Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT TERNYATA PACARKU...

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
EPISODE 11

*Baca lagi chapter 9 biar gk bingung.
Episode 10 fokus di POV Vani


POV RIAN

*Cekkllekkkkk...

"Sayanggg....."

Aku menoleh kearah sumber suara perempuan. Namun bukan perempuan yang sedang ku rangkul dari belakang.

Kami terdiam sejenak di posisi ini.
Ternyata itu adalah pacarku Vani.
Ekspresinya tiba-tiba berubah melihatku merangkul perempuan yang tak lain adalah Maya.
Aku reflek memegangnya karena dia hampir terjatuh setelah tadi menabrak pintu kamarnya sendiri.

*Cekkllekkkkk

"ya ampun mas maaf i-itu tadi pacar mas kan. Aduh gimana ni mas dia pasti salah paham" ucap Maya setelah aku melepas rangkulanku.

Maya tampak panik karena pacarku melihat kami bersentuhan. Lebih memeluk sih sebenarnya.
Ekspresi pacarku nampak jelas tak menyukai pandangan barusan dan langsung menutup pintu kamarku tanpa mengeluarkan kata-kata apapun.

"udah tenang aja May, nanti biar aku jelasin baik-baik ke dia. Toh kita kan memang tak memiliki hubungan apapun" ucapku meyakinkannya

Mendengar ucapanku, wajah panik Maya nampak berubah menjadi kecewa.
"May... Mayaaa..."

"eh.. I-ya mas"

"kamu gk papa May?"

"iya gk papa kok mas" ucap Maya mencoba tersenyum kepadaku

"ya udah kamu masuk gih"

"iya mas"
Maya pun langsung membuka pintu dan masuk ke dalam kamarnya tanpa menoleh sedikitpun kearahku.

"lah tumben kok gk salam, apa marah yak?" gumamku.

Aku pun segera masuk ke kamaraku sendiri.
Didalam kulihat Vani sudah duduk di meja makan sambil menatap tajam kearahku.
Dengan santai aku berjalan dan ikut duduk di meja makan.
Dapat kulihat makanan yang sepertinya Vani yang memang memasak.

"ngapain tadi kamu meluk-meluk cewek lain?" tanya pacarku.
Aku masih dengan ekspresi santai mengambil botol minum di depanku kemudian mulai meneguknya.
"kalau di tanya itu di jawabb....." ucap Vani lagi.

"kamu mau aku jawab apa yank?" tanyaku senormal mungkin.

"orang nanya malah balik tanya. Aku tanya ngapain tadi kamu meluk tu cewek.. ?"

Sebenarnya aku malas menjawabnya karena jujur saat ini suasana hatiku sedang kacau dan itu semua karena wanita di depanku ini.

"hmmm gini loh yankk tadi tu aku..." ucapanku terhenti setelah melihat wajah pacarku.
Terlihat dengan jelas ia manahan tangisannya.

*Deggggg.....

Hatiku tiba-tiba terenyuh. Aku paling tak tega melihat seorang wanita menangis. Yang awalnya aku marah kini berubah karena melihat wajah pacarku yang menahan air mata.
" ahhhh aku masih mencintai wanita ini.." batinku

"kenapa gk di lanjutin haaa.. Udah ketauan kan sekarang haa, mau jelasin apa la...." belum sempat pacarku menyelesaikan ucapannya, aku sudah bangkit dari tempat duduk kemudian mendekatinya dan memeluk tubuh pacarku ini.

Disaat seperti ini, wanita hanya perlu pelukan. Jangan jelaskan apapun padanya saat dia dalam keadaan seperti ini, karena jika kita mencoba menjelaskan semua dia takkan percaya, cukup dengarkan sampai dia tenang.

"udahhh nangisnya..?" mendengar itu pacarku tambah mempererat pelukannya

Setelah beberapa lama, akhirnya dia melepas pelukannya sendiri. Aku kemudian jongkok dan memegang dagu pacarku. Ku kecup ringan bibir tipisnya.

"muachhhh aku sama dia gk ada hubungan apa-apa sayang, itu tetangga aku. Tadi itu dia mau jatuh, jadi aku tolongin" ucapku memberi penjelasan.

"alahhh boong hikss.. Mana ada maling mau ngaku hiksss"

"hmm udah mulai tenang.." gumamku

"loh aku gk boong sayang, coba deh liat tadi posisinya gimana. Kalau pelukan kan pasti depan dengan depan"

Nampak pacarku berfikir sejenak.
"hmmm iya juga ya, tapi bener kan kamu gk ada apa-apa sama cwek itu?" tanya nya lagi

"iya gk ada apa-apa sayangku muachhhh "
Kembali ku kecup ringan bibir tipisnya.

"iya udah eh muachhhh" kini pacarku mulai membalas kecupanku

"hehe gitu donk kan cantik.."

"ohh jadi selama ini aku gk cantik gitu?" tanya pacarku cemberut

"lah baru sadar kalau selama ini gk cantik bu?" tanyaku menggodanya

"ihhh kamu tu ya yank"

"a a a a-aduhhhh, adu du duh... I-iya iya Ampun yank becanda doank" Vani dengan cepat menarik hidungku

"emohhh ngambekk lagi aku.. " ucapnya membuang muka setelah melepas jarinya dari hidungku.

"ehhh enggggg mmmmfff sa-sayang aahhhh..." pacarku mendesah begitu aku meremas dan memainkan puting payudara nya sebentar.

"sayang ihhh nakal kamu ya.." ucapnya setelah aku melepas tanganku dari payudaranya

"wellkkkkkkk..." aku menjulurkan lidah dan mencoba menjauh darinya

"ohhh udah berani yaa sekarang awass kamu yankk...." ucap Vani mulai mengejar ku.

Cukup lama main kucing-kucingan. Kulihat Vani mulai ceria kembali.
"hayoo loh mau kemana haahhhh... haahhhhh
.. " ucap Vani mengatur nafas setelah berhasil memegang tangan ku dengan kedua tangan nya.

Melihatnya nampak lelah, aku dengan cepat memegang kedua tangannya, mengangkat tangannya dan mendorong pelan tubuhnya kearah tembok..
" ahhhh..... " Vani mendesah begitu ke pepetkan tubuhnya ke tembok.

*cuuppppppp

Bibir kami saling berpagutan.
"muachhhh muuuuaccchhhh sluuurpppp sluuurpppp"
Cukup lama kami saling merasakan bibir kami masing-masing.
Entah kapan terakhir kali aku mengecup bibir pacarku ini.
Dan setelah itu, ya tak perlu aku jelaskan lagi apa yang terjadi antara kami berdua, aku menggempur tubuh pacarku habis-habisan. Pacarku kekuar 4 kali sedangkan aku keluar 2 kali dan Semua kutumpahkan di dalam vaginanya.

*

Tengah malam aku masih terjaga. Aku tak bisa tidur, aku masih memikirkan Vani pacarku ini. Tentang hubunganya dengan Rendi, bahkan sudah sejauh mana hubungan mereka. Aku menengok kesamping, melihat pacarku tertidur sangat pulas.
"hmmm aku harus mencari informasi lebih jelas, tp dari mana ak hrs memulai" gumamku

Rendi, tak kusangka selama ini lu dulu memiliki hubungan khusus dengan Vani pacarku. Namun hanya diam saja ketika dihadapanku.
Aku tak ingin menghajarnya karena menurutku itu percuma.
Aku punya cara lain untuk menanganinya. Tapi kalau memang harus baku hantam ya sok atuh, welcome gua mah.

Untuk pacarku sendiri, aku tak tau bagaimana kedepannya. Disatu sisi aku kecewa di sisi lain aku masih sayang padanya.
Tak mungkin kan aku memukul seorang wanita, harga diri laki-laki jatuh sekali jika berani memukul seorang wanita.

"anjir kok tiba-tiba lapar" gumamku
Aku baru teringat kalau tadi saat di meja makan, aku tak segera langsung makan tapi malah mengenjot pacarku sendiri.

Ya akhirnya malam itu aku bergegas makan dan segera ikut tidur di sebalah pacarku.
Namun saat hendak tidur aku iseng mengecek hp pacarku. Dan ternyata ada notif WA dari kontak bernama Andre.
Seketika aku menyipitkan mataku begitu aku membaca pesan itu.

"jangan lupa hari Rabu sore di Mall xxxx ya cantik"

Begitu isi pesan yang ku baca.
"wah wah wah, kamu sudah bermain api di belakangku ya sayang. Bukan api kecil yang kamu mainkan sayang" gumamku sambil melihat kearah pacarku.

"oke aku ikut cara main mu"
Kutaruh kembali hp pacarku di posisi semula dan memejamkan mataku.

*

Di hari-hari berikutnya pacarku masih menginap di rumahku.
Entah lah untuk menghindari kecurigaan ku atau bagaimana. Dan ternyata benar dugaan ku.
Di hari rabu pagi, pacarku menelfon.

"sayang.." ucapnya di seberang telfon.

"hmmmm...knp yank?" tanyaku padanya

"aku hari ini gk nginep dulu yaa, kan kemarin udah nginep terusss hihihi.."

"hmm iya deh sayang, emg mau ada acara ya sayang?" pancing ku

"hihihi mau jalan bareng temen yank, sampe malam kayaknya" jawabnya

"ohh gitu to yank, ya udah kamu hati-hati ya" ucapku

"iya sayang.. Awas ya kamu genit sama tetangga sebelah kamu.. Daaaaa muuuuaccchhhh love you sayang"

"iya sayang tenang aja, love you to"

Setelah telfon tertutup aku segera bergegas pergi melakukan aktivitas magangku.
Aku jadi teringat kejadian beberapa hari lalu saat pacarku melihat ku memegang tubuh Maya dari belakang. Sejak saat itu Maya jadi sedikit menghindariku.

"hmmm apa aku beliin dia makanan lagi apa yak, biar hubungan kita normal lagi" gumamku

Saat aku sedang berjalan kearah parkiran, aku melihat Maya sedang menunggu seseorang di luar gerbang.
"ahh kesempatan bagus ni" gumamku sambil berjalan untuk menemui Maya.

"Assalamualaikum ukhti, sendirian aja" ucapku memberi salam

"ehhh... Wa-waalaikumsalam mas Rian" jawabnya
Tampak kembali seperti biasa Maya selalu menundukkan wajahnya ketika berbicara denganku. Dia seperti tak berani menatapku.
Ya walaupun disitulah yang justru membuat aku gemas.

"lagi nunggu Andre ya May?" tanyaku

"eng-enggak mas, hari ini Mas Andre gk bisa antar jemput aku" jawabnya

"oh tumben, jadi ini lagi nungguin apa?"

"Go-gojek Mas"

"hmmm gimana kalau ikut aku aja, aku anter ke kampus May" ucapku menawarkan diri

"ehhhh engggg i-itu anu mas, gausah gk papa mas" tolaknya

"heiii tidak boleh menolak tawaran loh ya"

Tiba-tiba gojek yang di pesan Maya pun muncul dan berhenti di depanku dan Maya.
"atas nama mbak Maya ya?" tanya sang driver

"iya mas itu nama saya" jawab Maya

"mas bisa gk di cancel aja, pacar saya lagi ngambek mas jadi gini deh" ucapku sekenanya

Kulihat Maya nampak terkejut dengan kata-kata ku barusan.
"wahh gk bisa mas udah masuk aplikasi, ini juga orderan pertama saya mas" ucapnya memelas padaku

"wah bantu saya donk mas biar baikan sama pacar saya, hmmm atau gini dehhh ni uang ongkosnya mas ambil aja gpp nanti biar pacar saya tetep sama saya. Nanti pacar saya, saya suruh kasih bintang 5 gimana?" tanyaku sambil memberi uang pada driver ini.

"hmmm gmn ya mas, ya udah deh yang penting ada uangnya hehehe" ucapnya sambil meraih uang yang aku beri

"seppp makasih ya mas atas perhatiannya" ucapku

"iya sama-sama mas. Semoga lekas baikan sama pacarnya ya mas" ucapnya memberi semangat

"siap mas"

"saya jalan dulu mas. Mari mbak" ucap driver

*brruuummmmmmmm

"mas kenapa gitu sih?" tanya Maya

"hehe biar aku bisa anterin kamu May" ucapku sekenanya

"tapi aku gk mau ngerepotin kamu mas"

"udah gk papa ih, sama aku aja ya ya ya pleasee.."ucapku memohon

" hmmm ya udah deh mas"

"yess.. Ya udah tunggu bentar yak"

Aku pun bergegas mengambil motorku.
"ayo naik" ucapku pada Maya

"i-iya Mas"

"hehehe udah siap sayang...aku jalan ya.." ucapku menggodanya

"ehhh engg apa sih mas.." ucap Mencubit lengan ku

"aduhhh.. Hehehe pegangan dong sayang.."

Tak kusangka tiba-tiba Maya menaruh tangannya di paha kananku.
"hehehe yuk jalann..." ucapku

Di perjalanan sempat kulirik di kaca spion Maya tersenyum. Aku pun ikut tersenyum melihat reaksi Maya yang tersenyum bahagia.


*Di KANTOR

"ahhh kelar juga ni kerjaan" gumamku saat tugasku telah selesai.

PLAKKK

"aduhhhh..."
Aku dengan cepat berbalik untuk melihat siapa yg telah memukulku.

"si anyinggg.." gua melempar bulpoin yang tergeletak di mejaku ke arah manusia yang berdiri tepat di belakang ku.

"heitttssss gk kena.. Hahahaha lu kenapa Yan Yan, hari-hari kalau gk ngelamun ya senyum senyum sendiri. Yan sebagai temen yang baik gua saranin lu periksa kejiwaan dah" ucap Dika padaku

"jemb*t lah lu Dik, sehari aja lu gk berisik bisa gk" ucapku padanya

"lah gua mah emg gini orang Yan, ganteng humoriss. Setttt kurang apa coba gua" ucapnya menyombongkan diri

"lu tu kurang laku bego hahaha"

"heittssss gua ini lagi mencari pasangan yang pass aja Yan. Mana kita tau jodoh gua doanya kenceng makanya sampe sekarang gua masih sendiri" kilah Dika.

"helehh ngelesss aja lu, tinggal bilang kgk ada yg mau aja susah"

"wehhh sekate-kate lu, nih liat aja selesai magang dari sini gua bakal gandeng cewe"

"haaaaa?, emang lu udah nemu tu orang nya" tanyaku

"hehe beluk, eitttsss tapi ada yg gua incer di sini Yan" bisiknya padaku

"haaa? Sape Dik?" tanyaku sedikit penasaran

"hehehe rahasia donk, ntar kalau dah gua taklukin gua kasih tau dah"

"alah tai luu, udah sono-sono lu pergi"

"yeee orang lagi curhat juga"

"bodo.." ucapku kembali ke meja kerjaku

"hmmm kira-kira Vani kemana ya ama orang yang namanya Andre" gumamku

Sambil aku berfikir, aku kepikiran dengan Maya.
"apa ntar aku lewat kampus lagi yak biar ketemu ama Maya"

Tiba-tiba mataku terbuka lebar mengingat Maya.
"bentar-bentar, tadi Maya bilang kalau Andre pacarnya gk bisa antar jemput dia hari ini. Jangan-jangan Andre yang di maksaud itu Andre pacarnya Maya" gumamku

Aku mencoba mengingat kembali perkataan Ida tetangga kos Vani kalau Vani pernah di antar oleh orang memakai mobil Fortuner Hitam yang mana itu adalah mobil yang sering di pakai Andre buat menjemput Maya.

Perlahan-lahan teka-teki mulai terjawab satu-persatu. Dan aku sangat yakin kalau itu adalah Andre yang akan di temui pacarku hari ini.

Saat kulihat jam ternyata sudah jam 3. Dengan segera aku bergegas untuk pergi mencari keberadaan Vani pacarku.

*

Saat di perjalanan pulang aku melihat kembali Maya yang sedang menunggu sesuatu.
Karena kampus dan kantor 1 arah jadilah aku melewati kampusku.
Segera kutepikan motorku untuk menemui Maya.
"Assalamualaikum May" ucapku memberi salam

"eh Waalaikumsalam mas Rian"

"nunggu gojek lagi ya?" tanya ku

"i-iya mas, tapi dari tadi gk dateng-dateng gojeknya" ucapnya memberi penjelasan.

Tanpa memberi penjelasan aku segera menarik tangan Maya untuk ikut denganku.
"ehhhg Mas tunggu.." ucap Maya

Aku tak memperdulikannya. Rencananya aku berganti baju lalu menyusul pacarku. Namun karena bertemu Maya disini, rencanaku berubah.
"udah sini ikut aku May"

"ta-tapi mas.." Maya berusaha menolakku

"temenin mas sebentar ya May" ucapku menatapnya

Seakan hipnotis, Maya pun luluh dengan kata-kataku dan ikut denganku naik motor.

*

Di perjalanan aku berbelok arah menuju Mall xxxx.
"loh Mas, kita mau kemana mas?" tanya Maya

"temenin Mas dulu bentar ke Mall ya May please" ucapku memohon

"hmmm i-iya udah deh mas" lagi dan lagi Maya menurut denganku

Sesampainya di Mall, aku mengajak Maya berkelilng sebentar. Aku berjalan bergandengan dengan Maya menyusuri Mall ini. Maya kulihat tersenyum dengan perlakuanku.
"kita beli minuman dulu yuk May" ajakku

"i-iya mas..."

Aku dan Maya membeli Boba yang memang ada di Mall ini.
Saat sedang menunggu pesanan mataku tak sengaja tertuju kearah salah satu restoran seperti 'ALL YOU CAN EAT'.
Aku seperti melihat pacarku duduk sendirian di situ.
"hmm mbak, mbak punya masker gk mbak? " tanyaku pada mbak penjual boba

"ada mas.." jawabnya

"boleh saya minta 2 mbak, kebetulan saya sama pacar saya lupa bawa" ucapku yang membuat Maya kembali tersenyum tipis

"ohh bisa mas, bentar ya saya ambilin" ucap mbak nya.

"ini mas maskernya.." ucapnya sambil memberi masker padaku

"makasih mbak" ucapku mengambil masker tersebut.

Aku segera mengenakan masker tersebut. Aku tak ingin pengintaianku ketahuan oleh pacarku.
Tak lupa aku juga memakaikan masker pada Maya.

"ini mas minumannya.. Hehe mas nya romantis banget sampe masker aja di pasangain buat pacarnya" ucapnya sambil menyerahkan minuman
Kulirik sekilas kearah Maya.

"hehe iya mbak, biar pacar saya nyaman sama saya tau mbak" ucapku mengambil minuman itu seraya memberi uang.

"makasih ya mbak.." ucapku

"iya mas sama-sama" balasnya

"yukk sayang" ucapku menggandeng tangan Maya.

Maya kembali menunduk dan mengikutiku.
Aku pun kembali melihat ke arah restoran tempat aku melihat pacarku. Dan sekarang dia tak sendirian, sudah ada laki-laki yang menemaninya dan sekrang semakin jelas kalau itu adalah Andre.

"makan dulu ya May, laper ni" ucpaku pada Maya

"i-iya Mas"

Aku mencari posisi yang dekat dengan mereka tanpa disadari oleh mereka. Setelah menemukan tempat yang pas, aku mengajak Maya untuk duduk.

"mau pesen apa mas?" tanya pelayan yang datang menghampiri kami

"saya pesen paket premium ya mas" ucapku pada pelayan

"oke minumnya mas? "

"gk usah mas, ini minuman saya sudah ada" ucapku

"oh ya sudah mas, tunggu sebentar ya mas" ucapnya meninggalkan kami

"mass kenapa makan disini?" tanya Maya

"lah kenapa memang May, aku lagi pengen disini tau" ucapku

"tapi kenapa sma aku mas, nanti pacar mas tau bisa salah paham lagi nanti"

"hmmm pacarku gk akan tau May meskipun dia disini, kan kita pake masker"

"haaa maksud mas?" tanyanya..

"tuu coba lihat kearah kanan" ucapku pada Maya.

Mayapun menoleh kearah kanan dan terlihat lah hal yang ingin kuperlihatkan pada Maya.


*Bersambung.....
 
Thanks Hu updatenya, jujur feel nya dapet banget tapi terkesan buru² ya Hu 😁 tapi over all bagus banget ceritanya, kalo bisa jangan di end dulu sama sih vani Hu hahaha
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd