Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Bimabet
Luar biasa sekali alur cerita nya hu, really appreciate hand salute !

Cerita yang tidak melulu menggambarkan tentang sex saja, melainkan banyak sisi positif diluar itu (kegiatan sex) yang sekiranya bisa diambil hikmah oleh para pembaca, contoh nya, gimana arti sebuah persahabatan, sikap hormat dan norma kesopanan dari yang muda ke orang yang lebih tua walaupun tidak sedarah, di dukung dengan TS yang selalu bersyukur kepada sang maha pencipta lewat kegiatan ibadahnya di selingan cerita ini.

Jadi seakan aing sebagai pembaca ikut terbawa suasana di dalam alur cerita itu, dan banyak pesan moral tentu nya di dalam cerita ini.

Terus berkarya hu lewat tulisan-tulisan ini, terlebih cerita ini nyata atau fiksi yang penting suhu TS dan calon waip nya (neng Fitri) semoga selalu sehat dan selalu di berikan kebahagiaan berharap cerita ini terus lanjut mungkin bisa jadi role model untuk TS yang lainnya kalau cerita dalam bentuk diary real life juga sangat di nikmati.

Selalu bersyukur apapun keadaan nya.

Salam.
Makasih ulasannya uhus....
 
Minggu 18 Oktober 2020 15:47
Aku bangun dan menggeliat...sakit sekali tangan paha dan igaku. Rupanya aku lupa minum obat tadi siang.
" Yoh tanghii..." Kata bibi
" Iya bi... " Jawabku
" Cintaku sayangku istriku bangun yu..." Bisikku pada mereka bertiga
Kuperhatikan dada fitri naik turun dengan irama yang tetap... Lembut... Santai...
Kuperhatikan pula buah dadanya yang sekal. Menarik sekali...
" Emmmhh.... " Suaranya saat menggeliat
" Sayang udah bangun ya ?" Tanyanya
" Baru aja yang.... tanganku sakit .. " keluhku
" Eummhh... Astaghfirulloh....!! Aku lupa sayang... Maafin sayang maafin..." Ujarnya sambil terduduk... Lalu bangkit masuk ke kamar mengambil obatku
" Bi minta air putih bi " katanya
" Ini sayang minum dulu .." katanya agak panik
Bukannya kuminum obat itu malah kuraih tubuhnya
" Sayaang... Aku ngga mau kamu panik kaya gitu..." Kamu harus tetap tenang sambil berfikir taktis
Kuajarkan cara berfikir taktis ala papahku yang selama ini ku pegang.
" Mmmmwah . Pangeran tampanku.... Aku bahagia bisa bersama kamu... Karena kamu tidak hanya memberikan cinta... Tapi juga banyak hal tentang kehidupan... Aku sayang kamu... ku ngga mau pisah sama kamu..." Katanya sambil.airmatanya menetes
Tangan kananku memeluknya
" Aku hanya bisa bilang.... Hanya takdir Allah yang akan memisahkan kita.... Yaitu saat izroil menjemputku pulang ke alam keabadian..." Jawabku mantap
Tiba tiba maher nemplok dipaha bundanya... Sementara mahesh adiknya masih mendengkur lucu. Kami tertawa melihat kelakuan kedua bocah innocent itu.
Ku cium bibir fitri lembut dan mesra penuh kehangatan
" Ayaahh... Jangaaann..." Kata maher sambil mendorong kepalaku
" Wahahahaha.... Maher jealous " kataku disela tawa sambil mengucek rambut nya... Tanganku berpindah dari tubuh indah fitri ke pipi mahesh... Matanya terbuka sayu lalu menatapku manja
" Ayah bau oded nda ?" Tanyanya polos
Kembali aku tertawa mendengar ucapan mahesh
" Apa katanya yang ?" Tanya fitri nggak ngeuh
" Dia nanya aku bau oded ngga " jawabku masih tertawa.
Fitri tertawa ngikik mendengar kelucuan yang polos dari si kembar.
Lalu ia membangunkan keduanya.
Diajaknya mereka mandi
"Bi... Katanya mau ajarin aku mandiin anak..." Tagih fitri pada janji bibi
" Iya hayo..." jawab bibi
Lalu mereka pun memandikan maher dan mahesh.
Selesai mendandani si kembar. Giliran fitri mandi...
Lalu ia mengganti pakaian dengan pakaian yang hampir sama dengan siang tadi. Lalu ia memintaku untuk mandi. Diusahakannya agar bagian luka di tubuhku tidak terkena air. Selesai mandi aku memakai pakaianku.
" Sayang sini aku pakein... " Katanya
" Ngga usah sayang... Aku bisa kok.... Kan tadi kamu udah mandiin maher sama mahesh.... " Kataku merayu
" Mmmm.... Sama aku aja makeinnya " rengeknya manja. Kemanjaannya itulah uang selalu membuatku luluh dan tak berkutik. Hingga ia paham dari sisi mana ia bisa membuatku takluk.
" Mmmmwah... Mmmmwah... " Dikecupnya dadaku hingga meninggalkan bekas kemerahan...
" Kamu masih tetap sangat sexy sayang" bisiknya mesra... Kuangkat dagunya lalu ku kecup bibirnya mesra dan hangat...
" Aaaa... Sana ayah.. sanaaa.." rengek si kembar saat melihat bundanya kucium...
Kami kaget... Lalu tertawa ngakak....
Aku mengambil tongkat biasa. Aku ngga mau pakai kruk karena memberikan beban mental bahwa aku ngga bisa jaga diri. Kucoba berjalan sambil mengatur langkah dan menyesuaikan tekanan pada tongkat. Akhirnya aku lolos seleksi liga dangdut... Eummh... Bukan koplok ih.... Aku bisa memperhitungkan posisi terbaik dan tekanan yang tepat serta faktor keseimbangan tubuhku dalam kondisi diluar normal dan dipengaruhi gaya gravitasi ( ini hukum newton terkait gravitasi dan tulang yang keseleo... Atau hukum fisika medis keseleo dan patah tulang... Itu ge ari ada... )
Kami berjalan di sekitar rumah... Beruntungnya kami karena jalanan di komplek ngga sering dilewati kendaraan. Karena yang mereka punya mobil langsung masuk garasi saat pulang.
" Bu Dicky... Kok bapaknya udah diajak jalan bu...." Sapa bu Cinthya sambil was was....
" Ah si ayah mah ngga sabaran... Ia pengen jalan karena bosan tiduran .." jawab fitri
Aku tersenyum membenarkan...
" Kapan dong punya momongan ?" Tanyanya lagi...
" Insya Allah kalau udah dipercaya sama Allah bu..." Jawab fitri sambil tersenyum bahagia...
" Et dah Macan Akbar coooyy...." Sindir Ismet bercanda...
Fitri tertawa mendengar kicauan ismet.
Kulihat ada sebuah kendaraan yang sedang di kerumuni warga...
" Sayang liat yu ..." Ajak fitri
" Ayo..." Ajakku yang memang agak kepo
" Bunda... Itu apa bun ?" Tanya mahesh
" Bunda belum tau nak... Kita liat yuu..." Ajaknya
" Ayuuu..." Seru mereka berdua
Rupanya mereka adalah pedagang makanan. Untung aku membawa uang.... Jadi ngga akan panik....
" Maher mau apa nak ?" Tanya fitri lembut kepada maher
" Mau itu buun.." jawabnya manja....
" Ayaah. Maes mau ituu" katanya menunjuk makanan yang ia mau...
Kuambilkan apa yang mereka mau...
" Sayang... Kamu mau beli apa yang ?" Tanya fitri kepadaku...
" Samain aja sama kamu yang... " Kataku antusias melihat pilihan fitri....
" Noh mpok... Kalo yang cantik sama yang ganteng manggilnya juga ayang... Kagak kaya laki gua... Nyablak.." ucap mak Isah....
Kami tertawa mendengar kicauan kocak mereka.
" Udah pantes ya.... Maher sama mahesh aja pada nunut... Lah gua liat bu Dicky ama bapaknya sayang banget... " Ucap mpok dewi
" Maher... Ayahnya buat wiwi aja ya..." Canda bu Een kepada maher...
" Aaa.. ngga... Ini ayah aku... Ini bunda akuuu..." Teriak maher marah
" Sayang ngga boleh marah gitu ya nak... Kan tante Een bercanda...." Bujuk fitri sambil memeluk maher
" Bu Een maafin maher yaaa... Dia agak posesif soalnya..." Sambung fitri
" Diiyhh ora apa apa Bu Dicky... Lagian cuman bocah doangan.... Bu Dicky mah keliatan bet dah sayangnya ma mereka.... Beneran dah Bu Dicky... Kita mah sirik... Pen bisa nyayangin anak sendiri dulu bener bener seperti Bu Dicky...." Jawab Bu Een...
Fitri tersenyum malu...
" Saya belum bisa apa apa bu... Masih belajar menyayangi mereka bu...." Ucapnya tersipu.
Obrolan antara fitri dengan ibu ibu berlangsung meriah. Mulai dari masalah tubuh indah fitri... Tips Merawat kulit... Hingga masalah " bobo"... Fitri tersipu malu saat hal itu dibahas... Tapi tawanya ngga berhenti... Ia juga tahu diri untuk tetap berada dalam batas kepantasan. Itulah hebatnya Fitri.

Minggu 18 Oktober 2020 17:01
Senja merayap menghantar sang malam menyambut bintang.
Kami berjalan pulang menuju rumah masih sambil menggandeng maher...
" Hallo ka... Maher sama mahesh aku ambil dulu ya .. aku kangeen sama mereka...." Suara wulan ditelepon...
" Ya Allah laan... Kan hanya beseberangan jalan ini hihihi..." Jawab fitri sambil tertawa
" Iya aku kangen biasanya dirusuhin mereka tapi tadi malem nggak sama siang ini... Rumah juga rapih.... Ngga kaya biasanya... Mirip kapal pecah..." Ujar wulan
" Ya sudah aku anterin ya sekalian jalan pulang " kata fitri masih tersenyum...
Kami.mengantar maher dan mahesh. Sebenarnya mereka masih ingin bersama kami... Tapi kasihan juga melihat ibunya ngerasa kangen... Jadi kami memilih mengalah... Toh nanti kalau rumahku pindah kan malah lebih dekat....

Minggu 18 Oktober 2020 18:37
Selesai shalat aku bersandar di sofa... Fitri mencoba melihat perkembangan luka yang kualami. Ketelatenannya memang layak diacungi 1000 jempol. Ia mengurusku sebagaimana layaknya istri. Banyak ibu ibu di komplek ingin seperti fitri... Mulai dari sikap, kelembutan, kasih sayang bahkan hingga tubuhnya pun jadi role model di komplek. Aku sangat bangga dengan fitri. Dan aku ngga akan pernah melepaskannya. Sekali dalam.seumur hidup dan hanya dengan fitri aku akan membangun rumah tangga... Itulah janjiku... Janji manusia kepada sang pencipta.
" Yang... Tadi siang lagunya siapa sih... Kesannya sediiih banget...?" Tanya fitri
" Ohh. Kiss The Rain... Lagunya Yiruma... Emang sedih. Menggambarkan perpisahan. Aku putar lagu itu saat inget nasib maher dan mahesh. Bapaknya lari dari tanggung jawab bersama ani anian... Makanya maher dan mahesh seperti mencari sosok ayah... Dan dasarnya aku dan keluarga adalah penyayang anak... Makanya klop..." Jelasku
" Kok kita sama ya... Bisa sama sama suka anak anak... Aku suka tatapan mata mereka uang bersih... Ngga tercemar ambisi kotor duniawi..." Katanya. Aku mengangguk setuju... Walaupun saat dewasa nanti kita ngga tau bakal jadi apa mereka.
" Sayang... Aku makin cinta kamu... Makin sayang kamuu.." ucap fitri
" Perasaanku ke kamu melebihi apa yang kamu rasakan sayang .. " kataku sambil mencium dahinya dengan perasaan cinta yang sangat luarbiasa menggelegak...
Fitri terpejam menikmati ciumanku.... Aku terharu dengan apa yang telah dilakukannya untukku. Airmataku.menetes...
" Kenapa sayang ? Ada apa ?" Tanyanya kaget
" Sayang.... Kalo saja detik ini aku diizinkan... Aku ingin naik ke lantai 65 gedung proyek kita. Aku ingin teriak sekuat kuatnya biar semua orang tau kalo aku manusia paling bahagia dan paling beruntung memiliki kamu dalam hidupku... Tetaplah bersamaku sampai ajal menjelang ya sayang" Kataku sejujurnya dari hari.
Fitri memelukku dan menatapku dalam...
" Kamulah orang yang selama ini. ku cari dan kutunggu dalam hidup... Kamu tau kan aku begitu selektif memilih hubungan. Dan aku ngga akan pernah menyesal melepas keperawananku untuk kamu sayang. Kamu lelakiku.. kamu pujaanku... Kamu mimpi indahku yang jadi nyata sayang... Jangan pergi tanpa aku disisimu" Katanya lirih mesra namun tegas.
Aku mencium bibirnya lembut.... Kurasakan getaran cinta begitu kuat... Begitu dahsyat. Aku ngga akan bisa pergi darinya.
" Sayang.. aku nutup pager dulu boleh. ?" Tanyaku
" Euummhh... Hati hati ya sayang... Jangan sampe kemapa kenapa..." Rengeknya manja
Aku tersenyum....
Selesai kututup pagar dan mengunci semua... Aku masuk lagi... Tak kudapati fitri di sofa... Kulihat ke kamar... Ia sedang telanjang bulat mengganti pakaiannya dengan pakaian tidurnya.
Kuhampiri tubuh semampai yang membuatku terpenjara dalam cinta itu...
" Mmmwah... Sayang... Kamu indah sekali..mmmwah... jiwamu... Hatimu... Cintamu.. hingga tubuhnu .." ucapku sambil.menggeaekkan bibir di lehernya yang jenjang...
Ia yang tadinya akan memakai pakaiannya tertahan akibat gesekkan itu...
Mulutnya menganga. . menahan nikmat...
" Aouuhh . Sayang.... Belahan jiwaku . Aku kangen kamu setiap harinya. Hanya kamu yang bisa melumpuhkan egoku.. kesombonganku dan membuatku menjadi wanita sesungguhnya..." Katanya merintih nikmat....
Tanganku mulai merayap menyentuh perutnya... Disambutnya tanganku dengan tangan kanannya... Dibimbingnya tanganku untuk meremas bagian bagian yang dia mau.. hingga tanganku berhenti di pangkal pahanya yang tertutup bulu halus... Bulu kuduknya meremang berdiri menahan nikmat sentuhanku... Aku terus menciumi pundaknya hingga sedikit punggungnya.... Fitri berbalik dan membuka seluruh pakaianku dengan hati hati. Saat membuka celanaku ia terperangah melihat kontolku begitu jumawa berdiri mendongak... Dikecupnya sebentar lalu ia kembali berdiri.
Kami berdiri berhadapan. Dadanya yang sekal dan padat membusung indah di hadapanku. Kubelai mesra dada indah itu dan mulai kukecup putingnya dengan lembut... Ia mengajakku untuk berbaring dikasur.... Aku mengikuti ajakannya... Ia memposisikan aku dibawahnya dan ia mulai menciumi pipiku... ciumannya merambat ke arah bibirku... Ciuman itu berubah menjadi lumatan lembut dan hangat... lidah kami bertaut dan saling belit.. dengusan nafas kami berpacu dalam hangatnya asmara... Tangan kananku meraih buah dada sekal milik fitri. Kuremas lembut dan penuh rasa.... Kumainkan puting indahnya... Kurasakan putingnya mengeras dan makin mengeras.... Dadanya mengencang padat dan sekal... Indah sekali.
Di dekatkan dada itu ke arah bibirku... Ku lumat puting yang mengeras itu dan kumainkan dengan lidahku
" Aaahh... Shayaaanghhh... Enak bhangeth shayaangh..." Erangnya menikmati kulumanku di putingnya.
Kulanjutkan dengan.outing sebelahnya uang menambah gelinjang nikmat bagi fitri....
Saat aku masih asik menhulum puting susunya
Fitei melepaskan diri lalu meraih kontolku dan mengocoknya perlahan... Kontol yang sudah keras... Menjadi semakin keras... Tanpa bicara ia masukkan kontolku ke memeknya hingga amblas... ia berusaha melakukannya selembut dan seerotis mungkin... yang kurasakan adalah sensasi luar biasa terangkat mendadak ke awang awang dalam genggaman birahi...
Perlahan fitri menggoyangkan pantatnya.... Pelan dan lembut sehingga rasa yang kudapatkan begitu dahsyat...
" Ooohhh... Shaayaaanghhhhh.... Kontol kamu makin kerass shayaaannghh... Akkhu shukaa kontolkamu shayaaang .. " racaunya menikmati gesekan kelamin kami....
Fitri terus menggenjot pantatnya hingga kontolku merasakan seperti ada dorongan yang luarbiasa kuat seperti ingin meledak... ku peluk tubuhnya dan ku kukecuo bibir tipisnya... Ia menyambut ciumanku dengan buas dan liar... Ia paksakan lidahnya masuk.kedalam.mulutku... kuikuti maunya..... Hingga akhirnya kenikmatan itu sampai ke ubun ubun dan meledak tanpa terkendali...
" Errgghh... Shayaaangghhh. ..aaahh....' erangku menahan nikmat
" Shayaang....shayaaanghhh... Shayaaangjh.... Aaahh shayaangh...." Rintih fitri saat orgasmenya tiba... Memeknya berkedut kuat dsertai getaran di paha dan pantatnya. .
Aku menikmati situasi ini sambil memejamkan mata.... Hingga akhirnya fitri bangkit perlahan dan melepaskan kontolku
" Dilepas yang ?" Tanyaku tersengal...
" Iyah.... Nanti iga kamu tambah sakit kalo aku maksa telungkup diatas badan kamu..." Jawabnya sambil tersenyum manis dan menawan....
Kami.mengatur nafas sejenak.... Fitri biasanya tidur disebelah kiriku... Kali ini ia tidur di sebelah kanan hingga aku tetap bisa memeluknya sampai terlelap.
" Sayang... Besok kan kamu check up ya... Kita sekalian belanja ya.... Bahan makanan udah mulai.menipis lho..." Katanya sambil memeluk tubuhku...
" Boleh... Tapi jangan ngebut aja yang. " kataku tersenyum...
" Iiih... Mmmwah " jawabnya sambil mencium pipiku
" Kebutuhan dapur, bumbu, sabun, shampoo aku sama kamu, pembalut mah ngga usah, pakaian maher dan mahesh, perlrngkapannya ," rincinya secara singkat
" Pakaian maher ?" Tanyaku...
" Iya yang...." Katanya
" Alhamdulillah tadinya aku yang mau minta hehehe..." Jawabku
" Minta buat maher maksudnya ?" Tanyanya
" Iya" jawabku
Ia memelukku sambil senyum
" Kebayang kalo udah punya anak... Pasti pada wangi dan rapih kamu rawat yang..." Pujiku...
" Kan kamu yang ajarin cintaku..." Katanya...
Tiba tiba ia bangkit sambil mengambil air minum dan obat...
" Jangan lupa yang...." Katanya mesra
Kuminum obat itu dan kukembalikan gelas kepada fitri. Ia meminum sisa air di gelas itu...
Ia memeriksa badanku sambil sesekali menciumi dadaku dan membuat sebuah tanda merah disana
Saat sampai di tangan kiriku
" Ya Allah yang... Iihh... Keluar darah lagi ini.... " Kata fitri khawatir.
Aku.mencoba melihatnya. Dan memang luka itu mulai basah oleh darah... Tapi aku punya strategi agar fitri tidak panik...
" Itu mah bukan darah yang... Itu mah kaya getah bontengeun... Saat luka mengeluarkan kaya cairan seperti getah bening pas proses penyembuhannya..." Jawabku
" Ooohh... Aku khawatir aja sayang... Takutt sobek lagi..." katanya
" Ngga akan yang... Kalo sobek lagi mah darahnya banyak banget atuh... " Kataku menenangkannya
" Iya atuh... " Jawabnya sambil memelukku lebih erat
Lama lama rasa lelah mulai mendera...
Kami mulai terlelap dalam indahnya asmara
Berpelukan sambil menjaga asa
Hingga sang fajar semburatkan berjuta nuansa

Senin 18 Oktober 20202 05:21
Aku dan fitri telah selesai melaksanakan kewajiban. Ia melanjutkan dengan mempersiapkan pakaian yang akan aku pakai ke rumah sakit. Dari kabar yang kami terima, project shut down diperpanjang sehubungan akan dilakukannya investigasi terhadap kecelakaan yang terjadi diproyek kami.
Korban yang lebih parah dariku saat ini masih berada di rumah sakit menjalani rawat inap.
" Sayang... Ini kopinya yang " fitri menyerahkan secangkir kopi kepadaku.
" Mmmwah... " Ia mengecupku
Aku menikmati kopi yang disiapkan fitri. Begitu nikmat dan memuaskan... Seperti cinta nya yang luarbiasa.
Sebelum ku pakai pakaian ku kucoba membersihkan darah yang mengering dibagian bawah perban. Gatal rasanya kalo ngga di bersihkan
" Ganti baju dulu yang. " Ucap fitri.
Aku menuruti dan mengganti bajuku. Seperti biasa Reknosa menjadi andalan agar ketiakku tidak menyebarkan aroma kembang pasir yang menyengat.
Selesai memakai pakaian fitri menghampiriku
" Ininya ngga rapi yang... Bentar.. " katanya
Lalu ia merapikan bagian yang ngga rapi.
Setelah rapi ia mengambil minyak wangi ( anyeeeng.... Ejaan aman lageee....). Lalu ia menyemprotkannya di tengkuk, leher dan pergelangan tanganku.
Selesai semua gilirannya dandan... Ia buka seluruh pakaiannya dan mulai membalurkan breast cream. Entah kenapa saat aku melihat fitri memakai breast cream aku merasa ia sangat cantik dan liar biasa...
" Mmmwah... Mmmwah... Mmmwah.... " Kuciumi pundak leher dan bibirnya...
" Aa. Sayang... " Katanya sambil berbalik dan melumat bibrku mesra... setelah ia puas ( sebenernya ngga ada kata puas sih ) ia melepaskan pagutan kami dan mulai memakai bajunya. Celana pensil putih.. kaus ketat hitam lengan panjang. Jaket rajutan panjang mirip jubah warna hitam dan kerudung putih bunga bunga.
Aku melangkah keluar memanaskan mobil. Gatal rasanya badan ini pingin segera melakukan aktivitas seperti biasanya.
" Yang... Papa video call..." Kata fitri
Kumatikan mesin mobil bersamaan dengan kedatangan budi.
" Cuy.... Mana lu ?" Tanya budi
" Rumah sakit. Kontrol cuy..." sahutku
" Ooh... " Lalu ia masuk bersamaku kedalam rumah
Kuhampiri fitri yang sedang video call dengan papa
" Assalaamualaikum... Pap damang ?" Tanyaku riang
" Alhamdulillah... Ai kamu kenapa bisa kaya gitu jalu..?" Tanya papa khawatir... Sementara fitri meneruskan dandanannya.
" Kecelakaan struktural pap.... Dicky sendiri belum bisa bilang penyebabnya karena dicky belum tau apa. Jadi yaa... Dugaan sementaranya ya structural safety failure pap." Jawabku
" Tanggung jawab maincon.?" Cexar papap
" Mereka bertanggung kawab penuh pap... Ditambah asuransi dan BPJS " jawabku diplomatis.
" Oohh... Muhun... Sukur atuh aikitu mah...." Kata apap
" Dicky... Ai lukanya di bagian mana ?" Tanya mamah
"Bagian ini mah..." Kataku memperlihatkan luka dilenganku
" Iiyyhh... Ni banyak gitu darahnya..." Kata teh ita...
" Yaaa ini kan belum ganti perban... mungkin ini geutah bontengeun yang mengering " kilahku
" Ai tadi siapa yang nungtun kamu... ? Mana orangnya ?" Tanya papap..
" Cuy... Bokap ma nomong " kataku
" Heugh... Uhuk...uhuk... Uhuk...." Budi kaget gelagapan lalu batuk...
" Nah pap... Ini siluman setang mio sahabat dicky. Dia kenal dicky sangat lama... Cuy lu ngomong ndiri apah " kataku
" Assalaamualaikum pap... " Sapa budi takzim
" Waalaikumsalaam... Budi... Papap titip dicky mantu papap sama fitri anak papap... Sepertinya kamu sangat bisa dipercaya..." Kata papap
" Sebelumnya saya mohon maaf. Sebelumnya ke papah dan mamah dicky saya sudah pernah bersumpah kalo saya akan selalu bantu dan jagain dicky dalam keadaan apapun. Ditambah permintaan papap sumpah itu makin kuat pap..." Jawab budi penuh hormat
" Emhh hatur nuhun jang " kata papap
" Mohin izin pap... Saya mau nerusin sarapan.." ucap budi
" Sok mangga ... Mangga " jawab papap
" Budi udah kaya sodara buat dicky pap... Dia selalu ada dalam.keadaan apapun.." kataku
" Iya iya iya ..terus kamu mau kamana udah rapi... si ade udah dangdan geulis... ? Jangan bilang mau refreshing jalu.." kata papap
" Hahahaha... Papap bisa dah... Dicky mau kerumah sakit, ganti perban terus observasi luka pap... Ngga masuk kategori refreshing kan...? Hahaha" jawabku
" Ooh... Hehehehhe... Iya atuh iya...." Jawab papa
" Udah dulu ya bisi kesiangan nanti ke rumah sakitnya... Assalaamualaikum" papa mengakhiri percakapan
" Waalaikum salaam...." Jawabku
Selesai video call fitri telah rapi berdandan. Cantik sekali... Imut seperti nissa sabyan....
Ia mengambil sarapan lalu duduk disampingku
" A.yang... " katanya
" Ia sudah tak canggung lagi menyuapiku didepan budi dan sahabat lainnya yang sangat dekat dengan kami. Tapi masih tetap menjaga sikap didepan teman teman biasa.
" Cuy... Hari ini kan ngga ada kegiatan dinproyek... Rumah lu gua eksekusi ya.... Sama mamang dan kasdi" kata budi.
" Eh iya cuy...bener bener.... Gua baru keingetan " jawabku
" Untuk belanja nyar aja gua eksekusi juga terus laporan sesuai perencanaan aja biar RAB nya jalan "
Kata budi.
" Cuy gua serahin sepenuhnya ke elu... Gua tau lu siapa... Gua percaya 100%" jawabku
Sambil disuapi fitri kami melanjutkan diskusi mengenai persiapan perbaikan rumah.

Senin 18 Oktober 20202 07:02
" Sayang kenapa kamu yang nyetir ??" Tanya fitri
" Aku harus sugesti diriku supaya makin cepat sembuh. Makanya aku nyetir... Lagian ngga berat kok sayang... Ngga seberat nahan kangen ke kamu..." Jawabku ditambah gombalan
" Sayaang.... Mmmwah.. so sweeet...." Katanya sambil mencium pipiku
Kami melaju diatas aspal komplek menuju rumah sakit

Senin 18 Oktober 20202 09:10
Aku berusaha turun dari mobil dibantu petugas keamanan rumah sakit.
" Makasih pak..." Kataku
Lalu kami berjalan menuju resepsionis
" Maaf mbak mau konfirmasi. Suami saya mau kontrol " kata fitri
" Oh baik ibu... Namanya siapa ?" Tanya resepsionis
" Dicky Himawan Nugraha " jawabnya
"Sebentar ibu. "
" Baik... Untuk bapak Dicky Himawan Nugraha ke dr. Alfred Abdullah Kotto di poli Tindakan VVIP."
" Sekalian sama saya mbak" kata fitri
" Baik namanya ?" Tanya resepsionis
" Cecilia Indah Fitriani Himawan"
Resepsionis memeriksa ke komputernya
" Baik... Ibu konsul dengan dr. Indrawan SpOG di poli VVIP bersebelahan dengan bapak ya bu..." Kata resepsionis
" Schedulenya bisa diarrange setelah suami saya ngga mbak ?" Tanyanya
" Baik saya informasikan ke perawatnya " jawab resepsionis
Aku menahan sakit tapi aku tak ingin memperlihatkan kepada fitri agar ia tidak panik.
" Ibu Cecilia Himawan dan bapak Dicky Himawan... Silahkan dengan saya " kata seorang perawat
Kami melangkah ditemani perawat
" Mohon izin ibu... Sebaiknya bapak memakai kursi roda karena masih agak jauh poli nya" kata perawat
" Iya mbak boleh...." Fitri menanggapi
Lalu perawat memanggil petugas kursi roda dan menyiapkan untukku.
Hp fitri menjerit menandakan ada telepon masuk
Ternyata teteh video call
" Hey... Gimana keadaan dicky sayangku ?" Tanya teteh
" Alhamdulillah berangsur sehat teh... Ini sedang dirumah sakit karena harus kontrol luka lukanya " jawab fitri sambil memperlihatkan diriku dikursi roda
" Dicky.... Kamu ngga keterusan sakitnya kan ?" Tanya teteh.
" Ngga teh masih sanggup nahan kok... Lagian udah diobatin juga " jawabku
" Ooh.. okay" kata teteh
Lalu fitri dan teteh terlibat percakapan serius
Setelah itu ia memasuki poli VVIP. Ternyata aku harus menunggu jadwal dokter yang sedang visit ke pasiennya.
" Sayang kita harrus nunggu...." Kataku kepada fitri
Ia menoleh
" Ngga apa apa kan sayang.... Ngga akan lama kok.... " Ucapnya sambil mengelus pipiku lembut. Tatapan matanya teduh menenangkan hatiku... Ingin rasanya mencium bibirnya saat itu. Tiba tiba dering telepon terdengar.... Wulan melakukan panggilan video kepada kami
" Assalamualaikum.... " Fitri mengawali ucapan salam..
" Waalaikumsalam kak... Lagi dikantor ?" Tanya wulan
" Ngga lan... Kan bawa si ayah kontrol hari ini..." Jawab fitri
" Ini bocil ingin telepon bundanya...." Kata wulan ragu dan malu...
" Mana mana ?" Tanya fitri semangat sekali
" Bundaaaa... Bunda sedang temanaa ? Mael mau ikut dong" Tanya maher
" Bunda sedang bawa ayah kedokter sayang... Kan ayah mau diobatin...." Jawab fitri
" Ayahnya masih sakit ya bunda ? Maes mau kesana aah... Mau sama ayah aja...?" Rengek mahesh
" Sayaang.... Bunda sama ayah ngga akan lama kok... sebentar lagi pulang... Kan ayahnya juga udah mau sehat ya ?" Bujuk fitri.
" Nih liat ayahnya sedang nunggu pulang..." Rayu fitri. Aku mendadadahi mereka
" Sebentar lagi ayah pilang ya nak " bujukku.
Lalu Mereka asyik terlibat dalam obrolan anak dan bundanya.
" Maher... Mahesh... Bunda anter ayah dulu ya... Nanti pulangnya bunda beli es krim coklat... Maher sama mahesh mau berapa sayang ?" Fitri bertanya kepada anak anaknya
" Mael mau dua aahh...." Kata maher
" Maes mau dua..." Sambil menunjukkan 3 jarinya
" Hahahah.. itu tiga sayang... Nih dua.... Nanti bunda bawa yaa nak bunda udah dipanggil bapak dokter... I love you sayang... " Kata fitri
" Lop yu tu bundaa.." teriak sikembar
" Kak... Maapin kemanjaan anak anak ya...." Wulan merasa ngga enak kepada fitri
" Wulaan... Saya minta izin sama kamu... Saya ingin bahagia... Salah satu kebahagiaan saya adalah sama maher dan mahesh... Jadi kalo kamu izinkan biarlah mereka dekat dengan saya" pinta fitri
" Tapi apa ngga akan merepotkan kak ?" Tanya wulan...
" Ya nggak sayang.... Serepot repotnya ngurus mereka jauuuh lebih membahagiakan daripada ngeliat hasil kerjaan si ayah yang kadang ngga beres hahaha" jawab fitri tulus..
Akhirnya merekapun mengakhiri video call tersebut.
" Maaf bapak dicky... Giliran anda..." Kata perawat...
" Oh iya... Maaf jadi dokter yang menunggu " jawab fitri mewakiliku
" Ngga apa apa... Putranya kembar bu ?" Tamya perawat ramah
" Iya... Tadi nyari nyari karena saya berangkat sama ayahnya" jawab fitri
" Emmh... Bikin kangen ya bu...?" Tanya perawat itu lagi
" Susah digambarin kalo lagi sama mereka mbak.. seneeeng banget hahaha" kata fitri polos
" Hmm.. bapak Dicky Himawan... Maaf saya terlambat karena visit dulu... " Kata dr. Alfred
" Ngga apa apa dok..." jawabku
" Okay kita mulai ya... Silahkan tiduran di sana pakaiannya buka semua..." Kata dokter
" Eumhh.." kataku masygul
" Pakaian dalam.nggak.usah pak " kata dokter sambil senyum....
Fitri membantuku membuka pakaianku. Banyak biru lebam terlihat disana... Setelah semua terbuka aku rebah di ranjang pemeriksaan.
Dokter melakukan pemeriksaan detail terhadap badanku yang kemarin tertimpa matrial..
Terakhir ia melakukan penggantian perban. Saat perban terbuka
" Waduuhh.. ini pasti bapak.melakukan aktivitas agak berat... Ini sobek.lagi 2 jahitan... " Kata dokter
" Akibat yang timbul akan seperti apa dok ?" Tanya fitri wajahnya mulai khawatir
" Ooh. Ini ngga akan jadi parah... Kayanya mungkin... semalam bapak mimpi atau gimana... Sehingga diluar sadarnya ia melakukan aktivitas otot yang menyebabkan jahitan titik ini dan ini terlepas. Tapi nggak masalah bu...kami akan akalin menggunakan lem khusus... " Papar dokter
Wajah Fitri meluapkan kelegaannya.
Saat dilakukan tindakan. Perawat membantu dokter sehingga ia berada dan melihat tubuhku...
Wajah fitri agak kurang suka dengan keadaan itu. Tapi ia tidak bisa apa apa....
" Okay... Selesai.... Hmmm.. pak selama 3 hari jangan paksa otot kiri beraktivitas terlalu berat ya... Seperti mengangkat, menarik atau menggendong... Kalau sudah buka jahitan baru kita fisio..." Saran dokter
Sementara ia melihat kondisi pahaku yang terasa sakit... Ia bilang ini hanya memar otot.. karena disertai lebam... Jadi ia hanya akan memberikan sejenis obat gosok khusus anti inflamasi dan pereda rasa sakit
Sesi pertama selesai...
" Ny. Cecilia Himawan..." Panggil perawat
" Iya.... " jawab fitri
" Silahakan bu..." qjak perawat
Lalu kami masuk ke ruangan dr. Indrawan untuk memeriksa alat kontrasepsi yang dipasang di tubuh fitri.
" Waaah pengantin baru... Ny. Cecilia Himawan... E eh... Bapaknya kenapa pak...??" Tanya dr. Indrawan kaget melihatku
" Kecelakaan di proyek dok..." Jawabku santai..
" Waddduuhh... Ditangani siapa disini ?" Tanya dr. Indrawan
" Sama dr. Alfred Abdullah Kotto " jawabku
" Hmm... Dia dokter muda yamg hebat.... Saya percaya sama dia... Okay bu fitri silahkan .. " kata dr. Indrawan
Fitr menaiki ranjang periksa... Tatap matanya seperti memintaku untuk mendampinginya.
Kuhampiri dia... Dan kupegang tangannya
" Hmmm... " Gumam dokter saat memeriksa perut fitri dan menekan bagian tertentu
Fitri tetap biasa saja saat dr. Indrawan melakukan pemeriksaan
" Ngga perlu cek ini itu... Alatnya sudah terpasang sempurna... Jadii... Untuk kontrol cukup 3 bulan sekali saja " terang dr. Indrawan...
Fitri tersenyum sambil memeluk tanganku.
" Makasih dokter... " Kataku
" O ya ini kartu nama.saya kalau memang mau periksa private..." Tawar dr. Indrawan
Sekali lagi saya berterima kasih dan menyalami dr. Indrawan sambil pamit
" Bapak dan ibu Dicky Himawan... Silahakan ikut saya" kata petugas yang menangani kami di akhir sesi
Kami dibawa ke instalasi farmasi untuk menebus resep. Lalu membereskan keuangan.

Senin 19.Oktober 2020 11:37
Kami sudah berada dijalan menuju mall.untuk belanja. Siang oni dengan tambahan kacamata hitam wajah fitri begitu menawan dan luarbiasa cantik... Nggak salah kalo salah satu perawat dirumahsakit menyebut fitri mirip banget artis korea dan minta diusap perutnya sambil minta didoakan supaya anaknya secantik fitri kalau perempuan. *Bangga anying aing nyah... Sumpah nage... Sing demi sok... Wani diriungkeun jeung RT Ahmad lah..
Sampai diparkiran B1 kami turun dan berjalan bergandengan....
Banyak mata menatap kami. Sepertinya mereka ingin meminta resep kebahagiaan dari kami.... *Njirrr... Si goblog ni ge er blegug ???
Aku mengambil trolly dan mendorongnya sekaligus menjadikannya sebagai tumpuan kaki... Sehingga pahaku tidak menerima tekanan berlebih.
Selama belanja rutin aku tidak banyak mendengar fitri berkomentar. Ambil... Masukkan... Walau tetap mencoba berpedoman pada shopping list
Hingga akhirnya sesi belanja selesai dan barang belanjaan kami minta dikirim ke rumah. Setelah menyelesaikan pembayaran dikasir kami lanjut dengan keinginanfitri mencari baju dan perlengkapan maher dan majesh.
Kami memasuki sebuah toko perlengkapan bayi..
Ia terlihat asyik memilih baju harian, baju tidur dan baju pergi untuk sikembar.
" Yang... Ini warnanya sama motifnya lucu ya " Kata fitri. Aku mengangguk...
" Mbak ada dua ngga yang ini" tanya fitri
" sebentar bu... ada bu.." jawab pelayan
Dan setiap barang yang diambil fitri maka harus dua.
" Maaf ibu anakanya kembar ya ?" Tanya pelayan dengan penuh hormat.
" Iya mbak...:" Sanbil ia perlihatkan foto kami berempat
" Ibunya cantik... Bapaknya ganteng... Anak anakanya pasti kebawa ganteng ganteng ya bu..." Puji pelayan tulus dan dijawab fitri dengan tertawa bahagia.
Selama fitri memilih, sambil duduk Aku melihat sekeliling barangkali ada football store yang menjual jersey Persib ori. Tapi tidak kutemukan. Dan aku putuskan biar ajalah beli di bandung nanti
Selesai sesi belanja perlengkapan si kembar kami pergi menuju food hall.
Sesampainya di food hall aku berjalan menuju seafood counter. Aku ingin makan seafood
"Sayang... Jangan dulu ya... Sampe lukanya kering .. paling 1 atau 2 minggu... Sesudah itu apapun yang kamu mau aku kasih... " Bujuknya sambil memeluk tanganku... sementara waitress menjadi baper melihat kami...
Akhirnya aku memilih paket nasi liwet spesial. Kupesan 2 porsi karena aku menduga nasinya akan sedikit.
" Sayang... Beneran kamu pesen 2 ?" Tanya fitri
" Lapar banget sayang... " Jawabku sambil tersenyum
Lalu fitri memesan korean dimsum lengkap
Kami memilih meja dekat pojokan agar kami tak terganggu lalu lalang pengunjung
" Waaahh... Dua sejoli sedang nunggu apa nih ?" Suara terry mengejutkan kami.
" Heeey.... Sama siapa?" Tanya fitri
" Sama satpam komplek pasti... Ngga jauhh...." Tebakku sekenanya
" Diiyyhh... Kejamnya kalian... Aku sendirian kaleee.." jawab terry sambil mengambil tempat bersama kami.
" Belanja baju anak buat siapa ini... ?" Tanya terry
" Buat sikembar kesayangan kami.." jawab fitri
Lalu kami terlibat pembicaraan hangat
" Si Diah sama Ambar kena SP2. Alasannya pas lu celaka dia pasang status nyumpahin kalian..." Papar terry
Aku speechless.. karena ini agak ngga sejalan dengan rencana awalku. Tapi biarlah ini keputusan perusahaan mereka.
Akhirnya makanan pesanan kami tiba... Bersamaan dengan masuknya vc dari si kembar
" Bundaa.. pulang ayuuu... Mael mau bundaa " rengek maher
" Ayah pulang ayuu.... Ayam maes ada yang ambil ayaah...." Tangis mahesh.
" Iya sayang bentar bunda sama ayah makan dulu ya nak... Nanti bunda beli apa teh ?" Bujuk fitri...
" Es krim 2 " jawab mereka masih nangis
" Bunda cepet pulang ya.... Mael mau bundaa..." Kata maher setelah reda tangisnya
" Ih serunya..." Gumam terry sambil meneteskan air mata
" Mpok ngapa lu ?" Candaku
" Ah vangkee... Lu bedua bikin baper aja..." Umpat terry berusaha bercanda
" Sabar mbak... Dicky sedang nyari yang cocok buat mbak... Budi...." Ujar fitri serius sambil menikmati dimsumnya...
" Cobain deh yang... Enak ininya..." Katanya sambil menyuapiku
" Budi...?" Tanyanya
" Ya... Budi.... " Lalu kuceritakan siapa budi sebenarnya hingga ia bisa masuk ke keluargaku.
" Ya gua sih nyerahin ajalah sama kalian...." Balas terry
Tak terasa waktu berjalan dan kami harus pulang
Tapi kami masih harus membeli es krim dan jajanan buat mereka dan mama serta neneknya. Juga suguhan buat Budi, Mamang dan Kasdi
Lagipula kami khawatir sikembar akan ngadat lagi...
Akhirnya kami menelusuri aspal menuju rumah..
Walaupu mentari bersinar garang
Tapi itu tak akan membuat cintaku lekang
Demi dirimu dan cintamu aku akan berjuang
Walau harus berputih tulang
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd