Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT [TAMAT] Kisah BB - Bidadari yang menjadi jaminan

Status
Please reply by conversation.
Setelah si kakek kembali dg semangkok mie rebus, Vina makan dg perlahan meski ia merasa tak nyaman karena mbah Parto yg terus menerus menatap dirinya seolah ia masih mengenakan bikini. Setelah selesai makan, mbah Parto tak mau repot2 mengembalikan mangkok ke dapur melainkan ditaruh saja di meja dan kembali duduk disamping Vina.
"Nah, non Vina kan udah kenyang, udah seger donk. Jd... Udah mau kan? Hehehe"
"K... Kan masih siang mbah... Mbah gk kerja dl?", kata Vina lagi2 terdiam membiarkan tangan si kakek kembali seperti tadi.
"Ah gk apa2, pak John ngasih cuti kok biar bs malam pertama sm non Vina", kata mbah Parto.
Vina makin bergidik saat tangan si kakek makin naik kearah selangkangannya, ia bs merasakan geli yg tak mau ia rasakan.
"Ah... T... Tapi buktinya mbah udah sah jd suami Vina mana mbah? Kalo udah nikah kan harusnya ada surat2nya?"
Mbah Parto jelas terlihat tak terlalu senang mendengar itu, ekspresi mesumnya kini beralih menjadi ekspresi yg seperti menahan kesabarannya sendiri. Jantung Vina berdegup, apakah ia sudah melewati batas? Apakah si kakek akan melaporkan hal ini pada pak John?
"Non Vina serius? Kalo pak John blg udah sah ya pasti udah sah non"
Vina putar otak, ia tahu ia hanya mengulur waktu, tp ia ingin menjaga keperawanannya selama mungkin,"Em... Anu, gimana klo mbah boleh ngeraba2 badan Vina, tp jangan masuk dl mbah?"
Ekspresi mbah Parto kembali cerah sambil mengangguk2,"Oh baik non, tapi klo begitu pas surat2nya sampai, non bener2 harus ngelayani mbah. Gk boleh nolak!"
Vina menelan ludahnya sendiri,"B... Baik mbah"
"Hahaha ok, klo gt buka dulu kakinya donk non, kan mbah pengen megang2 memek non Vina", kata mbah Parto.
Vina mematuhi permintaan si kakek dan membuka kedua kakinya. Vina kini hanya bs melihat tangan si kakek yg kasar kini mendekat dg perlahan kearah selangkangannya seolah menikmati momen2 didinya bs menyentuh area sensitif gadis cantik sepertinya.
"Ah... Nnnhhh...", desah Vina saat jari2 si kakek mulai mengusap2 selangkangannya dan dg tepat dibelahan memeknya.
"Oohh... Memek non Vina anget! Hehe, kontol mbah jd gk sabar pengen diangetin disini", kata mbah Parto terus mengusap2 jarinya dibelahan memek Vina.
"J... Jangan dulu mbah... Vina takut...", kata Vina meski ia tak bs mengelak rasa nikmat yg ia rasakan dr permainan jari si kakek.
"Takut kenapa non, pasti non udah pernah main sm pacar non kan?", kata mbah Parto kemudian menarik tubuh Vina hingga ia bersandar di pundak si kakek.



Vina yg tubuhnya jelas lbh tinggi dr si kakek yg tingginya hanya sedadanya jelas terlihat aneh diposisi itu, meski Vina ingin melepaskan diri dr dekapa si kakek, tp tubuhnya malah terasa gemetaran karena rasa nikmat dr sodokan2 jari si kakek yg seolah tanpa lelah di memeknya yg sudah pasti basah.
"A... Aaahhhh!!!", desah Vina saat orgasme datang dr jari2 mbah Parto yg kini sibuk memainkan clitorisnya.
Tubuh Vina bergetar dan kakinya lagi2 menjepit rapat tangan si kakek yg masih tak berhenti memainkan memeknya.
"Mmmhhh enak kan non! Haha, ampe basah kuyup gini lho tangan mbah", kata mbah Parto.
Vina terengah2, ia tak mengira ia bs dibuat orgasme hanya dg jari2 yg bahkan tak menyentuh lubang cintanya secara langsung. Vina melepaskan diri dr si kakek yg tak berusaha menahannya karena sibuk mencium jari2nya yg basah.
"Mmhhh bau memek cewek cantik emg beda! Mmhhh lbh legit!", kata si kakek kemudian menjilat jari2nya sendiri.
Vina hanya bs menutup mata, masih tak percaya ia bs orgasme hanya dg jari2 si kakek. Tp kemudian matanya terbuka saat tubuhnya tiba2 saja didorong jatuh keranjang sehingga ia kini rebahan dg kaki keluar dr ranjang.
"M... mbah, jangan dulu kan td bilangnya gk masukin dl", kata Vina saat mbah Parto naik keatas tubuhnya. Ia bs melihat tonjolan di celana si kakek yg kini ada diatas selangkangannya sendiri.
"Ah gk apa2 non, cuman mau pegang2 aja. Gk bakal masuk dulu, hehe", kata mbah Parto kemudian menurunkan tubuhnya.
"Ahh mmmmhhh pe... Pelan2 mbah", kata Vina pasrah saat kedua tangan si kakek meremas2 kedua payudaranya.
"Iya non, tenang ajaa... Woohh gedhe banget toketmu non! Tangan mbah gk bs pegang semua! Hahaha", kata mbah Parto girang.
"Mmmhhh... Aaahh pelan donk mbaahh... Auuuhhh...", Vina terus2an mendesah merasakan remasa2n mbah Parto. Tp lama kelamaan Vina merasakan memeknya terasa digesek2 sesuatu, melihat gerakan tubuh si kakek, Vina tebak kontol si kakek ini juga sudah ingin beraksi.
"Mmmhh ahhh ahhh...", Vina makin tenggelam dalam nafsu birahi saat kedua puting susunya dimainkan juga oleh mbah Parto.
"Buka aja bajunya ya non, mbah pengen liat toket gedhe non Vina lg!", seru mbah Parto.
"J.. Jangan mbah, malu..."
"Haha, halah sama suaminya sendiri kok malu. Kemarin aja dipamerin gt", kata mbah Parto.

Vina heran kenapa ia malah merasa makin horny, tubuhnya seolah tak sekuat biasanya dan tak bs melawan tangan kakek tua jelek ini yg membuka kancing baju piyamanya sementara tangannya yg lain masih terus memberinya rangsangan dipayudaranya. Memek Vina terasa geli, gatal dan panas terus menerus digesek2 kontol mbah Parto. Ia tahu ia harus menghentikan ini, tp Vina seolah tak bs membuat tubuhnya mengikuti akalnya.
"Mmmhhh ooohhh... Jangan mbahhh...", desah Vina sia2 karena kini baju piyamanya terbuka, menampilkan payudaranya yg msh tertutup bikini.
"Luar biasa, toket segedhe ini pasti susunya banyak! Mbah nyusu ya non", kata mbah Parto.
"H.. Hah? Aaaahhh!!", Vina tak sempaat mengatakan apa2 sebelum bikininya diangkat dan mulut mbah Parto menyambar puting susunya. Vina makin menggelinjang merasakan sensasi puting susunya dijilati dan dikenyot oleh mbah Parto.
"Aahhh... Aaahhh mmmhhh mbaaahh!! Ooohhhh!!", Vina makin merasa nikmat dan tak jauh lg merasakan puncak orgasmenya. Ia tak mau menikmati kelakuan kakek2 jelek pada dirinya tp nafsunya malah makin tak tertahankan.
"Cppphh.. Cppphhh... Cppphhh..", kenyotan mbah Parto makin lama makin keras seolah benar2 berusaha menyedot susu Vina yg belum keluar.
"Hhhhh!!! Aaahhhh m.... Mbaa... Mbaaahhh!! Udaaahhh!! Aaaaahhhh!!!!", Vina sudah tak tahan lagi, ia bs merasakan memeknya benar2 panas dan basah. Tubuhnya mengejang dan tangannya menggenggam kasur dg erat sebelum kemudian.
Crrtt... Crrrttt... Crrrttt...
Tubuh Vina bergetar, merasakan nikmat yg datang untuk kedua kalinya. Ia masih bs merasakan kenyotan mbah Parto, tp rasanya lbh lembut dan pelan seolah ingin membuat Vina juga merasa nyaman dan nikmat. Tp tak lama, kenyotan si kakek berakhir dan mulutnya melepaskan puting susu Vina.
"Duh, udah mbah sedot2 gk keluar susunya non. Hehe, tp non suka ya mbah nyusu td?", kata mbah Parto.
Vina terengah2, ia tak mau menatap si kakek dan mengakui ia merasa nikmat. Tp memang inilah pertama kalinya tubuhnya dinikmati laki2. Ia menyesal, padahal dia sering berpenampilan sexy tp selalu menolak kalau ada yg menyentuhnya, dan skrg malah kakek2 tua jeleklah yg berhak menikmati tubuhnya. Hatinya hancur menyadari itu, air mata mulai mengalir diiringi isak tangis Vina.
"Wah jangan nangis lah non, ya udah hbs ini mbah tanya ke pak John. Ntar non Vina jd lega kan klo tahu kita udah sah? Hehe", kata mbah Parto yg awalnya terdengar simpatik tp akhirnya tak seperti itu.
Setelah berkata seperti itu, mbah Parto menurunkan lg kepalanya dan mengecup payudara kiri Vina dan kemudian menyedot mulutnya, disusul oleh desahan Vina.
"Hehe, bukti bukti", kata mbah Parto sambil melihat cupangan hasil karya mulut kotornya.
Mbah Parto kemudian turun dr tubuh Vina dan berjalan menuju pintu, Vina sekilas melihat tonjolan di celana si kakek. Vina sedikit kaget, ia awalnya ragu apakah si kakek msh bisa ereksi, tp sepertinya memang masih bisa.

 
Rasanaya kog gak rela ya ... Kalau di perawanin kakek kakek ... Kalau bosnya sih gak masalah ...
... Dan juga belum tahu juga ini cerita mau di bawa kemana ...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd