Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Selasa 20 Oktober 2020 04:17
Aku terbangun dan merasakan pelukan fitri. Kutolehkan kepalaku kearahnya ia masih terlelap. Sementara pakaiannya tersingkap. Kuusap memeknya dan nafas fitri agak mendesah... Iseng kumasukkan jariku kedalam memeknya. Hal yang belum lernah kulakukan sebelumnya.. ia makin mendesah...
" Mandi yu yang " ajak fitri
" Yu..." Jawabku antusias.
Kami melangkah ke kamar mandi sementara dua jagoanku masih terlelap. Biarlah mereka kubangunkan nanti agar mereka puas tidurnya dan tidak kelelahan dijalan.
Dikamar mandi ciuman fitri begitu panas membara... Seperti ingin melepas kerinduan yang terpendam lama... Akupun membalas ciuman fitri dan membelit lidahnya dengan lidahku. Tanganku beraksi mengelus dada indah dan sekal miliknya. Sesekali kupelintir dada itu... Aku ingin mempercepat apa yang ingin kuraih. Kuemut dan kuhisap putingnya hingga nafsuku bergejolak panas.
" Yang masukkin yang... Udah pengen banget " pintaku
Fitri menangguk tersenyum dan ia mengambil posisi di wastafel sambil merenggangkan kedua pahanya
" Aahh sayang..." Bisiknya mesra saat kontolku melesak kedalam memeknya yang cantik
Pelukannya ketat dan hangat.
" Diemin dulu yang... Aku ingin menikmati milikku yang paling berharga..." Ucapnya mendesah..
Aku biarkan kontolku diam sejenak di memeknya sementara ciuman bibir dan remasan di dada fitri kulancarkan...
" Emmh....emmh...." Suara kami saat bibir kami bertemu dalam indahnya cinta
Aku mulai memaju mundurkan pantatku agar kontolku bisa menggesek memeknya yang tembem dan menawan.
" Sayang... Enak sayang... Itilnya kegosok..." Erangnya menikmati perlakuanku... Tangannya memeluk leherku kupercepat genjotanku. Ciuman dan permainan bibir fitri kurasakan semakin menjadi dan membuatku terbakar gairah... Aku ngga bisa bertahan dalam keadaan seperti itu...
" Hhhghhhhh..." dengus nafasku memburu terbakar kenikmatan...
" Aahh..ah..... Oohh shayaanngghh...." Erangan fitri menikmati keadaan bersatunya tubuh kami dalam asmara yang membara
Lamalama kurasakan desakan kuat di kontolku yang tak tertahan
" Ooohh... Fitri sayang...." Bisikku tertahan nikmat saat air maniku lepas dari tabungnya
" Shayaaaangghhh... Aaah.... Shayaangghh... Dikit lhagiihhh.... Yaaangnnghhh..." Lalu tubuh fitri bergetar sambil memelukku erat. Memeknya berkedut meremas kontolku nikmat
Kami menyudahi quickie pagi itu dengan ciuman dan lumatan panjang dibibir.
Kubawa fitri ke shower sambil kontolku tetap menancap...
" Boleh dicabut ngga ?" Tanyaku
" Aaa... Jangaaan." Rengeknya manja dengan wajah cantik penuh kepuasan terpancar
" Nanti kesiangan cintaku.... Mmmwah..." Kataku merayunya sambil melumat bibirnya agak bernafsu
" Bentar aja yaaang mmmwaah..." Rengeknya masih manja sambil membalas ciumanku lebih panjang
Kubiarkan maunya hingga akhirnya ia melepas kontolku
" Aaahh.. enak banget tadi... Kontol kamu masih kerasa ngeganjel yang... Pas dicabut linu linu enak..." Ujarnya tersipu malu sambil memelukku mesra.
" Jangan pernah membagi tubuh kita buat siapapun ya sayang..." Pintanya serius
" Aku berjanji ngga akan membagi tubuhku dengan siapapun karena tubuhku hatiku cintaku sayangku dan rinduku sehatku dan sakitku sepenuhnya milik kamu sayang... " Jawabku
" Sekujur tubuhku dari ujung rambut hingga telapak kaki cinta sayang rindu susah senang sakit dan sehatku hanya kupersembahkan untukmu seorang dan hanya kamu yang akan mendampingi aku sampai ajal menjemputku" katanya berlinang air mata
Ku kecup dahinya lembut penuh kehangatan cinta. Yang disambut pelukan mesra darinya
" Tapi ada satu keadaan dimana orang bisa melihat tubuhku sayang...." Kataku
" Kok gitu sih ?" Tanyanya kaget dan heran
" Iya... Saat kondisi tertentu seperti tindakan medis dimana dokter mengharuskan pakaian aku dibuka. Aku ngga bisa nolak. Mungkin saja saat dibuka aku sedang nggak sadar sayang.. " aku menjelaskan agar ia tenang dan nggak cemburu
" Ooh..iyah kalo itu mah... Asal perawatnya ngga horny aja " timpalnya sambil senyum manis
Kami melanjutkan mandi agar saat kedua pangeran kecilku bangun kami sudah ada di sisi mereka. Walaupun saat mandi tangan dan bibir kami tetap menjelajah dan sesekali mengecup bagian tubuh satu sama lain.
Akhirnya mandi kami selesai. Aku wudhu duluan di susul fitri. Dan kami keluar dari kamar mandi menuju kamar. Sampai dikamar aku pakai pakaian yang ada dulu intuk berjamaah subuh yang kesiangan. Dan seperti biasa fitri mempersiapkan pakaianku untuk ke proyek. Ia membuka lagi bajunya dan hanya memakai celana dalam. Ia membalurkan Breast Cream, body cream dan cream lainnya sebagain perawatan untuk tubuhnya secara rutin. Wajar tubuhnya selalu indah dan menawan.
Selesai berpakaian ritual kujalankan dengan memanaskan mobil.
" Ayah mau kemana ?" Tanya maher
" Ehh sayangnya ayah udah bangun.... Kita ke Sukabumi sayang..." Jawabku memeluk maher
" Mael mau ikut ayah aah..." Rengeknya manja
" Pasti sayaang ..." Kataku sambil menciumnya
" Eumhh maher bau oded ih..." Kataku meledeknya sedikit
" Aah.. ayah yang bau oded" balasnya sambil memelukku
" Maher sayaang... Kita mandi yu nak... Ajak fitri kepada maher.
Lalu maher berlari menuju bundanya.
Selesai mandi dan berdandan aku masuk kekamar dan mendapati fitri hanya memakai celana dalam dan BH. Jujur aku bernafsu melihat indah tubuhnya.
" Mmwah... " Kucium pundaknya dan punggungnya
" Mmmwah... Idah sayang... Nanti anaknya ngamuk " ucap fitri sambil tersenyum
Seketika kami ingat kejadian tadi malam dan kami tertawa terbahak bahak.
" Sayang... Aku lupa maher dan mahesh ngga ada tas bajunya. " Keluh fitri.
" Kaleeem... Ada aa yang membantu.." kataku tengil.
Kukeluarkan koper kecil yang biasa ku pakai untuk short term trip. Lalu fitri menyusun pakaian kedua bocah ke dalamnya lengkap dengan peralatan mereka. Sementara susu dan dot mereka kusimpan terpisah beserta termos air hangat
Bajuku dan fitri kami masukkan kedalam koper yang lebih besar karena ada beberapa item kelengkapan fitri yang harus dibawa.
" Wulan gimana yang ?" Tanyaku
" Awalnya agak berat mau kasih izin... Tapi aku bisa yakinin wulan dan akhirnya dia kasih izin ke kita buat bawa maher dan mahesh.." jawabnya sambil tersenyum dan memelukku
" Hihihihi... Bundanya ogin sama ayah..." Komentar mahesh sambil terkikik lucu
Aku mengejar dia dan mengelitik perutnya hingga ia tertawa tawa. Selesai candaan pagi kami.sarapan sambil fitri menitip pesan ke bibi. Tak luoa ia meminta bantuan slamet untuk nginep di rumah kami.

Selasa 20 Oktober 2020 04:17
Pagi ini fitri berdandan lengkap hingga kecantikannya makin mencolok. Tidak tebal apalagi sampai menor. Tapi tetap ia terlihat makin cantik dan sempurna pagi ini. Celana jeans pensil dan kemeja putih dipakainya dengan kerudung warna biru muda menutupi kepalanya. Kacamata hitam bertengger di hidungnya yang memang bangir.
" Wajar kalo teman kamu disalon nyebut kamu mirip Hyuna .. kamu memang cantik sayang " kataku kagum
" Aa sayang... kamu pangeran tampanku" katanya
" Maher... Bunda cantik ngga ?" Tanyaku
" Cantik ayah.." jawabnya polos
" Mahesh.... Ayah ganteng ngga ?" Tanyaku pada adiknya
" Ngga..." Jawabnya cuek sambil memainkan dino kesayangannya
" Hahahhahhahahaha...." Tawa fitri pecah mendengar kelucuan polos mahesh srmentara aku manyupn mendengarnya

Selasa 20 Oktober 2020 08:57
Kami tiba di project site milik PT Ambruk Engineering.
" Eh pak Dicky. Waahh tepat waktu ya... Eehh... Itu dimobil ??" Tanya pak Anggodo
Aku hanya menjawab dengan senyuman dan pak Anggodo paham
" Hey... Itu tolong kawal Bu Dicky sama juniornya..." Perintah pak Anggodo kepada security dan sekretarisnya
" Oh ya istri saya juga bertindak sebagai wakil saya pak Anggodo. Jadi kalo saya berhalangan istri saya bisa mewakili saya " jelasku.
" Oh siap pak... " Jawab pak Anggodo.
Lalu kami terlibat pembicaraan teknis pekerjaan kami.
" Ibu usia anaknya berapa tahun ?" Tanya sekretaris pak anggodo
" Baru dua tahun" jawab fitri sambil tersenyum
" Kebayang ya. Setiap hari meriah dirumah..." Ucapnya sambil merapatkan kedua tangannya di depan mulutnya.
" Pasti mbak juga ngerasain hal yang sama kalo pulang kerumah " sahut fitri sambil mengusap lengannya
" Iya sih bu... Kadang pusing juga." Katanya sambil tertawa
Tak lama aku dan anggodo masuk
" Ayaah..." Panggil mahesh manja
" Iya sayang... Ayahnya beresin kerjaan dulu ya nak " bujukku
" Iya sama bunda dulu ya sayang" kata fitri
" Kalo kalian pintar nanti dikasih es krim sama om..." Janji Anggodo
" Yeeaayy... " Mereka bersorak riang
Kami meeting sebentar lalu...
" Yang bentar dulu..." Panggilku
Ia menghampiri kami dan kami terlibat pembicaraan serius selama beberapa menit.
Lalu sebuah kontrak kerja tambah kami tanda tangani yang berarti tambahan pemasukan bagi kami..... Alhamdulillah....
Saat kami keluar kami mendapatkan kedua jagoan kami sedang bermain dengan mobil mobilannya.
" Yang asyik main... Ayah berangkat ya sama bunda" kataku menggoda mereka
" Iya...." Jawab maher cuek...
" Hahahahha.... Emang enak yamg di cuekkin anaknya ?" Tanya fitri
Sementara anggodo tertawa hingga terbatuk batuk melihat gaya maher
" Sayang yu berangkat ke rumah ngki... " Ajak fitri
" Ayuuu.. " kata si kembar sambil mengambil mainannya
Kamipun beranjak ke mobil.
" Sebentaar... " Ucap anggodo menahan saat ia melihat tukang es krim melintas.
Lalu ia membeli es krim tersebut dan memberikannya pada si kembar yang disambut meriah oleh mereka
" Makasih oom..." Kata mereka kompak sambil dadah dadah saat mobil kami melaju menuju Sukabumi

Selasa 20 Oktober 2020 12:12
Kami melaju di tol sementara jagoan kembar kami tertidur di jok belakang jaga oleh 2 baby seater ( jok bayi )
" Sayang... Aku ingin ngajuin 1 hal penting boleh ngga ?" Tanyaku
" Apa sayang ?" Jawabnya balik bertanya
" Aku ingin segera nikahin kamu. Terserah seperti apa teknisnya... Yang penting kamu sah jadi istriku dan kamu miliki aku seutuhnya sebagai suamimu " kataku tegas walaupun agak begetar gugup
Fitri memandangiku seperti tak percaya akan kegigihanku. Ia menatapku lekat lekat hampir tanpa berkedip.
" Kamu.... Kamu serius sayang ?" Tanyanya
" Dari saat kita mulai bersama. Aku merasa kamulah idamanku. Kamulah mentariku kamulah ratuku dan kamulah harga diriku " kataku megungkapkan alasan aku ingin menikahi dia
" Aku ingin melengkapi ⅓ ibadahku sebagai suami sampai akhir hayatku bersama kamu sayang. " Kutegaskan lagi tujuanku
" Sayang.... " Ucapnya sambil memegang pipiku lembut.
" Aku ngga tau harus ngomong apa karena ternyata kamu begitu berani dan tau apa yang kuharapkan. Aku ngga berharap kita menikah cepat. Tapi kalau kamu mau menikahi aku secepat ini Aku sudah siap menjadi Ny Dicky Himawan. " Jawabnya
" Sayang aku sudah dan sedang merasakan kebahagiaan hidupku. Aku ngga peduli orang bilang apa. Sementara kalaupun akad dulu dan resepsinya kita tunda menunggu selesai pekerjaan di Graha aku ngga keberatan sayang..." Kataku
" Sayang... Imamku... Kepala keluargaku... kapan kamu mau urus urus persyaratannya ?" Tanya fitri
" Segera setelah kita pulang dari Sukabumi. Dari A-Z nya akan aku siapin. Dan target 1 minggu sudah beres.." kataku
" Insya Allah semoga diberi kelancaran sayang " doanya sambil mengelus rambutku.
" Aku dihalalin juga akhirnya " gumam fitri
" Emang aku harus ke BPOM-MUI ya yang ?" Tanyaku pura pura ngga paham
" Ngapain ?" Tanyanya
" Bikin sertifikasi halal buat kamu " kataku polos
" Ya Ampun sayaaang.... Polosnya suamiku ini...." Katanya sambil tertawa ngakak
" Yakalee. Bahasanya dihalalin... Kesannya di curigai mengandung lemak babi tak jenuh ganda hahaha " kilahku.
" Iihh...." Katanya sambil mencubit pipiku
Dan aku menjelaskan aku ngga sreg dengan istilah dihalalin bagi mereka yang mau nikah... Kesannya... Mereka itu najis mugholadhoh... Padahal kan bukan..... Kalo pake istilah di syahkan aku setuju sekali... Karena hukum agama dan undang undang pemerintaha yang mensyahkan
" Bundaa.... Mael mau bunda..." Kata jagoan kecilku.
Karena posisinya tidur di baby seater mau ngga mau aku harus menepi mengambilnya dari baby seater. Akupun menepi sebentar di bahu jalan untuk mengambil maher dan mahesh dari tempt tidurnya.
Setelah mereka ada dipelukanku dan fitri kami melanjutkan perjalanan menuju gerbang tol cigombong

Selasa 20 Oktober 2020 13:21
Kami tiba di warung sate abah diparungkuda. Letaknya tepat di pintu keluar tol sundawenang parungkuda. Menurut fitri warung sate tersebut kesohor karena enak.
Kuturuti maunya dan kamipun berhenti disana.
Saat masuk kedalam warung, tepatnya sih rumah makan karena cukup luas, suasana cukup ramai karena ada sepasukan TNI-AL yang sepertinya habis latihan perang. Terlihat dari make up camo yang masih tersisa diwajah mereka. Bahkan sebagian sedang sibuk membersihkan wajah mereka dengan sejenis lap. Maher turun dari kursi dan mengambil sehelai tissue dari meja.
" Bapa tentala... Ini... Mukanya lap dulu...." Katanya cadel...
Anggota TNI tersebut menyambut sambil berkata
" Siap panglima " lalu tertawa dan menyubit pipinya yang chubby
" Sama siapa de..?" Tanyanya ramah
" Itu.. sama ayah sama bunda..." Jawabnya sambil menunjuk ke arah kami
" Aduh maaf om... Anak saya ngganggu... " Kataku sambil tergopoh mengambil maher
" Siap... Ngga pak... Dia anak yang lucu... Insya Allah dia akan jadi panglima TNI dimasa depan " katanya sambil mengusap rambut maher kamipun mengamini
Lalu mahesh turun dan mengambil sikap hormat ala anak anak
" Hormaat..' kata majesh sambil meletakkan tangannya di dahi
Tentara tersebut membalas hormat lalu tertawa bangga pada jagoan kami.
" Izin tanya pak..kembar ?' tanya salah seorang anggota kowal
" Iya..." Jawabku sambil tersenyum sementara maher dan mahes asyik ngobrol dengan salah seorang bintara disana.
" Yang itu yang perempuan make tanda palang merah artinya apa yang ?" Tanyanya
" Ooh.. dia anggota batalyon kesehatan... dan fungsinya saat tempur jadi doklap atau dokter lapangan. Makanya mereka sering dapet panggilan doc " jawabku
" Mohon tanya.... Bapak " keluarga " pak ?" Tanya salah seorang anggota TNI tersebut.
Kujawab iya dan kami pun mengobrol hangat hingga saat pesanan mereka tiba. Sambil saya berusaha ngga bercerita bidang usaha teteh yang bergerak dibidang strategis dan sering memasok alut sista ke TNI AL
" Izin mendahului mas " ucap Kapt. ( Mar ) Soetomo
" Silahkan om... Silahkan... " Jawabku. Tak lama pesanan kami datang.
Kedua bocah makan dengan lahap... Sate....sop.. dan nasi mereka pun amblas disantap.
Aku tersenyum melihat porsi makan mereka yang luarbiasa.
Selesai makan aku dan fitri masih duduk kekenyangan
" Sayang... Minggu ini workout nggak ?" Tanyaku
" Iya yang.... Kamu ikut ya sekalian nanya fisio buat paha kamu " ujarnya
" Fisionya udah dari kemaren sama kamu " bisikku nakal
Fitri tersenyum sambil mencubit lenganku mesra
Para anggota TNI AL itu melanjutkan perjalanan mereka menuju Bhumi Marinir Cilandak. Dan kamipun mempersiapkan diri untuk berangkat.

Selasa 20 Oktober 2020 15:47
Kami tiba di rumah mang ayi dan kami langsung menyampaikan maksud dan tujuan kami. Mang ayi mengantar kami bertemu dengan pemilik lahan. Saat survey hanya aku, mang ayi dan pemilik lahan yang ke lahan tersebut yang berjarak hanya 150an meter dari rumah mang ayi. Melihat potensinya tanah yang ditawarkan sangat cocok dijadikan areal pertanian dan peristirahatan. Mata air besar mengalir dari bukit dan membentuk kolam alami. Kubuat foto foto dan kukirimkan ke fitri
Fitri : " Jadiin yang. Pelunasan setelah kita nikahan nanti ya "
Aing : " Iya... Aku suka lingkungannya adem tentram yang... Jadi main passive income juga bagus peluangnya "
Fitri :" iya yang"
Lalu kami beranjak kembali ke rumah mang ayi.
Sesampainya disana aku dan pemilik sepakat membeli tanah tersebut dengan nilai 300 jt. Harga yang murah bathinku. Karena luasnya mencapai 6 hektar. Kami membayarkan 60% down payment dan sisanya 40% lagi kami bayarkan setelah AJB selesai.
Mang ayi mendapatkan prosentase dari kami sebagai tanda terimakasih dan kupercaya ia mengurus tanah itu untuk dikelola hingga mendapatkan hasil.

Selasa 20 Oktober 2020 17:32
Kami pamit dari rumah mang ayi untuk melanjutkan perjalanan menuju palabuan ratu
Kembar cilik jagoanku tertidur. Hingga akhirmya kami sampai di cottage yang kami pesan siang tadi. Saat aku mengurus check in mahesh bangun dan ingin digendong olehku...
" Apet banget ya pak " tanya resepsionis hotel ( apet = sangat dekat )
" Iya... Kakaknya apet sama bundanya " jawabku
Serelah mendapatkan kunci cottage aku memberikan kunci mobil kepada petugas parkir agar mobilku diparkirkan.
" Ayah bobonya dirumah orang yah...?" Mulut kecil maher bertanya polos
" Ini bukan rumah sayang... Ini cottage.. Kita besok main air dilaut mau ?" Tanyaku
" mau..." Katanya manja
" Ayooo... Anak anak bunda di lap ya... Terus kita mamam direstoran " ajak fitri
Mereka melangkah menuruti bundanya. Selesai mengganti pakaian kami berjalan menuju restoran.
Fitri yang tampil santai dengan kemeja putih gombrang dan legging abu abu muda terkesan kasual dan santai tanpa mengurangi kecantikannya.
Maher dan mahesh masih memakai kaos santai mereka.
Saat makan adalah saat yang kami rindukan. Pertanyaan dan kicauan manja malaikat kecil kami sering mengundang tawa. Bahkan kursi sebelah juga sering ngakak mendengar celoteh maher dan mahesh.
" Ayah... Ayah... Dilaut ada nene anteh ngga ?" Tanya Maher
" Hlaaahh... Nene anteh mah di bulan nak..." Kataku sambil tertawa
" Maes mau kerumah wa epin sama emak..." katanya menyebut nama Ervin dan Minah kakaku no 2 dan 3 yang memang sudah akrab
" Iya nanti kita ke bandung ke rumah uwa..." Janjiku
Fitri menatap kami sambil tersenyum bahagia.
" Ini baru anak tetangga... Aku yakin ia akan lebih sayang dengan anak anak yang akan kulahirkan nanti..." Ucap fitri dalam hatinya.
Tepat jam 10 malam kami balik ke cottage untuk rehat.
Kami masuk kembali ke kamar untuk beristirahat
Sebelum tidur celoteh sikembar masih terdengar riang dan manja bahkan tak segan menciumi kami... Hingga akhirnya rasa lelah memenangkan kuasanya atas diri kami. Dan kami pun terlelap dalam buaian mimpi
Gelora ombak menderu memecah pantai
Menghibur dua insan dalam satu hati
Semoga bahagia ini kan kekal abadi
Hingga akhir hayat menjelang nanti.

Rabu 21 Oktober 2020 05:01
Suasana lebih ceria setelah kami shalat bergantian karena si kembar pasti mengganggu kami.
Di halaman cottage mereka berlarian dan berteriak ceria menikmati liburan bersama kami.
" Eh erwin.... Erwin... Kembar bacod win..." Seru seorang pemuda seberang cottage kami
" Lu yang bacod... Asal aja nyebutin anak orang " jawab kawannya
Aku keluar tanpa paham apa yang sedang terjadi
" Pagi oom... " Sapa mereka sopan
" Eh pagi... Sedang liburan de ?" Tanyaku
" Iya om... Anaknya lucu lucu ya semalem kita ngga tahan dengerin obrolan om, tante dan mereka... Kocak beud dah " komentar pemuda yang dipanggil erwin
" Oohh... Hahaha " Kataku tertawa mengingat peristiwa semalam di resto
" Yang ngobrol sama siapa ?" Panggil fitri
" Itu tetangga seberang " jawabku
" Hai..." Sapa fitri
Pemuda pemuda tersebut melongo melihat paras fitri yang cantik
" Irma gagal berharap dah...." Komen jaya pemuda yang memanggil erwin
" What ?" Kataku nggak ngeuh
" Engga om... Cantik sama gantengnya seirama om.." jaya ngeles
Lalu maher dan mahes tampak asik bermain dengan pemuda tersebut yang di susul oleh 2 orang pemudi yang keluar kemudian. Aku sarapan dengan roti bakar buatan fitri yang kurasakan selalu istimewa. Sementara sambil bermain kedua jagoanku menikmati sarapannya disuapin bundanya yang asik ngobrol dengan kedua gadis remaja itu.
" Ayaaah... Mael mau main air laut...." Rengek maher kepadaku
" Diiyyhh sama abang aja yu... " Ajak erwin
" Nda ah... Mau sama bunda aja..." Jawabnya dengan wajah belaga sombong. Seketika pecahlah tawa kedua pemuda tersebut melihat ekspresi maher.
" Sayang sini pake ini dulu nak.." panggil fitri kepada sikembar.
" Luar biasa ibu ini... Sayangnya keliatan banget. Kapan saya disayang sayangin sama mamah ya ?" Tanya Ria
" Nanti lebaran kadal koprol " Jawab tati
" Goblog....!!!" Seru Ria kepada tati sambil menoyor kepalanya
Sementara itu fitri sibuk memakaikan sunscreen kepada si kembar yang ngga mau diam... Walaupun sibuk mengejar ngejar. Tawa fitri tak habis habisnya melihat kelucuan polah mereka.
Debur ombak menyambut kami. Awalnya si kembar lumayan takut tapi ku ajak mereka menghadapi gempuran ombak sambil berenang di tempat dangkal hingga akhirnya mereka mau berenang menghadapi ombak...
Tak lupa fitri mengabadikan kami yang sedang bermain air pantai. Sebagian foto dijadikan status di medsos nya.
Cukup lama kami bermain air hingga kedua bocah itu menggigil...
" Ya Allah naak... Udah yu udah..." Ajak fitri
" Nda mau bunda...." Jawab mahesh sambil lari.
" Kita makan dulu sayang...." Rayu fitri
" Bunda aja..." Jawabnya enteng...
" Maheer.... Maheesh... Udah nak.. ayah udahan ah..." Kataku
" Ayah maaahh...." Rengek mahesh sambil mengigil
Kugendong mahesh agar mau ikut pulang, sementara kakaknya di gendong fitri.
" Nanti main lagi yaaa..." Ucap maher kepada fitri
" Eummhh... kita main air dikolam renang aja ya...." Kata fitri
" Iyaaa...." Jawab keduanya bersorak
Sepanjang jalan menuju cottage mereka berceloteh tak henti...
" Yang.... Makan seafood di resto sebelah yu " ajak fitri
" Ayo... Lapar juga ya habis main air " jawabku setelah memakai pakaian ganti
Fitri mengambil peralatan untuk merawat dan membalut lukaku. Setelah selesai ia menyimpannya lagi di koper.

Rabu 21 Oktober 2020 13:17
Kami berjalan menuju restoran di sebelah cottage.
Fitri memakai pakaian santai celana legging ¾ dengan tanktop hitam dibungkus kemeja putih ala hawai. Wajahnya disaput make up tipis dan kacamata hitam bertengger di hidungnya.
Jagoan kami memakai pakaian santai yang warnanya lembut. Untungnya kulit mereka di beri sunscreen hingga tak tampak bekas terpanggang matahari di tubuh mereka.
" Yang ikan kue itu enak ngga sih ?" Tanya fitri
" Beeuugghh... Mantaaap.... " Kataku
Lalu ia bertanya seafood lainnya yang ia belum pernah coba. Kujawab pertanyaannya sebatas yang aku tahu dan pernah coba. Hingga akhirnya kami tiba di restoran seafood yang kami tuju.
" Siang bapak ibu... Ini menunya..." Sambut waitress kepada kami
" Mael mau es..." Kata maher
" Maes juga ah " adiknya menimpali
" Ok you can get one each... But not too much...." Kataku memberi batasan kepada mereka
" Okay ayah " jawab mereka kompak
Semenjak minggu minggu awal kenal aku sering mengajak maher dan mahesh, mereka kuajarkan bahasa inggris sederhana. Sehingga saat ini mereka mulai faham dengan beberapa perintah penting yang kusampaikan.
" I wanna ice cream...." Kata mahesh
" Which one ?" Tanyaku
" Chocolate..." Jawabnya
" I want strawberry ice cream " sahut kakaknya
" Ok..." Sahutku
Sementara bunda mereka tersenyum bangga melihat kami.
" Es krimnya ditulis mbak " kata fitri kepada waitress
" Eumhhh coklat sama strawberry ya bu ?" Konfirm nya
" Iya... Aku mau ikan kue bakar sama cah kangkung.... Eh sambal ikan bakarnya dipisah ya mbak... Anakku pasti mau makan juga soalnya " jelas fitri
" Saya pengen.. eumhh. Kepiting..." Kataku
" Ngga ngga ngga... Belum waktunya yang.... Cumi aja ya ?" Potong fitri
" Ya sepertinya enak kalo di saus padang minumnya air es aja " kataku
" Udang goreng mentega tapi jangan pedas ya mbak.... Air esnya 4 jadinya " Tambah fitri
" Baik bu" jawab waitress lalu ia mengulang pesanan kami
Sambil menunggu kami melihat kearah lautan luas dimana ada kapal pengangkut batubara untuk PLTA Loji sedang melintas... Riuh suara jagoan kami mengomentari kapal itu. Tak lupa fitri mengabadikan beberapa momen yang menurut ya istimewa lalu di upload ke medsosnya. Hingga akhirnya pesanan datang dan kami mulai bersantap siang

Rabu 21 Oktober 2020 14:22
Kami kembali ke cottage dengan perut kenyang
" Hoaaahmmm... Ayaah " rengek mahesh
Kulihat ia sempoyongan karena ngantuk
Sementara kakaknya sudah tidur lebih dulu.
" Sayang... Bobo siang dulu ya nak... nanti sore kita jalan jalan ke pantai lagi" kata fitri
Maher dan mahesh tak.menjawab karena mereka semua sudah nyenyak.
" Maheesh...." Sapa erwin. Aku memberikan isyarat kalo jagoan kami sudah tidur
" Uppss... Maaf om..." Kata erwin...
" Ngga apa apa de..." Jawabku sambil senyum
Sesampai di cottage mereka Kutidurkan telungkup. Supaya dada, paru paru dan jantung mereka sedikit mendapat latihan beban dari tubuh mereka.
Fitri memberikan kaos tanpa lengan untuk ganti sementara ia melepaskan kemejanya hingga hanya memakai tanktop.
Selesai memakai kaos kurengkuh tubuh fitri dan aku menatap kedua jagoan kami yang tertidur lelap.
Tubuh mereka naik turun mengikuti ritme nafas mereka. Kulumat mesra bibirnya yang tipis menggoda dengan cepat singkat dan padat.
Fitri membuka wa nya yang banjir pesan mengomentari foto kami
Dara :" bner kan.... Ayahnya sembuh dikit mantaaaiii 😤"
Fitri :" hahahaa...."
Terry :" ngga ngajak.... !! SPP gua pending....!"
Fitri :" sip... Budi di pending"
Terry :" say ngga sekejam itu kaleee...😅😅😅😅"
Renatta :" we are happy family...🎶🎶🎶🎶🤗🤗🤗"
Beby :" manteeepp.... Gua mau jadi anak bungsunya 😘😘😘"
Fitri :" 😘😘🤗🤗🤗🤗"
Kania :" Ayah idaman banget... Dimana itu beb ?"
Fitri :" Palabuanratu beb 😘😘😘,"
Dinda :" sweet li'l family sayang...🤗🤗🤗🤗"
Fitri :" makasih ya beb...😘😘😘"
Group informal
Iandi :" anak sulung tersingkirkah ??? 😲😲😲😲"
Budi :" Hmmm... Tak semudah itu fulgoso !! Vangkeee!!"
Yahya :" teblang lageeee humor gua karena iandi "
Tebe :" ignacio.... benar kata fulgoso... kamu anak sulung yang terpasung 🤓🤓🤓"
Budi :" ah sudah lah fernando... Jangan ganggu aku... Aku sibuk nganggur hari ini.. BGSD !!!"
Mardi :" Palabuanratu kah ? Sepertinya anak sulung lupa di kemas 😁😁😁"
Aing :" Iya pak..."
Budi :" sedep benerrr nasib gua hari ini..."
Aidil :" yan... Lu kok jadi bacod gitu sih 😲😲😲?"
Johan : " efek buruk gaul sama kita... Bocah lugu dan polos jadi bacod 😤😤😤"
Rudi :" Iandi ngapa ya ?? Bacod daaahhh🤣🤣🤣🤣"
Aing :" udah sih... Hancur lebur tuh budi ..😃😃"
Budi :" Kaleem.... gua pasang emot budeg dari tadi cuy "
Wahyudi :" PRT Ikut komen akhirnya... note : PRT adalah Papa Rumah Tangga
Budi :" Yud... Lu udah izin Jus Badudu blom bikin istilah baru ?"
Fitri :" 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣"
Budi :" ada apa margarita... Tawamu puas banget"
Fitri :" gua ngga bisa jawab.... Ngga bisa..... 🤣🤣🤣🤣🤣"
Budi :" nappadaaaahh"
Kania :" 🤣🤣🤣🤣🤣 gua ngompol.... Asli gua ngompol....."
Dinda " 🤣🤣🤣🤣🤣🤣 komenan kalian gila...bengek gua "
Terry :" Bud... Sabar ya...."
Aing :" Acieeeeee..... Uhhuuuyy..... 🌹🌹🌹🌹💗💗💗💗"
Fitri :" Kode... 😊😊"
Budi :" nappadaaaah"
Terry :" iya bud... Kenapa ya ?"
Dan seabrek komen gabut lainnya mewarnai wa kami....
Setelah selesai membaca pesan pesan yang masuk dan tawa kami berhenti, fitri memelukku kembali...
" Sayang Promise me that you will always be there for me ?" Kataku sambil memeluknya
" Sayang.... I will always be on your side whenever it is.... And never leave me ya sayang..." Jawabnya
Kukecup dahinya pipinya dan kulumat lembut bibirnya
Akhirnya kami mengambil posisi ternyaman mendampingi malaikat kecil kami untuk tidur di siang hari itu.

Kamis 22 Oktober 2020 05:45
Sepulang dari palabuan ratu, Kami hanya berdua setelah jagoan kami pulang ke mama nya.
Aku sibuk menyiapkan persyaratan nikah
" Yang... Nyiapin apa." Tanya fitri sambil menyimpan kopi di meja
" Persyaratan nikah kita sayang " jawabku tersenyum
" E eh... Sayangku.... Kamu bener bener ya... Aku jadi ngga tau harus gimana... " Jawabnya sambil memelukku dan memciumiku...
" Aku ngga mau siksa kamu dalam penantian... " Jawabku
" Mmmm.. so sweet..." Katanya sambil memencet idungku yang rebeh
" Jujur... Aku gugup tapi bahagia sayang...." Katanya
Aku.memeluknya memberinya ketenangan
" Malem ini aku mau ke garut nemuin papap.... Minta kamu dari papap sebagai seorang lelaki... Terus ke bandung minta izim dan restu kakak kakak...." Kataku
" Aku ikut yang...." pintanya
" Kamu baru pulang yang. " Nanti kecapean
" Aku ikut....! " Ucapnya keukeuh
" Ya sudah... Kalo gitu kamu beresin pakaian dulu... Aku jalan ke RT RW dan KUA beresin semuanya "
" Numpaaakk... Numpaaakk.. numpak RX KING.." teriak budi
" Treng treng teng teng teng...Treng treng teng teng teng.... Anak sulung datang.... " sahutku
" Ya Allah kalian tuh kenapa sih ?" Ucap fitri sambil tertawa
" Hehehe.... Tus.... Ada kopi... Heheheh?" Budi cengengesan
" Ada...." Jawabnya
" Cuy... Ni gua kemaren beli cat.... Anak cat jepang ( maksud budi sih Nippon paint... Tapi....) Nawarin ke gua. Lumayan sih dapet diskon sama tintingnya terserah desain kita.... Jadi gua bisa neken anggaran... Hehehe..." Paparnya
" Lu dapet dari siapa ?" Tanyaku
" Yanto " ia menyebut anak interior
" Njirrr gua lupa kontak dia " kataku
" Lu bikin progress buat dimana cuy ? Kan sudirman belom install ?" Tanyanya sambil menyantap red velvet cake.
" Gua mau urusin administrasi nikah .." jawabku
" Uhuk...!!.Uhuk...!!.Uhuk...!! Asli lu nyet ????" Tanyanya kaget
" Iya... Malem ini gua mau ke Garut terus ke bandung. Lu nginep sini ya.." pintaku
" Yaudah... Besok juga kan sekalian gua pasang plafon... Sama mamang.... Eh stock makanan ?" Sahutnya
" Banyak bud... Tinggal pilih... " Jawab fitri
"Sedaap..." Jawabnya sambil menaikkan kaki ke sofa... Bay deu wey jadi dong gua seksi konsumsi... Sound system juga ga masalah sih...." Candanya
" Gua nikah akad dulu... Kalo waktunya dah tepat baru gua resepsi.... Ngga akan lama lah delaynya. Dan gua percayain sama lu seksi cuci piring " kataku
" Vangkeee.... " Jawabnya
" Bud... Terry nanyain tuh..." Kataku
" Beugh... Nanya apaan ?" Jawabnya tanpa ekspresi
" Ya soal personality elu... Kayanya dia tertarik ma elu " kataku
" Beneran nih....?" Tanyanya sambil ngupil santuy.
" Eh pria biadab... Elu mau purnawira ngga dari jabatan elu sebagai kabag jomblo merana ?" Tanyaku
" Yaaa mau sih... Hmmmm... Terry..." Gumamnya
Fitri tersenyum sambil membawakan omelette dan french fries
" Waddaw... Dadar bule...." Komen budi
Lalu kami sarapan sambil sedikit membahas terry.
Selesai sarapan kami masih meluangkan sedikit waktu hingga...
" Eh cuy... Gua cabut ya.... Dah janjian ma kang plafon soalnya. Barang mau dateng " kata budi
" Kang plafon apa terry ?" Tanyaku sok santai
" Sama kang plafon nyet .." jawabnya sambil kabur
" Ya udah aku juga jalan dulu ya yang..." Kataku
Lalu fitri meraih tanganku dan menciumnya takzim. Kuraih dagunya dan kukecup mesra dahinya dan bibir nya

Kamis 22 Oktober 2020 08:09 - 15:21
Perjalananku mengurus administrasi nikah selesai. Walaupun belum 100% tapi tinggal form yang harus di tandatangani oleh wali nikah dan keluargaku.
Saat tiba di rumah kutemui fitri dikamar
" Assalaamualaikum istri cantikku..." kataku
" Heeii... Sayaang.... Udah beres ? " Tanyanya
" Udah sayang.... Tinggal tanda tangan keluarga " jawabku
Ia bangkit dari duduknya dan memelukku
" Cintakuu.. aku nggak sabar nunggu waktu kamu mengucapkan ijab dan papap meng qobulkan ijab kamu..." Kata fitri
Aku menciumnya
Sambil menutup koper ia menjelaskan pakaian yang akan di pakai oleh aku maupun dia. Sekaligus meminta dokumen yang akan ditandatangani keluarga agar tak tertinggal.
" Sebeluum kta makan dek.
Cuci taaanganmu duluuuu
Menjaga kebersihan dek.
Menjagaaa kesehaaataaann...
Banyak banyak makan.
Jangan ada sisa
Mari makan bersamaaaa"
Lagu wajib kaum lapar terdengar dari mulut budi.
" Wiyyhh... Soto bandung.... Emping perkedel sama sambelnya.... Segeeerrr..." Kata budi sambil mengambil piring
Aku dan fitri tertawa melihat polahnya
Lalu kami duduk di meja makan menikmati masakan bibi
" Cuy... Lu jangan ribut dulu soal nikahan gua ya..." Pintaku sambil makan
" Hiip.. hiipp..." Jawabnya sambil mulut penuh nasi Aku menceritakan kronologi rencana pernikahan kami dan sudah sampai mana perjalanan rencana kami ini.
" Apapun keputusan yang lu ambil. Gua sebagai sodara lu sangat mendukung. Inget gua pernah angkat sumpah akan ada buat lu dalam keadaan apapun di depan jenazah almarhum papah dan mamah..." Suaranya agak bergetar menahan haru dan bahagia.
Fitri memeluk tanganku sambil berkaca kaca.
" Lu jam berapa berangkat ?" Tanyanya
" Bentar lagi. Ganti baju doangan sih " kataku
" Yaudah... Eh gua pinjem 100... ATM gua kena limit " katanya
" Njirrr..." Jawabku lalu kuberikan 500 dengan ucapan agar jangan menghitung sebagai pinjaman.
" Yang anak anak ?" Tanya fitri
" Kamu tanya wulan.... Tapi kita mampir dulu ke dokter anak kalo mereka mau ikut " jawabku
" Lah posisi gua sebagai anak sulung ?" Canda budi
" Sebagai anak sulung Lu wakilin gua tanggung jawab 3 rumah...." Jawabku seenaknya
" Ih vangkeee..." Keluhnya
Aku tertawa puas ngejailin budi
" Wulan ngizinin... Katanya terserah we kalo mau dibawa mah " jawab fitri sumringah sambil melangkah ke kamar menyiapkan pakaian jagoan kami dan memeriksa dokumen yamg harus dibawa.

Kamis 22 Oktober 2020 18:20
Selesai shalat kami bersiap menuju dokter anak dekat rumah kami.
" Maher sama mahesh kita ke garut yu... Kerumah apa sama uyut " ajak fitri
Kedua bocah menari nari sambil meledek omnya
" Om budi ngga ajak sama ayah wleeee" canda mereka
" Hrrrgghh... Di gigit pantanya sama om nih... " Budi pira pura mengejar mereka.
Tawa mereka makin meriah dan suasana ceria terasa kuat.
" Ayoo kita berangkat...." Ajakku
" Let's gooooo" jawab mereka kompak
Tak berapa lama kamipun sudah berada dijalan menuju praktek dr. Anna SpPed.
Setelah konfirmasi pendaftaran aku menunggu sambil meladeni polah kedua bocah lincah tersebut.
" Maher dan mahesh... Eh... Kembar ya bu ?" Ucap perawat kepada fitri
" Iya mbak.." Jawab fitri bangga
Setelah didalam dokter baru ngeh melihat jagoan kami.
" Weeh... Gantengnya si kembar... Turunan sempurna dari papa mama nya " kata.dokter
" Ini ayah... Ini bunda " ucap maher ingin mengkoreksi
" Oh iyaaaa... Ayah sama bunda ya nak..." Jawab dokter
" Maafin anak kami dok... Bawel.. hahaha" fitri berusaha memutus ucapan anak kami
" Ngga apa apa... Mereka kelihatan sehat dan aktif. Ada keluhan apa nih...? " kata dokter
" Ini dok... Kemarin kami abis jalan dari Sukabumi. Nginep sih... Tapi kakeknya anak anak meminta kami segera ke garut karena ada sesuatu yang harus diselesaikan. Kami khawatir mereka kelelahan terus sakit... Jadi kami konsul kesini supaya ada solusinya " ungkap fitri
" Oohh... Okay... Mana maher...?" Tanya dokter ramah
" Saya..." Jawab maher
" Naik ke kasur itu yu...." Ajal dokter kepada maher
" Sama ayah aja aaah...." Rengeknya
" Dekat banget sama ayahnya ya..." Kata dokter
" Iya dok... Kadang repot juga saat kami mau kerja... Maunya ikuut aja..." Ujar fitri
Sementara itu maher sudah kubawa naik ke atas meja periksa.
" Kondisinya sehat... Ngga masalah... Cuman ini ada sunburn... Kemarin dari pantai ?" Tanya dokter
" Iya dok... Seharian diair terus sampe luka ayahnya basah lagi" jelas fitri
" Hmm.. tapi kondisi fisik maher bagus kok" kata dokter
" Yo udahhh... Sekarang maa.. mahesh..." Kata dokter sambil membaca medrec
" Maes mau sama ayah ajaa..." Rengeknya
" Iya nak... Iya... " Rayu bundanya
Hasil periksaan dokter terhadap mahesh sama. Dan mereka.hanya diberikan vitamin untuk menjaga kondisi dan krim untuk sunburn. Tapi jika demam dokter mempersiapkan resep cadangan untuk mereka.
Selesai pemeriksaan kami pamit
" Assalaamualaikum... " Mereka kompak.mengucap salam
" Waalaikumsalam sayang.... Mmmh... Gemes...." Jawab dokter sambil mencubit pipi mereka
" Ayah... I wanna ice cream...." Kata mahesh
" Not now son... Not now... Long ride tonight " jawabku
Dokter menatap kagum akan kemampuan maher dan mahesh berceloteh.

Kamis 22 Oktober 2020 22:21
Kami sudah sampai di daerah majalaya. Perut kami perih karena lapar. Sementara si kembar masih tetap segar dan menghiburku ini sangat sangat membantuku mengusir kantuk.
Akhirnya kami singgah disebuah rumah makan. Tapi tak seperti biasanya, mereka ngga minta es... Mereka malah minta kopi hitam yang kuminum. Awalnya fitri melarang. Tapi kujelaskan ada manfaat besar kalau balita diberi kopi. Diantaranya membantu kemampuan saraf dan sistem otak melawan kejang / step. Hingga akhirmya fitri mengizinkan jagoan kami minum kopi milikku.
" Enak ayah.... " Ucap maher
" Maes mauu" pinta adiknya
Ku berikan dua sendok kopi. Kalau terlalu banyak aku khawatir mereka malah melek sepanjang malam.
Tak lama berselang Ayam goreng dan beberapa menu lainnya terhidang di meja. Kami menikmatinya dengan lahap. Bahkan maher nambah saat disuapi bunda nya.

Kamis 22 Oktober 2020 22:17
Perut telah terisi dan tenaga sudah pulih. Kami memutuskan berangkat segera agar tidak kemalaman. Tak lupa beberapa botol akuwa kami siapkan.
Memasuki nagreg
" Bun... Mau mimi botol bunda..." Rengek maher mukai mengantuk
" Maes juga mau bundaa... " Rengek adiknya
Aku memutuskan berhenti sejenak agar fitri mudah menyiapkan susu botol anak anak...
Tiba tiba ada lampu mobil patroli polisi menyorotkan cahaya biru khasnya dari lampu strobo. Mereka berhenti di belakang kami.
" Selamat malam pak.." sapa anggota polantas tersebut
" Oh... Selamat malam..." Jawabku sambil tersenyum... Sementara mahesh menggisik matanya yang ngantuk dipelukanku.
" Mohon izin... Apa bapak dalam kesulitan..? Soalnya daerah sini sepi pak... Walaupun tidak rawan..." Tanyanya.lagi
" Oh ngga pak.. hanya saja istri saya sedang menyiapkan susu buat anak kami. " Jawabku
" Oohh.. baik kalau begitu... Kami akan tunggu hingga bapakndan ibu selesai... dan mohon izin bisa saya liat SIM dan STNK ?" Ucap petugas tersebut
" Boleh pak" jawabku sambil berusaha mengeluarkan dompet
" Aaa.. ayah diaaam..." Rengek mahesh
" Wah wah wah... Mengganggu ade ya om nya " kata polisi itu berusaha ramah.
" Yu sudah nih... Bobonya di belakang ya nak " ucap fitri
" Lho kok bu...?" Polisi itu kaget menyangka jagoan kami akan di simpan begitu saja di jok belakang
" Ngga kok pak... Make baby seat .." jawabku tersenyum
" Mahesh duluan ya... " Rayuku sambil turun dan memberikan SIM serta STNK kepada petugas tersebut
" Udaah .. sekarang maher.." kataku
" Oohh.. kembar.... Wiihh senengnya punya anak kembar pak.." ucap petugas itu lagi
" Yaa alhamdulillah amanat yang kuasa pak..." Jawabku
" Baik pak... Saya tidak menemukan masalah lain, ataupun kejanggalan, silahkan melanjutkan perjalanan. Selamat malam..." Ucap polisi itu sambil menyerahkan SIM dan STNK kepadaku
Dan kamipun melaju di jalanan yang lengang. Walaupun biasanya macet disaat mudik lebaran.

Jum'at 23 Oktober 2020 02:10
Kami tiba dihalaman rumah enin. Kubuka gerbang dan mobil kumasukkan kedalam.
" Assalaamualaikum...." Ucapan salam kami sampaikan sebelum masuk kedalam rumah.
" Walaikum salaam... Euleuh Ade... Dicky... " Kata mamah menyambut
" Iya mah...." Sahutku sambil mencium tangan mamah
" Saha ieuuu.... Euuhh... Incu niing...." Kata mamah mencubit pipi maher dan mahesh
" Jam baraha ti ditu dicky ?" Kata papap
" Bada maghrib pap..." Sahutku
" Euhhh... Makan heula nya... Makan..." Kata papap
Aku ngga menyahut
" Dieu incu aki..." Kata papap
" Apa aja manggilnya pap... Biar nyaman " kataku
" Heueuh... Ngga kampungan teuing deuih..." Papap meyetujui sambil menggendong mahesh. Aku kembali ke mobil menurunkan koper dan peralatan si kembar.
" Anak wawa... bobonya sama wawa yaa..." Kata teh ita
" Teh dikamar depan kosong kan ?" Tanya fitri
" Ihh.. banyak barang punya mang edi..." Kata taeh ita
" Euhh... Kumaha atuh.... Masa dipaviliun... Teu asik teu ngumpul mah" kata papap
" Eh kan kasurnya bisa dipake meureun " timpal mamah
" Ya udah atuh gelar kasur disini we... Ade sama anak anak sama teh ita " jawab fitri
" Hlah mending kalian berempat disini. Keun we da ngga akan ada yang riweuh " ucap papap.
" Mah... Mah... Mana nasi teh... Dicky lapareun..." Kata papap
" Emang kamu mau makan yang ? Make apa ? " tamya fitri lembut
" Make dadar telor aja lah " jawabku santai
Segera fitri membuat dadar telor untukku. Kunikmati dadar telor dengan sambel kecap. Nikmat sekali rasanya.
Selesai makan aku mengganti pakaianku dengan kaos tidur yang telah disiapkan fitri. Sementara jagoan kami hanya melepas sepatu mereka.
Lelah diperjalanan membuat rasa kantuk melemahkan kami. Dan mata ini susah diajak kompromi. Hingga kamipun berangkat ke alam mimpi....
Lelah mendera raga
Tapi maksud hati mesti terlaksana juga
Agar cita cita bisa terlaksana
Membangun biduk mahligai rumah tangga

Jum'at 23 Oktober 2020 04:28
Lantunan merdu suara muadzin membawa diriku kembali ke alam sadar. Terduduk diam dalam lelah. Tapi tak membuatku kalah. Aku menuju kamar mandi untuk berwudhu dan sikat gigi.
Segera kuhadapkan diriku kepada sang pencipta berserah pasrah dan bersyukur atas segala yang kuterima. Rezeki, keluarga, fitri hingga dua jagoan kembar.
Selesai shalat kubangunkan fitri
" Sayang... Bangun dulu... Shalat...." Panggilku
" Cium dulu " katanya manja
" Mmmwah..." Kucium dahinya lembut
" Ayo bangun " kataku
Fitri mengangkat kedua tangannya dan ku gendong di punggung menuju kamar mandi.
Rupanya kegiatanku di amati oleh teh ita dan mamah
" Deuh... Bungah mamah mah... Subuh dibangunin... Disuruh shalat... Digagandong... Dulu mah papap kamu ngga semesra itu..." Komen mamah
" Ita juga pengen punya suami kaya dicky... Tentram kayanya... Ngga kaya sama si Jody bajingan sok kaya itu " ungkap ita
Sementara fitri menjalankan kewajibannya, aku masih ngulet dikasur. Sambil menciumi kedua jagoanku
" Mmwah... Bau oded... Mmmwah... Bau oded " kataku
" Yaaaang.... Nanti anaknya bangun coba.... Kasian kan masih kecapean..." Protes fitri
Aku tertawa kecil menanggapinya....
Sambil duduk disebelah kiriku fitri melihat perban ditanganku agak basah....
" Beres mandi ganti perban ya ?" Katanya
Aku mengangguk sambil menggeliat nikmat.
" Kalo menggeliat gini harus bayar pajak. Kayanya aku udah boncos deh...." Kataku ngasal
Tawa kecil fitri terdengar indah... Lalu ia tiduran didadaku.
" Mau sarapan apa yang ?" Tanyanya
" Apa we lah.... Situasi kaya gini mah apa ge masuk ' jawabku
" Bikin tutug ranginang ya yang " katanya lagi
Aku mengangguk
" Hmm... Hmm... Hmmm...tadi aku dimarahin nyiumin... Sekarang kamu iseng ngitikin idung mereka " protesku
" Biarin atuh ih... kangen kan... Hahahahaha....." Tawanya renyah
"Hey calon panganten... Sarapan dulu jug " kata mamah
" Iya mah bentar lagi... Masih kalah ngelawan gravitasi kasur...." Jawabku sambil nyengir ngga ada arah
" Kedul mah kedul aja atuh dicky... Segala nyalahin kasur" Timpal teh ita sambil ngikik
Aku beranjak ke dapur dengan maksud ingin minta kopi.
" Yang... Pengen kopi ih" kataku
" Apa aikamu yung yang yung yang ?" Jawab teh ita
" Alah siyah.... Kirain fitri teh... Maaf teh maaf..." Kataku kaget
" Hahahahah... Keuna tah....." Jawab teh ita
" Ada apa yang ?" Tanya fitri yang disambut cerita teh ita tentang kelakuan konyolku. Tawa fitri meledak sementara aku garuk garuk kepala malu lalu melangkahkan kaki ke ruang tengah dan tiduran lagi dikasur
" Eeemmm... Bundaaaa...." Suara maher memanggil bundanya sambil menggeliat mania
" Iya naaak... " Fitri menjawab panggilan maher sambil membawa kopi untukku
" Maes mau susu bun...." Kata adiknya yang bangun lalu nemplok didadaku
Fitri yang sebelumnya telah menyiapkan susu memberikan kepada keduanya
" Duuhh anak wawa... Wawa mau susunya dong " teh ita merayu si kembar
" No.. no.no " jawab maher tengil yang respon tawa oleh mamah dan papap
" Hey incu aki... " Panggil papap
" Manggilnya apa aja pap... Biar enak " kataku
" Eh iya yah... Ngga terlalu old jadinyah hahaha" kata papap
" Ke mamah apa manggilnya ?" Tanya mamah
" Emah aja... Biar agak manjah..." Candaku
" Ey... Manjah..." Kata mamah sambil pura pura manyun
" Ayah ini dirumah apa ?" Kata mahesh sambil memelukku dari belakang tanpa melepas botol susunya
" Iya... Maher sama mahesh udah salim ?" Tanyaku
Mereka bangkit menghampiri kakeknya.lalu.mencium tangannya
" Mmmwah... Incu apa bau oded...." Kata papap
" Sini sama emah " kata mamah memanggil mereka.
Lalu menciumi mereka seperti melepas kangen yang terpendam lama sekali.
" Ke teh ita manggil mamah ita aja biar deket " kataku
" Sini ke mamah ita...." Panggil teh ita
Setelah selesai salaman mahesh malah tampak nyaman menggeletakkan kepalanya di paha kakeknya.
Dan maher bermanja ke teh ita
" Dicky... Sambil nunggu sarapan kita mancing yu buat makan siang " ajak papap kepadaku
" Ayo pap..." Jawabku antusias.
Kami berjalan menuju halaman belakang. Rumah ini merupakan bangunan dengan arsitektur van voor de oorlog yang direnovasi tanpa secuilpun meninggalkan arstektur aslinya. Bentuknya letter U dengan halaman utama ada di tengah
Halaman belakangnya luas dan ada 2 buah kolam berukuran 7x30m² dan 10x6m². Kufoto kolam itu dan kukirim ke budi. Belum ada respon
Beberapa menit kemudian aku mulai mancing dan berulangkali kailku berhasil strike nila jumbo
Hpku bergetar menandakan ada panggilan masuk. Ternyata video call masuk
" Nyet sampe jam berapa lu ?" Tanya budi masih malas malasan
" Jam 2an cuy" jawabku
" Eh lu lagi..." Kata budi terputus saat kuperlihatkan papap strike ikan yang belum kuketahui jenisnya
" Itu ikan apa pap ?" Tanyaku
" Nilem..." Kata papap sambil melepas ikan daei kailnya
" Cuy... Cuy.... Cuy.... Suatu hari nanti gua harus kesana sungkem sama papap dan puas puasin mancing..." Ancam budi
" Mang siapa yang mau bawa elu cuy ?" Tanyaku santai meledeknya
" Vangkeeee. !!!" Teriak budi
" Budi... Nanti kesini aja kamu... Atau nyusul sekarang..." Usul papap
" Disini sama sektor 9 kan harus selesai pap...." Jawab budi sambil memelas
" Hahaha... Ya sudah lebaran nanti kamu kesini aja mudik..." Usul papap
" Siap.... Cuy.... Tiap hari gua bakal mancing sampe puas " katanya senang
" Serahlah kang kopi... Elu mah jalanan banjir aja dipancingin apalagi kolam kaya gini" kataku sambil tertawa
Budi mengakhiri video callnya
" Pap... Yaang... Ayo sarapan dulu...." Ajak fitri
Kamipun beranjak dari kolam dan mencuci tangan
" Apa... Mam yuu" ajak mahesh ke kakeknya
" Ayuu.... Apa juga lapar kok sayang " jawab papap lembut. Mahesh berdiri menuju papap dan duduk dipangkuannya.
" Dicky... Ini usulan papap... Kenapa kalian ngga mengadopsi aja anak anak ini. Papap sudah tau nasib mereka seperti apa. Dan papap melihat kalian sangat sayang sama mereka " kata papap
Aku tercenung dengan ucapan papap. Dan merasa heran, kenapa papap tau apa rencana yang ada diotakku.
" Baik pap... Kami akan bicarakan sama wulan ibunya anak anak ini " kataku
" Eh de... Si wulan kan D3 akuntansi ya ?" Tanya teh ita
" Iya... Dia sebelumnya jadi akuntan " jawab fitri
" Hmmm.. kayanya kalo aku rekrut supaya kerja sama aku dia mau ngga ?" Tanya teh ita
" Kita telepon aja nanti siang teh " usul fitri
" Iyah bener... Bener..." Jawab teh ita
Sarapan telah selesai dan piring kotorpun telah dibawa ke dapur untuk dicuci.
Lalu aku memberanikan diri membuka percakapan
" Pap... Ampun paralun anu kasuhun hampura anu diteda... Dicky sama fitri kesini mau mohon satu hal sama papap. Satu hal penting mengenai masa depan kehidupan kami pap..." Kataku gemetaran gugup
" Soal apa itu ?" Tanya papap serius
" Pap... Dicky sudah menjalani hubungan dengan fitri. Memang secara resminya, kalau kata anak sekarang mah jadian, baru hampir sebulan ini. Tapi kami sudah mengenal satu sama lain semenjak proyek ini dicky kerjakan. Sejujurnya dicky mencintai segala kekurangan fitri. Dicky mencintai fitri apa adanya dan ada apanya. Dicky ngga sanggup muluk umbar janji. Hanya dicky mohon restu papap dan mamah untuk menikahi fitri. Dicky ingin melengkapi ⅓ ibadah dicky sebagai seorang suami...." Paparku sambil kaki serasa tak berpijak karena gugup dan takut
" Dicky... Dari awal papap sudah menebak kamu akan melakukan ini. Papap tau sedalam apa rasa cinta kamu sama fitri. Walaupun papap juga meraba, maaf bukannya menghina, kondisi keuangan kamu nggak sampai setengah dari milik fitri. Tapi bukan itu penilaian papap. Fitri pernah cerita banyak soal kamu. Bagaimana perjuangan kamu sampai bisa seperti ini. Itu yang bikin papap merasa kalo fitri bakal aman dan nyaman sama kamu. Berat bagi papap melepas anak papap ke orang lain. Tapi karena fitri bisa meyakinkan papap dan kamu buktikan barusan saat shalat subuh. Papap merasa keraguan dan keberatan papap bukanlah alasan lagi...." Papar papap
" Jadi pap... ?" Tanyaku semakin nggak karuan...
" Kapan kalian akan menikah ?" Tanya papap sambil tersenyum. Wajahnya yang mirip Alm. Kang Ibing Kusmayatna terlihat teduh dan berwibawa.
" Secepatnya pap" kataku tegas
" Papap setuju ?" Tanyaku
Papap bangkit dari duduknya dan mengangkatku berdiri dari kursinya
" Papap titip fitri ke kamu sebagai suaminya. Papap setuju dan bahagia fitri bisa mendapatkan imam seperti kamu, lelaki pemberani, tegas dan tau diri..." Jawab papap tegas dan mantap seraya memelukku erat
" Alhamdulillah... Amanat papap akan dicky jaga dengan taruhan nyawa dicky pap...." Jawabku lega dan bahagia
Mamah menitikkan airmatanya, sementara teh ita menutupi sebagian wajahnya yang mulai sembab akibat menangis haru dan bahagia.
Fitri bangkit dari duduknya dan memeluk mamah sambil berkata
" Mah... Makasih ya mah udah ngedukung ade" ucapnya sambil terisak bahagia. Teh ita pun ikut memeluk mereka berdua
" Andai saja si Jody bajingan itu liat... Dia harus malu ke kalian de" kata teh ita
Aku bersimpuh di kaki mamah
" Mah.... Dicky mohon izin dan doa mamah. Dicky akan bawa fitri sebagai istri dicky. Menjalani kehidupan rumah tangga seperti papah mamah dicky dan papap mamah..." Kataku sambil berlinang air mata.
" Bageur kasep... Jug geura lumaku... Bral geura lumampah... Miang sang surya anu moncorong cahayana. Raih kebahagiaan kalian... Tak putus doa mamah buat kalian tanpa diminta sekalipun...." Jawab mamah terisak
Papap tidak kuasa menahan airmatanya...
" Teh.... Dicky mohin izin teteh...." Kataku memeluk teh ita
" Dicky.... Teteh sayang kamu sejak pertama kali liat kamu.... Teteh titip ade... Jaga dia.... Jangan sampai ade ngalamin apa yang teteh alamin " teh ita menagis terisak
" Janji dicky ke papap mamah dan teteh adalah harga diri dicky teh " kataku
Lalu aku memeluk fitri bahagia
" Ayah... Bunda jangan nangis..." kata maher kepada kami sambil memeluk kaki kami diikuti adiknya
" Nggak sayang... Ayah sama bunda sedang bahagia " jawab fitri lalu mencium maher dan memeluknya erat
" Ayah jangan nangis ayaah..." Bujuk mahesh kepadaku sambil mempermainkan air mataku
Aku tertawa dibuatnya
Papap mengambil mahesh dari gendonganku dan maher digendong mamah
Selesai menandatangani beberapa dokumen persyaratan nikah aku dan papap terlibat obrolan ringan
" Rencana kalian setelah dari sini apa ?" Tanya papap
" Setelah shalat jumat kami Mau munjungan ke bandung pap. Ke kakak kakak. Minta izin dan restu mereka " jawabku
" Terencana dan terorganisir rapi. Ngga dadakan dan asal. Kamu pasti merencanakan jauh hari sebelumnya ya ?" Selidik papap
" Boro boro. Dua hari yang lalu pap " tukas fitri
Lalu ia mengisahkan keputusanku
Papap melongo..
" Ai kamu edan atau nekad ?" Tanya papap lalu tertawa terbahak bahak Lalu papap mengisahkan bagaimana dia mempersunting mamah lengkap dengan keluguan khas barudak baheula yang diselingi tawa kami.

Jum'at 23 Oktober 2020 11:15
Aku bergegas kekamar mandi untuk mandi. Sebentar lagi shalat jumat dan kewajibanku memberi contoh kepada kedua jagoanku
Selesai mandi fitri menatapku seperti ingin memelukku
" No.. No.. No... Aku udah wudhu sayang " kataku segera
" Iiihh.." Rengeknya manja
" Mending mandiin maher sama mahesh yang " kataku
" Iya atuh.." Jawabnya sambil beranjak mencari kedua bocah lincah itu.
" De pinjem catok.." Kata teh ita sambil keluar kamar
Tubuhnya dibalut tanktop dan hotpants. Benar benar sama dengan tubuh fitri.
" Ade sedang mandiin maher sama mahesh teh. " Jawabku
" Ooh... Eh... Dicky... Pang nyariinlah pasangan buat teteh.." Katanya sambil duduk di sofa dihadapanku
" Euleuh.. Maenya teh.. Atulaah.." Aku bingung dengan permintaan teh ita.
" Kenapa nggak ke Mas Herman kepala gudang ?" Tanya fitri yang muncul tiba tiba..
" Hmmm.. Dia juga duda. Dia ahli ibadah dan jauh lebih sholeh dibanding dicky " kataku promosi
" Apapun posisi dia, teteh manut " tegas teh ita
Dan akupun menyusun rencana mempertemukan herman dengan teh ita.
" Bentar lagi aku mau buka biro jodoh ." Kataku kepada fitri
" Naha ?" Tanyanya heran
" Udah 2 klien.. Lumayan kalo seorang 500 " selorohku
" Eh iya yah.. Hahaha..." Jawab fitri diiringi tawanya.
Lalu akupun berangkat ke masjid bersama papap...
Ternyata rumah kerabat papap dan mamah masih satu lingkungan, walaupun ada juga yang diluar kota.
Aku diperkenalkan sebagai calon menantunya dan papap begitu bangga dengan aku. Jujur aku malah takut, tapi inilah tantangan hidup yang aku harus jawab.
Selesai shalat aku kembali kerumah dengan takjub. Sambutan kerabat fitri begitu luarbiasa.
" Teh ema.." Panggil bi Tety
" Eeuuy.." Jawab mamah santai
" Ini oleh oleh buat si jalu.." Katanya
" Ihhh.. haturnuhun tet.. Jadi ngerepotin..." jawab mamah
" Ah da ngga.." Jawab bi Tety
Lalu mereka terlibat aksi ghibah emak emak..
" Loo.." Panggil mang dayat kepadaku
" Iya mang.." Sahutku lalu aku tersenyum melihat jeger lokal datang membawa sepasang burung kutilang
" Nih bawa.. Buat di piara disana " katanya
" Ayaah.. Mael mau buruung.." Sorak maher
" I want that toooo" sorak adiknya
" Euleuh siyah.. Atuh gimana mamang ngobrol sama mereka ?" Tanyanya panik
" Hahaha... Tengan mang.. Bahasa Idonesia dan sunda sebagai bahasa ibu mereka tetap akan saya ajarkan." Jawabku menenangkan
" Oohh.. iyah. Maher sama mahesh.. Lah nu mana deuih maher teh.. Nanti kalo kesini sama kakek ditangkepin tupai.. Mau ngga ?" Tanya mang dayat kepada kedua bocah
Mereka menatapku
" Squirell..." Kataku
" Mau.. Mau.. Mau.. " Teriak mereka girang
" Iyah kalo kesini kakek tangkepin ya sekriwelnya " kata mang dayat kepada mereka.
Giliran aku ngakak..
Banyak kerabat yang mengantarkan berbagai buah tangan untuk kami bawa.
" Yang ngga kebanyakan ?" Tanya fitri saat ku susun di bagasi
" 1. Kita bisa share sama teteh
2. Gerombolan Mahluk proyek kan ususnya panjang pasti ketampung " kataku
" Oh iyah.." Jawabnya
Lalu fitri masuk kembali ke dalam.dan terlibat percakapan serius dengan teh ita.
Terlihat fitri berbicara serius dengan seseorang diseberang telepon...
" Iya laan.. Iya.. Daah.. Waalaikum salaam.." Kata fitri
" Yang wulan bilang kalo masalah adopsi dia ngga keberatan. Selama ia bisa melihat tumbuh kembang maher dan mahesh. Aku jawab.. Ya pasti liat lah.. kan rumah juga berseberangan. Bahkan ada saatnya mereka bisa sama wulan. Terus masalah kerja juga ngga keberatan karena tawaran teh ita sesuai skill. " Paar fitri.
" Alhamdulillaah.. Kita bisa siapin kamar mereka kalo gitu" jawabku bahagia

Jum'at 23 Oktober 2020 14:29
Kami sudah berada dijalan menuju bandung. Perjalanan paling hanya membutuhkan waktu 2 sampai 3 jam.
Sepanjang perjalanan banyak hal yang kami bicarakan.
" Yang.. Aku punya dress pesta warna putih. Aku pake jadi baju pengantin ya nanti ?" Tanyanya
" Kenapa ngga beli atau buat ?" Tanyaku
" Nanti aja buat mah. Kan teh ita jago desainnya lagian waktunya ngga akan cukup yang kalo bikin" jawab fitri
" Kamu pake jas yang hitam. Kan jarang sekali dipakai. Tapi harus beli kopiah baru yang " kata fitri menambahkan
Aku setuju karena itu artinya aku ngga harus pusing keliling sana sini nyari bahan baju.

Jum'at 23 Oktober 2020 17:14
Kami tiba ditempat kediaman kakaku.
" Assalaamualaikum.." Kataku
" Assalamualaikum uwaaa.." Kata jagoan kembar kami
" Waapaikumsalaaam.. Heeyy... Fitri... Euuhhhh Ini kembar uwa makin kasep. Peluk dulu uwa.." Ucap kakakku melihat kedatangan kami.
Maher dan mahesh memang sudah sering berjumpa kakak kakakku sehingga bukan hal baru kalo mereka akrab dengan kakak kakakku
" Heeeyy.. Ateu pipit.." Seru moniq memberi panggilan baru buat fitri
Semua kakakku turun kebawah menyambut kami
" Dari jakarta jam berapa ?" Tanya teteh
" Kita dari garut teh. Abis ketemu papap dulu" jawab fitri
" Hey little twins.." Seru mas Valdi dan mas Zulfy
" Aye aye captain.." Jawab mereka yang disambut tawa riuh kami melihat aksi kocaknya.
" Makan malemnya kita diluar ya... " Teteh memberi perintah...
" Dimana wa ?" Tanya sarah ponakanku
" Terserahlah yang penting bisa all you can eat. Mumpung ada om dicky sama tante fitri " tambah teteh
" Ateu pipit " sela moniq
" Iya.." Pungkas tetehku
Lalu sarah dan moniq dibantu edo mencari tempat yang diinginkan uwa nya
"Kita ngga usah ganti lah yang " kataku
" Iya tapi anak anak harus.. Kasian.. Keringetan kan yang.." Sahut fitri
Kami bersiap untuk berangkat
" Sayang... Ini vitaminnya dulu " kata fitri kepada si kembar
" Vitamin manis ya bunda ?" Tanya mereka.
" A.. Teteh dulu.." Ucap tita menggoda adiknya
" Mas dulu " sahut zulfy
" Aaaa.. Mael dulu.." Protes maher
" Maes duluuu..." Sambung adiknya
Teteh tertawa bahagia melihat polah sikembar.
Tak lama kami sudah meluncur menuju mahasana ( nulis hanamasa nya salah ngga ?) Dan setelah tiba disana kami menempati meja yang telah di booking.
Selama makan malam teteh membahas masalah maher dan mahesh. Rupanya teteh senada ingin kami mengadopsi maher dan mahesh. Kujelaskan permintaan papap dan mamah di garut. Juga reaksi wulan setelah ditelepon oleh Teteh pun lega dan berjanji akan membantu menyiapkan pengacara untuk kami agar bisa membantu kelancaran proses adopsi tersebut. Selesai makan kami kembali kerumah.
Karena masih agak sore kami kumpul diruang keluarga. Dan aku mengambil kesempatan itu untuk menyampaikan maksud kami
" Teteh.. Sesudah mamah papah ngga ada teteh selalu menjadi pengganti orangtua kami.. Dan saat ini dicky dan fitri ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting buat masa depan kami " pintaku
" Deuh... Kok teteh jadi tegang gini ya..." Kata teteh serius
" Teh... Sebenernya kami saling kenal sudah lama. Tapi menjalin hubungan serius masih baru baru ini saat teteh video call... Tapi kami sudah saling paham satu sama lain dan mengerti inginnya masing masing.." Kataku tersendat haru
" Malam ini kami berdua meminta restu kakak kakak. Dicky akan menikahi fitri" ucapku gentar
" Fitri sayang.. Kamu ngga hamil kan sayang ?" Tanya teteh
" Ngga teh.. Fitri ngga hamil.." Jawab fitri tegas walupun rasa segan terpancar dari nada suaranya
" Alhamdulillah.." Kata teteh sambil menunduk sesaat
" Masalah nikah, kalian yang akan hadapi. Teteh merestui apa yang kalian jalani saat ini. Tapi teteh minta ada yang harus diperhatikan
1. Dicky wajib bersikap sebagai seorang suami yang bertanggung jawab.
2. Fitri mampu menghargai dicky apa adanya
3. Kalo ada masalah bicarakan baik baik bukan dengan pertengkaran.
4. Kalo dicky berbuat curang dalam hal keuangan atau kesetiaan. Dicky harus siap dengan konsekuensi menghadapi semua anggota keluarga. Begitu juga fitri" kata teteh menjabarkan
" Rumah tangga bukan kesenangan sesaat.. Kebahagiaan sebentar.. kalian harus bisa menjaga kebahagiaan itu sampai ajal kalian.. Lihat contoh papah dan mamah.. Enin dan bapa.. Papap mamah.. itu aja " kata kang pri menambahkan
" Kami sudah memahami segala konsekuensinya dan kami memutuskan dalam keadaan sadar sebagai dua orang dewasa. Fitri dan a dicky mengharapkan doa restu kakak kakak sekalian "
" Fitri... Dicky... Sok doa dan restu kami untuk kalian.. Semoga cita cita kalian terlaksana membangun rumahtangga yang sakinah mawahdah warohmah.." Ucap teteh
Aku berdiri sungkem kepada kakakku yang dsambut usapan lembutnya dikepalaku. Diikuti fitri yang langsung dipeluk teteh
" Jagain dicky.. Dia tameng teteh satu satunya.. Teteh mohon ya fit..." ucapbteteh sambil berlinang airmata
" Amanat teteh fitri jaga teh.." Ucap fitri
" Dicky... Akang ngga perlu bicara apapun... Kamu sudah buktikan... Sekarang lakukan hal yang sama dalam kehidupan rumahtangga kamu ky..." Kata kang pri sambil menangis haru
" Siap kang " jawabku
Lalu teh ervin dan suaminya, teh minah dan suaminya dan terakhir teh uzy...
" Gua ngga ada temen ngablu lagi.." Katanya sedih
" Teh.... Calling aja... kapanpun teteh pengen ngaladog kami selalu siap..." Candaku disela isak tangis
" ****** ih...." Kataku sambil menoyor kepalaku dan tersenyum
" Fit.... " Kata teh uzy pendek sambil memeluk erat fitri
" Iya teh " jawab fitri
" Elu mah jangkung ih. Susah meluknyqa gua...." ucap teh uzy
Fitri yang masih diharu biru suasana bahagia mendadak tertawa kecil sambil mempererat pelukannya.
Hingga akhirnya Suasana kembali cair... Kami membicarakan rencana tanggal pernikahan baru besok karena teteh berencana ingin melalui video conference dengan papap sebagai tanda silaturahmi dan penghargaan keluargaku kepada kelurga fitri. Yang sayangnya terganggu pandemi corona tatai anjingan ini...

Sabtu 24 Oktober 2020 05:02
Aku bangun kesiangan karena kelelahan....tapi kami masih sempat melaksanakan shalat subuh.
Moniq masuk kekamar kami dan menggigit gigit pelan lengan adiknya
" Maherr...mahesh... Bangun de...." Bujuk gadis 18 tahun itu
" Maher... Mahesh .. teteh moniq nyamper tuh nak...." Kata fitri
" Eeemmmhmmmhh... " Maher menggeliat... Wajah lucunya direkam di video oleh moniq sambil ngakak.
"Teteh... Mael mau turrun..." Rengeknya ke kakak sepupunya
" Maes ikut..." Ucap mahesh lirih
Moniq membawa keduanya ke teras samping untuk menghirup udara pagi. Tak lupa jaket dipakaikan fitri intuk keduanya
Fitri mengambil hp dan memeriksa wa yang masuk
Yernyata kebanyakan hanya info biasa.
Ia memasang foto kami dan keluarga besar papap dengan caption " INSYA ALLAH SOON WILL BE HAPPY FAMILY "
nggak lama
Terry :" aku kapan say 😭😭"
Fitri :" sabar ya say.. semua akan indah pada waktunya "
Dinda :" waahh... Udah menghadap beb ?"
Fitri :" udah beb 🤗🤗"
Tak lama ia bisa menjawab wa teman temannya karena teteh memanggil kami
" Fitriii... Dickyy....sarapan yoooo" ajak teteh
Kamipun turun kebawah memenuhi panggilan teteh.
" Tuyul tuyul uwa mana ?" Tanyanya
Tak lama mereka datang bersama kakak kakak mereka sambil bising
" Mael disuapin ayah.." ucap maher
" Maes aja ayaah" mahesh merengek
"Iya dua duanya sama ayah ya disuapin " kataku
" Euhh... Ogoan.." kata kang pri sambil membopong maher dan menggelitiki perutnya...
" Ampun uwaa... Ahhahahahahah... Ampun...".
Tawanya polos tulus merdu bagai mutiara terjatuh kelantai.
Kemeriahan sarapan kami nikmati. Tak lupa fitri berpose bersama moniq, tita atau sarah, kadang edo valdy atau zulfy nimbrung dengan ekspresi menjijikkan khas candaan mereka.
Selesai sarapan teteh kang pri dan kakakku yang lain terlibat dalam percakapan dengan papap melalui video conference mengenai tanggal dan rencana pernikahan kami. Usul kami akhirnya diterima. Kami menikah minggu depan dengan prosesi akad dahulu. Setelah semua siap maka kami lanjutkan dengan resepsi beberapa bulan kemudian

Sabtu 24 Oktober 2020 11:33
Kami selesai bebenah dan memasukkan barang kami ke mobil. Sebagian oleh oleh kami turunkan untuk dinikmati disini.
Tak lama kamipun meluncur menuju rumah kami diiringi perasaan lega karena semua sudah diputuskan dan persetujuan diraih secara aklamasi ( Dewan ge kalah lah )

Sabtu 24 Oktober 2020 17:17
Kami tiba dirumah dengan selamat.
" Cuy..." Panggilku
Budi muncul dengan muka lelah...
" Ngapa lu cuy ?" Tanyaku
" Abis masang plafon terus ngecat. Ruang belakang gua tambah satu kamar.... Kalo boleh buat gua pake kalo males balik hehehe " lapormya
Aku menyetujui dan mendiskusikan soal kamar kembar jagoanku dan kuberitahu dia bahwa kedua kembar itu akan kami adopsi.
" Kalo kamar mahesh sama maher gua pertimbangin diatas aja sebelah kamar lu. Ntar gua bikin connection door ke situ " katanya sambil membuat gambar sketsa sederhana.
" Water heater gua pake wika yang tank nya 500 liter supaya awet. Terus keran gua ganti semua make grohe. Instalasi dan insulasi listriknya gua ganti baru. Electrical pipenya gua pake legran cuy" papar budi
" Wah.. mewah ya perasaan make merlin gerin juga udah yahud. " Jawabku
" Diihh... Belum pada mandi juga udah diskusi aja soal rumah..." Ujar fitri
" Kan pen beres segera mpok " sahut budi sambil mengambil coklat
" Atap semua masih sangat bagus jadi ngga ada pekerjaan buat atap. Hanya penggantian posisi air inlet hole dari posisi sebelumya ke sebelah kanan... " Katanya
" Njing !!!! Coklat apaan ini ???? Pedes gini !!" Seru budi kepedasan
Aku dan fitri tak kuat menahan tawa melihat budi memakan coklat rasa cabai
" Udah simpen... Jangan dimakan.... biar ntar iandi kejerat perangkap " usulku
Budi mengambil minuman dingin untukku dan untuknya.
Pembicaraan kami masih berlanjut hingga maher dan mahesh dijemput mamanya. Tak lupa ku berikan oleh oleh garut untuk wulan dan mamanya.
Fitri menjanjikan besok akan kerumah terkait adopsi maher dan mahesh serta kerjaannya. Wulan setuju dan akan menunggu kedatangan kami.
" Cuy gua balik dulu ya.... Rumah gua takut dibawa semut " ucapnya santai
" Okay... Eh lu mau bawa apa ?" Tawarku
" Ngga usah... Gua orang rumah ini disini..." Tolaknya

Sabtu 24 Oktober 2020 19:21
Fitri telah selesai menyerahkan pakaian kotor kami ke laundry online. Dan kamipun bisa sedikit santai
" Yang... Kangen...." Rengeknya manja sambil tersenyum penuh hasrat...
" Emang kamu ngga cape yang ?" Tanyaku
" Ngga" jawabnya
" Yaudah... Aku.mandi dulu ya... Biar ngga lengket " kataku
Fitri yang telah selesai mandi mengangguk sambil memandangiku.
Selepas mandi.... Badan terasa segar... Aku berjalan menuju kamar.... Saat baru masuk tiba tiba ada tubuh yang memelukku dari belakang.
" Mm...sayang...." Kataku merespons dekapan fitri calon istriku
" Kok aku kangeeen terus sama kamu yang...." Ujarnya sambil menyenderkan kepalanya dipunggungku.
Aku membalikkan badan dan memeluknya mesra.
" Rasa kangen kamu ngga sebesar kamngennaku ke kamu sayang " jawabku sambil menempelkan dahilu di dahinya. Aku melihat tubuh fitri hanya dibalut pakaian dalam
Ujung hidung kami saling menempel dan perlahan bibir kami pun saling bertemu. Kecupan lembut dan mesra menghangatkan malam ini..
Kecupan mesra berubah menjadi lumatan lembut yang menggoda. Bibir saling hisap dan rasa saling bertukar
Tanganku turun meraba halus pantatnya yang sekal dan menawan.... Celana dalam tipisnya tak mampu menghalangi pandanganku
" Mmm... I love you so much sayang...." Ucapnya lirih lalu mendorongku ke kasur.
Aku terduduk dikasur sementara fitri membuka BH nya perlahan. Kukecup perutnya yang rata dan mulus. Kumainkan bibirku dipermukaan perutnya yang halus menggoda.
" Yang... " Rintihnya sambil meremas remas rambutku. Aku makin agresif memainkan bibirku diperutnya hingga fitri akhirnya mendesakku ke kasur. Tubuhku berada dibawah tubuhnya, rambutnya yang terurai menyapu wajahku. Merambat ke leher dan turun ke dada.. tiba tiba ia mengangkat kepalanya menatapku sambil tersenyum. Dikecupnya dadaku perlahan, ditelusurinya dadaku hingga ia menemukan puting didadaku. Sementara itu Tanganku tak mau tinggal diam. Kuremas dadanya yang mengkal padat dan kumainkan putingnya. Kepalanya kembali terangkat menahan nikmat tangan ku. Ia mendorong tubuhnya lebih keatas hingga dadanya tepat berada diwajahku Kukecup belahan dadanya yang terawat sempurna dan sekal... Kulakukan apa yang barusan ia lakukan.
" Ahh... Sayanghhh..." Desahnya menahan nikmat kala bibirku sampai diputing susunya. Kumulum puting itu lembut dan kumainkan lidahku.
" Sayang.... Terus yang... Enak banget...." Bisiknya menahan nikmat. Kubaliklan tubuhnya lalu ku kecup dadanya dan kulumat putingnya lagi tanganku membelai gundukkan memeknya yang terbungkus celana dalam tipis. Reflek pantatnya terangkat menyambut belaian tanganku
".Aahh... Shayaanghh. Akhu rindu belaian kamuh yanghh.. " bisiknya terengah
Kulucuti celanaku dan kulepas celana dalamnya... Memek berwarna kemerahan itu sungguh menantang. Bulu tipis disekitarnya seolah melambai kepadaku untuk menjamahnya.
Kuselusuri lagi tubuh mulus nan indah hingga akhirnya bibirku bertemu dengan bibir memeknya. Jariku menyibakkan memek itu dan lidahku perlahan beraksi memancing birahinya semakin naik.
Ku kecup pelan bibir memek yang makin basah oleh lendir itu.
Kulumat bibir memek yang tipis dengan penuh perasaan, aku makin tenggelam dalam keasyikan melumat bibir memekya
Kucari sebentuk daging menonjol di bagian atas bibir memeknya dan kukulum mesra...
" Aaaahhh.... Shayaaanghhh... Ini luar biashaaa... shayaaangghhhh...." Erang fitri.menikmati eksplorasiku di memeknya.
Nafasnya agak tersengal dan makin cepat seperti mengejar sesuatu yang dahsyat
" Shayaaanghhhh.... Aku udah nggak kuat.... Masukin yang....." Pinta fitri kepadaku
Dengan penuh rasa sayang aku mulai mendekatkan kepala kontolku ke memeknya. Kugesekkan pelan kepala kontolku ke bibir memeknya agar makin licin
Fitri memegang kepala kontolku dan membimbingnya untuk beraksi di liang memeknya.
Perlahan dan pasti kontolku mulai melesak masuk ke memek indah itu.
" Aahhh.... Shayanghhh... Kontol kamu makin besar dan keras sayaang..." Erangnya
" Ouhhh.... Memek kamu juga sempit banget sayang " jawabku
" Yanghh... Jangan digerakin dulu yahh... Aku ingin menikmati padatnya kontol kamu mengisi memekku...." Ucap fitri sambil menahan gerakan pantatku.
Sambil.menahan gerakan kontolku. Aku mencari bibir tipisnya yang menarik, kulumat mesra bibir itu hingga lumatan kami semakin dahsyat. Lidah kami saling belit dan menelusup romgga mulut.
Kucoba menggerakkan pantatku menarik kontolku dengan sangat perlahan dan menekannya dengan lembut
" Aahh.... Shayaaanghh... Kamu bikin aku gila... Aaahh... Shayaaanghjh" erangbfitei menikmati gesekan lembut kontolku dimemeknya
" Eehhmm.. shayanghh....kamu bidadariku... Kamu cintakuhh" aku meracau menikmati cengkraman memeknya dikontolku
Masih kutarik sangat pelan lalu tiba tiba kudorong kontolku agak keras...
" Haahh... Hahhh..shayaanghhh... Aaah... Sayang... Enak sekali... Sampe kena rahimku shayaanghh.." erangnya menikmati sodokan kontolku
Aku mulai melancarkan genjotan pantatku dengan kecepatan sedang..
Aku ngga ingin terburu buru menyelesaikan keindahan bercinta malam ini.
Aku meminta fitri untuk berubah posisi. Aku memintanya menungging. Ia menuruti keinginanku
" Jangan dimasukin lewat anus yanghhhh..." Pintanya....
" Ngga shayanghhh . Aku ngga suka lewat situhhhh...."
Fitri menungging dan memamerkan pantat bulatnya yang padat.
Kuraba memeknya yang basah dan kutuntun kontolku kesana
Blessshhh.....
" Aufhh. Enak yang... Ini enak...." Erang fitri menikmati sodokanku
Aku mulai menggenjotnya perlahan dan lembut
" Cepetin yang... Cepetinhh shayaanghh... Errgghh" Rintihnya menikmati persetubuhan itu
Aku memompa kontolku maju mundur
" Shayaaaangghh..... Shayaaaanghhh.... Sedikit laghhiiijhh.. .aaaahhh.... Shayaaanghhh" racau fitri merasakan kenikmatan di sekujur tubuhnya
Akupun mulai merasakan desakan hebat dikontolku. Memek fitri yang sempit membuat rangsangan akibat gesekan dinding memek dan kontolku begitu Nikmat...
" Ahh sayanghh. Aku ngga tahan lagi yaanghhh..." Erangku sambil meremas dadanya yang pepat padat
" Goyangin yaanghhh... Goyangin terus shayaanghh... " Erang fitri
Tiba tiba nafasku tercekat dan kontolku menyemburkan airmani begitu dahsyat dan kencang...
" Ooihh. Sayaanghhh.... Akkhuu sampee.... " Erangku sambil menikmati kedutan dikontolku
" Aaaaahh...... Shayaaaaanggghhhhh.... Aaahh... Ini nikmat sekali shayaanhghh...." Erang fitri.
Kedutan di memeknya begitu kuat meremas kontolku.
Akhirnya kami ambruk dalam kungkungan rasa nikmat.
Nafas kami tersengal seperti habis lari ribuan mil jauhnya
Kubalikkan posisi tubuh kami tidur menyamping dan fitri memunggungiku sementara aku mendekapnya dari belakang.
Tangannya memegang erat tanganku seolah enggan berpisah.
" Yang kontolnya biarin didalem ya sayang..." Pinta fitri manja
" Boleh sayang.... " Jawabku sambil mencium kepala fitri
Nafas kami tak lagi memburu dan kurasakan semakin tenang. Genggaman erat fitri seolah berkata kamu dan aku satu... Aku milikmu dan kamu milikku selamanya....

Malam merambat kian pekat
Berikan waktu untuk beristirahat.
Biarlah batu tergerus
Baja pun akan menjadi aus
Tapi rasa cinta dan sayangku tak akan pupus
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Selasa 20 Oktober 2020 04:17
Aku terbangun dan merasakan pelukan fitri. Kutolehkan kepalaku kearahnya ia masih terlelap. Sementara pakaiannya tersingkap. Kuusap memeknya dan nafas fitri agak mendesah... Iseng kumasukkan jariku kedalam memeknya. Hal yang belum lernah kulakukan sebelumnya.. ia makin mendesah...
" Mandi yu yang " ajak fitri
" Yu..." Jawabku antusias.
Kami melangkah ke kamar mandi sementara dua jagoanku masih terlelap. Biarlah mereka kubangunkan nanti agar mereka puas tidurnya dan tidak kelelahan dijalan.
Dikamar mandi ciuman fitri begitu panas membara... Seperti ingin melepas kerinduan yang terpendam lama... Akupun membalas ciuman fitri dan membelit lidahnya dengan lidahku. Tanganku beraksi mengelus dada indah dan sekal miliknya. Sesekali kupelintir dada itu... Aku ingin mempercepat apa yang ingin kuraih. Kuemut dan kuhisap putingnya hingga nafsuku bergejolak panas.
" Yang masukkin yang... Udah pengen banget " pintaku
Fitri menangguk tersenyum dan ia mengambil posisi di wastafel sambil merenggangkan kedua pahanya
" Aahh sayang..." Bisiknya mesra saat kontolku melesak kedalam memeknya yang cantik
Pelukannya ketat dan hangat.
" Diemin dulu yang... Aku ingin menikmati milikku yang paling berharga..." Ucapnya mendesah..
Aku biarkan kontolku diam sejenak di memeknya sementara ciuman bibir dan remasan di dada fitri kulancarkan...
" Emmh....emmh...." Suara kami saat bibir kami bertemu dalam indahnya cinta
Aku mulai memaju mundurkan pantatku agar kontolku bisa menggesek memeknya yang tembem dan menawan.
" Sayang... Enak sayang... Itilnya kegosok..." Erangnya menikmati perlakuanku... Tangannya memeluk leherku kupercepat genjotanku. Ciuman dan permainan bibir fitri kurasakan semakin menjadi dan membuatku terbakar gairah... Aku ngga bisa bertahan dalam keadaan seperti itu...
" Hhhghhhhh..." dengus nafasku memburu terbakar kenikmatan...
" Aahh..ah..... Oohh shayaanngghh...." Erangan fitri menikmati keadaan bersatunya tubuh kami dalam asmara yang membara
Lamalama kurasakan desakan kuat di kontolku yang tak tertahan
" Ooohh... Fitri sayang...." Bisikku tertahan nikmat saat air maniku lepas dari tabungnya
" Shayaaaangghhh... Aaah.... Shayaangghh... Dikit lhagiihhh.... Yaaangnnghhh..." Lalu tubuh fitri bergetar sambil memelukku erat. Memeknya berkedut meremas kontolku nikmat
Kami menyudahi quickie pagi itu dengan ciuman dan lumatan panjang dibibir.
Kubawa fitri ke shower sambil kontolku tetap menancap...
" Boleh dicabut ngga ?" Tanyaku
" Aaa... Jangaaan." Rengeknya manja dengan wajah cantik penuh kepuasan terpancar
" Nanti kesiangan cintaku.... Mmmwah..." Kataku merayunya sambil melumat bibirnya agak bernafsu
" Bentar aja yaaang mmmwaah..." Rengeknya masih manja sambil membalas ciumanku lebih panjang
Kubiarkan maunya hingga akhirnya ia melepas kontolku
" Aaahh.. enak banget tadi... Kontol kamu masih kerasa ngeganjel yang... Pas dicabut linu linu enak..." Ujarnya tersipu malu sambil memelukku mesra.
" Jangan pernah membagi tubuh kita buat siapapun ya sayang..." Pintanya serius
" Aku berjanji ngga akan membagi tubuhku dengan siapapun karena tubuhku hatiku cintaku sayangku dan rinduku sehatku dan sakitku sepenuhnya milik kamu sayang... " Jawabku
" Sekujur tubuhku dari ujung rambut hingga telapak kaki cinta sayang rindu susah senang sakit dan sehatku hanya kupersembahkan untukmu seorang dan hanya kamu yang akan mendampingi aku sampai ajal menjemputku" katanya berlinang air mata
Ku kecup dahinya lembut penuh kehangatan cinta. Yang disambut pelukan mesra darinya
" Tapi ada satu keadaan dimana orang bisa melihat tubuhku sayang...." Kataku
" Kok gitu sih ?" Tanyanya kaget dan heran
" Iya... Saat kondisi tertentu seperti tindakan medis dimana dokter mengharuskan pakaian aku dibuka. Aku ngga bisa nolak. Mungkin saja saat dibuka aku sedang nggak sadar sayang.. " aku menjelaskan agar ia tenang dan nggak cemburu
" Ooh..iyah kalo itu mah... Asal perawatnya ngga horny aja " timpalnya sambil senyum manis
Kami melanjutkan mandi agar saat kedua pangeran kecilku bangun kami sudah ada di sisi mereka. Walaupun saat mandi tangan dan bibir kami tetap menjelajah dan sesekali mengecup bagian tubuh satu sama lain.
Akhirnya mandi kami selesai. Aku wudhu duluan di susul fitri. Dan kami keluar dari kamar mandi menuju kamar. Sampai dikamar aku pakai pakaian yang ada dulu intuk berjamaah subuh yang kesiangan. Dan seperti biasa fitri mempersiapkan pakaianku untuk ke proyek. Ia membuka lagi bajunya dan hanya memakai celana dalam. Ia membalurkan Breast Cream, body cream dan cream lainnya sebagain perawatan untuk tubuhnya secara rutin. Wajar tubuhnya selalu indah dan menawan.
Selesai berpakaian ritual kujalankan dengan memanaskan mobil.
" Ayah mau kemana ?" Tanya maher
" Ehh sayangnya ayah udah bangun.... Kita ke Sukabumi sayang..." Jawabku memeluk maher
" Mael mau ikut ayah aah..." Rengeknya manja
" Pasti sayaang ..." Kataku sambil menciumnya
" Eumhh maher bau oded ih..." Kataku meledeknya sedikit
" Aah.. ayah yang bau oded" balasnya sambil memelukku
" Maher sayaang... Kita mandi yu nak... Ajak fitri kepada maher.
Lalu maher berlari menuju bundanya.
Selesai mandi dan berdandan aku masuk kekamar dan mendapati fitri hanya memakai celana dalam dan BH. Jujur aku bernafsu melihat indah tubuhnya.
" Mmwah... " Kucium pundaknya dan punggungnya
" Mmmwah... Idah sayang... Nanti anaknya ngamuk " ucap fitri sambil tersenyum
Seketika kami ingat kejadian tadi malam dan kami tertawa terbahak bahak.
" Sayang... Aku lupa maher dan mahesh ngga ada tas bajunya. " Keluh fitri.
" Kaleeem... Ada aa yang membantu.." kataku tengil.
Kukeluarkan koper kecil yang biasa ku pakai untuk short term trip. Lalu fitri menyusun pakaian kedua bocah ke dalamnya lengkap dengan peralatan mereka. Sementara susu dan dot mereka kusimpan terpisah beserta termos air hangat
Bajuku dan fitri kami masukkan kedalam koper yang lebih besar karena ada beberapa item kelengkapan fitri yang harus dibawa.
" Wulan gimana yang ?" Tanyaku
" Awalnya agak berat mau kasih izin... Tapi aku bisa yakinin wulan dan akhirnya dia kasih izin ke kita buat bawa maher dan mahesh.." jawabnya sambil tersenyum dan memelukku
" Hihihihi... Bundanya ogin sama ayah..." Komentar mahesh sambil terkikik lucu
Aku mengejar dia dan mengelitik perutnya hingga ia tertawa tawa. Selesai candaan pagi kami.sarapan sambil fitri menitip pesan ke bibi. Tak luoa ia meminta bantuan slamet untuk nginep di rumah kami.

Selasa 20 Oktober 2020 04:17
Pagi ini fitri berdandan lengkap hingga kecantikannya makin mencolok. Tidak tebal apalagi sampai menor. Tapi tetap ia terlihat makin cantik dan sempurna pagi ini. Celana jeans pensil dan kemeja putih dipakainya dengan kerudung warna biru muda menutupi kepalanya. Kacamata hitam bertengger di hidungnya yang memang bangir.
" Wajar kalo teman kamu disalon nyebut kamu mirip Hyuna .. kamu memang cantik sayang " kataku kagum
" Aa sayang... kamu pangeran tampanku" katanya
" Maher... Bunda cantik ngga ?" Tanyaku
" Cantik ayah.." jawabnya polos
" Mahesh.... Ayah ganteng ngga ?" Tanyaku pada adiknya
" Ngga..." Jawabnya cuek sambil memainkan dino kesayangannya
" Hahahhahhahahaha...." Tawa fitri pecah mendengar kelucuan polos mahesh srmentara aku manyupn mendengarnya

Selasa 20 Oktober 2020 08:57
Kami tiba di project site milik PT Ambruk Engineering.
" Eh pak Dicky. Waahh tepat waktu ya... Eehh... Itu dimobil ??" Tanya pak Anggodo
Aku hanya menjawab dengan senyuman dan pak Anggodo paham
" Hey... Itu tolong kawal Bu Dicky sama juniornya..." Perintah pak Anggodo kepada security dan sekretarisnya
" Oh ya istri saya juga bertindak sebagai wakil saya pak Anggodo. Jadi kalo saya berhalangan istri saya bisa mewakili saya " jelasku.
" Oh siap pak... " Jawab pak Anggodo.
Lalu kami terlibat pembicaraan teknis pekerjaan kami.
" Ibu usia anaknya berapa tahun ?" Tanya sekretaris pak anggodo
" Baru dua tahun" jawab fitri sambil tersenyum
" Kebayang ya. Setiap hari meriah dirumah..." Ucapnya sambil merapatkan kedua tangannya di depan mulutnya.
" Pasti mbak juga ngerasain hal yang sama kalo pulang kerumah " sahut fitri sambil mengusap lengannya
" Iya sih bu... Kadang pusing juga." Katanya sambil tertawa
Tak lama aku dan anggodo masuk
" Ayaah..." Panggil mahesh manja
" Iya sayang... Ayahnya beresin kerjaan dulu ya nak " bujukku
" Iya sama bunda dulu ya sayang" kata fitri
" Kalo kalian pintar nanti dikasih es krim sama om..." Janji Anggodo
" Yeeaayy... " Mereka bersorak riang
Kami meeting sebentar lalu...
" Yang bentar dulu..." Panggilku
Ia menghampiri kami dan kami terlibat pembicaraan serius selama beberapa menit.
Lalu sebuah kontrak kerja tambah kami tanda tangani yang berarti tambahan pemasukan bagi kami..... Alhamdulillah....
Saat kami keluar kami mendapatkan kedua jagoan kami sedang bermain dengan mobil mobilannya.
" Yang asyik main... Ayah berangkat ya sama bunda" kataku menggoda mereka
" Iya...." Jawab maher cuek...
" Hahahahha.... Emang enak yamg di cuekkin anaknya ?" Tanya fitri
Sementara anggodo tertawa hingga terbatuk batuk melihat gaya maher
" Sayang yu berangkat ke rumah ngki... " Ajak fitri
" Ayuuu.. " kata si kembar sambil mengambil mainannya
Kamipun beranjak ke mobil.
" Sebentaar... " Ucap anggodo menahan saat ia melihat tukang es krim melintas.
Lalu ia membeli es krim tersebut dan memberikannya pada si kembar yang disambut meriah oleh mereka
" Makasih oom..." Kata mereka kompak sambil dadah dadah saat mobil kami melaju menuju Sukabumi

Selasa 20 Oktober 2020 12:12
Kami melaju di tol sementara jagoan kembar kami tertidur di jok belakang jaga oleh 2 baby seater ( jok bayi )
" Sayang... Aku ingin ngajuin 1 hal penting boleh ngga ?" Tanyaku
" Apa sayang ?" Jawabnya balik bertanya
" Aku ingin segera nikahin kamu. Terserah seperti apa teknisnya... Yang penting kamu sah jadi istriku dan kamu miliki aku seutuhnya sebagai suamimu " kataku tegas walaupun agak begetar gugup
Fitri memandangiku seperti tak percaya akan kegigihanku. Ia menatapku lekat lekat hampir tanpa berkedip.
" Kamu.... Kamu serius sayang ?" Tanyanya
" Dari saat kita mulai bersama. Aku merasa kamulah idamanku. Kamulah mentariku kamulah ratuku dan kamulah harga diriku " kataku megungkapkan alasan aku ingin menikahi dia
" Aku ingin melengkapi ⅓ ibadahku sebagai suami sampai akhir hayatku bersama kamu sayang. " Kutegaskan lagi tujuanku
" Sayang.... " Ucapnya sambil memegang pipiku lembut.
" Aku ngga tau harus ngomong apa karena ternyata kamu begitu berani dan tau apa yang kuharapkan. Aku ngga berharap kita menikah cepat. Tapi kalau kamu mau menikahi aku secepat ini Aku sudah siap menjadi Ny Dicky Himawan. " Jawabnya
" Sayang aku sudah dan sedang merasakan kebahagiaan hidupku. Aku ngga peduli orang bilang apa. Sementara kalaupun akad dulu dan resepsinya kita tunda menunggu selesai pekerjaan di Graha aku ngga keberatan sayang..." Kataku
" Sayang... Imamku... Kepala keluargaku... kapan kamu mau urus urus persyaratannya ?" Tanya fitri
" Segera setelah kita pulang dari Sukabumi. Dari A-Z nya akan aku siapin. Dan target 1 minggu sudah beres.." kataku
" Insya Allah semoga diberi kelancaran sayang " doanya sambil mengelus rambutku.
" Aku dihalalin juga akhirnya " gumam fitri
" Emang aku harus ke BPOM-MUI ya yang ?" Tanyaku pura pura ngga paham
" Ngapain ?" Tanyanya
" Bikin sertifikasi halal buat kamu " kataku polos
" Ya Ampun sayaaang.... Polosnya suamiku ini...." Katanya sambil tertawa ngakak
" Yakalee. Bahasanya dihalalin... Kesannya di curigai mengandung lemak babi tak jenuh ganda hahaha " kilahku.
" Iihh...." Katanya sambil mencubit pipiku
Dan aku menjelaskan aku ngga sreg dengan istilah dihalalin bagi mereka yang mau nikah... Kesannya... Mereka itu najis mugholadhoh... Padahal kan bukan..... Kalo pake istilah di syahkan aku setuju sekali... Karena hukum agama dan undang undang pemerintaha yang mensyahkan
" Bundaa.... Mael mau bunda..." Kata jagoan kecilku.
Karena posisinya tidur di baby seater mau ngga mau aku harus menepi mengambilnya dari baby seater. Akupun menepi sebentar di bahu jalan untuk mengambil maher dan mahesh dari tempt tidurnya.
Setelah mereka ada dipelukanku dan fitri kami melanjutkan perjalanan menuju gerbang tol cigombong

Selasa 20 Oktober 2020 13:21
Kami tiba di warung sate abah diparungkuda. Letaknya tepat di pintu keluar tol sundawenang parungkuda. Menurut fitri warung sate tersebut kesohor karena enak.
Kuturuti maunya dan kamipun berhenti disana.
Saat masuk kedalam warung, tepatnya sih rumah makan karena cukup luas, suasana cukup ramai karena ada sepasukan TNI-AL yang sepertinya habis latihan perang. Terlihat dari make up camo yang masih tersisa diwajah mereka. Bahkan sebagian sedang sibuk membersihkan wajah mereka dengan sejenis lap. Maher turun dari kursi dan mengambil sehelai tissue dari meja.
" Bapa tentala... Ini... Mukanya lap dulu...." Katanya cadel...
Anggota TNI tersebut menyambut sambil berkata
" Siap panglima " lalu tertawa dan menyubit pipinya yang chubby
" Sama siapa de..?" Tanyanya ramah
" Itu.. sama ayah sama bunda..." Jawabnya sambil menunjuk ke arah kami
" Aduh maaf om... Anak saya ngganggu... " Kataku sambil tergopoh mengambil maher
" Siap... Ngga pak... Dia anak yang lucu... Insya Allah dia akan jadi panglima TNI dimasa depan " katanya sambil mengusap rambut maher kamipun mengamini
Lalu mahesh turun dan mengambil sikap hormat ala anak anak
" Hormaat..' kata majesh sambil meletakkan tangannya di dahi
Tentara tersebut membalas hormat lalu tertawa bangga pada jagoan kami.
" Izin tanya pak..kembar ?' tanya salah seorang anggota kowal
" Iya..." Jawabku sambil tersenyum sementara maher dan mahes asyik ngobrol dengan salah seorang bintara disana.
" Yang itu yang perempuan make tanda palang merah artinya apa yang ?" Tanyanya
" Ooh.. dia anggota batalyon kesehatan... dan fungsinya saat tempur jadi doklap atau dokter lapangan. Makanya mereka sering dapet panggilan doc " jawabku
" Mohon tanya.... Bapak " keluarga " pak ?" Tanya salah seorang anggota TNI tersebut.
Kujawab iya dan kami pun mengobrol hangat hingga saat pesanan mereka tiba. Sambil saya berusaha ngga bercerita bidang usaha teteh yang bergerak dibidang strategis dan sering memasok alut sista ke TNI AL
" Izin mendahului mas " ucap Kapt. ( Mar ) Soetomo
" Silahkan om... Silahkan... " Jawabku. Tak lama pesanan kami datang.
Kedua bocah makan dengan lahap... Sate....sop.. dan nasi mereka pun amblas disantap.
Aku tersenyum melihat porsi makan mereka yang luarbiasa.
Selesai makan aku dan fitri masih duduk kekenyangan
" Sayang... Minggu ini workout nggak ?" Tanyaku
" Iya yang.... Kamu ikut ya sekalian nanya fisio buat paha kamu " ujarnya
" Fisionya udah dari kemaren sama kamu " bisikku nakal
Fitri tersenyum sambil mencubit lenganku mesra
Para anggota TNI AL itu melanjutkan perjalanan mereka menuju Bhumi Marinir Cilandak. Dan kamipun mempersiapkan diri untuk berangkat.

Selasa 20 Oktober 2020 15:47
Kami tiba di rumah mang ayi dan kami langsung menyampaikan maksud dan tujuan kami. Mang ayi mengantar kami bertemu dengan pemilik lahan. Saat survey hanya aku, mang ayi dan pemilik lahan yang ke lahan tersebut yang berjarak hanya 150an meter dari rumah mang ayi. Melihat potensinya tanah yang ditawarkan sangat cocok dijadikan areal pertanian dan peristirahatan. Mata air besar mengalir dari bukit dan membentuk kolam alami. Kubuat foto foto dan kukirimkan ke fitri
Fitri : " Jadiin yang. Pelunasan setelah kita nikahan nanti ya "
Aing : " Iya... Aku suka lingkungannya adem tentram yang... Jadi main passive income juga bagus peluangnya "
Fitri :" iya yang"
Lalu kami beranjak kembali ke rumah mang ayi.
Sesampainya disana aku dan pemilik sepakat membeli tanah tersebut dengan nilai 300 jt. Harga yang murah bathinku. Karena luasnya mencapai 6 hektar. Kami membayarkan 60% down payment dan sisanya 40% lagi kami bayarkan setelah AJB selesai.
Mang ayi mendapatkan prosentase dari kami sebagai tanda terimakasih dan kupercaya ia mengurus tanah itu untuk dikelola hingga mendapatkan hasil.

Selasa 20 Oktober 2020 17:32
Kami pamit dari rumah mang ayi untuk melanjutkan perjalanan menuju palabuan ratu
Kembar cilik jagoanku tertidur. Hingga akhirmya kami sampai di cottage yang kami pesan siang tadi. Saat aku mengurus check in mahesh bangun dan ingin digendong olehku...
" Apet banget ya pak " tanya resepsionis hotel ( apet = sangat dekat )
" Iya... Kakaknya apet sama bundanya " jawabku
Serelah mendapatkan kunci cottage aku memberikan kunci mobil kepada petugas parkir agar mobilku diparkirkan.
" Ayah bobonya dirumah orang yah...?" Mulut kecil maher bertanya polos
" Ini bukan rumah sayang... Ini cottage.. Kita besok main air dilaut mau ?" Tanyaku
" mau..." Katanya manja
" Ayooo... Anak anak bunda di lap ya... Terus kita mamam direstoran " ajak fitri
Mereka melangkah menuruti bundanya. Selesai mengganti pakaian kami berjalan menuju restoran.
Fitri yang tampil santai dengan kemeja putih gombrang dan legging abu abu muda terkesan kasual dan santai tanpa mengurangi kecantikannya.
Maher dan mahesh masih memakai kaos santai mereka.
Saat makan adalah saat yang kami rindukan. Pertanyaan dan kicauan manja malaikat kecil kami sering mengundang tawa. Bahkan kursi sebelah juga sering ngakak mendengar celoteh maher dan mahesh.
" Ayah... Ayah... Dilaut ada nene anteh ngga ?" Tanya Maher
" Hlaaahh... Nene anteh mah di bulan nak..." Kataku sambil tertawa
" Maes mau kerumah wa epin sama emak..." katanya menyebut nama Ervin dan Minah kakaku no 2 dan 3 yang memang sudah akrab
" Iya nanti kita ke bandung ke rumah uwa..." Janjiku
Fitri menatap kami sambil tersenyum bahagia.
" Ini baru anak tetangga... Aku yakin ia akan lebih sayang dengan anak anak yang akan kulahirkan nanti..." Ucap fitri dalam hatinya.
Tepat jam 10 malam kami balik ke cottage untuk rehat.
Kami masuk kembali ke kamar untuk beristirahat
Sebelum tidur celoteh sikembar masih terdengar riang dan manja bahkan tak segan menciumi kami... Hingga akhirnya rasa lelah memenangkan kuasanya atas diri kami. Dan kami pun terlelap dalam buaian mimpi
Gelora ombak menderu memecah pantai
Menghibur dua insan dalam satu hati
Semoga bahagia ini kan kekal abadi
Hingga akhir hayat menjelang nanti.

Rabu 21 Oktober 2020 05:01
Suasana lebih ceria setelah kami shalat bergantian karena si kembar pasti mengganggu kami.
Di halaman cottage mereka berlarian dan berteriak ceria menikmati liburan bersama kami.
" Eh erwin.... Erwin... Kembar bacod win..." Seru seorang pemuda seberang cottage kami
" Lu yang bacod... Asal aja nyebutin anak orang " jawab kawannya
Aku keluar tanpa paham apa yang sedang terjadi
" Pagi oom... " Sapa mereka sopan
" Eh pagi... Sedang liburan de ?" Tanyaku
" Iya om... Anaknya lucu lucu ya semalem kita ngga tahan dengerin obrolan om, tante dan mereka... Kocak beud dah " komentar pemuda yang dipanggil erwin
" Oohh... Hahaha " Kataku tertawa mengingat peristiwa semalam di resto
" Yang ngobrol sama siapa ?" Panggil fitri
" Itu tetangga seberang " jawabku
" Hai..." Sapa fitri
Pemuda pemuda tersebut melongo melihat paras fitri yang cantik
" Irma gagal berharap dah...." Komen jaya pemuda yang memanggil erwin
" What ?" Kataku nggak ngeuh
" Engga om... Cantik sama gantengnya seirama om.." jaya ngeles
Lalu maher dan mahes tampak asik bermain dengan pemuda tersebut yang di susul oleh 2 orang pemudi yang keluar kemudian. Aku sarapan dengan roti bakar buatan fitri yang kurasakan selalu istimewa. Sementara sambil bermain kedua jagoanku menikmati sarapannya disuapin bundanya yang asik ngobrol dengan kedua gadis remaja itu.
" Ayaaah... Mael mau main air laut...." Rengek maher kepadaku
" Diiyyhh sama abang aja yu... " Ajak erwin
" Nda ah... Mau sama bunda aja..." Jawabnya dengan wajah belaga sombong. Seketika pecahlah tawa kedua pemuda tersebut melihat ekspresi maher.
" Sayang sini pake ini dulu nak.." panggil fitri kepada sikembar.
" Luar biasa ibu ini... Sayangnya keliatan banget. Kapan saya disayang sayangin sama mamah ya ?" Tanya Ria
" Nanti lebaran kadal koprol " Jawab tati
" Goblog....!!!" Seru Ria kepada tati sambil menoyor kepalanya
Sementara itu fitri sibuk memakaikan sunscreen kepada si kembar yang ngga mau diam... Walaupun sibuk mengejar ngejar. Tawa fitri tak habis habisnya melihat kelucuan polah mereka.
Debur ombak menyambut kami. Awalnya si kembar lumayan takut tapi ku ajak mereka menghadapi gempuran ombak sambil berenang di tempat dangkal hingga akhirnya mereka mau berenang menghadapi ombak...
Tak lupa fitri mengabadikan kami yang sedang bermain air pantai. Sebagian foto dijadikan status di medsos nya.
Cukup lama kami bermain air hingga kedua bocah itu menggigil...
" Ya Allah naak... Udah yu udah..." Ajak fitri
" Nda mau bunda...." Jawab mahesh sambil lari.
" Kita makan dulu sayang...." Rayu fitri
" Bunda aja..." Jawabnya enteng...
" Maheer.... Maheesh... Udah nak.. ayah udahan ah..." Kataku
" Ayah maaahh...." Rengek mahesh sambil mengigil
Kugendong mahesh agar mau ikut pulang, sementara kakaknya di gendong fitri.
" Nanti main lagi yaaa..." Ucap maher kepada fitri
" Eummhh... kita main air dikolam renang aja ya...." Kata fitri
" Iyaaa...." Jawab keduanya bersorak
Sepanjang jalan menuju cottage mereka berceloteh tak henti...
" Yang.... Makan seafood di resto sebelah yu " ajak fitri
" Ayo... Lapar juga ya habis main air " jawabku setelah memakai pakaian ganti
Fitri mengambil peralatan untuk merawat dan membalut lukaku. Setelah selesai ia menyimpannya lagi di koper.

Rabu 21 Oktober 2020 13:17
Kami berjalan menuju restoran di sebelah cottage.
Fitri memakai pakaian santai celana legging ¾ dengan tanktop hitam dibungkus kemeja putih ala hawai. Wajahnya disaput make up tipis dan kacamata hitam bertengger di hidungnya.
Jagoan kami memakai pakaian santai yang warnanya lembut. Untungnya kulit mereka di beri sunscreen hingga tak tampak bekas terpanggang matahari di tubuh mereka.
" Yang ikan kue itu enak ngga sih ?" Tanya fitri
" Beeuugghh... Mantaaap.... " Kataku
Lalu ia bertanya seafood lainnya yang ia belum pernah coba. Kujawab pertanyaannya sebatas yang aku tahu dan pernah coba. Hingga akhirnya kami tiba di restoran seafood yang kami tuju.
" Siang bapak ibu... Ini menunya..." Sambut waitress kepada kami
" Mael mau es..." Kata maher
" Maes juga ah " adiknya menimpali
" Ok you can get one each... But not too much...." Kataku memberi batasan kepada mereka
" Okay ayah " jawab mereka kompak
Semenjak minggu minggu awal kenal aku sering mengajak maher dan mahesh, mereka kuajarkan bahasa inggris sederhana. Sehingga saat ini mereka mulai faham dengan beberapa perintah penting yang kusampaikan.
" I wanna ice cream...." Kata mahesh
" Which one ?" Tanyaku
" Chocolate..." Jawabnya
" I want strawberry ice cream " sahut kakaknya
" Ok..." Sahutku
Sementara bunda mereka tersenyum bangga melihat kami.
" Es krimnya ditulis mbak " kata fitri kepada waitress
" Eumhhh coklat sama strawberry ya bu ?" Konfirm nya
" Iya... Aku mau ikan kue bakar sama cah kangkung.... Eh sambal ikan bakarnya dipisah ya mbak... Anakku pasti mau makan juga soalnya " jelas fitri
" Saya pengen.. eumhh. Kepiting..." Kataku
" Ngga ngga ngga... Belum waktunya yang.... Cumi aja ya ?" Potong fitri
" Ya sepertinya enak kalo di saus padang minumnya air es aja " kataku
" Udang goreng mentega tapi jangan pedas ya mbak.... Air esnya 4 jadinya " Tambah fitri
" Baik bu" jawab waitress lalu ia mengulang pesanan kami
Sambil menunggu kami melihat kearah lautan luas dimana ada kapal pengangkut batubara untuk PLTA Loji sedang melintas... Riuh suara jagoan kami mengomentari kapal itu. Tak lupa fitri mengabadikan beberapa momen yang menurut ya istimewa lalu di upload ke medsosnya. Hingga akhirnya pesanan datang dan kami mulai bersantap siang

Rabu 21 Oktober 2020 14:22
Kami kembali ke cottage dengan perut kenyang
" Hoaaahmmm... Ayaah " rengek mahesh
Kulihat ia sempoyongan karena ngantuk
Sementara kakaknya sudah tidur lebih dulu.
" Sayang... Bobo siang dulu ya nak... nanti sore kita jalan jalan ke pantai lagi" kata fitri
Maher dan mahesh tak.menjawab karena mereka semua sudah nyenyak.
" Maheesh...." Sapa erwin. Aku memberikan isyarat kalo jagoan kami sudah tidur
" Uppss... Maaf om..." Kata erwin...
" Ngga apa apa de..." Jawabku sambil senyum
Sesampai di cottage mereka Kutidurkan telungkup. Supaya dada, paru paru dan jantung mereka sedikit mendapat latihan beban dari tubuh mereka.
Fitri memberikan kaos tanpa lengan untuk ganti sementara ia melepaskan kemejanya hingga hanya memakai tanktop.
Selesai memakai kaos kurengkuh tubuh fitri dan aku menatap kedua jagoan kami yang tertidur lelap.
Tubuh mereka naik turun mengikuti ritme nafas mereka. Kulumat mesra bibirnya yang tipis menggoda dengan cepat singkat dan padat.
Fitri membuka wa nya yang banjir pesan mengomentari foto kami
Dara :" bner kan.... Ayahnya sembuh dikit mantaaaiii 😤"
Fitri :" hahahaa...."
Terry :" ngga ngajak.... !! SPP gua pending....!"
Fitri :" sip... Budi di pending"
Terry :" say ngga sekejam itu kaleee...😅😅😅😅"
Renatta :" we are happy family...🎶🎶🎶🎶🤗🤗🤗"
Beby :" manteeepp.... Gua mau jadi anak bungsunya 😘😘😘"
Fitri :" 😘😘🤗🤗🤗🤗"
Kania :" Ayah idaman banget... Dimana itu beb ?"
Fitri :" Palabuanratu beb 😘😘😘,"
Dinda :" sweet li'l family sayang...🤗🤗🤗🤗"
Fitri :" makasih ya beb...😘😘😘"
Group informal
Iandi :" anak sulung tersingkirkah ??? 😲😲😲😲"
Budi :" Hmmm... Tak semudah itu fulgoso !! Vangkeee!!"
Yahya :" teblang lageeee humor gua karena iandi "
Tebe :" ignacio.... benar kata fulgoso... kamu anak sulung yang terpasung 🤓🤓🤓"
Budi :" ah sudah lah fernando... Jangan ganggu aku... Aku sibuk nganggur hari ini.. BGSD !!!"
Mardi :" Palabuanratu kah ? Sepertinya anak sulung lupa di kemas 😁😁😁"
Aing :" Iya pak..."
Budi :" sedep benerrr nasib gua hari ini..."
Aidil :" yan... Lu kok jadi bacod gitu sih 😲😲😲?"
Johan : " efek buruk gaul sama kita... Bocah lugu dan polos jadi bacod 😤😤😤"
Rudi :" Iandi ngapa ya ?? Bacod daaahhh🤣🤣🤣🤣"
Aing :" udah sih... Hancur lebur tuh budi ..😃😃"
Budi :" Kaleem.... gua pasang emot budeg dari tadi cuy "
Wahyudi :" PRT Ikut komen akhirnya... note : PRT adalah Papa Rumah Tangga
Budi :" Yud... Lu udah izin Jus Badudu blom bikin istilah baru ?"
Fitri :" 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣"
Budi :" ada apa margarita... Tawamu puas banget"
Fitri :" gua ngga bisa jawab.... Ngga bisa..... 🤣🤣🤣🤣🤣"
Budi :" nappadaaaahh"
Kania :" 🤣🤣🤣🤣🤣 gua ngompol.... Asli gua ngompol....."
Dinda " 🤣🤣🤣🤣🤣🤣 komenan kalian gila...bengek gua "
Terry :" Bud... Sabar ya...."
Aing :" Acieeeeee..... Uhhuuuyy..... 🌹🌹🌹🌹💗💗💗💗"
Fitri :" Kode... 😊😊"
Budi :" nappadaaaah"
Terry :" iya bud... Kenapa ya ?"
Dan seabrek komen gabut lainnya mewarnai wa kami....
Setelah selesai membaca pesan pesan yang masuk dan tawa kami berhenti, fitri memelukku kembali...
" Sayang Promise me that you will always be there for me ?" Kataku sambil memeluknya
" Sayang.... I will always be on your side whenever it is.... And never leave me ya sayang..." Jawabnya
Kukecup dahinya pipinya dan kulumat lembut bibirnya
Akhirnya kami mengambil posisi ternyaman mendampingi malaikat kecil kami untuk tidur di siang hari itu.

Kamis 22 Oktober 2020 05:45
Sepulang dari palabuan ratu, Kami hanya berdua setelah jagoan kami pulang ke mama nya.
Aku sibuk menyiapkan persyaratan nikah
" Yang... Nyiapin apa." Tanya fitri sambil menyimpan kopi di meja
" Persyaratan nikah kita sayang " jawabku tersenyum
" E eh... Sayangku.... Kamu bener bener ya... Aku jadi ngga tau harus gimana... " Jawabnya sambil memelukku dan memciumiku...
" Aku ngga mau siksa kamu dalam penantian... " Jawabku
" Mmmm.. so sweet..." Katanya sambil memencet idungku yang rebeh
" Jujur... Aku gugup tapi bahagia sayang...." Katanya
Aku.memeluknya memberinya ketenangan
" Malem ini aku mau ke garut nemuin papap.... Minta kamu dari papap sebagai seorang lelaki... Terus ke bandung minta izim dan restu kakak kakak...." Kataku
" Aku ikut yang...." pintanya
" Kamu baru pulang yang. " Nanti kecapean
" Aku ikut....! " Ucapnya keukeuh
" Ya sudah... Kalo gitu kamu beresin pakaian dulu... Aku jalan ke RT RW dan KUA beresin semuanya "
" Numpaaakk... Numpaaakk.. numpak RX KING.." teriak budi
" Treng treng teng teng teng...Treng treng teng teng teng.... Anak sulung datang.... " sahutku
" Ya Allah kalian tuh kenapa sih ?" Ucap fitri sambil tertawa
" Hehehe.... Tus.... Ada kopi... Heheheh?" Budi cengengesan
" Ada...." Jawabnya
" Cuy... Ni gua kemaren beli cat.... Anak cat jepang ( maksud budi sih Nippon paint... Tapi....) Nawarin ke gua. Lumayan sih dapet diskon sama tintingnya terserah desain kita.... Jadi gua bisa neken anggaran... Hehehe..." Paparnya
" Lu dapet dari siapa ?" Tanyaku
" Yanto " ia menyebut anak interior
" Njirrr gua lupa kontak dia " kataku
" Lu bikin progress buat dimana cuy ? Kan sudirman belom install ?" Tanyanya sambil menyantap red velvet cake.
" Gua mau urusin administrasi nikah .." jawabku
" Uhuk...!!.Uhuk...!!.Uhuk...!! Asli lu nyet ????" Tanyanya kaget
" Iya... Malem ini gua mau ke Garut terus ke bandung. Lu nginep sini ya.." pintaku
" Yaudah... Besok juga kan sekalian gua pasang plafon... Sama mamang.... Eh stock makanan ?" Sahutnya
" Banyak bud... Tinggal pilih... " Jawab fitri
"Sedaap..." Jawabnya sambil menaikkan kaki ke sofa... Bay deu wey jadi dong gua seksi konsumsi... Sound system juga ga masalah sih...." Candanya
" Gua nikah akad dulu... Kalo waktunya dah tepat baru gua resepsi.... Ngga akan lama lah delaynya. Dan gua percayain sama lu seksi cuci piring " kataku
" Vangkeee.... " Jawabnya
" Bud... Terry nanyain tuh..." Kataku
" Beugh... Nanya apaan ?" Jawabnya tanpa ekspresi
" Ya soal personality elu... Kayanya dia tertarik ma elu " kataku
" Beneran nih....?" Tanyanya sambil ngupil santuy.
" Eh pria biadab... Elu mau purnawira ngga dari jabatan elu sebagai kabag jomblo merana ?" Tanyaku
" Yaaa mau sih... Hmmmm... Terry..." Gumamnya
Fitri tersenyum sambil membawakan omelette dan french fries
" Waddaw... Dadar bule...." Komen budi
Lalu kami sarapan sambil sedikit membahas terry.
Selesai sarapan kami masih meluangkan sedikit waktu hingga...
" Eh cuy... Gua cabut ya.... Dah janjian ma kang plafon soalnya. Barang mau dateng " kata budi
" Kang plafon apa terry ?" Tanyaku sok santai
" Sama kang plafon nyet .." jawabnya sambil kabur
" Ya udah aku juga jalan dulu ya yang..." Kataku
Lalu fitri meraih tanganku dan menciumnya takzim. Kuraih dagunya dan kukecup mesra dahinya dan bibir nya

Kamis 22 Oktober 2020 08:09 - 15:21
Perjalananku mengurus administrasi nikah selesai. Walaupun belum 100% tapi tinggal form yang harus di tandatangani oleh wali nikah dan keluargaku.
Saat tiba di rumah kutemui fitri dikamar
" Assalaamualaikum istri cantikku..." kataku
" Heeii... Sayaang.... Udah beres ? " Tanyanya
" Udah sayang.... Tinggal tanda tangan keluarga " jawabku
Ia bangkit dari duduknya dan memelukku
" Cintakuu.. aku nggak sabar nunggu waktu kamu mengucapkan ijab dan papap meng qobulkan ijab kamu..." Kata fitri
Aku menciumnya
Sambil menutup koper ia menjelaskan pakaian yang akan di pakai oleh aku maupun dia. Sekaligus meminta dokumen yang akan ditandatangani keluarga agar tak tertinggal.
" Sebeluum kta makan dek.
Cuci taaanganmu duluuuu
Menjaga kebersihan dek.
Menjagaaa kesehaaataaann...
Banyak banyak makan.
Jangan ada sisa
Mari makan bersamaaaa"
Lagu wajib kaum lapar terdengar dari mulut budi.
" Wiyyhh... Soto bandung.... Emping perkedel sama sambelnya.... Segeeerrr..." Kata budi sambil mengambil piring
Aku dan fitri tertawa melihat polahnya
Lalu kami duduk di meja makan menikmati masakan bibi
" Cuy... Lu jangan ribut dulu soal nikahan gua ya..." Pintaku sambil makan
" Hiip.. hiipp..." Jawabnya sambil mulut penuh nasi Aku menceritakan kronologi rencana pernikahan kami dan sudah sampai mana perjalanan rencana kami ini.
" Apapun keputusan yang lu ambil. Gua sebagai sodara lu sangat mendukung. Inget gua pernah angkat sumpah akan ada buat lu dalam keadaan apapun di depan jenazah almarhum papah dan mamah..." Suaranya agak bergetar menahan haru dan bahagia.
Fitri memeluk tanganku sambil berkaca kaca.
" Lu jam berapa berangkat ?" Tanyanya
" Bentar lagi. Ganti baju doangan sih " kataku
" Yaudah... Eh gua pinjem 100... ATM gua kena limit " katanya
" Njirrr..." Jawabku lalu kuberikan 500 dengan ucapan agar jangan menghitung sebagai pinjaman.
" Yang anak anak ?" Tanya fitri
" Kamu tanya wulan.... Tapi kita mampir dulu ke dokter anak kalo mereka mau ikut " jawabku
" Lah posisi gua sebagai anak sulung ?" Canda budi
" Sebagai anak sulung Lu wakilin gua tanggung jawab 3 rumah...." Jawabku seenaknya
" Ih vangkeee..." Keluhnya
Aku tertawa puas ngejailin budi
" Wulan ngizinin... Katanya terserah we kalo mau dibawa mah " jawab fitri sumringah sambil melangkah ke kamar menyiapkan pakaian jagoan kami dan memeriksa dokumen yamg harus dibawa.

Kamis 22 Oktober 2020 18:20
Selesai shalat kami bersiap menuju dokter anak dekat rumah kami.
" Maher sama mahesh kita ke garut yu... Kerumah apa sama uyut " ajak fitri
Kedua bocah menari nari sambil meledek omnya
" Om budi ngga ajak sama ayah wleeee" canda mereka
" Hrrrgghh... Di gigit pantanya sama om nih... " Budi pira pura mengejar mereka.
Tawa mereka makin meriah dan suasana ceria terasa kuat.
" Ayoo kita berangkat...." Ajakku
" Let's gooooo" jawab mereka kompak
Tak berapa lama kamipun sudah berada dijalan menuju praktek dr. Anna SpPed.
Setelah konfirmasi pendaftaran aku menunggu sambil meladeni polah kedua bocah lincah tersebut.
" Maher dan mahesh... Eh... Kembar ya bu ?" Ucap perawat kepada fitri
" Iya mbak.." Jawab fitri bangga
Setelah didalam dokter baru ngeh melihat jagoan kami.
" Weeh... Gantengnya si kembar... Turunan sempurna dari papa mama nya " kata.dokter
" Ini ayah... Ini bunda " ucap maher ingin mengkoreksi
" Oh iyaaaa... Ayah sama bunda ya nak..." Jawab dokter
" Maafin anak kami dok... Bawel.. hahaha" fitri berusaha memutus ucapan anak kami
" Ngga apa apa... Mereka kelihatan sehat dan aktif. Ada keluhan apa nih...? " kata dokter
" Ini dok... Kemarin kami abis jalan dari Sukabumi. Nginep sih... Tapi kakeknya anak anak meminta kami segera ke garut karena ada sesuatu yang harus diselesaikan. Kami khawatir mereka kelelahan terus sakit... Jadi kami konsul kesini supaya ada solusinya " ungkap fitri
" Oohh... Okay... Mana maher...?" Tanya dokter ramah
" Saya..." Jawab maher
" Naik ke kasur itu yu...." Ajal dokter kepada maher
" Sama ayah aja aaah...." Rengeknya
" Dekat banget sama ayahnya ya..." Kata dokter
" Iya dok... Kadang repot juga saat kami mau kerja... Maunya ikuut aja..." Ujar fitri
Sementara itu maher sudah kubawa naik ke atas meja periksa.
" Kondisinya sehat... Ngga masalah... Cuman ini ada sunburn... Kemarin dari pantai ?" Tanya dokter
" Iya dok... Seharian diair terus sampe luka ayahnya basah lagi" jelas fitri
" Hmm.. tapi kondisi fisik maher bagus kok" kata dokter
" Yo udahhh... Sekarang maa.. mahesh..." Kata dokter sambil membaca medrec
" Maes mau sama ayah ajaa..." Rengeknya
" Iya nak... Iya... " Rayu bundanya
Hasil periksaan dokter terhadap mahesh sama. Dan mereka.hanya diberikan vitamin untuk menjaga kondisi dan krim untuk sunburn. Tapi jika demam dokter mempersiapkan resep cadangan untuk mereka.
Selesai pemeriksaan kami pamit
" Assalaamualaikum... " Mereka kompak.mengucap salam
" Waalaikumsalam sayang.... Mmmh... Gemes...." Jawab dokter sambil mencubit pipi mereka
" Ayah... I wanna ice cream...." Kata mahesh
" Not now son... Not now... Long ride tonight " jawabku
Dokter menatap kagum akan kemampuan maher dan mahesh berceloteh.

Kamis 22 Oktober 2020 22:21
Kami sudah sampai di daerah majalaya. Perut kami perih karena lapar. Sementara si kembar masih tetap segar dan menghiburku ini sangat sangat membantuku mengusir kantuk.
Akhirnya kami singgah disebuah rumah makan. Tapi tak seperti biasanya, mereka ngga minta es... Mereka malah minta kopi hitam yang kuminum. Awalnya fitri melarang. Tapi kujelaskan ada manfaat besar kalau balita diberi kopi. Diantaranya membantu kemampuan saraf dan sistem otak melawan kejang / step. Hingga akhirmya fitri mengizinkan jagoan kami minum kopi milikku.
" Enak ayah.... " Ucap maher
" Maes mauu" pinta adiknya
Ku berikan dua sendok kopi. Kalau terlalu banyak aku khawatir mereka malah melek sepanjang malam.
Tak lama berselang Ayam goreng dan beberapa menu lainnya terhidang di meja. Kami menikmatinya dengan lahap. Bahkan maher nambah saat disuapi bunda nya.

Kamis 22 Oktober 2020 22:17
Perut telah terisi dan tenaga sudah pulih. Kami memutuskan berangkat segera agar tidak kemalaman. Tak lupa beberapa botol akuwa kami siapkan.
Memasuki nagreg
" Bun... Mau mimi botol bunda..." Rengek maher mukai mengantuk
" Maes juga mau bundaa... " Rengek adiknya
Aku memutuskan berhenti sejenak agar fitri mudah menyiapkan susu botol anak anak...
Tiba tiba ada lampu mobil patroli polisi menyorotkan cahaya biru khasnya dari lampu strobo. Mereka berhenti di belakang kami.
" Selamat malam pak.." sapa anggota polantas tersebut
" Oh... Selamat malam..." Jawabku sambil tersenyum... Sementara mahesh menggisik matanya yang ngantuk dipelukanku.
" Mohon izin... Apa bapak dalam kesulitan..? Soalnya daerah sini sepi pak... Walaupun tidak rawan..." Tanyanya.lagi
" Oh ngga pak.. hanya saja istri saya sedang menyiapkan susu buat anak kami. " Jawabku
" Oohh.. baik kalau begitu... Kami akan tunggu hingga bapakndan ibu selesai... dan mohon izin bisa saya liat SIM dan STNK ?" Ucap petugas tersebut
" Boleh pak" jawabku sambil berusaha mengeluarkan dompet
" Aaa.. ayah diaaam..." Rengek mahesh
" Wah wah wah... Mengganggu ade ya om nya " kata polisi itu berusaha ramah.
" Yu sudah nih... Bobonya di belakang ya nak " ucap fitri
" Lho kok bu...?" Polisi itu kaget menyangka jagoan kami akan di simpan begitu saja di jok belakang
" Ngga kok pak... Make baby seat .." jawabku tersenyum
" Mahesh duluan ya... " Rayuku sambil turun dan memberikan SIM serta STNK kepada petugas tersebut
" Udaah .. sekarang maher.." kataku
" Oohh.. kembar.... Wiihh senengnya punya anak kembar pak.." ucap petugas itu lagi
" Yaa alhamdulillah amanat yang kuasa pak..." Jawabku
" Baik pak... Saya tidak menemukan masalah lain, ataupun kejanggalan, silahkan melanjutkan perjalanan. Selamat malam..." Ucap polisi itu sambil menyerahkan SIM dan STNK kepadaku
Dan kamipun melaju di jalanan yang lengang. Walaupun biasanya macet disaat mudik lebaran.

Jum'at 23 Oktober 2020 02:10
Kami tiba dihalaman rumah enin. Kubuka gerbang dan mobil kumasukkan kedalam.
" Assalaamualaikum...." Ucapan salam kami sampaikan sebelum masuk kedalam rumah.
" Walaikum salaam... Euleuh Ade... Dicky... " Kata mamah menyambut
" Iya mah...." Sahutku sambil mencium tangan mamah
" Saha ieuuu.... Euuhh... Incu niing...." Kata mamah mencubit pipi maher dan mahesh
" Jam baraha ti ditu dicky ?" Kata papap
" Bada maghrib pap..." Sahutku
" Euhhh... Makan heula nya... Makan..." Kata papap
Aku ngga menyahut
" Dieu incu aki..." Kata papap
" Apa aja manggilnya pap... Biar nyaman " kataku
" Heueuh... Ngga kampungan teuing deuih..." Papap meyetujui sambil menggendong mahesh. Aku kembali ke mobil menurunkan koper dan peralatan si kembar.
" Anak wawa... bobonya sama wawa yaa..." Kata teh ita
" Teh dikamar depan kosong kan ?" Tanya fitri
" Ihh.. banyak barang punya mang edi..." Kata taeh ita
" Euhh... Kumaha atuh.... Masa dipaviliun... Teu asik teu ngumpul mah" kata papap
" Eh kan kasurnya bisa dipake meureun " timpal mamah
" Ya udah atuh gelar kasur disini we... Ade sama anak anak sama teh ita " jawab fitri
" Hlah mending kalian berempat disini. Keun we da ngga akan ada yang riweuh " ucap papap.
" Mah... Mah... Mana nasi teh... Dicky lapareun..." Kata papap
" Emang kamu mau makan yang ? Make apa ? " tamya fitri lembut
" Make dadar telor aja lah " jawabku santai
Segera fitri membuat dadar telor untukku. Kunikmati dadar telor dengan sambel kecap. Nikmat sekali rasanya.
Selesai makan aku mengganti pakaianku dengan kaos tidur yang telah disiapkan fitri. Sementara jagoan kami hanya melepas sepatu mereka.
Lelah diperjalanan membuat rasa kantuk melemahkan kami. Dan mata ini susah diajak kompromi. Hingga kamipun berangkat ke alam mimpi....
Lelah mendera raga
Tapi maksud hati mesti terlaksana juga
Agar cita cita bisa terlaksana
Membangun biduk mahligai rumah tangga

Jum'at 23 Oktober 2020 04:28
Lantunan merdu suara muadzin membawa diriku kembali ke alam sadar. Terduduk diam dalam lelah. Tapi tak membuatku kalah. Aku menuju kamar mandi untuk berwudhu dan sikat gigi.
Segera kuhadapkan diriku kepada sang pencipta berserah pasrah dan bersyukur atas segala yang kuterima. Rezeki, keluarga, fitri hingga dua jagoan kembar.
Selesai shalat kubangunkan fitri
" Sayang... Bangun dulu... Shalat...." Panggilku
" Cium dulu " katanya manja
" Mmmwah..." Kucium dahinya lembut
" Ayo bangun " kataku
Fitri mengangkat kedua tangannya dan ku gendong di punggung menuju kamar mandi.
Rupanya kegiatanku di amati oleh teh ita dan mamah
" Deuh... Bungah mamah mah... Subuh dibangunin... Disuruh shalat... Digagandong... Dulu mah papap kamu ngga semesra itu..." Komen mamah
" Ita juga pengen punya suami kaya dicky... Tentram kayanya... Ngga kaya sama si Jody bajingan sok kaya itu " ungkap ita
Sementara fitri menjalankan kewajibannya, aku masih ngulet dikasur. Sambil menciumi kedua jagoanku
" Mmwah... Bau oded... Mmmwah... Bau oded " kataku
" Yaaaang.... Nanti anaknya bangun coba.... Kasian kan masih kecapean..." Protes fitri
Aku tertawa kecil menanggapinya....
Sambil duduk disebelah kiriku fitri melihat perban ditanganku agak basah....
" Beres mandi ganti perban ya ?" Katanya
Aku mengangguk sambil menggeliat nikmat.
" Kalo menggeliat gini harus bayar pajak. Kayanya aku udah boncos deh...." Kataku ngasal
Tawa kecil fitri terdengar indah... Lalu ia tiduran didadaku.
" Mau sarapan apa yang ?" Tanyanya
" Apa we lah.... Situasi kaya gini mah apa ge masuk ' jawabku
" Bikin tutug ranginang ya yang " katanya lagi
Aku mengangguk
" Hmm... Hmm... Hmmm...tadi aku dimarahin nyiumin... Sekarang kamu iseng ngitikin idung mereka " protesku
" Biarin atuh ih... kangen kan... Hahahahaha....." Tawanya renyah
"Hey calon panganten... Sarapan dulu jug " kata mamah
" Iya mah bentar lagi... Masih kalah ngelawan gravitasi kasur...." Jawabku sambil nyengir ngga ada arah
" Kedul mah kedul aja atuh dicky... Segala nyalahin kasur" Timpal teh ita sambil ngikik
Aku beranjak ke dapur dengan maksud ingin minta kopi.
" Yang... Pengen kopi ih" kataku
" Apa aikamu yung yang yung yang ?" Jawab teh ita
" Alah siyah.... Kirain fitri teh... Maaf teh maaf..." Kataku kaget
" Hahahahah... Keuna tah....." Jawab teh ita
" Ada apa yang ?" Tanya fitri yang disambut cerita teh ita tentang kelakuan konyolku. Tawa fitri meledak sementara aku garuk garuk kepala malu lalu melangkahkan kaki ke ruang tengah dan tiduran lagi dikasur
" Eeemmm... Bundaaaa...." Suara maher memanggil bundanya sambil menggeliat mania
" Iya naaak... " Fitri menjawab panggilan maher sambil membawa kopi untukku
" Maes mau susu bun...." Kata adiknya yang bangun lalu nemplok didadaku
Fitri yang sebelumnya telah menyiapkan susu memberikan kepada keduanya
" Duuhh anak wawa... Wawa mau susunya dong " teh ita merayu si kembar
" No.. no.no " jawab maher tengil yang respon tawa oleh mamah dan papap
" Hey incu aki... " Panggil papap
" Manggilnya apa aja pap... Biar enak " kataku
" Eh iya yah... Ngga terlalu old jadinyah hahaha" kata papap
" Ke mamah apa manggilnya ?" Tanya mamah
" Emah aja... Biar agak manjah..." Candaku
" Ey... Manjah..." Kata mamah sambil pura pura manyun
" Ayah ini dirumah apa ?" Kata mahesh sambil memelukku dari belakang tanpa melepas botol susunya
" Iya... Maher sama mahesh udah salim ?" Tanyaku
Mereka bangkit menghampiri kakeknya.lalu.mencium tangannya
" Mmmwah... Incu apa bau oded...." Kata papap
" Sini sama emah " kata mamah memanggil mereka.
Lalu menciumi mereka seperti melepas kangen yang terpendam lama sekali.
" Ke teh ita manggil mamah ita aja biar deket " kataku
" Sini ke mamah ita...." Panggil teh ita
Setelah selesai salaman mahesh malah tampak nyaman menggeletakkan kepalanya di paha kakeknya.
Dan maher bermanja ke teh ita
" Dicky... Sambil nunggu sarapan kita mancing yu buat makan siang " ajak papap kepadaku
" Ayo pap..." Jawabku antusias.
Kami berjalan menuju halaman belakang. Rumah ini merupakan bangunan dengan arsitektur van voor de oorlog yang direnovasi tanpa secuilpun meninggalkan arstektur aslinya. Bentuknya letter U dengan halaman utama ada di tengah
Halaman belakangnya luas dan ada 2 buah kolam berukuran 7x30m² dan 10x6m². Kufoto kolam itu dan kukirim ke budi. Belum ada respon
Beberapa menit kemudian aku mulai mancing dan berulangkali kailku berhasil strike nila jumbo
Hpku bergetar menandakan ada panggilan masuk. Ternyata video call masuk
" Nyet sampe jam berapa lu ?" Tanya budi masih malas malasan
" Jam 2an cuy" jawabku
" Eh lu lagi..." Kata budi terputus saat kuperlihatkan papap strike ikan yang belum kuketahui jenisnya
" Itu ikan apa pap ?" Tanyaku
" Nilem..." Kata papap sambil melepas ikan daei kailnya
" Cuy... Cuy.... Cuy.... Suatu hari nanti gua harus kesana sungkem sama papap dan puas puasin mancing..." Ancam budi
" Mang siapa yang mau bawa elu cuy ?" Tanyaku santai meledeknya
" Vangkeeee. !!!" Teriak budi
" Budi... Nanti kesini aja kamu... Atau nyusul sekarang..." Usul papap
" Disini sama sektor 9 kan harus selesai pap...." Jawab budi sambil memelas
" Hahaha... Ya sudah lebaran nanti kamu kesini aja mudik..." Usul papap
" Siap.... Cuy.... Tiap hari gua bakal mancing sampe puas " katanya senang
" Serahlah kang kopi... Elu mah jalanan banjir aja dipancingin apalagi kolam kaya gini" kataku sambil tertawa
Budi mengakhiri video callnya
" Pap... Yaang... Ayo sarapan dulu...." Ajak fitri
Kamipun beranjak dari kolam dan mencuci tangan
" Apa... Mam yuu" ajak mahesh ke kakeknya
" Ayuu.... Apa juga lapar kok sayang " jawab papap lembut. Mahesh berdiri menuju papap dan duduk dipangkuannya.
" Dicky... Ini usulan papap... Kenapa kalian ngga mengadopsi aja anak anak ini. Papap sudah tau nasib mereka seperti apa. Dan papap melihat kalian sangat sayang sama mereka " kata papap
Aku tercenung dengan ucapan papap. Dan merasa heran, kenapa papap tau apa rencana yang ada diotakku.
" Baik pap... Kami akan bicarakan sama wulan ibunya anak anak ini " kataku
" Eh de... Si wulan kan D3 akuntansi ya ?" Tanya teh ita
" Iya... Dia sebelumnya jadi akuntan " jawab fitri
" Hmmm.. kayanya kalo aku rekrut supaya kerja sama aku dia mau ngga ?" Tanya teh ita
" Kita telepon aja nanti siang teh " usul fitri
" Iyah bener... Bener..." Jawab teh ita
Sarapan telah selesai dan piring kotorpun telah dibawa ke dapur untuk dicuci.
Lalu aku memberanikan diri membuka percakapan
" Pap... Ampun paralun anu kasuhun hampura anu diteda... Dicky sama fitri kesini mau mohon satu hal sama papap. Satu hal penting mengenai masa depan kehidupan kami pap..." Kataku gemetaran gugup
" Soal apa itu ?" Tanya papap serius
" Pap... Dicky sudah menjalani hubungan dengan fitri. Memang secara resminya, kalau kata anak sekarang mah jadian, baru hampir sebulan ini. Tapi kami sudah mengenal satu sama lain semenjak proyek ini dicky kerjakan. Sejujurnya dicky mencintai segala kekurangan fitri. Dicky mencintai fitri apa adanya dan ada apanya. Dicky ngga sanggup muluk umbar janji. Hanya dicky mohon restu papap dan mamah untuk menikahi fitri. Dicky ingin melengkapi ⅓ ibadah dicky sebagai seorang suami...." Paparku sambil kaki serasa tak berpijak karena gugup dan takut
" Dicky... Dari awal papap sudah menebak kamu akan melakukan ini. Papap tau sedalam apa rasa cinta kamu sama fitri. Walaupun papap juga meraba, maaf bukannya menghina, kondisi keuangan kamu nggak sampai setengah dari milik fitri. Tapi bukan itu penilaian papap. Fitri pernah cerita banyak soal kamu. Bagaimana perjuangan kamu sampai bisa seperti ini. Itu yang bikin papap merasa kalo fitri bakal aman dan nyaman sama kamu. Berat bagi papap melepas anak papap ke orang lain. Tapi karena fitri bisa meyakinkan papap dan kamu buktikan barusan saat shalat subuh. Papap merasa keraguan dan keberatan papap bukanlah alasan lagi...." Papar papap
" Jadi pap... ?" Tanyaku semakin nggak karuan...
" Kapan kalian akan menikah ?" Tanya papap sambil tersenyum. Wajahnya yang mirip Alm. Kang Ibing Kusmayatna terlihat teduh dan berwibawa.
" Secepatnya pap" kataku tegas
" Papap setuju ?" Tanyaku
Papap bangkit dari duduknya dan mengangkatku berdiri dari kursinya
" Papap titip fitri ke kamu sebagai suaminya. Papap setuju dan bahagia fitri bisa mendapatkan imam seperti kamu, lelaki pemberani, tegas dan tau diri..." Jawab papap tegas dan mantap seraya memelukku erat
" Alhamdulillah... Amanat papap akan dicky jaga dengan taruhan nyawa dicky pap...." Jawabku lega dan bahagia
Mamah menitikkan airmatanya, sementara teh ita menutupi sebagian wajahnya yang mulai sembab akibat menangis haru dan bahagia.
Fitri bangkit dari duduknya dan memeluk mamah sambil berkata
" Mah... Makasih ya mah udah ngedukung ade" ucapnya sambil terisak bahagia. Teh ita pun ikut memeluk mereka berdua
" Andai saja si Jody bajingan itu liat... Dia harus malu ke kalian de" kata teh ita
Aku bersimpuh di kaki mamah
" Mah.... Dicky mohon izin dan doa mamah. Dicky akan bawa fitri sebagai istri dicky. Menjalani kehidupan rumah tangga seperti papah mamah dicky dan papap mamah..." Kataku sambil berlinang air mata.
" Bageur kasep... Jug geura lumaku... Bral geura lumampah... Miang sang surya anu moncorong cahayana. Raih kebahagiaan kalian... Tak putus doa mamah buat kalian tanpa diminta sekalipun...." Jawab mamah terisak
Papap tidak kuasa menahan airmatanya...
" Teh.... Dicky mohin izin teteh...." Kataku memeluk teh ita
" Dicky.... Teteh sayang kamu sejak pertama kali liat kamu.... Teteh titip ade... Jaga dia.... Jangan sampai ade ngalamin apa yang teteh alamin " teh ita menagis terisak
" Janji dicky ke papap mamah dan teteh adalah harga diri dicky teh " kataku
Lalu aku memeluk fitri bahagia
" Ayah... Bunda jangan nangis..." kata maher kepada kami sambil memeluk kaki kami diikuti adiknya
" Nggak sayang... Ayah sama bunda sedang bahagia " jawab fitri lalu mencium maher dan memeluknya erat
" Ayah jangan nangis ayaah..." Bujuk mahesh kepadaku sambil mempermainkan air mataku
Aku tertawa dibuatnya
Papap mengambil mahesh dari gendonganku dan maher digendong mamah
Selesai menandatangani beberapa dokumen persyaratan nikah aku dan papap terlibat obrolan ringan
" Rencana kalian setelah dari sini apa ?" Tanya papap
" Setelah shalat jumat kami Mau munjungan ke bandung pap. Ke kakak kakak. Minta izin dan restu mereka " jawabku
" Terencana dan terorganisir rapi. Ngga dadakan dan asal. Kamu pasti merencanakan jauh hari sebelumnya ya ?" Selidik papap
" Boro boro. Dua hari yang lalu pap " tukas fitri
Lalu ia mengisahkan keputusanku
Papap melongo..
" Ai kamu edan atau nekad ?" Tanya papap lalu tertawa terbahak bahak Lalu papap mengisahkan bagaimana dia mempersunting mamah lengkap dengan keluguan khas barudak baheula yang diselingi tawa kami.

Jum'at 23 Oktober 2020 11:15
Aku bergegas kekamar mandi untuk mandi. Sebentar lagi shalat jumat dan kewajibanku memberi contoh kepada kedua jagoanku
Selesai mandi fitri menatapku seperti ingin memelukku
" No.. No.. No... Aku udah wudhu sayang " kataku segera
" Iiihh.." Rengeknya manja
" Mending mandiin maher sama mahesh yang " kataku
" Iya atuh.." Jawabnya sambil beranjak mencari kedua bocah lincah itu.
" De pinjem catok.." Kata teh ita sambil keluar kamar
Tubuhnya dibalut tanktop dan hotpants. Benar benar sama dengan tubuh fitri.
" Ade sedang mandiin maher sama mahesh teh. " Jawabku
" Ooh... Eh... Dicky... Pang nyariinlah pasangan buat teteh.." Katanya sambil duduk di sofa dihadapanku
" Euleuh.. Maenya teh.. Atulaah.." Aku bingung dengan permintaan teh ita.
" Kenapa nggak ke Mas Herman kepala gudang ?" Tanya fitri yang muncul tiba tiba..
" Hmmm.. Dia juga duda. Dia ahli ibadah dan jauh lebih sholeh dibanding dicky " kataku promosi
" Apapun posisi dia, teteh manut " tegas teh ita
Dan akupun menyusun rencana mempertemukan herman dengan teh ita.
" Bentar lagi aku mau buka biro jodoh ." Kataku kepada fitri
" Naha ?" Tanyanya heran
" Udah 2 klien.. Lumayan kalo seorang 500 " selorohku
" Eh iya yah.. Hahaha..." Jawab fitri diiringi tawanya.
Lalu akupun berangkat ke masjid bersama papap...
Ternyata rumah kerabat papap dan mamah masih satu lingkungan, walaupun ada juga yang diluar kota.
Aku diperkenalkan sebagai calon menantunya dan papap begitu bangga dengan aku. Jujur aku malah takut, tapi inilah tantangan hidup yang aku harus jawab.
Selesai shalat aku kembali kerumah dengan takjub. Sambutan kerabat fitri begitu luarbiasa.
" Teh ema.." Panggil bi Tety
" Eeuuy.." Jawab mamah santai
" Ini oleh oleh buat si jalu.." Katanya
" Ihhh.. haturnuhun tet.. Jadi ngerepotin..." jawab mamah
" Ah da ngga.." Jawab bi Tety
Lalu mereka terlibat aksi ghibah emak emak..
" Loo.." Panggil mang dayat kepadaku
" Iya mang.." Sahutku lalu aku tersenyum melihat jeger lokal datang membawa sepasang burung kutilang
" Nih bawa.. Buat di piara disana " katanya
" Ayaah.. Mael mau buruung.." Sorak maher
" I want that toooo" sorak adiknya
" Euleuh siyah.. Atuh gimana mamang ngobrol sama mereka ?" Tanyanya panik
" Hahaha... Tengan mang.. Bahasa Idonesia dan sunda sebagai bahasa ibu mereka tetap akan saya ajarkan." Jawabku menenangkan
" Oohh.. iyah. Maher sama mahesh.. Lah nu mana deuih maher teh.. Nanti kalo kesini sama kakek ditangkepin tupai.. Mau ngga ?" Tanya mang dayat kepada kedua bocah
Mereka menatapku
" Squirell..." Kataku
" Mau.. Mau.. Mau.. " Teriak mereka girang
" Iyah kalo kesini kakek tangkepin ya sekriwelnya " kata mang dayat kepada mereka.
Giliran aku ngakak..
Banyak kerabat yang mengantarkan berbagai buah tangan untuk kami bawa.
" Yang ngga kebanyakan ?" Tanya fitri saat ku susun di bagasi
" 1. Kita bisa share sama teteh
2. Gerombolan Mahluk proyek kan ususnya panjang pasti ketampung " kataku
" Oh iyah.." Jawabnya
Lalu fitri masuk kembali ke dalam.dan terlibat percakapan serius dengan teh ita.
Terlihat fitri berbicara serius dengan seseorang diseberang telepon...
" Iya laan.. Iya.. Daah.. Waalaikum salaam.." Kata fitri
" Yang wulan bilang kalo masalah adopsi dia ngga keberatan. Selama ia bisa melihat tumbuh kembang maher dan mahesh. Aku jawab.. Ya pasti liat lah.. kan rumah juga berseberangan. Bahkan ada saatnya mereka bisa sama wulan. Terus masalah kerja juga ngga keberatan karena tawaran teh ita sesuai skill. " Paar fitri.
" Alhamdulillaah.. Kita bisa siapin kamar mereka kalo gitu" jawabku bahagia

Jum'at 23 Oktober 2020 14:29
Kami sudah berada dijalan menuju bandung. Perjalanan paling hanya membutuhkan waktu 2 sampai 3 jam.
Sepanjang perjalanan banyak hal yang kami bicarakan.
" Yang.. Aku punya dress pesta warna putih. Aku pake jadi baju pengantin ya nanti ?" Tanyanya
" Kenapa ngga beli atau buat ?" Tanyaku
" Nanti aja buat mah. Kan teh ita jago desainnya lagian waktunya ngga akan cukup yang kalo bikin" jawab fitri
" Kamu pake jas yang hitam. Kan jarang sekali dipakai. Tapi harus beli kopiah baru yang " kata fitri menambahkan
Aku setuju karena itu artinya aku ngga harus pusing keliling sana sini nyari bahan baju.

Jum'at 23 Oktober 2020 17:14
Kami tiba ditempat kediaman kakaku.
" Assalaamualaikum.." Kataku
" Assalamualaikum uwaaa.." Kata jagoan kembar kami
" Waapaikumsalaaam.. Heeyy... Fitri... Euuhhhh Ini kembar uwa makin kasep. Peluk dulu uwa.." Ucap kakakku melihat kedatangan kami.
Maher dan mahesh memang sudah sering berjumpa kakak kakakku sehingga bukan hal baru kalo mereka akrab dengan kakak kakakku
" Heeeyy.. Ateu pipit.." Seru moniq memberi panggilan baru buat fitri
Semua kakakku turun kebawah menyambut kami
" Dari jakarta jam berapa ?" Tanya teteh
" Kita dari garut teh. Abis ketemu papap dulu" jawab fitri
" Hey little twins.." Seru mas Valdi dan mas Zulfy
" Aye aye captain.." Jawab mereka yang disambut tawa riuh kami melihat aksi kocaknya.
" Makan malemnya kita diluar ya... " Teteh memberi perintah...
" Dimana wa ?" Tanya sarah ponakanku
" Terserahlah yang penting bisa all you can eat. Mumpung ada om dicky sama tante fitri " tambah teteh
" Ateu pipit " sela moniq
" Iya.." Pungkas tetehku
Lalu sarah dan moniq dibantu edo mencari tempat yang diinginkan uwa nya
"Kita ngga usah ganti lah yang " kataku
" Iya tapi anak anak harus.. Kasian.. Keringetan kan yang.." Sahut fitri
Kami bersiap untuk berangkat
" Sayang... Ini vitaminnya dulu " kata fitri kepada si kembar
" Vitamin manis ya bunda ?" Tanya mereka.
" A.. Teteh dulu.." Ucap tita menggoda adiknya
" Mas dulu " sahut zulfy
" Aaaa.. Mael dulu.." Protes maher
" Maes duluuu..." Sambung adiknya
Teteh tertawa bahagia melihat polah sikembar.
Tak lama kami sudah meluncur menuju mahasana ( nulis hanamasa nya salah ngga ?) Dan setelah tiba disana kami menempati meja yang telah di booking.
Selama makan malam teteh membahas masalah maher dan mahesh. Rupanya teteh senada ingin kami mengadopsi maher dan mahesh. Kujelaskan permintaan papap dan mamah di garut. Juga reaksi wulan setelah ditelepon oleh Teteh pun lega dan berjanji akan membantu menyiapkan pengacara untuk kami agar bisa membantu kelancaran proses adopsi tersebut. Selesai makan kami kembali kerumah.
Karena masih agak sore kami kumpul diruang keluarga. Dan aku mengambil kesempatan itu untuk menyampaikan maksud kami
" Teteh.. Sesudah mamah papah ngga ada teteh selalu menjadi pengganti orangtua kami.. Dan saat ini dicky dan fitri ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting buat masa depan kami " pintaku
" Deuh... Kok teteh jadi tegang gini ya..." Kata teteh serius
" Teh... Sebenernya kami saling kenal sudah lama. Tapi menjalin hubungan serius masih baru baru ini saat teteh video call... Tapi kami sudah saling paham satu sama lain dan mengerti inginnya masing masing.." Kataku tersendat haru
" Malam ini kami berdua meminta restu kakak kakak. Dicky akan menikahi fitri" ucapku gentar
" Fitri sayang.. Kamu ngga hamil kan sayang ?" Tanya teteh
" Ngga teh.. Fitri ngga hamil.." Jawab fitri tegas walupun rasa segan terpancar dari nada suaranya
" Alhamdulillah.." Kata teteh sambil menunduk sesaat
" Masalah nikah, kalian yang akan hadapi. Teteh merestui apa yang kalian jalani saat ini. Tapi teteh minta ada yang harus diperhatikan
1. Dicky wajib bersikap sebagai seorang suami yang bertanggung jawab.
2. Fitri mampu menghargai dicky apa adanya
3. Kalo ada masalah bicarakan baik baik bukan dengan pertengkaran.
4. Kalo dicky berbuat curang dalam hal keuangan atau kesetiaan. Dicky harus siap dengan konsekuensi menghadapi semua anggota keluarga. Begitu juga fitri" kata teteh menjabarkan
" Rumah tangga bukan kesenangan sesaat.. Kebahagiaan sebentar.. kalian harus bisa menjaga kebahagiaan itu sampai ajal kalian.. Lihat contoh papah dan mamah.. Enin dan bapa.. Papap mamah.. itu aja " kata kang pri menambahkan
" Kami sudah memahami segala konsekuensinya dan kami memutuskan dalam keadaan sadar sebagai dua orang dewasa. Fitri dan a dicky mengharapkan doa restu kakak kakak sekalian "
" Fitri... Dicky... Sok doa dan restu kami untuk kalian.. Semoga cita cita kalian terlaksana membangun rumahtangga yang sakinah mawahdah warohmah.." Ucap teteh
Aku berdiri sungkem kepada kakakku yang dsambut usapan lembutnya dikepalaku. Diikuti fitri yang langsung dipeluk teteh
" Jagain dicky.. Dia tameng teteh satu satunya.. Teteh mohon ya fit..." ucapbteteh sambil berlinang airmata
" Amanat teteh fitri jaga teh.." Ucap fitri
" Dicky... Akang ngga perlu bicara apapun... Kamu sudah buktikan... Sekarang lakukan hal yang sama dalam kehidupan rumahtangga kamu ky..." Kata kang pri sambil menangis haru
" Siap kang " jawabku
Lalu teh ervin dan suaminya, teh minah dan suaminya dan terakhir teh uzy...
" Gua ngga ada temen ngablu lagi.." Katanya sedih
" Teh.... Calling aja... kapanpun teteh pengen ngaladog kami selalu siap..." Candaku disela isak tangis
" ****** ih...." Kataku sambil menoyor kepalaku dan tersenyum
" Fit.... " Kata teh uzy pendek sambil memeluk erat fitri
" Iya teh " jawab fitri
" Elu mah jangkung ih. Susah meluknyqa gua...." ucap teh uzy
Fitri yang masih diharu biru suasana bahagia mendadak tertawa kecil sambil mempererat pelukannya.
Hingga akhirnya Suasana kembali cair... Kami membicarakan rencana tanggal pernikahan baru besok karena teteh berencana ingin melalui video conference dengan papap sebagai tanda silaturahmi dan penghargaan keluargaku kepada kelurga fitri. Yang sayangnya terganggu pandemi corona tatai anjingan ini...

Sabtu 24 Oktober 2020 05:02
Aku bangun kesiangan karena kelelahan....tapi kami masih sempat melaksanakan shalat subuh.
Moniq masuk kekamar kami dan menggigit gigit pelan lengan adiknya
" Maherr...mahesh... Bangun de...." Bujuk gadis 18 tahun itu
" Maher... Mahesh .. teteh moniq nyamper tuh nak...." Kata fitri
" Eeemmmhmmmhh... " Maher menggeliat... Wajah lucunya direkam di video oleh moniq sambil ngakak.
"Teteh... Mael mau turrun..." Rengeknya ke kakak sepupunya
" Maes ikut..." Ucap mahesh lirih
Moniq membawa keduanya ke teras samping untuk menghirup udara pagi. Tak lupa jaket dipakaikan fitri intuk keduanya
Fitri mengambil hp dan memeriksa wa yang masuk
Yernyata kebanyakan hanya info biasa.
Ia memasang foto kami dan keluarga besar papap dengan caption " INSYA ALLAH SOON WILL BE HAPPY FAMILY "
nggak lama
Terry :" aku kapan say 😭😭"
Fitri :" sabar ya say.. semua akan indah pada waktunya "
Dinda :" waahh... Udah menghadap beb ?"
Fitri :" udah beb 🤗🤗"
Tak lama ia bisa menjawab wa teman temannya karena teteh memanggil kami
" Fitriii... Dickyy....sarapan yoooo" ajak teteh
Kamipun turun kebawah memenuhi panggilan teteh.
" Tuyul tuyul uwa mana ?" Tanyanya
Tak lama mereka datang bersama kakak kakak mereka sambil bising
" Mael disuapin ayah.." ucap maher
" Maes aja ayaah" mahesh merengek
"Iya dua duanya sama ayah ya disuapin " kataku
" Euhh... Ogoan.." kata kang pri sambil membopong maher dan menggelitiki perutnya...
" Ampun uwaa... Ahhahahahahah... Ampun...".
Tawanya polos tulus merdu bagai mutiara terjatuh kelantai.
Kemeriahan sarapan kami nikmati. Tak lupa fitri berpose bersama moniq, tita atau sarah, kadang edo valdy atau zulfy nimbrung dengan ekspresi menjijikkan khas candaan mereka.
Selesai sarapan teteh kang pri dan kakakku yang lain terlibat dalam percakapan dengan papap melalui video conference mengenai tanggal dan rencana pernikahan kami. Usul kami akhirnya diterima. Kami menikah minggu depan dengan prosesi akad dahulu. Setelah semua siap maka kami lanjutkan dengan resepsi beberapa bulan kemudian

Sabtu 24 Oktober 2020 11:33
Kami selesai bebenah dan memasukkan barang kami ke mobil. Sebagian oleh oleh kami turunkan untuk dinikmati disini.
Tak lama kamipun meluncur menuju rumah kami diiringi perasaan lega karena semua sudah diputuskan dan persetujuan diraih secara aklamasi ( Dewan ge kalah lah )

Sabtu 24 Oktober 2020 17:17
Kami tiba dirumah dengan selamat.
" Cuy..." Panggilku
Budi muncul dengan muka lelah...
" Ngapa lu cuy ?" Tanyaku
" Abis masang plafon terus ngecat. Ruang belakang gua tambah satu kamar.... Kalo boleh buat gua pake kalo males balik hehehe " lapormya
Aku menyetujui dan mendiskusikan soal kamar kembar jagoanku dan kuberitahu dia bahwa kedua kembar itu akan kami adopsi.
" Kalo kamar mahesh sama maher gua pertimbangin diatas aja sebelah kamar lu. Ntar gua bikin connection door ke situ " katanya sambil membuat gambar sketsa sederhana.
" Water heater gua pake wika yang tank nya 500 liter supaya awet. Terus keran gua ganti semua make grohe. Instalasi dan insulasi listriknya gua ganti baru. Electrical pipenya gua pake legran cuy" papar budi
" Wah.. mewah ya perasaan make merlin gerin juga udah yahud. " Jawabku
" Diihh... Belum pada mandi juga udah diskusi aja soal rumah..." Ujar fitri
" Kan pen beres segera mpok " sahut budi sambil mengambil coklat
" Atap semua masih sangat bagus jadi ngga ada pekerjaan buat atap. Hanya penggantian posisi air inlet hole dari posisi sebelumya ke sebelah kanan... " Katanya
" Njing !!!! Coklat apaan ini ???? Pedes gini !!" Seru budi kepedasan
Aku dan fitri tak kuat menahan tawa melihat budi memakan coklat rasa cabai
" Udah simpen... Jangan dimakan.... biar ntar iandi kejerat perangkap " usulku
Budi mengambil minuman dingin untukku dan untuknya.
Pembicaraan kami masih berlanjut hingga maher dan mahesh dijemput mamanya. Tak lupa ku berikan oleh oleh garut untuk wulan dan mamanya.
Fitri menjanjikan besok akan kerumah terkait adopsi maher dan mahesh serta kerjaannya. Wulan setuju dan akan menunggu kedatangan kami.
" Cuy gua balik dulu ya.... Rumah gua takut dibawa semut " ucapnya santai
" Okay... Eh lu mau bawa apa ?" Tawarku
" Ngga usah... Gua orang rumah ini disini..." Tolaknya

Sabtu 24 Oktober 2020 19:21
Fitri telah selesai menyerahkan pakaian kotor kami ke laundry online. Dan kamipun bisa sedikit santai
" Yang... Kangen...." Rengeknya manja sambil tersenyum penuh hasrat...
" Emang kamu ngga cape yang ?" Tanyaku
" Ngga" jawabnya
" Yaudah... Aku.mandi dulu ya... Biar ngga lengket " kataku
Fitri yang telah selesai mandi mengangguk sambil memandangiku.
Selepas mandi.... Badan terasa segar... Aku berjalan menuju kamar.... Saat baru masuk tiba tiba ada tubuh yang memelukku dari belakang.
" Mm...sayang...." Kataku merespons dekapan fitri calon istriku
" Kok aku kangeeen terus sama kamu yang...." Ujarnya sambil menyenderkan kepalanya dipunggungku.
Aku membalikkan badan dan memeluknya mesra.
" Rasa kangen kamu ngga sebesar kamngennaku ke kamu sayang " jawabku sambil menempelkan dahilu di dahinya. Aku melihat tubuh fitri hanya dibalut pakaian dalam
Ujung hidung kami saling menempel dan perlahan bibir kami pun saling bertemu. Kecupan lembut dan mesra menghangatkan malam ini..
Kecupan mesra berubah menjadi lumatan lembut yang menggoda. Bibir saling hisap dan rasa saling bertukar
Tanganku turun meraba halus pantatnya yang sekal dan menawan.... Celana dalam tipisnya tak mampu menghalangi pandanganku
" Mmm... I love you so much sayang...." Ucapnya lirih lalu mendorongku ke kasur.
Aku terduduk dikasur sementara fitri membuka BH nya perlahan. Kukecup perutnya yang rata dan mulus. Kumainkan bibirku dipermukaan perutnya yang halus menggoda.
" Yang... " Rintihnya sambil meremas remas rambutku. Aku makin agresif memainkan bibirku diperutnya hingga fitri akhirnya mendesakku ke kasur. Tubuhku berada dibawah tubuhnya, rambutnya yang terurai menyapu wajahku. Merambat ke leher dan turun ke dada.. tiba tiba ia mengangkat kepalanya menatapku sambil tersenyum. Dikecupnya dadaku perlahan, ditelusurinya dadaku hingga ia menemukan puting didadaku. Sementara itu Tanganku tak mau tinggal diam. Kuremas dadanya yang mengkal padat dan kumainkan putingnya. Kepalanya kembali terangkat menahan nikmat tangan ku. Ia mendorong tubuhnya lebih keatas hingga dadanya tepat berada diwajahku Kukecup belahan dadanya yang terawat sempurna dan sekal... Kulakukan apa yang barusan ia lakukan.
" Ahh... Sayanghhh..." Desahnya menahan nikmat kala bibirku sampai diputing susunya. Kumulum puting itu lembut dan kumainkan lidahku.
" Sayang.... Terus yang... Enak banget...." Bisiknya menahan nikmat. Kubaliklan tubuhnya lalu ku kecup dadanya dan kulumat putingnya lagi tanganku membelai gundukkan memeknya yang terbungkus celana dalam tipis. Reflek pantatnya terangkat menyambut belaian tanganku
".Aahh... Shayaanghh. Akhu rindu belaian kamuh yanghh.. " bisiknya terengah
Kulucuti celanaku dan kulepas celana dalamnya... Memek berwarna kemerahan itu sungguh menantang. Bulu tipis disekitarnya seolah melambai kepadaku untuk menjamahnya.
Kuselusuri lagi tubuh mulus nan indah hingga akhirnya bibirku bertemu dengan bibir memeknya. Jariku menyibakkan memek itu dan lidahku perlahan beraksi memancing birahinya semakin naik.
Ku kecup pelan bibir memek yang makin basah oleh lendir itu.
Kulumat bibir memek yang tipis dengan penuh perasaan, aku makin tenggelam dalam keasyikan melumat bibir memekya
Kucari sebentuk daging menonjol di bagian atas bibir memeknya dan kukulum mesra...
" Aaaahhh.... Shayaaanghhh... Ini luar biashaaa... shayaaangghhhh...." Erang fitri.menikmati eksplorasiku di memeknya.
Nafasnya agak tersengal dan makin cepat seperti mengejar sesuatu yang dahsyat
" Shayaaanghhhh.... Aku udah nggak kuat.... Masukin yang....." Pinta fitri kepadaku
Dengan penuh rasa sayang aku mulai mendekatkan kepala kontolku ke memeknya. Kugesekkan pelan kepala kontolku ke bibir memeknya agar makin licin
Fitri memegang kepala kontolku dan membimbingnya untuk beraksi di liang memeknya.
Perlahan dan pasti kontolku mulai melesak masuk ke memek indah itu.
" Aahhh.... Shayanghhh... Kontol kamu makin besar dan keras sayaang..." Erangnya
" Ouhhh.... Memek kamu juga sempit banget sayang " jawabku
" Yanghh... Jangan digerakin dulu yahh... Aku ingin menikmati padatnya kontol kamu mengisi memekku...." Ucap fitri sambil menahan gerakan pantatku.
Sambil.menahan gerakan kontolku. Aku mencari bibir tipisnya yang menarik, kulumat mesra bibir itu hingga lumatan kami semakin dahsyat. Lidah kami saling belit dan menelusup romgga mulut.
Kucoba menggerakkan pantatku menarik kontolku dengan sangat perlahan dan menekannya dengan lembut
" Aahh.... Shayaaanghh... Kamu bikin aku gila... Aaahh... Shayaaanghjh" erangbfitei menikmati gesekan lembut kontolku dimemeknya
" Eehhmm.. shayanghh....kamu bidadariku... Kamu cintakuhh" aku meracau menikmati cengkraman memeknya dikontolku
Masih kutarik sangat pelan lalu tiba tiba kudorong kontolku agak keras...
" Haahh... Hahhh..shayaanghhh... Aaah... Sayang... Enak sekali... Sampe kena rahimku shayaanghh.." erangnya menikmati sodokan kontolku
Aku mulai melancarkan genjotan pantatku dengan kecepatan sedang..
Aku ngga ingin terburu buru menyelesaikan keindahan bercinta malam ini.
Aku meminta fitri untuk berubah posisi. Aku memintanya menungging. Ia menuruti keinginanku
" Jangan dimasukin lewat anus yanghhhh..." Pintanya....
" Ngga shayanghhh . Aku ngga suka lewat situhhhh...."
Fitri menungging dan memamerkan pantat bulatnya yang padat.
Kuraba memeknya yang basah dan kutuntun kontolku kesana
Blessshhh.....
" Aufhh. Enak yang... Ini enak...." Erang fitri menikmati sodokanku
Aku mulai menggenjotnya perlahan dan lembut
" Cepetin yang... Cepetinhh shayaanghh... Errgghh" Rintihnya menikmati persetubuhan itu
Aku memompa kontolku maju mundur
" Shayaaaangghh..... Shayaaaanghhh.... Sedikit laghhiiijhh.. .aaaahhh.... Shayaaanghhh" racau fitri merasakan kenikmatan di sekujur tubuhnya
Akupun mulai merasakan desakan hebat dikontolku. Memek fitri yang sempit membuat rangsangan akibat gesekan dinding memek dan kontolku begitu Nikmat...
" Ahh sayanghh. Aku ngga tahan lagi yaanghhh..." Erangku sambil meremas dadanya yang pepat padat
" Goyangin yaanghhh... Goyangin terus shayaanghh... " Erang fitri
Tiba tiba nafasku tercekat dan kontolku menyemburkan airmani begitu dahsyat dan kencang...
" Ooihh. Sayaanghhh.... Akkhuu sampee.... " Erangku sambil menikmati kedutan dikontolku
" Aaaaahh...... Shayaaaaanggghhhhh.... Aaahh... Ini nikmat sekali shayaanhghh...." Erang fitri.
Kedutan di memeknya begitu kuat meremas kontolku.
Akhirnya kami ambruk dalam kungkungan rasa nikmat.
Nafas kami tersengal seperti habis lari ribuan mil jauhnya
Kubalikkan posisi tubuh kami tidur menyamping dan fitri memunggungiku sementara aku mendekapnya dari belakang.
Tangannya memegang erat tanganku seolah enggan berpisah.
" Yang kontolnya biarin didalem ya sayang..." Pinta fitri manja
" Boleh sayang.... " Jawabku sambil mencium kepala fitri
Nafas kami tak lagi memburu dan kurasakan semakin tenang. Genggaman erat fitri seolah berkata kamu dan aku satu... Aku milikmu dan kamu milikku selamanya....

Malam merambat kian pekat
Berikan waktu untuk beristirahat.
Biarlah batu tergerus
Baja pun akan menjadi aus
Tapi rasa cinta dan sayangku tak akan pupus
Gilaa update nya panjang banget hu
mantappp
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd