Episode 6.1
Pak Tono menggendong saya yang kelelahan habis dientot massal oleh para lelaki jalanan . Ratna pun pergi entah kemana meninggalkan kami berdua.
”Selamat, kamu sudah diterima para kampung..” kata pak Tono
”syukurlah pak, aku bisa diterima disini meski badanku ini jadi tumbalnya..”
”itu tanda mereka sayang sama kamu, jadi mereka mengentotmu ..”
”benarkah pak Tono??”
”betul Jean, saya juga sayang kamu..”
kami berdua pun sampai di gubuk pak Tono. Kali ini pak tono begitu lembut dan mengambilkan kain basah, lalu membasuhi tubuhku.
tubuhku ada beberapa sedikit lebam karena perlakuan para lelaki tadi, namun pak Tono mengolesinya dengan minyak kayu putih..
”Jean, terima kasih ya sudah bantu bapak.. uang ini untuk bayar hutang sisa tadi..”
”iya pak.“
aku berdiri dan mengambil handphone ku, aku berbohong pada ibuku kalau aku nginap di rumah sahabatku, dan ibu ku pun mengizinkannya.
”Jean seneng ga jadi sex maniak disini?” Tanya pak Tono
”seneng campur deg deg an pak, baru pertama kali dientot seharian” kataku
”Besok kamu akan dientot para kakek disini, mereka orang yang dibuang sama anaknya, jadi perlu sekali bantuan kamu..”
”aku belum pernah coba pak, kakek kakek bgitu...”
”gak apa kok,mereka itu masih kuat dan hebat, meski sudah tua.. itu biar para kakek menerima kamu disini yah..”
”Baik pak aku mau”
”yauda kamu tidur ya, bugil aja yah takut bapak mau entot kamu pagi pagi..”
kami pun tidur bersama dan aku langsung terlelap karena kelelahan..
pagi pun tiba, dan aku dengar suara keramaian.. perlahan ku buka mataku dan kulihat 5 pria berdiri melihatku, aku langsung terkejut dan menatap mereka.
para kakek itu berdiri dan memegang kontol mereka sambil menatapku penuh nafsu.
”Tono, kakek semua boleh cicipin memek gadis ini?” Sambil mengocok kontol
”boleh pak, ngentot disini aja.. Oh iya jean, ngentot nya disini aja ya soalnya ga ada tempat..“
”Tapi pak, saya takut..”
”bapak tono entot kamu dulu yah sebagai pembuka..”
badanku diberdirikan dan diposisikan doggy style, para kakek menatap memek dan lubang pantatku penuh nafsu, dua kakek lainnya mengisap putingku..
dua kakek pun menjilat memek dan pantatku.. aku merasa geli dan memejamkan mataku.
memek ku dijilat, diludahi, disedot dan dimasukkan jari oleh mereka.. aku pun merasa sensasi aneh..
”Jean, gimana perasaanmu di servis para kakek?” kata pak Tono
”geli pak, enak tapi..” aku menahan nikmat sambil nungging. Aku menengok ke bawah dan melihat dua kakek lain asik mengenyot teteku seperti bayi..
aku pun mengecup dahi dua kaki yg nyusu tete kenyal ku sementara dua kakek lain masih tetap menggerogoti memek dan pantatku..
tak lama para kakek mundur dan tiba saatnya pak Tono memulai lebih dulu..
dia langsung mengentot memek ku sambil memasukkan satu jari nya ke pantatku..
aku pun mendesah hebat dan menikmati entotan pak Tono sementara 4 kakek lain ngocok menonton kami ngentot
”Dasar Jean, wanita memalukan! Kamu sange kan melihat para kakek ngaceng ketika kamu dientot!” Kata pak Tono
”aku bukan wanita memalukannn...”
“Kamu jadi mainan warga sekampung dan kau tunjukkan wajah enak dientot kemarin, dan kau pun menggerakkan selangkanganmu karena kebutuhan hypersex kamu!”
“itu itu karena kontol pak Tono meski tua tapi kencang jadi aku mau dientot kapan aja!”
aku pun menaruh teteku di depan kakek tua dan titjob kontol kakek ini, sementara 3 kakek lain begitu ngaceng sampe kontol mereka berdenyut denyut
“jean, tunjukin ke kakek ya cara nenangin kontol kakek..” kata kakek itu
SLLUURRRRRPPPPPP “tenang kek, tugasku menenangkan kontol kakek..” aku menjilat ujung kontol kakek sambil titjob
“telentang ya jean, kontol gue uda gak tahan!! kata pak Tono
para kakek dan pak Tono pun ejakulasi depan muka ku dan teteku
”ahhhhh peju kalian begitu segar dan murni, lalu biji kalian pun masi berisi.. memang peju para orang tua itu enakk...” sahut ku sambil menjulurkan lidah
“Oh jadi cucu mau lagi kontol kami?”
”Jean.. mohon ke para kakek..“ kata Pak Tono
”aku, Jean . Dengan memek ini, aku akan service kontol kalian dengan sepenuh hati dan memuaskan kalian semau dan selama mungkin..”
mereka pun langsung mengentotku..
aku menghisap 2 kontol, pak Tono duduk di perutku dan titjob keenakan
kakek kedua memasukkan kontol nya..
”gimana kontol kakek cu? Tanya kakek kedua
“Panjang kek, sampe ke dinding rahim Jean..”
“jean jarang ngedesah tapi lihat mukanya, dia menjulurkan lidah dan lahap melahap kontol kita” kata kakek ketiga
kembali lagi posisi ku jadi doggy style dan bergantian para kakek menghujam memek ku
beberapa kali sperma keluar terasa di memek dan juga menyemprot muka ku, aku sudah tak tahu mereka keluar berapa kali..
aku pun kembali ditelentangkan..
kali ini kakek keempat mengentotku dan memegang clitorisku..
sontak aku menggelinjang sambil nyepong pak Tono..
”hahaha.. gilaa, kakek pegang clitoris kamu kok malah kamu muncratt.”
”maklum kek, ini lonte kurang disiplin” kata pak Tono
kakek lain asik menarik putingku yang runcing karena sange berat
sekarang gantian kakek pertama di bawah ku dan membuka lubang pantatku..
”ini nama nya double penetration ya Jean..” kata pak Tono yang mengentot pantatku
“Hey jilat kontol kami”
”iya kocokin!l”
para kakek lain protes dan aku berusaha mengimbanginya
”kakek keluar cuuuu... aaahhh”
semprotannya begitu kencang menghantam dinding mulutku , belum selesai ku telan habis..
kakek lain berebutan crroott di mulut ku
”pakkk Tonooo.. akuuuu mauuu keluarrrrrrr..”
”hahahaha nih lihat kek, kelemahan Jeann itu kalau nelen peju pasti keluar dia...”
kakek dan pak tono pun mempercepat enjotannya dan aku merasa kontol mereka membesar..
Mereka pun keluar bersamaan denganku.. dan aku menggelinjang keenakan sampai pipis ku keluar ,.
aku terbaring nikmat selesai mereka mencabut kontolku..
“Wahhh enak banget tono.. lihat memeknya, sampe keluar peju kita..” kata kake pertama
Tono menjambak rambutku sambil membersihkan kontolnya, ”kakek boleh kencing di jean.. bonus ya”
tono menjambakku ke wc kotornya dan aku mengikutinya..
aku merangkak ke wc dan duduk di lantai yang kotor ini..
mereka semua pun kencing membersihkan badanku dari sperma
”nah cucu,, sekarang uda tau kan peran cucu di kampung ini..”
“iya kakek.. aku akan terus melayani kampung ini..”
selesai mereka kencing pun mereka membersihkan kontol mereka dengan memasukkannya ke mulutku..
tiba tiba terdengar di keramaian, dan ada beberapa orang berteriak satpol PP..
mereka pun sontak panik dan keluar rumah meninggalkanku, sementara pak Tono tersenyum..
sepertinya aku ada akal agar kampung ini tidak digusur..
bersambung...