STEP THIRTY ONE
Aku melirik kearah suara desahan itu ternyata Ratih terlihat sedang masturbasi dengan tangan kanan yg ia masukan ke dalam rok nya dan tangan kirinya sedang meremas - remas payudaranya sendiri yg masih tertutup kemeja putih lengan pendeknya, aku dan Mamah saling berpandangan seolah saling penuh tanda tanya
"Udah Mah biarkan saja, anggap tak ada siapa - siapa" ucapku dengan santai
Mamah Titin tersenyum manis dan meneruskan kegiatannya mengulum penisku cukup inten hingga beberapa menit sampai Mamah memutuskan tuk menghentikan sejenak sekekdar membuka seluruh pakaian yg ia kenakan. Mamah mengajakku tuk naik ketempat tidur dan segerea menyuruhku untuk terlentang, aku pun mengikuti apa yg Mamah inginkan dan Mamah pun segera naik ke tubuhku hingga posisi kami jadi 69.
Kusibak bibir vagina na dengan tanganku supaya aku dapat melihat clitoris dan dengan santai kujulurkan lidahku mengelilingi setiap inci vagina Mamah, penisku pun mendapat perlakuan yg sangat nikmat saat Mamah mengulum penisku hingga deep throat
Uuuuucccchhh
Desahku merasakan penisku yg menyentuh dinding tenggorokan Mamah.
Di usia 35thn wanita ini masih pintar merawat tubuhnya hingga saat ini tubuhnya seperti wanita seumaran Tante Putri, padahal usianya sama dengan Ibuku,payudara yg masih tegak di posisi dan seluruh tubuhnya mulus tanpa cacat.
Terus kumainkan lidahku di vagina Mamah yg sesekali mengulum clitoris nya yg membuat Mamah seperti bergetar.
Ooooooccccchhh
Aaaaaaacccchhhh
"Pintar bgt km sayang" desahan Mamah kini mulai terdengar
Setelah terasa cukup basah vagina nya oleh cairan tubuh Mamah dan air ludahku, Mamah bangkit dan langsung duduk ngangkang di atas pangkal pahaku, tangan Mamah segera meraih penisku dan diarahkan ke liang surganya
BLLEEEEEESSHHH
Aaaaaccccchhh
Uuuuucccchhh
Desahan kami berdua saat penetrasi
Perlahan tapi pasti Mamah gerakan rubuhnya naik turun, posisi WOT seperti ini sungguh sangat bikin penisku seperti di urut oleh dinding vagina Mamah
Aaaacccchhh
"Enak bgt Mah" desahku
Dalam keadaan naik turun tubuhnya di atas selangkanganku, tangan Mamah meraih tanganku dan dibimbingnya ke payudara nya, tanpa ragu aku langsung remas - remas payu dara yg masih kencang ini
Aaaaacccchhh
Ooooooocccchhh
"Remas terus tetek ku Tor" desah Mamah
Cukup lama dalam psisi seperti ini akhirnya Mamah terlihat kecapean hingga aku putuskan untuk merubah posisi, kusuruh Mamah supaya nungging membelakangiku dan aku siap melakukan penetrasi lg dengan bertumpu pada lututku dan Mamah pun menggunakan lututnya sebagai tumpuan dan tangannya menahan tubuh atas nya.
Kulihat bokong Mamah yg lumayan montok itu sudah berada di depanku dan terlihat jelas
Dengan perlahan kuarahkan penisku pada vaginanya
BLLEEEESSSHH
Aaaaaaaaaccchhhh
Ooooocccchhh
Beda sekali rasanya dengan dogie seperti ini penisku bisa menghujam sangat dalem sekali hingga amblas semua batang penisku.
Aaaaauuuucccchhh
"Dalem bgt Tor, sungguh nikmat sekali vagina ku" desahan Mamah.
Trus kumaju mundurkan pinggulku hingg dengan kecepatan yg lumayan sampai suara benturan bokong Mamah dengan pinggulku terdengar nyaring
PLLAAAAKK,,,PLLAAAAAKK
Uuuucccccchhh
"Terus Tor, Mamah mau nyampe nih" rancuan Mamah
Kutambahkan kecepatan pinggulku karena Penisku terassa bener - bener di cengkram oleh dinding vagina Mamah sampai akhirnya dinding vagina kedutan dan badan Mamah jadi kaku
CREEEET,,,CREEEET
Terasa ada yg menyemprot penisku hangat sekali, ternyata Mamah sudah mendapatkan orgasmenya dan aku cabut penisku supaya Mamah bisa menikmati sisa - sisa badai orgasmenya.
Tubuh Mamah terlihat lemas akibat orgasme yg di dapatnya, kuusap rambut Mamah dan ku kecup keningnya dengan lembut
"Terima kasih yah Tor" ucap Mamah Titin dengan mata sayu nya
"Iya Mah,, Mamah istirahat aja yah" ucap ku
"Tapi km belum keluar Tor" ucap Mamah sembari bangkit
"Udah jangan pikirin Tora Mah, kalau Tora gampang ituu Mah" cegahku ke Mamah
Mamah cuma tersenyum atas ucapannya dan Mamah kembali membaringkan tubuhnya di kasur.
Aku dengan santai memakai pakaianku kembali yg berserakkan di lantai dan di saat aku sudah berpakaian aku melirih ke arah pintu, nampak Ratih telah duduk di lantai dengan napas yg masih ngos - ngosan, rupanya dia telah mendapatkan orgasme nya dengan cara masturbasi. Kulangkan keluar dari kamar dan meninggalkan Mamah Titin yg telah beristirahat
Kini di ruang keluarga hanya ada Tante Putri yg sedang asiknya nonton tv, dan aku pun mendatangi Tante Putri
"Nyimas,, Ibu kemana" tanyaku sembari duduk di samping Tante Putri
"Teteh lg masak tuh di dapur" balas Tante Putri sembari menunjukkan tangannya ke arah dapur
Nampak terlihat wajah Tante Putri seperti sedang ada masalah
"Ada yg mau nyimas ceritain" tanyaku ke Tante Putri
"Kang mas tau aja kalau aku lg ada masalh" jawabnya
"Kliatan aja wajah cantik ini tak bisa nutupin pikiran yg sedang kacau" ucapku sembari mencubit lembut hidungnya
"Kang mas bisa aja,,, sebenarnya bukan masalah aku sih tapi masalah sahabatku" ucap Tante Putri
"Ohh gitu,,, siapa emang sahabat nyimas itu" tanyaku
"Siapa lg kalau bukan si Hera" jawabnya
"Ohh bu Hera,,, kenapa emang" tanyaku kembali
"Dia kan selama ini tinggal sama tantenya nah sekarang dia pengen mandiri tapi gimana yah" jawaban Tante Putri yg terlihat sedikit bingung
"Gimana apa maksudnya" kembali aku bertanya ke Tante Putri
Terlihat Tante Putri berpikir dengan keras
"Gini kang mas, nyimas mau kalau si Hera nempatin rumah nyimas tapi kan nyimas udah ngerasa enak tinggal disini bareng Teteh sama Kang mas juga Nur" terang Tante Putri
Aku pun jadi ikut berpikir soal teman dekat nya Tante Putri yg tak lain salah satu dosen di kampusku itu
"Ya sudah kang mas aja yg temenin bu Hera tinggal di rumah nyimas" usulanku
Terlihat kaget Tante Putri mendengar ucapanku dan terlihat wajah yg seperti menolak atas usulanku itu
"Huh sama aja boong kalau gitu mah" balas Tante Putri sembari cemberut
"Loh emang kenapa cantik" ucapku yg disertai cubitan lembut di kedua pipinya
"Abisnya kang mas malah mau tinggal disana, ngapain juga nyimas sama Teteh disini kalau kang mas nya malah mau tinggal disana" ucap Tante Putri dengan mengembungkan kedua pipinya yg malah jadi terlihat sangat imut
Betul juga apa yg dikatakan Tante Putri, tidak mungkin kalau aku tinggal di rumah Tante Putri bersama bu Hera, aku jadi ikutan bingung soal bu Hera.
Di saat aku dan Tante Putri sama - sama berpikir muncullah bidadari tercantik di rumah ini membawa segelas minuman yg tak lain itu teh panas
"Nih sayang teh buat kamu" ucap Ibu yg memberikan cangkir teh yg dibawanya
"Aduh Ibu bikin aku seneng aja, makasih yah Ibuku cantik" jawabku yg sembari meraih cangkir yg Ibu sodorkan
"Ahh Teteh jahat, masa anaknya di kasih teh tapi adiknya sendiri gak di kasih"ucap Tante Putri yg merajuk
"Aduh kamu Put,,," ucap Ibu yg seakan hendak balik lg ke dapur
"Loh Teteh mau kemana" cegah Tante Putri pada Ibu
"Katanya mau di bikinin teh juga" jawab Ibu
"Mput bercanda Teh" ucapnya sembari tersenyum
Ibu pun kembali dan duduk di sampingku, dan tak lama datang Nur yg terlihat habis mandi karena terlihat dari rambutnya yg masih basah terurai bebas.
"Seger bgt Nur,,, abis mandi yah" ucap Tante Putri pada Nur yg datang menghampiri kami
"Iya seger bgt Tante cantik,,"jawab Nur
"Si Ratih mana Pah, kok di kamar gak ada" ucap Nur menanyakan keberadaan Ratih
"Tuh deket pintu kamar Mmah" jawabku sembari menunjuk ke arah pintu kamar Utama
"Loh kenapa dia duduk disitu" ucap Nur yg sedikit bingung dengan posisi Ratih yg duduk di lantai pintu kamar Mamah
"Kayaknya dia lemes Nur abis liat live show tadi" jawabku enteng
"Live show,,, emang ada apa di kamar Mamah" tanya Nur dengan mata yg di runcingkan melihatku
"Tanyain aja langsung sama orangnya" jawabku
Ibu dan Tante Putri hanya tersenyum mendengar obrolan aku dan Nur,
Pegel bgt ngetik di hp nih suhu,,, lanjut nanti yah