Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Teman, tapi masuk (TTM)

👍😎👍 👍😎👍 updatesnya.... makin binal ..•⌣»̶·̵̭̌✽̤̈🐡 Terima Kasih 🐡✽̤̈·̵̭̌«̶⌣•
 
Kisah berlanjut.



Setelah kejadian penculikan oleh pak teguh, aku merasa nafsuku semakin mudah naik dan terkadang itu membuatku susah mengontrol.
Beberapa kali ku lakukan vcs, bahkan pernah dengan beberapa stangers yg ku temui di twit**ter.

Hubunganku dengan Ardi sendiri sekarang mulai jarang berkomunikasi, selain dia sekarang sibuk dengan pekerjaan barunya, aku juga sedikit jaga jarak kepadanya. Entahlah, aku tidak mau memanfaatkan dia saja.

Aku juga sekarang lebih sering menggunakan pakaian terbuka jika dirumah. Tak jarang aku hanya menggunakan tanktop saja dan celana pendek. Bahkan beberapa kali aku menjaga toko orang tua hanya menggunakan tanktop saja, dan itu membuat beberapa pria di daerah sekitar rumahku bulak balik belanja. Mungkin saja mereka hanya ingin melihatku. Pikirku.

Dan Minggu pagi ini aku baru saja bangun dari tempat tidurku, aku keluar kamar dengan hanya menggunakan tanktop dan celana pendek saja tanpa bra didalamnya. Kondisi rumah sepi saat itu, karena kedua orang tuaku sedang ke banjaran bersama adikku.
Sebenarnya aku juga diajak, namun aku malas untuk ikut. Dan pagi ini lobidoku naik tiba2 dan aku bingung harus melakukan apa. Sampai akhirnya aku melorotkan celana ku di ruangan belakang dekat dapur, dengan menyandar ditembok, aku mengelus vaginaku secara pelan.

Ahhh.. ahh..

Aku perlahan mendesah saat satu jari berhasil masuk kedalamnya.

Sempat terpikir olehku untuk menyuruh Ardi kesini, namun ditengah kegiatan ku. Tiba-tiba pintu depan diketuk.

"Assalamualaikum"

Ada yg salam dari luar sana. Dan aku dengan buru-buru menggunakan kembali celanaku dan membetulkan posisi tanktop ku.

Aku buru-buru membuka pintu dan kudapati pak RW sedang berada disana.

"Eh pak cecep", kataku menyapa namanya.

"Dek nanda", sapanya balik dengan mata yg mengarah ke dadaku. Aku sadar putingku pasti tercetak disana. Namun aku hiraukan saja biarin aja ah pikirku.

"Masuk pak", kataku lalu mempersilahkan dia duduk dan aku duduk sedikit di sebrangnya.

"Pada kemana dek?", Tanyanya.

"Ohh semuanya ke banjaran pak, ada apa ya?", Jawabku.

"Ohh ini neng mau nanyain tentang pengadaan uang buat benerin gang sebelah yg udah rusak", jelasnya.

"Eh, mau minum apa pak? Lupa gak di tawarin", kataku.

"Gausah ngerepotin dek", katanya dengan mata tetap tertuju kepada dadaku yg hanya terbalut tanktop merah.

Aku berdiri dan bertanya kembali kepada dia.

"Mau kopi apa susu pak?", Tanyaku.

"Kopi aja dek", kata dia.

Lalu aku ke dapur untuk menyeduh satu set kopi. Di dalam pikiranku yg masih dengan nafsu diatas, aku hanya berpikiran kalau aku di perkosa sama dia aku akan menikmatinya. Dan hal itu malah semakin membuatku bernafsu.

Dan ternyata sebelum aku menyelesaikan kopiku, ku dengar suara bapak dan ibu ku yg sudah datang.

"Teh", teriak bapak.

"Ini pak, lagi bkin kopi buat pak RW", kata ku.

"Oh iya, bentar pak cep, saya ke kamar dulu", kata bapak sedangkan ku dengar ibuku ke sebelah untuk membuka toko.

Lalu setelah kopi jadi aku kembali kedepan dan menaruh kopi di hadapan pak cecep dengan cara membungkuk. Aku yakin dia bisa dengan jelas melihat kedua dadaku dengan puting yg mengeras disana.

"Udah gede aja ya dek nanda", katanya di sela-sela aku menaruh kopi.

"Gede ya pak, kalau mau megang boleh koq pak", kataku.

"Hah beneran dek nanda?", Katanya kaget dan ku kira gembira.

Lalu ku dengar bapak seperti membuka pintu kamar yg berada sedikit ke belakang.

Lalu aku berjalan menuju ke kamarku yg tepat berada di depan ruang tamu tempat pak cecep duduk.

Sebelum aku masuk dan menutup pintu aku kembali melihat dia yg masih saja memperhatikan ku dan dengan sengaja aku meloloskan tanktop ku ke atas hingga tubuh bagian atasku terlihat semuanya oleh dia. Dia nampak kaget melihatku dengan melotot.

"Ada apa pak cep?", Suara ayahku memecah ketegangan dan aku langsung menutup pintu kamarku.

Sejak kejadian itu, aku semakin ingin memperlihatkan tubuhku kepada setiap pria.

Aku sendiri di daerahku terkadang ikut kegiatan karang taruna, dan hal itu sedikit merubah pandanganku terhadap pak cecep setiap kali ada kegiatan rapat di kantor rw. Dia juga selalu menatapku dengan berbeda setelah kejadian dia melihat tubuhku.

Di karang taruna sendiri ada beberapa perempuan yg suka ikut dan membantu kegiatan, namun aku selalu menjadi bahan pembicaraan sampai para bapak-bapak terkadang selalu perhatian kepadaku.

Pekerjaanku sendiri sekarang biasa saja, tidak ada hal yg membuatku terganggu selain pak Bayu yg sepertinya aku jatuh hati kepadanya. Sifat perhatian nya, sifat pemimpin nya membuatku menaruh rasa lebih kepadanya. Namun, aku bisa menahan itu semua. Aku tidak mau merusak rumah tangga orang lain. Pikirku.

Dan hari ini aku kebetulan pulang sedikit larut, karena ada pekerjaan yg harus ku selesaikan. Aku pulang dari gudang sekitar jam 8 malam dan aku diantarkan oleh pak Bayu.

Kami mampir dulu di sebuah cafe. Disana aku seperti sedang ngdate bersama dia. Banyak obrolan yg kami bahas disana dan sekarang aku dengan pak Bayu sudah tidak sungkan lagi.

Sekitar jam 9 kami berangkat menuju rumahku, menyusuri jalan margahayu mengarah ke arah Ketapang.

"Emang kamu jago kalau diatas nan?", Tanyanya, entah karena apa akhirnya di jalan kami membahas hal dewasa.
"Jago dong pak, mau bukti?", Tanyaku.

"Pak pelanin mobilnya", suruhku.

Lalu aku perlahan menuju selangkangan dia dan mencoba membuka celana dia dari ikat pinggang yg menghalangi.

Tak butuh waktu lama sampai penis pak Bayu sekarang sudah berada di mulutku.

"Ahh, binal ya kamu", kata dia di tengah perjalanan kami.

Aku terus mengulum penisnya dan sekarang ku rasa tangan kiri dia mencoba meraba dadaku.

Ditengah kulumannya entah bagaimana kemeja ku sudah lepas semua kancingnya dan.

Dug..

Pak Bayu ngerem mendadak, yg membuat aku sedikit tersentak.

"Ada apa pak?", Tanyaku

"Hahaha gara2 sepongan kamu, hampir aja nabrak trotoar", kata dia.

Dan adegan selanjutnya adalah aku menaiki tubuh pak Bayu yg berada di kemudi, jok dia rebahkan dan membuatku lebih leluasa.

Leluasa untuk mencium nya, dan diapun seperti sudah ahli saat adegan mulai melepaskan celanaku. Sampai saat aku sudah menyisakan celana dalam saja dan penis pak Bayu sudang menggesek vaginaku.

Tiba-tiba istri dia menelepon menanyakan keberadaan dia dan menyuruh nya untuk cepat pulang. Aku kecewa, aku bad mood, dan aku horny.

Pak Bayu meminta maaf kepadaku atas kejadian itu, namun aku sudah tanggung kesel kepadanya dan minta untuk diantarkan pulang saja. Bahkan aku turun sebelum sampai dirumahku yg masih berjarak sekitar 200 meter. Dia sebenarnya memaksa untuk sampai depan rumah, namun aku sudah kesel dan turun disana.

Sejenak aku melihat mobilnya menjauh dariku dan akupun berjalan menuju rumahku. Jalanan remang-remang menemaniku pulang kala itu yg harus melewati beberapa rumah dan kebun singkong sebelum sampai dirumahku.

Saat sebelum melewati kebun singkong, pas depan pos hansip tiba-tiba ada suara yg mengagetkanku.

"Dek nanda".



Suara itu terdengar dari arah pos itu dan kulihat disana ada pak cecep dan pak Fahmi sedang berjaga malam.

"Eh, pak.. lagi jaga", kataku.

"Baru pulang dek? Sini dulu, ada kue balok", katanya.

Entah setan apa, aku menuruti ajakannya dan berjalan menuju pos itu.
Lalu aku duduk disamping pak cecep, pak fahmi sendiri sedang berdiri di dekat kayu yg sedang ia nyalakan.

"Koq malem banget de?", Tanya pak cecep sembari memberikan satu dus kecil berisi kue balok.

"Terimakasih, pak. Ia nih tadi lembur pak jadi malem banget", kataku sembari membawa satu kue.

"Lembur koq sampai acak2kan gitu bajunya", kata dia yg sedari tadi memperhatikan ku.

"Eheheh iya nih gatau pak", kataku.

"Mau sekalian kopinya de? Kue balok mah cocoknya sama kopi", tawarannya.

"Gausah pak ah, takut gak habis gak lama juga disini", kataku.

"Santai aja de, mau susu atuh de minumnya?", Tanya pak cecep

"Iya biar saya beliin deh ya dek nanda", kata pak fahmi langsung berlalu meninggalkan kami berdua.

"Eh, si fahmi.. can ge di heueuhkeun geus indit wae", kata pak Cecep.

"Heheh iya pak", kataku.

"Demi de Nanda, padahal susu mah punya ya de Nanda ge.. gede lagi", katanya sedikit memancingku.

Dan entahlah dasar aku yg nafsuan, aku malah menimpal bercandaan pak cecep.

"Iya ya pak, padahal kalau mau mah dia juga boleh koq megang", jawabku

"Kalau bapak boleh megang gak de?", Tanya dia semangat.

"Megang apa pak?", Kataku lalu sekarang menatap wajahnya.

Posisi kami duduk bersebelahan di pos namun ada space yg membuat jarak kami tidak menempel.

Pak cecep sendiri langsung beranjak dan sekarang tepat di sebelahku. Dengan baju partai yg ia kenakan dan celana gombrangnya.

"Kan lihat pernah de, sekarang tinggal megangnya ya", kata dia yg sekarang sudah menempel.
Aku sendiri hanya melihat dia dan menunggu aksi selanjutnya yg akan dia lakukan.

Dan tanpa aba-aba tangannya langsung menuju dadaku dan meremasnya.

"ih bapak belum juga di izinin", kataku sambil melihat wajah dia yg celingukan kesana kemari memperhatikan keadaan.

"Ageung neng, kenyal", kata dia dengan remasannya yg semakin kencang.

"Aduh pak pelan2 aja, sekalian buka aja biar bapak bisa nenen", kataku yg ikut bernafsu dan tanpa lama dia langsung melepaskan satu persatu kancing kemejaku.

"Pak cecep ngapain seneng-seneng sendirian aja", aku kaget saat dalam bersamaan keluarnya dadaku dari sarangnya, disana pula pak fahmi datang.

"Diam mi, sakali ewangnya", kata pak Cecep dan langsung mencaplok dadaku dan aku hanya bisa mendesah seiring yg ia lakukan. Sampai aku gak sadar aku sudah setengah tiduran di pos sana.

"Pak di saung belakang aja biar lebih aman", kata pak fahmi dan saat bersamaan pula aku di pangku oleh pak Cecep.

"Aduh bapak ih, meni semangat gitu", kataku saat dia dengan cepatnya memangku ku ke sebuah saung di belakang kebon singkong.

Di tidurkannya aku disana yg hanya beralaskan tikar. Dan dia langsung kembali mencaplok putingku, bergantian kanan dan kiri.

Aku hanya mendesah dan selanjutnya ku merasa ada yg menarik celana bahan yg kupakai bahkan langsung tertarik dengan CD nya juga.

Ku merasa ada yg merenggangkan kedua pahaku dan aku hanya menuruti nya saja dan.

Ahhh..

Aku merasakan ada lidah menyapu vagina ku dari atas kebawah. Yg disaat bersamaan pula aku bisa melihat pak Cecep masih mengulum putingku.

Aku tidak bisa melihat siapa yg menjilati vaginaku karena terhalang badan pak cecep namun sesaat kemudian orang itu berdiri dan kulihat pak fahmi disana.

"Gila de nanda, memeknya joss gini lah", katanya

Pak cecep bangkit dan melihat pak fahmi.

"Ai sia fahmi, aing heula cek aing ge, miheulaan wae kanu henceut mah kehed", kata pak cecep meracau.

Aku hanya tertawa melihat kelakuan pak cecep.

"Atuh da lila sia mah cep, sok atuh ieu buru geus siap di ewe ieu mah", kata pak fahmi.

Aku hanya menyimak perbedatan mereka dan pak Cecep sekarang beranjak ke tempat pak fahmi, dan pak fahmi sendiri sekarang menuju wajahku dan dia mencium bibirku.

Lidah kami bertemu, bermain, dan tangan pak fahmi memilin putingku.

Disaat bersamaan pula aku merasakan benda tumpul menggesek dan tak sulit aku merasakan ada penis yg masuk setelah itu.

Aku sebenarnya ingin mendesah namun terhalang permainan lidahku dengan pak fahmi.

Namun mungkin baru satu menit genjotan dari pak cecep di vaginaku, aku merasakan dia melepaskan genjotannya.

"ih si anjing, kalah weh hayang tiheula, tapi geus bucat wae", kata pak fahmi dan ku merasakan hangat kental di perut ku.

"Teu kuat anjir, rapet mi, beda memek lain pemain mah jepitan na alami", kata pak Cecep meracau. Aku sendiri sebenarnya ingin tertawa dengan semua yg sudah terjadi dengan pak cecep.

"Ieu kanu baju aing ajig ah", kata dia.

"Tenang de Nanda, bakalan bapak puasin ko", kata pak fahmi dan langsung mengecup putingku.

"Ahh iya pak, cepetan ah ewe Nanda pak", kataku.


Bersambung.

Update seadanya, maaf susah editnya dari hp euy
1,2,4,7,10,12... Mantabbbbb
 
Terima kasih suhu updated nya, semakin di tggu petualangan nanda selanjutnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd