Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SYAHWAT

Status
Please reply by conversation.
[URL='https://1.bp.********.com/-LUdRGNwwbrs/WYXIEDuzmKI/AAAAAAAAAD0/zDvo7MS-nckgfMQZKRsZLHQ8flRiPWLOwCPcBGAYYCw/s1600/detikfoto-Rosa-3ok.jpg']https://1.bp.********.com/-LUdRGNwwbrs/WYXIEDuzmKI/AAAAAAAAAD0/zDvo7MS-nckgfMQZKRsZLHQ8flRiPWLOwCPcBGAYYCw/s320/detikfoto-Rosa-3ok.jpg
LINDIA TAMBAYONG.


Hembusan semilir angin meniup-niup dedaunan yang lepas dari ranting pohon, membawanya terbang terombang-ambing kesegala penjuru Arah. Sinar Rembulan malam berkilau begitu indah menyinari Rumahku, Aku pun menatap Rembulan malam dari jendela dapur Rumahku.


Setelah selesai membereskan piring-piring kotor bekas makan malamku dan Suamiku serta Anakku Frans, Aku langsung kembali menemani Suamiku malam itu.


Ia nampak sibuk di depan Laptop Ruangan kerjanya, Kemudian Aku pun menghempaskan Pantatku di depan Suamiku yang sedang asik memandangi layar Lap topnya.


Malam ini Aku mengenakan Daster biru tua polos yang leher bajunya rendaah banget. Tidak pakai bra, payudaraku gampang banget diintip lewat leher baju ini.


''Mih...Bisa tolong Bikinin kopi Untuk Papi'' Pinta Suamiku.


''Iyaa...Baik Pih.'' jawabku. sambil beranjak melangkah menuju dapur.


Tidak lama kemudian Aku pun kembali dengan membawa segelas kopi panas Untuk Suamiku, Dan Aku pun kembali Duduk di sofa yang sama. Lama-kelamaan Aku pun merasa Bosan.


''Pih..., Mamih lihat tv yaa'' Ucapku.


''Yaa..Mih..'' jawab Suamiku sambil matanya melihat kelayar Laptop.


Lantas Aku bangkit dan melangkahkan kakiku menuju ruang keluarga untuk melihat Acara tv, kakiku sejenak ku hentikan ketika Suamiku memanggilku lagi.


''Mih......'' panggil Suamiku.


''Yaaa ...Pih'' Jawabku.


''Nanti kalau Mamih sudah ngantuk tidur duluan saja engak usah nunggu Papih '' ucap Suamiku.


''Iyaa Pih.'' jawabku sambil kembali melangkahkan kakiku keruang keluarga.


Ku ambil remote Tv, dan langsung kunyalakan sambil Aku duduk di sofa empuk ruang tengah, tanganku memijit-mijit remote, menggonta-ganti chanel Tv , rupanya malam ini siaran Tv engak ada yang bagus.


Tidak lama kemudian kulihat Frans keluar dari kamarnya, Ia pun melemparkan senyum kearahklu, akan tetapi senyuman itu terlihat senyuman meseum, Aku bisa melihat dari sorot matanya bagaimana ia memandangiku.


Jantungku berdebar ketika melihat Frans Anakku, apa lagi yang akan ia lakukan terhadapku malam ini . Beberapa saat kemudian ia pun langsung duduk di sampingku.


''Sexy baju tidur Mih..., lagian dari tadi bengong aja lagi nungguin Aku yaa Mih..'' Ucap Frans dengan muka Meseumnya.


''Aku sengaja pake daster ini, jadi kalau kamu mau grayang-grayang and kissing-kissing payudara Mamih kan gampang, tinggal tarik dikit, beres. Dan untuk anumu tuh, Mamih hanya bisa ngasih handjob, karena di rumah ada Papih'' Jelasku sama Anakku.


Anakku Frans tersenyum, dan ia memelukku. Pelukannya erat . Aku pu merasakan jantungku mulai berdetak agak lebih kencang. napasku agak memburu.


Dan Anakku Frans memberikan kecupan-kecupan dan belaian lidah di leherku, turun ke dada, ke payudara.

Sementaraku langsung membuat celana Boxer yang di pakaianya, dan langsung mengocok kemaluanya.


Tanganya Anakku mencoba masuk ke selangkanganku, tapi Aku menolak. Dan berusaha menepis tangannya.


''Kamu Boleh menjamah bagian perut keatas, ingat sekarang ada Papihmu di rumah'' Bisikku.


Aku pun terus mengocok Penisnya Anakku, Dan tangannya Frans Pun tidak tinggal diam , ia meremas dan memilin-milin payudaraku, hingga beberapa menit kemudian Frans men desah panjang.


''Oooohhhh Lindaaaaa…. Aku mau nyampe……….'' Desah Frans.


Cepat-cepat Aku pun memasukkan batang kemaluanku ke mulutku, sambil terus mengocok batang penisnya, hingga akhirnya Spermanya keluar menyembur membasahi rongga mulutku, dan Aku menelannya.


''I love you Linda….'' Ucapnya Anakku.


''Sssssstttt…Jangan Brisik di ruang sebelah ada Papihmu, sekarang Mamih mau tidur. Ini yang pertama dan terakhir. Kalo kamu horni, Mamih akan carikan kamu wanita bayaran'' Ucapku sambil meninggalkan Frans.


Seperti biasanya, hari Minggu adalah hari libur. Aku mengisi waktu liburan dengan bersih – bersih rumah dan melakukan pekerjaan rumah tangga lain.


Pagi Suasana Rumahku nampak sepi sekali, Karena Suamiku sejak pagi buta telah berangkat keluar kota untuk mengisi acara seminar, sedangkan Frans Anakku pergi berolah raga pagi.


Pagi itu Aku sedang membereskan Ruang kerja suamiku, ku lihat Lap top suamiku berada di atas meja kerjanya, Rupanya Suamiku lupa membawa Laptopnya, padahal setiap ia pergi kemana-mana ia pasti selalu membawa Laptopnya.


''Aduh....Gimana Ini yaa, apa Aku harus menghubunginya.., yaaa Aku harus menghubunginya.'' Pikirku.


Kemudian sebelum Aku hendak menghubungi suamiku, Aku pun menuju meja kerjanya Untuk membereskan Laptopnya.


Ternyata Laptopnya Masih menyala , Dan Emailnya lagi belum di Log out oleh suamiku, mungkin ia lupa pikirku.


Entah kenapa sebelum membereskan Laptopnya . Aku pun iseng mengecek-ngecek Email yang masuk di laptop Suamiku. Iseng Aku buka satu persatu emailnya.


Sampai Aku pun membaca percakapan Suamiku dengan perempuan di Emailnya . Dan ternyata rupanya perempuan itu adalah Istri simpanan Suamiku.


Aku bisa tahu semuanya Itu dari chating percakapan mereka berdua, dan perempuan itu pun sudah di karuniai satu orang Anak dari hasil pernikahannya.


Saat itu pikiranku langsung galau, Marah, Emosi , Rupanya selama ini Suamiku sedari dulu sudah mengkhianatiku, namun Aku pun mencoba menenangkan diriku.


Pantes saja beberapa tahun belakangan ini , Suamiku mulai berubah , dari penampilan , bahasa , dan perhatiannya , Feelingku selama ini benar bahwa Suamiku sudah punya wanita lain , cuma kemarin-kemarin Aku belum punya Bukti, dan baru hari ini semua Buktinya yang Aku temukan.


Aku sadar ini kesalahan yang amat fatal , sakit rasanya hati ini , hatiku pun terasa hancur menjadi tebu-tebu , Waluapun Aku berusaha mencoba tenang, Akan tetapi rasanya Aku tidak mampu tenang dalam Kondisi seperti ini.


Memang Aku pernah selingkuh dengan paseinku dan Anaku , akan tetapi selingkuhku itu hanya untuk memenuhi kebutuhan bilogisku saja, Aku tidak sampai menikah dengan paseinku atau Anakku , beda dengan Suamiku yang telah menikahi perempuan lain , dan ia mengkhianatiku dan pernikahanku.


Kepercayaanku telah sirna , yang tersisa hanya dendam , Apa yang di lakukan Suamiku kepadaku , membuatku berfikir tidak salah jika Aku juga melakukan yang sama.


Aku tidak bisa mempertahankan keluargaku karena mereka telah menikah , meskipun Aku juga istri sah , Aku tidak bisa menuntut mereka berdua untuk pisah.


Tak terasa Aku pun menitikan Air mata di pipiku ini , dan Pagi yang tadinya ceria berubah menjadi pagi kelabu, Aku pun menjadi tidak ada selera Untuk membereskan Rumahku. Lantas Aku beranjak menuju kamarku.


Setibanya dikamar, Aku mengunci kamarku dan duduk di tepi kasur. secara keseluruhan aku sungguh kecewa dengan suamiku.



Di dalam kamar Aku merenung sendiri. terkadang aku berpikir apakah ada yang kurang dariku atau aku kurang perhatian terhadapnya sehingga Suamiku menikahi wanita lain..? mungkin ini yang selalu aku pikirikandan pertanyakan.


Lagi-lagi air mataku sudah tak terbendung lagi, dadaku terasa sesak dan hatiku ini begitu sakit dan hancur. Tak terasa matahari sudah agak meninggi dan hari pun sudah mulai siang , Aku masih mengurung diri di kamar.


Tookk.....Toookk.....Toookkk, Miih.....Miiihh....Miih......


Terdengan suara ketukan pintu kamar sambil memanggil-mangilku, rupanya Frans yang mengetuk dan memanggilku, sesaat kemudian Aku bangkit dari tempat tidurku dan melangkah untuk membukakan pintu kamar. Setelah pintu kamar terbuka kulihat Frans Anakku sudah berdiri di depan pintu kamarku.


''Mih..., semenjak pagi Mamih tidak keluar kamar, Apa Mamih marah sama Aku ''? tanya Frans.


''Engak..Mamih lagi males keluar kamar.'' sahutku.


''Iyaa tapi Mamih semenjak Aku datang dari olah raga pagi engak keluar kamar, Pasti Mamih juga belum makan '' Ucap Frans perhatian terhadapku.


''Hari ini Mamih engak masak'' jawabku simple.


''Aku udah Order makanan di luar, kita makan Siang Yuk Mih'' Ajak Frans.


''Kamu makan sendiri aja , Mamih engak laper '' ucapku sambil menutup pintu kamar kembali.


Aku mengerang, dan Aku menggeliat hingga membuat dadaku membusung sesaat. Ku lihat jam yang tertempel di dinding kamarku sudah menunjukan pukul 5 sore, itu bererti Aku tertidur sudah siang in sudah 3 Jam.


Aku kemudian beranjak pergi dari kamarku, Aku menghela nafas.Seperti Biasanya Rumahku sore itu terlihat sepi.kemudian Aku pun duduk di ruang tengah sambil menyalakan Tv.


Tidak lama kemudian kulihat Frans Muncul dari belakang rumah, dan ia langsung duduk di dekatku, Suasana pun hening sesaat sampai akhirnya Ia pun memulai bicara.


''Mih....Apa Mamih Marah sama Aku''?tanya Frans.


''Engak Frans...Mamih engak marah sama Kamu'' Jawabku.


''Lantas kenapa seharian ini Mamih mengurung diri aja di kamar''? Tanya Frans anakku kembali.


''Mamih cuma engak enak badan saja Frans'' Kata berbohong.


''Mih...Kenapa dengan Mata Mamih seperti habis menangis''? Ucap Frans lagi.


Aku pun terdiam sesaat, Rupanya Frans Anakku mencium ada yang tidak beres denganku, terbukti Aku pun di tanyai beberapa pertanyaan olehnya.


Anakku Frans merapatkan tubuhnya ke tubuhku , di usapnya rambutku ini sambil memberikan kecupan di keningku.


''Yaa sudah kalau Mamih baik-baik saja, Aku mau mandi dulu Mih, Ohh yaa Mih Sore ini Aku mau kejakarta'' ucap Frans.


''Lhoo.., Kamu udah mulai Kuliah Frans''?tanyaku.


''Engah Mih..., Kuliahku masih Libur, Aku ada perlu ke Jakarta.'' Jawab Frans.


''Kalau Begitu hati-hati di Jalan.'' Ucapku.


''Iyaa Mih, Mungkin Aku di sana satu atau dua hari, Setelah itu Aku balik lagi ke sini, sebelum Kuliahku masuk'' Jelas Anakku sambil meninggalkanku menuju kamar mandi.


Malam harinya, sekitar pukul 9 Suamiku pulang, Setelah masuk rumah ia pun langsung bergegas melangkahkan kakinya menuju Ruang kerjanya.


Setelah di dalam Ruang kerjanya, suamiku nampak mencari sesuatu, Ia pun sempat membuka-buka lemari dan laci kerjanya, setelah membuka-buka semuanya yang ia cari pun tak kunjung ketemu.


Aku yakin Suamiku itu mencari Laptopnya, sedangkan Laptopnya sudah Aku ambil terlebih dahulu ketika suamiku pergi.Dari depan pintu Aku pun menyaksikan Suamiku yang sibuk mencari sesuatu itu.


''Pih..., Ini yang kamu cari'' Ucapku sambil menunjukan Laptopnya.


''Iii....Iiiya Mih.., Papih mencari Laptop Mih '' Jawab Suamiku dengan sedikit gerogi ketika melihat Laptopnya berada di tanganku.


''Lho...Kenapa Papih Kok Menjadi Panik begitu'' Ucapku.


''Eng...Engak Mih'' Jawab Suamiku kembali.


''Kamu engak Usah Bohong Pih, Kamu takutkan rahasia yang ada di Laptop Ini Di ketahui olehku, Aku sudah mengetahuinya Pih , Kamu engak usah mengelak lagi'' Teriakku dengan nada tinggi, dan mataku yang melotot.


Melihat dan mendengar pernyataanku Suamiku hanya terdiam seribu bahasa, kulihat badannya lemas , lalu ia pun menyandarkan tubuhnya di kursi meja kerjanya.


Dan Malam itu Aku pun mengeluarkan unek-unek Atau kekesal yang Ada di hatiku ini, Suamiku hanya terdiam, dan sesekali mulutnya hanya bisa mengeluarkan kata Maaf.


Keesokan Harinya, Aku bangun agak siang , pukul 8 lebih 10 menit baru beranjak dari tempat tidur , sengaja kulakukan untuk membaut Suamiku jengkel.


Tapi tidak, Suamiku tidak marah sama sekali malahan sudah ada hidangan di atas meja makan sepiring nasi goreng dengan segelas susu .


''Mih..., Aku Buat ini untuk Mamih '' kata Suamiku saat dia melihatku.


''Aku engak laper '' ucapku dengan nada kecut, sambil berlalu dan tidak menyentuh hidangan itu sedikit pun.


Malamnya, pukul 23 lebih 30 menit Aku masih dalam perjalanan pulang , saat ku buka pintu ,Suamiku tertidur di sofa. Ku biarkan dia tertidur lalu Aku masuk kamar tanpa membangunkannya lagi.


Besok paginya , Aku bangun, Mandi , berdandan lalu berangkat . Tetapi sesuatu menghentikan langkahku . Yah Suamiku bertanya.


''Dari Mana Mih ..., Kamu semalam , pulangnya sudah larut malam ''?Tanya Suamiku dengan halus.


''Bukan Urusan kamu Pih..., sekarang kita jalan masing-masih saja'' Ucapku dengan ketus.


''Maksud Mamih''? Suamiku bertanya.


''Aku sudah berfikir Untuk menyudahi pernikahan ini'' Kataku.


''Ja...Jadi Mamih minta Cerai ''? Tanyanya Lagi.


'' Iyaa, Aku minta cerai '' jawabku.


''Tidak Mih..., Papih tidak mau menceraikan Mamih, Papih Sungguh minta Maaf Mih'' Ucapnya Suamiku.


Tapi Aku pun tidak mendengarkan Suamiku lagi , Aku berlalu melangkahkan kakiku keluar rumah Untuk berangkat kerja.


Hari-hari berikutnya Aku masih tetap seperti itu , pergi pagi , pulang malam sekali. Keadaan seperti ini terus berlangsung sampai akhirnya mungkin Suamiku sudah kehilangan kesabarannya. Dia pun mengajakku bicara.


'' Bisa kita bicara serius hari ini . Bisakah kamu pulang lebih awal ''? Tanyanya padaku.


''Yah...Lihat Nanti Deh...'' Jawabku singkat. Dia pun menghelakan nafas panjang.


Tadinya Aku berpikir untuk tetap pulang malam , Tanpa menghiraukan kata-katanya tadi pagi , ''Apa peduliku dengan apa yang mau di bicarakannya'' dalam hatiku , Tapi setelah agak lama berpikir , akhirnya Aku memutuskan untuk pulang lebih awal, karena Aku penasaran juga dengan apa yang akan di bicarakannya.



PUKUL 20;00 DI MEJA MAKAN


''Apa yang mau kamu omongin '' Kata dengan nada ketus membuka pembicaraan.


''Sudah beberapa hari semenjak kamu mengetahui semuanya tentang pernikahanku yang kedua , Aku tidak mendapatkan Respon yang baik darimu ''Katanya sambil menatapku dalam-dalam.


''Respon? respon seperti apa yang kamu harapakan dariku '' Kataku setengah membentak.


''Respon yang berupa maaf darimu'' Jawab Suamiku.


Dari pembicaraan malam ini . Suaamiku masih berusaha keras mempertahankan keutuhan rumah tangga kami, dia tidak mau menceraikanku.Tentu saja Aku pun mengajukan segudang persyaratan yang harus di setujui oleh Suamiku.


Akhirnya Suamiku berjanji Akan memenuhi setiap keinginanku atau persyaratanku itu, asalkan Aku memaafkannya dan tidak meminta untuk bercerai lagi. Dan persayaratan yang pertama adalah.


''Aku ingin selingkuh juga sepertimu Pih, Bagaimana menurutmu?" tanyaku.



"Maksudnya apa Mih?" tanya Suamiku.


"Maksudnya, Aku ingin merasakan Penis laki-laki lain juga Pih" jawabku blak-blakan.


"Mih, Mamih gila ya?" Jawab Suamiku.


"Terserah kamu Pih, itu persyaratanku, Kamu Pih , mau enak sendiri aja , Aku juga Mau nyobain burung laki-laki lain selain Papih'' Jelasku.


Suamiku merasa bersalah ketika Aku sudah mengetahui pernikahan yang keduanya. Dan Suamiku hanya melengos sambil berkata.


"Baiklah , Papih setuju'' jawab Suamiku.


Inilah pembicaraanku malam ini di meja makan, Akhirnya Suamiku pun menyetujui persyaratanku, Apa yang di lakukan Suamiku kepadaku membuatku berpikir tidak salah jika Aku juga melakukan hal yang sama, berselingkuh dengan lelaki lain.




RENI PRAMESTI


Pertengahan tahun 2017 Akhirnya Arman pun Wisuda, Anakku Arman menyelesaikan S1 dalam kurun waktu 3,5 tahun, Hari ini Aku , Ummi Niken , dan Ibu Ajeng menghadiri acara wisudanya.


Setelah selesai acara wisudanya. Arman , Aku , serta Ummi Niken dan Ibu Ajeng, Makan-makan di sebuah restoran ternama di Kota Bandung , sebagai syukuran.



Setelah selesai makan, kami pun munuju mobil di parkiran, dan Arman menyetir mobilnya menuju rumahku.beberapa saat kemudian kami pun sampai di rumah.



Dan hari ini kami berkumpul bersama membahas pernikahan kami bertiga, yang akan si selenggarakan secara bersama-sama.



Dan untuk membahas masalah tersebut kami berempat memutuskan untuk berkumpul di rumah.Ummi Niken tetap sebagai istri yang pertama atau istri yang tua , walau pun nanti pelaksanaan pernikahan di selenggarakan secara bersama-sama.



Kemudian kami kembali sibuk membahas pernikahan, dan di lanjut dengan mengobrol ringan bercanda gurai. Rasanya hangat sekali di antara kami, bisa saling menasehati, memberi masukan dan bercanda santai sambil tertawa ringan.



''Gimana Nanti kalau kita setelah menikah, kita pindah tempat tinggal ke Apartement saja, Supaya tetangga kita di sini tidak tahu dengan pernikahan ini'' Ucapku.



''Ide bagus tuh..., Aku setuju'' Sahut Ummi Niken.



''Soalnya cepat atau lambat, kalau kita tinggal di sini terus, para tetangga kita pasti tahu, dan kalau mereka tahu habislah kita jadi gunjingan mereka.'' Timpal Ummi Niken kembali.



''Gimana kalau menurut Bu Ajeng''? tanyaku.



''Kalau Aku sih..., ikut saja gimana baiknya.'' Jawab Bu Ajeng.



''Nah...kalau kita sudah setuju semua untuk pindah tempat tinggal, jadi mulai dari sekarang kita harus mencari Apartementnya'' Ucap Ummi Niken.



''Iya Ummi., dan tugas Untuk mencari Apartement kita serahkan saja sama Arman'' kataku.



''baik Aku akan mencari Apartementnya'' sahut Arman.



Dan Pernikahan pun sudah di tentukan waktu dan tempatnya, dan pernikahan itu akan di lakukan di sebuah Villa di daerah Ciwidey Pinggiran kota Bandung.



Kami sengaja memilih Villa di Ciwidey, di samping tempatnya sejuk dan nyaman karena di daerah pegunungan, dan yang paling Utama adalah tempatnya cukup Private.



Dan Kami bertiga pun akan di nikahi oleh Arman di bawah tangan , atau pernikahan sirih, kami sudah sepakat Arman akan menikahi kami bertiga dengan nikah sirih.



Setelah pernikahan di laksanakan, kami bertiga juga sepakat akan pindah tempat tinggal , jadi Kami tidak tinggal di koplek kami lagi dengan alasan kenyamanan. Mungkin hanya Ustzah Airin saja yang tahu tentang keluarga kami.



Tak terasa waktu terus berputar, hingga akhirnya matahari pun sudah mulai tenggelam di ufuk barat, kami puun akhirnya satu persatu menuju kamar masing-masing.



Setelah berada di dalam kamarku. Ku hempaskan tubuhku di atas tempat tidurku, mataku memandang langit-langit kamar, sambil membayangkan pernikahanan yang akan di laksanakan dalam hitungan hari.



Tak pernah terpikirkan sebelumnya semua ini akan terjadi begitu saja, aku akan langsung melaksanakan pernikahan dengan laki-laki pilihanku.



Dan pernikahan ini adalah pernikahan yang tak lazim bagi banyak orang , karena Aku akan menikah dengan Arman Anakku. Tapi Aku tak mau peduli dengan kata orang nanti.



Namun yang membuatku jatuh hati padanya sampai aku tak meragukan niatnya untuk menikahiku adalah tanggung jawabnya sebagai laki-laki. dan jujur saja ia pun begitu perkasa di tempat tidur.



Dia sungguh sangat aku cintai, bagaimana tidak, dia selalu ada untukku, dia selalu menjadi tempat Menyalurkan hasrat SYAHWATKU, Walau pun Aku harus membaginya dengan istri-istri yang lainnya nanti.



Karena Aku akan di poligami oleh Arman nanti, tapi Aku sungguh bahagia. Banyak persiapan yang harus kupersiapkan.



Terutama untuk diriku pribadi dan khususnya itu adalah kesehatan, aku manusia biasa yang rentan terkena sakit, Beberapa hari menjelang hari pernikahan itu rasanya lumayan, lumayan degdegan.



Hari yang dinantikan Akhirnya tiba juga , kami mengadakan pesta nikah secara sederhana di sebuah Villa di kawasan ciwidey pinggiran kota Bandung.



Acara dihadiri Ustazah Airin dan beberapa orang seperti karyawan butikku dan karyawan Salon Ummi Niken ,yang tidak tau hubungan sebenarnya aku dan Arman. Yah, acara ini memang jauh dari acara nikah yang normal.



Dan yang hanya mengetahui tentang hubunganku dengan Arman hanyalah Ustazah Airin, Akan tetapi Ustazah Airin merahasiakan dari orang-orang tentang hubunganku dengan Arman yang sebenarnya.



Setelah acara ijab Qobul Akhirnya kini Aku dan Ummi Niken , serta Ibu Ajeng pun resmi menjadi Istri Arman.



Dan kini Aku pun memanggil Suamiku dengan sebutan Abi, begitu juga dengan istri-istri yang lainnya. Serta kini panggilan istri-itrinya dengan sebutan Ummi Reni, Ummi Niken dan Ummi Ajeng.



Kami pun Duduk berempat, Arman, Aku , Ummi Niken dan Ummi Ajeng , kulihat para tamu Undangan yang tidak begitu banyak sedang mencicipi makanan yang di sediakan oleh pihak Hotel.



"Abi..... coba kamu pegang perutku, sepertinya jagoan kita ingin ucapin selamat..!" kata Ummi Niken terhadap Abi.



"Ah kamu bisa saja Ummi Niken.!" kata Abi.



"Kalau nggak percaya, coba saja Abi pegang perutku ini..!" ujar Ummi Niken memaksa tangannya Abi untuk memegang perutnya yang buncit.



''Ohh iyaa..., Sepertinya ada yang bergerak-gerak di dalam perutnya'' balas Abi.



Kemudian Ummi Niken menarik tanganknya Abi Serta tanganku, kami bertiga pun pamit sebentar sama Ummi Ajeng yang sedang duduk di pelaminan, dan kami bertiga menuju ke belakang speaker yang disusun tinggi.



Ada apa Ummi Niken menarikku dan menarik Abi kebelakang Villa , pikirku. Di belakangnya sudah Ada sofa yang menghadap ke garden.



''Ummi Reni. Ummi Reni berdiri di dekat pintu sambil mengawasi para tamu yaaa.., Untuk melihat situasi, kalau ada orang yang kesini kasih tahu'' Jelas Ummi Niken.



''Ummi Niken memangnya mau apa''? tanyaku.



''Aduh...., Ummi Reni Aku kebelet nih..., Vaginaku lagi pengen di tusuk penis Abi'' Ucap Ummi Niken dengan Manja.



Lalu Aku pun berdiri di pintu untuk melihat situasi sambil membelakanginya, Aku mengawasi situasi, sambil sesekali melirik kearah Ummi Niken dan Abi.



Ku lihat Ummi Niken menarik sedikit ke atas gaun pengantin yang dikenakannya, sehingga terlihat paha mulus, dan sedikit memperlihatkan timbunan lemak di sisi-sisinya, dan CD hitam berendanya terlihat juga .



Abi pun terdiam sejenak, lalu Abi memegang kepala Ummi Niken dan menatapnya serta meyakinkannya.



"Ummi Niken.., bukannya aku mau menolak, tetapi kayaknya ide iseng Ummi ngesek di tempat ini ntar ketahuan Lho..!"? kata Abi mencoba menenangkan suasana yang semakin panas itu.



"Jangan Khawatir, nggak ada yang liat. Ummi Reni menjaga situasi. Ayo Abiii.... Ummi lagi pengen nih..'' katanya mencoba meyakinkan Abi sambil perlahan mengangkat Bajunya yang di pakai Abi ke atas.



Dan jari-jarinya Ummi Niken bermain di atas puting Abi sambil memainkan lidahnya membasahi puting susu Abi .



Mendengar perkataannya yang meyakinkan dan juga ditambah dengan perlakuannya yang mencoba merangsang birahi Abi , jadi Abi terlihat semakin yakin akan situasi yang ada.



Abi pun mulai berani untuk meraba Payudara Ummi Niken yang besar tanpa membuka pakaian yang melekat di tubuhnya.



Ku lihat Ummi Niken pun bertambah liar dengan menyusupkan tangannya mencari batang kemaluan Abi .Lalu bibir mereka pun saling mendekat dan terjadi perciuman yang cukup lama.



Mereka berdua terlihat sudah semakin berkeringat. Kemudian tangan Abi yang berada di daerah sensitif Ummi Niken pun sepertinya mulai aktif melorotkan CD hitam berenda Ummi Niken.



Dan di sisi lain Ummi Niken pun telah sukses mengeluarkan senjata kemaluan Abi dan mengocok-ngocoknya perlahan.



"Achh.., achh.. kamu pintar Abiii..! Truuss..Abii..!" Ummi Niken pun terlihat sudah tidak dapat mengontrol ucapan dan intensitas suaranya.



Ummi Niken meluruskan tubuhnya di atas sofa sambil mengocok senjata kemaluan Abi. Mendapat perlawanan yang demikian nafsunya, Abi pun merubah posisi menjadi 69. Abi di bawah dan Ummi Niken di atas.



Melihat mereka berdua yang sedang memacu birahi di depanku itu, perlahan-lahan darah ku mulai berdesir, nafasku mulai berat, dan jantungku berdetak kencang. Dan ku rasakan Vagina di bawah sana mulai berkedut-kedut.



10 menit berlalu dalam posisi 69.



"Abiii.. please..! Masukin sekarang Sayang..!" pinta Ummi Niken yang sudah tidak kuasa lagi menahan gejolak nafsunya.


Mendengar permintaan Ummi Niken, Abi tidak langsung menurutinya, tetapi ia tetap saja mengigit, menjilat, meludahi liang kewanitaannya Ummi Niken, terutama klitoris-nya yang sudah mengkilap karena basah.



Sesekali kulihat Abi memainkan cicin atau ring yang berada di mulut lubang vaginanya Ummi Niken.



''Sssssshhhhh.........Aaaaaahhkkkk.......'' Ummi Niken mengeram nikmat.



"Abi.., kamu jahat..!" teriak Ummi Niken diikuti dengan melelehnya air kemaluan vagina Ummi Niken yang cukup banyak dari liang senggamanya.



Yang menandakan Ummi Niken sudah mencapai orgasmenya. Aku melihat Abi menjilati habis cairan kental yang keluar itu sampai tidak tersisa.



Senjata kejantanan Abi yang terhenti bergerak dikulum oleh Ummi Niken. Karena orgasmenya, Ummi Niken mengulum kemaluannya Abi hingga menjadi merah.



Lalu dengan bantuan tanganya, Abi memasukkan kembali Penisnya itu ke dalam mulut Ummi Niken sambil menaik-turunkan di dalam mulutnya.



Aku yang melihat pergumulan mereka berdua , sudah tidak bisa mengontrol birahiku lagi. Aku ingin sekali bergabung bersama Suamiku, dan Ummi Niken, dan tanganku sudah tak dapat ku kontrol lagi. Aku merabai tubuhku sendiri



"Aawww..!" Abi berteriak karena batang kemaluannya tergigit Ummi Niken.



"Kamu nakal ya..?" kata Abi sambil menarik batang kejantanannya dari mulutnya Ummi Niken, lalu mengarahkannya ke vaginanya.



Akan tetapi Kulihat Abi tidak langsung memasukkannya, tetapi memainkannya terlebih dulu di bibir vaginanya sampai Ummi Niken sendiri yang memajukan pantatnya agar batang kemaluan Abi dapat langsung masuk, tetapi tetap saja Abi tahan agar tidak masuk.



"Abii.., kamu jahat..!" ujar Ummi Niken kesal.



"Habis kamu duluan yang mulai..!" jawab Abi.



"Achh.. Aaaachh..!" teriak Ummi Niken dengan wajah memerah entah karena nafsu atau karena sakit.



Sampai Akhirnya Penis Abi pun sudah berada di dalam vaginanya Ummi Niken, dan Abi pun memompanya dengan ritme yang kencang, 20 puluh menit kemudian.



"Ummi Niken. aku mau keluar..!" kata Abi. ditengah-tengah genjotannya.



"Aku.. keluarkan di mana ..?" tanya Abi yang khawatir mengganggu kehamilan Ummi Niken.



"Terserah kau saja Abiii..!" jawab Ummi Niken yang ternyata juga sudah orgasme kembali.



Akhirnya Abi pun keluarkan cairan panas itu di dalam vaginanya Ummi Niken.



"Cret.. cret.. cret..!" mungkin sampai tujuh kali air maninya tersembur di dalam liang senggama istrinya Ummi Niken.



Selesai acara, para tamu undangan pun langsung pamit pulang, Lalu Aku , Ummi Niken , Dan Ummi Ajeng , serta Abi Suamiku. Dan kami langsung masuk kekamar Villa yang kami sewa.



Tanpa dikomando lagi Aku dan Ummi Niken , serta Ummi Ajeng , perlahan-lahan memulai membuka pakaian kami satu persatu.



Setelah kami telanjang bulat terlihatlah pemandangan yang sangat indah sekali dengan payudara yang besar, Aku pun langsung mencium Suamiku dengan ganasnya.



Dan Abi pun nggak mau tinggal diam Abi pun langsung membalas ciumannya dengan garang pula, lidah kamipun beraduan, Ia mulai menghisap lidahku biar dan juga sebaliknya.



Sssssrrruuuuupppppp....................Sssssruuuuuppppp..............Sssssrrruuuuppppppp



Sedangkan Ummi Ajeng mengulum penisnya Abi ke dalam mulutnya, mengocok dimulutnya yang mungil itu.



"Aaahh enak Ummi Ajeng, terus ...... hisap terus, Aaahh... " Erang Abi menikmati sepongan Ummi Ajeng.



Sedangkan Ummi Niken menghisap buah zakarnya Abi , Lima menit Kemudian Abi pun mulai menjilati vaginaku dengan lembut dan perlahan-lahan.



''Ahhhkkk.......Ooohhkkk.....Hhhmmmmm'' aku pun menjerit keras sambil berdesis bertanda Aku menikmati permainan Suamiku.



Ummi Ajeng pun nggak mau kalah dia menghisap payudaranku, sedangkan Ummi Niken mencium bibir ku agar tidak berteriak ataupun mendesis.



Setelah beberapa lama Abi menjilati vaginaku, terasa badannku mulai menegang dan Aku pun mendesah.



"Abiii... Aahhkk........Oooouughsss....Akuu mauu keeluuarr." teriakku.



Nggak beberapa lama keluarlah cairan yang sangat banyak itu , Abi langsung menghisapnya sampai bersih tanpa tersisa.



Setelah itu Abi pun langsung memasukkan penisnya ke dalam vaginaku, perlahan-lahan Ia masukkan penisnya dan sekali hentakan langsung masuk semua ke dalam vaginaku yang sudah basah itu.



Abi pun langsung menggenjotnya dengan sangat perlahan-lahan, sambil menikamati sodokan demi sodokan yang ia lakukan dan Aku pun mulai mendesah nggak karuan.



"Aaahh enak Abiii....., terus Abiiii...., enak Bii..., lebih dalam Aaahh, sstt... " Racauku.



PLEP...CLEP...PLEK...CLEP...CLEP...PLEK.



''Uhhh.....Uuuhhh....Uuuhhhkkk...Enaak banget Abi..'' desahku terus, sambil mengusap kepala suamiku.



Desahan demi desahanku ,Membuat Abi Suamiku bertambah nafsu, goyanganya pun semakin dipercepat dan Aku mulai berkicau lagi.



"Aaahhk.... Enak Abii, penis kamu enak banget Abiiii..., Aaahh... " Desahku.



Setelah beberapa lama Aku pun mulai mengejang yang kedua kalinya. Abi pun semakin mempercepat pompaan goyangan pantatnya.



''Ooooouuughsss..........Aaahhkkk........Awww,.....Ssssshhhhh'' erangku.



Dan tak beberapa lama keluarlah cairan dengan sangat derasnya dan terasa sekali mengalir . Abi pun segera mencabut penisnya yang masih tegang itu.



Ummi Ajeng segera mengulum penisnya Abi yang masih banyak mengalir cairanku yang menempel pada penisnya, sedangkan Ummi Niken menghisap vaginaku yang masih mengeluarkan cairan dengan penuh nafsunya.



Ummi Ajeng pun mulai mengambil posisi, dia diatas sedangkan Abi dibawah. Dituntunnya penisnya Abi untuk memasuki vaginanya Ummi Ajeng dan serentak langsung masuk.



Bless.... Dia pun mulai menaik turunkan pantatnya dan disaat seperti itulah dia mulai mempercepat goyangannya, yang membuat Abi semakin nggak karuan menahan sensasi yang diberikan oleh Ummi Ajeng.



''Uuuuhhhsss.....Aahkk.......Aaaahhkkk......Enak....Penismuu....Ohhkkk'' desah Ummi Ajeng.



PLOK.....PLOK.....PLOOK.....terdengar tumbukan pantatnya Ummi Ajeng dan Pahanya Abi saling beradu.



''Aaaahhk.......Sssshhh........Oh...my....God.....Eeeeenaaaak bangeeeettt...'' teriak Ummi Ajeng.



Ummi Niken pun mulai menghisap payudara Ummi Ajeng penuh gairah, sedangkan Aku mencium bibir Ummi Ajeng dengan garangnya, Ummi Ajeng mempercepat goyangannya, yang membuat Abi mendesah.



"Aaahh enak Ummi Ajeng... Terus... Goyang terus Ummi Ajeng... Lebih dalam lagi... Aaahh sstt" teriak Abi. Dan selang beberapa menit .



"Ummi Ajeng.. Aku... ingiin keeluuaarr....Ahhkkk.....Fuckk....." teriak Abi



Seketika itu juga muncratlah air maninya didalam vaginanya Ummi Ajeng, entah berapa kali munceratnya aku nggak tahu.



Dan Ummi Ajeng masih mengoyang-goyangkan pantatnya semakin cepat. Seketika itu juga tubuhnya mulai menegang dan ia pun berteriak panjang pertanda mencapai orgasmenya.



''Ahhkk......Abiiii ....Aku keluuuuaaaarr......Ahkk......Yes....Oh.....enaaak ....sayaaang'' teriaknya.



Abi langsung mengeluarkan penisnya yang sudah basah kuyup ditimpa cairan cinta Ummi Ajeng. dan kami pun berebutan menjilati sisa-sia cairan yang masih ada dipenisnya Abi Suamiku.



SRUP......SRUUUPPP.............SRUUUUPPP......



Dan beberapa saat kemudian Ummi Niken langsung menjilati vaginanya Ummi Ajeng yang masih mengalir cairan yang menetes di vaginanya itu.



Setelah selang beberapa lama Abi mulai memeluk Ummi Niken, dan ia pun mulai mencium bibirnya dan mulai turun ke lehernya yang jenjang menjadi sasarannya mulai menari-nari lidahnya Abi di sana.



"Ooohh... Ohhkk.....Abiii.....Hhhhhmmm... Geelli... " desah Ummi Niken.



Serangan bibirnya Abi semakin menjadi-jadi dilehernya Ummi Niken, sehingga Ummi Niken hanya bisa merem melek mengikuti jilatan lidahnya Abi.



''Ssshhhh......Aahhkk......Oohhh......Hhhhh....Ssssshhhh...'' desahnya Ummi Niken.



Sementara Aku dan Ummi Ajeng asyik berciuman dan saling menjilat payudara kami masingt-masing.



''Sssshhhh...Ohh...Ummi Ajeng....Hmmmm'' desahku.



Sementara itu Suamiku setelah puas menjilati dilehernya Ummi Niken, ia mulai menurunkan tubuhnya sehingga bibirnya sekarang berhadapan dengan 2 buah bukit kembarn Ummi Niken.



Ia mulai menjilati dan sekali-kali digigit puntingnya dengan gigitan kecil yang membuat Ummi Niken tambah terangsang lagi dan medesah.



''Ooouughss........Ahhhkk.......Abiii....Enaaak.....Ooouughs...'' desahnya Ummi Niken.



"Aaahh enak sekali Abiiii... Terus Abiii hisap terus...... enak Abi.... Aaahh ....Ssstt... " Desahnya kembali keluar dari mulut Ummi Niken.



Kemudian Ummi Niken pun membalasnya dengan mencium bibir Abi dengan penuh nafsu dan setelah itu ciuman Ummi Niken turun ke pusar dan setelah itu dia mulai mengulum, mengocok, menjilat penisnya Abi didalam mulutnya.



Srrruuupppp..............Sruuuupppp.................Srrrruuupppppp.



Setelah Ummi Niken puas menjilati Penis Abi , kemudian Abi kembali menyerangnya langsung ke arah lubang vaginanya Ummi Niken.



Tanpa menunggu lama lagi, lidah Abi langsung di julurkan kepermukaan bibir vagina Ummi Niken, dan langsung menjilatinya



"Ssstt... Ahhkk.....Uuhhs........ Nikmat sekali Abiiii... Ughh," rintihnya.



Tubuhnya menggelinjang, sesekali diangkat menghindari jilatan lidah Abi diujung clitorisnya. Gerak tubuh Ummi Niken yang terkadang berputar-putar dan naik turun, membuat lidahnya Abi semakin menghujam lebih dalam ke lubang vaginanya.



"Abiiii... Ahhkk.....Oohh.....Gila banget lidah kamu." rintihnya.



"Terus... Sayang... Jangan lepaskan... Teeeerrruussss....Oohhh" pintanya.



Paha Ummi Niken dibuka lebar sekali sehingga memudahkan lidahnya Abi untuk menjilatnya. Ummi Niken menggigit bibir bawahnya seakan menahan rasa nikmat yang bergejola dihatinya.



"Oohh... Hhhhmmmm....Abii....., aku nggak tahan... Ugh... " rintihnya.



"Abiii...... cepet masukan penis kamu aku sudah nggak tahan nih...,Ssstt... Abiii... Nikmat sekali... Ughh," pintanya.



Perlahan Abi mengangkat kaki kanannya Ummi Niken. Dan Batang kemaluanku sudah mulai mencari lubang kewanitaannya Ummi Niken dan sekali hentak.



"Bleest... " kepala penisnya menggoyang vaginanya Ummi Niken.



"Aowww... Hhhhmmmmm.....Ahhk....Gila Abi.....Uhhs," Ummi Niken merintih.



Gerakan maju mundur pinggulnya membuat tubuh Ummi Niken mengelinjang hebat dan Abi terus memompa Dengan kecepatan tinggi.



"Abiiii... Kamu... Memang... Jagoo... Ooohh," kepalannya Ummi Niken bergerak ke kiri dan ke kanan seperti orang triping.



Beberapa saat kemudian Ummi Niken seperti orang kesurupan dan ia sepertinya ingin memacu birahinya sekencang mungkin.



Tapi Abi berusaha mempermainkan birahinya, disaat Ummi Niken semakin liar. Tempo yang semula tinggi dengan spontan Abi menguranginya sampai seperti gerakan lambat.



"Abiiii... Terus... Sayang... Jangan berhenti... " Ummi Niken meminta.



Permainannya benar-benar memancing birahi Ummi Niken untuk mencapai kepuasan birahinya. Sesaat kemudian, Ummi Niken benar-benar tidak bisa mengontrol birahinya. Tubuhnya bergerak hebat.



"Abii........Ahk... Aakuu... Kelluuaarr... Aaakkhh... Goyang sayang," rintih Ummi Niken.



"Abbiiiiiiiii... Ooo... Ooohhhh........Oooohhhkkk.....Aaammpuunn," rintihnya panjang.



Bersamaan dengan rintihan tersebut, Abi menekan penisnya dengan dalam hingga mentok dilangit-langit vagina Ummi Niken.



Ummi Niken yang sudah mendapat kedua orgasmenya, sedangkan Abi masih berusaha untuk mencari kepuasan birahinya.



Posisi Ummi Niken, sekarang menungging. Penisnya Abii yang masih tertancap pada lubang vaginanya langsung di hujamkan kembali ke lubang vaginanya Ummi Niken.



"Ooohh... Abiiii.. Kamu... Memang... Ahli... " katanya sambil merintih.



''Ssssshhhhh.........Aaahhhkk.......Suamiku memang hebaaaaattttt....Ohh.....'' Rintihnya kembali.



Kedua tangannya Abi mencengkeram pinggul Ummi Niken dan menekan tubuhnya supaya penisnya bisa lebih menusuk ke dalam lubang vaginanya.



PLAAAAK......PLAAAKK.....PLLLAAAAKK......Tamparan demi tamparan mendarat di kedua bongkahan Pantat Ummi Niken sehingga meninggalkan bekas merah di pantat semoknya.



Ummi Niken memejamkan matanya menikmati tusukan penis Abi yang tiada hentinya. Batang kemaluannya Abi keluar masuk di vaginanya.



''Ohhhh......Terrussss......Abiii......, Sssshhhh ...jangan berhentiii.....Hhmmmm'' Desah Ummi Niken kembali.



Sampai akhirnya Abi tidak bisa menahan kenikmatan yang mulai tadi sudah mengoyak birahinya.



"Ummi Nikeeeennnnn... Aku mau... Keluar... "kata Abi mendesah.



"Aku juga sayang... Ooohh... Nikmat terus... Terus...Ahhkkkk..... " Ummi Niken merintih.



"Abbiiiiiii.. Keluarin didalam... Ahhhhkkk.. " pintanya.



"Iya sudah... Ooogh... Aaakhh... " teriak Suamiku Abi.



Gerekan maju mundur dibelakang tubuh Ummi Niken semakin kencang, semakin cepat dan semakin liar. Mereka berdua berusaha mencapai puncak bersama-sama.



"Abiiiiii... Aku... Aku... Ngaak kkuuaatt... Aaakhh" rintih Ummi Niken.



"Aku juga sudah... Ooogh... Niiiikeennnnn," Abi mengeram



"Croot... Croooot... Crooottt... " spermanya muncrat membanjiri vaginanya Ummi Niken.



Karena begitu banyak spermanya Abi yang keluar, beberapa tetes sampai keluar dicelah vagina Ummi Niken. Setelah beberapa saat kemudian Ummi Niken membalikkan tubuhnya dan berhadapan dengan tubuh Abi.



Bibirnya Ummi Niken yang mungil kembali menyerang bibirnya Abi yang masih termangu. Segera Abi memalingkan wajahnya ke arahku dan Ummi Ajeng.



Yang kami berdua sudah beristirahat bersandar di atas tempat tidur, yang dari tadi mengamati pergumulan mereka berdua.



Dan setelah beristirahat aku pun beranjak menghampiri Suamiku , dan mengulum kembali batang kemaluannya. Dan diraihnya tubuhku dengan gairah dan akhirnya kami pun mengulang kembali sampai malam dan besok harinya.



Ketika pagi telah tiba Abi Suamiku langsung ke kamar mandi di ikuti oleh kami bertiga, dan kami pun mandi bareng dan permainan dimulai kembali didetik-detik ronde terakhir.



Tanpa terasa kami berempat sudah naik didalam bathup, kami mandi bersama. Guyuran air dipancurkan shower membuat tubuh kami yang molek bersinar diterpa cahaya lampu yang dipancarkan ke seluruh ruangan tersebut.



Dengan halus, Abi menuangkan sabun cair. Abi mengosok keseluruh tubuh kami satu persatu, sesekali jarinya yang nakal memilih punting kami bertiga.



"Ughh... Abiiiiii... " kami merintih .



Sebelum kami Check-out dari Villa, kami berempat berburu kenikmatan. Dan entah sudah berapa kali kami mendapatkan orgasme. Kami memburu kenikmatan berkali-kali, kami berempat memburu birahinya yang tidak kenyang .Sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 10.00 wib, dimana kami check-out meninggalkan Villa. BERSAMBUNG.










[/URL]
 
berharap ada tokoh baru ..
wanita muda ..
perawan ..
polos soal sex ..
jadi istri ke empat ..
 
Terakhir diubah:
Enaknya Arman...bisa foursome sama MILF'S....jadi raja minyak nih
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd