Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ternyata Ini (Bukan) Cuma Mimpi

Ini updateya. Nubi memutuskan mempercepat update karena sepertinya beberapa hari ke depan. akan sibuk dan tidak ada kesempatan untuk membuat Rani meraih pamor di forum ini hehe. untuk agan-agan yang udah comment nubi ucapkan terima kasih sekali lagi. ingat, cerita ini real, jika terkesan lebay dan norak mohon maafkan. gaya menulis nubi akan terus seperti ini, karena sudah nyaman dengan gaya penulisan yang kaya gini. sorry and enjoyyy

Part II- Kebiasaan

Saya kembali ke kamar membawa laptop untuk mulai mengerjakan proyek. Duduk di meja sebelah kasur. Seperti biasa juga, sembari mengerjakan proyek saya dan Rani mengobrol.

“Hari ini di kampus ketemu dengan mahasiswi sombong, kayanya dia bukan asli sini. Gayanya itu loh, bikin aku kesel” seperti biasa, wanita selalu tidak suka dengan wanita lain. kujuluki Rani sebagai “topman of the gossip girl”

“kenapa lagi beb? Siapa dia? Mengganggu kamu di kampus?” jawabku singkat.

“Ya engga sih, tapi gayanya itu, sombong, bicaranya angkuh bgt, genit lagi ke cowok-cowok di kampus. Pakaiannya aja ga pantas dipakai ke kampus.”

“Maksudnya ga pantas gimana tuh?” saya tertarik hanya ke bagian penampilan si cewe sombong itu

“Masa ke kampus cma pakai tanktop terus pakai jaket ga dikancing pula. Apaan sih itu? Mau pamer tete? Jeansnya ketat. Huh malah kaya cewe kampung baru dateng ke kota. NORAK!” Rani kesal.

“Heh heh sabar dong, jangan teriak teriak. Mungkin itu gaya yang dia suka. Toh ga mengganggu kamu kan?

“Lagian tetenya aja bagusan punya ku kok, laki-laki juga liatinnya aku terus tuh” Rani tidak mau kalah. Apa ini? Kampus jadi ajang pamer body goals. Pikirku

“Ohh… kamu ini seneng diliatin gitu? Sengaja ya pamer-pamer ke laki -laki di kampus?” aku pancing dia apakah akan berani bicara lebih jauh.

“Ya bukan, aku bukan perek ya! Aku sih terserah aja dia mau ngapain di kampus. Awas aja kalo dia bikin masalah sama aku, kubawa pasukanku nanti” Rani makin terlihat kesal

“Iya iya, cantikan kamu kok beb” hiburku, yaa sekedar formalitas

“Beb, liat sini. Gede kan? Lebih menggoda aku kan?” entah kapan Rani melakukannya, tapi piyamanya yang dia pakai sudah terlepas seluruh kancingnya.

“Heh! Kamu ngapain? Iya iya lebih bagusan punya mu” pancingan ku tertangkap. Rani sudah membuka bajunya

“Aku mau ngaca deh” Rani menuju cermin dekat pintu kamarku, persis membelakngi aku di meja kerja.

“Tete gede, padet lagi. Pantat ku juga kenceng. Aku ni harus perawatan apa lagi ya?”

Jujur saya terkejut mendengarnya. Penasaran, saya balikan badan dan melihat Rani sudah telanjang. Membuka semua piyama nya.

“Beb! Kamu ngapain telanjang?” Tidak percaya saya dengan tingkahnya, sangat diluar batas. Tapi saya menikmati. Penis mulai menjulang tak kuat melihat tubuh Rani.

“Yaelah beb, kaya kamu gapernah liat aja”

“iya tapi kan ga sekarang juga, aku ga fokus ini. Aku lanjut ya ngerjain proyek” saya kembali berkutat dengan laptop

“Halah beb, proyek ga ada uangnya juga.” ledek Rani

“iya tapi kan sembari aku belajar, buat nanti kerja” tiba tiba Rani datang menghampiri ku

“Beb, isep dong aku daritadi udah mainin pentil aku, bantuin nih” Rani menyodorkan payudaranya.

“Beb aku lagi ngerjain proyeeee… ” Rani langsung menutup mulutku dengan payudaranya.

“Enak beb, aku udah gatel dari tadi. Ahhhh…. Beb gigit dong. Ahh uhhhh remes pantat aku sayang ahhh bebbb lagi lagi beb”

Instruksi dijalankan. Saya sigap meremas pantat Rani. Asset Rani yang paling aku suka.

“hfftt hftt beb, bentar aku gabisa napas” aku kehabisan nafas karena disumpal oleh payudaranya.

Rani melepaskan payudaranya, dan langsung membalas dengan melumat bibir ku. Kubalas ciuman Rani. Bermain lidah dan menghisap bibir adalah keahlianku. Rani menikmatinya. Ku remas semakin kuat pantat Rani. Sepertinya sudah merah karena jiplakan tanganku.

“Huaahh beb. Aku ga tahan lagi beb, ayokk ke kasur” Rani melepaskan bibirnya dan menarik tanganku

Saya langsung menindih Rani, kumaikan klitoris Rani, dan memeknya yang sudah banjir.

“Beb, aku jilat ya” Aku langsung turun ke bawah, berhadapan dengan memek Rani

“Isep yang kuat sayang, jilatt memek aku… ahhh beb. Lagi shhhhh ahhh” tangan Rani meraih tangan saya dan menaruhnnya di payudaranya. Pekerjaan multitasking yang ku suka. Menjilat memek Rani dan memilin pentilnya.

Tiba -tiba hp saya berdering.

“Beb bentar ada yang telpon” saya berhenti menjilati memeknya

“Ah siapa sih! Ganggu aja!!” Rani marah tidak melepaskan tanganku.

“bentarr… ini takut penting” aku berlari ke meja kerja dan mengangkat telepon

“Halo, selamat malam Pak Haryo” suaru ku parau seperti orang sakit. Pak Haryo adalah salah satu dosen seniordi kampus saya. Yang memberikan proyek ini.

“Halo Rio… kamu kenapa? Suaramu berat begitu, capek kamu ngerjain proyek? Hahaha” balas pak Haryo.

“Oh engga pak, saya sehat. Ada apa ya pak?

“Saya hanya mau ngecek saja, sudah sampai mana pekerjaannya? Bisa kamu klaim sudah 50%?”

“Waduh.. belum berani saya bilang segitu pak. 30% lah pak, mala mini saya sudah siap senjata buat begadang pak. Kerja rodi deh gapapa pak biar cepat selesai hehe”

Tiba-tiba Rani datang dan langsung membuka celana ku, demi apapun. Ketika penis dikulum oleh seorang wanita. Adalah kenikmatan terindah.

“shh beb kamu ngapain?” saya berbisik pada Rani

“Halo Rio!” suara pak Haryo di hp

“Eh iya pak? Gimana? Sshh shhh…” tangan ku memegang kepala Rani agar tidak berhenti mengulum penisku.

“Kamu ini kenapa? Aneh daritadi, yasudah saya cuma mau tanya itu aja. Tapi, piihak mitra minta prototipenya dikirim nanti maksimal jam 11 malam. Kamu bisa kan? Biar bayaran DP nya masuk, biar kamu juga cepat dibayar”

Rani mengulum penis saya sangat kuat, disedot dan dijilat biji penis nya. Rani tau kelemahanku

“ssshh beb enak beb, terus sayang” Gerakan Rani dipercepat. Saya tidak bisa menahan lagi. Peju sudah seperti ingin mendobrak keluar dan bersarang di mulut Rani

“Oh oke oke pak, jam 11 siiapp shhhh ahh oke pak”

Kumatikan langsung panggilan dari pak Haryo, dan sekejap langsung memuntahkan seluruh lahar putih lengket ini ke mulut Rani

“Beb gila kamu ya hhftt.. itu pak Haryo” saya terengah engah setelah memuntahkan semua peju ke mulut Rani

“Abisnya aku males ditinggal! Kentang tau! Yaudah aku mainin aja kontol kamu. Curang kamu udah keluar duluan” Rani membersihkan mulutnya

“Ya maaf beb, penting tadi loh.” Aku duduk kembali di kursi meja kerjaku.

“Loh kok kamu malah duduk lagi sih? Ini memek aku udah kering lagi nungguin kamu!” Rani marah

“Maaf beb, malem ini gabisa. Deadline jam 11 nih. Tuh liat udah jam berapa? Nanti bisa bisa ga kekejar”

Saya meraih tangan Rani, tapi Rani menolak dan pergi ke kasur, menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tidak mempedulikan saya lagi.



Bersambung….
 
manteb puhya pacar gt hu...tp ngeri2 sedap juga hu..klo sk ga tahan sangean..bs2 lompat pager..hehehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd