Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT THREESOME w/ 2 Driver Ojol Cewek Manis (REAL STORY) UPDATE 24 APRIL 2022

Kita selingi cerita Ayu dengan cerita kebinalan Sita, tentu cerita ini berdasarkan kisah nyata ya.

Pada suatu hari, di sela-sela percakapan melalui pesan Whatsapp, Sita mengungkapkan keinginannya untuk pergi berenang. Aku berinisiatif mengajak Sita untuk berenang di salah satu hotel, di mana hotel tersebut memiliki kolam renang di rooftopnya. Sita pun sangat antusias dengan ajakanku. Perlu diketahui. Aku memang menyukai seks, tetapi tidak selalu pikiranku mengarah pada aktifitas seksual. Begitupun ketika ada rencana berenang bersama Sita, tidak ada pikiran untuk mengarah ke aktifitas seksual. Aku memiliki hobby berolahraga, salah satunya adalah berenang. Jadi, kebetulan sekali ketika Sita mengungkapkan keinginannya untuk berenang, aku pun tertarik untuk sekalian berenang bersama Sita tanpa ada embel-embel tertentu.

Pada hari yang telah ditentukan, aku dan Sita pergi menuju hotel yang dituju. Aku menggunakan mobilku, dan Sita menggunakan motornya sendiri. Kolam renang di hotel tersebut sebetulnya hanya diperuntukkan tamu hotel. Umum boleh menggunakan kolam renang tersebut, tetapi harus membayar senilai harga kamar. Bukan masalah bagiku, dan aku pun segera menyelesaikan administrasi di resepsionis. Walaupun aku tamu kolam renang, tetapi tetap diberi room card yang berfungsi sebagai kunci kamar hotel. Mungkin hanya sekedar formalitas, karena memang SOP-nya seperti itu. Setelah administrasi selesai, aku dan Sita langsung menuju rooftop. Kami menuju kamar ganti, di mana cewek dan cowok berbeda tempat. Setelah aku selesai, aku keluar dan menunggu Sita. Beberapa saat kemudian, aku melihat pemandangan yang sangat indah. Aku tidak menyangka Sita mengenakan pakaian renang, yang membuat dia terlihat sangat seksi, meskipun dadanya terlihat cukup kecil. Sita juga menenteng penutup rambut dan kacamata renang. Ternyata Sita memang hobby berenang. Bayangaku, Sita akan mengenakan celana pendek biasa dan kaos, ternyata di luar dugaaanku.

Setelah itu, aku dan Sita berbincang sejenak sebelum akhirnya kami berdua masuk ke dalam kolam renang. Kalau tidak salah, hari itu adalah hari Kamis sore. Aku ingat karena retelah berenang, rencananya Sita akan membeli bahan-bahan untuk membuat jajanan, karena esok harinya ada arisan ibu mertuanya Sita di rumahnya. Sore itu hanya ada beberapa orang yang berenang, di kursi taman kecil pun terlihat sepi karena kondisi memang sudah mulai gerimis. Aku dan Sita berenang cukup lama, sambil sesekali bercanda di kolam renang. Karena melihat Sita yang begitu seksi, aku sesekali memeluk dan mencium pipi Sita. Sita pun sesekali balik mencium pipiku. Sampai pada suatu obrolan, "Habis ini langsung balik?", tanya Sita. Aku pun menjawab, "Terserah. Mau ngeroom dulu juga boleh...". Sita hanya tertawa, kemudian membalas, "Tapi jangan kemaleman...". Aku pun menyetujuinya.

Tidak lama setelah itu, kami pun menyudahi obrolan dan menyudahi sesi berenang di sore itu. Kami ganti pakaian di kamar ganti yang ada di rooftop. Tidak lama, kami berdua keluar hampir bersamaan. Aku lihat Sita berpenampilan seadanya, kemudian bilang, "Dandannya ntar aja di kamar...". Aku mengiyakan dan kemudian bergegas menuju kamar hotel. Setelah masuk, aku menaruh barang-barang dan langsung memeluk dan kemudian berciuman dengan Sita. Sita membalas ciumanku dengan cukup membara. Kami ciuman masih dalam posisi berdiri. Sita merangkulkan kedua tangannya ke leherku, dan aku meremas-remas pantat Sita dengan gemasnya. Sita sepertinya sangat bernafsu, karena dia memaju-mundurkan pantatnya dan berusaha menekan-nekan kontolku ke bagian memeknya. Aku menyudahi ciuman dengan Sita dan mulai menciumi leher Sita sambil memainkan dengan lidahku. Sita mendesah lirih, menandakan bahwa Sita menikmati momen ini. Aku mulai membuka kaos Sita, dan Sita tidak memakai BH. Aku yang gemas, langsung menghisap puting Sita. Dia kembali mendesah, namun kali ini desahan Sita semakin kencang. Wajah Sita juga terlihat sudah sangat terangsang, terselimuti nafsu.

Sambil memainkan puting Sita, aku meraba selangkangan dan menggesek-gesek memek Sita dari luar celana leggingnya. Aku pikir Sita juga tidak memakai celana dalam, tetapi nampaknya Sita memakainya. Memek Sita sudah terasa basah sekali, karena bagian luar celananya pun sudah terasa lembab. Setelah itu aku melepas celana Sita, dan kemudian aku melepaskan seluruh pakaianku. Ketika aku hendak menarik Sita ke kasur, Sita malah duduk dan menggapai kontolku. Aku pun tidak jadi beranjak ke kasur dan hanya bisa melihat apa yang Sita lakukan. Sita mengocok kontolku sejenak dan kemudian mengulumnya. Aku sangat suka di bagian ini, karena service BJ dari Sita sungguh sangat luar biasa nikmat. Cukup lama, aku mengajak Sita ke kasur dan melakukan gaya 69. Awalnya, Sita meminta di bawah. Cukup sulit untuk melakukan gaya 69 dengan posisi cewek di bawah, pikirku. Tetapi Sita yang meminta, aku hanya menurut. Perlahan Sita memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, kembali memberikan service yang luar biasa. Aku pun melumat memek Sita, menjilati dan sesekali memainkannya menggunakan jariku. Memang cukup sulit dan membuat pegal ketika gaya 69 dengan posisi badan kita di atas. Tetapi hal yang di luar dugaanku terjadi, sejenak Sita melepas kontolku dari mulutnya dan menilat anusku. Aku kaget tetapi merasakan geli yang luar biasa. Aku masih tidak percaya Sita menjilat anusku, sedangkan aku tidak pede ketika Sita menjilat anusku. Aku khawatir kalau-kalau anusku bau, atau meninggalkan ampas kotoran, aku malu kepada Sita. Tetapi rupanya Sita menikmati apa yang sedang dia lakukan, karena dia melakukannya lagi. Bahkan melumat dan melakukan licking menggunakan lidahnya di anusku.

Karena capek dan tidak pede, aku pun meminta berpindah posisi, yaitu Sita yang di atas. Aku yang sudah bernafsu, tanpa terpikir sebelumnya, tiba-tiba menjilat anus Sita (Sumpah ane ngga kepikiran buat jilat anus orang, jijik. Tp pas di posisi ini, ane tiba2 aja ngelakuin itu). Sita kemudian sedikit berteriak karena kaget aku menjilat anusnya. Yang aku rasakan pada saat itu adalah sedikit pahit. Aku hanya sekali menjilat anus Sita, mungkin karena gemas dan sudah sangat bernafsu. Selanjutnya, aku hanya memainkan dan berusaha memasukkan jariku ke anus Sita dengan memanfaatkan cairan memek Sita yang licin. Rasa jijikku berkurang karena pada saat menjilat anus Sita, aku tidak mencium bau. Pada saat aku melakukan itu, Sita kemudian bilang, "Pakai lips balm aja...". Yang kemudian aku baru tahu kalau itu adalah pelembab bibir roll on yang cairannya seperti minyak. Sita pun mengambilnya dari tasnya. Setelah aku lihat-lihat sejenak, aku iseng bertanya pada Sita, "Kontolku masukin pakai ini ya?". Kemudian Sita menjawab, "Iya, tapi pelan-pelan. Sambil dimainin biar enak (maksudnya mainin memek Sita)". Aku pun mengiyakan.

Kemudian aku meminta Sita untuk nungging di kasur, dan aku mengoleskan lips balm ke lubang anus Sita. Aku memainkannya sejenak, kemudian pelan-pelan aku masukkan jariku ke anus Sita sambil aku memainkan memek Sita menggunakan jempolku. Sita mendesah pelan, dan aku bertanya pada Sita, "Sakit apa enak?". Sita menjawab, "Nggatau...", sambil mendesah. Setelah aku bisa memasukkan kemudian mengeluarkan jariku dengan lancar, aku mengoleskan kontolku dengan lips balm dan kemudian pelan-pelan memasukkan ke lubang anus Sita. Cukup sulit aku melakukannya dan penuh dengan perjuangan. Setelah bersusah payah, akupun bisa memasukkan seluruh kontolku ke dalam anus Sita. Di posisi ini, Sita memainkan memeknya sendiri untuk mengurangi rasa sakit di bagian anusnya.

Oh iya, pada saat berusaha memasukkan kontolku ke dalam anus Sita, aku memuncratkan spermaku. Tetapi anehnya, aku masih bisa tetap lanjut dan kontolku tidak loyo dan tidak ada perasaan lega (Suhu-suhu ada yang bisa menjelaskan hal ini? Ada jg yg pernah mengalaminya?). Setelah masuk semuanya, tidak lama aku genjot anus Sita dan aku pun kembali memuntahkan spermaku, tetapi kali ini disertai kepuasan dan kontolku terasa lemas. Aku orgasme di dalam anus Sita, betul-betul sensasi yang luar biasa. Setelah itu aku dan Sita terkulai lemas di kasur. Aku menawari Sita untuk memainkan memeknya menggunakan jariku, tetapi Sita menolaknya karena masih kesakitan di bagian anusnya. Setelah itu, aku dan Sita mandi bersama. Di kamar mandi, aku orgasme sekali setelah mendapat service BJ dari Sita. Hari yang sangat menyenangkan bagiku.

Setelah kami berdua pulang, aku menanyakan kepada Sita tentang hal yang telah terjadi. Ternyata Sita tidak kapok, hanya saja dia perlu menunggu waktu untuk melakukan seks anal lagi. Menurut Sita, dulu pertama kali pecah perawan juga dia merasakan sakit yang luar biasa dan belum merasakan nikmat, tetapi lama kelamaan Sita bisa merasakan nikmatnya juga. Sita beranggapan bahwa lama kelamaan, dia juga bisa merasakan nikmatnya seks anal. Sita juga bilang kalau seks anal itu tidak nikmat, tidak ada bintang bokep yang mau melakukan adegan tersebut. Alasan Sita cukup masuk akal bagiku. Tetapi kembali lagi ke diri masing-masing, seks anal bukan hanya kemauan 1 pihak. Tetapi perlu komunikasi 2 pihak. Kerelaan dan kesadaran si cewek untuk melakukan seks anal juga penting dan yang utama. Sekedar informasi, dirayu seperti apapun, cewek yang pernah aku eksekusi sebelumnya juga tidak mau melakukan seks anal. Termasuk Ayu, yang sangat sangat menolak seks anal.
 
Kita selingi cerita Ayu dengan cerita kebinalan Sita, tentu cerita ini berdasarkan kisah nyata ya.

Pada suatu hari, di sela-sela percakapan melalui pesan Whatsapp, Sita mengungkapkan keinginannya untuk pergi berenang. Aku berinisiatif mengajak Sita untuk berenang di salah satu hotel, di mana hotel tersebut memiliki kolam renang di rooftopnya. Sita pun sangat antusias dengan ajakanku. Perlu diketahui. Aku memang menyukai seks, tetapi tidak selalu pikiranku mengarah pada aktifitas seksual. Begitupun ketika ada rencana berenang bersama Sita, tidak ada pikiran untuk mengarah ke aktifitas seksual. Aku memiliki hobby berolahraga, salah satunya adalah berenang. Jadi, kebetulan sekali ketika Sita mengungkapkan keinginannya untuk berenang, aku pun tertarik untuk sekalian berenang bersama Sita tanpa ada embel-embel tertentu.

Pada hari yang telah ditentukan, aku dan Sita pergi menuju hotel yang dituju. Aku menggunakan mobilku, dan Sita menggunakan motornya sendiri. Kolam renang di hotel tersebut sebetulnya hanya diperuntukkan tamu hotel. Umum boleh menggunakan kolam renang tersebut, tetapi harus membayar senilai harga kamar. Bukan masalah bagiku, dan aku pun segera menyelesaikan administrasi di resepsionis. Walaupun aku tamu kolam renang, tetapi tetap diberi room card yang berfungsi sebagai kunci kamar hotel. Mungkin hanya sekedar formalitas, karena memang SOP-nya seperti itu. Setelah administrasi selesai, aku dan Sita langsung menuju rooftop. Kami menuju kamar ganti, di mana cewek dan cowok berbeda tempat. Setelah aku selesai, aku keluar dan menunggu Sita. Beberapa saat kemudian, aku melihat pemandangan yang sangat indah. Aku tidak menyangka Sita mengenakan pakaian renang, yang membuat dia terlihat sangat seksi, meskipun dadanya terlihat cukup kecil. Sita juga menenteng penutup rambut dan kacamata renang. Ternyata Sita memang hobby berenang. Bayangaku, Sita akan mengenakan celana pendek biasa dan kaos, ternyata di luar dugaaanku.

Setelah itu, aku dan Sita berbincang sejenak sebelum akhirnya kami berdua masuk ke dalam kolam renang. Kalau tidak salah, hari itu adalah hari Kamis sore. Aku ingat karena retelah berenang, rencananya Sita akan membeli bahan-bahan untuk membuat jajanan, karena esok harinya ada arisan ibu mertuanya Sita di rumahnya. Sore itu hanya ada beberapa orang yang berenang, di kursi taman kecil pun terlihat sepi karena kondisi memang sudah mulai gerimis. Aku dan Sita berenang cukup lama, sambil sesekali bercanda di kolam renang. Karena melihat Sita yang begitu seksi, aku sesekali memeluk dan mencium pipi Sita. Sita pun sesekali balik mencium pipiku. Sampai pada suatu obrolan, "Habis ini langsung balik?", tanya Sita. Aku pun menjawab, "Terserah. Mau ngeroom dulu juga boleh...". Sita hanya tertawa, kemudian membalas, "Tapi jangan kemaleman...". Aku pun menyetujuinya.

Tidak lama setelah itu, kami pun menyudahi obrolan dan menyudahi sesi berenang di sore itu. Kami ganti pakaian di kamar ganti yang ada di rooftop. Tidak lama, kami berdua keluar hampir bersamaan. Aku lihat Sita berpenampilan seadanya, kemudian bilang, "Dandannya ntar aja di kamar...". Aku mengiyakan dan kemudian bergegas menuju kamar hotel. Setelah masuk, aku menaruh barang-barang dan langsung memeluk dan kemudian berciuman dengan Sita. Sita membalas ciumanku dengan cukup membara. Kami ciuman masih dalam posisi berdiri. Sita merangkulkan kedua tangannya ke leherku, dan aku meremas-remas pantat Sita dengan gemasnya. Sita sepertinya sangat bernafsu, karena dia memaju-mundurkan pantatnya dan berusaha menekan-nekan kontolku ke bagian memeknya. Aku menyudahi ciuman dengan Sita dan mulai menciumi leher Sita sambil memainkan dengan lidahku. Sita mendesah lirih, menandakan bahwa Sita menikmati momen ini. Aku mulai membuka kaos Sita, dan Sita tidak memakai BH. Aku yang gemas, langsung menghisap puting Sita. Dia kembali mendesah, namun kali ini desahan Sita semakin kencang. Wajah Sita juga terlihat sudah sangat terangsang, terselimuti nafsu.

Sambil memainkan puting Sita, aku meraba selangkangan dan menggesek-gesek memek Sita dari luar celana leggingnya. Aku pikir Sita juga tidak memakai celana dalam, tetapi nampaknya Sita memakainya. Memek Sita sudah terasa basah sekali, karena bagian luar celananya pun sudah terasa lembab. Setelah itu aku melepas celana Sita, dan kemudian aku melepaskan seluruh pakaianku. Ketika aku hendak menarik Sita ke kasur, Sita malah duduk dan menggapai kontolku. Aku pun tidak jadi beranjak ke kasur dan hanya bisa melihat apa yang Sita lakukan. Sita mengocok kontolku sejenak dan kemudian mengulumnya. Aku sangat suka di bagian ini, karena service BJ dari Sita sungguh sangat luar biasa nikmat. Cukup lama, aku mengajak Sita ke kasur dan melakukan gaya 69. Awalnya, Sita meminta di bawah. Cukup sulit untuk melakukan gaya 69 dengan posisi cewek di bawah, pikirku. Tetapi Sita yang meminta, aku hanya menurut. Perlahan Sita memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, kembali memberikan service yang luar biasa. Aku pun melumat memek Sita, menjilati dan sesekali memainkannya menggunakan jariku. Memang cukup sulit dan membuat pegal ketika gaya 69 dengan posisi badan kita di atas. Tetapi hal yang di luar dugaanku terjadi, sejenak Sita melepas kontolku dari mulutnya dan menilat anusku. Aku kaget tetapi merasakan geli yang luar biasa. Aku masih tidak percaya Sita menjilat anusku, sedangkan aku tidak pede ketika Sita menjilat anusku. Aku khawatir kalau-kalau anusku bau, atau meninggalkan ampas kotoran, aku malu kepada Sita. Tetapi rupanya Sita menikmati apa yang sedang dia lakukan, karena dia melakukannya lagi. Bahkan melumat dan melakukan licking menggunakan lidahnya di anusku.

Karena capek dan tidak pede, aku pun meminta berpindah posisi, yaitu Sita yang di atas. Aku yang sudah bernafsu, tanpa terpikir sebelumnya, tiba-tiba menjilat anus Sita (Sumpah ane ngga kepikiran buat jilat anus orang, jijik. Tp pas di posisi ini, ane tiba2 aja ngelakuin itu). Sita kemudian sedikit berteriak karena kaget aku menjilat anusnya. Yang aku rasakan pada saat itu adalah sedikit pahit. Aku hanya sekali menjilat anus Sita, mungkin karena gemas dan sudah sangat bernafsu. Selanjutnya, aku hanya memainkan dan berusaha memasukkan jariku ke anus Sita dengan memanfaatkan cairan memek Sita yang licin. Rasa jijikku berkurang karena pada saat menjilat anus Sita, aku tidak mencium bau. Pada saat aku melakukan itu, Sita kemudian bilang, "Pakai lips balm aja...". Yang kemudian aku baru tahu kalau itu adalah pelembab bibir roll on yang cairannya seperti minyak. Sita pun mengambilnya dari tasnya. Setelah aku lihat-lihat sejenak, aku iseng bertanya pada Sita, "Kontolku masukin pakai ini ya?". Kemudian Sita menjawab, "Iya, tapi pelan-pelan. Sambil dimainin biar enak (maksudnya mainin memek Sita)". Aku pun mengiyakan.

Kemudian aku meminta Sita untuk nungging di kasur, dan aku mengoleskan lips balm ke lubang anus Sita. Aku memainkannya sejenak, kemudian pelan-pelan aku masukkan jariku ke anus Sita sambil aku memainkan memek Sita menggunakan jempolku. Sita mendesah pelan, dan aku bertanya pada Sita, "Sakit apa enak?". Sita menjawab, "Nggatau...", sambil mendesah. Setelah aku bisa memasukkan kemudian mengeluarkan jariku dengan lancar, aku mengoleskan kontolku dengan lips balm dan kemudian pelan-pelan memasukkan ke lubang anus Sita. Cukup sulit aku melakukannya dan penuh dengan perjuangan. Setelah bersusah payah, akupun bisa memasukkan seluruh kontolku ke dalam anus Sita. Di posisi ini, Sita memainkan memeknya sendiri untuk mengurangi rasa sakit di bagian anusnya.

Oh iya, pada saat berusaha memasukkan kontolku ke dalam anus Sita, aku memuncratkan spermaku. Tetapi anehnya, aku masih bisa tetap lanjut dan kontolku tidak loyo dan tidak ada perasaan lega (Suhu-suhu ada yang bisa menjelaskan hal ini? Ada jg yg pernah mengalaminya?). Setelah masuk semuanya, tidak lama aku genjot anus Sita dan aku pun kembali memuntahkan spermaku, tetapi kali ini disertai kepuasan dan kontolku terasa lemas. Aku orgasme di dalam anus Sita, betul-betul sensasi yang luar biasa. Setelah itu aku dan Sita terkulai lemas di kasur. Aku menawari Sita untuk memainkan memeknya menggunakan jariku, tetapi Sita menolaknya karena masih kesakitan di bagian anusnya. Setelah itu, aku dan Sita mandi bersama. Di kamar mandi, aku orgasme sekali setelah mendapat service BJ dari Sita. Hari yang sangat menyenangkan bagiku.

Setelah kami berdua pulang, aku menanyakan kepada Sita tentang hal yang telah terjadi. Ternyata Sita tidak kapok, hanya saja dia perlu menunggu waktu untuk melakukan seks anal lagi. Menurut Sita, dulu pertama kali pecah perawan juga dia merasakan sakit yang luar biasa dan belum merasakan nikmat, tetapi lama kelamaan Sita bisa merasakan nikmatnya juga. Sita beranggapan bahwa lama kelamaan, dia juga bisa merasakan nikmatnya seks anal. Sita juga bilang kalau seks anal itu tidak nikmat, tidak ada bintang bokep yang mau melakukan adegan tersebut. Alasan Sita cukup masuk akal bagiku. Tetapi kembali lagi ke diri masing-masing, seks anal bukan hanya kemauan 1 pihak. Tetapi perlu komunikasi 2 pihak. Kerelaan dan kesadaran si cewek untuk melakukan seks anal juga penting dan yang utama. Sekedar informasi, dirayu seperti apapun, cewek yang pernah aku eksekusi sebelumnya juga tidak mau melakukan seks anal. Termasuk Ayu, yang sangat sangat menolak seks anal.
mksh updatenya suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd