Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Teman Sepupuku

bongoh

Adik Semprot
UG-FR
Daftar
12 Nov 2011
Post
147
Like diterima
198
Lokasi
Depan Komputer
Bimabet
Aku mempunyai saudara sepupu bernama Monica yang umurnya kurang lebih 21 tahun. Dia sudah bekerja. Sekarang dia tinggal di salah satu perumahan yang tidak terlalu besar maupun kecil. Kebetulan tempat kuliahku dengan tempat tinggalnya tidak terlalu jauh,. Aku kadang-kadang mampir ketempatnya, untuk mengobrol maupun mendengar keluh kesah dia, karena dari kecil kami sangat akrab.

Suatu saat aku mampir, terlihat beberapa teman sepupuku yang sedang bertamu. Biasanya aku langsung ke ruang tamu dibelakang, membaca koran, majalah atau menonton televisi. Karena aku pikir mereka sedang mengobrol seputar cowok atau mengenai salon. Lalu aku dipanggil oleh sepupuku untuk diperkenalkan kepada teman-temannya.

“Kenalin nich Rika dan Nita” kata sepupuku.

Aku menjabat tangan satu persatu teman sepupuku ini. Karena mereka sepertinya sangat santai sekali cara mengobrolnya, aku agak sungkan lalu aku ke belakang kembali. Kudengar cara mereka bicara seperti anak-anak seumur tujuh belas tahun. Mereka tinggal di perumahan Bintaro, Rika mempunyai tubuh padat, kulit putih, tinggi kurang lebih 165 cm. Sedangkan Nita agak langsing dengan payudara yang agak lumayan menonjol serta mempunyai warna kulit yang sama dengan Rika.

“Mon aku pulang dulu yach, tuch sudah dijemput pacarku, masalahnya aku mau ke Bogor ada acara keluarga” kata Nita.
“Lho aku pulang dengan siapa nich” sela Rika.
“Gampang nanti diantar oleh adik gue” jawab Monica seraya menepuk bahuku.
“Wach enggak ngerepotin nich Mas” kata Rika kembali.
“Enggak koq dek” jawabku.

Lalu aku disuruh menemani Rika mengobrol, karena sepupuku Monica hendak mandi. Kulihat Rika memakai rok hitam serta blazer berwarna pink, duduk santai dikarpet membaca majalah sambil meluruskan kakinya. Kulihat begitu bening kulit dipahanya. Lalu kami mengobrol panjang lebar, tapi kulihat dari pandangan Rika agak sedikit genit, sehingga membuatku pusing juga. Setelah Monica selesai mandi, Rika mohon pamit.

“Mas tolongin berdiri dong” sambil minta tolong kepadaku supaya meraih kedua tangannya untuk berdiri.
“Ha ha ha Rika.. Rika.. Makanya minum jamu dong” ledek Monica terhadapnya.
“Aduch.. Koq begini yach pinggangku” jawab Rika sambil menunduk memegang pinggangnya.
“Nach lho.. Kenapa nich” tanya Monica.
“Enggak tahu nich” jawab Rika.

Lalu aku tuntun Rika ke dalam mobil.

“Ok. Mon.. Sampai lusa yach bye.. bye.. ”

Dalam perjalanan Rika duduk di depan, menemaniku membawa mobil, dia juga minta izin kalau dia mau rebahan sambil menurunkan sandaran jok kebelakang. Kadang kucuri pandang paha Rika yang agak tersingkap dari roknya.

“Mas sepertinya pinggangku agak salah urat nich saat duduk di karpet tadi”
“Wach itu harus cepat-cepat diurut lho.. dek” kataku.
“Tapi mau cari tukang urut dimana, malam-malam begini” kata Rika.
“Memang saudara enggak ada yang bisa mengurut adek?” tanyaku memancing.
“Mereka semua di Jogya Mas,” jawabnya.
“Yach kalau enggak keberatan, aku bisa sich mengurut pinggang Rika” pancingku lagi.
“Yach udach.. ” jawabnya mengangguk.

Singkat cerita aku menunggu Rika diruang tamu, karena dia sedang ganti baju sambil membuatkan aku teh manis. Rika keluar dari ruang tengah sambil membawa cangkir minuman untukku, dengan hanya mengenakan daster yang amat tipis, sehingga secara samar-samar terlihat BH serta celana dalamnya. Wach tambah pusing aku dibuatnya.

“Minum dulu dech Mas” sapa dia.

Lalu aku diajak ke dalam kamar Rika, untuk diurut.

“Mas bagian sini nich” sambil Rika mengangkat dasternya hingga kebahunya dalam keadaan terlungkup ditempat tidur.

Memang Rika ini mempunyai tubuh yang padat, hingga kedua belah bagian pantatnya tampak tersembul ke atas, dan yang lebih gilanya dia memakai celana dalam yang model belakangnya hanya seutas tali yang menyelip diantara kedua belah pantatnya. Tak disangka hari ini aku menikmati pemandangan yang luar biasa indahnya. Lalu aku mengambil minyak dari keranjang yang telah dia sediakan, didalam keranjang itu juga ada beberapa botol alat-alat untuk mandi. Aku mulai menggosok bagian pinggangnya dan kadang-kadang tanganku kusentuh pada bongkahan daging pada kedua belah pantatnya. Dia rupanya sangat menikmati urutan tanganku dipinggangnya, hingga dia terlelap tidur.

“Dek gimana sudah agak enakan enggak?” tanyaku.
Dia kaget terbangun lalu, dia berkata “Mas bisa tolong sekalian betis kakiku enggak, masalahnya agak pegal-pegal juga nich”
“Yups.. ” jawabku singkat.

Tampak Rika agak merenggangkan kedua belah kakinya dan tetap dalam posisi terlungkup, tampak sekilas kulihat pinggiran lubang vagina Rika tersembul diantara celana dalamnya yang memang hanya berbentuk segitiga pada bagian depannya. Aku lalu menukar minyak gosok dengan body oil dalam keranjang diatas meja dekat tempat tidur Rika. Aku mulai menggosok dari betis ke arah paha dengan melumurkan body oil agak banyak. Terus kuurut kedua belah betis Rika hingga sampai kedua belah pahanya.

“Mas urutnya agak ditekan sedikit dibagian sini Mas, soalnya pegel amat sich” kata Rika sambil menunjuk antara paha dan pantatnya dibagian belakang, lalu dia juga membuka tali dari celana dalamnya dan menariknya lalu ditaruhnya dekat bantal dikepalanya. Makin jelas sudah kulihat vagina Rika dari bagian belakang dan tampaknya bulu-bulu jembutnya dicukur bersih olehnya. Aku mulai menekan pantatnya dengan kedua jempolku, dan kadang-kadang aku sentuh lubang anus Rika dengan sentuhan halus.

“Och..” tampak Rika mulai mendesah.

Aku tuang body oil banyak-banyak dikedua bongkahan daging dipantatnya, lalu aku mulai menggosoknya turun naik dari kedua pahanya. Lalu Rika menyuruhku menaruh body oil ditelapak tanganku, lalu dipegangnya tanganku dan ditaruh disela-sela lubang kemaluannya.

“Mas tolong gosok dibagian ini yach Mas” pintanya.

Lalu aku mulai menggosok bibir kemaluannya mulai dari lubang anus Rika.

“Och.. Mas teruskan Mas.. Och.. ”

Kulihat Rika mulai terangsang oleh sentuhan-sentuhan kelima jariku. Tanpa buang waktu sambil menggosok body oil kumasukan jari tengahku ke dalam lubang kemaluannya, terus kulalukan beberapa kali, dan kulihat kedua tangan Rika meramas keras sprei ditempat tidurnya. Tiba-tiba Rika bangun dari tempat tidurnya lalu menyerangku dengan ciuman dibibirku sambil mempermainkan lidahnya. Dan dia berbisik.

“Mas aku buka bajunya yach”

Aku hanya mengangguk tanda setuju. Dilepaskannya baju dan celanaku, hingga tak selembarpun benang menempel ditubuhku.

“Daster adek aku buka juga yach”

Diapun mengangguk setuju. Aku disuruhnya duduk disamping tempat tidurnya, lalu disodorkan kedua belah buah dadanya kemulutku, dan aku sambut dengan melumat kedua belah bongkahan daging kenyal didadanya. Tangan kananku juga sudah bermain disekitar vagina Rika, tampaknya bekas body oil yang tadi sudah bercampur dengan cairan bening dilubang kemaluan Rika. Dia makin mendekap kepalaku kedadanya, dan kadang-kadang pinggulnya menghentak-hentak ke arahku, saat jari-jariku keluar masuk ke dalam lubang kemaluannya.

Lalu dia jongkok dihadapanku dan mulai memasukan penisku ke dalam mulutnya, tampak penisku hilang ditelan oleh gumulan mulutnya hingga masuk menyentuh tenggorokannya. Rasa nikmat mulai menjalar keubun-ubun kepalaku. Lalu dia permainkan lidahnya pada ujung bagian bawah penisku. Wach sangat pintar sekali pikirku Rika ini cara merangsang laki-laki.

“Mas mau khan gantian” pintanya.

Aku mengerti bahwa Rika minta dijilati vaginanya. Lalu dia mengambil handuk kecil, disemprotnya handuk tersebut dengan minyak wangi, yang kutahu bukan minyak wangi lokal, lalu dibersihkan selangkangannya dengan handuk tersebut. Lalu diapun tidur terlentang dengan mengganjal pantatnya dengan dua buah bantal tidurnya. Maka tampak jelas lubang kemaluan Rika yang telah mempunyai bibir disisi kanan kirinya dengan warna merah kecoklat-coklatan. Dan tampak pula lubang anus Rika yang sudah berwarna coklat tua, pasti dia pernah bermain anal sex juga nich pikirku. Dan memang tidak terlihat sehelai rambutpun disekitar kemaluan dan anusnya.

Lalu aku mulai jilat bibir kemaluan Rika, dan memang tidak tercium bau yang aneh-aneh, berarti memang Rika sangat rajin merawat tubuhnya. Dia mulai menggelinjang diatas tempat tidurnya, saat kusapu kemaluannya dengan lidahku. Lalu aku oleskan telunjukku dengan body oil, dan kumasukan pelan-pelan ke dalam lubang anusnya, berbarengan dengan lidahku mempermainkan kelentitnya.

“Och.. Och.. Och..!!”

Tampak teriakan Rika sepertinya tidak menghiraukan akan ada orang lain yang mendengarkannya.

“Teruskan Mas.. Jangan berhenti.. Och.”

Terus kupermainkan kedua lubang Rika, akhirnya dia memintaku untuk memasukkan penisku ke dalam lubang kemaluannya. “Mas.. Pakai kondom yach.., itu ambil didalam laci”

Ternyata didalam laci kulihat bukan hanya kondom, tetapi ada beberapa penis yang terbuat dari karet elastis juga terdapat didalamnya. Setelah kupakai kondom, kumasukan penisku ke dalam kemaluannya, langsung aku hentak keras beberapa kali lubang kemaluannya. Iapun mengimbangi dengan mengangkat pantatnya tinggi-tinggi, terus kulakukan permainan keras tersebut selama tiga puluh menit, hingga kulihat Rika tidak lagi melakukan perlawanan. Sedangkan penisku belum ada tanda-tanda mau mengeluarkan pejunya, lalu aku cabut penisku dari lubang kemaluan Rika. Perlahan-lahan aku masukan ke dalam lubang anus Rika sambil meneteskan body oil dibagian atas penisku.

“Pelan-pelan Mas..”

Terus aku tekan penisku hingga terpendam habis dilubang anus Rika, dan pelan-pelan juga aku tarik, lalu aku masukan kembali, sampai Rika tidak membuat reaksi tanda sakit dilubang anusnya. Aku mulai menggenjot tanpa henti penisku ke dalam lubang anusnya, dan karena tidak selonggar lubang kemaluan Rika, pejuku mulai berlomba-lomba ingin keluar.

Dan saat pejuku hendak muncrat kutekan penisku dalam-dalam sambil mencium bibir dan merangkul tubuh Rika kuat-kuat. Setelah itu aku terkulai disisi tubuh Rika. Dan kulihat Rika mencabut kondomku lalu membersihkan penisku dengan handuk kecilnya. Lalu iapun merangkul diriku, sambil berbisik.

“Jaga rahasia kita berdua ini yach Mas..”

Akupun mengangguk lalu kukecup keningnya, sambil merangkulnya erat-erat.
Teryata Rika mempunyai adek yang masih duduk di SMP kelas 3, wajahnya cantik dan bodynya sungguh bikin merangsang……..Bersambung..
Besok saya lanjutin lagi ceritanya, dah capek ngetiknya….
Jangan lupa comment nya ya…
 
mantebs.......
150592711c38581a24ace8e50b701ecb0c322aff.gif
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd