Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ternyata cuckold senikmat ini (REAL STORY)

Bimabet
Maaf suhu, saya iseng banget nulis ulang cerita ini dengan gaya tulisan sendiri.

Perkenalkan namaku adalah Rian, saat ini usiaku 27 tahun, Aku adalah seorang suami dari Arini, perempuan yang berusia satu tahun lebih tua dariku. Kami telah menjalin hubungan selama sekitar 13 tahun, terhitung mulai dari saat kami saling mengenal hingga akhirnya menikah.

Aku sendiri berasal dari Bandung, sementara istriku berasal dari Kediri. Namun karena sejak kecil istriku tinggal di Bandung, dia sedikit mempunyai logat campuran.

Istriku sendiri adalah wanita cantik dengan wajah khas sunda. Dia memiliki tubuh yang berisi dengan ukuran payudara 40B, tingginya 169cm, dan berat badannya sekitar 82kg. Sekilas istriku memang terlihat chubby atau biasa dibilang gemoy. Namun karena tinggi badannya yang cukup, dia tidak terlalu terlihat bantet.

Sebenarnya, aku mengenal istriku ini melalui teman sekelasku bernama Asep di SMK, dimana saat itu dia justru sedang menjalin hubungan dengan istriku. Asep sendiri, punya perawakan kurus, memiliki kulit agak gelap serta wajah yang banyak jerawat. Badannya bahkan lebih pendek dari Arini istriku.

Saat pertama kami berkenalan, aku dan istriku ternyata langsung menemukan banyak kecocokan yang terjalin diantara kami. Meskipun pada saat itu dia masih sedang berpacaran dengan Asep, tapi kami rutin saling berkirim pesan setiap hari melalui sms karena dulu belum ditemukannya smartphone.

Perkenalan kamipun semakin terasa unik, karena aku justru dikenalkan sendiri oleh Asep kepada istriku yang merupakan pacarnya kala itu ketika Asep meminta bantuanku untuk membantu istriku dengan tugasnya.

Dari interaksi rutin itulah, akhirnya istriku mulai membuka diri tentang masalahnya dengan Asep kepadaku. Dia sering curhat dan akupun dengan senang hati mendengarkannya.

Hingga tanpa sadar, keakraban kami mulai terasa seperti pasangan yang sedang menjalin hubungan meskipun istriku juga masih tetap terus berpacaran dengan Asep.

Ketika mendekati kelulusan kami dari SMK, istriku akhirnya memutuskan hubungan dengan Asep. Ia membicarakan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah, sementara aku ingin fokus untuk bekerja terlebih dahulu.

Akhirnya, karena kesibukan dan jalur hidup yang berbeda, kami menjadi sedikit asing dan jarang berkomunikasi.

Setelah dua tahun berpisah, terbesit kemudian keinganku untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah juga. Aku sengaja memilih kampus yang sama dengan istriku, agar kemudian kami bisa kembali menjadi dekat dan sering berkomunikasi lagi.

Saat dalam proses aku masuk dalam perkuliahan, Istrikupun mulai menceritakan bahwa ia sudah memiliki pacar baru di kampus bernama Andi. Yang merupakan teman sekelas istriku walaupun dia sudah berumur 29 tahun pada saat itu. Andi sendiri memiliki postur tubuh tinggi dan berkulit sawo matang, terlihat sangat maskulin dengan style jabrik ala preman, dan dia adalah seorang perokok berat.

Singkat cerita, aku kemudian memutuskan untuk masuk kuliah di kelas karyawan agar jadwal kuliah bisa disesuaikan dengan istriku, meskipun aku tidak bekerja di tempat lain lagi. Rasanya seperti mengulang kisah kami saat sekolah dulu, di mana istriku membagi cerita tentang pacarnya dan berkali-kali curhat kepadaku ketika ada masalah.

Hubungan istriku saat itu dengan Andi juga sebenarnya tidaklah stabil, karena mereka selalu putus-nyambung hampir beberapa kali. Dan disela-sela rumitnya hubungan tersebut, istriku juga mempunyai pacar baru yang namanya tak perlu aku sebutkan.

Mungkin sifat istriku sendirilah yang menjadi alasan kenapa dia kadang suka bergonta-ganti pacar. Dia adalah wanita yang bersifat tomboy, serta tipikal alpha women yang sering mengambil kendali penuh dalam berhubungan.

Sejak kecil dia sudah terbiasa bergaul dengan laki-laki, jadi sifatnya agak kasar, maksudnya tidak selembut perempuan biasanya. Mungkin karena sering bergaul dengan laki-laki juga, istriku sudah terbiasa dengan hal-hal yang berbau seks atau maupun obrolan-obrolan vulgar.

Aku bahkan sering teringat bahwa kisah nakal antara aku dan istriku sebenarnya sudah dimulai sejak zaman kami SMK. Bisa dibilang pula aku cukup beruntung sempat bisa merasakan kocokan tangan istriku yang lembut itu. Interaksi kami juga sudah sampai batas maksimal dimana aku sering dikocokin, menyedot susunya, atau saling ciuman kecil-kecilan.

Semua itu terjadi juga ketika dia masih berpacaran dengan Asep.

Pada akhirnya, setelah berulang kali berbagi cerita dari masa kami sekolah hingga kami bertemu kembali di jenjang perkuliahan, datanglah momen romantis yang sangat penting di mana aku dan istriku akhirnya melakukan hubungan intim untuk pertama kalinya.

Kami mulai terlihat seperti pasangan suami istri dengan terus-terusan melakukan hubungan seks dengan kondisi istriku yang saat itu terkadang masih mempunyai pacar.

Dari sinilah kemudian bangkit sebuah fantasi cuckold dalam diriku, karena aku sering sekali menjalani peran sebagai selingkuhan, aku tiba-tiba membayangkan bagaimana kalau seandainya justru aku yang diselingkuhi.

Suatu hari, aku memberanikan diriku untuk berbicara masalah ini dengan Arini. Saat itu, istriku sedang didekati oleh salah satu teman sekelasnya bernama Maizar. Orangnya tinggi gemuk dengan kulit yang lumayan putih. Maizar sendiri sebenarnya sudah beberapa kali ditolak oleh istriku.

"Yank, si Maizar masih sering ngajak main kamu?" tanyaku penasaran.

"Masih yank, tapi aku males kalau sama dia curhat soal pacarnya mulu, ngebandingin kalau seandainya aja aku yang jadi pacarnya blablabla, cape dengernya cape!"

Aku tertawa, "Haha.. Itu dia lagi ngasih kode kayaknya." balasku, "Lagian siapa suruh nge-backstreet sama si Andi. Dikira single kan kamu!"

"Lah si Andinya juga aneh! Dia yang ngajak backstreet tapi giliran aku dideketin cowo lain dia cemburu!"

Aku terbahak-bahak. "Biasalah ego cowo!" ucapku.

"Ayang kan juga cowo! Emang ayang ga cemburu apa aku sering diajak main sama cowo lain?" Arini bertanya padaku.

"Engga tuh! Aku mah beda!" tegasku.

"Beda apanya?"

Aku terkekeh, "Kalau cowo lain mungkin suka cemburu, kalau aku mah suka ange liatnya."

"Dih! Aneh! Kok malah sange?!"

"Gatau! Dari dulu kan aku selalu jadi selingkuhanmu!" jawabku santai. "Sekali-sekali mau nyobain diselingkuhin sama kamu!" sambungku tersenyum nakal.

"Astaga gelo! Emang kamu mau aku selingkuh sama yang lain?"

"Lah itu kamu pacaran sama si Andi kan selingkuh namanya!" Aku tertawa, "Salah deng! Aku yang jadi selingkuhanmuu."

"Ga lucu!" balasnya.

"Lagian bukan selingkuh dong namanya kalau dikasih ijin." ucapku memberi alasan.

Dari obrolan singkat kita tersebut, Arini ternyata sedikit bete dan agak kesal kepadaku. Mungkin dia menganggap kalau aku sebenarnya tidak terlalu peduli dengan hubungan kita pada saat itu. Hingga dia bahkan sampai marah dan memilih untuk tidak berdiam diri.

Namun dengan sedikit kesabaran yang aku tempuh, aku kemudian mulai menjelaskan kepadanya serta menyuntikkan fantasi-fantasi liar yang ada dikepalaku dengan pelan-pelan.

Mengingat sifat Arini sebagai wanita yang suka mengambil alih kendali dalam hubungan, diapun akhirnya cukup tertarik dengan konsep cuckold yang aku bahas hingga dia mulai terbiasa membuka diri.
 
Maaf suhu, saya iseng banget nulis ulang cerita ini dengan gaya tulisan sendiri.

Perkenalkan namaku adalah Rian, saat ini usiaku 27 tahun, Aku adalah seorang suami dari Arini, perempuan yang berusia satu tahun lebih tua dariku. Kami telah menjalin hubungan selama sekitar 13 tahun, terhitung mulai dari saat kami saling mengenal hingga akhirnya menikah.

Aku sendiri berasal dari Bandung, sementara istriku berasal dari Kediri. Namun karena sejak kecil istriku tinggal di Bandung, dia sedikit mempunyai logat campuran.

Istriku sendiri adalah wanita cantik dengan wajah khas sunda. Dia memiliki tubuh yang berisi dengan ukuran payudara 40B, tingginya 169cm, dan berat badannya sekitar 82kg. Sekilas istriku memang terlihat chubby atau biasa dibilang gemoy. Namun karena tinggi badannya yang cukup, dia tidak terlalu terlihat bantet.

Sebenarnya, aku mengenal istriku ini melalui teman sekelasku bernama Asep di SMK, dimana saat itu dia justru sedang menjalin hubungan dengan istriku. Asep sendiri, punya perawakan kurus, memiliki kulit agak gelap serta wajah yang banyak jerawat. Badannya bahkan lebih pendek dari Arini istriku.

Saat pertama kami berkenalan, aku dan istriku ternyata langsung menemukan banyak kecocokan yang terjalin diantara kami. Meskipun pada saat itu dia masih sedang berpacaran dengan Asep, tapi kami rutin saling berkirim pesan setiap hari melalui sms karena dulu belum ditemukannya smartphone.

Perkenalan kamipun semakin terasa unik, karena aku justru dikenalkan sendiri oleh Asep kepada istriku yang merupakan pacarnya kala itu ketika Asep meminta bantuanku untuk membantu istriku dengan tugasnya.

Dari interaksi rutin itulah, akhirnya istriku mulai membuka diri tentang masalahnya dengan Asep kepadaku. Dia sering curhat dan akupun dengan senang hati mendengarkannya.

Hingga tanpa sadar, keakraban kami mulai terasa seperti pasangan yang sedang menjalin hubungan meskipun istriku juga masih tetap terus berpacaran dengan Asep.

Ketika mendekati kelulusan kami dari SMK, istriku akhirnya memutuskan hubungan dengan Asep. Ia membicarakan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah, sementara aku ingin fokus untuk bekerja terlebih dahulu.

Akhirnya, karena kesibukan dan jalur hidup yang berbeda, kami menjadi sedikit asing dan jarang berkomunikasi.

Setelah dua tahun berpisah, terbesit kemudian keinganku untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah juga. Aku sengaja memilih kampus yang sama dengan istriku, agar kemudian kami bisa kembali menjadi dekat dan sering berkomunikasi lagi.

Saat dalam proses aku masuk dalam perkuliahan, Istrikupun mulai menceritakan bahwa ia sudah memiliki pacar baru di kampus bernama Andi. Yang merupakan teman sekelas istriku walaupun dia sudah berumur 29 tahun pada saat itu. Andi sendiri memiliki postur tubuh tinggi dan berkulit sawo matang, terlihat sangat maskulin dengan style jabrik ala preman, dan dia adalah seorang perokok berat.

Singkat cerita, aku kemudian memutuskan untuk masuk kuliah di kelas karyawan agar jadwal kuliah bisa disesuaikan dengan istriku, meskipun aku tidak bekerja di tempat lain lagi. Rasanya seperti mengulang kisah kami saat sekolah dulu, di mana istriku membagi cerita tentang pacarnya dan berkali-kali curhat kepadaku ketika ada masalah.

Hubungan istriku saat itu dengan Andi juga sebenarnya tidaklah stabil, karena mereka selalu putus-nyambung hampir beberapa kali. Dan disela-sela rumitnya hubungan tersebut, istriku juga mempunyai pacar baru yang namanya tak perlu aku sebutkan.

Mungkin sifat istriku sendirilah yang menjadi alasan kenapa dia kadang suka bergonta-ganti pacar. Dia adalah wanita yang bersifat tomboy, serta tipikal alpha women yang sering mengambil kendali penuh dalam berhubungan.

Sejak kecil dia sudah terbiasa bergaul dengan laki-laki, jadi sifatnya agak kasar, maksudnya tidak selembut perempuan biasanya. Mungkin karena sering bergaul dengan laki-laki juga, istriku sudah terbiasa dengan hal-hal yang berbau seks atau maupun obrolan-obrolan vulgar.

Aku bahkan sering teringat bahwa kisah nakal antara aku dan istriku sebenarnya sudah dimulai sejak zaman kami SMK. Bisa dibilang pula aku cukup beruntung sempat bisa merasakan kocokan tangan istriku yang lembut itu. Interaksi kami juga sudah sampai batas maksimal dimana aku sering dikocokin, menyedot susunya, atau saling ciuman kecil-kecilan.

Semua itu terjadi juga ketika dia masih berpacaran dengan Asep.

Pada akhirnya, setelah berulang kali berbagi cerita dari masa kami sekolah hingga kami bertemu kembali di jenjang perkuliahan, datanglah momen romantis yang sangat penting di mana aku dan istriku akhirnya melakukan hubungan intim untuk pertama kalinya.

Kami mulai terlihat seperti pasangan suami istri dengan terus-terusan melakukan hubungan seks dengan kondisi istriku yang saat itu terkadang masih mempunyai pacar.

Dari sinilah kemudian bangkit sebuah fantasi cuckold dalam diriku, karena aku sering sekali menjalani peran sebagai selingkuhan, aku tiba-tiba membayangkan bagaimana kalau seandainya justru aku yang diselingkuhi.

Suatu hari, aku memberanikan diriku untuk berbicara masalah ini dengan Arini. Saat itu, istriku sedang didekati oleh salah satu teman sekelasnya bernama Maizar. Orangnya tinggi gemuk dengan kulit yang lumayan putih. Maizar sendiri sebenarnya sudah beberapa kali ditolak oleh istriku.

"Yank, si Maizar masih sering ngajak main kamu?" tanyaku penasaran.

"Masih yank, tapi aku males kalau sama dia curhat soal pacarnya mulu, ngebandingin kalau seandainya aja aku yang jadi pacarnya blablabla, cape dengernya cape!"

Aku tertawa, "Haha.. Itu dia lagi ngasih kode kayaknya." balasku, "Lagian siapa suruh nge-backstreet sama si Andi. Dikira single kan kamu!"

"Lah si Andinya juga aneh! Dia yang ngajak backstreet tapi giliran aku dideketin cowo lain dia cemburu!"

Aku terbahak-bahak. "Biasalah ego cowo!" ucapku.

"Ayang kan juga cowo! Emang ayang ga cemburu apa aku sering diajak main sama cowo lain?" Arini bertanya padaku.

"Engga tuh! Aku mah beda!" tegasku.

"Beda apanya?"

Aku terkekeh, "Kalau cowo lain mungkin suka cemburu, kalau aku mah suka ange liatnya."

"Dih! Aneh! Kok malah sange?!"

"Gatau! Dari dulu kan aku selalu jadi selingkuhanmu!" jawabku santai. "Sekali-sekali mau nyobain diselingkuhin sama kamu!" sambungku tersenyum nakal.

"Astaga gelo! Emang kamu mau aku selingkuh sama yang lain?"

"Lah itu kamu pacaran sama si Andi kan selingkuh namanya!" Aku tertawa, "Salah deng! Aku yang jadi selingkuhanmuu."

"Ga lucu!" balasnya.

"Lagian bukan selingkuh dong namanya kalau dikasih ijin." ucapku memberi alasan.

Dari obrolan singkat kita tersebut, Arini ternyata sedikit bete dan agak kesal kepadaku. Mungkin dia menganggap kalau aku sebenarnya tidak terlalu peduli dengan hubungan kita pada saat itu. Hingga dia bahkan sampai marah dan memilih untuk tidak berdiam diri.

Namun dengan sedikit kesabaran yang aku tempuh, aku kemudian mulai menjelaskan kepadanya serta menyuntikkan fantasi-fantasi liar yang ada dikepalaku dengan pelan-pelan.

Mengingat sifat Arini sebagai wanita yang suka mengambil alih kendali dalam hubungan, diapun akhirnya cukup tertarik dengan konsep cuckold yang aku bahas hingga dia mulai terbiasa membuka diri.
Bikin cerita sendiri aja sih, ganggu cerita org aja
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd