Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Case solving

Kamis pagi ini cerah sekali.
Entah kenapa... Segenap personil sibuk merapikan pakaian dinas yang akan digunakan senin nanti.
Ketiga samurai mudaku, atau yang kini berjuluk YOUNG WOLF, menatap kagum kegiatan abang mereka. Sementara para wildwolfes makin menjadi satu dirumahku. Sengaja mereka kuperlakukan seperti itu, karena ajaran agama mengajarkan, setelah 3 hari tamu bisa disebut sebagai ahlul bait atau penghuni rumah. Selama tata krama bisa mereka patuhi.
Catur, Nirina, Eka dan Ajeng baru kembali dari berbelanja di pasar tradisional.
" Gus, bantu.." pinta Darus
" Kata tolongnya please..." gurau Eka
" Siap salah !! Gus.. Tolong bantu.." ucap Darus mengkoreksi.
" Siap bang..." jawab Agus dan Wahyudi.
Barang barang yang dibeli pun berpindah ke dapur dan dry kitchen.
" Hmm.. Srrrppp... Hkkkk....!!!" Seiya terhenyak dengan wajah aneh... Diikuti Asmat dan Pogo.
" Kopi apaaa ini...???" tanya Whistler yang juga kena.
Aku menatap mereka dengan takjub. Sementara tatapan mereka berputar mencari pelakunya.
" Ivan...?" tanyaku saat ivan melintas didepanku
" Iya yah.. " jawabnya sambil menggelendot manja. Aku menatapnya dengan takjub.
" Kenapa yah ?" tanya Ivan penasaran
Lalu ia menatap para korban...
" Bukan Ivan... Bukan Ivan...." jawabnya sambil berjoget
Bian dan Angga pun tidak mungkin melakukan karena masih terlelap sejak selepas subuh tadi.
Akhirnya kutemukan pelaku tunggalnya... IANDI.... Tubuhnya berguncang karena tawa...
" Wooo.. Bajingkruk..." ucap Whistler sambil nyengir..
" Ahahaahaha... Hahahahha..." suara tawa Iandi pecah. Dinda menghampiri dan mencubit perutnya.
" Make paan yan ?" tanya Budi
" Resep lama...." ucap Iandi
Budi ngakak membayangkan rasa Gula, kopi, cabe bubuk dan merica jadi satu..
Para korban mengganti kopinya dengan yang baru.
" Yaan... Kalo jahil kok yaa..." ucap istriku
" Iya teh hahahah..." jawab Iandi
Sesaat terdengar suara mengucap salam yang serempak kami jawab. Ternyata Kompol Doddy Mulyana. Mantan Kasat Sabhara yang naik jadi Kapolres setelah menjalani serentet jabatan lain.
" Izin menghadap.." ucapnya kepada Arhan.
" Iya silahkan..." jawab Arhan.
" Izin menyampaikan Jendral.. Perihal kasus Yanti." ucap Doddy hati hati
Maher memberi isyarat. Para wildwolfes paham dan berkumpul diluar.
" Dari hasil penelusuran, Paul Smilingko adalah DPO traficking perempuan. Dan Lidik serta sidiknya ditangani oleh Iptu Silvia. Jumlah korban traficking mencapai 112 orang dari berbagai daerah. Bahkan diantaranya mengalami kekerasan seksual. Dan 36 preman yang jadi korban, 18 diantaranya cukup fatal. Mulai dari patah tulang panggul, dislokasi leher dan sendi, hingga gegar otak. Dugaan kami pelaku penyerangan adalah orang " terlatih " yang biasa terlibat pertempuran atau pertarungan. Bahkan Paul Smilingko sendiri lumayan parah. Dia patah tulang hidung dan pergeseran rahang bawah. Menurut saksi, pelakunya tiga orang. Dan secara personal asumsi saya itu Mas Ivan, mas Bian, dan mas Angga. Karena gerakan mereka.khas dan saya pernah melihat gerakan mereka seperti apa efektifnya." papar Doddy.
" Hmmm... Seru juga kalo waktu itu ikut ya..." ucap Maher antusias.
" Siap bang... Kali kedua saya harus berterimakasih ke Mas Ivan. Dulu kasus Ormas, sampe warga terbawa ikut turun karena aksi Ivan, Bian dan Angga. Oya.. Saya agak kesulitan karena kehilangan beberapa data kunci. Data pegawai dan beberapa data lainnya. Sepertinya seseorang telah merusaknya sedemikian parah. Hingga cyber team kami mati kutu Jendral." ucap Doddy
" Oh... Itu sudah saya pegang. Ada di portable drive." ucap Arhan sambil mengambil portable drive yang diserahkan Angga sebelumnya.
Lalu Doddy menjelaskan hal lain terkait perburuan Tanto. Setelah sepakat, delik KUHP yang akan dikenakan kepada Tanto adalah penggelapan keuangan dan penggelapan pajak. Hingga hukumannya akan lumayan lama. Dan posisi Tanto sendiri sudah diketahui. Ia berada dirumah salah seorang mucikari, dan sedang diintai oleh team yang disiapkan dari unit Resmob.
Yanti pun dipanggil untuk didengar ceritanya. Dengan suara bergetar Yanti menceritakan kisahnya dan peranan paul, juga Tanto. Hingga semua unek unek dan rahasia yang dipegang Tanti tertumpahkan dihadapan Mereka.
" Izin Jendral. Semua sudah lengkap saya mohon Izin balik ke Mako untuk memantau giat Team yang mengejar Tanto." ucap Doddy.
" Nda... Sarapan dulu disini..." ucap Arhan mencegah.
" Siap..." ucap Doddy bingung
" Udah ikutin aja.." ucap Mahesh
" Siap..." jawab Doddy
Tak lama berselang...
" Naaak.. Ayo sarapan... Ini udah disiapin bude.." ucap Istriku
Seketika Wildwolfes menunjukkan jatidirinya sebagai mahluk penghamba gastronomi sejati yang manja.
" Ya Allah.. Ngga usah rebutan lah... Kan banyak bikinnya.." ucap Terry sambil tertawa
" Weuhh... Otentik banget...!!" seru Maher
" Iya.. Nih.. Mei Hwa ternyata jago.." ucap Mey Lin. Cici menterjemahkan untuk Mei Hwa. Wajahnya merona merah karena bangga dan malu.
" It's tasty Mei Hwa... Really..." ucap Mahesh dengan lahap.
" Tapi ngga ada Babi yang terlibat kan ?" tanya Timber sambil menikmati sepotong ikan kakap. Ajeng menjelaskan...
" Ofcourse no.. We in Xi'an province mostly didn't eat pork. Even some of us eat it. But not much. But if you ask about duck, chicken, beef lamb or anything else except pork. Maybe Xi'an number 1 consumers in China. Most of us are Moslem. Like A Ku..." papar Mei Hwa.
" Ooh.. How much pork you eat untill now ?" tanya Rumi
" Not much.. Maybe less than 15 kg. Since i was kid. I don't like the taste... And my tongue being sensitive when taste pork element." ucap Mei Hwa
Semua mengangguk memahami paparan Mei Hwa.
Cah Kakap putih dan Sayap ayam bumbu khas Xi'an nyaris tak bersisa dihantam para wildwolfes dan keluargaku. Selesai makan Cici merengek manja kekenyangan. Airmatanya hampir menetes.
" Kan.. Kan... Kan...." ucapku
" Waa... Ihh..." rengeknya.
" Tiduran di sofa..." perintahku. Lalu kuambil sapu dan kusapu perutnya sambil kubacakan sholawat. Tak lama berselang ia kembali normal dan mulai biasa lagi.
Mei Hwa tersenyum melihat manjanya Cici. Begitu pula Evelin. Yang merasa tak khawatir Cici kehilangan sosok ayah setelah papanya pergi menghadap kehadirat Illahi.
Angga mengambil posisi nyaman bersandar di bahu sebelah kanan. Sementara Bian nyempil diantara aku dan istriku.
" Ini kompres lagi nanti ya..." ucap Dhilla melihat lebam di wajah ketiga samurai mudaku.
" Iya... Make es boleh ngga ateu " tanya Bian
" Boleh... Terus nanti dikasih salep sama ateu ya. Biar ngga lama lebamnya." ucap Dhilla
" Teh.. Bibir Angga harusnya dijahit da.." ucap Ratri
" Aaaa.. Ngga... Ngga..!" protes Angga keras.
" Ya mau dijahit gimana ? Udah susah lewat dari 5 jam... " jawab Ratri.
" Euh... Kalo kata wapi mah kamu sama kaya ayah kamu.. Takut jarum suntik..." ledek Evelin yang disambut tawa.
" Biarin ya wa ya.." jawab Angga yang kusambut dengan belaian dan kecupan sayang dikepalanya.
" Aaa Cici ngga.." omel Cici..
" Sini..." ucapku. Cici menghampiriku dan kupeluk ia dengan penuh sayang.
Hp Mahesh bergetar dan diangkatnya. Ia melangkah keluar untuk mendengarkan perintah. Tiba tiba ia berlari masuk dan...
" Scramble...!! Scramble...!! Scramble...!" teriaknya
Serentak para pilot berlari dan memakai G Suit antakesuma mereka. Mei Hwa dan Fei Fei berinisiatif membantu Mermaid dan Hera. Yang lain menatap dengan gemetar kaget disertai panik.
Setelah selesai...
" We got Some boogey around SG back and forth. And they provoke on our joint patrol. We'll picked up by Hilo ETA 20 minutes from now. The other stay here and wait for the next order... Lets go..!!" seru Mahesh.
" Ouuuuyeaaaaa...!!! AUUUUU....!!" seru semuanya.
" Mahesh...!" seru istriku. Mahesh dan teamnya balik kembali menemuiku dan istriku. Lalu mereka berlutut di kaki kami..
" Bunda... Kaka berangkat dulu... Do'a ayah dan bunda adalah senjata andalan Kaka..." ucapnya terburu buru
" Kamu pasti kembali pulang nak..." ucap istriku dengan airmata menetes dipipinya.
" Berangkat nak !!! Ini perintah Allah dan rakyatmu. Ayah pesan kalian harus pulang semua dengan selamat..." ucapku menahan tangis.
" Siap ayah..!!" jawab semua
" Young Wolfes.... Jaga yang ada disini..!!" seru Lonewolf
" Auuuuu....!" lolong Ivan, Bian dan Angga yang terpengaruh oleh kakak kakaknya.
Tetanggaku kaget melihat aktivitas Mahesh dan teamnya.
" Kakaa.. Hati hati..." seru Teh Nita.
" Pulang lagi nak..." ucap Conny sambil airmatamya merembang dipelupuk.
Dari kejauhan terdengar suara 2 halikopter mendekat. Para wildwolfes berlarian menuju lapangan terdekat dan mencari OK sign untuk mendarat.
Pilot mendaratkan pesawatnya da menunggu para Wolfes naik. Setelah selesai,.
" Sir... I'll make it 17.." ucap pilot kepada Mahesh
" Make it !" jawab Mahesh
" Packer 1 Packer 2 make it 17.." ucap si pilot
" Packer 2 packer 1 hit it... Yeaa.!" jawab pilot kedua
" Gunny... Punya permen karet ngga ?" tanya Asmat
" Siap.. Ngga ada pak... Tapi kalo Fisherman ada..." ucap Door Gunner
" Mana.." pinta Timber
Gunner memberikan permennya dan membiarkan para pilot menikmatinya.
16 menit kemudian mereka tiba di HLP dan langsung mengambil Helm mereka. Sambil memakai perlengkapan lain mereka menerima re brief dari Marsma Edy. Selesai re brief semua berlari menuju pesawatnya masing masing.
Dalam hitungan menit Drakken, Fisher, Brighteyes, Smokey, Beaver, Tuna, Mermaid, Hera, Seiya, Bronco, Timber, Asmat dan Lonewolf sudah berada di pesawat mereka di hanggar.
Keempatbelas elang perkasa penjaga negeri melakukan final prep.
" What we got ?" tanya Mahesh
" 4 ton BBM, 4 AIM-9XXX, 4 AGM-300 Pancanaka, 4 ASM-105 Pandu, 25000 20mm sama Aquila." ucap Sertu ( tek ). Sibarani
" Full gear..." ucapku.
" Hotel Lima Panthera Flight you are clear for taxi to November Charlie, hold short on bravo continue to Mike Lima and turn right to Rwy 17 L. Radio 133,9" ucap petugas tower
"Panthera Flight Hotel Lima clear for taxi to November Charlie, hold short on bravo continuinh to Mike Lima and turn to Rwy 17 L. Radio 133,9" ulang Mermaid
Lalu mereka.melakukan taxi menuju ujung landasan 17 L dan sepanjang perjalanan banyak anggota TNI AU yang menatap mereka dengan bangga.
" IDN-5601 to Phantera Flight. Selamat bertugas menjaga langit nusantara, kami memohon kalian pulang dengan selamat and god speed...!" ucap seorang pilot komersil kepada para wolfes
" Phantera flight IDN-5601, Terima kasih, kami akan berusaha.. God speed...!" jawab Mahesh sambil melambai ke arah pesawat di Taxiway Alpha. 5 pesawat komersil di belakangnya memberikan penghormatan dengan Landing gear lamp blinking dan 2 pilot membuka kaca jendela kokpit pesawatnya dan melambaikan tangan kepada para wolfes yang dibalas dengan lambaian.
" Hotel Lima Phantera Flight Clear for take off. Bearing 080, windspeed 12mph, Qnh 1,5, barometric 0,95 on surface. " ucap tower
" Phantera Flight Hotel Lima Clear for take off. Bearing 080, windspeed 12mph, Qnh 1,5, barometric 0,95 on surface. " jawab Mermaid
Semua pesawat berada dalam beberapa row. Gemuruh mesin berubah menjadi seperti lengkingan garuda. 2 pesawat mengawali diikuti yang lainnya.
Setelah semua berada diangkasa
" Phantera Flight request permition ascend to 11 thousand.." pinta Mahesh
" Positif climb to 11 thousand granted " jawab Tower
Tiba tiba sistem pesawat mereka menerima informasi dari Eagle eyes yang menginformasikan 1 group pesawat berisi 12 pesawat tempur J-35 dan J-40 mendampingi 5 pembom H-14.
" Ouuu yeeaaaa.... Banyakan eung..." seru Brighteyes
" Mio karbu ?" tanya Mahesh
" Ngga... Verza korekan Cebe 250 sama bobber..." jawab Brighteyes
" Mayan lah daripada lu manyun..." jawab Fisher
" This is Indonesian airforce to unidentified squad. You are entering our airspace. Identified yourself." ucap Mahesh melalui saluran internasional. Sejenak hening
" This is Dragon flight from China Airforce. We're stil sure we're not trespass and following Nine Dash Line. And we're looking for the killer of our friends..." ucap lawan.
" Anyeeeng euweuh kapaur... Halik aingeun !!" seru Asmat marah.
" Sabar..." ucap Mahesh
" Leave our airspace or we will force you down..." ucap Mahesh.
" Magnetic shield activated..." ucap suara cewek digital di pesawat. Mahesh agak heran tapi.,.
" Ratataatatatatat.... Tuing.. Thaw.. Thaw..." suara tembakan senapan mesin pesawat lawan tertahan oleh magnetic shield.
" Astaghfirullah...!!!" teriak Mahesh
" Drakkeeeen !!" teriak Fisher
" I'm good... I'm good..." jawabnya sambil melakukan manuver.
" Magnetic Shield is full.." ucap suara cewek digital.
" Let's get ready for rumbleeee...!" teriak Timber
" Auuuuuuuu....!!!" jawab para wolfes dan mereka berpencar mengincar musuhnya.
Lonewolf jadi yang pertama memangsa buruannya. Sebuah J-35 menjadi bola api dihantam Aquila.
" Splash one !" seru Lonewolf
Mahesh sedang menikmati pertarungannya dengan si pimpinan squadron. Beberapa kali tail slide dan manuver pengecoh lainnya ia peragakan. Hingga akhirnya....
" Phanter 1 Eagle 1..." ucap Mahesh.
" Booom...." sebuah ledakan trdengar dan bola api tercipta.
" Splash two
Mahesh masih mengincar 2 lagi musuh yang menembaknya dengan Misil udara ke udara.
Mahesh menanjak tinggi dan menurunkan daya mesin hingga tanpa guna. Dan membuatnya seolah jatuh bebas. Hasilnya misil lewat disisi pesawatnya. Mahesh lolos begitu saja.
Mahesh membalikkan hidung pesawatnya dan mengincar pesawat yang menembaknya. Setelah target terkunci ia menghantamnya dengan AGM-300 hingga lumat habis. Pilotnya pun tak selamat. Ikut hancur dengan pesawatnya.
" Splash Three.."
" Hrrrrgghh.... !" seru Asmat. Dan ia berhasil lolos dari kuncian lawan. Lalu ia balk mengunci lawannya dan.,
" Booomm..." suara ledakan terdengar
" Splash four !" seru Asmat.
" Splash five !!" seru Timber saat ia menembak jatuh satu pesawat
" Splash Six...!" seru Hera sbil terbang roll
" Splash Seven " ucap Mermaid sambil right turn
" Splash eight..." ucap Fisher sebagai penutup
Sementara Brihteyes dan Tuna serta Bronco mengintimidasi kelima bomber China yang ditinggal pergi oleh escortnya. Kelima pesawat pembom menyerah. Pemimpinnya melajukan gerakan rocking wing. Dan wildwolfes mengawal hingga mendarat di HLP.
Sebelum mendarat keempatbelas pesawat melakukan fly pass dengan manuver akhir Lonewolf meninggalkan formasi melambangkan one person missing sebagai penghormatan kepada Merlin.

Tak lama semua pesawat telah kembali kesarangnya dan para pilot turun dari pesawatnya. Lolongan serigala mewarnai siang yang terik diikuti sorak para Crew menerima kemenangan hari ini.
" Senin ini kalia sudah deploy patroli support KRI IR SOEKARNO 1001 DAN KRI MOH HATTA 1002. Gunakan waktu kalian sebaik mungkin. " pesan Marsma Eddy.
" Siap.." jawab mereka
" Dismiss " ucap Marsma Eddy lagi. Dan barisanpun bubar.
Dijalan. Tawa canda tak henti terdengar.
" Itu Kumendan ni tega ngahantem make Pancanaka..." omel Asmat
Mahesh tertawa menanggapinya. Dan yang lainnya riuh menanggapi pertempuran tadi.

Menjelang sore Bus yang membawa mereka tiba di depan rumahku.
" Assalaamu'alaikum..." ucap Mahesh. Serempak kami jawab dan...
" Alhamdulillah... Itu bener nak ??" tanya istriku melihat acara TV sambil memeluk Mahesh. Mahesh mengangguk.
" Bunda jangan khawatir. Kami pulang utuh bun.. " ucap Mahesh.
Satu persatu personil mencium tangan kami.
" Ya sudah.. Sekatang pada mandi gih..." ucap Istriku
" Abis mandi ada sup wonton buat kalian..." ucap Mey Lin.
Semua auto berebut mandi supaya bisa segera menikmati sup wonton.
Selesai mandi semua penghuni rumah menikmati sup wonton buatan Mey Lin yang disajikan oleh Fei Fei dan Mei Hwa dengan cara Chinese asli.
" Ahhh... Alhamdulillah..." ucap Timber sambil celingukan mencari nasi.
" Nasinya nanti abis isya ya nak.. A Ku udah siapin bebek peking..." ucap istriku sambil mengusap punggung Timber.
" Siap bunda. Tapi kalo saya nambah supnya boleh ngga ?" tanya Timber
" Boleeeh..." jawab istriku
Timber kembali membawa piringnya dengan semangat. Diikuti Dennis sambil beradu tatap dengan Fei Fei.
Selesai makan kami duduk di teras. Tak ada yang membicarakan soal pertempuran tadi. Adik dan anak anakku yang baru tiba pun bermanja tanpa membahas soal pertempuran tadi.
Selepas Isya seperti yang direncanakan, kami menikmati bebek peking buatan Mey Lin. Kerenyahan kulit dan empuknya daging bebek bertabur bumbu bumbu, sungguh membangkitkan selera.
Bian yang kurang suka aroma bebek malah 2 kali nambah merasakan nikmatnya bebek peking yang dibuat oleh Mey Lin, Fei Fei dan Mei Hwa.
 
Terakhir diubah:
Bimabet
FYI... Generasi best fighter di RNI AU bakalan hadir seiring operasionalnya IF/KF-21 Boramae
IF/KF-21 Boramae sendiri sudah menjalanibserangakaian graound test dan pass. Tanggal 20an kemarin menjalankan maiden flight ( Terbang perdana ) untuk pengujian mesin dan sistem avionik. Untuk selanjutnya flight test untuk uji armament
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd