Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Tante Erni

niver04

Kakak Semprot
Daftar
31 Aug 2014
Post
169
Like diterima
130
Lokasi
Seputar Dunia Maya
Bimabet



Aku tak menyangka jika kedatangan calon tetangga satu ini membuatku tak habis pikir, padahal aku mengenal baru semalam, namun pagi ini sudah menyetubuhi diriku, tanpa tanggung tanggung, aku diperdaya di kantorku sendiri, aku ditelanjangi, dioral memekku, dipaksa mengemut kontolnya yang besar, lalu aku dikontoli, dikawini dengan cara sangat kurang ajar. Bahkan malah lelaki muda ini menyemburkan sperma dalam memekku menembak ke rahimku, Ya ampuuuuuuuuun .. kenapa nasibku jadi seperti ini. Aku Erni alias Inong Erni, Senior Manager Relationship Citikomplek Land Mark Jakarta, aku merasakan diriku benar benar hancur, aku merasa kehormatanku sebagai wanita dicoreng, aku selalu menjaga wibawa, walau aku selingkuh namun aku tidak sevulgar apa yang dilakukan oleh tetanggaku itu.

Kurasakan memekku sakit, kontol besar itu sesak dalam memekku, kontolnya lebih besar dari kepunyaan Andhikaku . kurasakan kontol Andhika kok tidak ada apa apanya ya .. pikirku ngeres. Aku lunglai lemas tak berdaya di kursi kerjaku, kurasakan memekku masih basah, aku sudah tidak memakai celana dalam. Sial bagiku, lelaki itu pintar sekali mempermainkan aku, kuusap mukaku, kuambil ambil tissue kemudian aku mematut diriku dengan alat rias di dalam laciku, kupatut diriku di depan cermin kecil itu. Aku malu luar biasa, jika rapat nanti aku tidak memakai celana dalam dan bra, mau ditaruh di mana mukaku. Maka aku berpura pura sakit saja .. tidak usah mengaku memekku sakit, namun ketika aku hendak berdiri, kurasakan memekku sakit. Uuuh .. kurang ajar Niver itu, menggenjot memekku dengan keras. Aku kembali duduk dan mengebel manager lain kalo aku tidak ikut rapat karena tidak enak badan.

Lepas itu aku bereskan alat alat kerjaku, tapi .. tapi .. nanti malam lelaki itu akan datang lagi, waduuh .. aku tidak mau .. aku tidak sudi dikawini bangsat itu .. tapi .. kontolnya kok enaak yaa .. Duuh .. bukan Erni namanya kalo tidak doyan kontol, batinku berteriak. Andhika Gumilang selalu memuaskan hasratku sampai kubelikan mobil, tapi kali ini aku menjadi berpikir ulang, kontol Niver lebih mantap, genjotannya bervariasi, dan tidak kemaruk seperti Andhika, habis kawin denganku minta ini minta itu. Sebal aku sama Andhika itu, tapi .. tidak mungkin aaah aku selingkuh dengan Niver, aku memutuskan seminim mungkin bertemu dengannya, kalo pun bertemu harus tempat terbuka.

Lepas aku disetubuhi di kantorku oleh Niver, aku tiduran di kursiku, aku menolak menerima tamu, aku kemudian keluar dari kantorku, namun aku terkejut ketika di parkiran kalo aku diejek oleh Niver yang mengatakan aku lebih oke tanpa celdam. Bangsat lelaki itu .. huuh .. tidak sudi diajak begituan lagi.

Aku pulang ke rumah Tebet dengan hati jengkel, sakit hati, diperdaya oleh tetanggaku. Baru kali ini aku diperlakukan dengan tidak hormat, diajak kawin di kantorku. Baaaaaah ! kenapa jadi begini.

Aku sampai ke rumah langsung istirahat, pembantuku memijatku yang suntuk sampai sandaran di sofa. Mendadak telepon berdiri, pembantu beranjak dan mengangkat telepon.

“Halooo selamat malam .. “ sapa pembantuku bernama Ayu itu.

“Malam juga .. bisa bicara dengan Ibu Erni “ tanya suara di seberang sana yang kudengar dengan jelas.

“Dari siapa pak ?”

“Dari tetangga tadi pagi .. “ sahut suara itu, aku seakan emosiku meluap.

“Bangsaaaat “ makiku kesal, pikiranku melayang di mana aku disetubuhi dua kali, malam ini lelaki itu akan datang menyetubuhiku lagi, tak akan kubiarkan dia datang.

“Sebentar yaa “ sahut Ayu dan berbicara padaku sambil menutup bagian mikropon telepon itu

“Ngakunya dari tetangga yang datang tadi pagi Bu “

“Jawab belum pulang “ ucapku dengan ketus sambil menyibakan rambutku yang kusemir pirang itu.

Ayu pun menjawab telepon itu, aku semakin kesal, memekku masih sakit dikontoli kontol besar itu, jelas aku tidak sanggup malam ini kawin lagi, aku tidak mau kawin dengan lelaki itu lagi. Bahkan Adhika yang mau datang kutolak dengan berbagai alasan, palingan anak itu juga ngajak kawin, aku malah milih kontolnya Niver saja, tapi hatiku masih kesal akan perlakuan yang to the point itu, aku menjadi bingung sendiri, mana milih kontol, kontol Andhika kah atau kontol Niver, tapi tidak untuk malam ini, padahal besok sore aku harus datang ke tempat Niver, aku diminta harus datang untuk dikontoli lagi. Waduuuh .. siaaal aaaaaaaaaaah !

Namun kemudian MMS masuk ke Blackberryku, sejenak kutatap layar itu, ada kiriman semacam video, aku penasaran dan kubuka MMS itu, aku sampai shock, di mana aku sedang disetubuhi oleh Niver. Ada cuplikan semua adegan mesumku, ketika aku mengemut kontolnya, dicoblos memekku sampai susuku menjepit kontol itu.

“Ya aaaampuun .. dari mana dia bisa merekaam .. bangsaat “ ucapku dengan nada kesal nan marah. Aku menjadi shock, karena MMS itu juga menyertakan ancaman yang membuatku menjadi takut

“Kalo tidak mengijinkan aku datang .. besok pagi akan ada berita heboh di kantor citikomplek .. akan kusebar video itu, bahwa Senior Manager Relation Citikomplek Land Mark mendapatkan tetangga dengan menawarkan seks, jadilah tetangga .. nikmati managernya yang cantik, seksi montok, memeknya sempit dan bersusu besar”

Aku stress luar biasa malam ini., aku hampir mau menangis, malam ini akan menjadi malam yang panjang bagiku, aku akan dikawini, diewe, dientoti, dikontoli, dispermain. Memekku bakalan dicoblos coblos lagi oleh kontol Niver. Duuuuh ! aku sudah capek dan lemas, masih saja lelaki itu mengejarku

Kudiamkan MMS itu sebentar, menolak adalah resiko yang paling besar, jabatanku akan lepas dan aku bisa dipecat, apalagi aku menggelapkan data tetangga yang jumlahnya milyaran.

Kuputuskan malam ini, aku menyerahkan diriku bulat bulat pada lelaki itu, aku menyerah, tak ada cara lain keluar dari kemelut seksku ini, di satu sisi aku doyan seks namun jika tidak mood aku menjadi malas, namun malam ini aku tidak mood tapi diajak kawin sama bangsat itu.

“Baiklah .. Erni .. Senior Manager Relationship Citikomplek ini menjadi milikmu seutuhnya .. perlakukan aku bak istri, jangan anggap aku pelacur .. kamu boleh datang, setubuhi aku sepuasmu, tapi jangan sebarkan video itu, akan kulayani kamu dengan segenap jiwa dan ragaku jika aku mampu mengimbangimu .. ayolah kontol .. datanglah .. coblos memek Erni ini dengan kontol besarmu “ kukirimkan sms itu dengan perasaan galau nan bingung. Kemudian aku membuang handphoneku.

Kupanggil Ayu satu satunya pembantuku, kuberikan kunci mobil kijangku, Ayu memang bisa menyetir

“Yu .. kamu nginap di rumah villa yaa .. aku ingin sendiri malam ini .. lagi suntuk “ kataku dengan datar.

“Baik Bu .. apa Ibu erni tidak repot ?”

“Ndak kok “ kataku dengan tersenyum hambar.

Ayu langsung ke kamarnya dan kemudian keluar rumah, aku pun duduk kembali di kursiku, menunggu Niver datang, sejam rasanya lama sekali, dan aku tidak menyangka kalo tiba tiba ada motor Tiger masuk ke halaman rumahku yang gerbangnya terbuka, aku deg degan, malam ini malam terpanjang dalam sejarah hidupku, aku menjadi wanita yang sudah pasrah, biasanya aku suka memperdaya lelaki, kini gantian aku diperdaya lelaki.

Sejenak aku berpikir positif

“Kontolnya besar .. genjotannya mantap .. tenaganya kuat .. spermanya banyak .. aaah .. akan kunikmati malam ini bersama lelaki itu .. aku sudah pasrah mau diapain .. aku tak akan protes, akan kuemut kontolnya, akan kujilati kontol besarnya itu " ucapku dengan tersenyum.

Lelaki itu mencopot helmnya kemudian menutup gerbang dan gembok yang terpasang itu langsung dikancingkan, Niver masuk ke dalam dan aku menyambutnya dengan tersenyum

“Malam Tante Erni “ sapa Niver dengan tersenyum sambil menatap ke susu besarku

“Malam, suamiku sayang “ ucapku dengan nada sopan agar aku tidak dilukai.

Niver memelukku, kali ini Niver tidak seagresif tadi pagi, memelukku dan mengelus elus rambutku, mencium keningku dengan penuh rasa, aku menjadi tenang, namun aku masih khawatir.

Aku heran, lelaki ini tenang sekali, tidak tergesa gesa merangsangku malah duduk dengan tersenyum padaku, aku menjadi gugup menghadapi Niver, aku pun duduk di sampingnya, kubuka belahan dadaku yang besar itu.

“Tolong ya Niv .. jangan sebarkan video itu .. Tante malu donk .. masak kamu nyebarin video suami istri sedang kawin itu .. itu kamu saja sama melukai istrimu “ pintaku dengan nada sehalus mungkin padanya.

Niver membuka tasnya dan mengeluarkan netbooknya, lalu menyulut rokok, aku pun ditawarkan rokok, kuterima tawaran itu, Niver kemudian membuka netbooknya, tanpa permisi menyetel video adegan kawin kami tadi pagi itu, aku sampai tersenyum

“Sudahlah sayaang .. malam ini Erni menjadi istrimu .. sebagai seorang istri tugasnya melayani sang suami .. puaskan malam ini istrimu .. hamili sekalian yaa . “ ajakku dengan nada penuh harap, malam ini aku harus mencoba bersabarr, bermain seks liar bukan kesenanganku walau aku kadang ingin melakukan itu.

Lama juga video itu berputar, resolusinya tinggi sekelas DVD. Aku dipeluknya kemudian cium pipiku, aku hendak memagut bibirnya namun Niver menolak

“Gimana nih .. kok malah nolak “

“Tante Erni harus merayuku agar aku bisa ke kamar .. males dah dapat istri kok kayak ayam .. langsung minta kawin “ elak Niver membuatku sampai memerah

“Ya ampun “ sahutku dengan terkejut.

“Masak istrimu disuruh merayu rayu, termehek mehek minta kawin “ sungutku namun aku kemudian tergelak, malam ini Niver terlihat beda, jika tadi pagi begitu liar namun malam ini benar benar romantis, candaan soal seks membuatku semakin bergairah untuk mengarungi samudera cinta, aku menjadi takjub, seolah aku berubah total malam ini, baru kali ini aku diperlakukan bak wanita, bak istri yang setia. Nada bicaranya beda sekali, tenang, teduh, tak sadar aku menyenderkan kepalaku di dadanya, Niver mengelus elus lenganku, tidak langsung meremas buah dadaku yang besar.

“Aaaah .. aku sebenarnya beruntung .. firasatku malam ini aku benar benar bak pengantin baru yang menghadapi malam pertama .. akan kulayani lelaki ini dengan penuh cinta .. penuh kenikmatan .. selamat datang kontolku, sayaang .. kontolmu bebas mencoblos memekku “ batinku berkata kata dengan penuh makna, aku siap kawin malam ini dengan tetanggaku.

Aku merintih rintih, mengerang erang, melenguh lenguh, ditindih, menindih, digeluti, diremas remas susuku, memekku dicoblos coblos kontol tetanggaku yang malam ini kuanggap sebagai seorang suami sampai subuh, bahkan aku sampai tidak masuk kerja, bahkan sorenya aku pun diajak kawin lagi dan aku diantar ke Cengkareng untuk berangkat ke Singapore, aku menjadi ketagihan kontolnya. Aku bertekuk lutut padanya. Aku menyerahkan diriku bulat bulat padanya.



To Be Continued.....
 
Pertamax...lanjut broooo...
047.gif
 
Elusan pelan pelan tangan Niver itu membuatku semakin bergairah, aku merasa mendapatkan sentuhan cinta dari lelaki itu, pada awalnya aku benci sekali dengan pemuda ini, lancang mengawini aku di kantor, kini lelaki yang awalnya tidak kusuka membuatku berubah pandangan, walau aku sendiri merasakan kagum akan kontolnya itu. Ngacengnya itu lho, duduk di sampingku saja mataku melihat ke selakangannya yang sudah ngaceng, kontolnya tercetak jelas ketika aku menyingkapkan bajunya itu, belum lagi lelaki ini benar benar membuatku semakin nyaman, membisikan kata kata manis, kata kata yang menenangkan aku, kadang menggodaku dengan gemas, tangan Niver mengelus elus lenganku, kemudian naik mengelus pipiku dan menjawilnya. Kupegang jari jari tangannya dan kuremas, lalu kupandang wajahnya yang ganteng itu. Uuh .. aku merasa jatuh cinta padanya, andai tadi siang aku menikmati persetubuhan kami, aku pasti menikmati setiap genjotannya, uuh .. aku menyesali sikapku tadi pagi ketika aku dikawini, aku menolak nolak, bahkan sebelum Niver datang ke rumahku, aku masih menolak, namun ketika sikap Niver yang lembut dan membuatku tenang aku berubah pikiran dan bersikap, bahkan aku malah semakin manja, aku pun langsung beranjak duduk, lalu duduk dipangkuannya. Kontolnya terasa sekali dalam belahan pantatku, keras dan kenyal.

"Duuh .. kontolmu ngaceng ya sayaaang .. " godaku dengan nakal menggoyang pelan pantatku di selakangan Niver itu.

"Iya deh .. Tante Erni nakaal deeh ... " ucap Niver sambil merangkulkan tangannya melingkar lewat pundakku, lengannya menempel di buah dadaku yang besar itu. Aku pun dicium pipiku, serasa ada aliran aneh akibat ciuman Niver itu, aku menjadi semakin tenggelam, aku semakin terbawa arus, tangan Niver tidak nakal, tidak agresif walaupun aku memakai pakaian bagian atas terbuka sehingga buah dadaku yang besar itu menjadi tontonan matanya yang nakal.

"Kamu suka susu Tante Erni yang besar ini ya, sayaang " rayuku dengan bertanya mencoba berbagai akal memancing gairah lawan seksku ini. Aku harus bisa membuatnya ke kamar. Namun lelaki ini hanya tersenyum padaku, kemudian menciumi kepalaku yang berambut panjang

"Tumben Tante Erni ngebet minta kawin, tadi pagi nolak nolak .. sekarang nagih nagih " ledek Niver membuatku bersemu merah, aku malu luar biasa digoda seperti itu

"Habis .. tadi di kantor Tante Erni takut .. ndak tenang .. jadi ndak konsentrasi menikmati kontol besarmu itu " ucapku sambil menggoyangkan pantatku, kurasakan kontolnya yang terjepit di belahan pantatku itu, apalagi hanya menggunakan rok tipis pendek.

"Ke kamar yuk .. " ajakku dengan penuh nafsu

"Ogaaah aaah " jawab Niver sambil memandang ke layar netbook di mana aku mengerang erang disodoki dengan cara menungging di meja, kulihat aku merem melek keenakan merasakan genjotan kontolnya itu.

"Tuh lihat .. Tante menikmati sodokan kontolku .. " ucapnya yang membuatku semakin bersemu merah

"Apa ya .. yang bisa membuat Tante Erni mengajakmu ke kamar .. " tanyaku dengan pelan namun setengah ragu

"Gimana kalo Tante Erni menari bugil ?" tanya Niver dengan tersenyum, aku menjadi terkejut

"Haaaaaaaaaaaaah ? ndak mau aaah . pikiranmu jorok aaaaaaah " tolakku

"Halaaah .. Tante Erni sering bilang kontol sembarangan .. " jawab Niver membuatku sampai bersemu merah lagi saking malunya.

"Aduuh .. kamu aaah .. nakal donk .. jangan begitu .. itu khan cuma nervouse saja " dalihku dengan masih bersemu merah karena ketahuan bahwa aku memang jorok suka bilang kontol padanya, padahal sepanjang aku selingkuh aku jarang bilang kata "kontol".

"Ndak mau aah, menari bugil .. malu .. " kataku dengan nada yang kulemahkan, aku sebenarnya tidak mau, namun aku sendiri malah terbawa nafsuku, sehingga aku tak sadara berucap

"Oke deeh " jawabku ceplas ceplos

"Eh .. nggak maaaaaau aaaaaaaaah " sambungku lagi

"Istri kok plin plan begitu .. " desak Niver, aku pun menjadi diam.

"Baiklaah .. Tante Erni akan menari bugil untukmuu .. sayaaang .. sekali saja ya sayaaang " ucapku dengan nada yang berat bagiku, baru kali ini aku mau menari bugil. Aku pun berpindah tempat duduk, tanganku hendak memegang kontol Niver, namun dengan cepat tangan Niver mencekal tanganku

"Menari bugil dulu... baru boleh mainin kontolku " sahut Burha membuatku semakin ngeres otakku soal kontol itu.

"Sebentar saja deeh .. megang megang kontolmu .. boleh khan ? " rayuku dengan menjilati bibirku.

Niver menjadi tergelak, melepas tanganku dan aku pun langsung memegang kontolnya itu, uuuh .. besar dan keras ngacengnya

"Ck ck ck ck ck .. Tante Erni suka sama kontolmu sayaang " pujiku sambil memegang megang dan meremas kontolnya pelan pelan, menikmati kerasnya kontol yang bakal menghajar memekku sampai memerah lagi malam ini. Tanganku pun ditahan oleh Niver

"Segera menari bugil Tante .. kutunggu Tante Erniku, sayaaang " ucap Niver dengan menatap pada selakanganku yang basah itu, aku sudah tidak tahan, kontolnya yang besar itu membuatku selalu lupa daratan, kini yang ada dalam pikiranku cuma satu kata : KONTOL.

Aku kemudian berdiri di sampingnya, aku kemudian mundur ke belakang, perlahan kubuka bajuku yang bagian atas terbuka, segera kubuang pakaianku itu, sehingga aku kini hanya memakai bra bagian atas.

"Pelan pelan Tante .. jangan tergesa gesaa .. buat aku terangsang .. buat aku mau ke kamar menyetubuhi Tante Erni .. " ujar Niver sambil mengelus elus kontolnya sendiri. Ya ampun, kenapa aku tidak menjadi tangannya saja, sehingga aku bisa mengelus elus kontol itu sesukaku.

Aku menjadi terkesiap, aku memang tergesa gesa, aku kemudian tersenyum, ke belakang punggung melepas kaitan tali braku,perlahan kuturunkan tali braku ke ke lenganku, Niver memandang ke susuku yang besar itu, perlahan aku sambil memandang pada selakangan Niver itu, perlahan lahan Niver memancing gairahku, tangannya membuka kaitan celananya, memegang kontolnya di dalam celananya

"Duuh ... aku tidak tahan ingin megang kontolnya lagi " keluhku dalam hati, namun aku kemudian kembali ingat, aku harus menggodanya, Aku kemudian menurunkan tali braku bagian kiriku, sehingga kini jika aku melepaskan tanganku maka buah dadaku agar tersembul di hadapannya.

"Sayaangku .. kontolku, sayaaang " ucapku dengan menjilati bibirku sendiri sambil menggosok gosok memekku perlahan lahan, aku kemudian mengangkat tanganku perlahan, sehingga buah dadanya yang besar itu puntingnya mengintip ke arah Niver, aku tersenyum sambil menyibakan rambutku.

Niver semakin nakal, kali ini menurunkan celananya, bahkan beserta celana dalamnya membuatku sampai tidak tahan ingin segera mengemut kontolnya itu.

Benar juga dugaanku, kontol Niver ngaceng besar sambil dipegangnya sendiri, aku sampai menggigit bibirku tidak tahan menatap ke kontolnya dengan melotot, aku maju dua langkah

"Eit .. Tante Erni belum saatnya mengemut kontolku " sergah Niver dengan nada menggodaku, aku menjadi tak tahan, kontolnya yang besar itu membuatku semakin tak karuan, aku diam terpaku memandang kontolnya yang dikocoknya dengan pelan pelan.

"Ya aaampuuun .. Tante Erni tidak tahaan sayaaang, kontolmu itu lhoo aaaaah .. waduuh .. ndak tahaaan .. pengin ngemut lagi " ucapku dengan penuh iba. Aku benar benar tidak tahan, sebagai seorang wanita yang doyan seks, kontol merupakan makanan yang paling nikmat bagiku, apalagi aku penyuka kontol besar, bisa dikatakan aku maniak kontol.

"Ayolaah Tante .. menari bugil untukku, sayaaang .. Senior Managerku harus bisa menari bugil untukku " sahut Niver dengan memegang kontolnya yang ngaceng itu, akupun membuka tanganku dan buah dadaku memberojol di hadapan mata Niver, aku hanya tersenyum sambil menggosok gosok memekku sendiri yang masih menggunakan rok tipis, bahkan sampai terlihat bagian selakanganku membasah, Niver tersenyum geli melihatku yang tidak berkedip memandang ke kontol besarnya itu.

Aku kemudian menarik rok pendekku itu, kulepas dengan pelan pelan, sehingga rokku mulai turun perlahan, perlahan aku turunkan sampai membungkuk sehingga buah dadaku yang besar itu menggelantung membuat Niver menjilati bibirnya sendiri

"Harus kubuat dia mau ke kamar .. harus .. aku sudah tidak tahan hanya menonton kontolnya saja " batinku dengan menurunkan rokku sampai mata kakiku, kemudian aku memutar ke samping, kuangkat badanku, kupegang bukit kembarku, puntingnya aku naikan dan kemudian kujilati dengan lidahku. Aku memaling ke samping, Niver menjadi tidak tenang

"Rasakan kau, sayaang .. kau mengejek istrimu teruuus .. awas yaa " batinku dengan tersenyum karena Niver semakin kencang memegang kontolnya itu.

Aku kemudian perlahan melepaskan braku ke depan sambil tersenyum padanya, kusibakan rambutku lagi ke belakang, braku pun maju ke depan dan berada di tanganku, kulemparkan kepadanya. niver menangkap braku dan tangannya melepas kontolku, bra kupun kemudian diusapkan ke kontolnya, sehingga aku melonjak nafsuku, bagian cup braku itu ditangkupkan ke kepala kontolnya kemudian ditekan tekan, aku menjadi horny tak karuan, nafsuku menggelegak melihat braku diusap usapkan ke kontolnya itu.

"Kamu boleh bawa bra Tante Erni sayaang ... celana dalamnya juga "

"Ndak mau .. buat apa bawa bra dan celdam punya istri " ujar Niver dengan tanpa ekspresi, ya memang kejadiannya beda dengan tadi pagi, di rumah aku banyak bra dan celdam, tapi di kantor ?

Aku kemudian berbalik ke hadapan dia lagi, kuturunkan celana dalamku sambil aku bergoyang nakal, aku kemudian memutar dan menggoyang pantatku ke kanan dan ke kiri, aku memalingkan mukaku belakang dan terucap kata kata nakal

"Wuih ... bokong Tante Erni mantap .. kuremes nanti " ucap Niver dengan hendak berdiri tidak tahan aku bergoyang nakal padanya

"Eit .. duduk dulu sayaaang " ucapku dengan bergerak memutar, kugoyangkan dadaku, sehingga buah dadaku yang besar ikut bergoyang. Aku menggoyang dadaku meliuk liuk sampai ke pantatku sambil memutar, Niver menatapku tak berkedip, tatapan Niver menuju satu tempat pada selakanganku

"Ooh .. dia ingin melihat jembut dan memekku nih " batinku dengan perlahan menurunkan celana dalamku, aku kemudian membelakanginya kemudian pantatku bergerak menggoyang, celanaku kuturunkan bagian pantat, kemudian aku memutar ke samping,kepala Niver malah memaling ke samping agar bisa melihat memekku yang penuh jembut itu, aku pun memutar dan berhadapan dengannya yang terkejut aku berputar arah, tanganku berada dalam celana dalamku, kuusap memekku, kemudian aku membawa tanganku ke mulutku dan kujilati, Niver sampai tegang melihatku nakal itu.

Aku tersenyum geli melihat polah lelaki yang tidak tahan itu, tangannya masih memegang kontolnya yang terbungkus bra itu, sambil dielus elusnya.

Aku maju mendekati, kemudian aku hendak menurunkan celanaku namun kutarik lagi, Niver kulihat tenggorokannya naik turun, tidak tahan aku cepat cepat membuka celana dalamku, aku justru merapikan celana dalamku lagi

"Aaaaaaaaaaaah .. " ujar Niver dengan nada setengah kesal.

"Rasain kau sayaang .. awas kalo ngerjain istrimu lagi ... awas kalo ngerjain Inong Erni ini .. " batinku bersorak dengan senang melihat Niver semakin tidak tenang bahkan ingin segera menerkamku untuk digelutinya

"Tetap duuuduuk sayaaaaaaaaang " ujarku dengan tersenyum mesum padanya.

"Lepasin donk .. nggak tahan ingin lihat memek Tante Erni lagi " sahut Niver membuatku tergelak.

"Sabaar sayaaang .. " sahutku dengan menurunkan celanaku sambil menggoyang nakal, kulebarkan pahaku agar semakin membuat lelaki itu terangsang hebat, tangannya dengan kuat memegang kontolnya.

"Rasain kau " umpatku dalam hati. Niver tidak tahan, kemudian melepaskan bajunya dengan cepat cepat.

"Naah dia sudah pasti mau kuajak ke kamar " batinku dengan tenang sambil aku menurunkan celana dalamku melorot ke pahaku, tersembulah memekku yang basah itu. Perlahan kuturunkan celana dalamku selepas Niver melepaskan pakaiannya ke atas, ketika matanya tertutup bajunya saat melepas, aku sudah memegang celana dalamku. Niver kemudian menatapku, melihatku menari bergoyang sambil tanganku memutar mutarkan celana dalamku yang sudah basah itu, aku tersenyum nakal padanya, aku kemudian melemparkan celana dalamku itu ku pangkuannya.

Aku kemudian menuju ke depan Niver duduk, kakiku kupancalkan ke meja, kemudian aku membuat gerakan seperti seorang lelaki menyodok nyodok ke depan, Niver sampai tegang menatap ke memekku itu.

Di hadapannya, aku kemudian mengelus elus memekku, hendak mendekat namun aku kemudian mundur ke belakang, Niver menjadi kecewa. Aku kemudian mundur menjauh, Niver menjadi kaget, aku sudah dekat kamarku, aku kemudian mundur lagi. Tanganku melambai lambai memanggilnya, Kubuka kamarku, Niver terkesiap, namun aku sudah masuk ke dalam kamar, Niver langsung melesat ke arah kamarku. Kututup pintu kamarku

"Istriku sayaang .. buka pintu donk, kontolku ndak tahan ingin mencoblos memek Tante Erni " sahut Niver dengan nada memohon, aku tergelak di dalam kamarku, perlahan kubuka pintu kamarku itu, segera tanganku memegang kontolnya itu dan kutarik sehingga Niver pun tersenyum senang

"Selamat datang di kamar Tante Erni .. disitulah kau akan mengawini Erni . marilah sayaang .. buat Tante Erni semakin ketagihan kontolmu .. buat Tante Erni merintih rintih .. " tunjukku pada ranjang tempat tidurku yang empuk.



Niver masuk ke dalam dan menutup pintu, kali ini Niver dengan agresif langsung melumat bibirku dengan rakus, kutanggapi lumatan itu tak kalah rakus, tangan Niver langsung meremas buah dadaku, Niver melumat bibirku dengan membungkuk karena aku kalah tinggi, tanganku tetap memegang kontolnya, Kami berdua sampai ngos ngosan saling melumat itu, kutarik tangannya sehingga kami sudah dekat ranjang, kudorong badannya sehingga Niver langsung terjatuh di ranjang.

"Duuh " sahut Niver, aku tidak tahan, aku langsung naik dan menduduki selakanganya, dengan kontolnya tertekan ke memekku yang basah.

"Pertama .. ijinkan Tante Erni mengemut kontolmu ya sayaaang " pintaku sambil mengelus elus dadanya itu, habis itu aku kemudian memegang kontolnya itu.

"Tante Erni suka kontolmu sayaaang " sahutku dengan tersenyum padanya.

Aku memandangnya lagi, Niver tersenyum, aku pun tersenyum, malam ini kami berdua akan bercinta, akan kuberikan seluruh kemampuanku mengimbangi kontolnya, kupandang sejenak ke arah jendela di mana angin bertiup sepoi sepoi, suara deru mobil lalu lalang, kemudian aku menatapnya lagi, aku mundurt sejengkal, kupegang kontolnya dan kukocok pelan pelan sampai membuatku senang.

To Be Continued... (Page 2)
Jangan Lupa Ijo" + Komen Nya Gan..
Jangan cma Nge Silent Reader Doank
 
ijin nyimak gan...........
 
Nama aslinya syapa yah??????

“Menari bugil dulu… baru boleh mainin kontolku “ sahut Burha membuatku semakin ngeres otakku soal kontol itu

NIVER apa BURHAN??????????


Btw....Lancrot gan. Tetap asyik koq cerita ini.
Lepas dari repost atau karya sendiri.
 
edit copasnya kurang sempurna
masih ada nama burhan belum diedit jadi niver
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd