Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Minggu1 November 2020 04:12
" Bleduuugh !!"
" Uggghhh.....!" Erangku
Aku terduduk dilantai sambil memegangi jidatku yang terasa agak sakit akibat terjatuh.
Fitri bangun dan terduduk kaget diatas ranjang
" Ayah Kenapa...??" Tanyanya kaget dan cemas
" Jatuh..." Jawabku sambil mengusap usap jidatku yang mencium lantai dengan mesra
" Ih... Ayah... Kamu jatuh kedesek aku ya ?" Tanyanya lagi sambil menghampiri dan memeriksa jidatku yang benjol
Aku hanya tersenyum sambil menahan sedikit pusing akibat benturan tadi
Aku bangkit menuju kamar mandi untuk mandi dan berwudhu. Selesai mandi kulanjutkan dengan ibadah shubuh. Udara Dingin menyengat kulitku. Tiba tiba sebuah tangan halus menyentuh bahuku kutolehkan kepalaku.. fitri mengasongkan tangannya kepadaku untuk bersalaman dan mencium tanganku. Ku kecup dahinya dan kupeluk mesra tubuhnya
" Selamat pagi sayang... Semoga segala keberuntungan dan rezeki yang maslahat selalu dilimpahkan untuk kita...." Kataku
" Aamiin... Sayang maafin aku ya... Aku bikin kamu jatuh ke lantai " kata fitri sangat menyesal
Aku malah ngakak mengingat kejadian konyol itu
" Ayah kok malah ngakak ?" Tanyanya
" Hahaha... Iya. Kebayang kalo direkam wajah bego ku kaget pas jatoh ..." Jawabku
" Iiiihh .... Ayah mah malah ngetawain .." katanya manja dan memeluk tubuhku
" Mmmmm......" Suara mahesh menggeliat. Kedua jagoanku tertidur sangat nyenyak karena kelelahan bermain dengan semua anggota keluarga.
" Mmmmwah....." Kucium pipi fitri dengan rasa cinta yang membara
Fitri menoleh
" Mmmmwah... " Gantian Kulumat lembut bibirnya
" Ayah pacaran sama bunda " komen maher melihat kami
Kami agak kaget mendengarnya
" Hahahahaha.... Sotooy.... " Kata fitri sambil memburu mahesh diranjangnya
Sesaat terdengar tawa renyah dari bibir mahesh karena dikelitik bundanya.
Fitri membawa maher dan mahesh bangun untuk cuci muka dan gosok gigi. Sebagai sebuah pembiasaan bagi mereka
Tak lama terdengar suara ketukan di pintu kamar kami
" Om dicky.... Ateu pipit...." Suara moniq terdengar dibalik pintu
" Iya masuk..." Kataku
" Gimana caranya om... Kan dikonci...." Jawab moniq
" Oh... Hehehe...." Kataku...
Kubuka konci kamar
" Ade mana ?" Tanya moniq dan sarah
" Ini ade.... Udah tamas dan gosok gigi...." Jawab fitri
" Ade mau diajak jalan ya ateu.... Sama mama ita, ateu wulan,, ateu tey, banyakan da " kata moniq sambil menghempaskan tubuhnnya dikasur kami.
" Ya boleh... Tapi pake jalet dulu ya nak... " Ucap fitri
" Sama sarah aja dipakeinnya " pinta teh sarah
" Valdi, zulfi sama edo ?" Tanyaku
" Haaah.... Abis jadi gubernur gapleh.... Sama ombud...." Jawab moniq
" Masih pada tidur ?" Tanyaku
Sarah mengangguk sambil tertawa
" Om... Jidatnya ada daging jadi yah ?" Tanya moniq
" Tadi jatoh pas mau bangun tidur " kataku manyun
" Hadaaah.... Om gua bangun tidurnya sambil koprol..." Cela sarah sambil memeluk fitri
Selesai memakai jaket jagoan kami mencium tanganku
" Abang pegi dulu yaaaa...." Katanya pamitan
" Bunda jangan nangis yaaaa..." Kata mahesh
Aku ngakak dan menciumi jagoan kami
" Bun... Ayah nitip rokok lah ke terry " kataku
" Boleh..." Jawab fitri sambil memberikan uang untuk membeli rokok dan bekal mereka
" Yang nyetir ?" Tanyaku
" Kalo ngga om aidil ya om yahya " kata moniq masih rebahan
" Okay.... Yaudah sana jalan... Syuh... Syuh... " Candaku. Mereka pergi dengan gembira
Kami menuju ruang makan diluar. Aku menyeduh kopi dan membuatkan fitri sarapan.
" Aku aja yang...." Kata fitri
" No..no..no.. let.me please ?" Kataku sambil menciumnya
" sama gua juga ngapa cuy..." Suara budi terbungkus rasa ngantuk hingga terdengar sember
" Boleh... " Kataku
" Papap mau kopi " suara papap terdengar
" Siap pap..." Jawabku
" Kang pri ge hayang atuh.... Waan.... Dudiii.... Sarapan sarapan... Diladenan ku penganten yeuh...." Teriak kang pri
a Dudi dan a Wawan menghampiri meja kami
" Udah lama ngga liat skill kamu masak dick..." Kata a Wawan
" Wah... Dicky....?" Tanya mamah sambil memandang a Wawan kaget
" Beeeuuhh..... Sok lah bikin nasi goreng super.... tiga " kata a Wawan lagi...
" Siaap...." Kataku
Ku keluarkan semua kebutuhan bahan untuk nasi goreng.
" Nasi goreng ? Teteh mau " kata teteh
Aku mengangguk
" Kalo gini caranya fitri khawatir jadi gembrot dong " kata teteh sambil memeluk fitri
" Dicky... Pokonya kalo sampe fitri naik berat badannya lebih dar 5 kg... Fix elu yang bikin... " Ancam teteh sambil nyengir
" Hlah kalo hamil ? Kan bisa naik belasan kilo ?" Tanyaku
" Iya tetep aja lu yang bikin kan cuy...." Jawab budi sambil menikmati kopinya
Aku garuk garuk gagal paham
" Ya kalo ngga lu sodok mana bisa hamil... Aaaah... Dasar stetoskop mampet " cerca budi yang diiringi tawa semuanya
Fitri merona malu dipelukan teteh
Papap dan mamah begitu menikmati suasana kebersamaan ini
" Bibi... Bii...." Panggil teteh
" Iya nden sulung " jawab bibi
" Kangen masakan bibi..." Kata teteh manja
" Kirain si aa doang yang manja sama bibi... " Kata fitri tersenyum
" Bi lodeh bi...." Suara teh ervin memesan menu sambil menghampiri bibi dan memeluknya
" Nggih nden ervin. " Kata bibi mengusap punggung teh ervin
Nasi gorengku sudah siap lengkap dengan garnish nya
Kusajikan kepada semua orang
" Minah ma uzi mana ?" Tanya teteh kepada budi
" Pada on deu wey..." Jawab budi sambil memfoto nasi goreng milik a Wawan
" Ke mana..?" Tanya a Wawan
" CFD paling a..." Jawab budi sambil menyantap roti bakar buatanku
" Hmmmppppffff...." Suara budi tertahan
Semua menoleh kepadanya
Aku sok sibuk dengan roti untuk istriku
" Lu masukin boncabe ya ????" Tanya budi sengit sambil membuka rotinya
" Beneran lu mah dicky "
Yang lain tertawa terpingkal pingkal melihat wajah budi antara kepedasan marah dan sejuta emosi lainnya
" Hanya satu cuy.... Bawahnya ngga " kataku
Budi memeriksa yang lainnya dan memang aman
" Dicky.... Elu sama budi ngga ada robahnya ya ?" Kata teteh masih tertawa
" Teh... Kalo dirumah... Dua orang itu paling sering dijewer sama bibi... Tapi kalo lagi pada adem... Malah kangen liatnya " cerita fitri
Lalu teteh bercerita kepada papap dan mamah siapa budi dan menegaskan bahwa dia tetap.adik bungsu dari keluargaku. Sakit dan lukanya dia merupakan penghinaan bagi kami. Makanya budi begitu blend in dengan keluarga kami
" Ayah ... Mau kopinya " pinta fitri
" Ayaaah... Huhuy.... Asbak promo dipanggil ayah " cela budi.
" Vangkeee ..." Jawabku sambil menyambit budi dengan melinjo
" Kan gua dah ada buntut cuuy... Duaa... " Kataku menjawab hujatan budi
" Oh iya.... " Katanya
Candaannya menyegarkan suasana pagi ini.
" Pap... Kami terbuka aja... Inilah kami dengan segala kekurangan kami. Semoga papap memaklumi kami. Dan bila papap butuh bantuan kami jangan sungkan pap " ucap kang pri
" Papap kerasa nyaman bersama kalian.... Malah papap berencana mengundang kalian ke garut. Kita menghabiskan waktu disana liburan...." Kata papap
" Siap... Bu... Kita schedulkan..... Setelah dari garut papap kita undang ke ranch Nyalindung " kata kang pri kepada teteh
" Mancing yang terlaksana " ujar budi
Papap menarik nafas bahagia sambil mengusap punggung kang pri
Papap dan mamah merasa nyaman menjadi bagian keluarga kami.

Minggu 1 November 2020 08:10
" Assalaamualaikuummmm" teriak jagoan kami
" Waalaikum salaaam.... " Jawab semua
" Sayangnya bunda dari mana ?" Tanya fitri kepada maher dan mahesh
" Abis jalan jalan sama teteh moniq sama teteh mbot " jawab maher
" Ayah mau kopi ayah...." Pinta mahesh sambil berusaha naik ke.pangkuanku
" Sini... " Kataku sambil mengangkatnya dan mendudukkan dipangkuanaku
" Lu ngasih segimana ?" Tanya teteh
" Paling dua atau tiga sendok teh " jawabku
" Ooh...ya bagus kalo gitu " kata teteh
" Eh anak uwa sini dulu..." Kata kang pri
Dipeluknya kedua jagoanku dengan penuh kasih.
" Dicky.... Mas heru kemaren bilang dokumen pengajuan buat maher dan mahesh udah siap. Diperkirakan bulan desember semua sudah selesai." Kata kang pri
" Mas heru siapa teh ?" Tanya papap
" Pengacaranya teteh pap" jawab teteh
Wulan lewat ditempat itu setelah kedapur menyerahkan bawaan kepada bibi. Teh ita menyusul wulan
" Lan... Sini lan... " Panggil teteh
" Iya teh " jawab wulan
" Desember dokumen anak anak diperkirakan beres. Nah kamu kerja sama teteh ya " kata teteh sambil memeluk pinggang wulan
" Teh.... Ita kan udah booking wulan duluan " kata teh ita manja
" Ooh.... Sama ita?" Tanya teteh
Entah mengapa suasana akrab begitu mudah terjalin. Teteh yang biasanya selektif pun kali ini sangat fleksibel dan ngga ikut aturan protokoler seperti biasanya.
" Iyaa.." rajuk teh ita
" Iya atuh... Masalah kerja sama siapa ajalah... Cuman kalo teteh perlu bantuan teteh telepon ita ya ?" Kata teteh
Lalu kami membicarakan rencana kegiatan wulan. Teh ita kebagian rezeki menyiapkan beberapa material yang dibutuhkan teteh.
" Itu yang lain gebrakin bud... Suruh sarapan... Beres sarapan kita ke lembang " kata teteh
Budi mengambil rantang dan berjalan ke paviliun
" Glontang... Taaaang.....!!!!" Suara rantang dijatuhkan
" Buset siapa naro karpet disini...?" Bidi pura pura mau jatuh
Yang lain terbangun
" Eh.... Maaf.... Pada kebangun... Dipanggil teteh semuanya...." Kata budi sok polos
Diruang makan
" Ya Allah si kampret ngebangunin orang kaya gituu...." Keluh teh minah
Yang lain hanya tertawa melihat perilaku budi
" Hey.... Sini pada sarapan... Beres sarapan kita jalan ke lembang " kata teteh
Mendadak semua berebut mau kekamar mandi....
" Anak PAUD Kenari kalo diajak jalan kaya gini nih. " Komen budi

Minggu 1 November 2020 10:00
Kami semua sudah dalam perjalanan menuju lembang. Papap dan mamah di mobil mewah milik teteh
Sementara kami tetap pada formasi masing masing.
Teh ita tampak makin akrab dengan yahya.
Seperti biasa canda tawa mewarnai perjalanan hingga kami sampai dilokasi.
Banyak hal terjadi hingga waktu makan siang tiba. Selesai makan siang. Kami langsung pamit ke teteh untuk kembali ke rumah.

Minggu 1 November 2020 18:21
Kami tiba dirumahku... Lelah dan bahagia.... Sebagian dari rombongan pulang kerumah masing masing. Sebagian lagi bertahan dirumahku dan berencana menginap.
" Cuy... Kalo disini kan ngga cukup nih nampung manusia... Gimana kalo kita nginep dirumah sana ?" Tanya budi
" Emang udah siap ?" Tanyaku
" Kemana aja lu ? Baek kabarnya ?" Sindir budi
" Yaudah kita cek dulu " kataku
Budi mengambil motor dan membawaku memeriksa rumahku.
Sampai dirumah kulihat semua memang 90% sudah siap. Kuputuskan untuk menginap disini
Kami kembali kerumah lama
" Bunda... Rumah sana sudah siap. Mengingat jumlah personil yang akan nginep banyak. Kita pindah disana yuk. ?" Ajakku
" Hayu... Sekalian kita rencanain selametan rumah " kata fitri
Lalu kami boyongan kesana dengan perlengkapan secukupnya. Kecuali bahan makanan yang kami boyong semuanya untuk persediaan besok

Minggu 2 November 2020 20:11
Aku dan fitri telah selesai menjalankan shalat isya
Dibawah teman teman sudah mulai mengambil posisi masing masing.
" Say.... Haidku udah beres... Cuman belum mandi" ucap terry
" Kalo aku diarahkan dicky untuk memutuskan mandi. Sayang waktu... Toh kita punya pemanas air kan say " saran fitri
" Eh iya yah... " Jawab terry
" Tidurnya nyenyak pasti kalo udah mandi mah " lanjut fitri
Terry mengikuti saran fitri dan mandi untuk bebersih agar bisa shalat.
Sementara budi menyiapkan baju salin untuk terry.
Aku ikut berkumpul.
" Selametan rumah mau kapan ? Terus barang mau dipindahin kapan cuy ?" Tanya budi
" Menurut gua sih enaknya malam jumat ini. Soalnya pindahan rumah ini sakral banget buat gua " kataku memutuskan....
" Ya bagus.... Makin cepet makin baik "
" Bang. . aku bantuin apa ?" Tanyanya
" Beb... Kita susun rencana belanja sama terry " jawab fitri
" Okay ..." Sahut dinda senang.
" Beb... Pinjam setrikaan dong " kata kania
" Eh iyaaa.... Aku juga belum siapin bajuuu..." Ucap fitri
Mereka bergegas menyiapkan keperluan untuk kerja besok
Terdengar suara mobil yahya memasuki garasi.
Siulan bahagia terdengar dari mulutnya...
" Om aya... Abang mau coklat " todong maher
Yahya mengeluarkan sebatang coklat ratu perak untuk maher dan sebatang lagi untuk mahesh
" Jangan diabisin semua ya nak..." Bujukku
" Iya..." Jawab mereka
" Gimana ?" Tanyaku dengan tatapan penuh makna.
" Yesss.... Let it flow... Like the river " katamya sambil senyum senyum
Dharma wanita menghampiri kami setelah selesai menyiapkan pakaian kerja untuk besok
" Jon... Bekas lipstik hapus tuh... Bibir kanan " kata budi nyantai
Yahya sibuk berusaha menghapus lipstik yang ternyata hanya prank dari budi.
Iandi tertawa ngakak puas melihat yahya menjadi korban kejailan budi
" Vangkee... Gua kan ngga ngapa ngapain...." Ucap yahya
" Hahahahaha... Sedapnya melihat yahya menjadi korban keganasan budi " ucap iandi yang sedang telungkup. Dinda yang duduk disamping iandi ikut tertawa dan mengusap pipi iandi
" Ayah... Terry aku sama dinda besok belanja keringan. Kania nyari catering buat selametan rumah. Kamu setuju ngga yah ?" Tanya fitri
" Gercep bunda ngebantu banget sayang " kataku
Wa ku berdenting
Aidil ;" boss, gua nginep.di wulan ya...."
Aing :" gae... Jaga sikap cuy "
Aidil :" siap boss "
Aku melanjutkan rencana acara selamatan rumah. Slamet kuhubungi untuk mewakiliku menemui tetua setempat dan imam masjid umtuk.menyampaikan maksud kami.
" Cuy.... Gua bukan mau nakut nakutin... Cuman perasaan gua kok kaya ada suara bayi nangis ya... ?" Kata budi
" Sebelah kali... Kan dia punya bayi..." Kataku santai
" Ngga... Sebelah mah bayinya umur 1 tahun... Ngga gini nangisnya " ucap budi mulai menunjukkan wajah tegang.
Urusan baku hantam atau gelud aku percaya pada budi. Tapi soal hal supranatural dia ngaku kalah.
Suara tangis bayi terdengar sangat dekat... Dekat sekali
Aku lari menuju garasi
" ASTAGHFIRULLAH.... BUNDAA !! BUNDAA...!" Teriakku memanggil fitri
Sebuah kardus berisi bayi perempuan tanpa pakaian pantas dan aku tebak baru dilahirkan tergeletak di teras.
" YA ALLAH.... Siapa yang ... Ya Allah...." Teriak fitri panik
Beberapa tetangga keluar dari rumahnya
" Om Dicky ada apa ???" Tanya mas Raji
" Mas... Ada yang nyimpen bayi disini mas !!" Kataku panik. Mas Raji lali memanggol ketua RT
" Cuy...." Budi menjiwir sepucuk surat
Isinya meminta kami mengurus bayi tersebut dan menyayanginya
" Beb hp aku beb " pinta fitri kepada dinda sambil menangis. Lalu ia mengambil bayi itu.
" Ppolisi beb... Polisi.... " Kata fitri lalu ia menyebut nama aipu Jaelani
Terry menelepon pak jaelani melaporkan keadaan yang terjadi. Aiptu Jaelani menyarankan agar bayi dibawa kerumah sakit untuk visum dan perawatan.
" Pak Dicky... Sebaiknya bayi ini dibawa kerumahsakit dulu pak... Untuk mendapatkan perawatan semestinya " saran pak RT
Aku Masih gemetar karena marah dan sedih... Untung budi sigap menyiapkan mobil yahya yang paling mudah keluar.
" Bang... Pak jaelani otw kesini. Tapi dia minta bayinya dibawa ke rumahsakit dulu..." Kata terry
" Okay...." Kataku lalu aku membawa hp dan dompetku
" Yah... Tas aku yah..." Pinta fitri
Aku mengambil tas fitri
" Abang sama adik dirumah dulu ya... Sama tante tey sama tante dinda ya nak... Ayah kedokter duli mau bawa adik bayi " kataku
" Iya... "Jawab maher sambil menguap
Dinda menggendong mahesh dan terry menggendong maher
Tak lama kemudian kami sudah berjalan menuju rumah sakit. Fitri menelepon dr. Anna. Dan disarankan untuk mengontak dr. Diah koleganya dirumah sakit langganan kami. Fitri mengontak dr. Diah yang kebetulan sedang piket. Diarahkannya kami menuju IGD - PONEK dirumah sakit tersebut.
" Bunda.... Sayang.... Udah jangan nangis terus...." Kataku sambil mencium.kepalanya
Sementara budi membawa mobil secepat dan seaman mungkin
Kami tiba di IGD - PONEK dan disambut dengan tindakan sigap para perawat.
" Maaf ibu... Kami membutuhkan data ibu dan bapak " ucap.perawag kepada kami
Kubawa fitri yang masih memelukku.
" Maaf pak bu... Nama bapak dan ibu ?" Tanya perawat
" Saya Cecillia Himawan. Ini suami saya Dicky Himawan" jawab fitri
" Baik bu. Pas lahir. Usia kandungan ibu berapa bulan ?" Tanya perawat
" Maaf.... Kami baru menikah 2 hari lalu mbak... Bayi ini diletakkan seseorang di halaman rumah kami....." Aku menjelaskan situasinya
" Astaghfirullah... Bisa dijelaskan kronologisnya pak?" Tanya perawat
Lalu kuceritakan kronologis hingga bayi dibawa kemari.
" Untuk identitas sementara, bayi ini mau dikasih nama siap pak ?" Tanya perawat
" Ajeng Pramesthi Himawan " ucap fitri cepat
Aku menoleh lalu mengangguk setuju.
Selain membuatkan medical record untuk sang bayi perawat juga membuatkan hasil visum untuk diserahkan kepada petugas Polri.
Selesai proses administrasi kami kembali keruangan IGD. Alhamdulilah Ajeng, panggilan sayang dari kami, dalam keadaan sehat. Hanya sedikit shock dan bisa didampingi oleh kami. Dokter memutuskan perawatan dilakukan dirumah saja. Lalu ia memberikan imunisasi untuk Ajeng
Resep obat sudah kami tebus dan Ajeng terlihat nyaman dipelukan fitri.
Sesampai dirumah, kami melihat ada garis polisi terpasang dan kami harus lewat pintu samping. Saat itu kedatangan kami sudah ditunggu oleh pihak Polri, Bhabinkamtibmas Polri dan Babinsa TNI
Mereka mengumpulkan Keterangan yang diperlukan kami sebagai bahan penyidikan. Aku dan fitri memberikan keterangan sejujurnya serta hasil visum dari rumah sakit. sementara Ajeng tetap di gendongan fitri. Beberapa foto diambil perugas sebagai pelengkap
" Cuy.... Lu lupa... kita bisa lacak siapa orangnya lewat cctv. " Ucap budi
Aparat terkait setuju dengan usul budi
" Cuy bantuin ya...." Ucapku lemas karena lelah dan kaget.
Budi menyalin rekaman cctv. Lalu memberikan kepada petugas Polri.
Selesai mengumpulkan keterangan dan bukti Semua pamit dari rumahku. Termasuk pak RT dan pak RW. Dan fitri menidurkan Ajeng dikamar.
Setelah Ajeng tertidur Fitri turun dari kamar kami lalu memelukku
" Ayah.... " Ucapnya sambil tersedu
" Bunda... Maafin ayah atas kejadian ini ya sayang..." Kataku sambil memeluk dan mencium dahinya
" Ayah jangan minta maaf... Ini bukan salah ayah...." Ucap fitri terisak
" Ini karunia.dari Allah... Abang. Kaka dan Ajeng karunia dari Allah yah...." Fitri menegaskan
" Iya sayang...." Jawabku
Terry dan dinda menghampiri kami. Terry memberikan air minum kepadaku dan fitri.
Kami merasa sedikit lebih tenang. Jagoan kami tertidur di sofa. Kugendong satu persatu menuju kamarnya
" Yah.... Kamar sikembar disatuin sama kamar Ajeng aja ya ? Biar bunda mudah ngurusnya." Usul fitri
" Dikamar kakaknya ngga apa apa... Dikamar kita juga bagus. Harus siapin termos buat susu Ajeng " kataku sambil mengambil termos lalu kukecup dahi fitri untuk menguatkannya.
Anak anak sudah tidur.
" Cuy... Maafin gua selalu bikin lu repot ya...." Kataku kepada budi
" Bangsat.... Gua minta lu ngga lupa sumpah gua..." Ucap budi sambil mengucek rambutku
Ada sebersit kemarahan di mata budi. Sepertinya dia tahu sesuatu cuma ingin menyimpannya dulu sampai suasana memungkinkan.
" Tidur sana.. Ntar lu mau nganggur kesiangan lagi " ledek budi
Kami tertawa mendengar gurauan budi. Dia bisa mencairkan ketegangan kami
Fitri sudah berganti pakaian. Kupeluk ia dari belakang.
" Kalau orangtua Ajeng tertangkap. Kita sekalian ajukan saja proses adopsi supaya Ajeng terjamin." Usulku
" Bunda baru mau minta izin itu ke kamu yah... Bunda takut kalo ayah ngga setuju..." Bisiknya sambil mendekapku dan meletakkan kepalanya di bahuku.
" Ayah merasa bunda ngga perlu ngelahirin. Karena 2 hari nikah anak kita udah 3... Hehehe " aku mencoba bercanda
" Iya ya yah... Kok rezeki kita bagus banget ..." Ucap fitei berbinar.
" Kita tunggu keputusan Allah ya bunda sayang " ucapku
Kami sepakat saling memanggil ayah dan bunda sebagai panggilan sehari hari agar semua terbiasa.
Mata kami sulit diajak kompromi... Lelah aktivitas ditambah terpaan peristiwa menjadikan mental kami agak lelah. Kami terlelap dalam pelukan sang malam kelam. Yang telah hadirkan Ajeng Pramesthi Himawan sebagai karunia terdahsyat dari yang maha kuasa.

Senin 2 November 2020 03:07
Aku terbangun karena de Ajeng menangis.
Kuperiksa pampersnya. Ternyata ia buang air besar. Aku memang sering mengurus keponakanku sehingga aku ngga canggung lagi ngurus Ajeng
" Ayah.... Kamu kok terampil banget ngurus Ajeng ? Aku belum bisa urus bayi yah..." Ucap fitri merajuk malu
" Bunda... Ponakanku kan banyak... Dan aku terbiasa ngurus mereka dari bayi " kataku
" Ajarin ya yah...." Pinta fitri
Aku mengangguk.
Fitri memperhatikan caraku membedong bayi sambil kujelaskan kenapa harus seperti itu. Tak lupa kuingatkan. Memiliki bayi akan membuat kita kekurangan waktu tidur. Dan aku mengusulkan agar kita mencari baby sitter 2 orang.
" Boleh aja yah. Tapi... Bunda mau 75% perawatan anak anak harus sama kita. " Jawabnya memberi syarat
" Yaaa... Selama.kita dikantor kan mereka tetap harus diurusin bun... Makanya harus ada babysitter" Aku menjelaskan
" Yah... Besok sore kita jalan yu.... Kita nyariin perlengkapan Ajeng" katanya mulai ceria
" Iya... Emang harus banget.... Ajeng harus ganti baju kan... " Kataku setuju
Selesai mengganti pampers Ajeng kami kembali ke kamar melalui pintu penghubung.
Kupeluk fitri hingga ia terlelap lagi.

Senin 2 November 2020 04:39
Aku kembali bangun dengan perasaan ringan.
Kulangkahkan kaki menuju kamar mandi. Air shower membahasi sekujur tubuhku. Segar rasanya badan ini. Aku kembali kekamar untuk shalat. Selesai shalat kucumbu bibir fitri agar dia bangun
" Mmmmwah.... Mmmmwah...." Lumatan lembutku mendarat di bibirnya
" Saayaang... Bangun dulu yuu... Shalat dulu...." Bujukku
" Mmmmmm.... " Fitri menggeliat sambil tersenyum
Lalu ia mandi dan berwudhu. Selesai shalat ia menghampiri Ajeng yang membuka matanya sebentar dan tertidur lagi
Fitri tersenyum gemas dan mencium Ajeng dengan ujung hidungnya
Lalu ia menghampiriku
"Mmmmwah.... I love you sayang " katanya sambil melumat bibirku
" My love to you much bigger than you know sayang " jawabku sambil melumat bibirnya
Maher bangun dan masuk ke kamarku lalu ia menyelinap diantara kami
" Bunda dede bayi bobo" katanya
" Iya nak.... Kalo dede bayi jadi adiknya abang mau ngga " pancing fitri
" Abang punya adik dede bayi ?" Tanyanya dengan mata berbinar
Aku mengangguk
Lalu ia bangkit dan menghampiri adiknya
" Adik... Adik... Abang sama adik punya dede bayi...." Seru maher kepada mahesh
Lalu mereka mencari adiknya yang baru
Tangan mungil mereka memegang kaki Anne dengan rasa sayang.
" Abang. . Kaka... Udah dulu... De Ajeng harus bobo dulu ya sayang... Kita gosok gigi dulu yuuu..." Ajak fitri
Mereka menghampiri bundanya dengan celotehan lucu. Mereka sepertinya sayang kepada Ajeng.
Ku periksa Ajeng dan kutatap wajah mungilnya. Cantik... Sungguh cantik... Bibirnya tipis dan wajahnya tirus seperti fitri. Aku berharap mas Heru bisa memperjuangkan Ajeng untuk kami.
" Ayah.... Kita sarapan yu...." Ajak fitri
" Ayo... " Jawabku
Fitri melangkah mengambil Ajeng. Digendongnya Ajeng kebawah.
Sesampai dibawah....
" Haaiii... Malaikat cantikku...." Ucap dinda sambil mengusap pipi Ajeng dan menciumnya dengan ujung hidungnya. Ia memperhatikan Ajeng dengan lekat
" Beb... Aku bersumpah dengan nama Allah.... Bayi ini mirip sekali kamu beb...." Ucap dinda. Ia merasa amazing dengan semua ini
Kania menghampiri dan memperhatikan Ajeng
" Asli beb.... Kamu banget... Ini kamu plek banget...." Ucap kania
" Gendong sama ateu yuuu...." Ajak kania sambil mengambil ajeng dari fitri
" Beb... Taruh disofa aja... Aku pengen ngeliatin dia beb " ucap dinda
" Iya... Iya... " Kania mengabulkan permintaan kania
" Hay sayangnya ateu... Abang.... Adik... Sini nak... Kita jagain ade bayi " ucap terry sumringah
" Adik ganti panggilannya jadi kaka... " Kata fitri
" Eummh.... Sweet bangeet..." Kata terry
Budi datang menghampiri. Ia terlihat gemas dan sayang pada ajeng. Tapi dia belum berani menggendong bayi sebelum umurnya 1 tahun.
" Cuy namanya siapa ?" Tanya budi
" Ajeng Pramesthi Himawan " jawabku
" Manteeep.... Gua yakin fitri yang kasih nama.... Elu kan taunya paling banter icih susanti... Ema sugema... Stepani tukinem... " Ledek budi
" Gablag.... " Komentarku sambil tertawa
Semua ikut tertawa mendengar ocehan budi
" Assalaamualaikuum.... Kaa... " Pangil wulan
Ia datang bersama aidil
" Mana dede bayinya ?" Ucap wulan
" Ini de.... " Jawab fitri sambil mencium Ajeng
Lalu wulan menggendong ajeng dan mendoakan ajeng
Agak lama ia memperhatikan Ajeng
" Dinda...." Panggil wulan
" Iya ka...." Jawab dinda
" Ngga tau apa aku salah atau ngga.... Coba liat wajahnya... Bibir dan bentuk wajahnya ka fitri banget ya ?" Tanya wulan
" Aku fikir aku sama kania aja yang berfikir seperti itu... Beb... Kakakku wulan sependapat sama aku lho beb..." Ucap dinda bangga
" Aku sih dari tadi juga pengen bilang hal yang sama " ucap terry
" Tuh kan.... Mbak terry aja setuju. Semoga Allah menjadikan bayi ini jadi anak kalian... Aku jadi punya keponakan 3 orang doong...." Ucap dinda bangga
" Aku setuju sama dindaku... " Kata Iandi
" Deuh... Tissue warteg... Nyamber aja..." Ucap yahya
" Tapi kan real cuy" Iandi membela diri
" Oke... Oke.. . Oke... Kami.akan berusaha keras mengadopsi bayi ini... Doakan agar semua lancar okay ?" Aku menengahi
" Iya teh.... We love you too..." Kata fitri mengakhiri pembicaraan di telepon
" yang aku tadi confrence dengan teteh, papa dan mas heru. mas Heru akan segera ngurusin sekalian. Kalo perlu ada sidang pengadilan mas Heru akan mempersiapkan teamnya. Intinya kita ngga boleh ngelepas Ajeng...." Kata fitri
Semua menyambut antusias atas keputusan teteh.
" Lan... Sebenernya aku malu... Tapi... Untuk beberapa hari ini aku kedesak sama keadaan... " Ucap fitri
" Ka... Kaka bilang apa yang harus wulan bantu...." Ucap wulan tegas
" Tolong jagain ajeng ya... Bisa kan ?" Tanya fitri
" Oh... Adiknya abang namanya ajeng... Aku siap ka..." Jawab wulan
" Nama lengkapnya siapa ka?" Tanya wulan
" Ajeng Pramesthi Himawan " jawab fitri
" Bundanya abang sama adik mah pinter pilih nama keren " ucap wulan
" Eh iya... Mahesh ngga boleh dipanggil adik... Dipanggilnya kaka aja..." Tambah fitri
" Nahh gua setuju mahesh dipanggil kaka... " Ucap aidil
Lalu kami semua sarapan di meja makan yang lumayan besar. Bahagia rasanya berkumpul bersama keluarga.
" Assalaamualaikum...." Suara bibi terdengar
" Hlaaah.... Masih belum siap... Nanti kesiangan lho... Piye to iki.... Eladhalah... Astaghfirullah... Ono jabang bayi... Anak siapa ini ??" Tanya bibi
Aku menjelaskan dari awal hingga akhir kejadian ajeng. Bibi menyambut keputusan kami mengadopsi bayi tersebut dan menyiapkan jamu untuknya
Slamet kuhubungi dan kuminta bantuannya untuk mengemas barang

Senin 2 November 2020 0746
Kami berangkat menuju proyek. Dijalan kami bertemu ibu ibu komplek yang menanyakan kejadian semalam. Singkat kujelaskan kronologisnya dan mereka semua berharap dengan sangat agar kami mau memelihara Ajeng
Sesampai di proyek kami disambut ucapan selamat dari para mandor dan pekerja atas pernikahan kami.
Suasana pekerjaan terasa nyaman dan lancar. Hingga waktu istirahat tiba

Senin 2 November 2020 11:34
Kami berjalan ke rumah baru untuk menikmati waktu istirahat. Rumah baru kami memang lebih luas dibandingkan dengan rumah lama kami. Sehingga semua leluasa memilih spot PW untuk tidur siang atau push rank..
Sesampai dirumah fitri mencari ajeng
" Sayangnya bunda... Abang... Kaka... " Panggil fitri
" Iya bundaa..." Jawab mereka kompak
Pelukan mesra.fitri bertemu pelukan penuh semangat membuat fitri tergelimpang ditubruk kedua jagoan kami. Mereka tertawa tawa bahagia
Berbagai cerita meluncur dari mulut mungil si kembar. Terutama tentang adiknya yang dimandikan oleh mamanya.
" Bunda... De Ajeng kok ngga punya anyut ya" tanya mahesh polos
" Heei... Apa ituuuu..? Hahahahha...." Terry ngakak mendengar ocehan mahesh
" Kan adiknya kaka perempuan.... Jadi ngga sama dengan punya kaka...." Jawab fitri
" Ayah ade boleh dikasih boneka nda ?" Tanya mahesh
" Boleh... Tapi ngga sekarang... Soalnya de Ajeng akan lebih banyak bobo.... Bla... Bla... Blaa...." Aku menjelaskan
" Mana bidadari bunda ?" Fitri mencari ajeng
" Ini bundaa...." Wulan menjawab seolah olah ajeng yang berucap
" Ooohh ... Di gendong mama wulan ya sayang... Sini sama bunda yaaa..." Kata fitri sambil mencoba meraih ajeng
" Ka... Maafin wulan... Tapi kaka saat ini masih banyak debu... Ajeng belum kuat kena kotoran ka...." Ucap wulan
" Oh... Emang gitu ya yah ?" Tanya fitri
" Iya... Makanya ayah ngga berani megang ajeng juga " jawabku sambil tersenyum menenangkan fitri
" Iihh... " Rengek fitri
" Nanti sore sampe besok pagi sesudah mandi adalah waktunya bunda buat bersama sama ketiga malaikat kecil kita bunda" kubujuk fitri
" Eh... Panjang juga ya waktunya " kata fitri nyadar
" Makanya ka... " Kata wulan sambil mencubit pipi fitri dengan rasa sayang
" De... Makasih udah jagain anak anak kaka" kata fitri haru
" Ka... Wulan yang harusnya berterima kasih... Segalanya kaka lakukan buat kami...." Jawab wulan sambil tersenyum
" Itu keningnya ajeng make apa ?" Tanya fitri
" Ooh... Itu ramuan buatan bibi... Insya Allah akan berkhasiat baik dan lebih aman... Karena bahannya alami bukan kimia..." Jawab wulan
" Pokonya ayah, wulan sama bibi harus ajarin aku ngurus bayi.... Ngga mau tau...." Kata fitri
Kami tertawa ringan mendengar titah sang ratu
" Sekarang mah makan dulu yang penting " kata budi
" Daah... Treuk sampah kelaperan " kataku yang dilanjutkan dengan hinggapnya bantal kursi dikepalaku.
" Vangkee..." Kataku
" Bang...!" Seru kania
" Ajeng kaget !" Lanjutnya
Aku nginyem
Budi memunculkan jempol dari balik bajunya membalas ku
Aku hanya garuk garuk kepala
Kulihat fitri sedang menerima telepon. Kuambilkan makanan untuknya
" A dulu... " Rayuku
Ia membuka mulutnya dan mangunyah makanan yang kusuapkan
Selesai menelepon ia masih minta disuapin yang efeknya makan siang berebut dengan kedua jagoan cilik kami.
Fitri memberi kabar besok akan ada babysitter yang datang. Ia direkomendasikan oleh teh minah. Dan rencananya besok akan menemui kami

Senin 2 November 2020 12:58
Kami terbangun dan bersiap menuju proyek. Seperti biasa fitri selalu pamit kepada jagoan ciliknya. Yang kali ini. Ditambah bidadari cantik kami Ajeng
Tak banyak kejadian cuman komentar budi soal pembelanjaan
" Kok periode ini belanja material lu banyak sih cuy ?" Tanya budi
" Eummhh.... Selesai selametan kita audit cuy. " Kataku
" Okay.... Gua takut bakal jadi loss "
Hp ku bergetar
" Hallo... selamat siang "
" Hallo... Iya selamat siang... "
" pak Dicky... Ini saya yohannes dari PT ERROR DATA INFOTAMA. Penawaran bapak masuk dan saat ini kita tinggal sign perjanjian sekalian pembayaran down payment sebesar 30%.. " ucap yohannes
" Wah.... Offer kami di approve pak ? Alhamdulillaah.... Baik pak... Besok saya kesana buat sign perjanjian " jawabku
" Baik pak saya tunggu. Jam berapa juga saya tunggu pak... Biar target saya close... Hehehe..." Jawab yohannes
" Siap pak... " Kataku sambil mengakhiri pembicaraan
" Yihaaaa.... Koplok... Koplok... Koplok..." Teriakku sambil mengguncang guncang badan budi
" Goblog.. hkkkhh... Goblog... Iihh.. hiyaaa..." Budi melepaskan diri dariku sambil pasang kuda kuda kabur
" Paan sih lu ?" Tanya budi bingung
" PT ERROR DATA tembus.... Besok sign kontrak sama DP " Kataku pada budi
" Njing.... Njing... Lu beneran... Njing... Alhamdulillaah .. " katanya sambil menoyor kepalaku lalu kami bersorak berpelukan
Kami merencanakan sesuatu untuk membuat kejutan bagi fitri terry dan semua sahabat kami.

Senin 2 November 2020 16:33
Kami berjalan pulang bersama sama. Jarak yang kami tempuh jauh lebih singkat. Karena rumah baruku lebih dekat dengan proyek.
Sesampai dirumah fitri bergegas mandi dan berganti pakaian. Pakaian kotornya segera disimpan di keranjang belakang. Semua dilakukan agar debu tidak mengotori ajeng.
Sesuai rencana kami akan ke mall membeli perlengkapan untuk ajeng termasuk box bayi. Aku berjanji berapapun biayanya aku akan keluarkan sebagai rasa syukur proyekku bertambah.
" Assalaamualaikuum... " Suara Bu Ibrahim terdengar dipintu
" Waalaikum salaam... " Jawab fitri
" Haaai ibuu...." Kata fitri memeluk bu Ibrahim
Dibelakang bu Ibrahim tampak sekelompok ibu ibu pengajian.
" Bu Dicky... Ini lho... Ibu ibu ingin menjenguk bayinya " kata bu Ibrahim
" Ooh... Mangga... Mangga..." Kata fitri
Lalu ia mengajak ibu ibu ke lantai atas
" Lhoo... Ayahnya yang gantiin pampers " kata bu jarwo
" Iya bu... Sayanya belum berani " ujar fitri malu malu
Aku tersenyum sambil membedong ajeng kembali
" Bunda... Ini kalo mau gendong..." Kataku
" Eummhh... Mana sayangnya bunda..." Ucap fitri spontan. Digendongnya ajeng sambil diciuminya
" Bunn... Jangan terlalu keras nyiumnya sayang.. " kataku mengingatkan
Fitri tersenyum sambil menggendong ajeng. Sementara ibu ibu yang lain terpesona akan kecantikan dan sifat penyayang fitri istriku
" Pak... Udah dikasih nama ?" Tanya bu Wenny
" Sudah bu... Ajeng Pramesthi Himawan... Yang ngasih nama bundanya..." Kataku sambil tersenyum
" Masya Allah... Indah namanya kalo ngga salah tafsir artinya Anak perempuan yang cantik bagai permaisuri " ucap Bu Bhekti
." Tapi ada sesuatu yang bikin kami yakin ajeng jodoh sama pak dan bu Dicky. Coba perhatiin wajah ajeng... Miriiip banget sama bu Dicky " ucap bu wenny sambil mencolek lembut pipi ajeng uang disambut geliatannya.
Fitri mengiyakan komenan ibu ibu. Lalu kami bercerita tentang kejadian tersebut dan juga dukungan keluarga agar bayi ini bisa kami adopsi. Apapun resiko dan langkahnya keluarga akan menggunakan segala cara untuk menyelamatkan ajeng.
Dukungan mengalir dari ibu ibu untuk kami.
" Wah de Ajeng mah pasti tercukupi kalo dirawat pak Dicky. Kamar abang sama kaka aja mewah banget. " Ucap bu Sastro kagum dengan kamar si kembar jagoan kami
Kami memang berkomitmen memberikan fasilitas terbaik demi kenyamanan tumbuh kembang anak anak kami. Dengan harapan mereka bisa dibentuk menjadi manusia yang berguna bagi agama bangsa dan keluarganya. Alasan itu yang kusampaikan kepada ibu ibu. Bu Haji Inayah memimpin doa untuk keselamatan 3 malaikat kecil kami
Tak lama kemudian mereka pamit
" Iya ibu ibu... Terima kasih nih ajeng idah di tengokin. Sekalian juga kami mau jalan... mau bawa ajeng belanja kebutuhannya " ucap fitri
" Jangan dibawa dulu de Ajengnya bu Dicky... Paralun ya kalo kata orang sunda mah bayi jangan dibawa pas sareupna. Pas matahari surut diufuk barat. Ngga baik buat kondisi kesehatan de Ajeng." Nasihat bu sastra yang kebetulan sama sama orang sunda
" Nden putri... De ajeng sama bibi sama wulan... nda ta izinin berangkat. Nek ono opo opo yo kesian cucuku kuwi. " Bibi melarang tegas kepada fitri sebagai bentuk kasih sayangnya kepada kami.
" Ben abang sama kaka aja yang ikut.... Ajeng dirumah sik... Kalo jalannya pagi atau siang... Pasti ta izinin... " Sambung bibi memberi pengertian
Fitri agak kecewa. Tapi ku besarkan hatinya.ini demi kebaikan ajeng
" Tus... Lu sama kita sama... Pada belum pernah punya anak.... Nurut ngapa sama yang tua..." Kata budi yang diiyakan terry
Bibi menatap budi. Budi sedikit jiper
" Maksud gua yang pengalaman..." Ia meralat kalimatnya saat bibi menatapnya
Aku tertawa melihat polah budi.
Akhirnya fitri paham dengan maksud yang disampaikan.
" Tapi nanti nanti aku boleh bawa ajeng ke mana aku mau ya yah ?" Rengek fitri
Aku mengangguk sambil senyum
" Ya Allah sabar banget pak Dicky ngehadapin kemanjaan bu Dicky ya mbak " ucap seorang ibu
Akhirnya kami berangkat hanya berempat.
Di jalan aku berpesan pada fitri
" Bun... Ayah minta tolong boleh ngga ..?" Kataku
" Mmmmm.... minta tolong apa yah ?" Kata fitri
" Ayah besok mesti meeting dan sign kontrak sama pihak PT. ERROR DATA INFOTAMA. Prnawaran ayah goal... Jadi ayah butuh disiapkan pakaian yang pantas seperti wakru ke pak anggoro " Kataku
Fitri ternganga
" Ayah.... Bener ini teh yah ?" Tanyanya gembira
" Iya... Pak yohannes telepon sebelum pulang tadi " kataku
" Alhamdulillah sayaaang....." Ucap fitri bahagia
Aku menjelaskan bahwa akan ada dp dibayarkan. Untuk kemudian aku memecah jatah kami dan operasional keseluruhan dalam prosentase.
Mata fitri digenangi air mata.
" Kehadiran maher, mahesh dan ajeng bawa membawa berkah buat kita ya yah...." Ucap fitri
Kuseka air matanya agar tak merusak make upnya
" Kehadiran kalian berempat yang makin membawa berkah buat ayah... Kalian membawa kebahagiaan yang bahkan ayah sulit sebutkan .. " kataku bahagia
Air mata fitri makin deras menetes karena bahagia.
Akhirnya kami tiba di pelataran parkir mall tempat kami akan belanja kebutuhan ajeng.
" Ayah... Boneka buat de ajeng...." Ucap maher
" Jangan abang... Ini aja..." Kata adiknya menunjuk boneka masha and the bear.
Aku tertawa melihat betapa sibuknya kedua jagoanku menyambut adiknya
" Mbak... Pakaian bayi perempuan... Tapi yang baru lahir... " Ucap fitri
" Ini bu disini...." Kata pelayan dengan raut heran
" Maaf bu... Ibu kan bundanya si kembar ya ?" Tanya pelayan itu
Fitri tersenyum mengangguk. Sambil memilih pakaian untuk ajeng
" Kapan ibu hamilnya ? Kalo ngga salah dua atau tiga minggu lalu ibu kesini belanja buat kembar cowok..." Katanya
" Ceritanya panjang sampai saya punya bidadari mungil... Karena saya dan suami saya udah nyaman belanja disini. Pasti mbaknya akan bisa ketemu bidadari kami.... " Ucap fitri sambil tersenyum.
Lalu ia perlihatkan fotonya saat menggendong ajeng.
" Maaf bunda... Wajahnya kok plek banget sama bunda... " Ucapnya heran
" Mana tin ?" Tanya temannya
" Ih iya ya... Iihh... Hidungnya mancung...." Kata temannya gemas
Lalu fitri melanjutkan memilih pakaian dan menerima saran pemakaian peralatan untuk perawatan ajeng.
" Biar hasilnya maksimal kalo dirawat dari bayi... Bundanya aja liat tin..." Ucap teman titin memuji fitri
Aku menghampiri fitri sambil menyerahkan box bayi pilihan kami dan beberapa barang lainnya
" Loh... Ini siapa yang milih. ?" Tanya fitri
" Abang sama kaka " jawabku sambil tersenyum
Titin berbisik kepada temannya yang sedang menganga menatapku
" Bunda sama ayahmya pasangan sempurna " ucap titin....
Aku gagal paham
" Iya bundanya cantik ayahnya ganteng... Mau gua jadi anaknya tin... Kalo ngga istri kedua deh...." Katanya ngga sadar
Aku dan fitri tertawa.
" Kamu bisa aja sayang...." Kata fitri sambil mencubit manja pipi pelayan itu.
Lalu kami membayar semua perlengkapan yang kami beli.
Setelah semua masuk ke mobil kami memutuskan untuk.makan malam kami akan beli ayam bakar mang Yana khas sukabumi.
Budi meneleponku memesan makanan dan rokok sekalian memberi tahu kalo semua barang sudah sampai di rumah. Terry kania dan dinda memperpanjang masa tinggal mereka dirumahku. Yang tentu saja kusambut gembira. Iandi memesan seauatu untuk dinda.
Akhirnya belanja kami selesai dan kami kembali kerumah
" Naaaa.... Ayam goreng Mang Yana.... Mantaaap..." Ujar budi..sambil membuka belanjaan.
" Beb... Cuci tangan dulu atuh beb... " Tegur terry yang disambut cengiran budi
Fitri hendak mandi karena kangen ajeng. Tapi bibi menyarankan cukup cuci muka dan cuci tangan dan ganti baju saja. Karena toh berada didalam mobil dan minim debu. Fitri menuruti saran bibi dan mengganti bajunya.
Kupandangi fitri yang makin cantik dalam dandanan sederhana. Celana training korea yang cukup ketat dan kaus ketat membentuk tubuh indahnya. Rambut diikat ekor kuda. Sungguh segar fitri kulihat
" Liat apa sayang....?" Tanya fitri
" Sedang liat dua bidadari hati ayah...." Jawabku sambil tersenyum
Pipi fitri merona merah karena bahagia dan malu kurayu seperti itu.
" Raja gombaaaall....." Ucap budi
" Paan cuy ?" Tanyaku
" Itu andre ma sule " katanya ngeles sambil makan
Ku sambit budi dengan sukro
Lalu ia tertawa bahagia
" Besok lu ke error jam berapa ?" tanya budi
" Jam 9 target gua sampe sana. Beres jam 2 atau 3an" kataku
" Cuy... Breakdown juga untuk dp awal ke vendor ya..." Budi mengingatkanku
" Kalo error gua ngga ke vendor. Gua by pass ke principal langsung. Mr. Hansen yang handling gua.dan kayanya gua harus nemuin dia di sing. " Kataku
" Kapan lu mau ke singapore ?" Tanya budi
" Minggu depan... Kalo ngga gua elu ajalah " kataku
" Ngga... Disini handling lapangan... Masalah birokrasi dan segala yang terkait nego... Gua yakin lu pakar " kata budi menolak
" Yah... Ikut... " Rengek fitri
Aku tersenyum.
" Yaaaa... Jadi piknik keluarga ini mah " komentar budi
" Biarin lah yang penting oleh oleh...." Kata fitri
" Cerdasssss.... Kaka ipar ku emang peka " jawab budi sambil nyomot daging ayam bakarku
" Euh....." Kataku
Selsai makan malam kami masih merencanakan beberapa hal. Terutama selamatan rumah. Wulan ditunjuk untuk pengadaan. Ia akan wara.wiri belanja bersama aidil.
Terry bertanggung jawab menangani konsumsi
Aku tidak melibatkan Budi dalam acara sepamatan karena ada tanggung jawab besar yang harus dilaksanakan terkait proyek di error data
Aku juga memintanya jadi direktur operasional di PT ENGGAN BERSAHAJA milikku. Budi setuju tapi ia ngga akan langsung melepas pekerjaanya diperusahaan kontraktor yang sekarang
Sementara fitri menjadi wadirut dan terry di keuangan beberapa posisi vital kupercayakan kepada teman teman. Kulakukan karena aku tahu potensi mereka. Lagipula aku berencana mengembangkan usahaku ke sektor konstruksi.
Saat kami ngobrol maher merayap di pangkuanku dengan wajah mengantuk dan mahesh merayap ke sofa. Kupeluk ia hingga tertidur di pelukanku dan mahesh di sofa sambil memeluk leherku.
Akhirnya kami semua beristirahat mengingat besok masih ada hal yang harus kami kerjakan. Sebelum tidur. Aku dan budi menyiapkan box bayi untuk ajeng. Shingga fitri.bisa menidurkan ajeng dengan aman dan nyaman.

Senin 2 November 2020 22:03
Aku dan fitri sudah berada dikasur. Pakaianku sudah kuganti dengan pakaian untuk tidur.
Fitri memelukku
Kubalas pelukannya dengan mesra. Kulumat bibirnya dengan lembut
" Mmmmwhhh.... Yang... Pengen. " Bisik fitri menggodaku
Aku tak.menjawab... hanya bibirku saja yang sibuk melumat bibir fitri dengan lembut. Fitri merespon dengan gairah yang bergelora
Lidahku mencoba mempermainkan bibirnya. Disambutnya lidahku dengan gerakan lidahnya...
Ia mendorong tubuhku hingga aku berada dibawahnya.
Bibirnya ganas melumat bibirku... Lidah kami bertaut membelit satu sama lain. Dilepasnya ciuman kami
Ia membuka kausnya dan melepaskan BH nya
Payudara mengkal dan padat tersaji dihadapanku. Tanganku meremas dadanya dan mempermainkan putingnya... Fitri melenguh menikmati remsan tanganku.
" Ehhmmm.... Hyangg..." Ucap fitri
Kupelintir putingnya dengan lembut akhirnya aku tak tahan dan kulumat puting itu yang membuat fitri menganga menhan nikmat
" Aaaaaa.... Shayaaanghhh... Oooh... " Erang fitri perlahan menikmati kilikan lidahku di putingnya
Ia melepaskan lumatanku dan melepas kausku.. dilepasnya juga celana training dan celana dalamnya.
Celanaku tak luput dari jarahan tangannya
Saat kontolku sudah terbebas... Ia mulai meremasnya dengan kelembutan jemari lentiknya
Matanya menatapku penuh nafsu dan ia.menggigit bibirnya
Kutarik ia keatas dan kuletakkan memeknya tepat diwajahku. Aku mulai menciumi bibir memeknya dan mengorek lembut memeknya yang mulai basah.
Kumainkan lidahku hingga kutemukan posisi itilnya yang membesar.
" Aaaa.... Hyaaangghh... Shayangghh... Aaahh..." Desahnya berbisik
Secara reflek ia gerakkan pinggulnya
Kulumat terus itilnya hingga ia memohon mohon kepadaku
" Hyyaaang... Udah hyaaanghhhh... Aku mau kontol kamu sayanghhh.... Mashukin kontol kamuuh..." Pintanya
Kukepaskan ia dan ia merosot turun diremasnya kembali kontolku.
Ia mengangkang diatas kontolku dan diarahkannya kontolku memasuki liang kenikmatannya
"Mmmmmm.... Hyaaanghhhh.... " Katanya saat kontolku menerobos liang memeknya
" Memekku penuh banget hyaanghh...." Desahnya
Kugerakkan pelan pelan kontolku..
" Jhanganh dhuluu... Aaah... " Katanya
Ia mengambil posisi mengangkang
Kulihat memeknya makin mengembung karena kontolku ada didalamnya. Ia menggosok itilnya sambil tersenyum manis
" Kontol kamu enak shayanghhh..." Desisnya lirih
Ia mulai menggoyangkan pantatnya naik turun. Sementara posisi kaki kembali keposisi semula.
Ia makin bernafsu menggerakkan pantatnya dan melenguh manja...
" Mmmm... Shayaaanghhh... Aku mau shampeee...mmm..... Aaaahh..." Erangnya sambil mempercepat genjotan pantatnya
Makin lama makin cepat gerakan pantatnya hingga akhirnya
" Hyaaanghhhhhh..... Aaaaahhhh... Eehk.... Sahyaanghh......aaah...." Ia ambruk didadaku dengan tubuhnya bergetar dan memeknya berdenyut
Kupeluk ia dan kulumat bibirnya...
" Mmmwah.... Aaah... Shayanghh.. enakkhh... Hyang.... Hhhh. Hhh. Hh.." desahnya dengan nafas tersengal. Kubiarkan ia tetap berada diatas tubuhku
Untuk beberapa saat
Kutarik perlahan kontolku dan kubenamkan dengan perlahan pula. Fitri mengangkat kepalanya dengan mata terpejam
" Aaaaah..... Hyaaanghhhh... Sebentar dhuluuuhh... " Erangnya lirih
Aku ngga peduli... Kutarik kontolku perlahan dan kubenamkan perlahan... nafasnya tercekat menahan nikmat...
" Aaaaaaa...... " Rintihnya
Sekali lagi Kutarik kontolku perlahan dan kubenamkan tiba tiba dengan cukup keras
" Aaakkkhhhh..... Aaakhh.... Shayaaangghhh.... Aaah.,.." erangnya lemah
Kokocok kontolku dimemeknya denga kecepatan sedang... Aku merasakan ada yang akan keluar dari ujung kontolku... Makin lama gerakanku makin cepat hingga akhirnya
" Oohh... Shayanggh.... Akhu shampeeehh.." erangku menikmati puncak orgasme ku
" Aaakkh....ooohh......." Fitri membeliak menahan hantaman nikmat tubuhnya kembali bergetar mencapai puncak kenikmatan.
Ia memelukku erat sambil melumat bibirku....
" Mmmmmmmwmmmmhhhh.... Ahh... Hyangghh... Aku sampe laghiihh .." ucapnya sambil menikmati kedutan dari memek dan kontolku
" Sayanghh... Kamu luarbiasa hebat.... Kamu memang permaisuriku " pujiku setulus hati
" Kamu yang hebat... Aku KO dua kali...." Rintihnya manja
Kubiarkan ia berada diposisi yang dia mau.
Ingin rasanya kugenjot.lagi memek semput itu. Tapi tenaga kami ngga boleh terkuras karena besok kami akan menghadapi tugas.
Aku masih ingin mentil tapi tiba tiba kudengar ajeng menangis.
" Bunda... Ajeng nangis sayang " kataku
Ia melepaskan pelukannya dan melepaskan kontolku dari memeknya. Kupakai celanaku lalu
Kuhampiri ajeng. Ternyata pampersnya penuh ompol. Kuganti pampersnya dengan yang baru dan ku bedong ajeng dengan kain yang baru pula.
Selesai merawat ajeng... Giliran istriku yang kurawat.
Kubersihkan memeknya dengan wash lap. Sesekalai agak ku kompres agar memeknya tidak menghitam. Keisenganku muncul. Kulumat itilnya dengan lembut
" Sayang.... Aku remuk... " Keluh fitri.
Aku bangkit dan tersenyum jail. Fitri membalas dengan senyuman lemah karena lelah.
Kupakaikan kaus ketat dan celana dalamnya. Ia meminta minum sebelum tidur. Kuberikan minum untuknya yang langsung habis dalam waktu singkat.
Akhirnya kami tidur berpelukan menikmati waktu istirahat kami.

Malam bergeser menuju pagi
Membawa asa yang kan kami gapai pasti
Sebagai bekal kami nanti
Merawat putra dan putri kami
 
Terakhir diubah:
Tiap update,isinya lengkap banget. Gak melulu HS,tp ada ceritanya,dan detail banget. Jadi imajinasinya lengkap.

Lanjutkan suhu,sukses terus. Dan terimakasih udah nulis cerita ini
 
Bancatttt pake ada kanyut segala wkwkwk
Mantap suhu ceritanya mengalir banget hahaha
 
Berlinang pejuhku bacanya suhu ...
Mengalir apa adanya top dah
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd