Terutama ane haturkan mohon maaf 
buat sesepuh SF sini sama momod yang tercinta .
Ane membuat trit ini bukan maksud memicu atau memprovokasi pihak antara yang terkait. Karena ane ngak bermaksud nge-GoSip (makin di Gosok, makin Sipp.... :gerah: )
Sesuai dengan tema diatas ane membuat sebuah konsep konspirasi tentang gugatan sengketa pilpres tahun 2014 ini yang membuat negara ini, bahkan seluruh jagad raya ini geger dengan tindakan Capres no.1 (disini dilarang menyebut nama). Saya sudah mengikuti persoalan ini lewat TV hingga persidangan perdana yang saia tonton secara 'LIVE' sampai penghujung acara.
Dan yang membuat saya terheran-heran adalah, sikap dan tanggapan dari Ketua MK dan Para Hakim yang hadir di persidangan pada saat itu 'sukar' dimengerti. Dan pada sebelum para pejabat MK tersebut memberikan pendapatnya saia sudah berkomentar lebih awal:
"...Apa maksud dari 'anda' (capres tersebut) dengan kata-kata itu, masa negara ini disamakan dengan Republik Korea Utara yang mayoritas adalah (maaf om momod dengan terpaksa ane tulis) "KOMUNISme" ? Loh, Korea Utara itu kan menganut sistem Militerisasi. Yang rata rata para pria dijadikan prajurit tentara yang latih untuk siap perang dimedan perang. Maka dari itu pada setiap pilpres dipastikan tembus 75% akan menang. Karena selain dijadikan pemimpin negara, dijadikan komandan tertinggi pada setiap peperangan...!!!! . Intinya, apakah anda ingin merubah negara ini terutama di wilayah tertentu akan diterapkan Militerisasi..? Sungguh saia sebagai warga negara yang punya 'KTP' saya sungguh menolak mentah-mentah sistem tersebut. Saya dan generasi saia nanti, tidak akan pernah setuju dijadikan militer. Karena apa, karena hidup dihari tua tidak semanis diwaktu kala menjadi perwira tentara pada saat masi muda dan kuat. Bukti telah banyak, dari setiap Veteran dan mantan Tentara dan matan Perwira TNI. Banyak yang hidupnya kesulitan, pesangon pensiunan tidak mencukupi kebutuhan....."
Itu lah yang terlintas dipikiran saia saat waktu ia mengucapkan diTV pada saat memberikan suara gugatan-nya. Lalu, apa karena ucapan itu saja ? Tentu Tidak. Kenapa ? Ada banyak Hal yang ia umbar tentu tidak bisa beberkan disini dan pasti ada waktunya, dan seakan-akan bahwa 'anda saja' lah yang tau siapa 'Belang'-nya (So, dalam bahasa ini kata yang bisa disisipkan adalah "Pahlawan Kesiangan") bahkan, ada menyeret nama Lembaga Pemilu sebagai 'pelaku'-nya kecurangan yang membuat anda kalah dalam pilpres. Tentu ini bersifat "Fleksible" (bisa terjadi tapi sulit akan melakukannya) dari soal Surat Suara pada disetiap TPS tersebut yang sehingga no.1 'tidak' mendapat suara sama sekali. Toh, terserah orang yang milih mau pilih siapa tentu tidak melaran. 'Itu Nasib, siapa suruh nyalon kalo takut kalah. Oh, anda didukung banyak partai besar NGIMPI.....!!!' asal anda tau, tidak semua kader dari partai koalisi tersebut memilih anda, mungkin memang memihak dan setia pada anda Tapi...., APAKAH MEREKA MEMILIH 'ANDA' DIBILIK SUARA DI 'TPS' ?? HANYA YANG MAHA KUASA YANG TAHU !!!
Intinya, Sistem matematik 'anda' yang tidak tepat. Apakah 1 + 1 = 2 , jika iya apa buktinya. Itu hanya kepada anak bocah yang bisa anda 'Jabarkan' bawah 1 + 1 = 2. Jika, secara sitematika anda gunakan rumus matematika yang benar pasti 'anda' akan percaya bahwa 1 + 1 = 1 . Mari saya demonstrasikan :
(1 + 1) = 1 x 1
_ 2 _:_ 1 _
= 1 , maka hasil akhirnya '1'
(Jika, ada yang tidak paham dengan teori ini. Coba buka buku SMP anda yang lalu, oh kenapa tidak dijelaskan disini ? Karena saya bukan seorang pengajar, saia hanya mantan anak ingusan yang suka kabur2an saat jam pelajaran tertentu dengan guru yang tertentu. Jadi apakah pantas saya memberi pelajaran disini)
Dan, saya sangat geram dan kecewa bercampur marah 'saat Anda mengucapkan sumpah pada 'SEJARAH'' sungguh itu membuat saya kecewa
Sejarah, apakah anda menyaksi-kan secara mata kepala anda tentang kemerdekan Republik ini hingga kedaulatan negara ini diakui seluruh dunia ?
Jika memang anda tau, pasti tidak akan bersumpah seperti yang anda lontarkan. Saya tau anda orang bermartabat tinggi, orang prestasi tinggi, hingga bisa mendapat semua pendidikan Dasar sampai SMA di luar indonesia. Tetapi hanya pada saat anda masuk ke akademi militer saja tau tentang indonesia itu pun 'dari buku' bahkan buku saja bisa merubah sejarah bangsa ini, karena sumbernya berbeda beda. ada yang ditambah tambahkan, ada yang dikurang kurangkan, ada juga yang tidak boleh diketahui siapa pun termasuk SUPER SEMAR a.k.a Surat Perintah Sebelas Maret yang sampai detik ini masih misteri dan dipertanyakan kebenarannya, karena surat itu 'bukanlah yang asli' pada saat itu dan sekarang yang ada di museum
Kesimpulannya adalah jika memang 'anda' tidak ditakdirkan sebagai pemimpin negara ini anggaplah itu mimpi untuk generasi anda, ceritakan bahwa anda adalah calon yang terbaik yang mampu bersaing di saat pilpres saat ini, buatlah cerita itu ke anak cucu mu agar dia bangga punya keturunan calon Presiden yang bermutu seperti diri mu saat sekarang
Sekian dari ane tentang teori ini. Kurang lebihnya maaf yang sangat mendalam jika ada yang tersinggung atau yang tersakiti atas teori saya ini saya hanya manusia biasa yang tak sesempurnya diri mu dan dirinya
buat sesepuh SF sini sama momod yang tercinta . Ane membuat trit ini bukan maksud memicu atau memprovokasi pihak antara yang terkait. Karena ane ngak bermaksud nge-GoSip (makin di Gosok, makin Sipp.... :gerah: )
Sesuai dengan tema diatas ane membuat sebuah konsep konspirasi tentang gugatan sengketa pilpres tahun 2014 ini yang membuat negara ini, bahkan seluruh jagad raya ini geger dengan tindakan Capres no.1 (disini dilarang menyebut nama). Saya sudah mengikuti persoalan ini lewat TV hingga persidangan perdana yang saia tonton secara 'LIVE' sampai penghujung acara.
Dan yang membuat saya terheran-heran adalah, sikap dan tanggapan dari Ketua MK dan Para Hakim yang hadir di persidangan pada saat itu 'sukar' dimengerti. Dan pada sebelum para pejabat MK tersebut memberikan pendapatnya saia sudah berkomentar lebih awal:
"...Apa maksud dari 'anda' (capres tersebut) dengan kata-kata itu, masa negara ini disamakan dengan Republik Korea Utara yang mayoritas adalah (maaf om momod dengan terpaksa ane tulis) "KOMUNISme" ? Loh, Korea Utara itu kan menganut sistem Militerisasi. Yang rata rata para pria dijadikan prajurit tentara yang latih untuk siap perang dimedan perang. Maka dari itu pada setiap pilpres dipastikan tembus 75% akan menang. Karena selain dijadikan pemimpin negara, dijadikan komandan tertinggi pada setiap peperangan...!!!! . Intinya, apakah anda ingin merubah negara ini terutama di wilayah tertentu akan diterapkan Militerisasi..? Sungguh saia sebagai warga negara yang punya 'KTP' saya sungguh menolak mentah-mentah sistem tersebut. Saya dan generasi saia nanti, tidak akan pernah setuju dijadikan militer. Karena apa, karena hidup dihari tua tidak semanis diwaktu kala menjadi perwira tentara pada saat masi muda dan kuat. Bukti telah banyak, dari setiap Veteran dan mantan Tentara dan matan Perwira TNI. Banyak yang hidupnya kesulitan, pesangon pensiunan tidak mencukupi kebutuhan....."
Itu lah yang terlintas dipikiran saia saat waktu ia mengucapkan diTV pada saat memberikan suara gugatan-nya. Lalu, apa karena ucapan itu saja ? Tentu Tidak. Kenapa ? Ada banyak Hal yang ia umbar tentu tidak bisa beberkan disini dan pasti ada waktunya, dan seakan-akan bahwa 'anda saja' lah yang tau siapa 'Belang'-nya (So, dalam bahasa ini kata yang bisa disisipkan adalah "Pahlawan Kesiangan") bahkan, ada menyeret nama Lembaga Pemilu sebagai 'pelaku'-nya kecurangan yang membuat anda kalah dalam pilpres. Tentu ini bersifat "Fleksible" (bisa terjadi tapi sulit akan melakukannya) dari soal Surat Suara pada disetiap TPS tersebut yang sehingga no.1 'tidak' mendapat suara sama sekali. Toh, terserah orang yang milih mau pilih siapa tentu tidak melaran. 'Itu Nasib, siapa suruh nyalon kalo takut kalah. Oh, anda didukung banyak partai besar NGIMPI.....!!!' asal anda tau, tidak semua kader dari partai koalisi tersebut memilih anda, mungkin memang memihak dan setia pada anda Tapi...., APAKAH MEREKA MEMILIH 'ANDA' DIBILIK SUARA DI 'TPS' ?? HANYA YANG MAHA KUASA YANG TAHU !!!
Intinya, Sistem matematik 'anda' yang tidak tepat. Apakah 1 + 1 = 2 , jika iya apa buktinya. Itu hanya kepada anak bocah yang bisa anda 'Jabarkan' bawah 1 + 1 = 2. Jika, secara sitematika anda gunakan rumus matematika yang benar pasti 'anda' akan percaya bahwa 1 + 1 = 1 . Mari saya demonstrasikan :
(1 + 1) = 1 x 1
_ 2 _:_ 1 _
= 1 , maka hasil akhirnya '1'
(Jika, ada yang tidak paham dengan teori ini. Coba buka buku SMP anda yang lalu, oh kenapa tidak dijelaskan disini ? Karena saya bukan seorang pengajar, saia hanya mantan anak ingusan yang suka kabur2an saat jam pelajaran tertentu dengan guru yang tertentu. Jadi apakah pantas saya memberi pelajaran disini)
Dan, saya sangat geram dan kecewa bercampur marah 'saat Anda mengucapkan sumpah pada 'SEJARAH'' sungguh itu membuat saya kecewa
Sejarah, apakah anda menyaksi-kan secara mata kepala anda tentang kemerdekan Republik ini hingga kedaulatan negara ini diakui seluruh dunia ?
Jika memang anda tau, pasti tidak akan bersumpah seperti yang anda lontarkan. Saya tau anda orang bermartabat tinggi, orang prestasi tinggi, hingga bisa mendapat semua pendidikan Dasar sampai SMA di luar indonesia. Tetapi hanya pada saat anda masuk ke akademi militer saja tau tentang indonesia itu pun 'dari buku' bahkan buku saja bisa merubah sejarah bangsa ini, karena sumbernya berbeda beda. ada yang ditambah tambahkan, ada yang dikurang kurangkan, ada juga yang tidak boleh diketahui siapa pun termasuk SUPER SEMAR a.k.a Surat Perintah Sebelas Maret yang sampai detik ini masih misteri dan dipertanyakan kebenarannya, karena surat itu 'bukanlah yang asli' pada saat itu dan sekarang yang ada di museum
Kesimpulannya adalah jika memang 'anda' tidak ditakdirkan sebagai pemimpin negara ini anggaplah itu mimpi untuk generasi anda, ceritakan bahwa anda adalah calon yang terbaik yang mampu bersaing di saat pilpres saat ini, buatlah cerita itu ke anak cucu mu agar dia bangga punya keturunan calon Presiden yang bermutu seperti diri mu saat sekarang
Sekian dari ane tentang teori ini. Kurang lebihnya maaf yang sangat mendalam
jika ada yang tersinggung atau yang tersakiti atas teori saya ini saya hanya manusia biasa yang tak sesempurnya diri mu dan dirinya 
