam...gimana...Mama engak apa-apakan''?tanya Arman dengan memanggil Ibunya Mama.


"Kamu....kamu jahat hiks... hiks....kamu udah nggak sayang sama mama hiks.. hiks.. kamu lebih memilih dia dari pada mama..... kamu jaaaaaahat... hiks hiks" ujar Bu Reni menangis.


Aku yang melihat itu kaget, hatiku bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dengan Bu Reni, Arman, dan Ummi Niken, dan Untuk mendapatkan jawaban semuanya itu Aku pun masih tetap di ruangan itu dengan mereka.


"Mam udah dong...Mama jangan menangis , " kata Arman mencoba untuk menenagkan Ibu Reni.


"Terus terang aja! Kamu lebih memilih Ummi dan Papa teruss belain dia! Mama mau liat sampe mana Papa mau belain dia! '' Jawab Bu Reni sambil menangis.


Aku yang melihat itu mulai paham apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka bertiga, tapi Aku masih mencoba untuk mendengarkan lagi apa yang sebenarnya terjadi.


"Hiks... hikss...leepas lepasin tangan mama hiks... sana Papa pergi sama Niken hiks ..hiks.... Mama juga Akan pergi!'' Ujar Bu Reni yang makin menangis terseduh - seduh.


"Mam jangan mam..jangan Papa... mohon.....jangan mam ...Papa masih butuh mama jangan mah...." jawab Arman sambil memegang erat ke dua tangannya Bu Reni.


"Biar...hiks biarin....Papa jahat hiks...hiks....Papa lebih memilih Niken Dan Papa Akan menikahinya...hiks..hiks udah lepasin mama hiks! Ujar Bu Reni yang langsung menarik tangannya.


''Iyaaa....Mam....Mama harus ngerti dong...sekarang Ummi lagi hamil..., lagi mengandung Anaknya Arman Mam'' ucap Arman.


Mendengar ucapan Arman itu Aku pun terperanjat Kaget, dan sekarang aku lebih mengerti lagi apa yang terjadi sebenarnya, Bu Reni sangat cemburu sekali dengan Ummi Niken yang Akan di nikahi oleh Arman kerena Ummi Niken sedang hamil.


Dan Bu Reni pun langsung belari kecil menuju kamarnya, Arman pun akan mengejar Bu Reni, Akan tetapi Aku dengan spontan menyuruhnya Arman Agar tidak mengejarnya.


''Ar...jangan kejar Ibumu..., Biarkan dia tenang dulu'' ucapku.


Dan seketika itu juga Arman menghentikan langkahnya untuk mengejar Ibunya, dan Arman pun langsung menjatuhkan pantatnya di atas sofa sambil kedua tangannya memegang kepalanya, sementara itu Ummi Niken hanya tetap berdiri seperti patung.


''Maaf Bukannya Aku mau ikut campur urusan keluargamu Ar....tapi biarkan Ibumu menenangkan pikirannya, sekali lagi saya minta maaf Ar begitu juga sama Ummi'' kataku.


''Engak usah Bu Ustazah minta Maaf lagian Bu Ustazah sudah seperti bagian dari keluarga kami, iya Ar...betul juga kata Bu Ustazah Ibumu perlu sejenak untuk menenangkan pikirannya.'' kata Ummi Niken sambil melangkah dan duduk di sampingnya Arman.


''Ummi.. Wajah Ummi.....'' kata Arman ketika Arman dari dekat melihat goresan bekas cakaran kuku di pipinya Ummi Niken.


''Engak apa-apa Arman sebentar lagi sembuh. Uhhhsssss'' kata Ummi Niken sambil mengelus kedua pipinya dan menahan perih bekas cakaran kuku Ibu Reni.


''Iyaa...Ummi itu pipi Ummi berdarah harus segera di obatin'' ucapku


Kemudian Arman pun beranjak dari tempat duduknya untuk mengambil betadine, Dan tidak lama kemudian Arman sudah datang kembali dengan membawa betadine dan kapas di tangannya, lalu Arman duduk di sampingnya Ummi Niken.


''Ummi luka gores di pipinya Arman kasih obat dulu supaya cepat kering lukanya yaa..'' Ucap Arman sambil menuangkan betadine ke kapas.


''Engak usah Ar.. besok juga sudah kering kok lukanya'' kata Ummi Niken.


''Iyaa ..Ummi tapi lukanya harus di kasih obat betadine'' ucap Arman lagi.


Kemudian setelah obat betadine di teteskan ke kapas, lalu Arman mulai mengoleskan kapasnya ke luka gores bekas cakaran di pipinya Ummi Niken.


''Awwww.....Uhhhhsss......perih Ar.....'' jerit Ummi Niken ketika lukanya di beri Obat betadine.sambil memegang tangannya Arman.


Kemudian mereka berdua pun saling berpandangan, kedua mata mereka saling bertemu bertatapan, dan jari tangan Arman pun mengelus-elus Pipi Ummi Niken.


''Ummi maafin Ibu yaa'' kata Arman.


''Ar...., apa kamu tadi serius dan yakin dengan Ucapanmu itu , bahwa kamu akan menikahi Ummi''? tanya Ummi Niken.


Sementara Itu aku hanya duduk bengong di hadapan mereka berdua yang sedang berbincang, Arman dan Ummi Niken waktu itu nampak mesra sekali.


''Iyaa Ummi...Arman Akan bertanggung jawab dengan menikahi Ummi'' jawab Arman.


''Memeng kamu benar-benar seorang lelaki sejati Ar...'' kata Ummi Niken.


''Sekarang giman luka gores di pipi Ummi, dan Ummi maafin Ibu yaa''? tanya Arman.


''Ar..kamu engak usah pikir luka gores, dan engak ada yang perlu di maafin, Ummi ngerti kok kenapa sikap Ibu Reni sampai seperti Ini sama Ummi.Meningan sekarang kamu tengok Ibu Reni Di kamar Mungkin dia sudah tenang''kata Ummi Niken.


Kemudian Arman pun beranjak dari tempat duduknya, dan melangkah menuju kamar Ibu Reni, Sementara Aku langsung pindah duduk di sampingnya Ummi Niken.

18c2be5899959d7c8da09e7dd55f8d2e.png

RENI PRAMESTI.


Aku pun sedang duduk termenung sambil berfikir di pinggir tempat tidurku dengan wajah yang di penuhi air mata, Kleeekk.... pintu kamarku pun terbuka, dan kulihat Arman dari balik pintu kamarku.


Lalu Arman berjalan dan mendekatiku yang lagi duduk di pinggiran kasur , langsung saja tanpa basa - basi lagi Arman jongkok di depanku dan meraih ke dua tanganku.


"Udah Mam udah jangan nangis lagi yah , Papa janji akan turuti semua ke inginan Mama janji Mam janji , tapi udah yah jangan nangis lagi" ujar Arman dengan memohon.


"Hiks....hikss....benar Papa akan turuti semua ke inginan Mama? Hiks...hiks Papa enggak bohongkan? Hiks" jawabku.


"Iya benar Mam , tapi Mama juga harus ngerti dengan keadaan Ummi Niken sekarang Ini, Papa harus bertanggung jawab Mam.'' Kata Arman memberi pengertian terhadapku.


"Yaudah Mama cuma minta sama Papa jangan tinggalkan dan abaikan Mama hiks..." jawabku.


"Iya Mam iya Papa janji nggak akan abaikan Mama ataupun meninggalkan Mama Papa janji , dan apapun yang Mama mau Papa turuti semuanya , kebahagian Mama kebahagian Papa juga, udah yah Mama jangan nangis lagi" Kata Arman langsung memelukku


Dan Aku pun juga ikut memeluknya dengan erat dan berhenti nangis , lalu Araman melepaskan pelukan ku dan menatap ke arahku, kami berdua saling bertatapan.


''Yaa sudah Mam kita keluar kamar yuk....'' Ajak Arman.


''Engak Papa...Mama masih kepingin di kamar'' Ucapku.


''Kalau Mama ingin dikamar yaa sudah...., Tapi Papa keluar dulu yaa,'' kata Arman.


''Engak Papa ....,Papa jangan keluar kamar ,Papa temenin Mama'' sahutku.


http://1.bp.********.com/-T5FMbre_TUE/T0e26vWiU-I/AAAAAAAADEE/w1bsZGlPc_8/s1600/erra_fazira1.jpg
AJENG OKTAVIA DEWI.


Awalnya kehidupan ranjang kami baik-baik saja. Mas Burhan selalu bisa memuaskanku, begitu juga dengan aku yang selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk suamiku.


Namun perlahan-lahan Aku Mulai berubah. Sikapku sekarang seperti malas kalau berhubungan dengan Suamiku Mas Burhan setelah Memekku pernah di masukin dengan Kontol besarnya Arman.


Tak jarang juga hubungan intim aku dengan Mas Burhan Suamiku Aku tidak pernah merasa puas, dan tidak pernah mencapai puncak orgasmeku.Mas Burhan kini tidak pernah memberikan kepuasan terhadapku di karenakan Kontol Mas Burhan tidak sebesar Kontol Arman.


Dan Mas Burhan Suamiku ketika di atas ranjang tidak sehebat dan segarang Arman, tak ayal lagi semuanya itu membuat SYAHWATKU tidak selalu terpuaskan. Awalnya aku menerima saja keadaan ini, namun lama-kelamaan Aku tidak tahan lagi dengan semuanya Ini.


Nafsu SYAHWATKU selalu saja menghinggapi diriku, sehingga dorongan sexku kian hari-kian besar rasanya, Aku sudah engak tahan dengan semuannya Ini.


Malam Itu Aku pulang dari kantor , dan kebetulan malam itu Suamiku Mas Burhan sedang pergi keluar kota sehingga Aku di rumah hanya sendiri saja, nafsuku kembali menggebu. Ah, mungkin aku harus mandi untuk meredam nafsu ini. Akupun beranjak menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarku.


Sesampainya dikamar, aku membuka perlahan pakaian kerjaku dan berdiri di depan cermin. Tubuh ini, tubuh yang masih menggairahkan ini sudah punya anak yang besar dan usia sudah kepala empat.


Aku mulai membuka Bh yang kupakai. Namun, kemudian aku malah mengusap-usap payudaraku sendiri. Perlahan usapan itu berubah menjadi remasan-remasan lembut. Ahh, aku sepertinya benar-benar sudah nggak tahan.


Aku pun pindah keatas kasur. Tanganku kembali meremas payudaraku sendiri. Nafasku makin tak teratur. Satu tanganku mulai merambah ke celana dalam dan mulai mengelus-elus Memekku dari luar celana dalam. Cairan-cairan cintaku mulai membanjir. Darahku berdesir merasakan kenikmatan ini.


Akupun akhirnya membuka celana dalamku, satu-satunya kain penutup yang tersisa ditubuhku itu sudah basah oleh cairanku. Jariku mulai menusuk-nusuk Memekku dan memberikan sensasi tersendiri. Perlahan-lahan tusukan jariku menjadi semakin cepat.


"Oooohhh,,,,,Mmffmmmffff......", aku mulai merintih-rintih gak jelas.


Dan akhirrnya. Aahhhhhh..........denyutan-denyutan dahsyat melanda liang Memekku. Aku mengalami orgasme!


"Aaah.... Arman sayang,,aku udah ngak tahaaan sayaaang", aku menggumam dalam hati. Mataku terpejam sejenak menikmati sisa-sisa orgasme ku.Setelah selesai orgasme aku pun bisa tertidur pulas, dan Aku tidak jadi mandi.


Pagi hari aku bangun dengan perasaan yang berbeda. Hasratku yang terpendam telah tersalurkan meski denga masturbasi. Kini pun aku telah siap memulai hari baru dengan ceria.


Aku pun tidak bekerja karena hari ini hari minggu, ku dengar diluar ada suara tukang sayur aku pergi keluar. Aku masih mengenakan daster yang tadi malam dan aku juga belum mandi karena biasanya setelah beres semua kerjaan aku baru mandi.


Selesai memasak Aku langsung beres-beres rumah, beberapa saat kemudian pekerjaanku selesai semua, lalu Aku beristirahat sejenak sambil duduk di depan televisi. Tapi SYAHWAT itu pun datang lagi menghinggapi diriku pagi ini.


Aah gila!, nafsuku benar-benar tak tertahan, aku harus telpon Arman Untuk mengobati rasa rinduku. Segera akupun masuk ke kamar dan berniat menelepon Arman.


''“Halo Bu Ajeng, ada apa Bu, tumben nelpon jam segini”, terdengar suara Arman diseberang sana.''


''“Arr..., aku horny nih. Pengen maen sama kamu, gimana dong?”,'' aku mulai menceritakan kegelisahanku.


''“Keluarin sendiri aja Bu'' kata Arman.


Setelah berbinacang dan curhat sama Arman lalu aku mematikan hpku, tapi Aku masih ngebathin karena SYAHWATKU ini belum tersalurkan, Memekku belum di masukin kontol besar panjang.BERSAMBUNG
 
Setelah niken next yg tekdung siapa .. ? Kok rasanya ajeng yaa apa airin .. terserah TS dah yg penting hajar Ar .. hahaha
 
Makasih hu udah update. Wow seru nih umi Niken tekdung anak Arman. Hehehe Mama Reni ketakutan punya anak kandung tapi anaknya lebih perhatian ke orang lain, mendingan Mama Reni cari brondong yg lain aja banyak koq yg lebih hebat dari Arman.Kan percuma punya darah daging sendiri perhatian dan hatinya dibagi mumpung belum tekdung. Toh Arman juga ga bisa nikahin mama Reni sbg Ibu kandung dan umi Niken mantan Ibu tiri .Wkwkw :D:adek: wow Ajeng ketagihan juga nih ama Arman.:ngakak:dance:. wkwkw Arman kirain pemuas Syahwat aja rupanya udah main hati , bakalan hancur Nama keluarganya. Wkwkw.:tepuktangan::ngakak:ha: Tetap semangat buat lanjutkan sampe Tamat Hu.:beer:
 
Terakhir diubah:
mantap hu... di embat semua...
wkwkwk
makasi utk updatenya hu
tetap semangat huu...
 
memeknya Ajeng disuruh masukin kontol-kontol (anak kampung bin tetangganya) hu...
langcroootkeennn
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd