Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(TRUE STORY) Dapat Hoki Tahunan di dalam Bus Malam

Baik, suhu sekalian mohon maaf untuk respon yang kurang dari saya. kembali lagi karena terbentur waktu kerja yang sangat padat.

Saya juga ingin memohon maaf kepada para suhu sekalian karena tidak bisa menampilkan mulustrasi, bukti chat, maupun bukti yang lain.

Mungkin dari beberapa suhu sekalian ada yang tidak percaya bahwa ini cerita nyata, ya tapi ini lah kisah yang saya alami tanpa ada bumbu bumbu penyedap.
Saya tetap mengapresiasi suhu suhu sekalian yang beranggapan demikian. Tapi yang perlu dipahami adalah yang Namanya HOKI tidak ada dalam rumus. Bisa saja terjadi kapanpun dimanapun dan kepada siapapun.

Baik, Sekali lagi saya mengapresiasi suhu suhu sekalian yang sudah mampir.

Hari ini saya sempatkan waktu saya sebentar untuk melanjutkan cerita.

Next, kembali ke alur cerita...







Bu Dwi kembali ke kasur untuk menidurkan si dedek dengan posisi setengah telanjang. Ya walaupun bisa dibilang masih jauh dari kata perfect dari segi wajah, kulit, maupun badan. Tapi pada saat itu memang ane sangat berhasrat kepada bu Dwi. Bahkan ini belum pernah ane rasakan pada saat bersama pacar atau perempuan yang pernah ane tiduri. Ntah mungkin karena sensasi atau suasannya mendukung ane juga tidak paham.

Bersamaan dengan itu, ane menuju ke kamar mandi untuk mencuci si otong sebagai SOP ane setiap kali akan melakuakan pengetapan oli.

Setelah selesai ane tanggalkan seluruh pakaian ane di kamar mandi dan kembali ke kasur dengan posisi ane dan bu Dwi di ujung dan si dedek yang lagi di nenenin di tengah. Pada saat itu ane setengah tiduran dengan posisi kepala menyandar tembok mengocok otong ane sambil memandangi nenen bu Dwi yang terlihat begitu istimewa sekali dengan warna kulit coklat dan aerolanya pun gelap membuat otong seketika berdiri tegap.

Bu Dwi melihat perlakuan ane hanya tertawa kecil.

"Jangan di kocok terus ntar lecet"

Ane tidak menjawab langsung ane respon dengan berpindah posisi mendekat kearah badannya lalu berusaha mencopot sisa pakaiannya. Dengan pelan pelan ane copot sambil ane ciumi perbagian pahanya menuju ke kaki bagian bawah.
Bu Dwi sedikit menggelincang.

"Mas, bentar mas adek ga tidur tidur ntar kalo aku gerak terus" jawabnya mengeluh

Ane pun menghentikannya lalu menunggu di kursi sambil tetap memandangi setiap lekuk tubuh Bu Dwi sambil terus mengkocok otong ane. Dalam benak nakal ane sudah merencanakan service terbaik untuk dia.

Setelah 10 menit si adekpun tertidur dan bu Dwi pelan pelan bangun agar si adek tidak terganggu tidurnya. Dia berjalan ke arah ane tanpa berbicara langsung mendekat dan mengecup bibir ane. Ciumannya penuh nafsu seakan akan dia bertemu dengan cinta lamanya. Di tengah ciuman hebat dia menghentikannya lalu berkata.

"Mas aku pipis duluu bentar" dengan posisi mulut berhadapan persis dengan mulut ane

"Aku anterin ya, takut kesasar aku" jawab ane menuntun menuju kamar mandi


Sesampainya di kamar mandi ternyata dia tidak pipis di closet melainkan di bawah shower mungkin karena kebiasaanya kencing dengan posisi jongkok. Karena nafsu ane yang mulai tidak terkendali ane mendekat ke arahnya lalu menodongkan otong akan ke arah mulutnya. Dia sedikit kaget namun perlahan mulai membuka mulutnya. Pada saat itu ane sudah tidak terpikirkan jijik karena terkena air kencingnya karena kaki ane begitu dekat dengan meqi si ibu.

"Clorrrrrp clrropppp clorppp"

Tidak lama ia mengeluarkan otong ane dari mulutnya

"Mas, ini ceboknya gimana?" Jawabnya nyengir sambil mengocok otong ane

Ane arahkan ke jet shower

"Pake ini kakak sayang, sini jongkok kakak pegang ini sambil di pencet diarahin ke mequi jangan ke muka ya haha" jawab ane

Dia menyemprotkan ke mequi dan terkejut karena semburannya yang begitu kencang

"Aduh sakit banget ini mas sumpah, sakit sakit geli" eluhnya


Ane tertawa karena kepolosanya. Akhirnya ane bimbing

"Semprotanya di dekatkan ke mequi tapi pencetnya jangan full. Pelan pelan aja.. sini kakak pencet biar tau" ane ikut jongkok lalu tangan ane arahkan ke mequi nya untuk membantu bersih bersih. Dia sedikit terkejut karena ane malah cebokin dia. Hal ini ane lakuin biar ane yakin dia bener benrr bersih saat ane eksekusi. Setelah ane cuci bersih sampai bagian pantat pantatnya ane arahkan dia kembali ke kasur


"Sayang di kursi aja yuk, kasian dedek nanti bangun" saran dia dengan ucapan mesra dan tanganya mulai kembali memegangi otong ane

Sesampainya di depan kursi (seperti semi sofa tanpa ada sandaranya) dia ane arahkan untuk jongkok agar otong ane kembali di lumatnya


Posisi ane yang masih berdiri melihat lukakan tubuhnya dengan beberapa selulit di paha samping dan guratan guratan bekas hamil mungkin di beberapa sisi perutnya malah membuat otong ane kembali tegak sempurna.

Pada waktu itu ane juga berfantasi untuk menyebut suaminya saat eksekusi, tapi ane urungkan karena pengalamam tempo hari di bus yang mood dia mendadak berubah karena mengingat suaminya.

Ane ikut goyangkan badan ane agar otong masuk lebih dalam ke mulutnya sambil ane jambak rambutnya yang sudah tidak terbungkus hijab.

"Enak ga sayang?" Tanya ane

"Mmmmhhhhhh cloorrpp clooorrppp cloorppppp" gumamnya sambil menganggukan kepalanya sambil terus menikmati batang otong ane

Setelah ane puas otong ane berpatroli di sekitaran mulutnya, ane lepas cabut otong ane dari mulutnyaz ane jambak rambutnya kebawah lalu ane suruh dia untuk mengulum kantong menyan ane

"Aaaaaah, sakit massss" keluhnya dengan lembut


Tanpa ane perdulikan itu, ane sedikit paksa agar gairahnya memuncak. Dan responya sangat membuat kepala ane cenut cenut. Ane di dorongnya ke kursi agar posisi duduk lalu kaki ane dia angkat. Dengan lugas ia mengeksplorasi kantong menyan ane... Lalu berpindah ke selangkangan ane yang membuat kaki ane bergetar.

Sungguh luar biasa service nya ternyata dalam hati ane. Dalam posisi itu ane benar benar menikmatinya.

Saat ane memejamkan mata karena kenikmatan jilatan bu Dwi dia kembali merenggangkan kaki ane lalu lidahnya menjamah ke bagian sun*ole sambil mengocok si otong

Uhhhh pertahanan ane mulai rapuh saat itu. Benar benar mau jebol rasanya.

"Kak gakuat aku sayangggg arghhhhhh" eluhan ane sambil menjambaknya

Dia seolah olah tidak dengar eluhan ane dengan terus menjilati sun*ole ane. Titik paling nikmatnyabadalah saat lidahnya mulai masuk ke lubang.

"Uuhhhhh sayangggg uuuhhhhhh" erangan ane lirih

Karena memang sudah tidak kuat ane hentikan jamahannya. Ane langsung arahkan dia untuk berposisi mengangkang seperti ane tadi.
Terlihat jelas bulu jembinya yang sedikit tebal menutupi bagian aset utamanya yang berjengger dan berwarna coklat kehitam hitaman.

Jari telunjuk ane masuk ke liang kenikmatan itu bersamaan dengan tangan kanan ane meremas kasar nenennya yang sedikit mengendur. Mulut ane langsung sigap menjilati clitorisnya yang sedikit terhalang jembi.

"Eehhh masss janngg.. jangggan arrrrrhhhh" eluhnya sambil menjambak ane

ane tidak perdulikan itu karena birahi ane sudah memuncak

"Mmmmmhhh enak sayangg? Enak gaaa mhhhh...? Plakkkkkkk" tanya ane sambil ane tampar nenennya

"Nggghh... eeeeennn...naaak" jawabnya merancu dengan tangan menyangga nenennya

ane yang tidak mau kalah service, dengan sedikit rasa jijik sebetulnya. Ane arahkan mulut ane ke bagian sun*olenya. Dengan tangan yang mulai berpindah kebagian pantat, meremas dan membuka pantatnya


"Cluurrrrpppp cloooorprpppp" ane jilat perbagian pantat

dia yang tidak kuat langsung beranjak dari posisi ngangkangnya.

"Udah udah mas aku ga kuat di gituin"

"Ya samaa berati kakak sayanggg" sambil meremas nenennya yang mulai meneteskan ASI

Ane merubah posisi tiduran di kursi lalu mengarahkan tubuhnya untuk menindih otong ane.

ane mainkan otong ane di mulut mequinya namun dia langsung memasukannya begitu saja

"Blesssss"

"Ga kuat aku mas ahhhhh" jawabnya merancu menggoyangkan badanya maju mundur sambil mengikat rambutnya yang mulai berantakan. Disitu terlihat bulu ketek yang baru saja tumbuh karena bekas dikerok. Uuuuhhhh melihat itu kembali libido ane naik dan ikut menggoyangkan badan ane dengan cepat.

"Mmmhhh mmmhhhh mmmmhhhhh ayahhhh" rancunya

ane kaget karena rancu tersebut. Dia terlihat memejamkan mata sambil terus bergoyang

"Wah brengs**k nih dia bayangin lakinya"

ane merubah posisi duduk agar bisa sambil menikmati kembali ASI istri pedagang ini.

"Slurrppp slurrpppp slurrpppl"

"Ahhh enakkk aarrgghh" rancunya memakai bahasa jawa

"Sayangg arrghh" sambil mengelus rambut ane

Terdengar suara tangisan si dedek
"F*ck pake banguuuun lagi nih bocah" dalem hati ane

Dia langsung mencopot otong ane dari mequinya. Lalu berbegas ke kasur untuk menyusui si anak dengan posisi miring.

ane yang mulai drop perlahan otong mulai melemas. Sambil melihat jam ternyata waktu sudah menujukan pukul 10 lebih. Ane berjalan menuju kasur berbisik ke si ibu


"Dah jam 10 bentar lagi checkout ini"

"Iya bentar, lihat dah tidur lagi nih" bisiknya

"K*ntolku lemes gara gara denger dia nangis" bisikku

Dia hanya tersenyum sambil tetap memperhatikan si anak yg sedang nenen.

"Keluar dalem boleh ga abis ini?"

Jawabnya hanya mengangguk

Kurang lebih 5 menit akhirnya si dedek kembali pules

Dia langsung bertanggung jawab untuk membuat berdiri kembali si otong dengan melumatnya menggunakan mulutnya yang terampil

"Di kamar mandi aja yuk biar ga denger dedeknya" saranku sambil mengelusnya yang masih melumat otong ane yg mulai setengah tiang

Ane lebarkan handuk ke lantai kamar mandi untuk alas, lalu menutup pintunya agar suaranya tidak keluar

Dia kembali melumat otong ane tangan nya memainkan kantong menyan ane

"Kamu suka main halus apa kasar sih sebenernya" tanya ane halus sambil mengelus elus rambutnya

Si ibu menghentikan lumatany lalu matanya melihat ke arah muka ane
"Suka kasar sih sebenernya tapi belum pernah" jawabnya malu

"Ohhhhh.. " jawab ane singkat langsung menjambaknya kasar

Otong langsung ane arahkan kembali ke mulutnya. Pingul langsung ane tekan maju agar otong bisa mentok ke mulutnya. Tidak lama ia mengentikan lumatanya.

"Bentar sayang, aku keluar air matane" sambil mengelap air mata

Otong ane langsung ane tamparkan ke bagian mukanya

"Cepet di isep lagi" sambil menjambak

Setelah puas, kemudian dia ane arahkan untuk nungging. Ane lebarkan posisi kakinya lalu punggungnya ane suruh turunin agar semakin terpamoang mekinya. Ane mau basahkan kembali mequinya dengan tangan, ternyata sudah becek sekali. Akhirnya ane langsung tancapgasss sambil memegangi pinggulnya


"Plokkkkk plooooookkkk plooooookkkkk" genjotan ane mulai kencang


"Plaaaakkkk plaaaaak" tamparan ane ke pantantnya yang membulat di penuhi garis itu

"Enakkkkk gaaaaa njinggg" tanya ane sambil memancing responya

" Enak bangettttttt sayangggg"

Ane kencangkan kembali genjotan ane sambil menjambak rambutnya.


"Aaaahhhh ahhhh ahhhh ahhhhh aku mau pipiiiiiisss masssss"


"Aaahhhh ahhhh berhenti duluuuu ahhhhh"


Ane hentikan genjotan ane dg posisi otong masih berada di dalam liang, Bu Dwi menggelincang tubuhnya bergetar

"Bajingannnn enak tenannnnnnn" teriaknya merancu


Melihat rancuan dia membuat ane bersemangat kembali menggenjot tubuhnya masih dengan posisi doggy.

Ane genjot jempol ane coba menusuk su*hole nya.

"Arrrghhhhhhh massss" katanya tanpa respon penolakan

Terlihat otong ane dipenuhi cairan putih yang cukup kental. Ane yang berasa mau keluar ane hentikan genjotan lalu merubah posisi. posisi kakinya ane senderin ke pundak lalu ane berposisi jongkok dengan RPM sedang.

Ane genjot sambil ane cekek lehernya dan tangannya memegangi tangan ane dengan muka seperti orang kesakitan.

Ane tambah RPM sampai full lalu ane rapatkan kakinya.

"Aaaahhhhhh masssss, enakkk"

Bersamaan dengan erangannya otong ane langsung merespon untuk mengeluarkan lahar dingin.

"Akuuu keluarin dalemmm yaaaa"

"Hee eemmmm nngghhhhhhh"

"Crooooottttt crottttt"

Serasa dengkul lemassss seketika. Ane dekati mulutnya langsung ane lumat. Kami berciuman cukup lama setelah ane keluar.

"Barusan aku kayaknya pipis lagi mas" bisiknya

"Habis aku keluar barusan? "

"Iyaa, didalem punyamu geter geter terus aku geli" jawabnya sambil ketawa

Ane tertawa dibarengi dengan ketawanya.

Ane cabut otong ane yang masih tegang lalu ane arahkan ke mulutnya. Dia lumat sampai bersih tanpa sisa. Setelah itu ia sentil otong ane

"Uhhh nakalll" sambil menyentil pelan

Dilanjutkan dengan mandi bersama secara kilat karena ane ingat jam sudah sangat mepet checkout.

Kami keluar kamar mandi ternyata si dedek sudah bangun posisi sedang tengkurap bermain tali tas si ibu.

"Eh udah bangunnn lho kak" ane yang pertama kali lihat terkejut

Si bu Dwi merespon keluar kamar mandi sambil berlari.

"Ya ampun le, kok anteng sih"

Ane selesai memakai pakaian memberikan belanjaan dari Alf*gift yang tadi sudah ane pesan.

"Ini buat si dedek selama di kota S ya kak, biar bisa sedikit ngirit"

"Ya ampun masss, kemarin aja baru beliin lho kok dah beliin lagi sih... Ini lebih banyak lagi.. makasih ya mas" sambil memeluk ane dengan posisi masih telanjang

"Gapapa kak, dah santai aja.. buruan pakai bajunya dah mdi suruh checkout pasti ini"

Eh kak, bentar bentar lupa aku... Nih buat beli seragam kakaknya dedek" ane selipin di tas nya

Tanpa menjawab ia mengeluarkan air mata kembali memeluk ane.

"Dah yuk dipakai bajunya kita cari makan deket deket sini"

Diapun memakai pakaianya mulai dari celana dalam dan leggingnya nenennya yang masih bebas membuat ane ingin mengenyotnya kembali

"Buat penunda lapar ya" ane sosor nenennya dengan posisi berdiri membungkuk

Puas nenen, lalu berkemas kemas kami jalan keluar kamar menuju parkiran untuk cari makan.

"Pengen makan apa kak"

"Makan titit kamu" jawabnya lirih sambil tersenyum nakal

"Hisssh serius ini"

"Bakso ya? Dah lama ga makan bakso enak aku mas"

"Deket deket sini ada?"

"Gatau juga" jawabnya sambil ketawa

Setelah selesai checkout ane menuju ke warung bakso terdekat rekomendasi pak satpam hotel.

Selesai makan dia tanya

"Mas sekarang mau kemana? Langsunh ke tiketan apa ke kantor nya mas dulu?"

"Ke tiketan langsung aja deh kayaknya kak"

"Yowes aku anter kalo gitu"

"Gausah mba aku di dah dipesenin orang kantor gr*b kok"

"Mas, makasih ya mas... Aku gatau lagi mau bilang apa.. intinya aku mencoba untuk ga baper sama kamu mas. Aku tau aku punya suami... Dan aku tau ini dosa.. aku akan mencoba seperti biasa lagi.. dan misal mas kalo dah di jakarta pengen ketemu sama aku kabarin aku gapapa.. yang penting aku bisa alasan atau mas main ke kontrakan aku juga gapapa nanti aku atur mas.."

"Makasih juga kak udah nemenin aku di sini, iya mba aku minta maaf udah sejauh ini sama kakak... Iya kak intinya kita kenal baik ya besok besok juga tetep baik lah.. tapi ya itu tadi aku juga sadar kok kak kita gabisa menghubungkan ini sama perasaan.. yang ada malah hancur ntar kan.. ya ga?"


"Iya mas, sehat selalu ya mas semoga rejekinya lancar dan segera ketemu jodohnya"

"Amiinn... Makasih ya kak doa terbaik juga untuk kakak dan keluarga"

"Makasih mas.... Aku kalau pulang dulu gapapa ini?"

"Iya mba gapapa nungguin aku juga kelamaan.. ntar kasian si dedek"

"Yaudah mas aku pamit ya, hati hati di jalan" cium tangan

Dia pun pulang ke rumah Dan kami berpisah di warung bakso itu. Ane tidak jadi ke tiketan langsung, ane hanya beralasan saja untuk menjaga privasi ane. Ane memesan gr*b untuk ke kantor berpamitan dengan orang kantor lalu diantar ke terminal.

Setelah kejadian itu ane belum pernah kembali menghubungi bu Dwi. Begitu pula dia. Kami saling menjaga perasaan dan hubungan. Rasa ingin bersilaturahmi masih tetap ada tapi ane masih berat untuk memulainya.


Sekian cerita pengalaman ane suhu suhu sekalian. Mohon maaf jika ada kekurangan dari cerita ane
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd