Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Lama tak buka primbon dah up date panjang aja nih uhus @The Iceman makasih lagi sudah kasih bacaan.
Boleh dong nitip kisah Kaka dan Abang di akademi, buat para coliers yg masih seneng baca2 kisah ini, supaya nggak lemes terus semangat pantang menyerah dan jiwa corsanya ter asah.
He he nitip nya kalau berkenan.🙏🙏🙏
 
Akademi Angkatan Laut Bumimoro, Surabaya
Suasana makan malam terasa khidmat. Sesekali terdengar permintaan lauk pauk dan terkadang nasi.
Sesan Mayor Dua Taruna ( Sermadatar ) Maher Fajar Himawan duduk dikepala meja. Diujungnya ada sahabatnya Sermadatar. Alex Sahetapy. Disisi kiri kanannya berjajar mulai dari Sersan taruna hingga Prajurit taruna. Lahap sekali makan mereka dan bersih tanpa sisa. Setelah beberapa saat suara peluit terdengar. Semua menghentikan kegiatan makan malam.
" Kegiatan makan malam selesai dilaksanakan. Laporan selesai !!" lapor seorang Taruna yang menjadi komandan piket kepada Danmenkortar
" Kembali ketempat.." jawab Danmenkortar.
Lalu komandan piket balik kanan dan memberi komando
" Duduk siap grak !!" ucap Komandan piket.
Jajaran pejabat Menkortar meninggalkan meja makan dan kembali ke ruangannya.
Lalu komandan piket membubarkan seluruh taruna.
" Hmm.." mata Alex menangkap sebuah nama
" Pral... Sini..." panggilnya
" Siap Mayor.." jawab Kopral Taruna Edi Supriyadi dengan sikap sempurna
" Sesudah ini ke Flatku ya... Pake PDLT " perintah Alex. Maher agak bingung. Ada apa Alex memerintahkan Koptar Edi menghadap di Flatnya. Tapi ia ngga memikirkan lebih jauh. Karena besok ia harus menjalani sidang kenaikan tingkat.
Ya.. Setelah melaksanakan Latsitarda ( Latihan terintegrasi Taruna Wredha ) Yang merupakan latihan gabungan antara Taruna ketiga angkatan TNI, Taruna Akpol dan Taruna lembaga pendidikan kedinasan, yang dilanjutkan dengan pelayaran panjang keliling berbagai negara. Yang merupakan Mandatory Sailing dan hasilnya ikut menentukan kenaikan tingkat. Maher mesti menjalani sidang. Demikian ketat pendidikan di lingkungan TNI hingga diperlukan kemauan dan tekad kuat didukung segala faktor.
Sesampai di flat. Maher belum membuka seragam PDH nya. Ia hanya melepas baret saja. Maher tinggal di flat sesuai dengan tingkatnya di Akademi. Untuk tingkat Pratar hingga Sertar mereka tinggal di barak. Sementara Sermadatar dan Sermatutar tinggal di flat berisi 2 orang.
Tak lama kemudian ada yang datang ke flat kami.
" Kopral Taruna Edi Supriyadi Izin menghadap.." ucap Koptar Edi
" Sini pral..." panggil Alex tenang
Koptar Edi menghampiri Alex. Tiba tiba
" Hiih.. Gemes aku..." ucap Alex.
" Plak... Plok.. Plak.. Plok.. Beghh.. Hmmmppff.." suara tamparan ringan diikuti pukulan ke perut Koptar Edi didengar Maher.
Maher berdiri dan mencari tau ada apa
" Kenapa dia Lex... Kesalahannya ?" tanya Maher
" Ngga aku gemes aja lihat namanya sama dengan nama orang yang merebut pacarku..." jawab Alex enteng lalu menumbuk helm Koptar Edi dengan tangannya
Maher spontan ngakak mendengarnya.
" Hahaha.. Bajingan kau... Hahahaha.. Udah lu masuk !" perintah maher masih sambil tertawa. Alex menuruti perintah Maher. Sementara koptar Edi menatap Alex dengan bingung.
" Kamu ngga apa apa pral ?" tanya Maher
" Siap Mayor.." jawab Koptar Edi
" Kembali ketempat." perintah Maher
" Siap Mayor.." jawab Koptar Edi lalu memberi hormat.
Tawa Maher kembali meledak mengingat kelakuan Alex.

Diwaktu yang sama, Akademi Angkatan Udara Lanuma Adisucipto Yogya.
Sermadatar Mahesh Surya Himawan telah selesai menjalani sidang kenaikan tingkat.
Ia tinggal menunggu pegumuman dan bisa mendapatkan IB alias Izin Berlibur.
Ia duduk dikepala meja, sementara disisi kanan kirinya adalah Pratar hingga Sertar.
" Izin tambah Nasi Mayor " ucap Sertar. Dharma Hasibuan. Mahesh mengangguk.
" Izin tambah sayur Mayor.." pinta Koptar Jajat Sunandar. Maher mengizinkan permintaannya
" Nasi satu sayurnya dipisah bang," ucap seorang Pratar yang sedang melamun. Wajah para Taruna adik letting Mahesh mendadak tegang. Mahesh menyimpan sendok dan Garpunya dan menatap si Pratar lekat lekat.
" Heh tuyul... Kamu kenapa ?" tanya Sermadatar Irwan kalem
" Hah. Euh.. Siap Mayor. Siap... Saya melamun.." jawanya panik
" Hmm.. " ucap Mahesh lalu melanjutkan makannya.
" San, pral... Siniin pisang kalian. Kamu duduk disandaran kursi. Sambil makan pisang bilang saya tukang melamun. Makan pisangnya sama kulitnya." perintah Irwan.
Si Pratar terpaksa mengikuti perintah Irwan. Seisi ruangan menatap kepadanya.
Mahesh hanya bisa tertawa. 5 menit kemudian.
" Kamu turun. Dan sisa waktu kamu hanya 5 menit buat makan. Selesaikan dengan rapi." perintah Mahesh
" Siap Mayor.." jawab si Pratar. Lalu ia mulai makan dengan lahap. Tepat menit ke 5 ia selesai makan.
" Pral, hitung sisa nasinya. Termasuk yang belum dia telan." perintah Mahesh
" Siap Mayor. " jawab Koptar Jajat. Ia melihat piring dengan teliti, tapi ia tak menemukan nasi sebutirpun. Lalu ia memeriksa mulut si Pratar. Nihil...
" Siap Mayor, Nihil.." jawab Jajat
" Bagus.. Lain kali, apapun masalahmu. Lepaskan dulu. Kita semua punya masalah. Dan setiap masalah Diberikan oleh Allah lengkap dengan solusinya, Paham ??" ucap Mahesh
" Siap Mayor paham.." jawab si Pratar
" Izin mencatat Mayor.." ucap Sertar Dharma. Mahesh mengangguk
Mahesh memang lebih bijak dibanding Maher yang meledak ledak. Wajar bila adik lettingnya sering bertamu ke flatnya untuk konsultasi dan bimbingan adik tingkat.
" Oya.. Siapapun yang ngga lulus sidang kenaikan tingkat, akan dapat tindakan dari saya." ucap Irwan
" Siap Mayor " jawab adik lettingnya
Acara makan malam sudah usai. Para taruna kembali ke kamar atau baraknya untuk istirahat.
Dua minggu kemudian..
Pengumuman kenaikan tingkat telah keluar. Maher Fajar Himawan dan Mahesh Surya Himawan kini berhak menyandang pangkat baru yaitu Sersan Mayor Satu Taruna ( Sermatutar ). Selain itu mereka memperoleh IB selama 3 minggu, yang artinya mereka bisa pulang dulu dan mengunjungi keluarga.
" Bang.. Gimana ?" Tanya Mahesh kepada kakaknya melalui telepon.
" Alhamdulillah, abang lulus de. Kamu ?" tanya Maher
" Alhamdulillah bang, Lulus. IB kita bang.. Hahaha." jawab Mahesh
" Iya. Pokonya Praspa kita harus bareng. Eh.. Ketemuan di Jogja aja. Dari sana kita naik kereta." ucap Maher
" Siap.." jawab Mahesh

3 hari kemudian...
Semua Taruna bersiap menikmati IB panjang. Walaupun begitu Perduptar tetap berlaku. Bahkan 5 menit menjelang Pelantikan bisa berakibat fatal bagi Taruna bila ia membuat kesalahan.
Sermatutar. Maher sedang berjalan bersama Sermatutar. Alex menuju bis yang akan mengantar mereka ke Stasiun kereta.
" Izin mendahului Mayor.." ucap Sersan Taruna yang berjalan mendahului mereka
" Hmm.. " jawab Alex
" Edi.. Sini.." panggil Maher kepada Koptar. Edi Supriyadi.
" Siap Mayor.." jawab Koptar. Edi Supriyadi
Maher mengepalkan beberapa lembar uang untuk Koptar. Edi sebagai bekal untuk IB.
" Siap Terima kasih Mayor.." ucap Edi
" Tuungg.." Alex masih sempat menjitak kepala Edi sambil berjalan.
" Siap... Terima kasih Mayor.." ucap Edi lagi
" Elu masih dendam sama Edi si pencuri ? Jangan lampiasin sama dia karpet Innova.." protes Maher sambil tertawa.
Dan mereka pun tiba di bis yang akan membawa mereka ke Stasiun Pasar Turi.
Sementara itu di Jogjakarta..
" Tuyul.. Sini..." panggil Mahesh
" Siap Mayor..." Jawab Pratar yang ternyata bernama Agus. Ia memakai pakaian PDLT lengkap untuk piket.
" Kamu ngga dapet IB ?" tanya Mahesh
" Siap, Giliran berangkat besok Mayor.." jawa Pratar Agus.
" Ya Sudah.. " jawab Mahesh sambil celingukan.
" Ni Sangu mu. " ucap Mahesh memberi beberapa lembar uang kepada Pratar Agus.
Pratar Agus gembira sekali menerimanya.
" Siap.. Terimakasih Mayor.." jawab Pratar Agus
" Tahun depan prestasimu jalan ditempat, saya jadikan Ganjel nose wheel kepalamu.." ancam Mahesh
" Siap diperhatikan Mayor.." jawab Pratar Agus dengan serius
Lalu Mahesh berjalan menuju bis yang akan membawanya ke pusat kota Jogja. Ia sengaja menunggu kakaknya di penginapan.
Sepanjang jalan menuju bis adik letting yang berpapasan dengannya memberi hormat kepadanya. Dan Mahesh pun berlalu menuju kota Jogja.

Esoknya...
Maher dan Mahesh sengaja berangkat 2 jam lebih awal. Mengantisipasi kondisi lalulintas. Ternyata kekhawatiran mereka tak terbukti.
" De. Abang nyari minuman dulu ya..." ucap Maher kepada Mahesh.
" Siap bang.." jawab Mahesh. Lalu ia masuk ke pelataran tunggu Stasiun.
Penampilannya gagah memakai seragam pesiar dan atribut lengkap. Beberapa pasang mata wanita menatapnya.
Ia membaca message dari Maher agar mengurus tiket. Lalu ia melangkah menuju tiket box. Saat antri ada dua pasang mata gadis cantik berjilbab dibelakangnya menatap Mahesh.
" Barusan.. Beneran.. Barusan di minimarket. Kok bisa cepet gitu ya." ucap Gadis satunya
" Daritadi aku liat dia didepan kok.." sanggah temannya..
Tak lama kemudian Maher menghampiri Mahesh dan memberikan minuman favorit Mahesh.
Kedua gadis berjilbab yang tadi berdebat menatap keduanya...
" Ooo.. Kembar.. Pantesan.." ucap salah seorang dari mereka.
Maher menoleh kepada mereka dan mengangguk sopan. Wajah tampannya makin mempesona dalam balutan seragam pesiar Taruna Akademi TNI AL. Mahesh ikut menoleh lalu mengangguk sopan.
Kedua gadis itu terpukau melihat ketampanan Maher dan Mahesh. Tubuh proporsional dengan atribut Taruna TNI menambah pesona keduanya.
Kedua gadis itu tersenyum sambil wajah mereka merona merah. Mahesh mengajak mereka berkenalan.
" Saya Maher Fajar Himawan. Ini adik kembar saya Mahesh Surya Himawan." ucap Maher
" Saya Corrine Anastasya dan ini sepupu saya Imelda Syaqib pak." ucap Corry, Panggilan Corrine,
" Siap. Izin mbak. Jangan panggil pak. Karena kami masih Taruna." ucap Mahesh.
" Eummh.. Kalo gitu saya panggil abang ngga apa apa kan ?" tanya Meldy
" Siap.." jawab si kembar.
Lalu mereka terlibat obrolan santai. Dan ternyata tujuan mereka sama dengan si kembar.
" Kalo gitu gimana kalo kita atur duduknya biar bisa sebelahan ?" usul Mahesh
Kedua gadis itu mengangguk setuju. Mahesh memasukkan data yang diperlukan dan akhirmya mereka mendapatkan seat yang berseberangan.
Sesekali Corry memfoto mereka berempat atau kadang hanya berdua dengan Maher. Begitu pula Meldy dengan Mahesh
" Wah.. Ngga ada yang marah nih nanti ?" tanya Mahesh.
" Kami masih single bang.." jawab Meldy sambil tertawa. Mereka bertukar no hp. Agar bisa berkomunikasi dengan intens.
Akhirnya waktu keberangkatan kereta malam mereka tiba. Di dalam gerbong mereka sepakat bertukar seat agar bisa jadi pasangan.

Besoknya..
Siang itu dikantin mbak Mar Ajeng terlihat muram setelah memesan menu makan siangnya... Disampingnya Ivan pun sama. Bian dan Angga terlihat jenuh dan memilih main game di Hp.
" Kenapa sih anak anak ayah pada muram..?" tanya istriku
" Hmm.." sahut Ajeng malas
" Iya kenapa nak ?" tanyaku
" Kangen abang sama Kaka.." jawab mereka. Bahkan Ajeng menitikkan airmatanya.
" Ouhh.. Kesayangan Bunda.. Jangan nangis nak. Mungkin abangnya sedang sibuk.." jawab istriku
" Abang jadi makin susah pulang.. Kaka Juga..." ucap Bian sambil menyusut airmatanya.
" Naak.. Abang dan kaka sekarang sudah jadi Taruna TNI. Kehidupan mereka ngga sebebas kita warga sipil. ⅔ hidup mereka saat ini milik negara dan rakyat. Sisanya dibagi antara keluarga dengan kepentingan lain. Seharusnya kalian bangga, kakak kalian bisa mendarma baktikan hidupnya untuk negara ini.." jawabku membesarkan Hati mereka.
Tiba tiba...
Langkah tegap dari 2 orang terdengar pelan lalu berhenti didekat mejaku.
" Lapor.. Sersan Mayor Satu Taruna Maher Fajar Himawan dan Sersan Mayor Satu Taruna Mahesh Surya Himawan izin menghadap !!" Suara abang tegas terdengar.
Aku dan istriku kaget dan bungkam seribu bahasa. Istriku memegang lenganku sambil gugup. Budi yang berada diseberang mejaku terlongong melihat sikembar.
Aku berdiri menghadap ke arah mereka
" Hormat Grak..!" komando Maher. Tegap gagah perkasa postur kedua jagoanku.
Aku mengangguk sambil menatap mereka. Air mataku menggenang dipelupuk. Kulangkahkan kaki dan memeluk mereka..
" Jagoan Ayah.." ucapku
Istriku menghampiri. Kedua jagoan kembarku berlutut dan memeluk lutut bundanya.
" Masya Allah nak... Kapan.. Kok.. Ya Allah... Alhamdulillah..." ucap istriku sambil terisak bahagia.
" A.. Abang... Sama kaka... Abaaaaang..!" seru Angga mendahului kakak kakaknya
Satu persatu memeluk Abang dan Kaka. Kehadiran kedua jagoan kembarku menarik perhatian pekerja yang sedang makan siang...
Ivan memeluk Mahesh sambil menangis. Ia memang sangat dekat dengan Mahesh dan Ajeng. Sementara Bian memeluk Abang erat bersama Angga.
" Hlah... Gua kira ngeprank.. Jagoan kita pulang Hun..." ucap Budi sambil mengusap airmatanya.
Terry giliran memeluk kedua jagoan kembar kami.
" Nak.. Kangen kangenannya dirumah aja ya.." ucap Terry diantara tangis bahagianya.
Maher dan Mahesh mengangguk..
" Bukan.. Kalian kesini naik apa..? Sampe sini naik apa ?" tanya istriku
" Abang telepon sama om Ardi. Dan bilang mau kasih surprise ke semuanya. Jadi abang minta bantuan buat nyariin mobil rental berikut sopirnya.." jelas Mahesh
" Abaaang.. Kakaaaa.." panggil Rani bahagia melihat keponakannya pulang
Keduanya bangkit dan memeluk Rani lalu Fikri. Suasana dikantin menjadi Ramai oleh kedatangan kedua calon perwira TNI itu.
Beberapa pasang mata gadis single yang ada dikantin menatap penuh kagum kepada Abang dan Kaka. Bahkan ada diantara mereka yang berharap bisa berkenalan dan jadi kekasih si kembar.
" Ayahnya kaya luarbiasa. Anaknya jadi tentara. Bahagia banget pak Dicky. " ucap seorang pegawai perusahaan pendanaan yang berkantor di Graha Paramitha.
" Eh ada yang bisa kenalin ngga ?" tanya salah seorang dari mereka.
" Bisa.. Asal lolos test.." jawab kawannya
" Testnya apaan ?" tanya gadis itu lagi
" Shalat, puasa sama Baca Tulis Qur'an." jawab kawannya sambil bercanda
" Sip.. Gua ngaku kalah dari sekarang.." jawab gadis itu lagi sambil tertawa.
Pesanan makanan kami tiba. Kedua jagoanku pun masih setia dengan menu pilihannya... Nasi Rawon.
Maher menatap gaya makan adiknya yang ngga sesuai perduptar. Tapi ia biarkan dulu hingga selesai makan. Setelah selesai makan.." Kenapa makannya kaya gitu..?" tanya abang
" Siap.. Kangen banget.." jawab kaka
" Turun 20 " perintah Maher
Kaka merengut tapi tetap menuruti perintah. Ia push up 20 kali dan..
" Terimakasih !!" ucap Kaka
Selesai tindakan obrolan kembali terjalin hangat. Hingga akhirnya waktu makan siang usai. Kami kembali kekantor. Dijalan menuju kantor banyak pegawai lama yang awalnya pangling kepada sikembar. Saat sadar pelukan dan sambutan pun meluncur.
Kami sepakat menyelesaikan pekerjaan kami agar bisa pulang tepat waktu dan bisa menuntaskan kangen kami kepada Maher dan Mahesh.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd