Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG The Confluence (Revised Version)

Status
Please reply by conversation.

jagbar

Semprot Lover
Daftar
20 Mar 2012
Post
237
Like diterima
820
Bimabet
The Confluence (Revised Version)

Notes and Disclaimers:
1. Cerita ini adalah murni fiksi. Kesamaan nama, tempat, dan peristiwa adalah kebetulan semata.
2. Cerita ini adalah "copas" dari cerita lama penulis di forum ini yang saat itu tak sempat diselesaikan. Kini produk gagal penulis itu didaur ulang dengan sejumlah pengembangan dan juga perubahan baik dari segi diksi, narasi, maupun plot cerita. Sementara cerita versi lama penulis biarlah terkubur dengan tenang tanpa perlu diakses lagi.
3. Apabila ada kesalahan penulisan atau hal-hal yang menyinggung maka penulis mohon maaf sebesar-besarnya. Semua itu dilakukan tanpa unsur kesengajaan.
4. Semoga cerita ini dapat bermanfaat dan diambil hikmahnya (kalau ada hehehe) sementara hal-hal yang buruk dijauhi. Atau paling tidak semoga bisa menghibur pembaca.
5. Dimohon tidak copas tanpa mencantumkan nama pengarang atau tanpa seijin pengarang.
6. Mohon cerita ini tak ditiru atau diekstrapolasikan ke kehidupan nyata secara mentah-mentah. Semua yang terjadi dalam cerita adalah fiksi belaka yang bisa jadi sangat berbeda dengan kehidupan nyata.
7. Cerita ini bukan tipe hardcore, yang kaya aksi di setiap episode-nya. Justru sebaliknya, cerita ini berlangsung lambat dan miskin aksi, bahkan mungkin sampai akhir cerita tak ada satu aksi ML sama sekali.
8. Cerita ini tak mempunyai tag apapun. Alur cerita akan mengalir dengan bebas sesuai dengan relevansi cerita. Satu hal yang penulis bisa janjikan yaitu selama tidak ada force majeure di luar kendali penulis, cerita ini akan berakhir dengan prefix [CERBUNG] [TAMAT].
9. Akhir kata: sit back, relax, selamat menikmati bagi yang bersedia membacanya dan ditunggu komentarnya.

/jagbar/

--@@@@--

Arti confluence menurut kamus:
confluence
/ˈkɒnflʊəns/
Noun (kata benda)

1. The junction of two rivers, esp. rivers of approximately equal width (Pertemuan dari dua sungai, terutama dengan lebar yang kurang lebih sama).
2. An act or process of merging (Sebuah aksi atau proses penggabungan).

Index:

Day 1
Chapter 1
Chapter 2

Day 2
Chapter 3


--@@@@--

Day 1

Chapter 1 - Pre-Wedding Jitters

Desa Wonoselo adalah desa kecil yang terjauh dan tertinggi diantara sekumpulan desa-desa di badan Gunung Kalimadu bagian utara. Letaknya yang di ketinggian 1200 m diatas permukaan laut membuat suhu udaranya cukup dingin sepanjang tahun. Sementara kualitas udaranya begitu bersih dan segar. Karena daerah sekitar situ masih dikelilingi oleh hutan belantara rimbun yang penuh dengan pohon-pohon besar. Polusi udara, daerah industri, dan keramaian kota adalah "papan petunjuk arah" yang berbeda 180 derajat dari tempat ini.

Kehidupan para penduduknya begitu sederhana dan simpel. Hingga beberapa tahun lalu, kehidupan desa yang dihuni oleh puluhan rumah sederhana itu berlangsung tanpa adanya listrik atau telepon. Juga tak ada sekolah ataupun puskesmas.

Letak geografisnya cukup terisolasi. Satu-satunya akses keluar masuk desa itu adalah jalan setapak yang harus ditempuh dengan kaki melalui hutan lebat ke desa terdekat. Sementara "desa terdekat" itu masih berjarak 10 km. Bagi penduduk setempat, jarak segitu bukan masalah. Namun bagi orang yang terbiasa dengan "kehidupan normal", berjalan sejauh itu apalagi melewati hutan lebat tentu termasuk suatu petualangan tersendiri.

Beberapa tahun lalu, pada suatu hari yang tenang seluruh isi desa itu tiba-tiba dikagetkan dengan "benda terbang" yang berputar-putar mengelilingi desa mereka dengan suara yang meraung-raung di atas langit. Itulah helikopter Pak Tanoto, seorang konglomerat besar dari ibukota.

Terkesan dengan keindahan serta kedamaian suasana di tempat itu, tak lama kemudian ia membeli tanah luas di bagian atas desa itu. Di atas areal luas itu kemudian dibangun sebuah villa yang megah dan mewah yang kehadirannya sangat kontras dengan kesederhanaan kehidupan penduduk desa di bawahnya. Apalagi, tanah milik Pak Tanoto itu bahkan lebih luas dibanding total luas rumah seluruh penduduk desa Wonoselo.

Kini, kompleks villa yang megah dan mewah itu menjadi tempat peristirahatan favorit Pak Tanoto dan keluarganya untuk mengatasi kejenuhan hati, pikiran stress, dan suasana hingar-bingar yang penuh polusi di ibukota. Alamnya yang asri dan alami dengan hawa gunung yang segar membuat pikiran stress menjadi hilang dengan sendirinya. Apalagi posisi villa itu sangat strategis untuk menikmati keindahan alam sekitar sejauh mata memandang.

Oleh karena akses keluar yang amat terbatas (atau malah tak ada sama sekali menurut konteks kehidupan modern), maka dibuatlah lapangan untuk helipad di sebelah villa itu sebagai satu-satunya jalan akses keluar masuk. Dan, helipad yang dibuat itu tidak hanya berjumlah satu atau dua, tetapi delapan! Hal ini untuk mengantisipasi kebutuhan transportasi dan logistik saat acara kekeluargaan besar yang dihadiri oleh keluarga besar Pak Tanoto. Selain itu juga untuk memenuhi aturan "bumi dan alam" seperti yang dianjurkan konsultan fengshui kondang dari luar negeri.

Secara umum, villa itu dibagi menjadi dua bagian. Bagian untuk keluarga dan satu lagi untuk urusan bisnis. Karena selain untuk acara keluarga, villa itu juga sering digunakan untuk kepentingan bisnis besar Pak Tanoto. Tak jarang villa itu digunakan sebagai tempat meeting tingkat tinggi dengan konglomerat-konglomerat papan atas baik lokal maupun mancanegara. Demikian pula untuk lobi-lobi politik yang business-related dengan tokoh-tokoh politik serta pejabat papan atas.

Acara retreat tahunan para eksekutif kelas atas juga selalu diadakan di sini. Di kalangan intern grup konglomerasi Pak Tanoto, adalah suatu kehormatan besar bagi eksekutif yang diundang datang kemari. Karena hanya eksekutif tingkat atas yang dipercaya oleh sang boss besar saja yang akan diundang.

Sementara itu Pak Tanoto juga memberikan balik ke alam sekitar terutama kepada penduduk desa Wonoselo. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik "istana di tengah hutan belantara"-nya ini, ia membangun generator bertenaga besar yang tak hanya canggih namun juga ramah lingkungan. Karena generator itu adalah kombinasi dari pemanfaatan tenaga matahari, angin, dan panas bumi yang tersedia melimpah di alam sekitar. Kelebihan dari suplai untuk kebutuhan energi villanya kemudian dialirkan ke rumah-rumah penduduk.

Untuk memelihara villanya, tentu diperlukan puluhan pegawai yang tinggal di dalamnya serta bahan-bahan materi yang harus didatangkan dari luar. Oleh karena itu maka secara rutin selalu ada beberapa helikopter yang datang dan pergi mengangkut para pegawai yang bekerja secara bergiliran setiap minggunya serta bahan makanan, dan lain-lain.

Interaksi antara para pegawai villanya dan penduduk setempat sampai saat ini masih sangat terbatas. Bahkan Pak Tanoto menerapkan aturan keras melarang para pegawainya mengganggu kehidupan warga setempat dengan hukuman berat bagi yang melanggarnya. Hal ini untuk mencegah kontaminasi pengaruh luar yang akan menggerus kearifan lokal penduduk setempat.

Namun pembangunan fisik tak menjadi masalah. Jalan permanen yang menghubungkan villa dan desa Wonoselo dibangun dengan panjang total sejauh kurang lebih 100 meter yang berkelok-kelok mengikuti kontur tanah. Lalu di tepi jalan dibangun tiang-tiang listrik untuk mengalirkan listrik menuju ke rumah-rumah di desa tersebut disamping juga komunikasi untuk TV dan telepon.

Selain itu ia juga menyumbang banyak hal lain terhadap desa itu, seperti membangun sekolah, puskesmas, mendatangkan beberapa ahli pertanian untuk meningkatkan produktivitas desa itu, dan hal-hal lainnya. Termasuk saat ini sedang dibangun jalan permanen yang bisa dilalui mobil yang menghubungkan ke desa terdekat. Setelah jalan itu rampung, maka desa Wonoselo akan terkoneksi dengan dunia luar secara permanen.

Singkat kata, sejak dibangunnya villa Pak Tanoto, kehidupan warga desa itu menjadi meningkat dengan beberapa hal penting seperti listrik, telekomunikasi, dan lain-lain disuplai dari villa di atas desa mereka itu secara cuma-cuma. Sementara itu keluhuran budaya setempat dan keramahan asli penduduknya masih tetap terjaga. Paling tidak sampai saat ini.

Dengan ini semua, hubungan antara seluruh penduduk desa itu dengan seluruh penghuni villa itu, baik Pak Tanoto pribadi, keluarganya maupun para pegawainya berjalan dengan sangat baik.

--@@@@--

Di tengah lapangan helipad itu ada sebuah helikopter yang siap untuk berangkat. Sang pilot telah duduk di kursi pengemudi. Tak jauh dari sana sepasang pria dan wanita setengah baya yang tampan dan cantik dengan pakaian indah berjalan menuju helikopter itu. Mereka adalah Pak Tanoto dan Bu Lusiani, istri Pak Tanoto. Sebelum mencapai helikopter itu, Pak Tanoto menghentikan langkahnya dan menoleh ke gadis muda yang berjalan mengikutinya. "Kamu sungguh yakin mau tinggal sendirian disini?"

"Iya Pi. Aku mau disini dulu beberapa hari," jawab gadis itu. "Beberapa hari terakhir pikiranku agak stress. Mudah-mudahan pikiranku bisa jadi tenang kembali," tambah gadis yang meski mengaku stress namun wajahnya terlihat begitu cantik dan rupawan itu.

"Sudah jangan terlalu dipikirkan," Bu Lusiani yang terlihat begitu anggun cantik dan jauh lebih muda dibanding usia sebenarnya yang telah setengah baya itu berkata. "Memang pernikahan adalah hal yang amat serius. Apalagi buat gadis muda seperti kamu. Dulu Mami juga begitu waktu Papimu ini melamar. Padahal kita sudah saling cocok dan pacaran juga sudah cukup lama, seperti kamu dengan Ferry saat ini. Hmmm... Mungkin itu adalah insting perempuan yang mengatakan kalau kita bakal jadi desperate housewife setelah married," katanya sambil tersenyum cantik dan melirik ke arah suaminya. Gadis muda itu seketika ikut tersenyum mendengar itu. Senyuman yang tak kalah manis dengan ibunya. "Is it true Papi, that you've made her life desperate," katanya sambil menoleh ke Pak Tanoto.

"Bagaimana mungkin?" kata pria yang disela dua wanita cantik di depannya itu dengan tenang. "Bagaimana mungkin Mami bisa secantik seperti sekarang ini kalau sepanjang perkawinannya ia tidak bahagia? Look at her. Tell me, isn't she really beautiful?"

Wajah Bu Lusiani langsung memerah mendengar pujian suaminya di depan putrinya dan sejumlah pegawai yang sedang mengantar itu. Sesaat ia tak mampu berucap apa-apa. Sementara gadis itu tertawa geli. "Yes, I agree with you Papi. Mami is the most beautiful woman in the world."

"Dasar anak Papi. Kamu selalu saja memihak ke Papi," kata Bu Lusiani kepada putrinya. Namun tak dapat disembunyikan kegembiraan dirinya karena dipuji terang-terangan oleh suaminya. Wanita mana yang tak suka dipuji oleh pasangannya?

"Dia juga anak Mami lagi. Kalau nggak gitu, gimana bisa nurun kecantikan Maminya," kata Pak Tanoto sambil memeluk bahu istrinya.
"Iih, papa memang pinter ngerayu. Sekali ngerayu dapet dua lagi," kata gadis itu sambil agak cemberut. Namun sama seperti Bu Lusiani, ia juga senang mendengar pujian papanya itu. Pak Tanoto tertawa terbahak-bahak mendengar kata-kata putrinya ini.

"Jangan menakut-nakuti anakmu gitu donk," kata Pak Tanoto. "Kalo sampe dia percaya dengan omonganmu trus menolak married gimana?"
"Bagaimana bisa ditakut-takuti? Lha wong anakmu ini sudah cinta banget sama dia kok. Masa kamu sebagai papanya nggak tahu," giliran Bu Lusiani menggoda putrinya.
"Tahu donk. Khan sama kayak Maminya yang jatuh cinta banget sama papanya."
Gadis itu tertawa melihat kemesraan yang diperlihatkan oleh kedua orangtuanya ini.

"Jangan kuatir, sayang. Pre-wedding jitters adalah hal yang lumrah terjadi. Terutama bagi perempuan. Meski kamu mencintai Ferry, tapi tetap saja perasaan ini bisa timbul Dan itu bukan berarti kamu tak sayang dengan dia. Setelah married... hidupmu, hidup kalian berdua akan berubah. Kalian bukan dua orang yang terpisah lagi, tetapi satu keluarga. Dan perubahan itu akan terjadi dua minggu dari sekarang. Sehingga wajar kalau saat ini timbul rasa nervous dalam dirimu. So, just take it easy. Memang ada baiknya kamu stay dulu beberapa hari disini untuk membuat pikiran tenang," kata Bu Lusiani akhirnya dengan serius sambil membelai rambut anak gadisnya itu.
"Ok, Mami," kata gadis itu sambil memeluk ibunya. "I'll be allright. I promise."

"Remember honey, everything is under control," kata Bu Lusiani lagi.
"I love you," katanya sambil mencium pipi putrinya.
"I love you too, Mom," jawab gadis itu sambil mencium balik pipi Bu Lusiani.
"I love you Papi, " kata gadis itu kemudian sambil memeluk erat dan mencium pipi Pak Tanoto. "I love you too," jawab Pak Tanoto sambil memeluk dan mencium pipi putrinya.
"Ingat kata-kata Mami, everything is under control. So don't worry," imbuhnya sambil menatap putrinya.

"Take care, honey," kata Bu Lusiani.
"Take care, Mom and Dad."

Beberapa saat kemudian, terbanglah helikopter itu membawa pasangan suami istri konglomerat itu. Sementara ia memandang ke atas sambil melambaikan tangannya yang dibalas oleh kedua orangtuanya. Rambut panjangnya yang dibiarkan terurai kini jadi melambai-lambai terbawa angin dari baling-baling helikopter itu.

Setelah itu masuklah gadis itu ke dalam rumah. Meski kegalauan dalam hatinya belum hilang, namun ia merasa senang melihat kemesraan orangtuanya barusan. Setelah married nanti, aku juga ingin punya kehidupan perkawinan seperti mereka yang tetap harmonis setelah puluhan tahun, batinnya. Sama seperti dirinya dan Ferry sekarang, kedua orangtuanya juga dulu berkenalan dan pacaran saat mereka kuliah di luar negeri. Ia yakin, Ferry kekasihnya adalah pria yang tepat untuk dirinya. Everything is under control, batinnya meyakinkan dirinya dengan mengulangi kata-kata Maminya tadi.

--@@@@--
 
Terakhir diubah:
Chapter 2 - Same-Same But Different

Sandra adalah putri sulung konglomerat sukses Pak Tanoto dan istrinya Bu Lusiani. Usianya 24 tahun. Ia baru saja menyelesaikan studinya di Los Angeles Amerika. Setelah lulus, kini ia pulang balik dan menikmati hidupnya sebagai anak konglomerat papan atas negeri ini. Statusnya sebagai putri sulung Pak Tanoto konglomerat kondang itu membuat banyak orang berlomba-lomba untuk bisa dekat dengannya dan dapat menjadi temannya. Tak heran kalau saat ini ia masuk di lingkungan papan atas sosialita muda-mudi elit ibukota. Semua itu dicapainya tanpa perlu susah-payah.

Dari sisi personalitas, Sandra termasuk pribadi yang cukup ramah terhadap siapa saja termasuk mereka yang status sosialnya jauh dibawahnya. Memang sejak kecil ia dididik oleh orangtuanya untuk selalu bisa membawa diri dalam situasi apapun dan terhadap siapapun tanpa kecuali. Sehingga kini sama seperti mereka, ia mendapat banyak simpati dan mempunyai banyak pengagum.

Kalau Sandra mendapatkan itu semua tanpa bersusah-payah, hal sebaliknya terjadi pada mereka para follower akutnya terutama yang ingin bisa dijadikan teman olehnya. Mereka selalu berlomba-lomba untuk bisa mendapat simpati dari gadis itu. Bahkan diantara mereka tak jarang yang saling sikut agar bisa dekat dengannya. Satu hal yang pasti, puji-pujian selalu datang kepadanya dengan begitu masif dari berbagai arah.

Diantara sekian banyak puji-pujian yang diberikan orang-orang kepadanya, ada satu hal yang tak dapat dipungkiri... yaitu Sandra adalah seorang gadis muda dengan wajah cantik menawan dengan daya tarik kewanitaan yang cukup tinggi. Wajahnya yang cantik oriental dan kulit putih bersih dengan tinggi tubuh 167 cm dan postur langsing serta rambut panjang yang dicat kecoklatan, membuat kehadirannya selalu menjadi pusat perhatian semua orang terutama kaum lelaki. Namun persaingan sungguh ketat untuk bisa berada di Ring 1 gadis itu, terutama untuk kaum cowok yang ingin mengambil hatinya. Saling sikut, saling jegal, saling fitnah serta ancaman dan intimidasi berikut segala macam permainan kotor lainnya adalah rules of the game bagi "kaum berbatang" yang cukup punya nyali untuk bersaing. Bagi mereka yang sudah minder duluan tak kuat menghadapi "aura cantik" dan "aura elit" Sandra, mereka hanya bisa melipir di pinggiran dan mengagumi dari jauh sambil "bermain dengan tangan" saja.

Diantara sekian banyak lelaki yang mengerubutinya, Sandra telah menetapkan pilihannya kepada Ferry, teman kuliahnya saat di Amerika yang juga sama-sama berlatar belakang keluarga konglomerat. Bahkan saat ini mereka telah bertunangan dengan pernikahan akan digelar dua minggu lagi.

Sebuah pernikahan mewah yang cukup heboh di kalangan elit sosialita. Menurut desas-desus yang santer terdengar, beberapa musisi terkenal kelas dunia akan didatangkan untuk memeriahkan acara. Sementara direktur acara pernikahan itu adalah seorang konsultan handal dari Amerika yang telah malang-melintang menangani acara-acara serupa di kalangan keluarga jetset dari berbagai belahan dunia. Selain itu juga terdengar kabar bahwa door prize utama bagi pengunjung yang beruntung adalah rumah mewah di kawasan elit dan mobil sport impor. Semua ini membuat banyak orang berlomba-lomba untuk bisa sekedar mendapat kartu undangan. Pernikahan mereka ini adalah wedding of the year tahun ini yang ramai dibicarakan banyak orang dan diberitakan di media-media infotainment.

--@@@@--

Saat itu Sandra baru saja mendapat telepon dari Mami-nya bahwa mereka telah tiba di rumah dengan selamat. Tak lama kemudian, saat hari telah berubah gelap, Sandra menikmati makan malamnya dengan dua pembantu yang selalu siap sedia di ruangan itu. Setelah itu ia masuk ke dalam kamarnya.

Saat malam semakin beranjak, ia memanggil Mbak Sari, salah satu pegawai yang bekerja di villa saat itu. Tanpa menunda-menunda, segera berangkatlah wanita berusia sekitar 35 tahun itu menuju ruang spa. Suasana kamar saat itu agak remang-remang dengan hanya lentera hias ala Timur Tengah saja yang menyala disamping beberapa lilin. Sementara parfum beraroma lavender yang lembut tercium di ruangan itu.

Di hadapan Mbak Sari, Sandra melepas ikatan rambutnya sehingga terurai bebas. Lalu ia melepas baju atasannya dan menjatuhkannya ke lantai. Kemudian branya dilepasnya juga. Membuat bagian atas tubuhnya kini terbuka seluruhnya di hadapan Mbak Sari.

--@@@@--

Sementara itu...
Sosok tubuh itu menuruni tebing curam dengan tangan telanjang dalam kegelapan malam dan lingkupan kabut tebal. Bagaikan seekor kera atau mungkin sesosok hantu, ia terus berendap turun tanpa bersuara. Padahal tebing itu terbentuk dari batu cadas yang keras dan berada di pinggir jurang. Salah posisi atau terpeleset sedikit, maka ia akan terjun bebas ke lembah jurang yang tak terlihat kedalamannya itu.

Sementara di atas sana, terdengar suara orang-orang berteriak dan lampu sorot berkekuatan tinggi yang bergerak kesana kemari. "Garwo kabur! Garwo kabur! Cari dia sampai ketemu! Dia pasti masih sembunyi di sekitar sini. Ayo segera temukan dan tangkap dia!" Demikian teriakan orang-orang di atas sana. Sementara sosok itu terus menuruni tebing tanpa mempedulikan kebisingan diatas sana.

"Lapor! Jejak Garwo tak ditemukan sama sekali."
"******! Bagaimana mungkin ia bisa menghilang begitu saja. Ayo cari lagi dengan teliti!"
"Mungkin ia kabur lewat tebing itu."
"Ah mana mungkin. Kalau ia melakukan itu artinya ia bunuh diri. Dasar kalian pemalas semua. Ayo cari terus sampai dapat!"

Beberapa saat kemudian,
"Ok, kalian berlima, gunakan senapanmu. Tembak ke arah jurang itu," perintahnya. "Sementara yang lain, terus cari bangsat itu sampai ketemu."

Tsiing... tsingg...tsiingg...tsingg..
Suara peluru berdesingan secara acak dan membabi-buta ke arahnya. Satu diantaranya berdesing amat dekat di telinganya.
"Bangsat!" makinya karena desingan peluru itu membuatnya kaget sampai-sampai pegangan tangannya hampir terlepas. Ia hampir saja mati konyol!

Baru ia selesai memaki,
"Uugh....," wajahnya meringis kesakitan saat peluru menyerempet pahanya. Membuat celana panjang jins nya terkoyak dan melukai pahanya.
"Auhh...," sekali lagi peluru nyasar menyerempet pahanya yang satu lagi. Dan,
"Aughh...Aarrghhh......"
Bahu kanannya terkena tembakan sebuah peluru yang membuat pegangannya terlepas. Akibatnya ia kehilangan keseimbangan dan seketika jatuh ke bawah...

"Ia kena! Ia kena!" Demikian teriakan orang-orang yang diatas.
"Ayo tembakin terus. Biar bikin dia mampus sekalian."
Suara peluru terus menderu-deru ke bawah tanpa pandang bulu. Hanya setelah mereka saat itu kehabisan peluru, baru suasana menjadi sunyi senyap kembali.

--@@@@--

Mbak Sari memandang gadis muda majikannya itu dengan penuh rasa kekaguman. Meski sesama wanita dan ia seorang perempuan normal yang bersuami, namun ia dapat merasakan daya tarik seksual gadis ini yang memancar begitu kuat. Meski payudaranya tak terlalu besar, namun keduanya begitu indah dan menggiurkan. Putingnya agak kecil lingkarnya namun terlihat cukup menonjol ke depan. Warnanya yang kemerahan terlihat begitu segar menggairahkan.

Hmm, sungguh beruntung sekali laki-laki yang bakal menjadi suami Non Sandra, batinnya sambil menatap gadis yang hanya memakai celana pendek itu.

Sandra tersenyum kepada Mbak Sari yang sedang memandang ke arah dirinya itu. Sebelum ia kemudian tengkurap di matras dengan dada telanjang dan celana pendek yang masih melekat. Kedua tangan halus Mbak Sari segera memijiti punggungnya. Sandra memejamkan mata menikmati pijitan tangan Mbak Sari di sekujur tubuhnya. Sementara cahaya temeram, harum lavender dan suara musik lembut menemani suasana yang menenangkan hatinya itu...

--@@@@--

Sosok itu meringis dan berteriak kesakitan. Saat ini ia terduduk di tempat datar, di antara pepohonan rimbun di sekitarnya. Barusan sungguh ia beruntung. Saat terjatuh posisinya sudah agak dekat dari dasar jurang karena sebelumnya ia telah menuruni tebing itu cukup jauh akibat salah keputusan diambil di atas sana. Pada saat ia kehilangan pegangan dan terjatuh, tubuhnya tertahan oleh cabang dan ranting pohon besar yang menahannya membuat dirinya tak terjun bebas ke tanah berbatu. Namun kini tubuhnya memar-memar karena terkena cabang pohon itu. Tapi hal itu masih jauh lebih baik dibanding terjun bebas dan mati konyol.

Selain itu ia juga beruntung karena kabut tebal serta medan berat hutan lebat di bawah sini (ditambah faktor rasa takut mereka terhadap kebrutalan dirinya) membuat mereka ragu dan akhirnya membatalkan niat untuk turun ke bawah mencarinya di malam hari.

Namun rasa beruntungnya itu tak bertahan lama. Selain memar-memar di sekujur tubuhnya kini ia mulai merasakan perihnya luka di bahu dan kakinya, terutama bahunya yang terkena peluru langsung. Dengan cara yang sangat primitif yaitu dengan menggunakan jari-jarinya sendiri, dikeluarkannya peluru dari bahunya. Membuat darah segar segera keluar cukup banyak dari lubang itu. Ia membuka bajunya yang lalu digunakan sebagai pengikat di bahu supaya darahnya tak terlalu banyak keluar. Kemudian celana jins yang telah robek disana-sini itu dirobeknya sekalian bagian bawahnya untuk menahan darah di kedua pahanya.

Kini ia bertelanjang dada dengan hanya bercelana pendek. Sambil "ditemani" suasana gelap hutan, bau anyir dan kurang sedap dari dirinya dan suara binatang malam (entah binatang apa!), ia menyeringai melawan rasa sakit akibat tiga luka serta memar-memar di sekujur tubuhnya.

--@@@@--

Entah berapa jam waktu berlalu...
Sandra akhirnya bangkit berdiri. Dengan masih telanjang dada, ia meminum air jahe hangat dari Mbak Sari. Setelah itu ia melepas seluruh sisa bajunya sampai telanjang bulat. Kemudian ia mengenakan daster tidur yang halus dan tipis.

Sandra lalu keluar dari ruang spa di lantai dua itu dan berjalan menyusuri koridor menuju ke kamar tidurnya yang juga terletak di lantai yang sama. Daster tidurnya yang menerawang membuat payudaranya terutama putingnya tercetak dengan jelas. Begitu pula dengan kedua pahanya yang mulus. Apalagi bulu-bulu vaginanya terlihat sangat jelas di balik daster yang hampir transparan itu.

Saat itu hari telah cukup larut sehingga semua pegawai dan pembantu laki-laki telah berada di tempat mereka masing-masing yang tentunya di luar bangunan induk. Namun jika seandainya ada yang berada disitu dan melihat dirinya pun juga sepertinya hal itu tak terlalu berpengaruh baginya. Karena apa yang bisa diperbuat terhadap dirinya? Ia adalah majikan sementara mereka adalah pembantu. Selama ia tak memberikan permisi, tak akan ada yang berani berbuat hal-hal yang tak senonoh terhadap dirinya. Sementara itu Mbak Sari juga keluar di belakangnya sambil membawa seluruh pakaian bekasnya.

Setelah mengucapkan terima kasih kepada Mbak Sari, Sandra akhirnya masuk ke dalam kamar tidurnya. Sebuah kamar tidur sangat mewah ibarat kamar istana puteri raja.

Sandra mematikan seluruh lampu. Dengan remote control di tangan, ia membuka penutup atap kamarnya. Melalui atap kaca di atas kamarnya ia menatap jutaan bintang bertaburan di angkasa. Sungguh beruntung karena malam ini langit cerah dan tak ada bulan.

Kamarnya dilengkapi dengan penghangat ruangan. Sehingga meski udara di luar sangat dingin, suhu di dalam kamarnya tetaplah hangat. Membuat ia cukup nyaman dengan hanya sekedar mengenakan daster tipis yang hampir transparan itu. Ia tidur berbaring di ranjang besarnya yang empuk dan hangat sambil menatap jutaan bintang yang berkelap-kelip di angkasa. Sambil ia menikmati semua sensasi yang tubuhnya rasakan saat ini. Sekujur tubuhnya terasa rileks akibat pijitan Mbak Sari yang mumpuni barusan. Sampai akhirnya ia terlelap tidur nyenyak dengan mimpi indah.

--@@@@--

Waktu serasa berjalan sangat lambat baginya...
Sambil meringis menahan sakit, ia terpaksa bangkit berdiri mencari air yang bisa diminum. Untung baginya, tak jauh dari situ terdengar suara aliran air sungai. Dengan berjalan tertatih-tatih, ia menuju ke arah sungai kecil itu dan meminum sepuasnya.

Setelah itu ia mencari tempat untuk berbaring. Ia sangat kelelahan baik fisik maupun mental. Kini ia harus beristirahat. Dengan tubuh telentang di atas tanah yang dingin dan keras ia menatap jutaan bintang yang berkelap-kelip di angkasa. Sambil ia merenungi nasibnya yang sangat sial. Sementara giginya gemerutuk dan tubuhnya menggigil menahan dinginnya udara malam di tengah hutan belantara di udara terbuka ini. Belum lagi rasa sakit dari luka-lukanya. Sampai pada akhirnya ia tertidur akibat kecapekan, meski ia harus beberapa kali terbangun akibat mimpi buruk.
 
Terakhir diubah:
Wow bro jagbar :ampun:
Akhirnya cerita ini bakal di 'recast'
Makasih suhu :ampun:

Makasih juga suhu atas komennya :ampun:. Suhu Bangkaim memang selalu ada dimana-mana :D

PERTAMAX kah....







kambali ke atas.... :baca: dulu.
:jempol:

Akhirnya bangkit dari kubur jugaa ini cerita :jempol:

Izin menyimak om,opening y menjanjikan......

Waaah... Cerita ini bangkit lagi, semangat suhuuuuu :beer:

hmmm... keliatannya menarik

Makasih atas komen2nya para suhu
 
Wah ini salah satu cerita fav ane nih.. :adek:.. Mantap di remake.. Sandra bakalan tetp di perkaos apa nggak nih di tunggu kelanjutannya Hu.. :pandaketawa:
 
Hehe gw masih menanti versi baru ini...bahasanya lembut namun bikin tegang hu.. :cerbung:

Hahaha, bisa aja suhu.

Di cerita sebelumnya kehilangan perawannya si Sandra kurang dramatis dan detail gan

Semoga di remake menjadi lebih dramatis dan detail, bukan hanya asal coblos aja

Ya, sebenarnya rencananya habis itu bakal ada flashback yang menceritakan detilnya. Anyway, saran suhu akan ane perhatikan di edisi kali ini.
Wah ini salah satu cerita fav ane nih.. :adek:.. Mantap di remake.. Sandra bakalan tetp di perkaos apa nggak nih di tunggu kelanjutannya Hu.. :pandaketawa:

Semoga sabar menunggu sampai ke titik itu ya suhu. Yang pasti kali ini ceritanya akan ane kerjain sampe tamat :)
 
ah... ga perlu berterimakasih segala om.
ane hanya ngerusuh di mari.
nah kalo om @kuciah, itu yang jadi kordinatornya.

Ada apa nih perasaan kuping panas dari tadi.
Wah sudah ada Om @RAYxy, dan Om @cung tangkil, disini.
Om @jagbar, ikutan baca sama ngerumpi dimarih.


tuh kan bener kan om @jagbar,
klo om @kuciah, tuh ang jadi kordinatornya.

86 Komandan.... @kuciah.

Seperti biasa ane selalu telat datangnya, kebiasaan nunggu dipanggil om @kuciah, sang korlap :Peace:

Ikut gabung di sini ya om @jagbar
Izin Nyimak dulu :baca:
Maaf Om @jagbar, saya bukan kordinator kerusuhan,
cuma ngumpulin teman buat ngerumpi dan ngopi sambil berbalas pantun.
dan bahas cerita. Om RAYxy paling-paling dah. :senam:

Wah, hahaha... salam kenal dan salam kompak buat semuanya ya. Mangga, silakan bergabung dan ngerumpi disini.
Lebih baik jadi provokator di cerita panas dibanding provokator beneran di jalanan yang udaranya panas :).
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd