Waktu di hari Sabtu yang cerah, seperti biasa, ane hanya berdiam diri dikamar sesekali bbm'an sama pacar ane yang sama sama satu angkatan disekolah. Ini malam minggu, ane ada niatan untuk mengajak pacar ane main diluar, sekedar ngobrol ngobrol biasa menikmati indahnya kota ini. Ane tidak pernah menceritakan kejadian ane dengan bu Atun kepada pacar ane, karena ane takut itu akan menjadi penghalang nantinya untuk kelanjutan kisah kasih ane.
"Kita nanti malam jadi main keluar yang?" Tanya ane lewat Bbm.
"Aku gak bisa mastiin Jams, liat nanti ya" Balasnya.
Mood ane tiba tiba berantakan, pasti nantinya acara nanti malam batal. Terlihat dari jawabannya yang kurang menyakinkan. Ane mulai mengatur siasat, bagaimana kalo nanti malam ane nginep saja dirumah bu Atun. Ane merasa nyaman dengan bu Atun walau kadang sifatnya bikin ane ketakutan takut diadukan ke mamah ane. Bisa berabeh nantinya dunia persilatan hehe. Baru saja di fikirkan, bu Atun lewat, ane melihatnya lewat kaca jendela ane. Sepertinya sedang ingin menjemur baju, ane tongolkan muka ane, berharap dia tau ada ane disebrangnya. Tapi seperti dia tidak melihat ane, mungkin kalo ane panggil dia akan tau.
"Bu" Panggil ane.
"Eh Jams, kenapa" Tanya bu Atun dari seberang ane.
"Ada orang dirumah?" Tanya ane.
"Ada anak ibu, kamu kesinih aja" Kata bu Atun.
Ane bingung, nanti kalo ketauan sama anaknya gimana? Nanti kalo diadukan oleh anaknya gimana? Walaupun dia masih bocah, bisa saja nanti dia bercerita tentang ane yang sedang berduaan dengan ibunya. Ane atur siasat, ane coba memberanikan diri. Okee, ane turun kebawah, mamah ane sedang diluar, sepertinya. Jadi ane tidak perlu minta izin untuk keluar sebentar.
Ane melangkah kerumah bu Atun yang tidak jauh dari rumah ane, mengetuk pintu dan ternyata anaknya yang membuka. Panggil saja Iqbal.
"Ibu ada Bal?" Tanya ane.
"Ada A diatas, Aa ada perlu sama ibu?" Tanya Uwi.
"Iyaa ada, suruh ngebantuin sudah bilang dari kemarin" Kata ane mencoba berbohong.
"Ohh, diatas A" Kata Uwi.
"Bapak ada Wi?" Tanya ane.
"Bapak baru aja berangkat kerja A, pulang besok kayanya" Kata Uwi.
"Ohh yaudah Aa keatas ya Wi" Kata ane.
"Iyaa a" Kata Uwi.
Ane naik keatas, menaiki tangga dan terlihatlah tetangga ane yang hanya memakai anduk dan BH yang ukurannya cukup besar.
"Kenapa Jams, tumben main" Kata bu Atun sambil terus menjemur pakaian.
"James galau bu, temen temen lagi pada main tapi Jams lagi gamau main" Sahut ane.
"Bantuin ibu aja" Kata bu Atun.
Bu Atun menyuruh ane mengambil pakaian yang sudah kering lalu menaruhnya ke kamar. Bu Atun sudah selesai menjemur, lalu ingin menggosok katanya. Ane hanya melihat bu Atun yang sedang menggosok, ane bingung harus ngapain. Bu Atun melepaskan anduknya, ternyata dia hanya memakai celana dalam dan BH. Ade ane yang tadinya lemas tiba tiba ane, ane merasakan sakit karena ruang yang sempit didalam sini. Ane mendekati bu Atun dan berbicara soal ini..
"Bu" Kata ane.
"Kenapa Jams" Tanya bu Atun.
"Ade Jams bangun bu" Kata ane.
"Keluarin aja" Kata bu Atun.
"Ibu bisa gak ngegosoknya sambil nungging" Kata ane.
Bu Atun langsung menengok selesai ane berbicara seperti itu.
"Mau memek ibu?" Tanya bu Atun.
Ane hanya mengangguk malu.
"Kamu udah berani bandel ya" Kata bu Atun. Lalu dia membuka celana dalamnya, sekarang yang tersisa hanya BHnya yang berukuran besar.
Bu Atun masih tetap menggosok, namun dalam posisi menungging. Ane pelorotkan celana dalam ane, ane ludahi tangan ane lalu membalurkan ke si Ade.
Sebelum ane memasukan si Ade, ane mainkan memek bu Atun dengan jari ane. Ane gesek gesekan jari ane di memek bu Atun sampai bu Atun mendesah sendirian.
Ahhhh emmmm ahhhh
Ane kecangkan gesekan di memek bu Atun, lalu ane masukan 3 jari kedalamnya. Bu Atun nambah mendesah keenakan. Suara obokannya pun sampai terdengar, tetangga ane yang sebelumnya galak kini bisa ane mainkan kemaluannya. Bu Atun sudah selesai menggosoknya, lalu bangkit dan mematikan setrum gosokannya.
"Bu jilatin ade bu" Pinta ane. Bu Atun menggeleng gelengkan kepalanya. Lalu bu Atun menunduk dan mengulum kelamuan ane sampai ane kelojotan.
Mmmm ahhhhh srrrluupp srlluuppp
Lidahnya bermain didalam, lihai sekali sampai ane hanya bisa menengok langit langit dan mengelus rambutnya.
Ahhhh buu hmmmm
Hmmmm srrlupppp
Bu Atun terus menyepong kemaluan ane, sudah 5 menit dia karokean. Ane ingin keluar.
"Bu Jams mau kencing bu" Kata ane sambil berdiri dan bu Atun memasang muka siap untuk menampung cairan kencing enak ane.
Crroott crrottt.. Ahhhh. Ane keluar, cairan itu tepat menembak didalam mulut bu Atun.
"Wa aku mau minum teh manis" Kata keponakan bu Atun yang tiba tiba datang. Jelas ini membuat kami kaget, bu Atun lupa mengunci pintu.
"Kita nanti malam jadi main keluar yang?" Tanya ane lewat Bbm.
"Aku gak bisa mastiin Jams, liat nanti ya" Balasnya.
Mood ane tiba tiba berantakan, pasti nantinya acara nanti malam batal. Terlihat dari jawabannya yang kurang menyakinkan. Ane mulai mengatur siasat, bagaimana kalo nanti malam ane nginep saja dirumah bu Atun. Ane merasa nyaman dengan bu Atun walau kadang sifatnya bikin ane ketakutan takut diadukan ke mamah ane. Bisa berabeh nantinya dunia persilatan hehe. Baru saja di fikirkan, bu Atun lewat, ane melihatnya lewat kaca jendela ane. Sepertinya sedang ingin menjemur baju, ane tongolkan muka ane, berharap dia tau ada ane disebrangnya. Tapi seperti dia tidak melihat ane, mungkin kalo ane panggil dia akan tau.
"Bu" Panggil ane.
"Eh Jams, kenapa" Tanya bu Atun dari seberang ane.
"Ada orang dirumah?" Tanya ane.
"Ada anak ibu, kamu kesinih aja" Kata bu Atun.
Ane bingung, nanti kalo ketauan sama anaknya gimana? Nanti kalo diadukan oleh anaknya gimana? Walaupun dia masih bocah, bisa saja nanti dia bercerita tentang ane yang sedang berduaan dengan ibunya. Ane atur siasat, ane coba memberanikan diri. Okee, ane turun kebawah, mamah ane sedang diluar, sepertinya. Jadi ane tidak perlu minta izin untuk keluar sebentar.
Ane melangkah kerumah bu Atun yang tidak jauh dari rumah ane, mengetuk pintu dan ternyata anaknya yang membuka. Panggil saja Iqbal.
"Ibu ada Bal?" Tanya ane.
"Ada A diatas, Aa ada perlu sama ibu?" Tanya Uwi.
"Iyaa ada, suruh ngebantuin sudah bilang dari kemarin" Kata ane mencoba berbohong.
"Ohh, diatas A" Kata Uwi.
"Bapak ada Wi?" Tanya ane.
"Bapak baru aja berangkat kerja A, pulang besok kayanya" Kata Uwi.
"Ohh yaudah Aa keatas ya Wi" Kata ane.
"Iyaa a" Kata Uwi.
Ane naik keatas, menaiki tangga dan terlihatlah tetangga ane yang hanya memakai anduk dan BH yang ukurannya cukup besar.
"Kenapa Jams, tumben main" Kata bu Atun sambil terus menjemur pakaian.
"James galau bu, temen temen lagi pada main tapi Jams lagi gamau main" Sahut ane.
"Bantuin ibu aja" Kata bu Atun.
Bu Atun menyuruh ane mengambil pakaian yang sudah kering lalu menaruhnya ke kamar. Bu Atun sudah selesai menjemur, lalu ingin menggosok katanya. Ane hanya melihat bu Atun yang sedang menggosok, ane bingung harus ngapain. Bu Atun melepaskan anduknya, ternyata dia hanya memakai celana dalam dan BH. Ade ane yang tadinya lemas tiba tiba ane, ane merasakan sakit karena ruang yang sempit didalam sini. Ane mendekati bu Atun dan berbicara soal ini..
"Bu" Kata ane.
"Kenapa Jams" Tanya bu Atun.
"Ade Jams bangun bu" Kata ane.
"Keluarin aja" Kata bu Atun.
"Ibu bisa gak ngegosoknya sambil nungging" Kata ane.
Bu Atun langsung menengok selesai ane berbicara seperti itu.
"Mau memek ibu?" Tanya bu Atun.
Ane hanya mengangguk malu.
"Kamu udah berani bandel ya" Kata bu Atun. Lalu dia membuka celana dalamnya, sekarang yang tersisa hanya BHnya yang berukuran besar.
Bu Atun masih tetap menggosok, namun dalam posisi menungging. Ane pelorotkan celana dalam ane, ane ludahi tangan ane lalu membalurkan ke si Ade.
Sebelum ane memasukan si Ade, ane mainkan memek bu Atun dengan jari ane. Ane gesek gesekan jari ane di memek bu Atun sampai bu Atun mendesah sendirian.
Ahhhh emmmm ahhhh
Ane kecangkan gesekan di memek bu Atun, lalu ane masukan 3 jari kedalamnya. Bu Atun nambah mendesah keenakan. Suara obokannya pun sampai terdengar, tetangga ane yang sebelumnya galak kini bisa ane mainkan kemaluannya. Bu Atun sudah selesai menggosoknya, lalu bangkit dan mematikan setrum gosokannya.
"Bu jilatin ade bu" Pinta ane. Bu Atun menggeleng gelengkan kepalanya. Lalu bu Atun menunduk dan mengulum kelamuan ane sampai ane kelojotan.
Mmmm ahhhhh srrrluupp srlluuppp
Lidahnya bermain didalam, lihai sekali sampai ane hanya bisa menengok langit langit dan mengelus rambutnya.
Ahhhh buu hmmmm
Hmmmm srrlupppp
Bu Atun terus menyepong kemaluan ane, sudah 5 menit dia karokean. Ane ingin keluar.
"Bu Jams mau kencing bu" Kata ane sambil berdiri dan bu Atun memasang muka siap untuk menampung cairan kencing enak ane.
Crroott crrottt.. Ahhhh. Ane keluar, cairan itu tepat menembak didalam mulut bu Atun.
"Wa aku mau minum teh manis" Kata keponakan bu Atun yang tiba tiba datang. Jelas ini membuat kami kaget, bu Atun lupa mengunci pintu.