maniak pokie
Guru Semprot
- Daftar
- 16 Jun 2015
- Post
- 501
- Like diterima
- 240
oke para suhu semprot. mungkin ini terlalu basi bagi kalian, namun tolong berikan pendapat kalian tentang masalahku ini.
aku seorang pria biasa biasa, usia 25thn, tidak kaya dan cenderung miskin , aku sudah menikah dan telah dikaruniai seorang anak berusia 4 thn.
oke seperti kehidupan sempurna lainnya. tp apa masalahnya?
aku menikahi istriku tanpa cinta.
baiklah agar kalian faham, sesungguhnya aku tlah jatuh cinta kepada orang lain jauh sebelum kukenal istriku
kelas 4 SD, setidaknya aku sudah merasakan suka kepada kakak sepupuku. dan sampai sekarang perasaanku telah berubah dari sekedar suka, menjadi, sayang, cinta, dan lebih dari itu...
dan parahnya sampai sekarang aku masih tidak punya keberanian untuk mengungkapkannya, kami dulu sering keluar bersama dan jika kalian bertanya, sudah banyak kesempatan kita berduaan dan berbuat mesum, tp tidak pernah ku lakukan karena aku sudah cukup merasa bahagia ketika berada didekat kakak sepupuku itu
bahkan pernah kami hanya berdua dirumahnya, saat itu dia sedang mandi sambil mengobrol denganku, posisiku hanya 2 meter darinya sehingga ku bisa leluasa menikmati pemandangan indah miliknya itu. tp entah karena apa, diriku yang biasanya memiliki nafsu dan otak yang cerdas(ketika sama cewek laen) menjadi beku tak memikirkan apa2 selain merasa bahagia ketika dekat dengannya. asal kalian tahu waktu itu gwa kelas 1 smk do'i kelas 3 sma.
singkat cerita setelah kami maen ke rumah sodara yang lumayan jauh, tp setibanya disana ternyata rumahnya kosong karena sodaraku membantu tetangganya yang punya hajatan.. setelah bilang ke sodaraku itu aku mendapatkan kunci dan bisa masuk kerumahnya.. didalam rumah kami nonton tv berdua, sambil tiduran, dan dia gunakan tangan kiriku sebagai bantal.. dan seperti sebelumnya aku sama sekali tidak kepikiran untuk mencium, meraba atau yg lainya, aku hanya terlalu senang waktu itu ketika bisa menghabiskan waktu bersama kakak sepupuku. sampai sodaraku sodaraku datang dan melihat posisi kami seperti itu. kami berusaha menjelaskan, namun sepertinya percuma.
skip skip skip>>>>>>>
waktu sudah malam ketika kuantarkan kakak sepupuku pulang, dan saat di halamannya kami hanya saling pandang tanpa bicara, seolah olah kami menunggu salah satu dari kami melakukan sesuatu, tp apa?
tp garis besarnya sudah banyak waktu yang kuhabiskan berdua, dan kuakui itulah saat saat yang paling membahagiakan dalam hidupku..
sampai saat 2 tahun setelah lulus sekolah ibuku bicara kepadaku, bukan seperti pembicaraan orang tua ke anaknya, tp lebih seperti hakim kepada tersangka. ibuku menegur tentang hubunganku dengan kakak sepupuku yang terlalu dekat. bahkan melebihi orang pacaran, setidaknya itu yang ibuku katakan. akupun mengaku kepada ibuku tentang sebuah perasaan yang sangat besar untuk kakak sepupuku itu. mendengar setiap kata yang keluar dari mulutku ibuku mencoba mengerti tp... seperti orang tua kolot lainnya dia melarangku untuk memiliki perasaan seperti itu "dia itu sodaramu, kakakmu le" masih segar diingatanku kata kata ibuku itu. tp setelah itu kehidupanku berubah menjadi pilu, akupun kesulitan untuk menemui kakak sepupuku lagi..
selang beberapa lama aku mengenal istriku. dan setelah berteman 40 hari, dia langsung kulamar. benar, aku tidak pernah berpacaran dengan istriku. karena pada awalnya aku hanya ingin melampiaskan kekecewaanku kepada ibuku, ibuku terkejut dan tidak berani melarangku, karena setelah dia melarangku mendekati kakak sepupuku aku seperti orang yang kehilangan semangat hidup.. dan yang lebih mengejutkan lagi lamaranku diterima oleh keluarga istriku
aku bahkan menangis setelah melakukan ijab kabul karena mengingat kakak sepupuku..
kakak sepupuku tidak datang saat pesta pernikahanku.
menyesal, tidak. aku harus bertanggung jawab kepada istriku karena tlah menyeret dia masuk ke dalam situasi ini.
tp terus terang aku masih, setiap malam, selama ini terus memikirkan kakak sepupuku
berbagai cara kulakukan untuk bisa melupakannya tp percuma...
istriku pun tahu apa yang terjadi, tp dia begitu setia menemaniku. aku merasa bersalah kepada istriku
tp pernah sebelum kakak sepupuku menikah kami bertemu. seperti dejavu kami berdua hanya saling bertatapan, kemudian aku memberanikan diri bertanya "dimana calon suamimu" , dia memberikan jawaban berupa pertanyaan yang masih tidak kumengerti " apa sekarang itu menjadi penting?" aku terdiam tak bisa menjawab, hanya bisa menatap matanya yang begitu dalam seperti sebuah penyesalan, lalu pandangan teralihkab ketika melihat istriku di kejauhan, diapun berlalu meninggalkanku
tolong bantulah aku suhu perasaan apa ini? 15 thn aku merasaknnya. aku sangat tersiksa suhu, bahkan akhir akhir ini dadaku merasakan sesak yang hebat ketika mengingat kakak sepupuku
terkadang aku menangis di malam hari memikirkan hidupku ini
berbagi cara kulakukan agar bisa melupakan kakak sepupuku tp tak bisa . dia masih ada di dalam hatiku
aku tersiksa. aku bahkan bingung dengan apa yang aku inginkan
oh apakah aku gila?
bantu aku suhu tolonglah. apa yang harus kulakukan
aku seorang pria biasa biasa, usia 25thn, tidak kaya dan cenderung miskin , aku sudah menikah dan telah dikaruniai seorang anak berusia 4 thn.
oke seperti kehidupan sempurna lainnya. tp apa masalahnya?
aku menikahi istriku tanpa cinta.
baiklah agar kalian faham, sesungguhnya aku tlah jatuh cinta kepada orang lain jauh sebelum kukenal istriku
kelas 4 SD, setidaknya aku sudah merasakan suka kepada kakak sepupuku. dan sampai sekarang perasaanku telah berubah dari sekedar suka, menjadi, sayang, cinta, dan lebih dari itu...
dan parahnya sampai sekarang aku masih tidak punya keberanian untuk mengungkapkannya, kami dulu sering keluar bersama dan jika kalian bertanya, sudah banyak kesempatan kita berduaan dan berbuat mesum, tp tidak pernah ku lakukan karena aku sudah cukup merasa bahagia ketika berada didekat kakak sepupuku itu
bahkan pernah kami hanya berdua dirumahnya, saat itu dia sedang mandi sambil mengobrol denganku, posisiku hanya 2 meter darinya sehingga ku bisa leluasa menikmati pemandangan indah miliknya itu. tp entah karena apa, diriku yang biasanya memiliki nafsu dan otak yang cerdas(ketika sama cewek laen) menjadi beku tak memikirkan apa2 selain merasa bahagia ketika dekat dengannya. asal kalian tahu waktu itu gwa kelas 1 smk do'i kelas 3 sma.
singkat cerita setelah kami maen ke rumah sodara yang lumayan jauh, tp setibanya disana ternyata rumahnya kosong karena sodaraku membantu tetangganya yang punya hajatan.. setelah bilang ke sodaraku itu aku mendapatkan kunci dan bisa masuk kerumahnya.. didalam rumah kami nonton tv berdua, sambil tiduran, dan dia gunakan tangan kiriku sebagai bantal.. dan seperti sebelumnya aku sama sekali tidak kepikiran untuk mencium, meraba atau yg lainya, aku hanya terlalu senang waktu itu ketika bisa menghabiskan waktu bersama kakak sepupuku. sampai sodaraku sodaraku datang dan melihat posisi kami seperti itu. kami berusaha menjelaskan, namun sepertinya percuma.
skip skip skip>>>>>>>
waktu sudah malam ketika kuantarkan kakak sepupuku pulang, dan saat di halamannya kami hanya saling pandang tanpa bicara, seolah olah kami menunggu salah satu dari kami melakukan sesuatu, tp apa?
tp garis besarnya sudah banyak waktu yang kuhabiskan berdua, dan kuakui itulah saat saat yang paling membahagiakan dalam hidupku..
sampai saat 2 tahun setelah lulus sekolah ibuku bicara kepadaku, bukan seperti pembicaraan orang tua ke anaknya, tp lebih seperti hakim kepada tersangka. ibuku menegur tentang hubunganku dengan kakak sepupuku yang terlalu dekat. bahkan melebihi orang pacaran, setidaknya itu yang ibuku katakan. akupun mengaku kepada ibuku tentang sebuah perasaan yang sangat besar untuk kakak sepupuku itu. mendengar setiap kata yang keluar dari mulutku ibuku mencoba mengerti tp... seperti orang tua kolot lainnya dia melarangku untuk memiliki perasaan seperti itu "dia itu sodaramu, kakakmu le" masih segar diingatanku kata kata ibuku itu. tp setelah itu kehidupanku berubah menjadi pilu, akupun kesulitan untuk menemui kakak sepupuku lagi..
selang beberapa lama aku mengenal istriku. dan setelah berteman 40 hari, dia langsung kulamar. benar, aku tidak pernah berpacaran dengan istriku. karena pada awalnya aku hanya ingin melampiaskan kekecewaanku kepada ibuku, ibuku terkejut dan tidak berani melarangku, karena setelah dia melarangku mendekati kakak sepupuku aku seperti orang yang kehilangan semangat hidup.. dan yang lebih mengejutkan lagi lamaranku diterima oleh keluarga istriku
aku bahkan menangis setelah melakukan ijab kabul karena mengingat kakak sepupuku..
kakak sepupuku tidak datang saat pesta pernikahanku.
menyesal, tidak. aku harus bertanggung jawab kepada istriku karena tlah menyeret dia masuk ke dalam situasi ini.
tp terus terang aku masih, setiap malam, selama ini terus memikirkan kakak sepupuku
berbagai cara kulakukan untuk bisa melupakannya tp percuma...
istriku pun tahu apa yang terjadi, tp dia begitu setia menemaniku. aku merasa bersalah kepada istriku
tp pernah sebelum kakak sepupuku menikah kami bertemu. seperti dejavu kami berdua hanya saling bertatapan, kemudian aku memberanikan diri bertanya "dimana calon suamimu" , dia memberikan jawaban berupa pertanyaan yang masih tidak kumengerti " apa sekarang itu menjadi penting?" aku terdiam tak bisa menjawab, hanya bisa menatap matanya yang begitu dalam seperti sebuah penyesalan, lalu pandangan teralihkab ketika melihat istriku di kejauhan, diapun berlalu meninggalkanku
tolong bantulah aku suhu perasaan apa ini? 15 thn aku merasaknnya. aku sangat tersiksa suhu, bahkan akhir akhir ini dadaku merasakan sesak yang hebat ketika mengingat kakak sepupuku
terkadang aku menangis di malam hari memikirkan hidupku ini
berbagi cara kulakukan agar bisa melupakan kakak sepupuku tp tak bisa . dia masih ada di dalam hatiku
aku tersiksa. aku bahkan bingung dengan apa yang aku inginkan
oh apakah aku gila?
bantu aku suhu tolonglah. apa yang harus kulakukan