Lanjutan cerita..
Dapat durian runtuh gitu, reaksinya biasanya nerveous, gugup serasa didada agak sesak dan mulut & tenggorokan rasanya penuh. Gw nggak tahu reaksinya suka begitu kalau dapat jackpot di Mirc
. Apalagi ini 1 warnet lagi.
Terus gw ketik beberapa kata buat doski..
Gw : Hmmm hayuu deh kalo gitu
Ce_kul_gi_bolos : ya hayu, tinggal nyamber bilikku aja.
Gw : bilik loe, maksudnya?
Ce_kul_gi_bolos : Alah sok pura-pura lagi, tau lah kita satu warnet kan
A
lamak kok dia tahu juga
Ce_kul_gi_Bolos : gak usah kaget gt, keliatan lag Ip Adressnya, kan sama ip adresnya
Ahh ternyata dia surfer juga.. Sialan..
penjelajah dunia maya juga
Kecele gw, pasti dia tahu pas gw ngecek2 ngelihat doski ke belakang Warnet bagian belakang menuju ke toilet.
Gw pun langsung closing ke billing dan menuju biliknya doski, gw sok pasang tampang co, padahal dag dig dug der, sambil ngelihatin bodi dia yang cukup berisi agak montok dan kayanya tokednya agak gede juga neh anak.
Gw julurkan tangan menjabat tangannya, dan mengenalkan diri, namun dia menyebutkan nama lebih dulu.
"Shinta.."
terus gw spontan bilang "Rama...kaya kita jodoh,"
"Maksudnya jodoh?" shinta agak bingung
"Iya, Rama dan Shinta, hahaha,"
Shintapun tertawa,...
"Bukan dink, nama gw Reza, shin, hehe," kata gw berusaha mencairkan suasana dan berusaha mengakrabkan diri dengan anak Inst*p*r ini, dan lima belas menit kemudian kamipun terlibat pembicaraan ringan seputar yang ringan-ringan lah, sebelum menu berat, haha.
Shinta pun tak malu-malu.lagi ketika gw menyenderkan tangannya ke bahu dia dan sesekali gw gangguin dengan megang pahanya yang terbalut dengan jeans ketat. Saat itu doski pake kemeja lengan panjang dan jeans aja, ciri khas anak-anak kuliahan pada jaman ini, ya kira-kira 2001 kali ya
.
Tak berapa lama kami pun sudah menembus jalan alternatif dari pintu masuk Mag*w* melewati arah kampus III S*n*t* D*rma, dan calon stadion kebanggaannya Sl*mania, tembus menuju Mino/Wedo m*rt*ni dan tembusnya di KM 10-an J*k*l. Aku pun memacu motor Supra-X menuju kali*r*ng.
Penginapan losmen yang kutuju pun sama yang ketika gw bercinta dengan Reynata. Gw tipikal yang gak begitu suka nyoba tempat lain, kalo udah dirasa pas nyaman di tempatnya, nyaman dikantong ya ngapain cari-cari yang lain.
Shinta agak kikuk pas masuk ke kamar, gadis bertubuh agak montok dengan tinggu kurang lebih 160 cm dan berat mungkin 60kg kali, dengan payudara 38 gitu langsung aja duduk di kursi dalam kamar.
Seperti biasa, mba losmen memberikan nampan yang berisi handuk 2 buah, sabun, teko berisi teh hangat dan 2 gelas kaca.
G wpun langsung menghempaskan tubuh ke kasur berukuran 180 cm x 200 cm tersebut. Rasanya sejuk banget, karena dikaki gunung M*r*p*. Jam ditangan menunjukan pukul 13.00. Gw pun melambaikan tangan ke arah Shinta..
"Sini dunk sayank..." kata gw sambil menaruh bantal di kepala
Shinta pun menghampiri, dan rebahan tiduran disamping gw, kemudian gw mengubah posisi dengan agak menyamping dan menghadap ke wajahnya.
"Kenapa?" shinta bertanya dan mungkin sedikit rikuh karena gw memandanginya dan wajah kami hanya sekitar 10 centimeter jaraknya.
"Gak apa-apa, gak dicari kan sama pacarmu?,"
"Ahh gak bakal, dia lagi balik kampung," jawab Shinta
"Emang balik kampungnya kemana?"
"B*y*l*li" jawabnya singkat
"Owwhh, kamu juga orang sana?,"
"Iya, aku asli sana juga," jawab Shinta sedikit medok.
Lalu gw pun mencium pipinya, kemudian berger ke bibirnya. Ciuman itu disambut dengan hangat oleh Shinta dengan mengubah posisinya miring menjadi berhadapan sama gw.
OoHh My Good, bibirnya sensual sekali, Men..
Nikmat banget, serasa bibirnya Angelina Jolie atau Penyanyi dangdut Lilis Karline..Doski pinter banget memainkan lidah dan bibirnya..
"Sslllruuuppp....Ahhhh....Assshhhh, aaaghmmmmmmmn, hhhmmmmm..Assshhh"
Desahan-desahan yang keluar ketika bibir dan mulut kami saling berpagutan. Tak terasa tanganku sudah meremas toketnya, dan tangan shinta pun menggerayangi tubuh gw dan berusaha menyusup ke dalam celana jeans gw.
Sambil berpagutan berciuman, gw buka satu persatu kancing kemeja. Dan menyembulan toked gedenya dengan bra warna Hitam. Gile nih doski tau aja kesenangan laki-laki yang bikin cepat naek adalah Bra warna hitam kaya gini.
Kemejanya pun gw lempar ke kursi yang ada dekat ranjang, dan tangan kiripun dengan magic touch melepaskan kaitan Bra nya, dan terpampanglah Toked gedenya dengan puting yang ranum.
Mulut gw pun langsung meluncur sama putingnya dan tangan kanan meremas payudara lainnya..
"Aahhhh...Zaaa..Assshhh sedoott terusss Susunyaaa... Nikmaaat bangeettt"
suara erangannya, menambah napsu gw naek diubun-ubun. Gila neh suara erangannya anjjiiirrr., Kaya bintang-bintang film Sensual indonesia taun 90an kaya Sarah Azhari atau Malfin Syahna.
Mata Shinta udah merem melek, menikmati isapan mulut gw di putingnya, dan gw menikmati setiap sedotannya. Tokednya rasanya kenyal dan keras. Neh cewek kayanya rajin olahraga atau jaga badannya dengan baik, walaupun montok tapi badannya kenceng gitu.
Shinta pun melucuti kaos gw, dan doskipun menciumi daerah dada gw, dan melakukan hal yang sama dengan menyedot puting kecilku.
"Ooouuhhhhh.....Shiiintaa...nikmaat bangeeet"
Shinta pun tersenyum lalu menyerang mulut gw dengan pagutan yang liar, kami pun berpagutan dengan posisi Shinta diatas badan gw, kedua tangan ini meremas pantat kenyalnua shinta yang masih berbalun jeans. Lalu gw pun berusaha membuka resleting jeans dan menurunkan dan diakhiri dengan bantuan kaki akhirnya jeanspun terlepas dari ledua kakinya..
Tubub sintal Shinta masih menindih tubuh gw , gesekan celana dalamnya ke selangkangan gw yang celana jeansnya agak melorot namun belum.sepenuhnya tuun dari selangkangan membikin sensasi yang berbeda. Apalagi tokednya bergesekan dengan dada, gak bisa di bayangkan betapa nikmatnya foreplay kali ini.
Lalu gw melepaskan celana jeans yang mengganjal, kamipun berdua hanya menggunakan celana dalam masih berpagutan dengan liarnya.
"Assshhh.....Ooouuhhh...Hmmmmm.. Assshh"
"Aaahhh...hhhhmmmmuuup...aaasssssssshh"
suara desahan kami saling berpagutan, bercumbu, dengan tidak memperdulikan suara kami terdengar sampai keluar kamar. Gw pun membalikan tubuh Shinta agar rebahan ke bawah, dan gw pun berganti posisi diatasnya, kemudian mata gw tertuju pada segitiga pengaman mem*knya, setelah kedua tangan gw melepasnya terlihatlah pemandangan yang sungguh luar biasa.
M*m*knya dicukur rapih, dengan bulu sedikit, dan terlihat masih rapat, lalu lidah gw pun menyapu m*m*knya shinya..
Seakan tahu yang akan gw lakukan, Shinta rebahan dengan santaindan rileknya, dan kedua tangannya memegang kepala gw..
"Oooghhh Zaaa..Eennaakkk..Zaaa..
Hhmmmmm oooughhh eddaan tenan...
nikkmaaatee ppoolll.."
"Oooghhh iiiisssss...nikmmaaatt..
oossshhhh uuuhhh assssy...niikkmaaat"
suara racauan Shinta mirip terdengar seperti Reynata dan Natasya ketika gw menjilati v*g*na mereka.
"aawwwww...ooghh yeeaahhh..hmmm
Asduuuhhhh nikkmaaat tenaaannn....
suara Shinta terdengar keras ketika mulutku menghisap.bagian klitorisnyaa..
.......................
TOBE KONTINYUUU....
KENTANG MODE ON
...........................
... 
