Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(True Story) From City With Love Journey

Lanjutan Part bareng Shinta

Setelah puas menjilat memek nya Shinta, gw pun nggak bisa menahan nafsu yang seakan memludak dalam tubuh ini sehingga gak bergetar tubuh menahannya. Gw pegang Kont*l yang cukup besar dan panjang, lalu disgesek-gesekan ke memeknya Shinta.

“Ahh Zaaa....ooughhh,” erangan rintihan Shinta terdengar dengan pandangan sayu menatap ke arah gw.

Lalu gw pun menggesek-gesek kont*l di bibir vagina dekat klitorisnya sehingga menimbulkan sensasi yang memang sedap sekali. Apalagi neh memek memang legit dan sedap banget, kayanya jarang dientot sehingga bentuknya masih indah gak bergelambir.

“Oouuhh gila Za, cepetan ihhh entotin sekarang, masukin kont*lmu,”pinta Shinta dengan suara agak keras.
Gw pun tersenyum, lalu mengarahkan meriam besarku ke arah mem*knya Shinta..dan.
BLESSSS...Blessss...

Langsung mata gw merem melek, dan ajib banget mem*knya kaya empot-empot ayam gitu menghisap kont*l gw ke dalam lubangnya. Dengan dengkul kaki bertumpu pada kasur, dan posisi Shinta dibawah dengan merentangkan selangkangannya membuat gerakan genjotan gw menjadi nyaman..

“Plook...ploookk...plloookkk...pllooookk...ploookk,
Suara khas genjotan ngentot terdengar cukup kera ditengah keheningan suasana penginapan, suara yang berirama tersebut membuat badan kami tambah hangat ditengah suhu udara Kaliur@ang yang super duper dingin..
“ploookk...ploookk..ploookkk.”

“Euuhhh,, eenaakkk sayank,,oughh shiit...teruusssss remes susu dan entotin teruussss,” racau Shinta.
Gw genjot memek legitnya Shinta sambil meremas susuya yang ranum, dan kadang sesekali gw isep puting susunya yang merekah merah.
Genjotan gw membuat tokednya yang gede bergoyang-goyang.

Shinta menyorongkan bibir sensualnya dan gw pun menyambutnyaa..

“Sllruppp...mmmhhhh,,,ssllruuuupp...muuuaaachhh..mmhhh,”
Suara bibir kami bertemu dengan liarnya ditengah genjotan gw yang semakin liar, gw rasakan m3meknya semakin mencengkram kont*l ini.
“Ahh..Ahhh...Ahhh...Ahhhh...oughhh..ahhhh, enakkkk...fuuuckkk..shiitt,”
Suara Shinta terdengar mengimbangi irama genjotan knt0L gw.
“Aku diatas dunk sayank,” suara manja dengan desahan shinta meminta posisi Woman On Top. Lalu tanpa melepaskan kont0L yang masih dalam m3m3knya, gw peluk da dan berguling ke arah samping sambil tetap memeluknya.

Shinta pun membetulkan posisinya agar nyaman, dan rasanyaa memang enak banget neh M3m3knya shinta. Gw hampir aja kelojotan keluar duluan tadi. Tak berapa lama Shinta menggoyangkan pinggung ke depan belakang mengulek kont0l gw yang ada didalam mekinya.

“Ahhh...Assshh..Ahhsss..Enaakkk...Oughhh Nimaaatttt,” suara Shinta sambil sesekali meremas susunya, padahal tangan gw udah meremas-remas maksimal puting dan susunya yang gede. Tangan gw memegang pantatnya yang montok agar ulekannya mentok sampe dalam rahimnya.

“Ouughhh Ashhhooouughhh...” suara gw ngimbangi kenikmatan dan menahan supaya jangan sampai keluar duluan.
“Assshhh..Oughh...Ahhh..Aaoouhhh,” suara Shinta ditengah gerakan maju mundurnya mengulek penis gw. Iihhh merem melek banget rasanya nikmat. Sekitaran 10 menitan kemudian Shinta menggoyangkan pinggulnya semakin cepat, dengan nafas ngos-ngosan penuh keliaran dia semakin mempercepat gerakannya.

Gw pun memeluk badan semoknya sambil menghisap-hisap toketnya yang besar,dan sesekali berciuman liar. Daan...tiba-tiba
“Ahhhhhjjj...Aighhhhhhhhhhhh,” suara Shinta sambil mengejangnya tubahnya yang menindih badan gw yang menandakan dia mencapai orgasmeya yang pertama. Kemudian gw peluk badannya sambil kedua tangan memegang pantatnya yang sekel dan montok dan menekannya agar kont0l ini masuk menusuk semakin dalam lubang kenikmatannya walaupun gw belum mendapatkan klimak.

Gw pun memeluk badannya,dan kami terdiam beberapa menit, yang erdengar suara nafas tidak beraturannya Shinta. Sambil merapikan rambutnya, gw pun membelai wajahnya dan mengecup bibirnya, Shintapun tersenyum dan menyambut bibir gw. Kamipun berciuman cukup lama, sampai gairah Shinta sepetinya naik kembali.

“Gimana, sayank, enak nggak?,” suara gw setengah berbisik didekat telinganya Shinta.
“Ehmmm, nikmat banget. K0ntoLmu rasanya sayank. Eh ngomong-ngomong kamu belum ngecrot ya?,”
“hehe, iya, gak apa-apa sayank, nanti biar kamu puas dulu baru giliran ngecrotnya.”

Posisi kami masih berpelukan dna Kont0Lpun masih menancap tegak dalam lubang senggamanya Shinta. Dan kepala Shinta bersandar di samping bahu gw. Lalu gw kecup daerah sensitif wanita skeitaran lehar dekat telinga. Kecup-kecup perlahan membuat Shinta mengerang dan merintih

“Hmmm...Aauuhhhh...Awwwwhh..Assshhh..oouughhhhhha..aooghhhhhh,”

Lalu gw pun melepaskan Kont0L gw yang ada dalam mekinya shinta. Dan gw bangkit dari psoso rebahan, terus gw minta sama Shinta untuk turun dari tempat tidur dan ke tepian ranjang bagian tengah. Dengan berdiri dilantai mengangkang didepan ranjang bagian tengah, lalu Shinta gw suruh menungging dengan badannya rebahan dikasur. Lalu Shinta menghempaskan badannya ke kasur, dan posisinya yang nungging bikin gw sange berat.

Tak menunggu lama, Konti gw udah menghujam m3m3knya Shinta yangmasih basah bekas orgasmenya yang tadi. Blesss....Blesssss...Kont0Lpun masuk ke dalam m3m3knya Shintaa..

“Auuwwhhhhh....,” erang shinta ketika k0nt0l masuk ke dalam m3m3knya.

Gw pun langsung menggenjot mem3knya shinta dalam posisi Dogy Style.

“Plloookkk...Pooouppppkk..Pllooohhppp...Ploookkkk,”

Suara beradunya belahan meki dan selangkangan gw menambah nikmatnya malam yang hening dalam kamar. Dismaping suara erangan shinta yang melengguh menikmati setiap pompaan gw, tak ketnggalan suara derit ranjang karena bergeser dan bergoyang menimbulkan suara yang agak noise. Namun karena nafsu penuh kesangean yang sudah diubun-ubun gw tidak mempedulikannya.

“aahhhh...aaaahhhhhh...oughhhh...Entottt terussss aaawwwhhh...yoieeeeaahh...hmmmm aaouhh,” suara shinta cukup keras mengimbangi sodokan K0ntoL gw dari belakang ke dalam m3m3knya. Kemudian gw mencondongkan badan sambil meremas-remas susunya dari belakang dengan tanpa menghentikan sodokan kont0l ke dalam mem3knya.

“Auughh..Assshhh...Nikmat sodokan kontol kamuu sayank, terus entotin terus entotin sampe lemes,” Shinta mulai meracau..
Suara dengusanku pun terdengar sambil menggenjot mem3knya Shinta, semakin lama reaksi kimia dalam tubuh bereaksi dan sepertinya akan mencapai klimaknya.

“ooghh terus sodok sayank, aasshhhhh terus sodok yang kenceng Saayankk, ooughhaaaogh aku mau keluar,” Shintaa bersuara sambil menahan rasa nikmatnya

“ooghhh anjiirrr nikmat banget MEM3KMU, Shin... Gw mau ngentotnya terus-terusan, ayooo keluarnya sama-samaa,” racau gw
Gw pun semakin mempercepat genjotan sodokannyaa..

Ploopppp...ploopppp...plookkk...ploookkkk

Semakin cepat tusukan kont0l ini menusuk ke dalam mekinya shinta yang legit...

Tiba-tibaaa Suara shinta memekik,” Aauuuhhhh..asshhhh...ooughhhh,” dan disertai dengan cengkraman tangannya menguat di spres kasur disertai tubuhnya mengejang menandakan Shinta mencapai klimaknya, gw pun memacu semakin cepat dan tak berapa lama gw tancapkan kont0L sedalam-dalamnya dan..
Croot..Croott..Croottt..Crooott..Crooott..Crooot...

Assshhhh...lima kali crotan masuk ke dalam rongga vaginanya shintaa.. Badan gw pun terasa melayang, nikmat dan LEMES.. Tiap tetes pejuh yang keluar setelah lima crotan besar ke dalam m3m3knya Shinta gw benar-benar nikmat dan kedutan-kedutan mekinya terasa di kont0L gw. Gw baru kali ini merasakan m3m3k yg empot-3mpot ayam kaya gini.

Gw masih dalam posisi berdiri sambil memeluk tubuh Shinta dari belakang dan kantol masih menancap dalam m3m3knya.
“Hmmmm enakk sayank?,” tanya Shinta sambil mencium gw dengan posisi masih menungging. Gw pun mencumbu bibirnya yang sensual tersebut.

“iyaa sayank, mem3k kamu enak banget, legiitt,”

Tak selang berapa lama kamipun beranjak menuju kasur dalam keadaan telanjang, dan kamipun berpelukan.
Sejam kemudian, kamipun masuk ke dalam kamar mandi untuk bersih-bersih. Dan jangan dianya apakah kami ngentot apa nggak. Setiap inchi tubuh Shinta gw jilatin dan pertempuran dalam kamar mandi menjadi menu terakhir kami di kamar penginapan seharga 100 ribuan tersebut.

Shinta terlihat menikmati ketika gw menggoyangnya kembali walaupun sambil nungging dengan dia berpegangan ke bibir bak kamar mandi, namun goyangan pinggulnya kali ini lebih liar dan lebih hot. Dan gw pun mengunjamkan kembali kont0L gw sedalam-dalamnya.
Usai mandi, kamipun beres-beres berpakaian dan menjelang sore gw sudah ada dijalanan menuju kota dengan tubuh semok dibelakang meluk ke badan gw. Ah anjritt idup ini enak banget ya. Kadang Rezeki gak kemana bisa nikmati mem3k dengan cara-cara tak terduga yang terkadang hanya ada dalam imajinasi ataupun mahakarya guru besar kita, Enny Arrow.


TOBE KONTINYU
 
Makluk Tuhan Yang Bernama Wanita


Suatu sore dimusim summer in the middle of July 2003 deh kayanya, gw udh nongkrong di Warnet kebanggaan yg depan STIE Y*PN, sudah beberapa bulan sejak ngentot dengan Shinta gw disibukan oleh kegiatan-kegiatan kampus. Mulai dari persiapan Ospek dan garap skripsi, kegiatan ekstrakurikuler UKM, yah sok bejibun deh kegiatannya. Oiya kaynya saat itu gw ngejomblo deh habis putus sama Natasya karena doski udah lulus duluan terus kayanya dilarang kali sama bokap nyokapnya untuk pacaran sama gw.

Secara gw gondrong dan tampang kaya madesu gitu, haha. Tapi yang pening hampir tiap hari tak terlewatkan jatah ngentot. Bisa dibayangkan tiap hari, hadeuh neh cewek berh*jab namun tinggi banget nafsunya. Nanti akan dibuat khusus treadnya tentang beliau, maklum sekarang telah menjadi wanita karir yang mapan banget doskinya.

Selain browsing dan mainin game seperti biasa gw buka MiRC, aplikasi Chat bebasis chanel tiap kota. Bagi agan dan suhu yang tidak mengalami jaman ini, yah itu maha DL.. Hahaha, Derita Loe. Hee Maafkan dengan pemilihan kata tersebut. Namun ketika dipikir-pikir ya bener deh kita mengalami lompatan dan perkembangan teknologi informasi kerasa banget deh.

Pokoknya jaman segitu bisa dibayangkan dengan keterbatasan teknologi aplikasi yang berkembang ya Cuma itu sama Yahoo Messanger deh. Namun penuh dengan petuaangan yang berbeda. Dan untuk bisa bikin email dan bisa Chat masa tiap Warnet bikin kursus singkat dengan ditarik bayaran pula. Bisa dibayangkan kan benar-benar harus survive dan penh keberanian masuk ke dalam Warnet.

Kala itu aja gw bikin email dari tahun 1999, wow udah 20 tahun tuh elamat email masih dipake. Haha, Tuwir banget yah Gan.
Pas Masuk ke #Yogy*caff* yang isinya rata-rata OP Warnet sekota Gudeg, tak selang berapa lama tiba-tiba ada sapaan yang masuk ke akun Mirc gw.

Hai, Za. Kemana aja Loe?,”
Jreng..Jreng, aduh rasanya pedih banget mata lihat nama nicknamenya tertulis REYNATA. Duh mau ngapain lagi neh anak. Gw udah males mengingat kejadian saling berbalas email beberapa bulan yang lalu.

“Eh iya Rey, gak kemana-mana dikosan doank koq. Kalo kamu gimana?,”
“Ya baik-baik aja, kenapa emangnya?,” tulis Reynata.
Gw : Syukur deh, gw ikut seneng dengernya. Eh maafkan yang dulu itu yah..
Reynata : Ihh apaan seh, Za. Nyante aja kali..:)
Gw : hehe ya kali aja kamu masih marah sama gw
Reynata : Ngapain marah lah Za, pacar aja bukan koq harus marah sama kamu
Gw : hehe iya yah, tapi kita kan pernah satu ranjang, hehe
Reynata : yah begitulah, Cuma teman ranjang
Gw : ya bukan gitu juga kali maksudnya Rey, gw minta maaf yang kemarin-kemarin itu
Reynata : Eh beneran sante aja, Za. Aku bener-bener udah lupain koq kejadian qt berbalas email dulu itu walaupun rasanya sakit waku itu, yah Aku seh jalanin aja hidup ini.
Gw : Yah iya gw ngerti. Eh tolong sampaikan salam yah,
Reynata : salam buat siapa? Buat Aku?
Gw : Bukan...
Reynata : Trus, buat siapa?
Gw : buat Winnie The Pooh..
Reynata : Hah? Maksudnya?
Gw : Winnie The Pooh yang ada dalam Celana Dalam kamu hehehehe
Reynata : Anjriit... hihhihihihi, kamu tuh ya Masih aja seperti dulu. Haha

Ah memang ada aja celah untuk membuat dia tertawa dan merasa konyol. Padahal langkah itu memiliki resiko juga, siapa tahu dia tambah ngambek dan marah gara-gara ngomongin gambar di cawetnya dulu itu.
Gw : hehe sumpah kebayang-kebayang sampe sekarang Winnie The Poohnya..
Reynata : yakin yang kebanyang Cuma Winnie The Poohnya..
Gw : hahaha yah isinya juga lah.. haha
Reynata : kenapa dengan isinya?
Gw : Yah kebayang-kebanyang enaknya lah, hehe
Reynata : Huuu...enak lah, selalu dirawat
Gw : hmmmmm
Reynata : kenapa?
Gw : hehe
Reynata : Wah, pasti horny neh ngebayangin punyaku.
Gw : yaiya lah horny habis ulekan goyangannya gilaa bikin ngos-ngosan
Reynata : huuuuuhhhhh..Dasar kamu tuh, :p
Gw : Ahh tapi sayang banget deh...
Reynata : Sayang apanya? Kenapa?
Gw : Orangnya udah nggak mau lagi
Reynata : Kata siapa..Wee!!!
Gw : Assyeeek Habis ini ke Kaliur@ng..
Reynata : Huuuh Maunya tuh
Gw : iya dunk., Maunya seh begitu..Gimana? :p
Reynata : Hehe, Aku lagi kerja Za,
Gw : Ah kaya yg nggak biasanya aja tuh
Reynata : Ya lihat sikon aja ya, Aku selesai jam 9 malam
Gw : Hmmm, gak pasti dunk
Reynata : :)
Gw : @#*&%^@!&^$#@
Reynata : :)


Ah bikin bete jadinya, konak udah melanda malah gak jelas acaranya gini. Tapi ya gw maklumin mungkin Reynata masih menyimpan rasa sakit hati gara-gara kejadian kemarin-kemarin. Padahal emang gak ada maksud untuk nggak ngehubungin dia, Cuma kuliah emang lagi Hectic banget waktu itu.

Lalu percakapan kami pun menggantung begitu saja, dan gw cabut dari Warnet pas mau maghrib. Jalan kaki menuju Kontrakan yang nggak jauh dari situ. Trus masuk kamar langsung menghempaskan badan ini ke kasur busa single yang ada di dalam kamar. Sampai tertidur dengan tak terasa....

Hingga terbangun karena Gedoran pintu dan teriakannya Cak Saleh, salah satu teman kontrakan gw.

“Zaa...Rezaaaa...Oiiii...Bangunnn Brooo, Ada telepon tuh,”
Gw pun sesaat beberapa detik masih agak linglung. Dan meirik ke arah jam dinding yang ada dalam kabar. Ah sudah Jam 8, kemungkinan jam 8 malam ini. Lalu ku buka kamar.

“Iya Cak..dari siapa?,” tanya gw setelah membukakan pintu kamar.
“Ora Ngerti, Za. Mung Wedok,” jawabnya singkat sambil ngeloyor pergi dari hadapan gw..

Aduuh, siapa sih yang telepon, pikir gw dalam hati. Ganggu tidur aja. Kenapa seh telpon ke nomor rumah kontrakan segala. Masih ngantuk mata ini...

Dengan malas dan dongkol, gw pun menuju ke ruang tamu dimana Telepon Rumah masih menggantung didekat ruang tamu
Siapakah yang menelpon? Apakah Reynata?




TOBE KONTINYU GAESSS
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd