#at home
Sosok cantik khas perempuan desa sudah menunggu kehadiranku didepan teras rumahku.
Ya dia istriku meisya siregar,perempuan yang sudah layaknya sahabat ,teman,istri, maupun ibu dri anak2ku.
Tampak raut muka yang agak kecut.,dia munculkan menyambut kedatanganku.
Aq sudah tahu apa alasanya.
Yah dia pasti akan mencecar bertubi tubi pertanyaan tentang kegiatanku saat ia telpon tadi.
Lutut rasanya sudah lemas karena sudah terkuras bermili mili spermaku disedot oleh rachel.
Aq : malam ma,, anak2 dah pada tidur." Sapaku sambil ku kecup kening dan bibir istriku.
Sedikit ia agak menghindar kala aq ingin mengecup bibirnya.sebelum akhirnya aq sempat mencium bibir istriku.
Yah ada sebuah kejanggalan aku rasakan, apakah gerangan tadi.
Hmmmm,,, aq berfikir.
Gotcha,,, yah aq yakin itu bau khas sperma lelaki.
Yah benar sekali, bau khas sperma jelas keluar dari bibir istriku.
Siapa lahi kalo bukan sperma la ode . Sopir ku satu satunya asli kelahiran ambon yang memang sengaja aku standby kan drmh untuk mengantar jemput anak dan istriku.
Stidaknya nanti bisa jadi pembelaan saat dia menyinggung soal kegiatanku tadi.
Meisya : gimana nggak tidur, capek kelamaan nunggu papa pulang. Akhirnya mereka tidur."
Kami masuk kedalam rumah, sembari aq rebahkan pantatku di sofa. Dan mulai melepas sepatuku.
Meisya istriku tampak berjalan kebelakang mempersiapkan makan malam dan membereskan beberapa alat dapur.
Aq beranjak untuk membersihkan diri mandi serta kegiatan lain.sebelum makan malam berdua dengan istriku tercinta.
Setelah makan malam usai, kita berdua menuju kamar untuk mengakhiri aktifitas hari ini dengan beristirahat.
Tapi masih ada satu kegiatan lagi, sebelum akhirnya kita benar2 istirahat.
Aq menyusul meisya yang sudah merebahkan diri diranjang.
Hingga muncul sebuah pertanyaan darinya.
Meisya : tadi papa bilang mau cerita ke mama, " tanya meisya membuka obrolan " emang si rachel itu agnes jadikan mangsanya juga"
Aq : ya bukan agnes sih ma, rachel sendri yang minta, dia pengen cepat populer sprti para pendahulunya.makanya agnes saranin dia untuk konsult ke papa,"
Meisya ; seperti fatin yang kemarin juga, trus papa nanti bakal nganggurin mama lagi kayak pas papa sibuk ngurusin fatin anak didiknya si ocha." Sebuah pertanyaan yang sudah aku duga akan sampai situ arahnya.
Aq : iya papa memang anggurin, tapi apa mama gak ada kenyangnya tuh, rutin nelan sperma si la ode. "
Kayaknya mama tadi gak sempat deh kumur ato gosok gigi waktu papa pulang." Cecarku ke istriku.
Skak matt. Meisya agak terbengung sebelum akhirnya dia menyunggingkan senyum simpulnya antara malu karena aku sudah bisa nebak.
Meisya : taa,,pii pa. Tadi belum sempat naik. Keburu papa datang, cuma si ode sih sudah sempat mama keluatin di mulut. Heee,,,," senyum istriku dengan nada manja.
Ia menjelaskan dengan malu malu.
Aq : lagian ngapain tadi gak dituntasin, siapa yang membakar,,, siapa sekaarang yang akhirnya harus memadamkan. Kalo gini kan papa juga yang harus kena imbasnya.
Akhirnya malam itu aku harus menuntaskan hasrat meisya 2 ronde untuk membuatnya terkapar knikmatan.
Hal yang harusnya la ode yang melakukannya. Karena dia yang membangkitkan gairah istriku, tapi aq juga yang akhirnya harus memadamkan.