Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TEMBIKAR

Status
Please reply by conversation.
Bimabet

BAB 04
TERBAKAR SUHU TINGGI


Melihat tanah liat yang baru datang, Arya jelas sangat bersemangat, karena tanah yang baru datang mempunyai unsur2 yang sangat dia butuhkan...
Adanya unsur kwarsa dan sedikit mineral yang juga sangat dibutuhkan untuk menghasilkan keramik mutu tinggi....

Tentunya semuanya tidak bisa dari satu jenis lempung yg baru datang saja, lempung2 sebelumnya sangat bagus juga, cuma ada beberapa mineral yang kurang dan dengan lempung yang baru sebagai campuran Arya yakin akan dihasilkan campuran yang luar biasa...

Arya benar2 bersemangat sehingga...
Begitu truk yang membawa tanah liat tadi pergi, Arya langsung terjun mengolah campuran tanah liat utk jadi master bahan nya...

Ada rencana 10 campuran yang dia buat...
Semuanya seolah membuat Arya yakin akan bagus jadinya....

"Mmmm kayaknya siap dibakar ini.... "
Dalam hati Arya membathin...
Ada kesyukuran yang dalam bahwa setelah berbagai tanah liat dia kumpulkan akhirnya dia punya keyakinan bakal memperoleh hasil maksimal....


***


"Massss.... Makan Siang dulu, atau adek seret untuk makan !!! "

"Duuh iya dek iya..... "

Arya makan siang bareng Daniar yang barusaja pulang mengantar Laksmi...

"Mas, tadi semua belanjaan jumlahnya total 1.7 juta.....
Banyak juga ya yang dibeli, dua troley mas...
Hi hi hi, beda ya kalau pernah rumah tangga sama yang belum...
Mbak Laksmi itu detiiiillll banget mas...
Aku sampai bengong juga sih, cuma dia bener sih, aku saja ga kepikiran.... "

"Ha ha ha, bener khan ada manfaatnya kalau kamu ikut belanja...
Eh 1.7 itu apa saja ya ?"

"Tuh mas....
Keset ada 3 macem, keset di depan teras, keset di kamar mandi sampai keset di gaseboo juga ada...
Kik kik ternyata beda2 ya mas....

Sabun juga gitu mas, ada sabun cair di kamar mandi, ada sabun muka buat cuci muka ada sabun khusus cuci tangan di wastafel ..
Bayangin itu beli stelan semua....

Itu kotak obat dia buang semua isinya, katanya sudah kadaluarsa...
Hi hi hi....
Mas ga perhatian khan... ?
Padahal bahaya kalau salah obat....
Apalagi kadaluarsa bisa tambah sakit....
Dia isi semuanya lengkap utk pertolongan pertama, lengkap pokoknya...

Alat masak yang aneh2 beli semua, buat bikin kue ada kalau beli macem2, ya mixer, blender macem2 pokoknya...
Oven juga beli, apa saja jenis alat2 dapur beli dia...

Katanya biar bisa buat kue, dan macem2 biar irit kesananya dan ga jajan diluar...
Apalagi kalau ada tamu...
Gitu katanya mas...

Tepung gula margarin minyak goreng sampai bumbu2 macem2 dia beli...
Tempat kotak2 penyimpanan juga dia beli mas..
Seabreg pokoknya, katanya lagi, mbak nanti saya saja ya yang nyimpen dan masuk2in biar teratur...

Gebleg...
Biar teratur coba, kaya dia menjudge adek ini pasti ga teratur.... "

"Ha ha ha iya bener dia.....
Asli dia kayaknya paham kamu itu ga bisa diandelin buat nyimpen2 macem2....
Niatnya sih nyimpen.....
Hasilnya nyembunyiin, susah banget nemuinnya...
Ha ha ha
Bener dia dek... Asli... "

"Mas Arya jelek..... Weeekkk"

"Ha ha ha, iya deh mas Arya jelek deh...
Eh dek, bener2 sempurna lengkapnya juga pilihan dia ya dalam berbelanja....
Panjang banget bon nya...
Emmm kok bisa cepet sih tadi ? "

"Lha semua dia catat mas, tinggal ambil2 terus bayar deh, semuanya dia catat lengkap mas, kap kap.... Terstruktur lagi jadi ga bolak balik pindah gang nya di supermaket...."

"Hebat ya dek, mas kok kasihan ya kalau dia cuma jadi pembantu disini.... "

"Hi hi hi mau diambil jadi istri ya mas..... "


Daniar​

"Kamu ini ya....
Mesti kok sukanya ngatur2 kaya begitu....
Dah ah, mas mau lihat campurannya tanah liat nya mas....
Kayaknya dapat deh chemistry nya, ada 10 campuran yang beda2 dek, dan kayaknya sempurna semua meski didapatnya dari campuran yang ga sama.... "

"Hi hi hi.... Mas ini ya, kalau ngomongin cewek pasti deh ruwetnya ampun2an giliran omongin pekerjaan gas poll we"

"Ha ha ha sudah lah, kita urus pekerjaan dulunya dek, kamu lihat2 pak RT ngukur tanah ya, kali2 dapat ilham n wangsit...

Mas pengen banget mengembangkan daerah ini agar bisa go International dek.... "

"Ok deh mas.....
Aku ga mau dibayar murah pokoknya, aku ini Arsitek yg punya nama sampai level Asia je...
Hi hi hi"

"Duuh ya, sesekali mikirim masyarakat napa sih dek ? Ini nyari pahala dulu lah...
Mmmm adekku dapat deh 20% saham utk galery yg disini gimana ? Mmmm? "

"Ogah ah, 40% baru deal.... "

"Jangan ya.... 25% wes.... "

"35 % "

"Ya sudah 30% we dek.... Jangan naik lagi ya dek.... "

"Hi hi hi ok deh disain n pengawasan 30% saham, kayaknya ok deh... "

"Ya sudah dek, mas tinggal ya.... "

"Ok boss....
Adek mau ke pak RT mas... Da daaaah"

"Iya ati2 dek.... Jaga lisannya.... "

"Ok mas..... "


***

Sepeninggal Daniar, Arya sibuk dengan pekerjaannya, tak hirau apapun jua....
Konsentrasinya benar2 untuk pekerjaannya semata...

Mencampur dan kemudian menyaring bagian2 yang butirannya besar, sampai benar2 halus kemudian meniriskannya....

Sepintas kayak main lumpur saja....
Ada 10 adonan lumpur yang kalau orang biasa bakalan jijik untuk menyentuhnya, kotor...

Bagi Arya itulah yang akan mengantarkan dirinya ke tataran dunia dalam seni...
Arya ingin namanya terkenal juga sebagai seniman keramik...

Setahun ini Arya belajar mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi hingga bahan baku....
Namun semua teknik pencampuran telah digunakan masih saja belum puas dirinya...
Kali ini berbeda....
Sejak dia memegang bahan bakunya kemaren, keyakinannya sudah muncul hampir 100% yakin....

Setelah bekerja selama lebih dari 4 jam, selesai sudah semua campurannya diolah dengan sempurna, besok dia akan mulai membuat patung...
Saat ini adonannya perlu ditiriskan guna mengurangi kadar airnya...


***

Arya terbaring di tempat tidurnya di kamarnya, kamar yang sungguh sangat aneh bagi siapapun yang melihatnya....

Kamar yang seolah bagaikan bumi dan langit dengan bagian lain rumah itu...

Bukan kamar yang menyeramkan sih....
Mmmm
Bukan pula kotor...

Lantainya bersih mengkilat....
Selalu digosok dengan ampas kelapa soalnya...
Lantai plesteran semen biasa jaman dulu, bukan keramik apalagi marmer atau granit, semen biasa yang digosok halus kaya rumah2 jaman dulu....

Dindingnya bersih, tak ada kotoran disana, putih bersih, bukan karena dicat, tapi dikapur ya dicat dengan kapur gamping saja...

Ada kursi dan meja jaman duluuu sekali, bagus sih dari kayu jati tapi modelnya kotak2 mirip jaman dulu...

Ada lemari meja kursi dan tempat tidur yang ada kelambunya kaya jaman dulu....
Kasurnya dari kapuk...
Bantal gulingnya juga...
Sorei dan sarung bantalnya dari kain putih yang sudah kuno sekali....

Ada lukisan sepasang pengantin, ayah dan ibu Arya...
Ada foto2 Arya dan keluarganya lengkap dengan adek dan kakaknya...
Semuanya tersenyum...
Foto hitam putih....
Di teras rumah yang sederhana....

Ada kendi dan gelas kuno disana...
Rupanya Arya minum dengan air kendi....

Arya kemudian membuka lemari yang isinya semuanya baju2 warna putih yang agak belel, dan tumpukan celana kain yang terlipat rapih...

Kaos2 oblong putih jadul yang agak tipis setumpuk juga...
Semuanya warnanya sama...

Ada baju batik dilemari gantung, cuma model dan corak warnanya juga jadul banget, coklat tua dan muda agak kekuningan....
Itupun cuma tiga setel saja...

Ada jas juga dengan model jadul juga...
Semuanya serba jadul....

Arya kemudian membuka pintu keluar ke teras kamarnya, ada sekotak taman dengan tembok menjulang dan bagian atasnya ditancapi pecahan gelas2 atau kaca...
Tembok putih bersih juga diwarnai dengan gamping, dikapur....

Terasnya plesteran juga rapih bersih...
Tanamannya juga terawat...

Kemudian Arya menyalakan lampu oblik atau cempor dengan bahan bakar minyak tanah...
Selanjutnya dia duduk di terasnya sambil menyalakan rokok jisamsoe nya....

Sambil sesekali menyeruput kopinya....
Arya diam seolah termenung atau sedang berfikir....
Laamaa dia diam...
Kemudian setelah habis rokoknya dia menyalakan lampu tempel di kamarnya semuanya ada 3 termasuk di kamar mandinya yang juga dari bahan plesteran...
Termasuk lubang WC nya...
Ada gentong atau tempayan besar berisi air dan gayung dari batok kelapa...

Setelah itu Arya berwudlu dan sholat maghrib...
Arya baru keluar kamar ketika ada ketukan dipintunya oleh Daniar....


***

Daniar sempat melongok kamar kakak sepupunya itu....
Tak terasa ada linangan air mata di pipinya....
Sudah bertahun kakak nya hidup seperti ini, tanpa pernah menikmati hidup layaknya orang jaman sekarang...

Bukan karena tak mampu, semua kekayaan Arya kakaknya tak bakalan bisa dibayangkan oleh semua orang yang melihat kamar nya dan gaya hidupnya...

Lelehan air mata Daniar membanjir....

Arya melihatnya, segera menutup pintu kamarnya...

"Dah, cengeng kamu ini....
Yuk makan malam....
Katanya mbak Laksmi buat wedhang ronde ya ? "

"Mmmmm iya mas, yuk kita makan mas.... "

Dipeluknya lengan kakaknya, dibenamkannya kepalanya di dada kakaknya dan meledaklah tangisan Daniar.....

"Mmmm sudahlah..... "
Arya kemudian menepuk2 bahu adeknya dan mengelus kepalanya....
Menenangkannya....

Setelah tenang keduanya makan dengan lahap, karena memang masakan Laksmi begitu luar biasa bak masakan chef hotel berbintang...

Kemudian keduanya mengambil wedhang ronde dan membawanya ke teras rumah, ngobrol disana dan tertawa...
Entah kenapa Daniar seolah tiba2 saja bisa tertawa...
Ngakak malah....


***


Pagi2 Arya bangun dan sholat subuh, kemudian dia langsung beraktifitas di sanggar lempungnya...

Bergulat dengan lempung2 nya dan mencoba membuat sample untuk dibakar....
Sebelum pukul 7 semuanya beres....

Secepat itu semuanya beres, karena hanya membuat sample...
Tapi jangan salah....
Semua samplenya itu begitu indah mempesonakan....

Satu set alat minum jaman dulu....
Lengkap dengab kendi yang luar biasa bentuknya...

Ada nampan dan piring2 saji juga...
Semuanya penuh ukiran timbul yang mempesonakan yang memandangnya...

Luar biasa.....
Kemudian Arya meletakkan semua samplenya ke tempat yg digunakannya menyimpan contoh2 keramik yang belum dibakar...


***

Arya membuka tungku bakarnya, menyambungkan pipa asapnya ke oven atau tempat penyimpanan keramik yang belum dibakar...

Untuk kesempurnaan dan ketepatan Arya mencoba oven yang dibuat khusus berdampingan dengan tungku, pemanasan minimal hanya dengan memutar uap panas tungku menuju oven....

Tungku Arya memang tungku yg luar biasa, panasnya bisa sampai 1000° celcius, konsepnya adalah memutar semua panasnya kedalam tungku kembali...

Minimal asap, dan pembakarannya benar2 sempurna, sisa bakarannya hanyalah debu, atau ash, stingkat fly ash namun lebih lembut...
Cocok untuk campuran lempung yang perlu unsur carbon maksimal...

Arya tampak gagah di depan tungkunya yang menyala, dan dirinya seolah tak kepanasan...


***

"Nak Arya lagi ngapain ? Eh...Kok tungkunya ga ada asapnya ?"

"Eh pak RT, mari sini pak, disini ga panas kok, panasnya tungku diputar terus untuk lebih memanaskan suhu di dalam tungku pak, jadi di luar seolah tak panas pak RT...

Ini lagi nyoba saja pak RT...
Nyoba ovennya dan nyoba tungkunya sekalian nyoba bahan yang kemaren saya buat campurannya"

"Lah bahannya keramiknya mana ? Kapan buatnya ? "

"Itu pak RT satu set alat makan dan minum keramik pak RT....
Bangun tidur saya buat nya pak RT....
Iseng2 saja...
He he he, eh pak RT yang punya tanah sudah kemari kah ? "

"Belum nak Arya, masih nanti sejam lagi kayaknya, ini saya tadi habis dari rumah pak Nanang yang anaknya sakit demam tinggi, mau pulang nanti malas kemarinya lagi ya sudah kemari saja biar ga bolak balik....

Kenapa nak Arya kok senyum2 gitu ? "

"Mmmm tuh lihat pak RT saya tadi masukin baja beton ke dalam tungku, srkarang dah lebur jadi cairan.....

Berarti panas nya memang sampai kalau 1600° celcius ini"

"Eeh padahal punya kita2 warga yang pengrajin hanya sampai 800°celcius..."

"Itulah pak RT saya pengennya hasilnya maksimal....
Nanti deh pak RT lihat ya....
Mmm bahannya mau jadi nih...
15 menit lagi kayaknya bisa dimasukkan ke tungku.... "

"Kok cepet ? "

"Khan dioven pak RT, cuma kalau dioven bahan yang jelek mutunya bisa kaya begitu pak RT, tuh pada belah khan.... "

"Apa ga sebaiknya diangin2 saja ya nak Arya"

"Iya sih diangin2 kalau bahannya mutu rendah lebih baik pak RT, cuma utk bahan yang kutu tinggi nanti keringnya ga merata, dalamnya suka belum kering saking padatnya...

Pas dibakar di tungku bisa rusak nanti
Aaahh sudah kering betul nih pak, tadi saya kasih timer tuh dah nyala....

Sebentar ya pak RT, saya pindahin dulu"

Dengan hati2 Arya membuka klep atau katup tungku, tiba2 panasnya turun drastis....
Sehingga akhirnya tanda aman untuk membuka tungku menyala....

"Waaah modern betul ini tungku nak Arya....
Jadi pengen punya nih"

"Iya pak RT ini tungku modern pak, cuma mahal, saya lagi mencoba buat yang seri. Murahnya, tapi belum jadi, nanti saya akan bagikan kepada masyarakat pengrajin kok pak RT biar semuanya bisa membuat gerabah mutu tinggi....

Saya sedang pesan buatin yang agak murahnya tapi ga murahan sih, saya pesen 25 buah, nanti saya serahkan kepada pak lurah untuk dibagikan secara gratis...

Mmm kayaknya nanti bisa digunakan secara berkelompok pak RT jadi ga dimiliki sendiri sendiri...

Lha wong cuma 25 buah pak RT"

Setelah diyakini betul sudah dingin, Arya membuka tutup tungku dan perlahan memindahkan dan mengatur bahan yang hendak dibakar....
Menutupnya lagi dan menutup klepnya....
Menambah bahan bakarnya...

"Aaah selesai sudah pak RT nanti kalau sudah habis bahan bakarnya kita buka ya pak RT biar pak RT tahu jadinya kaya apa....

Sekarang yuk kita ngopi di teras.... "


****

"Ehh pak RT, kirain siapa, Daniar nanti mau jelasin ke mas Arya, bangunan yang mau dibangun .....
Pak RT ikutan ndengerin ya, biar ikut ngerti, capek juga kalau njelasinnya berulang kali soalnya...

Hi hi hi"

Kemudian Daniar membuka mapnya, diambilnya beberapa lembar kertas...

Tergambar disana sketsa gedung galery keramik milik Arya dan Daniar...
Srolah minatur tapi jelas tergambar, ada tempat parkirnya ada taman bermainnya ada saung belajarnya ada tungkunya...

Ada tempat nginapnya... Macem macem lah pokoknya....

Dengan perlahan Daniar menjelaskan konsep. Disain yg diusungnya untuk galery tersebut, kemegahannya tampak nyata tampil, semuanya berpadu indah dengan fungsi2 lainnya di kawasan galery tersebut yang luasnya satu hektar itu....

Semuanya dijelaskan utuh dan mudah dimengerti....

"Siip dek, mantap punya, ok besok mulai dikerjakan ya...
Kamu tinggal disini lama lho artinya dek.... "

"Hi hi hi ok boss, nanti mas Arya yang pamitin ya ke mama dan papa, soalnya kalau aku pamit sendiri, dikira main2 mas... "

Ok deh....
Nih om dan tante mas telpon ya...

"Mmm assalamu'alaikum om, tante denger ya om ?

Ha ha ha, ini om adek nih ganggu terus, Arya sampai mumet ga bisa kerja, dah we dikasih kerjaan sekalian biar ga bikin onar disini...

Ha ha ha...
Arya suruh buatin Arya galery om, tante...

Mmm luas lahannya sih satu hektar, selain galery ada tempat belajar nya dan pavilyun penginapan sih om...

Kayaknya bakalan lama disini om, tante...
Mmm ada kalau 4-6 bulan lah...

Ya pastinya pulang pulang juga tapi kaga lama pulangnya, kalau lama pulangnya, ga jadi2 gallerynya, Arya bangkrut dong om...
Ha ha ha...

Ok om, tante...
Arya tutup dulu ya...
Assalamu'alaikum .... "


****


"Dah ya....
Sudah diijinkan...
Jadi adek harus gawe bener disini...
Ha ha ha ha"

"Iiissshh adek mana pernah gawe ga bener, cuma mereka kaga percaya saja..... "

"Ha ha ha repot kalau sama anak kecil mah, ga mau denger orang tua soalnya...
Ha ha ha"

Arya dan Daniar terus saja berceloteh saling mengolok2, kadang tertawa bersama kadang saling kitik macem2 pokoknya khas saudara yang akrab...

Pak RT kadang ikut diajak mengeroyok, kadang Arya yang ngajak kadang Daniar yang ngajak...
Tak terasa keakraban tercipta dengan mengikutsertakan pak RT....


****


"Eh pak RT nih guyon terus dari tadi, ini ada pisang goreng silahkan dinikmati, monggo mas Arya, mbak Daniar silahkan....

Mmmm mbak Laksmi bikin dawet, sebentar lagi jadi deh, mau ? "

"Wah mau mbak, Aryanya, paket doble ya, Arya pake es.... "

"Siap boss ha ha ha....
Semuanya paket dobel deh....
Eh tamunya belum datang ya, sekalian dibuatin saja atau bagaimana ? "

"Buatin saja mbak.... "

"Ok deh, mmmm nanti sama mbak es nya dipisah saja tempatnya, jadi bisa ambil sesuai kehendak ya.... "

"Siap mbak... Mantaaap"


***

Setelah proses jual beli selesai, uang sudah ditransfer dan semua berkas2 ditandatangani baik oleh saksi atau oleh pak Camat sebagai PPAT...

Tentunya ada petugas kecamatan yang bolak balik ke sana kemari mengurusnya...
Penuh semangat petugas tsb, gimana tidak komisi dari pak RT cukup besar soalnya...
Ha ha ha...

Itulah kita ini semua...
Ada fuluss urusan mulusss...
Ha ha ha


***


"Mmmmm pak RT saya mau lihat hasil pembakarannya keramik saya dulu ya... "

"Eeeh mari nak Arya, saya pengen lihat hasilnya juga.... "

...

"Waah indah betul itu hasilnya....
Kaya sudah dipoles ya, padahal belum, ada urat2 nya lagi kaya diwarnai dengan bagus dan alami...... "

Arya melihat tanpa komentar apa2 hanya diam seribu bahasa....

Daniar, melihat hasil kerja mas Arya nya, meleleh air matanya....
Tak kuat menahan isaknya, Daniar kemudian melangkah pergi ke kamarnya....
Disertai isak tangis yang menyayat hati....

Jelas Pak RT bingung....

"Maaf pak RT saya masuk dulu ya.... "

"Eeh silahkan, saya pulang dulu ya nak Arya, mempersiapkan teman2 tukang yang mau kerja lusa... "

"Silahkan pak RT, maaf ya pak... "

"Eeeh ga papa, monggo nak Arya... "

"Monggo pak..... "

Laksmi jelas merasa heran, dengan sikap mas Arya yang lengleng atau seolah termenung mendekati melamun....
Sambil memegang kendi yang luar biasa...
Seolah bersinar dan hidup kendi tersebut....
Juga nampannya...
Juga gelas2 nya...
Juga piring2 nya....
Seolah semua keramik yang baru keluar dari tungku tadi merupakan sebuah pusaka berharga....

Apalagi dengan sikap Daniar yang tadi masuk kamar dengan isakan penuh kesedihan....


****

Siang itu, makan siang bersama, Laksmi diajak ikut serta, seolah memang seperti itu budayanya...
Laksmi nurut saja....


Laksmi​

Arya seperti biasa, membuat jamuan makan siang sebagai sarana rapat...

"Dek, kamu urus sendiri dulu ya soal Galery dan Rumah singgah nya...
Mas mau konsentrasi untuk membuat karya2 yang hendak dipajang di Galery nantinya.... "

"Mmm ok mas, bisa kok aku handle sendiri"

"Mbak Laksmi, rumahnya milik sendiri kah ? "

"Kami ngontrak mas, saya ga punya rumah"

"Oww maaf, setahun berapa ? "

"Bulanan mas, sebulan 300 ribu"

"Mmmm begini mbak Laksmi, kalau boleh saya usul, mbak disini tinggal sama kami saja, ada 1 kamar kosong mbak pake sama anaknya mbak, si Danang....

Saya sedang konsen buat karya2 saya utk dipajang di galery mbak, Adek Daniar konsen untuk membangun galery dan rumah singgah, mmmm saya butuh bantuan mbak untuk mengelolah urusan rumah tangga seluruhnya, sebab kalau kami kerja biasanya susah disuruh mikir lainnya mbak.....

Macam kepala urusan rumah tangga lah mbak, ngatur makanan, kebersihan surat menyurat, filing dokumen urusan dengan tetangga dan sebagainya, juga mendampingi dek Daniar soal kebutuhan membangunnya...

Mbak boleh, cari yang bisa bantu kalau memang perlu pembantu, mbak atur2 lah semuanya ya....

Saya minta tolong mbak"

"Eh.... Kapan saya harus pindah mas.... Mmmm saya bicara sama anak saya dulu ga papa mas ? "

"Kalau bisa mulai besok lah mbak, soal gaji, mmm saya akan pertimbangkan semuanya kok dengan baik.... "

"Mmmm hi hi hi mbak Laksmi, kalau mas dah bicara begini, anak buahnya pada kocar kacir lho mbak...
Mas Arya kalau marah bisa makan orang soalnya hi hi hi"

"Isssh apaan sih dek, ini lagi serius kok dibawa guyonan sih.....
Tak makan betul kamu nih dek... "

"Nah khan.... Hi hi hi, mas nih kok, bener2 lucu deh... Pokoknya mas terima jadi deh, mbak Laksmi besok dah tinggal disini bantu2 aku urus proyek juga....

Kalem we mas....
Dah mas nya konsen urusan karya2 mas saja...

Mbak sementara kok di rumah ini, nanti saya buatin pavilyun di depan sana mbak, buat mbak sama si Danang....

Macam rumah dinas kepala urusan rumah tangga mas Arya dan galerynya...
Mbak Laksmi nanti harus belajar mengatur macam2, saya nanti ajari dan mbak harus sanggup belajar... "

"Eeeh... Apa pantas itu jabatan buat saya ? "

"Mbak Laksmi bicara sama Daniar ya...
Saya mau istirahat, besok bakalan sibuk soalnya, Daniar mas istirahat dulu ya.... "

"Monggo mas.... "

"Silahkan mas... Urusan lainnya beres pokoknya mas"

"Makasih dek.... "

Arya kemudian bangkit dan kemudian mengelus kepala Daniar serta mencium ubun2 nya, setelah itu masuk ke kamarnya....


****


"Mbak Lastri, mmmm mas Arya suka begini kalau sudah trance, mmm istilahnya ngedan untuk berkarya....
Otaknya isinya cuma soal karya2 nya saja....
Sejak saat ini sampai mas Arya merasa puas dengan hasil karyanya ya dia akan diaaaam ga ngomong2 lagi...
Kaya orang gila lah...

Tugas mbak tuh ngurusi rumah ini beserta kebutuhan2 mas Arya dan urusan saya membangun galery mbak...
Ngurusin mas Arya saja berat mbak...
Soalnya kalau begini suka nangis ga jelas, suka marah ga jelas, suka teriak2 ga jelas...

Namanya juga seniman mbak...
Mbak kalem saja tapinya, ada saya kok disini....
Cuma saya juga minta bantuannya urusin proyek mbangun2 galery sampai nanti ngurusi galerynya mbak...

Nanti saya ajari pelan2 kok mbak...
Asal mbak mau belajar saja...
Daniar yakin kok mbak bisa, mas Arya tuh kalau nunjuk orang suka bener deh, dia paham kemampuan orang segimana soalnya...

Kemaren, cara mbak mengatur uang dan belanjaan sangat sempurna, makanya mas Arya berketetapan hati menunjuk mbak untuk ngatur segala macem nya karena dia ga mau mbak sekedar jadi pembantu saja...

Kalau jadi pembantu yang keren lah mbak, sekalian kepala urusan rumah tangga....
Macem jadi istri lah mbak, semua urusan suami dia yg urus....
Sampai urusan duit2an juga...

Kecuali urusan ranjang lah ...
Hi hi hi...
Itu urusannya beda lagi mbak... "

"Eeh semuanya mbak Daniar....
Sampai urusan sosial kemasyarakatan dwngan pak RT pak RW pak camat segala ? "

"Kalau ada urusan dengan pak Presiden juga mbak yang urus, makanya belajar ya mbak, soalnya mas Arya itu luas banget pergaulannya, sampai dengan badan2 internasional juga, presiden2 luar negeri juga...

Tapi jangan minder dulu, mbak belajar dulu saja ya....
Daniar bantu kok, sementara mbak belajar dari yang kecil2 dulu level kecamatan dan bupati ya mbak.... "

"Eeeh kanapa ga ambil yang pro sekalian ya mas Aryanya....? "

"Hi hi hi, mas Arya jarang salah milih orang mbak, kepala urusan rumah tangga itu harus orang yang bisa mengatur dan menyenangkan hati mbak....
Ada urusan hati disini, ada banyak rahasia juga, jadi harus orang yang terpilih lah yang memegang jabatan ini...

Mmmm, karena mbak adalah kepala urusan rumah tangga, baju2 atau pakaian mbak harus sesuai....

Minggu depan lah kita belanja2 ya mbak....
Biar mbak bisa tampil maksimal sesuai jabatan mbak disini... "

"Eeh mana saya punya uang mbak Daniar.... "

"Hi hi hi, ya ngga beli sendiri lah....
Nanti mbak harus belanja2 malah, harus sering shopping hi hi hi, ya pake uang mas Arya lah....

Sementara utk baju, parfum dan asessories juga untuk make up, saya yang atur, pokoknya mbak tampil ga malu2in saja...

So.....
Saya minta, mulai besok mbak disini tinggalnya, sementara mbak, sampai rumah buat mbak jadi....
Jangan mikir terlalu banyak....
Saya kasihan sama mas Arya, kalau dah mulai kerja buat karya2nya, itu artinya dia dalam kondisi yg tidak normal....
Perlu orang yang sabar mendampingi...

Makanya saya tadi nangis...
Kasihan soalnya...
Dulu ga ada orang yang bisa mendampingi selain saya...
Jadi saya tahu betul menderitanya mas Arya dalam berkarya.... "

"Eh....
Baiklah mbak Daniar, saya akan usahakan besok tinggal disini"

"Siiip mbak, nanti sore, saya jemput ya.... "

"Eh.... Jemput ?"

"Lha barang2 mbak apa dibawa sendiri ? Ya jangan lah, mbak itu sudah jadi kepala urusan rumah tangga, boss disini, mbak tinggal suruh2 kuli untuk angkut2 lah....

Nanti barang2 mbak ya naik pickup lah, diangkut sama kuli....
Siang ini mbak pulang beres2 barang2 mbak, kemudian cari tukang angkut2 barang dan pickup buat angkut kemari...

Sore nanti saya jemput"

"Eh ... Baiklah mbak Daniar"


***


Daniar terbayang kejadian semalam....
Dimana dirinya terbakar birahi lebih2 karena terpicu nafsunya dan rasa rindunya pada Kakaknya Arya....
Juga karena cemburu yang membuta kala ditemuinya wanita yang sungguh cantik jelita dirumah Arya....
Daniar ga peduli bagaimana perasaan kakaknya, baginya yang penting dirinya bisa memuaskan dahaga birahi dan menuntaskan kerinduan....

Tak puas mencium dan memeluk, Daniar segera melucuti baju Arya....
Membelai sekujur tubuhnya...
Mnggigiti putingnya...
Mengocok kontolnya...
Apapun asal birahi Arya tergugah....

Suasana yang jauh dari romantisme, lebih kepada penuntasan rasa rindu dan nafsu yang selama ini ditahannya...
Jebol sudah...
Itulah Daniar semalam, seolah menjadi wanita binal dan haus seks....

.....

Apapun alasannya, menghilangnya kakaknya hingga dua tahun lebih membuatnya frustasi...
Rasa rindu akan belaian dan kasih sayang seolah tak menemukan wujudnya setahun ini...

Sebenarnya Daniar merasa dirinyalah yang membuat mas Aryanya menjauh hingga hidup terpencil di Blora...
Salah satu alasan utama Arya pergi meninggalkan Jakarta adalah karena Daniar tak ingin mereka berjumpa dulu....
Bagaimanapun hubungan kasih antara sepupu pastilah banyak yang menentang, termasuk papa dan mama Daniar...

Dua tahun lebih kepergian Arya, menghilang dari Jakarta akhirnya dibarengi dengan menghilangnya Daniar ke India, Amerika dan terakhir ke Qatar....
Arya entah kemana sebelum di Blora ini, sebab terakhir mereka berpisah Arya menghilang 2 tahun lebih yang lalu....
Sesekali dia pulang, mengurusi Gallerynya tanpa menemuinya karena dirinya tak lagi di Jakarta atau memang tak mau menemuinya...
Lalu benar2 menghilang setahun lalu...

Daniar benar2 berdarah darah hatinya jauh dari orang2 yang dikasihinya...
Mati2an dia bekerja demi melupakan semua hal tentang kakak sepupunya itu....
Tapi tak pernah berhasil...

Jangan tanya pundi2 hartanya....
Bekerja sebagai senior architec di project yang berskala international di berbagai negara bukan sedikit penghasilannya...

Setiap pulang menjenguk orang tuanya, setidaknya 3-4 bulan sekali, Daniar terus menyimpan hartanya dalam bentuk tanah dan gedung hotel serta rumah2...
Sudah sangat banyak assetnya dan itu tak membuatnya surut untuk pergi lagi ke luar negeri mengerjakan proyek2 demi melupakan Arya semata...

Ya pulang kadang hanya dua tiga hari....
Bukan apa, kadang hanya karena saking jengkelnya...
Papa dan mamanya suka menanyakan soal kekasih kadang menyodorkan calon pilihan mereka...
Dan jawaban Daniar cuma satu...
Diam....
Dan masuk kamar, mengemasi barang2nya lalu pergi ke luar negeri untuk waktu yang tidak sebentar...

Selalu begitu....
Terus seperti itu....
Sehingga papa mamanya tidak berani lagi berbicara soal itu lagi...
Apalagi di telpon...
Jawaban Daniar cuma satu...
Mematikan telepon....
Itu saja, sesederhana itu...



****


LHA KOK NGENE CERITANE SIH !!!
IKI KAPAN NGENTHU NE...
HADEW....

Ha ha ha
Wes mbuh kah...

Salam Edan E
 

BAB 04
TERBAKAR SUHU TINGGI


Melihat tanah liat yang baru datang, Arya jelas sangat bersemangat, karena tanah yang baru datang mempunyai unsur2 yang sangat dia butuhkan...
Adanya unsur kwarsa dan sedikit mineral yang juga sangat dibutuhkan untuk menghasilkan keramik mutu tinggi....

Tentunya semuanya tidak bisa dari satu jenis lempung yg baru datang saja, lempung2 sebelumnya sangat bagus juga, cuma ada beberapa mineral yang kurang dan dengan lempung yang baru sebagai campuran Arya yakin akan dihasilkan campuran yang luar biasa...

Arya benar2 bersemangat sehingga...
Begitu truk yang membawa tanah liat tadi pergi, Arya langsung terjun mengolah campuran tanah liat utk jadi master bahan nya...

Ada rencana 10 campuran yang dia buat...
Semuanya seolah membuat Arya yakin akan bagus jadinya....

"Mmmm kayaknya siap dibakar ini.... "
Dalam hati Arya membathin...
Ada kesyukuran yang dalam bahwa setelah berbagai tanah liat dia kumpulkan akhirnya dia punya keyakinan bakal memperoleh hasil maksimal....


***


"Massss.... Makan Siang dulu, atau adek seret untuk makan !!! "

"Duuh iya dek iya..... "

Arya makan siang bareng Daniar yang barusaja pulang mengantar Laksmi...

"Mas, tadi semua belanjaan jumlahnya total 1.7 juta.....
Banyak juga ya yang dibeli, dua troley mas...
Hi hi hi, beda ya kalau pernah rumah tangga sama yang belum...
Mbak Laksmi itu detiiiillll banget mas...
Aku sampai bengong juga sih, cuma dia bener sih, aku saja ga kepikiran.... "

"Ha ha ha, bener khan ada manfaatnya kalau kamu ikut belanja...
Eh 1.7 itu apa saja ya ?"

"Tuh mas....
Keset ada 3 macem, keset di depan teras, keset di kamar mandi sampai keset di gaseboo juga ada...
Kik kik ternyata beda2 ya mas....

Sabun juga gitu mas, ada sabun cair di kamar mandi, ada sabun muka buat cuci muka ada sabun khusus cuci tangan di wastafel ..
Bayangin itu beli stelan semua....

Itu kotak obat dia buang semua isinya, katanya sudah kadaluarsa...
Hi hi hi....
Mas ga perhatian khan... ?
Padahal bahaya kalau salah obat....
Apalagi kadaluarsa bisa tambah sakit....
Dia isi semuanya lengkap utk pertolongan pertama, lengkap pokoknya...

Alat masak yang aneh2 beli semua, buat bikin kue ada kalau beli macem2, ya mixer, blender macem2 pokoknya...
Oven juga beli, apa saja jenis alat2 dapur beli dia...

Katanya biar bisa buat kue, dan macem2 biar irit kesananya dan ga jajan diluar...
Apalagi kalau ada tamu...
Gitu katanya mas...

Tepung gula margarin minyak goreng sampai bumbu2 macem2 dia beli...
Tempat kotak2 penyimpanan juga dia beli mas..
Seabreg pokoknya, katanya lagi, mbak nanti saya saja ya yang nyimpen dan masuk2in biar teratur...

Gebleg...
Biar teratur coba, kaya dia menjudge adek ini pasti ga teratur.... "

"Ha ha ha iya bener dia.....
Asli dia kayaknya paham kamu itu ga bisa diandelin buat nyimpen2 macem2....
Niatnya sih nyimpen.....
Hasilnya nyembunyiin, susah banget nemuinnya...
Ha ha ha
Bener dia dek... Asli... "

"Mas Arya jelek..... Weeekkk"

"Ha ha ha, iya deh mas Arya jelek deh...
Eh dek, bener2 sempurna lengkapnya juga pilihan dia ya dalam berbelanja....
Panjang banget bon nya...
Emmm kok bisa cepet sih tadi ? "

"Lha semua dia catat mas, tinggal ambil2 terus bayar deh, semuanya dia catat lengkap mas, kap kap.... Terstruktur lagi jadi ga bolak balik pindah gang nya di supermaket...."

"Hebat ya dek, mas kok kasihan ya kalau dia cuma jadi pembantu disini.... "

"Hi hi hi mau diambil jadi istri ya mas..... "


Daniar​

"Kamu ini ya....
Mesti kok sukanya ngatur2 kaya begitu....
Dah ah, mas mau lihat campurannya tanah liat nya mas....
Kayaknya dapat deh chemistry nya, ada 10 campuran yang beda2 dek, dan kayaknya sempurna semua meski didapatnya dari campuran yang ga sama.... "

"Hi hi hi.... Mas ini ya, kalau ngomongin cewek pasti deh ruwetnya ampun2an giliran omongin pekerjaan gas poll we"

"Ha ha ha sudah lah, kita urus pekerjaan dulunya dek, kamu lihat2 pak RT ngukur tanah ya, kali2 dapat ilham n wangsit...

Mas pengen banget mengembangkan daerah ini agar bisa go International dek.... "

"Ok deh mas.....
Aku ga mau dibayar murah pokoknya, aku ini Arsitek yg punya nama sampai level Asia je...
Hi hi hi"

"Duuh ya, sesekali mikirim masyarakat napa sih dek ? Ini nyari pahala dulu lah...
Mmmm adekku dapat deh 20% saham utk galery yg disini gimana ? Mmmm? "

"Ogah ah, 40% baru deal.... "

"Jangan ya.... 25% wes.... "

"35 % "

"Ya sudah 30% we dek.... Jangan naik lagi ya dek.... "

"Hi hi hi ok deh disain n pengawasan 30% saham, kayaknya ok deh... "

"Ya sudah dek, mas tinggal ya.... "

"Ok boss....
Adek mau ke pak RT mas... Da daaaah"

"Iya ati2 dek.... Jaga lisannya.... "

"Ok mas..... "


***

Sepeninggal Daniar, Arya sibuk dengan pekerjaannya, tak hirau apapun jua....
Konsentrasinya benar2 untuk pekerjaannya semata...

Mencampur dan kemudian menyaring bagian2 yang butirannya besar, sampai benar2 halus kemudian meniriskannya....

Sepintas kayak main lumpur saja....
Ada 10 adonan lumpur yang kalau orang biasa bakalan jijik untuk menyentuhnya, kotor...

Bagi Arya itulah yang akan mengantarkan dirinya ke tataran dunia dalam seni...
Arya ingin namanya terkenal juga sebagai seniman keramik...

Setahun ini Arya belajar mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi hingga bahan baku....
Namun semua teknik pencampuran telah digunakan masih saja belum puas dirinya...
Kali ini berbeda....
Sejak dia memegang bahan bakunya kemaren, keyakinannya sudah muncul hampir 100% yakin....

Setelah bekerja selama lebih dari 4 jam, selesai sudah semua campurannya diolah dengan sempurna, besok dia akan mulai membuat patung...
Saat ini adonannya perlu ditiriskan guna mengurangi kadar airnya...


***

Arya terbaring di tempat tidurnya di kamarnya, kamar yang sungguh sangat aneh bagi siapapun yang melihatnya....

Kamar yang seolah bagaikan bumi dan langit dengan bagian lain rumah itu...

Bukan kamar yang menyeramkan sih....
Mmmm
Bukan pula kotor...

Lantainya bersih mengkilat....
Selalu digosok dengan ampas kelapa soalnya...
Lantai plesteran semen biasa jaman dulu, bukan keramik apalagi marmer atau granit, semen biasa yang digosok halus kaya rumah2 jaman dulu....

Dindingnya bersih, tak ada kotoran disana, putih bersih, bukan karena dicat, tapi dikapur ya dicat dengan kapur gamping saja...

Ada kursi dan meja jaman duluuu sekali, bagus sih dari kayu jati tapi modelnya kotak2 mirip jaman dulu...

Ada lemari meja kursi dan tempat tidur yang ada kelambunya kaya jaman dulu....
Kasurnya dari kapuk...
Bantal gulingnya juga...
Sorei dan sarung bantalnya dari kain putih yang sudah kuno sekali....

Ada lukisan sepasang pengantin, ayah dan ibu Arya...
Ada foto2 Arya dan keluarganya lengkap dengan adek dan kakaknya...
Semuanya tersenyum...
Foto hitam putih....
Di teras rumah yang sederhana....

Ada kendi dan gelas kuno disana...
Rupanya Arya minum dengan air kendi....

Arya kemudian membuka lemari yang isinya semuanya baju2 warna putih yang agak belel, dan tumpukan celana kain yang terlipat rapih...

Kaos2 oblong putih jadul yang agak tipis setumpuk juga...
Semuanya warnanya sama...

Ada baju batik dilemari gantung, cuma model dan corak warnanya juga jadul banget, coklat tua dan muda agak kekuningan....
Itupun cuma tiga setel saja...

Ada jas juga dengan model jadul juga...
Semuanya serba jadul....

Arya kemudian membuka pintu keluar ke teras kamarnya, ada sekotak taman dengan tembok menjulang dan bagian atasnya ditancapi pecahan gelas2 atau kaca...
Tembok putih bersih juga diwarnai dengan gamping, dikapur....

Terasnya plesteran juga rapih bersih...
Tanamannya juga terawat...

Kemudian Arya menyalakan lampu oblik atau cempor dengan bahan bakar minyak tanah...
Selanjutnya dia duduk di terasnya sambil menyalakan rokok jisamsoe nya....

Sambil sesekali menyeruput kopinya....
Arya diam seolah termenung atau sedang berfikir....
Laamaa dia diam...
Kemudian setelah habis rokoknya dia menyalakan lampu tempel di kamarnya semuanya ada 3 termasuk di kamar mandinya yang juga dari bahan plesteran...
Termasuk lubang WC nya...
Ada gentong atau tempayan besar berisi air dan gayung dari batok kelapa...

Setelah itu Arya berwudlu dan sholat maghrib...
Arya baru keluar kamar ketika ada ketukan dipintunya oleh Daniar....


***

Daniar sempat melongok kamar kakak sepupunya itu....
Tak terasa ada linangan air mata di pipinya....
Sudah bertahun kakak nya hidup seperti ini, tanpa pernah menikmati hidup layaknya orang jaman sekarang...

Bukan karena tak mampu, semua kekayaan Arya kakaknya tak bakalan bisa dibayangkan oleh semua orang yang melihat kamar nya dan gaya hidupnya...

Lelehan air mata Daniar membanjir....

Arya melihatnya, segera menutup pintu kamarnya...

"Dah, cengeng kamu ini....
Yuk makan malam....
Katanya mbak Laksmi buat wedhang ronde ya ? "

"Mmmmm iya mas, yuk kita makan mas.... "

Dipeluknya lengan kakaknya, dibenamkannya kepalanya di dada kakaknya dan meledaklah tangisan Daniar.....

"Mmmm sudahlah..... "
Arya kemudian menepuk2 bahu adeknya dan mengelus kepalanya....
Menenangkannya....

Setelah tenang keduanya makan dengan lahap, karena memang masakan Laksmi begitu luar biasa bak masakan chef hotel berbintang...

Kemudian keduanya mengambil wedhang ronde dan membawanya ke teras rumah, ngobrol disana dan tertawa...
Entah kenapa Daniar seolah tiba2 saja bisa tertawa...
Ngakak malah....


***


Pagi2 Arya bangun dan sholat subuh, kemudian dia langsung beraktifitas di sanggar lempungnya...

Bergulat dengan lempung2 nya dan mencoba membuat sample untuk dibakar....
Sebelum pukul 7 semuanya beres....

Secepat itu semuanya beres, karena hanya membuat sample...
Tapi jangan salah....
Semua samplenya itu begitu indah mempesonakan....

Satu set alat minum jaman dulu....
Lengkap dengab kendi yang luar biasa bentuknya...

Ada nampan dan piring2 saji juga...
Semuanya penuh ukiran timbul yang mempesonakan yang memandangnya...

Luar biasa.....
Kemudian Arya meletakkan semua samplenya ke tempat yg digunakannya menyimpan contoh2 keramik yang belum dibakar...


***

Arya membuka tungku bakarnya, menyambungkan pipa asapnya ke oven atau tempat penyimpanan keramik yang belum dibakar...

Untuk kesempurnaan dan ketepatan Arya mencoba oven yang dibuat khusus berdampingan dengan tungku, pemanasan minimal hanya dengan memutar uap panas tungku menuju oven....

Tungku Arya memang tungku yg luar biasa, panasnya bisa sampai 1000° celcius, konsepnya adalah memutar semua panasnya kedalam tungku kembali...

Minimal asap, dan pembakarannya benar2 sempurna, sisa bakarannya hanyalah debu, atau ash, stingkat fly ash namun lebih lembut...
Cocok untuk campuran lempung yang perlu unsur carbon maksimal...

Arya tampak gagah di depan tungkunya yang menyala, dan dirinya seolah tak kepanasan...


***

"Nak Arya lagi ngapain ? Eh...Kok tungkunya ga ada asapnya ?"

"Eh pak RT, mari sini pak, disini ga panas kok, panasnya tungku diputar terus untuk lebih memanaskan suhu di dalam tungku pak, jadi di luar seolah tak panas pak RT...

Ini lagi nyoba saja pak RT...
Nyoba ovennya dan nyoba tungkunya sekalian nyoba bahan yang kemaren saya buat campurannya"

"Lah bahannya keramiknya mana ? Kapan buatnya ? "

"Itu pak RT satu set alat makan dan minum keramik pak RT....
Bangun tidur saya buat nya pak RT....
Iseng2 saja...
He he he, eh pak RT yang punya tanah sudah kemari kah ? "

"Belum nak Arya, masih nanti sejam lagi kayaknya, ini saya tadi habis dari rumah pak Nanang yang anaknya sakit demam tinggi, mau pulang nanti malas kemarinya lagi ya sudah kemari saja biar ga bolak balik....

Kenapa nak Arya kok senyum2 gitu ? "

"Mmmm tuh lihat pak RT saya tadi masukin baja beton ke dalam tungku, srkarang dah lebur jadi cairan.....

Berarti panas nya memang sampai kalau 1600° celcius ini"

"Eeh padahal punya kita2 warga yang pengrajin hanya sampai 800°celcius..."

"Itulah pak RT saya pengennya hasilnya maksimal....
Nanti deh pak RT lihat ya....
Mmm bahannya mau jadi nih...
15 menit lagi kayaknya bisa dimasukkan ke tungku.... "

"Kok cepet ? "

"Khan dioven pak RT, cuma kalau dioven bahan yang jelek mutunya bisa kaya begitu pak RT, tuh pada belah khan.... "

"Apa ga sebaiknya diangin2 saja ya nak Arya"

"Iya sih diangin2 kalau bahannya mutu rendah lebih baik pak RT, cuma utk bahan yang kutu tinggi nanti keringnya ga merata, dalamnya suka belum kering saking padatnya...

Pas dibakar di tungku bisa rusak nanti
Aaahh sudah kering betul nih pak, tadi saya kasih timer tuh dah nyala....

Sebentar ya pak RT, saya pindahin dulu"

Dengan hati2 Arya membuka klep atau katup tungku, tiba2 panasnya turun drastis....
Sehingga akhirnya tanda aman untuk membuka tungku menyala....

"Waaah modern betul ini tungku nak Arya....
Jadi pengen punya nih"

"Iya pak RT ini tungku modern pak, cuma mahal, saya lagi mencoba buat yang seri. Murahnya, tapi belum jadi, nanti saya akan bagikan kepada masyarakat pengrajin kok pak RT biar semuanya bisa membuat gerabah mutu tinggi....

Saya sedang pesan buatin yang agak murahnya tapi ga murahan sih, saya pesen 25 buah, nanti saya serahkan kepada pak lurah untuk dibagikan secara gratis...

Mmm kayaknya nanti bisa digunakan secara berkelompok pak RT jadi ga dimiliki sendiri sendiri...

Lha wong cuma 25 buah pak RT"

Setelah diyakini betul sudah dingin, Arya membuka tutup tungku dan perlahan memindahkan dan mengatur bahan yang hendak dibakar....
Menutupnya lagi dan menutup klepnya....
Menambah bahan bakarnya...

"Aaah selesai sudah pak RT nanti kalau sudah habis bahan bakarnya kita buka ya pak RT biar pak RT tahu jadinya kaya apa....

Sekarang yuk kita ngopi di teras.... "


****

"Ehh pak RT, kirain siapa, Daniar nanti mau jelasin ke mas Arya, bangunan yang mau dibangun .....
Pak RT ikutan ndengerin ya, biar ikut ngerti, capek juga kalau njelasinnya berulang kali soalnya...

Hi hi hi"

Kemudian Daniar membuka mapnya, diambilnya beberapa lembar kertas...

Tergambar disana sketsa gedung galery keramik milik Arya dan Daniar...
Srolah minatur tapi jelas tergambar, ada tempat parkirnya ada taman bermainnya ada saung belajarnya ada tungkunya...

Ada tempat nginapnya... Macem macem lah pokoknya....

Dengan perlahan Daniar menjelaskan konsep. Disain yg diusungnya untuk galery tersebut, kemegahannya tampak nyata tampil, semuanya berpadu indah dengan fungsi2 lainnya di kawasan galery tersebut yang luasnya satu hektar itu....

Semuanya dijelaskan utuh dan mudah dimengerti....

"Siip dek, mantap punya, ok besok mulai dikerjakan ya...
Kamu tinggal disini lama lho artinya dek.... "

"Hi hi hi ok boss, nanti mas Arya yang pamitin ya ke mama dan papa, soalnya kalau aku pamit sendiri, dikira main2 mas... "

Ok deh....
Nih om dan tante mas telpon ya...

"Mmm assalamu'alaikum om, tante denger ya om ?

Ha ha ha, ini om adek nih ganggu terus, Arya sampai mumet ga bisa kerja, dah we dikasih kerjaan sekalian biar ga bikin onar disini...

Ha ha ha...
Arya suruh buatin Arya galery om, tante...

Mmm luas lahannya sih satu hektar, selain galery ada tempat belajar nya dan pavilyun penginapan sih om...

Kayaknya bakalan lama disini om, tante...
Mmm ada kalau 4-6 bulan lah...

Ya pastinya pulang pulang juga tapi kaga lama pulangnya, kalau lama pulangnya, ga jadi2 gallerynya, Arya bangkrut dong om...
Ha ha ha...

Ok om, tante...
Arya tutup dulu ya...
Assalamu'alaikum .... "


****


"Dah ya....
Sudah diijinkan...
Jadi adek harus gawe bener disini...
Ha ha ha ha"

"Iiissshh adek mana pernah gawe ga bener, cuma mereka kaga percaya saja..... "

"Ha ha ha repot kalau sama anak kecil mah, ga mau denger orang tua soalnya...
Ha ha ha"

Arya dan Daniar terus saja berceloteh saling mengolok2, kadang tertawa bersama kadang saling kitik macem2 pokoknya khas saudara yang akrab...

Pak RT kadang ikut diajak mengeroyok, kadang Arya yang ngajak kadang Daniar yang ngajak...
Tak terasa keakraban tercipta dengan mengikutsertakan pak RT....


****


"Eh pak RT nih guyon terus dari tadi, ini ada pisang goreng silahkan dinikmati, monggo mas Arya, mbak Daniar silahkan....

Mmmm mbak Laksmi bikin dawet, sebentar lagi jadi deh, mau ? "

"Wah mau mbak, Aryanya, paket doble ya, Arya pake es.... "

"Siap boss ha ha ha....
Semuanya paket dobel deh....
Eh tamunya belum datang ya, sekalian dibuatin saja atau bagaimana ? "

"Buatin saja mbak.... "

"Ok deh, mmmm nanti sama mbak es nya dipisah saja tempatnya, jadi bisa ambil sesuai kehendak ya.... "

"Siap mbak... Mantaaap"


***

Setelah proses jual beli selesai, uang sudah ditransfer dan semua berkas2 ditandatangani baik oleh saksi atau oleh pak Camat sebagai PPAT...

Tentunya ada petugas kecamatan yang bolak balik ke sana kemari mengurusnya...
Penuh semangat petugas tsb, gimana tidak komisi dari pak RT cukup besar soalnya...
Ha ha ha...

Itulah kita ini semua...
Ada fuluss urusan mulusss...
Ha ha ha


***


"Mmmmm pak RT saya mau lihat hasil pembakarannya keramik saya dulu ya... "

"Eeeh mari nak Arya, saya pengen lihat hasilnya juga.... "

...

"Waah indah betul itu hasilnya....
Kaya sudah dipoles ya, padahal belum, ada urat2 nya lagi kaya diwarnai dengan bagus dan alami...... "

Arya melihat tanpa komentar apa2 hanya diam seribu bahasa....

Daniar, melihat hasil kerja mas Arya nya, meleleh air matanya....
Tak kuat menahan isaknya, Daniar kemudian melangkah pergi ke kamarnya....
Disertai isak tangis yang menyayat hati....

Jelas Pak RT bingung....

"Maaf pak RT saya masuk dulu ya.... "

"Eeh silahkan, saya pulang dulu ya nak Arya, mempersiapkan teman2 tukang yang mau kerja lusa... "

"Silahkan pak RT, maaf ya pak... "

"Eeeh ga papa, monggo nak Arya... "

"Monggo pak..... "

Laksmi jelas merasa heran, dengan sikap mas Arya yang lengleng atau seolah termenung mendekati melamun....
Sambil memegang kendi yang luar biasa...
Seolah bersinar dan hidup kendi tersebut....
Juga nampannya...
Juga gelas2 nya...
Juga piring2 nya....
Seolah semua keramik yang baru keluar dari tungku tadi merupakan sebuah pusaka berharga....

Apalagi dengan sikap Daniar yang tadi masuk kamar dengan isakan penuh kesedihan....


****

Siang itu, makan siang bersama, Laksmi diajak ikut serta, seolah memang seperti itu budayanya...
Laksmi nurut saja....


Laksmi​

Arya seperti biasa, membuat jamuan makan siang sebagai sarana rapat...

"Dek, kamu urus sendiri dulu ya soal Galery dan Rumah singgah nya...
Mas mau konsentrasi untuk membuat karya2 yang hendak dipajang di Galery nantinya.... "

"Mmm ok mas, bisa kok aku handle sendiri"

"Mbak Laksmi, rumahnya milik sendiri kah ? "

"Kami ngontrak mas, saya ga punya rumah"

"Oww maaf, setahun berapa ? "

"Bulanan mas, sebulan 300 ribu"

"Mmmm begini mbak Laksmi, kalau boleh saya usul, mbak disini tinggal sama kami saja, ada 1 kamar kosong mbak pake sama anaknya mbak, si Danang....

Saya sedang konsen buat karya2 saya utk dipajang di galery mbak, Adek Daniar konsen untuk membangun galery dan rumah singgah, mmmm saya butuh bantuan mbak untuk mengelolah urusan rumah tangga seluruhnya, sebab kalau kami kerja biasanya susah disuruh mikir lainnya mbak.....

Macam kepala urusan rumah tangga lah mbak, ngatur makanan, kebersihan surat menyurat, filing dokumen urusan dengan tetangga dan sebagainya, juga mendampingi dek Daniar soal kebutuhan membangunnya...

Mbak boleh, cari yang bisa bantu kalau memang perlu pembantu, mbak atur2 lah semuanya ya....

Saya minta tolong mbak"

"Eh.... Kapan saya harus pindah mas.... Mmmm saya bicara sama anak saya dulu ga papa mas ? "

"Kalau bisa mulai besok lah mbak, soal gaji, mmm saya akan pertimbangkan semuanya kok dengan baik.... "

"Mmmm hi hi hi mbak Laksmi, kalau mas dah bicara begini, anak buahnya pada kocar kacir lho mbak...
Mas Arya kalau marah bisa makan orang soalnya hi hi hi"

"Isssh apaan sih dek, ini lagi serius kok dibawa guyonan sih.....
Tak makan betul kamu nih dek... "

"Nah khan.... Hi hi hi, mas nih kok, bener2 lucu deh... Pokoknya mas terima jadi deh, mbak Laksmi besok dah tinggal disini bantu2 aku urus proyek juga....

Kalem we mas....
Dah mas nya konsen urusan karya2 mas saja...

Mbak sementara kok di rumah ini, nanti saya buatin pavilyun di depan sana mbak, buat mbak sama si Danang....

Macam rumah dinas kepala urusan rumah tangga mas Arya dan galerynya...
Mbak Laksmi nanti harus belajar mengatur macam2, saya nanti ajari dan mbak harus sanggup belajar... "

"Eeeh... Apa pantas itu jabatan buat saya ? "

"Mbak Laksmi bicara sama Daniar ya...
Saya mau istirahat, besok bakalan sibuk soalnya, Daniar mas istirahat dulu ya.... "

"Monggo mas.... "

"Silahkan mas... Urusan lainnya beres pokoknya mas"

"Makasih dek.... "

Arya kemudian bangkit dan kemudian mengelus kepala Daniar serta mencium ubun2 nya, setelah itu masuk ke kamarnya....


****


"Mbak Lastri, mmmm mas Arya suka begini kalau sudah trance, mmm istilahnya ngedan untuk berkarya....
Otaknya isinya cuma soal karya2 nya saja....
Sejak saat ini sampai mas Arya merasa puas dengan hasil karyanya ya dia akan diaaaam ga ngomong2 lagi...
Kaya orang gila lah...

Tugas mbak tuh ngurusi rumah ini beserta kebutuhan2 mas Arya dan urusan saya membangun galery mbak...
Ngurusin mas Arya saja berat mbak...
Soalnya kalau begini suka nangis ga jelas, suka marah ga jelas, suka teriak2 ga jelas...

Namanya juga seniman mbak...
Mbak kalem saja tapinya, ada saya kok disini....
Cuma saya juga minta bantuannya urusin proyek mbangun2 galery sampai nanti ngurusi galerynya mbak...

Nanti saya ajari pelan2 kok mbak...
Asal mbak mau belajar saja...
Daniar yakin kok mbak bisa, mas Arya tuh kalau nunjuk orang suka bener deh, dia paham kemampuan orang segimana soalnya...

Kemaren, cara mbak mengatur uang dan belanjaan sangat sempurna, makanya mas Arya berketetapan hati menunjuk mbak untuk ngatur segala macem nya karena dia ga mau mbak sekedar jadi pembantu saja...

Kalau jadi pembantu yang keren lah mbak, sekalian kepala urusan rumah tangga....
Macem jadi istri lah mbak, semua urusan suami dia yg urus....
Sampai urusan duit2an juga...

Kecuali urusan ranjang lah ...
Hi hi hi...
Itu urusannya beda lagi mbak... "

"Eeh semuanya mbak Daniar....
Sampai urusan sosial kemasyarakatan dwngan pak RT pak RW pak camat segala ? "

"Kalau ada urusan dengan pak Presiden juga mbak yang urus, makanya belajar ya mbak, soalnya mas Arya itu luas banget pergaulannya, sampai dengan badan2 internasional juga, presiden2 luar negeri juga...

Tapi jangan minder dulu, mbak belajar dulu saja ya....
Daniar bantu kok, sementara mbak belajar dari yang kecil2 dulu level kecamatan dan bupati ya mbak.... "

"Eeeh kanapa ga ambil yang pro sekalian ya mas Aryanya....? "

"Hi hi hi, mas Arya jarang salah milih orang mbak, kepala urusan rumah tangga itu harus orang yang bisa mengatur dan menyenangkan hati mbak....
Ada urusan hati disini, ada banyak rahasia juga, jadi harus orang yang terpilih lah yang memegang jabatan ini...

Mmmm, karena mbak adalah kepala urusan rumah tangga, baju2 atau pakaian mbak harus sesuai....

Minggu depan lah kita belanja2 ya mbak....
Biar mbak bisa tampil maksimal sesuai jabatan mbak disini... "

"Eeh mana saya punya uang mbak Daniar.... "

"Hi hi hi, ya ngga beli sendiri lah....
Nanti mbak harus belanja2 malah, harus sering shopping hi hi hi, ya pake uang mas Arya lah....

Sementara utk baju, parfum dan asessories juga untuk make up, saya yang atur, pokoknya mbak tampil ga malu2in saja...

So.....
Saya minta, mulai besok mbak disini tinggalnya, sementara mbak, sampai rumah buat mbak jadi....
Jangan mikir terlalu banyak....
Saya kasihan sama mas Arya, kalau dah mulai kerja buat karya2nya, itu artinya dia dalam kondisi yg tidak normal....
Perlu orang yang sabar mendampingi...

Makanya saya tadi nangis...
Kasihan soalnya...
Dulu ga ada orang yang bisa mendampingi selain saya...
Jadi saya tahu betul menderitanya mas Arya dalam berkarya.... "

"Eh....
Baiklah mbak Daniar, saya akan usahakan besok tinggal disini"

"Siiip mbak, nanti sore, saya jemput ya.... "

"Eh.... Jemput ?"

"Lha barang2 mbak apa dibawa sendiri ? Ya jangan lah, mbak itu sudah jadi kepala urusan rumah tangga, boss disini, mbak tinggal suruh2 kuli untuk angkut2 lah....

Nanti barang2 mbak ya naik pickup lah, diangkut sama kuli....
Siang ini mbak pulang beres2 barang2 mbak, kemudian cari tukang angkut2 barang dan pickup buat angkut kemari...

Sore nanti saya jemput"

"Eh ... Baiklah mbak Daniar"


***


Daniar terbayang kejadian semalam....
Dimana dirinya terbakar birahi lebih2 karena terpicu nafsunya dan rasa rindunya pada Kakaknya Arya....
Juga karena cemburu yang membuta kala ditemuinya wanita yang sungguh cantik jelita dirumah Arya....
Daniar ga peduli bagaimana perasaan kakaknya, baginya yang penting dirinya bisa memuaskan dahaga birahi dan menuntaskan kerinduan....

Tak puas mencium dan memeluk, Daniar segera melucuti baju Arya....
Membelai sekujur tubuhnya...
Mnggigiti putingnya...
Mengocok kontolnya...
Apapun asal birahi Arya tergugah....

Suasana yang jauh dari romantisme, lebih kepada penuntasan rasa rindu dan nafsu yang selama ini ditahannya...
Jebol sudah...
Itulah Daniar semalam, seolah menjadi wanita binal dan haus seks....

.....

Apapun alasannya, menghilangnya kakaknya hingga dua tahun lebih membuatnya frustasi...
Rasa rindu akan belaian dan kasih sayang seolah tak menemukan wujudnya setahun ini...

Sebenarnya Daniar merasa dirinyalah yang membuat mas Aryanya menjauh hingga hidup terpencil di Blora...
Salah satu alasan utama Arya pergi meninggalkan Jakarta adalah karena Daniar tak ingin mereka berjumpa dulu....
Bagaimanapun hubungan kasih antara sepupu pastilah banyak yang menentang, termasuk papa dan mama Daniar...

Dua tahun lebih kepergian Arya, menghilang dari Jakarta akhirnya dibarengi dengan menghilangnya Daniar ke India, Amerika dan terakhir ke Qatar....
Arya entah kemana sebelum di Blora ini, sebab terakhir mereka berpisah Arya menghilang 2 tahun lebih yang lalu....
Sesekali dia pulang, mengurusi Gallerynya tanpa menemuinya karena dirinya tak lagi di Jakarta atau memang tak mau menemuinya...
Lalu benar2 menghilang setahun lalu...

Daniar benar2 berdarah darah hatinya jauh dari orang2 yang dikasihinya...
Mati2an dia bekerja demi melupakan semua hal tentang kakak sepupunya itu....
Tapi tak pernah berhasil...

Jangan tanya pundi2 hartanya....
Bekerja sebagai senior architec di project yang berskala international di berbagai negara bukan sedikit penghasilannya...

Setiap pulang menjenguk orang tuanya, setidaknya 3-4 bulan sekali, Daniar terus menyimpan hartanya dalam bentuk tanah dan gedung hotel serta rumah2...
Sudah sangat banyak assetnya dan itu tak membuatnya surut untuk pergi lagi ke luar negeri mengerjakan proyek2 demi melupakan Arya semata...

Ya pulang kadang hanya dua tiga hari....
Bukan apa, kadang hanya karena saking jengkelnya...
Papa dan mamanya suka menanyakan soal kekasih kadang menyodorkan calon pilihan mereka...
Dan jawaban Daniar cuma satu...
Diam....
Dan masuk kamar, mengemasi barang2nya lalu pergi ke luar negeri untuk waktu yang tidak sebentar...

Selalu begitu....
Terus seperti itu....
Sehingga papa mamanya tidak berani lagi berbicara soal itu lagi...
Apalagi di telpon...
Jawaban Daniar cuma satu...
Mematikan telepon....
Itu saja, sesederhana itu...



****


LHA KOK NGENE CERITANE SIH !!!
IKI KAPAN NGENTHU NE...
HADEW....

Ha ha ha
Wes mbuh kah...


Salam Edan E
Terima kasih suhu atas updatenya

Ditunggu update selanjutnya
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd