Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT THE 20 SEC HUG SERIES

Siapa tokoh perempuan pasangan Angga Favorit agan di 3 seri ( dal segno - 20 sec hug -diction)

  • Lidya

    Votes: 67 38,3%
  • Caroline

    Votes: 33 18,9%
  • Viona Dewi

    Votes: 89 50,9%
  • Defi

    Votes: 24 13,7%
  • Elsa

    Votes: 14 8,0%
  • Fey

    Votes: 10 5,7%
  • Tasia

    Votes: 14 8,0%
  • Dyaningsih

    Votes: 7 4,0%

  • Total voters
    175
Bimabet
Baru tau cerita ini seminggu yang lalu. Keren ceritanya, selalu bikin penasaran dengan endingnya di setiap cerita. Makin lama makin mendalam, penuh konflik, tidak terduga. Mantap gan:mantap:... LANJUTKAN :semangat: Kanpeiii, tosssss:beer:
 
palay di bata tuluy di semen kang BH? update atuh da :((
 
C A D E N Z A
Part Two
the 20 sec hug series



Pintu kamar tasia terbuka , ah tenyata tasia sendiri hhh kaget bukan main , tasia datang membawa minuman soda berkaleng .


“ astaga sya , akang kaget banget “

“ sttt , xixixi maaf tadi aku ambil minum dulu buat kita “ tasia mengunci pintu kamarnya dari dalam dan mematikan lampu utama hingga menyisakan lampu tidur yang tampak temaram

“ hhh , sya nekad ih “

“ siapa ?”

“ ya kita “

“ ga apa apa kakak sayang , ini aku yang mau kok “ tasya merapatkan tubuhnya yang kini hanya berbalut baju tidur kebesaran menutupi sebagian pahanya yang putih mulus.

“ so ? apa yang kamu mau udah terpenuhi , sekarang kita ngapain ? “

“ mmmhh aku kangen kakak “ tasia menubrukan badannya yang tinggi semampai , aku terhuyung menahannya hingga rubuh diatas bed berwarna ungu muda , adegan berikutnya sudah bisa ditebak , bibir kami saling berpagutan dengan liar , ini kali pertama aku merasakan bibir gadis ini karena yang pertama dulu aku benar-benar blank , aku mabuk waktu itu dan sekarang aku benar-benaar melihat dari dekat mata inndah milik tasia , mata yang penuh harap dan nafsu yang membumbung tinggi hingga tanpa sadar aku sudah memegang sebelah dadanya yang tidak terlalu besar namun begitu kencang , rupanya tasia sangat menikmati momen ini dan dengan sedikit tergesa membuka baju tidurnya hingga sekarang dadanya yang putih terlihat jelas di temaram lampu tidur.

“ kakk , isep kak “ tasia meremas sebelah dadanya dan aku dengan sengaja menjilat permukaan dadanya terlebih dahulu , melingkarkan gerakan lidahku di putingnya hingga tasya memejamkan matanya dan sedikit mendesis sssshhh , kemudian aku mulai mengulum putingnya yang masih berwarna merah muda yang sebelah kanan , berpindah ke kiri sementara yang sebelah kanan kuremas manja , tasia semakin menggeliat dan bergetar menerima perlakuanku ini , “ kakakk geli kak aahhh ahhhh “ tasia meremas rambutku kemudian menarik kepalaku dan menciumi bibirku bertubi-tubi dan merangkul leherku , gemas sekali melihat gadis ini , tentu saja ini membuat si angga kecil mengeras dengan maksimal apalagi sekarag tasia berusaha melepas kemeja kerjaku dengan tergesa juga hingga polos , kini tasia mulai memainkan angga kecil yang mengeras , dengan sedikit malu-malu tasia mendekatkan bibir tipisnya ke angga kecil , sedikit menjilat ujungnya , mengecup kepalanya dan menyusur betangnya dengan lidahnya secara perlahan sampai aku kegelian dibuatnya , kini tasia mulai berani melahap si angga kecil bahkan hampir sampai ke ujungnya , cukup mengejutkan mengingat tasia aku yakin masih pemula dalam hal seperti ini , tidak berlangsung lama tasia melepaskan kulumannya dan matanya melihat sayu ke arahku , tasia merangkak ke atas tubuhku menciumi pipiku dan bibirku “ aku sayang kakak , aku sayang kakak “ dengan sedikit gerakan yang erotis tasia memegang batang si angga kecil dan mengarahkannya ke V nya yang sudah becek , tanpa ada hambatann angga kecil masuk perlahan mengingat V tasia yang basah masih terlalu sempit untuk si angga kecil yang sudah mengeras maksimal, “ ahhhh kaakk hhhh “ tasia menurunkan tubuhnya hingga si angga kecil masuk ke bagian terdalam V tasia , kedua tangan tasia menopang tubuhnya di atas dadaku , kini tasia sedikit merengkuhkan badannya dan menciumiku dan dengan perlahan pinggulnya mulai bergerak maju mundur dengan irama pelan semakinn lama semakin cepat tasia meremas dadanya sendiri hingga bed berguncang hebat “ kakakk ahh kaakk hhhhh aku gatel kak aahhh aku aahhh “ mungkin maksudnya dia ingin segera merasakan orgasmenya , aku membantu menyeimbangkan tubuhnya dengan memegang pinggang ramping tasia dengan kedua tanganku hingga kini gerakan tasia semakin berirama dan bantuan lain kuberikan dengan bergerak selaras dengan gerakan amatir tasia “ kakkk aku aahhh “


“ Tasiaaa !!! , tasiaaa !! “ terdengar suara laki-laki memanggil tasia dari lantai bawah

“ astaga , papah !! “ tasia nampak panik dan menghentikan gerakannya

“ kamu turun dulu sya “

“ ihhh kakak tanggung dikit lagi ihhh “

“ sstt pelanin suaranya , denger ada yg naik kesini kan ? “

“ ga ada ah kakk biarin aja dulu “ tasia mendorong tubuhku hingga kembali terbaring dan tasia langsung mempercepat tempo gerakannya yang tadi .


“ tasiaaa , lagi apa kamu !! turun dulu sini papah sama mamah mau bicara “


“ sya !! aduh gimana ini “

“sssttt “ tasia membungkam mulutku dan kembali menggerakan pinggulnya

“ mmphhttt sya hhmmppt “

“ kak udah jangan berisik dulu bentar lagi ini aahhh , ahhhhhh “ tasia menggerakan pinggulnya dengan cepat hingga akhirnya kurasakan pinggangnya melengkung pertanda dia mengalami orgasme yang dahsyat


“ tasiaa , papah naik nih kalau kamu ga turun !!! “

“ i iyaa pppahh hhh, sebentarrr hhh “ tasia dengan susah payah berteriak menjawab panggilan papahnya , namun terlambat , sekarang terdengar langkah kaki menaiki tangga menuju lantai dua.


“ astaga kak !! papah naik “

“tuh kan , kata aku juga , gimana dong ? “

“ akang sembunyi di kamar mandi cepettt “


Dengan segera aku mengambil pakaianku yang berserakan menuju kamar mandi dengan jantung berdegup super kencang.


Tok tok tok !! , “ tasia ? sedang apa kamu ? buka !! “ papahnya tasia nampak kikuk dan mencoba membuka pintu namun terkunci dari dalam


“ bentar pah be bentar “ tasia mengambil handuk dan membalutkan ke tubuhnya yang masih berkeringat , kemudian membuka pintu kamarnya sedikit dan melongokan kepalanya keluar


“ lagi apa kamu nak ? keringetan gitu “

“ hehe abis senam lantai pah , ini mau terus mandi dulu “

“ senam kok pake lampu tidur hhh “

“ biar romantis pah hehehe “

“ ada-ada saja , sudah mandi nanti kamu kebawah ya nak , papah sama mamah mau bicarain study kamu selepas ujian nasional nanti “

“ siapp jendral “ tasia memberikan salam hormat ke papahnya

“ hhhmm jangan keseringan mandi malem kaya gini nanti kamu sakit , sana mandi “

“ iya pah hehe “


Tasia menutup pitu dn menguncinya kembali dan dengan segera menuju kamar mandi dimana aku bersembunyi


“ hampir saja kak xixix “

“ aku kaget sya haduhh gimana kalau ketahuan ? “

“ ya ga gimana – gimana , paling kita dinikahin yeeeeaayy “ tasia malah girang dan memeluk tubuhku yang masih belum berpakaian llengkap

“haduhh malah seneng “

“ iya dong hehe , mmm kakak belum puas ya tadi ? “

“ mana bisa , dalam kondisi panik gitu aduh “

“ tapi ini kok itunya masih keras xixixi “ tasia memegang angga kecil dengan gemas

“ ya gimana lagi , kentang sya “

“ sini aku bantuin keluarin , mau aku gimana ? “


Bener-bener deh gadis ini , walau polos namun masih saja berusaha menggodaku dan aku tidak bisa begitu saja pulang tanpa hasil , kepalaku mulai pusing , syahwat ini harus segera kutuntaskan , aku menarik tubuh tasia dan melepaskan balutan handuknya , dengan sedikit kiss lembut dilehernya yang membuat tasia mendesah kembali aku mencoba membalikan tubuhnya memunggungiku , kini yang terlihat didepanku hanya rambut panjang tasia yang jatuh dengan indah dan punggung putih mulus serta pinggul biola yang aduhai , tasia seakan mengerti keinginanku , dia sedikit menundukan tubuhnya dan berpegangan ke wastafel dan melihat ke arah cermin , aku bisaa melihat wajah cantiknya dengan jelas ketika angga kecil mulai menerobos v tasia dari arah belakang , matanya sedikit terpejam dan bibirnya tak berhenti meracau sesekali menggigit bibirnya sendiri ketika gerakan maju mundurku menyentuh klitoris dalamnya , gerakan stand doggie ini mulai kupercepat , aku berpegangan ke pinggang tasia dan sungguh menakjubkan tasia bisa mengimbangiku dengan bergerak seirama dengan arah gerakanku “ kaakk ahhh kakakk aku udah mau keluar lagi aahhh kaakk jangan lepas dulu kakk aahhhhh “ dan benar saja tak berlangsung lama tasia nampak bergetar seperti tadi dan membuat gerakan menekan pinggulnya kebelakang dan menggoyangkannya sambil tangannya berusaha menggapai kepalaku , tasia sudah mengalami orgasmenya yang kedua , aku hanya bisa mendorong ke arah depan dan tetap seperti itu hingga si angga kecil yang masih berkedut kini menerima cairan tasia dan pijatan halus otot V tasia.

“ kakakkk , hhhh enak banget , kakak belum ya , lanjut kak ayoo “

“ nanti kamu sakit sya “

“ ga kak beneran enak kok ayo lagi kak “

Tasia mulai bergoyang perlahan sambil menahan nafasnya sesekali , dan aku mulai melanjutkan gerakan tadi dengan perlahan , becek kurasakan dibawah sana , suara berkecipak pun tidak bisa dihindari dan bunyi plak !! plak ! akibat hantamanku ke pantat tasia semakin terdengar kencang tasia nampak kerepotan beruntung si angga kecil sudah hampir menyerah , spermaku sudah diujung tanduk dan dengan gerakan cepat aku mengeluarkan si angga kecil dan mengocoknya dengan keras hingga crttzz crttzzz isiny tumpah di sekitar bongkahan pinggul kanan tasia , tasia nampak sangat kelelahan hingga lunglai kemudian berbalik dan memeluku erat , tubuh tasia yang memang sedikit lebih tinggi dariku membuatnya leluasa menciumi keningku , mata dan pipiku kemudian tangannya dengan lebut mengusap-usap rambutku .

“ mandi yuk kak “ tasia membuka kemejaku yang memang belum terlepas semuanya dan aku hanya menganggukan kepalaku , segar terasa shower yang membasahi tubuh ini , tidak ada yang kita lakukan lagi hanya mandi dibawah siraman air sambil saling berpelukan dan sesekali berciuman , efek sabun yang begitu wangi menjadi aromatherapy bagi kami berdua , tasia sesekali memegang angga kecil sambil mengocoknya perlahan , akupun kadang memainkan V tasia yang berbulu halus nyaris tak nampak , tasia tampak kegelian ketika sebelah tanganku meremas gemas sebelah dadanya dan sebelah tanganku mengelus V nya secara konstan, “ kakak , udah hh nanti aku mau lagi , papah udah manggil , udah yaa “ , kasihan , aku menghentikan gerakanku dan mengambil handuk yang diberikan tasa mengeringkan tubuhku kemudian mengenakan kemeja lusuhku .


“ kak , makasih “

“ buat apa ? “

“ semuanya , tasia seneng banget malam ini “ tasia mencium bibirku di balkon lantai 2 rumahnya


“ tasiaaa ?? sudah mandintya ?? terdengar suara papah tasia dari lantai dasar

‘ sudah paah , iya ini mau turun “


Tasia memeluku sekali lagi , kali ini aku rasa pas 20 detik , tidak lebih .

“ hati-hati turunya ya kak , pintu bawahnya jangan ditutup , berisik nanti biar aku aja yang tutup “

“ iya hehe , aku pulang dulu ya sya “ aku mengecup kening tasia kemudian dengan gerakan super menuruni tangga dan berbelok di gerbang kecil , sepi , aman , aku sedikit berlari menuju dixie ku , menyalakan mesinya dan memacunya dengan santai meninggalkan komplek rumah tasia.



Hujan tampak membasahi kaca depan dixieku , tidak lebat namun cukup membuat dingin kota Bandung yang lelah siang tadi , aku memacu pelan sambil membayangkan hal yang kulakukan tadi bersama tasia , nekad ! hanya satu kata , aku belum mendapatkan kabar dari Viona , dixie aku arahkan menuju jalanan selatan kota Bandung tempatku tinggal , didepanku kini terlihat gerbang komplek berwarna hijau dekat pintu tol buah batu , aku sempat berhenti sebentar , aku lihat mobil wife ku di depan , hmmm vio baru pulang juga rupanya , mah aku kangen , masih boleh aku kangen ?


***


Viona Dewi Side


“ naak , lagi apa kamu , hey fit udah makan ? “ aku menyimpan tas kerjaku di kursi depan kemudian memburu anak lelakiku untuk kupeluk, dia berlari ke arahku sambil berteriak mamaaa , bahagianya aku petang ini , anak lelakiku yang satu ini selalu bisa membuat hilang rasa penatku setelah seharian bekerja.

“ teteh tadi aa nakal ih “ fitri manyun sambil mencubit pipi anak lelakiku

“ kenapa ? , aa kenapa tadi ? bilang mamah “ aku mencium pipi anak lelakiku , namun dia kemudian menarik tanganku menuju meja depan tv , dia menunjukan gambar acak yang tertuang di kertas gambar .

“ bagusnyaa horee , tadi aa bikin gambar ? , itu gambar apa ? “ aku menelisik gambar karya anaku

“ pappaap , mama , aa “ sedikit terbata – bata namun jelas , mungkin maksudnya itu gambar kami bertiga , walau acak-acakan khas balita.

“ teh fit mana ? “ fitri menyela namun anak lelakiku malah menjulurkan lidahnya kemudian berlari menuju kamar

“ tuh kaan , gemess “ fitri mengejar anak lelakiku sampai ke kamarku

Hhh aku begitu bahagia dengan semua ini , selang berapa lama aku mendengar deru mobil angga suamiku , eh hampir barengan ya ? aku menuju pintu depan


ANGGA : eh mamah , baru pulang juga ?

VIONA : iya , papah dibelakang mamah tadi ?

ANGGA : iya tadi papah beli makanan dulu di warung depan , laper

VIONA : beli apa ?

ANGGA : sarden kaleng , udah lama ga makan ini

VIONA : sini mamah masakin

ANGGA : beneran mau ?

VIONA : mau lah , emang kenapa ?

ANGGA : mmm kan beberapa hari ini mmm

VIONA : (tersenyum) tsh udah lah , sini sardennya , papah ke kamar aja tuh ada anak kita sama fitri , tadi dia buat gambar papap mama aa , lucuu banget

ANGGA : oh , iyaa

VIONA : nanti kalau udah mateng mamah panggil ya

ANGGA : iya makasih mah


Mood ini begitu bagus , padahal memang benar beberapa hari ini aku kesal kepada angga , sejak pulang dari Jakarta aku tidur bersama anak lelakiku dikamarnya , angga kutinggal sendirian , rasain , nakal sih hhhh , sabar vio sabar , angga memang begitu tapi kamu harus yakin vio , angga masih lelaki yang bertanggung jawab .


Aku melepas beberapa kancing meja kerjaku , menyingsingkan lengannya dan mulai memotong bawang putih dan merah serta beberapa cabai rawit , makanan ini memang favorit suamiku dan memang sudah lama juga aku tidak membuatkan untuknya hehe , maaf habisnya kamu nyebelin akhir-akhir ini , aku kasih extra cabe rawit saja ah xixi , hukuman . kupanaskan wajan dan mulai menumis , aroma wangi memancing angga yang tiba-tiba ada dibelakangku .


“ wangi banget mah hmmmm “ angga menghampiriku dan hendak mencicipi sarden yg masih di wajan dengan sendok

“ hussh , pamali , ntar nunggu mateng dong pah ! “ aku mencubit lengannya hingga angga meringis kesakitan dan bibirnya tampak monyong kemudian menjauh dan duduk di meja makan . setelah matang sempurna aku menyiapkan nasi untuk suamiku , satu porsi sarden kusajikan , kopi panas dan air putih , aku melongok ke kamar dan menawari Fitri untuk makan bersama namun dia menolaknya dengan alasan diet , padahal sudh kurus aduh mau dikurusin gimana lagi ? ah anak yang sungguh lucu , mirip banget lidya.


“ pedes maah hahh , haaahh “ angga nampak kepedesan , aku hanya tertawa kecil sambil menyodorkan air putih untuk suamiku yang nakal ini , ya nakal , berkali-kali dia berhasil membuatku cemas , angga dasar , ini hukuman buat kamu .

“ enak ? “

“ enak sshhh tapi pedeesshhhh , cabenya kebanyakan hadeuuhh “

“ rasain , itu hukuman buat papah hih “ aku membentaknya , serius tapi entah kenapa aku tak sanggup menahan ketawa juga , tidak tahu apa yang kurasakan sekarang , situasi ini membuatku lemah , beberap kali aku melemah di hadapan angga , dia memang begitu , selalu membuatku tertawa dengan segala kelakuannya , bahkan dia bisa membuat marahku sirna walau aku tahu dia bersalah , jadi papah , maafkan mamah kemarin – kemarin ya , mama berhak marah kan dengan segala perlakuan papah ? tapi mamah ga bisa hidup tanpa papah , mamah terlalu sayang papah walau mamah tahu disekeliling papah banyak wanita cantik mendekati , papah pikir mamah buta hati ? tidak pah , mamah juga khawatir dan sangat khawatir , tapi semua senyum papah dan perlakuan lembut papah selalu buat mamah tenang , aku masih sayang kamu pah walau apapun yang terjadi.


Malam itu aku tidur berdua dengan suamiku , aku memeluknya seperti biasa , angga nampak terheran-heran dan berusaha menggodaku , sungguh akupun tergoda namun aku berusaha menahannya , kamu masih dalam masa hukuman pah , maaf ya mungkin besok atau lusa , tidak mengapa kan ?


***


Tidak ada dalam kamus Raden Angga Kusumah harus menyerah dalam kondisi apapun , beberapa hari belakangan hubunganku dengan wife semakin membaik , aku sudah bisa tidur dengan nyaman disampingnya , walau begitu kegiatan bercinta kami baru saja tadi malam dan berlangsung seperti dahulu , sepertinya aku kena hukuman , hehe tak apa-apa lah , yang penting Viona masih mencintaiku walau aku mengakui bahwa aku semakin “nakal” , pastilah , seperti pagi ini tanpa sengaja aku lewat di depan komplek rumah tasia dan kulihat satu gadis berseragam SMA di halte Bis dan aku tahu itu Tasia dan aku bisa saja melewatkannya , tapi yang terjadi sebaliknya , aku menepikan mobilku dan tasia nampak tersenyum sumringah mengetahui aku berhenti hanya untuknya , tasia menghampiri mobilku dan membuka pintu samping.


TASIA : kakakk selamat pagi (memeluku padahal kaca mobilku ini cukup transparan), kenapa ga bilang-bilang mau jemput aku sihh

ANGGA : eh , ga sengaja kok , lepasin dulu ini macet bentar

TASIA : aku seneng banget taauuu , kyaaaa

ANGGA : sstttt ah brisik

TASIA : biarin pokoknya aku seneng bangeett

ANGGA : eh bay de wey , knapa ga dianter ?

TASIA : papah duluan ke kantor tadi abis subuh , mamah ga mau anter , aku belum ada SIM , taxi Online lama , ya udah pake bis kota aja hehe

ANGGA : hooo gitu ya

TASIA : emmhh , kakak sayang aku ya ??

ANGGA : maksud ?

TASIA : bela-belain lewat sini

ANGGA : ga juga ahahha

TASIA : hmmm gitu dehh , tapi beneran aku seneng kak , makasih ya , kalo bisa tiap hari xixii

ANGGA : kebetulan aja mau ke arah sini ada yang mau dikerain di cimahi

TASIA : ga peduli lah yang penting bisa bareng kakak (tasia memeluk sebelah tanganku)


Sepanjang jalan kita berdua hanya bercengkrama seperti biasa , entahlah tapi bersama tasia aku merasakan beban yang begitu berat , baru beberapa hari ini aku menjalani hidup yang normal seperti dulu bersama wife , tapi sekarang aku malah kembali menantang badai , ada apa dengan jiwaku belakangan ini ?


Tasia memeluku kemudian kiss bibirku , padahal di arah samping satpam sekolah nampak celingukan melihat ke arah mobil ini , “ makasih ya kak , aku sayang kakak , mmm nanti sore kita jalan yuk “ tasia menggenggam tanganku dengan erat .


“ nanti aku kabari ya , mmm mudah-mudahan nanti sore ga ada halangan “


Tasia turun namun belum beranjak dari tempatnya , di berdiri sambil dadah-dadah manja samapi mobilku melaju meninggalkan parkiran depan sekolah.


***

@satu tempat di Jakarta


Aku ingin segera menikahi akang

Aku tidak bisa melihat akang seperti itu terus

Kasihan teh Vio

Aku benci kepada tubuhku sendiri yang sering sakit-sakitan

Aku benci ketika akang sedang tidak ada dalam pelukan teh vio

Tapi aku tidak bisa memeluknya layaknya seorang calon istri yang lain

Aku benci ketika akang kembali kepada teh Vio sepertia biasanya

Aku sayang teh vio

Aku sayang akang

Aku harus melakukan sesuatu



Gadis muda ini memegang satu amplop coklat menuju satu gedung pemerintahan , dia nampak disapa bapak paruh baya kemudian mempersilahkannya masuk.


***

Apa jadinya bila aku jauh dari suamiku ? lamunan itu sangat mengganguku , hingga hari inipun angga masih kusayangi , tapi perasaan ini tidak bisa dibohongi , masih terjadi sesuatu , iya masih terjadi sesuatu , tapi .... apapun itu kamu tetap suamiku yang lucuu hehe , lucu laah , apakah kalian tahu apa reaksi angga ketika kutinggalkan di Jakarta ? wajahnya sangat panik pasti ahahah , mau gimana juga Viona Dewi ini tetap numero uno !! aahhh suntuk , kerjaan menumpuk , angga belum kontak , hh dasar cowok , ajak makan siang kekk , masa sih harus mamah dulu yang mulai pah hhh , bikin gemes nih si papah ranggalawe .

***


VIONA : haloo !!!

ANGGA : yaa , kok teriak gitu sih ?

VIONA : lagi apaaaa !!

ANGGA : kerjaaaa

VIONA : kerja apaaa !!

ANGGA : mmm apa ya ini ? abis rapat tadi sekarang beres-beres berkas

VIONA : papaaahh !!!

ANGGA : apa sih mah , biasa aja ngomongnya ga usah teriak

VIONA : aahh serah mamaahh !!!

ANGGA : ih

VIONA : papaaahhh !!!

ANGGA : ya ampun

VIONA : kangeeennnn !!!

ANGGA : ya ampun lagi

VIONA : oh jadi ga kangen ?! hah ?!

ANGGA : ini lagi hari-hari biasa kan ? salah satu dari kita kita ga lagi diluar kota kan ?

VIONA : jadi ga kangen !? ok !!!


Tutt tuttt ... telfon dimatikan


Aku hanya bisa melongo , kenapa wife ku ini ?


Drrtttt HP ku kembali bergetar


VIONA : papaaahh !!

ANGGA : iya mamaahh

VIONA : kangen atuhh !!!

ANGGA : iya iyaa

VIONA : papah kangen ga ?

ANGGA : iya kangen iya

VIONA : cepet pulang yaa , jangan kemana – mana dulu

ANGGA : iyaaa

VIONA : awas kalo sumpang simpang dulu

ANGGA : iyaa ngga mamahh

VIONA : xixix , asiik see you papah

ANGGA : iya see you mah

VIONA : luph yu papahh

ANGGA : iya

VIONA : iya apa ?

ANGGA : hhhh luph yu tuuu

VIONA : luph yu morrrr hehe


Aku hanya bisa memandangi HP ku sambil tersenyum , vio oh vio ada- ada saja kamu .


Drrtt HP ku kembali bergetar , Vio Call me , again ?


ANGGA : iya mamahhh , ada apa lagi ?

VIONA : papah , nanti mamah jemput

ANGGA : terus mobil papah gimana ?

VIONA : oh iya ya hmmm

ANGGA : pulang masing-masing lahh

VIONA : mau dinner romantis dulu sama papah ihhh

ANGGA : kemana ? terus aa siapa yang jaga ?

VIONA : biar nanti mamah minta tolong fitri jaga , ga lama kok , mau beduaan sama papahh ih

ANGGA : ya hayu , udah mamah papah jemput

VIONA : mobil mamah ?

ANGGA : simpen di kampus , kan banyak satpam disanamah

VIONA : mmm ok , besok pagi anter mamah ke kampus brarti , siangnya mamah ada kelas di kampus 2 biar sorenya mamah langsung pulang ya

ANGGA : iya mamahh

VIONA : jam berapa kesini ?

ANGGA : abis jam kerja atuhh

VIONA : yaah ga bisa sekarang gitu ?

ANGGA : mamah ini masih jam 1 lebih loohh

VIONA : ga sabaarr ih , kangen

ANGGA : jam 4 dari sini

VIONA : kesorean ihh , bolos sana xiixix

ANGGA : kan dinner maah , gimana sih ?

VIONA : ok pah , mmm biar mamah yang cari tempat ya , mamah browsing dulu

ANGGA : siap maah


Hehe , kembali aku dikejutkan dengan tingkah laku vio yang belakangan ini tidak bisa ditebak , tidak seperti biasanya namun hal ini membuatku semakin “bergairah” kenapa ya ?


Sore menjelang , aku memanaskan dixie tuaku di depan kantor , tidak ada tanda-tanda Defi disekitar , aman , hanya saja HP ku bergetar dari tadi semenjak aku berjalan menuju mobil dan ternyata banyak sekali misscall dari Tasia .


ANGGA : halo sya

TASIA : kakak !! angkat kek !!

ANGGA : lagi beres-beres berkas tadi

TASIA : katanya mau jemput !

ANGGA : duh ga bisa maaf aku udah ada janji sama wife uy

TASIA : kalo gitu knapa ga kabarin dari siang ! ?

ANGGA : maaf , aku lupa maaf

TASIA : huft

ANGGA : maaf ya , kapan-kapan aku jemput suer

TASIA : ga bisa jemput ya ga apa-apa kak , kabarin kek , iyalah si WIFE !! itu emang nomer satu !!

ANGGA : ya gimana lagi hmmm , maafin aku ya

TASIA : ya udah , aku pake ojek online aja , hhhh

ANGGA : iya , maaf yaa sekali lagi

TASIA : hmmm


Beneran aku lupa , aduh , tapi ya mau gimana lagi .


Dengan segera aku memacu mobilku menuju kampus tempat wife mengajar , tidak butuh waktu lama kebetulan jalan tumben-tumbenan tidak terhambat macet , aku melihat wife sudah berada di gerbang kampus dengan busana kerja dengan scraft membelit leher milik caroline kesayangan wife


VIONA : hai suamiku

ANGGA : hai istriku

VIONA : yuk

ANGGA yuk

VIONA : udah tau kan mau kemana ?

ANGGA : legend banget tempatnya , dinner pake mie legenda hehe

VIONA : biarkanlah , yang penting kan tetep cllassy hehe

ANGGA : keren sih , mm gelap-gelap romantis gimanaa gitu disana ahahha

VIONA : makanya mamah mau disana

ANGGA : eh ada kedai kopinya di dalem ? lupa

VIONA : ada

ANGGA : amaann

VIONA : ih harus yaa

ANGGA : iya dong , life is difficult without coffee wkwkw

VIONA : dasar


Kami melaju lebih pelan dari kendaraan lain sekedar menikmati senja , parkiran depan nampak penuh , wife kubiarkan turun terlebih dahulu untuk mencari meja , aku sendiri memarkirkan dixie ku tidak terlalu jauh dari kedai mie generasi ke tiga itu .


Suasana disini memang temaram , pelataran rumah yang disulap menjadi bagian resto dipayungi pohon-pohon besar , suasana klasik kaum tiong hoa sungguh terasa dengan setting toko masih tetap sama sejak kakek empunya toko mendirikan resto mie ini .


Pojok meja dengan lampu minyak menjadi spot terbaik yang bisa wife temukan , kami duduk bersebelahan sambil memilih menu mie yang akan kami santap sebagai makan malam , tidak lupa aku memesan secangkir robusta sedang wife lebih nyaman dengan coklat panas dipadu dengan batang kayu manis.


Matahari tenggelam sempurna , suasana semakin hangat diiringi musik khas radio 2 band , tempat ini menyuguhkan guratan nostalgic yang dalam , penikmatnya akan dibawa ke suasana klasik nan hangat , tidak jarang aku lihat beberapa warga asing berseliweran di tempat ini mengingat alkohol sekelas beer masih bisa disajikan dengan legal disini.


Pandangan wife yang dalam membuat beberapa detik garis mataku mengunci , dia masih sangat cantik , penuh sabar dengan kelakuanku , dan sekarang walau emosinya sedang tidak bisa kutebak , masih bisa kurasakan getaran kasih sayang yang terpancar dari gestur dan aura tubuhnya diadu dengan scraft kesayangan kekasihku caroline , ini sempurna , aku hanya bisa menggenggam tangan Viona Dewi sambil berkata “ aku sayang kamu mah “ .


“ aku lebih sayang kamu papah Angga “ begitu jawabannya sambil mendekankan tubuhnya yang sedikit lusuh dan lelah selepas kerja , aku memeluknya dan baru melepaskannya ketika pramusaji mendekat dan membawa semua pesanan kami , lets do best time ever mah .


ANGGA : pedesshh haahh

VIONA : cabenya kebanyakan sih

ANGGA : papah seneng cabenya , segerr hhhhh hhhh

VIONA : cabe pasti seger laahh hmmm (vio melirik dengan judes)

ANGGA : cabe ini mah ih , cabe ini (aku menunjuk wadah berisi sambal matah pedas )

VIONA : halaahh , cabe yang di Jakata juga pedes kann hmmm

ANGGA : malah bahas ituu m udah ah inget lagi quality time

VIONA : huuuuu , membelokan isuu huuuuu

ANGGA : makann makann ayo makann

VIONA : hmmm


Tidak ada obrolan lagi mengenai kasus Jakarta tempo hari , selanjutnya hanya tawa canda dan romantis yang kita rasakan , berlanjut obrolan santai tentang pekerjaan masing-masing diselingi sruput kopi panas dan coklat panas masing-masing , sejenak lagu dari Bunda Nina Kirana berjudul “ Dewi Malam” mengalun dan aahh ini sangat sempurna , di ending lagu aku memegang kedua tangan Viona dan mengecupnya kemudian berujar “ mah , aku mau ke toilet , mules ahahahahah “ Viona melotot tak karuan , harapan akan kata-kata romantis buyar sudah “ papahh ihhh , sebel , xixixi “ namun hanya tawa yang keluar dari bibir mungil Viona , dan akupun berlalu menuju toilet.


Hanya butuh waktu 5 menit saja aku sudah menutaskan semua hajatku , aku berjalan di lorong dan berbelok kembali menuju meja , namun aku melihat pemandangan yang berbeda , aku melihat vio duduk berhadapan dengan seorang wanita , siapa dia ? astaga !! Tasia !!


TASIA : hai kak

ANGGA : oh hai sya mmmm lagi ngapain ?

TASIA : lagi ngobrol sama istrimu nih

ANGGA : eh maksudnya ngapain kesini ?

TASIA : kebetulan lewat saja , trus liat mobil kakak dipojokan masuk deh

ANGGA : mmm

VIONA : papah duduk !! ( wife memasang wajah datar tanpa ekspresi )

ANGGA : iya

VIONA : jadi nama kamu Tasia ya ? boleh tahu ada urusan apa mau ketemu Angga ?

TASIA : ah teteh ini masih galaak aja , santai dikit napa tehh

VIONA : kamu datang kesii tanpa diundang , duduk di hadapan kami yang sedang makan malam secara privat , ok , maksudnya ?

TASIA : tadi kan sudah bilang , aku ga sengaja lihat mobil kak Angga di depan teteh sayaang (wajah Tasia nampak mencibir )

VIONA : kamu ganggu kami

TASIA : ya maaf deh ( memalingkan wajahnya kearahku)

VIONA : dia suamiku !!

TASIA : so ?

VIONA : aku sudah sabar sejak dari Jakarta ya , hei kamu anak siapa ? apa orang tua kamu tidak mengajarimu sopan santun ? kamu tahu ini mengganggu area pribadi kami ?

TASIA : ah .... aku sudah bilang ga sengaja , biasa aja teh ngomongnya !!

VIONA : kamu yang songong , kamu yang berteriak !!

ANGGA : sudah mah sudah , tasia , kamu lebih baik pulang ya

TASIA : tapi kan kak , aku beneran ga sengaja dianya aja nyolot duluan

ANGGA : iya ga sengaja iya , pulang dulu ya sekarang

VIONA : papah !! ga usah manis-manis gitu sama dia !! istrimu itu aku pah !!

ANGGA : iya mamah , iya aduh

TASIA : tuh kan dia yang nyolot mulu kak !!

ANGGA : sudah , malu sama orang sekitar

VIONA : papah , kalau dia ga mau keluar mending kita yang pulang , ayo !!

ANGGA : iya mah , sebentar papah bayar dulu


Viona mengikutiku hingga kasir , tasia masih duduk di kursinya dengan rahang menggembung dan pandangan menantang kepada Vio , vio sendiri memberikan pandangan sangat tidak suka kepada Tasia dan mereka masih tetap berpandangan walau dengan sedikit memaksa aku menarik tangan Viona menuju mobil.


Dixieku mulai melaju pelan menuju jalan raya dari pojok toko , aku bisa merasakan kemarahan yang sangat dari wifeku , dan ketika kulihat spion tengah Tasia terlihat berlari menuju simpang dago , jarak kedai kopi yang tidak jauh dari simpang juga suasana malam minggu kota bandung yang macet membuat tasia bisa dengan cepat menyusul dixie miliku , lampu merah , kuning kemudian hijau , mobilku ada di jajaran depan perlahan melaju namun ciiitttt , dixie angga terhenti oleh sosok taisa yang dengan sengaja merentangkan kedua tangannya menahan laju mobil .


“ cewek gila !! minggir !! “ vio tampak marah di seat samping

“ mamah udah mah “ aku berusaha menahan vio yang mencoba membuka pintu

“ papahh !! kenapa ga boleh ? hah ? papah bela cewek gila itu !!? vio nampak marah kemudian memandang penuh emosi ke arah tasia namun tasia tidak bergeming , dengan pandangan serupa tasia seperti menantang vio .

“ malu mah dijalan , aduh itu di klakson terus “

“ tabrak aja !! “

“ mamah !! “

“ tabrakk “ vio berusaha mengambil alih kemudi namun bisa aku kendalikan

“ Viona Dewi !! cukup !! biar aku yang beresin ini semua , ini salahku dan akan kuperbaiki , kamu diam !! entah keberanian darimana , aku yang biasanya bersikap lembut kepada vio baru kali ini meledak tak karuan , ah siall maafkan aku mah .


Aku menepikan mobilku di pinggir setelah aku memberi isyarat kepada tasia untuk menepi di bawah fly over , aku menahan vio yang sedang marah terlebih dahulu kemudian beranjak menuju tasia yang berdiri di trotoar dibawah fly over.


Viona side :

“ apa yang mereka bicarakan ? angga , kamu ? kenapa aku tidak boleh membelamu sebagai istri ? kenapa ? apa yang terjadi diantara kalian ? seberapa jauh hubunganmu dengan gadis muda itu ? kupikir hanya Lidya yang perlu ku khawatirkan , ternyata masih ada wanita lain yang begitu agresif mengejarmu , angga tolong izinkan aku membelamu , aku memang diam selama ini , tapi aku ingin membelamu , kamu hak ku sepenuhnya , aku istrimu angga , ak yang memilihmu dan aku berhak membelamu dari siapapun yang ingin merebutmu dariku , angga , tolong ....... tolong jangan tahan aku , aku menuruti perkataanmu sekarang , namun kamu malah menghampirinya dan apa yang kalian bicarakan disana ? angga ... tolong jangan seperti ini , aku sayang kamu angga .... lebih dari apapun .


Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd