STEP THIRTY THREE
BLUUGGH
Pintu kamar tamu yg di tutup Tante Putri saat kami berdua sudah berada di dalamnya
"Kenapa buru - buru sih Nyi...."
Ucapku yg tak mampu meneruskan kata - katanya akibat sambaran bibir Tante Putri yg secara cepat melumat bibirku dengan penuh nafsu hinggaa akhirnya akupun ikut dalam pergulatan bibir yg penuh nafsu, lidahku tak ayal jadi hisapan kuat mulut Tante Putri yg begitu bernafsunya, selama kurang lebih 10menit mulut kami saling lumat hingga kami berdua benar - benar harus melepaskan pagutan bibir kami karena merasa kekurangan oksigen dan napas kami seperti habis lari maraton saja, saat terlepasnya bibir kami, secara reflek kami berdua saling pandang hingga kami berdua sama - sama tersenyum di tengah ngos - ngosan itu
"Nafsu bgt Nyimas"
Ucapku di kala napasku sudah mulai berangsur normal
"Kan kangen Kang mas,, udah lama kita gak bisa berduaan lg"
Balas Tante Putri dengan wajah yg terlihat manja
Sungguh gemes sekali melihat wajah fotokopian ibuku ini yg terlihat sangat manja bagai seorang abg sedang malu - malu di depan kekasihnya
"Ihh bu Dosen manja deh"
Goda ku pada Tante Putri sembari mencuil dagunya
"Ahh Kang Mas jahat,,godain aku aja"
Manjanya Tante Putri semakin menjadi - jadi dengan menyenderkan punggungnya di dadaku
Kuraih dagunya kesamping supaya bisa kukecup bibir yg sangat lembut namun hangat itu
Slluuurrppp
"Maafin kang mas yah kalau belakangan ini sedikit mengabaikan Nyimas"
Ucapku dengan tulus pada Tante Putri
"Nyimas ngerti kok kang mas,, Nyimas juga paham akan kondisi kang mas saat ini"
Balas Tante Putri dengan penuh perasaan serta kejujurannya
Kubalikkan tubuh Tante Putri dan kukecup keningnya dengan lembut dan terus hingga hidungnya, bibirnya, dagunya sampai leher jenjangnya, kubuka pakaian Tante Putri hingga menyisakan bh dan cd nya saja.
Kini lidahku mulai menjelajahi seluruh wajah cantiknya sampai telinganya pun tak luput dari sapuan lidahku
Aacchh,,,
Uuuccchh,,,
Desahan Tante Putri saat lidahku menelusuri lehernya, tanganku kini mulai aktif meremas lembut di kedua gunung kembar 36A Tante Putri yg masih tertutup bh dan tangan Tante Putri ikut membatu remasanku, saat kepala Tante Putri mendongkak ke atas kulumat lehernya dengan sitambah sedikit gigitan kecil hingga meninggalkan tanda kepemilikan akan leher jenjangnya
Aaaaacccchhhh
Sssstttt
Desahan Tante Putri merasakan stempel gigitanku di lehernya
Setelah cukup puas pada leher lehernya, aku teruskan wilayah jajahan mulutku pada buah dada bagian atasnya yg tak terhalang bh serta tanganku dan tangan Tante Putri, dengan sigap tanganku ke belakang tubuh Tante Putri untuk membuka kaitan bh dan tangan Tante Putri secara kompak menelusurkan tali bh yg melingkar pada bahunya hingga jatuh lah penutup buah dada yg cukup besar itu dan menjadikan tanganku penutup buah dadanya, kuremas terus gunung kembar itu dengan sesekali memilin putingnya seselah kiri karena di kanan mulutku sedang asik menghisap putingnya itu
Aaaacccchhhh
"Yg kenceng hisapnya kang mas"
Rancuan Tante Putri
Tangan Tante Putri menekan kapalaku agar semakin kuat hisapan serta remasanku, kini satu tanganku asik meraba segitiga yg jadi penutup terakhir tubuh Tante Putri yg tersisa, walau masih elusan dari luar cd nya namun sudah terasa hangat dan basah segitiga merah muda Tante Putri , saat handak kutelusupkan tanganku kedalam cd nya, seketika Tante Putri mendorong pelan tubuhku hingga terpaslah pegutan mulutku di buah dadanya itu
"Kang mas curang, masa Nyimas udah bugil, kang mas masih lengkap pakaiannya"
Ucap manja Tante Putri sembari mulut yg sedikit di monyongkan
Aku hanya tersenyum dangan tingkah manjanya Tante Putri yg bener - bener bagai seorang abg itu
"Ya sudah bu Dosen bukain dong pakaian mahasiswa ibu ini"
Balasku dengan candaan serta godaanku
Dengan telaten Tante Putri membuka semua pakaian yg ku kenakan sampai tak tersisa lg walau sehelai benangpun pada tubuhku, senyum terpancar terlihat dari Tante Putri saat kepala Tante Putri sejajar dengan junior ku yg sudah setengah berdiri
"Kangen deh sama kamu"
Ucap Tante Putri yg seolah - olah bicara pada penisku sembari mengecup kepala penisku yg memberi efect geli pada penisku
Bener - bener berbeda sekali Tante Putri sekarang ini yg sangat terlihat manja sekali, kemaren - kemaren gak terlalu manja gini deh
"Bu Dosen manja bgt deh sekarang, kenapa sih bu"
Ucapku ingin tau kenapa bisa sangat terlihat manja sekali
"Biarin,,, biar di manjain ma kang mas"
Balasnya sembari mengelus batang penisku yg semakin tegang
"Ya sudah sekarang maunya bu Dosen di manjain gimana"
Tanyaku ke Tante Putri
"Pengennya kang mas turutin semua perintah Nyimas dan kang mas gak boleh melakukan apapun selain apa yg Nyimas perintahkan"
Ucap Tante Putri yg mengutarakan keinginannya
"Baiklah, kang mas siap layanin dan lakukan apapun yg Nyimas perintahkan"
Sanggupku atas permintaan Tante Putri
Nampak senyum Tante Putri makin girang dan melakukan lompatan seperti anak kecil yg diberi hadih, aku hanya menggelengkan kepala atas tingkah laku Tante Putri. Akhirnya Tante Putri membuka cd nya dan segera terlentang di tempat tidur kamar tamu ini dengan menekuk kedua lututnya serta melebarkannya.
"Sini kang mas, jilatin memek Nyimas sampai Nyimas bilang berenti"
Perintah awal Tante Putri
"Siap laksanakan"
Jawabku dengan tanda hormat bagai pramuka
Segera kulaksanakan perintahnya dengan sigap ku merangkak di tempat tidur menuju selangkangan yg sudah siap untuk di service, ternyata sekarang vagina Tante Putri sudah bersih tanpa bulu sedikitpun hingga nampak seperti vagina abg yg nampak garis vertikal, tanpa pikir panjang kubuka bibir vagina Tante Putri dengan kedua tanganku, terlihat labia mayora yg masih berwarna coklat muda dan dinding vagina yg masih merah muda.
Lidahku mulai menyapu bagian dalam vagina Tante Putri serta sesekali bibirku menarik labia nya yg membuat Tante Putri mendesah
Aaaaaaaaaccccchhhh
Eesssssssttttttt
Semakin kudengar desahannya makin semangat aku mainkan lidahku hingga aku coba tusukkan kedalam lubang kenikmatannya
Aaaaaccccchhhh
"Nyi,,,mas,,,mau,,,nyampe"
Desahan serta rancuannya Tante Putri
Terus aku lakukan explorasi vaginanya dangan lidahku hingga terasa dinding vagina itu berkedut di sertai bergetarnya tubuh Tante Putri saat orgasme pertamanya
Aaaaaaaaaaaaaaaccccccccccccccchhhhhhhh
CREEEETTT,,,
"Langsung entotin Nyimas sekarang kang mas"
Desahan panjang yg langsung memerintahku supaya segera menusukkan penisku ke vaginanya yg sedang orgasme
Sedikit kaget juga mendengarnya di saat dalam keadaan orgasme Tante Putri malah menyuruhku untuk segera menusukkan penisku, dengan sigap aku segera laksanakan keinginannya itu
CREEETTT,,,
BLEEEEESSSSHHH
Aaaaaaaaacccchhhhhh
AaaaaUuuuuuccChhhh
Desahan kami saling bersautan saat penetrasi
"Langsung genjot yg cepat kang mas"
Kembali perintah Tante Putri terdengar disaat vaginanya masih mengeluarkan cairannya dan di susul tusukan penisku
Segera aku pun menggoyang pinggulku maju mundur dan rpm yg cepat, hanya butuh waktu 2 menit untuk Tante Putri kembali mendapatkan orgasme nya
Aaaaaaaaaaacccccchhhhhh
CREEETTT,,,CREEETTT,,,CREEETTT
"Diamkan dulu kang mas"
Perintahnya saat mendapetkan orgasme keduanya
Aku tak menyangka kalau Tante Putri bakal mendapatkan dua kali orgasme dalam waktu dekat, penisku masih bercokol di dalam vagina Tante Putri yg sempit basah serta hangat, nampak Tante Putri begitu terlihat sangat lemas namun tersungging senyum kepuasan pada bibirnya
"Sekarang finaly, pake doogie style yah kang mas"
Perintah Tante Putri kembali menyuruhku supaya berganti gaya
Aku tau kenapa Tante Putri minta gaya DS karena dia sudah terlihat lelah dan juga dia tau kalau dengan gaya DS pasti aku bakal cepat K.O, segera ku cabut penisku dan Tante Putri segera bangkit serta menbalikkan tubuhnya hingga nungging dengan bertumpu pada senderan tempat tidur, tanpa ba bi bu aku langsung arahkan penisku ke bibir vagina nya Tante Putri namun saat hendak aku dorong pinggulku tiba - tiba Tante Putri
"Bukan memek Nyimas yg harus di tusuk kontol kang mas tapi anus ku kang mas"
Pinta Tante Putri supaya aku menusuknya di anus nya
kuarahkan kembali penisku pada mulut anus Tante Putri yg masih kering serta kecil sekali anus nya Tante Putri, kudorong pinggulku agar penisku masuk ke anus nya namun sangat susah sekali karena keadaan anus yg masih kering serta ukurang liangnya yg masih imut
Aaaaauuuuhhhh
Desahan Tante Putri saat penisku mencoba menusuk anusnya
"Susah kalau masih kering gini Nyimas"
Ucapku atas kesulitanku menusuknya
"Ya sudah pake ludah kang mas, tapi sedikit saja"
Pinta Tante Putri padaku
"Kalau sedikit pasti sakit Nyimas"
Terangku kalau di kasih ludah hanya sedikit pasti bakal terasa sakit
"Gak apa - apa kang mas, justru itu sensasinya di anal"
Ucap Tante Putri soal ludah harus sedikit
CUUIIHH
Kuludahi anUs Tante Putri supaya memberi sedikit pelumas agar penisku bisa penetrasi, segera kurahkan penisku di mulut anus Tante Putri, setelah merasa pas segera kedorong pinggulku
BLEESSHH
Aaaaaaauuuuuuhhhh
Aaaaacccccchhhhhhh
Desahan kami saat pesnisku sudah separuhnya masuk
Ku diamkan sejenak agar anusnya terbiasa dengan benda asing yg kini berada di dalamnya, setelah terasa mulai santai denyutan dinding anus itu kucabut penisku dan dengan cepat kuhentakkan dengan sedikit keras
BLEEEEEEESSSSHHH
Aaaaaaaacccccchhhhh
Uuuuuuuuccccchhhhh
Desahan makin keras saat penisku benar - benar amblas seluruhnya ke dalam anus Tante Putri
Terasa sekali liang anus Tante Putri lebih menjepit dari vaginanya
"Ayo cepet genjot Kang mas"
Pinta Tante Putri yg menyuruhku agar segera bergoyong
Langsung kumaju mundurkan pinggulku dengan cepat hingga makin membuat desahan Tante Putri begitu intens
UuCchh,,aaaacchhh,,,oooccchh,,,uuuuccchhh
Desahan Tante Putri seperti orang cina saja yg sangat berisik
Semakin lama semakin terasa penisku mulai berkedut dan terus hingga aku tak kuat lagi menahan sperma yg sudah tak tertahan lg
Aaaaaaaaaacccccchhhhh
"Kang mas nyampe Nyimas"
Rancuku
Aaaaaaaaaaaccccccccchhhhhhhh
CROOOTT,,,CROOOTT,,,CROOOTT,,,CROOOTT
Semburan lahar panas spermaku menyembur di dalam anus Tante Putri hingga sampai ada yg meleleh keluar
Badanku ambruk menimpa punggung Tante Putri yg ikut ambruk,
"Naik sini tidurnya agak kesini"
Pinta Tante Putri padaku supaya aku sejajar dengannya
Aku paksakan tenagaku suaya bisa tidur sejajar dengan Tante Putri, saat tubuhku sudah berbaring sekjajar dengan tubuh Tante Putri, aku segera berguling kesampingnya dan Tante Putri malah dengan santainya menciumi seluruh wajahku
"Makasih yah kang mas sudah mau penuhin keinginan Nyimas, sungguh bahagia sekali dan puas sekali Nyimas hari ini"
Ucap Tante Putri
"Kang mas senang sekali kalau bisa buat Nyimas bahagia"
Balasku yg mulai terasa lelah dan kantuk
Walau Tante Putri terus menerus cium seluruh wajahku namun aku gak bisa membalasnya karena rasa lelah dan kantuk sudah sangat menguasai tubuhku hingga membawaku pada alam mimpi