Halo warga forum tercinta.
Setelah sekian lama mejadi silent reader karya suhu-suhu di sini, akhirnya ane memutuskan mencoba berkontribusi juga
Cek ombak dulu apakah ada peminatnya untuk genre semacam ini.
Chapter 1
Prologue
Kerajaan Dalmasca merupakan salah satu kerajaan terkuat di sepanjang sejarah. Dinasti Rosenberg, telah berkuasa selama lebih dari 400 tahun dan berhasil membawa Dalmasca menakhlukan kerajaan-kerajaan lain disekitarnya. Kehidupan masayarakat Dalmasca dapat dibilang sangat baik, mereka memiliki sumber daya yang cukup, pemerintahan yang adil, dan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Letak kerajaan Dalmasca juga sangat strategis, sehingga banyak pedagang dari negara lain yang melintas dan berdagang di negara ini.
Raja Andrew Rosenberg merupakan raja yang berkuasa saat ini. Andrew diangkat menjadi raja saat usianya baru 15 tahun. Sudah 13 tahun ia memerintah sekarang dan kesuksesan pemerintahannya membawa Dalmasca pada suatu periode yang damai. Andrew adalah seorang raja yang cerdas dan ulet dalam ilmu pemerintahan. Hampir tidak ada musuh politik yang mengganggu masa pemerintahannya.
Ratu Vivian, istri sah dari raja Andrew merupakan seorang ratu yang sangat cantik. Ia dikagumi seluruh rakyat Dalmasca oleh karena parasnya dan juga kecerdikannya dalam membantu raja Andrew. Namun, setelah 8 tahun pernikahan mereka, belum seorang anakpun yang terlahir di keluarga raja. Hal ini membuat para penasihat raja khawatir, karena raja belum memiliki suksesor yang akan meneruskan tahtanya kelak.
Sejak 3 tahun lalu, sebuah tradisi baru telah dimulai. Setiap tahunnya, 100 orang wanita dikumpulkan dari berbagai wilayah kerajaan dan negara jajahannya ke dalam harem kerajaan. Tujuannya adalah untuk memilih selir bagi raja, yang diharapkan dapat memberi keturunan dan menjadi calon penerus kerajaan. Dari 100 orang wanita yang dibawa ke harem, akan diseleksi dengan sangat ketat hingga diperoleh 10 orang finalist, dan hanya 3 orang setiap tahunnya yang akan mendapat gelar selir/concubine. Seleksi yang sangat ketat diberlakukan untuk menjaga kualitas dari selir yang akan dilantik. Ini adalah kisah “The Concubine Game” ke-4, dimana setiap wanita akan menjalani berbagai tantangan untuk membuktikan kelayakannya menjadi the concubine.
Beginning
Pada bulan Maret, istana mengeluarkan sayembara ke seluruh pelosok negeri untuk mengundang gadis terbaik dari setiap daerah untuk dikirim ke istana. Begitu banyak iming-iming hadiah yang diberikan bagi sang selir, mulai dari kekayaan, kenaikan jabatan bagi sanak saudaranya, hingga status putera mahkota apabila ia dapat memberikan anak laki-laki bagi sang raja. Tentu saja banyak orang tua yang mengirimkan anak gadis mereka untuk mengikuti seleksi awal, dan berharap putri mereka dapat masuk ke lingkungan harem istana.
Tidak peduli status sosial mereka, mulai dari pekerja rumah bordil, hingga anak pejabat memenuhi meja pendaftaran. Satu hal yang pasti, bagi sang pemenang kekayaan dan kenyamanan telah menunggu mereka di istana. Namun bagi 7 orang finalist yang gagal, mereka tidak akan bisa pulang ke rumah mereka lagi untuk selamanya. Ketujuh orang finalis yang gagal ini dianggap telah mengetahui terlalu banyak rahasia kerajaan, dan terlalu berbahaya apabila kembali ke lingkungan mereka. Tidak ada seorangpun di luar lingkungan istana yang tahu bagaimana nasib mereka dari 3 periode kompetisi yang sudah berjalan. Banyak rumor yang beredar, mulai dari mereka dijadikan dayang di istana, menjadi simpanan para pejabat, atau bahkan menjadi gadis pemuas di rumah bordil kerajaan. Hal itu tidak membuat gentar para gadis yang mengikuti kompetisi itu, hadiah yang disediakan seolah membutakan mata mereka, membuat mereka lengah akan resiko yang mungkin mereka hadapi.
Seleksi yang panjang dan ketat telah dimulai untuk mencari 10 finalist yang akan masuk ke dalam harem istana. Kesepuluh finalist ini saat ini telah berkumpul di halaman harem istana. Mereka akan menjalani babak terakhir dari The Concubine Game yang akan diselenggarakan selama sebulan penuh. Rasa bangga dan penuh harapan jelas terlihat dari setiap gadis yang berbaris rapi di halaman harem istana. Berbagai hadiah, mulai dari uang, ternak, bahkan kenaikan pangkat telah diberikan bagi keluarga mereka. Namun tentu saja harapan mereka tetap tertuju pada hadiah utama, yaitu status selir bagi Raja Andrew.
The Rules
Kepala Harem Istana beserta Ratu Vivian tiba di halaman harem istana untuk menyambut kesepuluh finalis. Selir-selir yang telah memenangkan kompetisi ini di tahun-tahun sebelumnya juga ikut berbaris rapi di belakang sang ratu. Namun yang membedakan mereka adalah, selir-selir istana hanya memakai kain yang sangat tipis yang tidak dapat menutup ketelanjangan mereka. Kecantikan para selir jelas terpancar dari wajah setiap selir, lekuk tubuh yang indah yang sikap yang anggun jelas menunjukkan kualitas seorang selir yang telah melewati tempaan yang berat.
Valir, sang kepala harem istana adalah seorang kasim yang dipercaya oleh sang raja untuk mengurus segala keperluan dari selir dan ratu. Dia telah mengabdikan dirinya sejak remaja, penisnya telah dipotong untuk memastikan ia tidak melecehkan selir dan ratu yang tinggal di dalam harem. Bersana Ratu Vivian, ia memiliki wewenang penuh untuk mengatur seluruh kehidupan di dalam harem. Tidak ada aktivitas di dalam harem yang boleh berjalan tanpa persetujuannya. Bahkan ia juga diberikan wewenang oleh Raja Andrew untuk mendisiplinkan para selir yang tinggal di dalam harem istana.
Valir : “Selamat datang para finalis The Concubine Game ke-4. Selamat kalian telah berhasil mengalahkan 90 orang pesaing kalian di dalam babak seleksi awal. Seperti yang kalian ketahui, babak final akan dilakukan selama sebulan penuh. Kami akan mencatat skor dari setiap tantangan yang kalian kerjakan, 3 orang dengan skor tertinggi akan masuk ke dalam harem istana dan mendapat gelar Selir bagi baginda Raja Andrew.”
Finalist : “Panjang umur bagi Raja Andrew”
Ratu Vivian : “Kalian adalah wanita terpilih bagi sang raja. Seluruh tubuh dan jiwa kalian hanyalah bagi Raja Andrew dan kerajaan Dalmasca. Pengkhianatan dan ketidaktaatan akan dihukum dengan sangat berat, tidak hanya bagi kalian tetapi juga untuk keluarga kalian. Selir Ashe, silahkan mulai membacakan peraturan untuk kompetisi ini”
Selir Ashe merupakan selir kepercayaan sang ratu. Dia memenangkan kompetisi The Concubine Game pada periode pertama. Ia merupakan putri dari Menteri Keuangan sang raja, dan telah menjadi salah satu selir kesayangan raja selama tiga tahun terakhir. Walaupun ia belum bisa memberi keturunan bagi Raja Andrew, namun dia dipercaya adalah orang yang memiliki pengaruh yang sangat kuat di lingkungan Raja. Keahliannya di kamar tidur raja, seringkali mengubah keputusan sang Raja yang berdampak luas bagi kerajaan Dalmasca.
Selir Ashe dengan berbalut kain kuning emas khas kerajaan, maju dengan membawa gulungan kertas. Langkahnya mantap menunjukkan kewibawaannya sebagai seorang selir dan keanggunannya yang tentu meluluhkan mata setiap pria. Ia melewati Ratu Vivian, dan membungkuk di depannya sebagai tanda hormatnya, kemudian ia melanjutkan langkahnya hingga ke depan para finalist.
Selir Ashe : “Panjang umur bagi Raja Andrew dan Ratu Vivian. Raja Andrew telah bertitah untuk para finalist The Concubine Game ke-4. Posisi hormat untuk mendengar titah Raja Andrew!”
Para selir yang ada di belakang Ratu Vivian segera menanggalkan kain tipis yang tersisa di tubuh mereka dan dengan segera berlutut ke tanah. Ratu Vivian juga ikut berlutut tanpa menanggalkan pakaiannya. Seluruh kasim dan kepala harem juga ikut mengambil posisi bersujud untuk menunjukkan sikap hormat pada titah sang Raja.
Para gadis yang berasal dari keluarga terpandang, jelas mengerti cara untuk menerima titah dari baginda raja. Mereka dengan segera mengambil posisi bersujud ke tanah, namun keterkejutan tidak terelakkan dari raut wajah mereka. Mengapa para selir yang memiliki status begitu tinggi di istana dengan mudahnya menanggalkan satu-satunya kain yang melekat di tubuh mereka seperti wanita yang tidak memiliki harga diri. Namun para gadis ini menahan rasa ingin tahu mereka dan taat untuk bersujud di hadapan titah Raja Andrew.
6 orang gadis yang bukan dari golongan bangsawan, tentu kebingugan ketika mereka di perintahkan untuk hormat pada titah raja. Mereka hanya menoleh ke kanan dan kiri dengan kebingungan mereka, apalagi ketika melihat para selir melepas kain dari tubuh mereka. Seolah tidak percaya, Maya seorang putri pedagang memekik cukup keras karena kekagetannya. Pengawal harem istana di belakangnya dengan segera menampar pipinya dengan keras, dan menendang kakinya hingga ia tersungkur dan berlutut. Tidak ingin bernasib sama, kelima gadis yang lain segera ikut berlutut untuk menghormati titah Sang Raja.
Selir Ashe yang melihat semua orang telah siap menerima titah raja, membuka gulungan yang dipengangnya sedari tadi. Kayu yang menjadi pusat dari gulungan titah itu berbentuk dildo yang terpahat sesuai dengan bentuk penis Raja Andrew. Selir Ashe tanpa ragu memasukkan bongkahan dildo kayu tersebut ke dalam vaginanya, yang merupakan simbol bahwa ia sedang berbicara atas kuasa dari Raja Andrew sendiri.
“The Concubine Game telah menjadi tradisi dari kerajaan Dalmasca, dan akan terus berlangsung secara turun temurun. Ini akan menjadi suatu warisan sejarah yang harus di pandang tinggi sebagai tradisi yang menggambarkan hormat dan kesetiaan pada sang raja. Tradisi ini akan menentukan siapa yang layak untuk menyandang gelar selir dan membuktikan kesetiaannya pada kerajaan Dalmasca. Seorang selir harus menjunjung tinggi lima sila yang ada di harem istana : Kesetiaan, Ketaatan, Sensualitas, Kecantikan, dan Pengorbanan. Siapapun yang melanggar, akan dihukum berat baik untuk dirinya maupun keluarganya karena dianggap sebagai pembelot dan pengkhianat kerajaan.”
Selir Ashe kembali menggulung titah Raja Andrew, dan melepaskan dildo dari vaginanya. Kemudian iya membuka gulungan kedua, yaitu peraturan dari The Concubine Game, yang sebelumnya dijepit dengan dua jepitan rambut dari Ratu Vivian. Sebelum membacakan gulungan kedua, selir Ashe berbalik menghadap sang ratu yang telah kembali berdiri, kemudian ia membungkuk sebagai tanda hormatnya bagi ratu. Kedua jepitan tersebut di jepitkannya pada kedua puting selir Ashe sebagai tanda bahwa ia sendang berbicara dengan otoritas dari ratu Vivian, sang penyelenggara dan ketua dari The Concubine Game. Dengan penuh kewibawaan, ia membacakan aturan dari acara ini :
Selesai membacakan peraturan tersebut, selir Ashe kembali menggulung peraturan tersebut dan menjepitnya dengan jepitan yang sebelumnya menempel pada putingnya. Tidak lupa ia membungkuk kembali untuk memberi hormat pada sang Ratu.
Berikut ini adalah kesepuluh finalist yang akan berkompetisi memperebutkan status selir dari Raja Andrew :
Setelah sekian lama mejadi silent reader karya suhu-suhu di sini, akhirnya ane memutuskan mencoba berkontribusi juga
Cek ombak dulu apakah ada peminatnya untuk genre semacam ini.
Chapter 1
Prologue
Kerajaan Dalmasca merupakan salah satu kerajaan terkuat di sepanjang sejarah. Dinasti Rosenberg, telah berkuasa selama lebih dari 400 tahun dan berhasil membawa Dalmasca menakhlukan kerajaan-kerajaan lain disekitarnya. Kehidupan masayarakat Dalmasca dapat dibilang sangat baik, mereka memiliki sumber daya yang cukup, pemerintahan yang adil, dan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Letak kerajaan Dalmasca juga sangat strategis, sehingga banyak pedagang dari negara lain yang melintas dan berdagang di negara ini.
Raja Andrew Rosenberg merupakan raja yang berkuasa saat ini. Andrew diangkat menjadi raja saat usianya baru 15 tahun. Sudah 13 tahun ia memerintah sekarang dan kesuksesan pemerintahannya membawa Dalmasca pada suatu periode yang damai. Andrew adalah seorang raja yang cerdas dan ulet dalam ilmu pemerintahan. Hampir tidak ada musuh politik yang mengganggu masa pemerintahannya.
Ratu Vivian, istri sah dari raja Andrew merupakan seorang ratu yang sangat cantik. Ia dikagumi seluruh rakyat Dalmasca oleh karena parasnya dan juga kecerdikannya dalam membantu raja Andrew. Namun, setelah 8 tahun pernikahan mereka, belum seorang anakpun yang terlahir di keluarga raja. Hal ini membuat para penasihat raja khawatir, karena raja belum memiliki suksesor yang akan meneruskan tahtanya kelak.
Sejak 3 tahun lalu, sebuah tradisi baru telah dimulai. Setiap tahunnya, 100 orang wanita dikumpulkan dari berbagai wilayah kerajaan dan negara jajahannya ke dalam harem kerajaan. Tujuannya adalah untuk memilih selir bagi raja, yang diharapkan dapat memberi keturunan dan menjadi calon penerus kerajaan. Dari 100 orang wanita yang dibawa ke harem, akan diseleksi dengan sangat ketat hingga diperoleh 10 orang finalist, dan hanya 3 orang setiap tahunnya yang akan mendapat gelar selir/concubine. Seleksi yang sangat ketat diberlakukan untuk menjaga kualitas dari selir yang akan dilantik. Ini adalah kisah “The Concubine Game” ke-4, dimana setiap wanita akan menjalani berbagai tantangan untuk membuktikan kelayakannya menjadi the concubine.
Beginning
Pada bulan Maret, istana mengeluarkan sayembara ke seluruh pelosok negeri untuk mengundang gadis terbaik dari setiap daerah untuk dikirim ke istana. Begitu banyak iming-iming hadiah yang diberikan bagi sang selir, mulai dari kekayaan, kenaikan jabatan bagi sanak saudaranya, hingga status putera mahkota apabila ia dapat memberikan anak laki-laki bagi sang raja. Tentu saja banyak orang tua yang mengirimkan anak gadis mereka untuk mengikuti seleksi awal, dan berharap putri mereka dapat masuk ke lingkungan harem istana.
Tidak peduli status sosial mereka, mulai dari pekerja rumah bordil, hingga anak pejabat memenuhi meja pendaftaran. Satu hal yang pasti, bagi sang pemenang kekayaan dan kenyamanan telah menunggu mereka di istana. Namun bagi 7 orang finalist yang gagal, mereka tidak akan bisa pulang ke rumah mereka lagi untuk selamanya. Ketujuh orang finalis yang gagal ini dianggap telah mengetahui terlalu banyak rahasia kerajaan, dan terlalu berbahaya apabila kembali ke lingkungan mereka. Tidak ada seorangpun di luar lingkungan istana yang tahu bagaimana nasib mereka dari 3 periode kompetisi yang sudah berjalan. Banyak rumor yang beredar, mulai dari mereka dijadikan dayang di istana, menjadi simpanan para pejabat, atau bahkan menjadi gadis pemuas di rumah bordil kerajaan. Hal itu tidak membuat gentar para gadis yang mengikuti kompetisi itu, hadiah yang disediakan seolah membutakan mata mereka, membuat mereka lengah akan resiko yang mungkin mereka hadapi.
Seleksi yang panjang dan ketat telah dimulai untuk mencari 10 finalist yang akan masuk ke dalam harem istana. Kesepuluh finalist ini saat ini telah berkumpul di halaman harem istana. Mereka akan menjalani babak terakhir dari The Concubine Game yang akan diselenggarakan selama sebulan penuh. Rasa bangga dan penuh harapan jelas terlihat dari setiap gadis yang berbaris rapi di halaman harem istana. Berbagai hadiah, mulai dari uang, ternak, bahkan kenaikan pangkat telah diberikan bagi keluarga mereka. Namun tentu saja harapan mereka tetap tertuju pada hadiah utama, yaitu status selir bagi Raja Andrew.
The Rules
Kepala Harem Istana beserta Ratu Vivian tiba di halaman harem istana untuk menyambut kesepuluh finalis. Selir-selir yang telah memenangkan kompetisi ini di tahun-tahun sebelumnya juga ikut berbaris rapi di belakang sang ratu. Namun yang membedakan mereka adalah, selir-selir istana hanya memakai kain yang sangat tipis yang tidak dapat menutup ketelanjangan mereka. Kecantikan para selir jelas terpancar dari wajah setiap selir, lekuk tubuh yang indah yang sikap yang anggun jelas menunjukkan kualitas seorang selir yang telah melewati tempaan yang berat.
Valir, sang kepala harem istana adalah seorang kasim yang dipercaya oleh sang raja untuk mengurus segala keperluan dari selir dan ratu. Dia telah mengabdikan dirinya sejak remaja, penisnya telah dipotong untuk memastikan ia tidak melecehkan selir dan ratu yang tinggal di dalam harem. Bersana Ratu Vivian, ia memiliki wewenang penuh untuk mengatur seluruh kehidupan di dalam harem. Tidak ada aktivitas di dalam harem yang boleh berjalan tanpa persetujuannya. Bahkan ia juga diberikan wewenang oleh Raja Andrew untuk mendisiplinkan para selir yang tinggal di dalam harem istana.
Valir : “Selamat datang para finalis The Concubine Game ke-4. Selamat kalian telah berhasil mengalahkan 90 orang pesaing kalian di dalam babak seleksi awal. Seperti yang kalian ketahui, babak final akan dilakukan selama sebulan penuh. Kami akan mencatat skor dari setiap tantangan yang kalian kerjakan, 3 orang dengan skor tertinggi akan masuk ke dalam harem istana dan mendapat gelar Selir bagi baginda Raja Andrew.”
Finalist : “Panjang umur bagi Raja Andrew”
Ratu Vivian : “Kalian adalah wanita terpilih bagi sang raja. Seluruh tubuh dan jiwa kalian hanyalah bagi Raja Andrew dan kerajaan Dalmasca. Pengkhianatan dan ketidaktaatan akan dihukum dengan sangat berat, tidak hanya bagi kalian tetapi juga untuk keluarga kalian. Selir Ashe, silahkan mulai membacakan peraturan untuk kompetisi ini”
Selir Ashe merupakan selir kepercayaan sang ratu. Dia memenangkan kompetisi The Concubine Game pada periode pertama. Ia merupakan putri dari Menteri Keuangan sang raja, dan telah menjadi salah satu selir kesayangan raja selama tiga tahun terakhir. Walaupun ia belum bisa memberi keturunan bagi Raja Andrew, namun dia dipercaya adalah orang yang memiliki pengaruh yang sangat kuat di lingkungan Raja. Keahliannya di kamar tidur raja, seringkali mengubah keputusan sang Raja yang berdampak luas bagi kerajaan Dalmasca.
Selir Ashe dengan berbalut kain kuning emas khas kerajaan, maju dengan membawa gulungan kertas. Langkahnya mantap menunjukkan kewibawaannya sebagai seorang selir dan keanggunannya yang tentu meluluhkan mata setiap pria. Ia melewati Ratu Vivian, dan membungkuk di depannya sebagai tanda hormatnya, kemudian ia melanjutkan langkahnya hingga ke depan para finalist.
Selir Ashe : “Panjang umur bagi Raja Andrew dan Ratu Vivian. Raja Andrew telah bertitah untuk para finalist The Concubine Game ke-4. Posisi hormat untuk mendengar titah Raja Andrew!”
Para selir yang ada di belakang Ratu Vivian segera menanggalkan kain tipis yang tersisa di tubuh mereka dan dengan segera berlutut ke tanah. Ratu Vivian juga ikut berlutut tanpa menanggalkan pakaiannya. Seluruh kasim dan kepala harem juga ikut mengambil posisi bersujud untuk menunjukkan sikap hormat pada titah sang Raja.
Para gadis yang berasal dari keluarga terpandang, jelas mengerti cara untuk menerima titah dari baginda raja. Mereka dengan segera mengambil posisi bersujud ke tanah, namun keterkejutan tidak terelakkan dari raut wajah mereka. Mengapa para selir yang memiliki status begitu tinggi di istana dengan mudahnya menanggalkan satu-satunya kain yang melekat di tubuh mereka seperti wanita yang tidak memiliki harga diri. Namun para gadis ini menahan rasa ingin tahu mereka dan taat untuk bersujud di hadapan titah Raja Andrew.
6 orang gadis yang bukan dari golongan bangsawan, tentu kebingugan ketika mereka di perintahkan untuk hormat pada titah raja. Mereka hanya menoleh ke kanan dan kiri dengan kebingungan mereka, apalagi ketika melihat para selir melepas kain dari tubuh mereka. Seolah tidak percaya, Maya seorang putri pedagang memekik cukup keras karena kekagetannya. Pengawal harem istana di belakangnya dengan segera menampar pipinya dengan keras, dan menendang kakinya hingga ia tersungkur dan berlutut. Tidak ingin bernasib sama, kelima gadis yang lain segera ikut berlutut untuk menghormati titah Sang Raja.
Selir Ashe yang melihat semua orang telah siap menerima titah raja, membuka gulungan yang dipengangnya sedari tadi. Kayu yang menjadi pusat dari gulungan titah itu berbentuk dildo yang terpahat sesuai dengan bentuk penis Raja Andrew. Selir Ashe tanpa ragu memasukkan bongkahan dildo kayu tersebut ke dalam vaginanya, yang merupakan simbol bahwa ia sedang berbicara atas kuasa dari Raja Andrew sendiri.
“The Concubine Game telah menjadi tradisi dari kerajaan Dalmasca, dan akan terus berlangsung secara turun temurun. Ini akan menjadi suatu warisan sejarah yang harus di pandang tinggi sebagai tradisi yang menggambarkan hormat dan kesetiaan pada sang raja. Tradisi ini akan menentukan siapa yang layak untuk menyandang gelar selir dan membuktikan kesetiaannya pada kerajaan Dalmasca. Seorang selir harus menjunjung tinggi lima sila yang ada di harem istana : Kesetiaan, Ketaatan, Sensualitas, Kecantikan, dan Pengorbanan. Siapapun yang melanggar, akan dihukum berat baik untuk dirinya maupun keluarganya karena dianggap sebagai pembelot dan pengkhianat kerajaan.”
Selir Ashe kembali menggulung titah Raja Andrew, dan melepaskan dildo dari vaginanya. Kemudian iya membuka gulungan kedua, yaitu peraturan dari The Concubine Game, yang sebelumnya dijepit dengan dua jepitan rambut dari Ratu Vivian. Sebelum membacakan gulungan kedua, selir Ashe berbalik menghadap sang ratu yang telah kembali berdiri, kemudian ia membungkuk sebagai tanda hormatnya bagi ratu. Kedua jepitan tersebut di jepitkannya pada kedua puting selir Ashe sebagai tanda bahwa ia sendang berbicara dengan otoritas dari ratu Vivian, sang penyelenggara dan ketua dari The Concubine Game. Dengan penuh kewibawaan, ia membacakan aturan dari acara ini :
- Setiap finalist dari The Concubine Game ini telah setuju untuk menyerahkan seluruh tubuh dan jiwa mereka pada kerajaan Dalmasca. Apapun yang dilakukan mulai saat ini harus dengan persetujuan otoritas kerajaan.
- Setiap finalist akan tinggal di dalam lingkungan harem istana atau tempat lain yang telah ditentukan oleh ratu Vivian.
- Setiap finalist dilarang melakukan tindakan seksual, mulai dari berciuman, masturbasi, hingga berhubungan seksual tanpa persetujuan dari ratu.
- Akan terdapat 10 tantangan yang akan menanti pada babak akhir The Concubine Game. Setiap tantangan memiliki sistem penilaian yang berbeda dan akan menentukan ranking peserta.
- Juara dari acara ini akan di tentukan pada tanggal 1 September, bertepatan dengan hari ulang tahun raja. Nasib dari setiap peserta akan bergantung dari ranking yang diperoleh :
Rank 1 : Status Royal Concubine, emas dan uang senilai 50 tahun upah harian pekerja, dan kenaikan pangkat dari sanak saudaranya.
Rank 2 : Status Common Concubine, emas dan uang senilai 20 tahun upah harian pekerja, dan kenaikan pangkat dari sanak saudaranya.
Rank 3 : Status Low Concubine, emas dan uang senilai 10 tahun upah harian pekerja, dan kenaikan pangkat dari sanak saudaranya.
Rank 4-5 : Akan dikirim ke rumah bordil istana untuk melayani para pejabat eselon 1 dan tamu kehormatan istana. Keluarga mereka akan menerima 25% dari penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan mereka
Rank 6-10 : Akan bekerja sebagai budak istana yang boleh dipakai oleh pejabat kelas rendah dan orang yang berjasa pada raja. Mereka akan diberi tato sebagai budak istana seumur hidup mereka dan keluarga mereka akan dipenjarakan karena dianggap telah mengirimkan gadis yang menghina kerajaan. - Setiap kekalahan pada tantangan yang diberikan akan diberikan hukuman sebagai tanda ketidakmampuan untuk memberikan yang terbaik pada kerajaan.
- Segala bentuk kecurangan dan pelanggaran akan diberikan hukuman berat, hingga berupa diskualifikasi, yang berarti peserta akan turun ke ranking terendah dan keluarga mereka memperoleh hukuman yang berat, hingga dapat dieksekusi di depan umum.
- Para peserta harus tunduk kepada otoritas ratu, para selir, dan kepala harem selama tinggal di dalam harem istana. Selama tidak sedang mengikuti tantangan, para finalist akan mengerjakan apapun yang diperintahkan pada mereka.
- Setiap finalist hanya diijinkan menggunakan sehelai kain sutera tipis yang disediakan bagi mereka, seperti yang dikenakan para selir.
- Komunikasi dengan orang di luar harem merupakan bentuk pelanggaran berat karena dapat membahayakan kerahasiaan harem istana.
Selesai membacakan peraturan tersebut, selir Ashe kembali menggulung peraturan tersebut dan menjepitnya dengan jepitan yang sebelumnya menempel pada putingnya. Tidak lupa ia membungkuk kembali untuk memberi hormat pada sang Ratu.
Berikut ini adalah kesepuluh finalist yang akan berkompetisi memperebutkan status selir dari Raja Andrew :
- Maya, putri seorang pedagang kain di ibukota. Ia memiliki ukuran tubuh yang proporsional dan sifat yang sedikit childish.
- Abigail, putri dari duta besar negara Distia, salah satu negara jajahan Dalmasca. Ia dibesarkan di lingkungan bangsawan dan sangat menjunjung tinggi etikanya.
- Brenda, putri dari seorang pejabat eselon 2 di bidang kemiliteran Dalmasca. Ia dibesarkan di lingkungan militer yang penuh disiplin.
- Cindy, putri dari seorang penasihat raja yang telah mengabdi selama 25 tahun. Ia mewarisi kebijaksanaan dari ayahnya
- Sylvie, putri dari seorang kaya di negeri Utopi yang berbatasan dengan Dalmasca. Ia sangat cerdik dan mudah bergaul
- Olivia, putri dari seorang pejabat pajak yang ditugaskan untuk memungut upeti dari negeri jajahan. Ia sangat tegas dan teliti.
- Sarah, seorang pelacur dari rumah bordil kenamaan di ibukota. Nama besarnya sudah terkenal di seluruh Dalmasca.
- Yuna, putri dari pemuka agama di sebuah desa kecil. Ayahnya menyuruhnya mengikuti acara ini karena kekagumannya pada raja.
- Rose, putri dari seorang jendral negara Rosanda yang dikalahkan oleh Dalmasca 10 tahun lalu. Ia dijadikan upeti oleh negaranya untuk Dalmasca.
- Eugene, seorang pengrajin bunga di kota kecil Lisandre. Ia memutuskan untuk mengikuti acara ini demi mengangkat martabat keluarganya.