Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT True Story of Adelaide (Indo-Australi)

21-Trauma

Sebelum pertemuan kembali saya dengan Adelaide, saya mau cerita sedikit soal petualangan saya di Ibukota.

Setelah 2 tahun di kantor lama, saya memutuskan untuk pindah kerja. Sebagai perpisahan, senior saya si Helmi mengajak saya dan 2 orang karyawan kantor untuk ke pijat plus-plus.

Sebelum diajak Helmi saya sudah pernah beberapa kali ke pijat plus-plus, hanya saja paketannya tidak pernah full. Hanya sampai handjob saja paling jauh.

Suatu hari, Helmi bilang bahwa ada tempat pijat dan spa plus-plus yang baru buka dan sedang promo, jadi pergilah kami berempat ke sana.

Tempatnya ada di utara Ibukota dan kami menumpang mobil teman saya. Sesampainya di sana, kami melihat tempatnya cukup menjanjikan. Bangunannya baru dan wangi. Ketika masuk, kami disambut 2 resepsionis muda dan cantik. Kami, seperti biasa, dapat gelang. Lalu kami naik ke lantai 2 untuk bertemu dengan satu perempuan yang juga cantik dan berbadan bagus.

Kami duduk di meja bundar lalu masing-masing memesan minuman hangat karena tempat itu cukup dingin. Lalu, kami disodori menu yang isinya foto terapis di sana.

"Ada 2 paket yang promo. Yang pertama cuma pijat, yang satu full package," jelas perempuan itu.

Kami pilih full package. Karena saya yang paling junior di antara kami, saya membiarkan senior-senior saya memilih terapis duluan. Dalam hati, saya sudah memilih terapis no 9 untuk diboking. Tapi Helmi ternyata memilih dia. Wajar, sih, di foto dia paling cantik.

Lalu kedua teman saya memilih juga dan yang mereka pilih juga cantik-cantik. Bah, saya kebagian sisaan.

Apa boleh buat, karena paling junior maka saya pilih yang sekiranya mukanya tidak seram-seram amat. Jatuhlah pilihan saya ke no 22.

Setelah memilih dan menunggu sekitar 5 menit, kami mulai dipisahkan untuk menuju kamar masing-masing. Saya berjalan menelusuri lorong dengan gorden dan berhenti di depan gorden yang terbuka. Si no 22 sudah menunggu di sana.

Dan! Saya tidak kecewa. Kalau fotonya dia biasa-biasa saja, ternyata aslinya lumayan. Kulitnya putih, rambutnya panjang dan badannya muontok!

Cocoklah pokoknya. Biar sisa tapi masih bagus juga.

Masuklah saya ke dalam kamar. Saya langsung berubah telanjang seperti biasa dan tengkurap siap dipijat. Tapi, no 22 menepuk pundak saya.

"Mas, langsung aja, ya. Aku lagi ga enak badan."

Idih. Ternyata si no 22 ini lagi flu berat. Suaranya serak-serak basah dan agak demam. Saya merasa rugi karena sudah bayar full package. Tapi karena tidak tega, saya iyakan.

No 22 terlentang tanpa busana di ranjang. Badannya mantap benar dan saya langsung terangsang. Tapi si jenderal belum berdiri jadi saya mulai dengan foreplay. Saya pegang-pegang dadanya yang sepertinya disuntik sesuatu sehingga jadi lebih kenyal. Lalu bibir saya naik ke bibir dia tapi no 22 menolak ciuman saya.

"Lagi flu, Mas. Enggak mau."

Jenderal yang sudah naik lemas lagi dibiliang begitu. Saya mulai bete. Tapi saya masih memaklumi. Ya, sudah, pikir saya. Kalau begitu emut saya si jenderal sampai keluar.

No 22 setuju. Mulai deh pengemutan. Lumayan rasanya dan si jenderal sudah siap bangun lagi. Eh, si no 22 batuk-batuk plus bersin sampai ingusnya keluar. Ill feel!

Akhirnya saya memutuskan untuk sudahi saja semua ini. No 22 minta maaf dll dan saya iyakan saja. Saya turun ke lantai 2 untuk komplain ke perempuan yang td kasih saya menu.

Perempuan itu minta maaf juga. Ketika saya minta uang kembali, dia minta ijin untuk bicara sama manajernya. Lalu, perempuan itu datang lagi pada saya sambil tersenyum.

"Mas, saya mohon maaf sekali. Gimana kalau kita ganti paketnya? Kebetulan kita lagi ada pakey group sex. Ceweknya ada 8 orang."

Saya tertarik. "Maksudnya 8?"

"Ya, ada 8 cewek dalam 1 kamar. Boleh pakai semuanya asal pakai kondom. Nanti kami yang kasih kondomnya."

"Enggak, deh. Pasti nambah bayarnya."

"Enggak, kok. Sebagai permintaan maaf, Mas bisa langsung masuk."

Saya berpikir lumayan lama. Ada 8 cewek cui tapi kualitasnya kalau dilihat dari buku menu di bawah rata-rata semua. Bebas pakai, sih, tapi kalau saya tidak kuat terus crot sebelum mulai ngapa-ngapain gimana?

Hanya saja si jenderal sudah terlanjur kentang, maka saya iyakanlah tawaran itu. Saya dibawa ke lantai 4. Di ujung ruangan ada pintu yang tertutup. Sebelum masuk, saya diminta berganti baju ke handuk saja dan diberi 4 kotak kondom.

Begitu saya masuk, benar saja, ada 8 cewek di sanaaaa. Walaupun mukanya weh semua tapi ada 8 cewek berbadan bolehlah yang telanjang di sanaaaa.

Jenderal saya langsung berdiri sampai mau copot. Girang luar biasa.

Mereka tersenyum lalu satu per satu mulai mendekat. Saya mencium satu cewek dan tangan satunya meraba cewek yang lain. Buset, baru 2 saya sudah siap muncrat. Tapi saya tahan-tahan. Selama beberapa menit, saya diserbu 3 cewek sekaligus. Inginnya langsung diserbu sama 8 cewek tapi saya takut tidak kuat.

Mulai tidak tahan, saya rebahan di lantai yang diberi matras. Satu cewek mengambil posisi woman on top dan mulai menggenjot. Satu cewek ada di samping saya menciumi puting saya yang tegang. Beuh! Luwar biyasaaa!

Saya lihat kanan kiri, 6 orang cewek sisanya lagi duduk-duduk sambil ngobrol. Mungkin menunggu giliran. Tapi, kayaknya saya tidak bisa memuaskan kalian semua. 2 saja sudah kewalahan, maaf ya.

Ketika sedang asik-asiknya, pintu ruangan terbuka lalu seorang bapak-bapak gendut masuk. Cewek-cewek yang tadi ngobrol langsung bangkit dan menyerbu dia.

Tunggu dulu, kok, ada bapak-bapak? Telanjang lagi!

Saya sempat mau muntah lihat penis orang bergelantungan begitu. Jijik.

Tahunya, semenit kemudian datang bapak-bapak lain yang juga telanjang. Anjiiir! Ini mah orgy!

Saya merem sepanjang permainan, tidak mau lihat bapak-bapak itu. Secepat mungkin saya muncrat lalu buka mata dan melesat ke pintu. Ternyata sudah ada 1 orang bapak-bapak lagi di sana.

Nooo!

Saya buru-buru pakai baju, bayar di kasir dan pulang.

Di kosan, saya mandi selama hampir sejam. Oh, Tuhan, mata saya ternodaaaaa.

Oke, segitu saja dongeng pengalaman orgy saya yang traumatik. Setelah pindah dari kantor lama, saya kerja di perusahaan jasa. Waktu itu tahun 2015 akhir dan penghasilan saya cukup lumayan. Tapi, urusan perlendiran saya tinggalkan karena di tahun yang sama, saya ketemu sama teman kampus lama dan kami jadian. Namanya sebut saja Tessa. Saya mulai serius sama dia dan niat menikahinya.

Sampai di bulan Februari 2016 ketika Adelaide datang lagi ke kehidupan saya. Semua lalu goyah lagi.
 
Kebayang traumanya .. Kirain bakal Jadi raja dengan 8 selir, .. ehhh taunya tawuran .. hahaha

Penasaran ketika momen untuk pertama Kali ketemu Cinta lama .. .. surprised ..?
 
Terakhir diubah:
Ternyata Tessa-nya Dinan nyangkut sama ente....
 
Biasa hu, godaan mau ke jenjang pernikahan. Suka ada aja kejadian mantan yg seperti 'terpanggil' lagi :D

Btw, ente jago jg nulisnya.. Jd pd ngguin apdetannya nih.. :)
 
Gila hu, gue gak stop baca ini thread sampe abiss. Terus berkarya!!!! Ditunggu updatenya! Hehehee
 
21-Trauma

Sebelum pertemuan kembali saya dengan Adelaide, saya mau cerita sedikit soal petualangan saya di Ibukota.

Setelah 2 tahun di kantor lama, saya memutuskan untuk pindah kerja. Sebagai perpisahan, senior saya si Helmi mengajak saya dan 2 orang karyawan kantor untuk ke pijat plus-plus.

Sebelum diajak Helmi saya sudah pernah beberapa kali ke pijat plus-plus, hanya saja paketannya tidak pernah full. Hanya sampai handjob saja paling jauh.

Suatu hari, Helmi bilang bahwa ada tempat pijat dan spa plus-plus yang baru buka dan sedang promo, jadi pergilah kami berempat ke sana.

Tempatnya ada di utara Ibukota dan kami menumpang mobil teman saya. Sesampainya di sana, kami melihat tempatnya cukup menjanjikan. Bangunannya baru dan wangi. Ketika masuk, kami disambut 2 resepsionis muda dan cantik. Kami, seperti biasa, dapat gelang. Lalu kami naik ke lantai 2 untuk bertemu dengan satu perempuan yang juga cantik dan berbadan bagus.

Kami duduk di meja bundar lalu masing-masing memesan minuman hangat karena tempat itu cukup dingin. Lalu, kami disodori menu yang isinya foto terapis di sana.

"Ada 2 paket yang promo. Yang pertama cuma pijat, yang satu full package," jelas perempuan itu.

Kami pilih full package. Karena saya yang paling junior di antara kami, saya membiarkan senior-senior saya memilih terapis duluan. Dalam hati, saya sudah memilih terapis no 9 untuk diboking. Tapi Helmi ternyata memilih dia. Wajar, sih, di foto dia paling cantik.

Lalu kedua teman saya memilih juga dan yang mereka pilih juga cantik-cantik. Bah, saya kebagian sisaan.

Apa boleh buat, karena paling junior maka saya pilih yang sekiranya mukanya tidak seram-seram amat. Jatuhlah pilihan saya ke no 22.

Setelah memilih dan menunggu sekitar 5 menit, kami mulai dipisahkan untuk menuju kamar masing-masing. Saya berjalan menelusuri lorong dengan gorden dan berhenti di depan gorden yang terbuka. Si no 22 sudah menunggu di sana.

Dan! Saya tidak kecewa. Kalau fotonya dia biasa-biasa saja, ternyata aslinya lumayan. Kulitnya putih, rambutnya panjang dan badannya muontok!

Cocoklah pokoknya. Biar sisa tapi masih bagus juga.

Masuklah saya ke dalam kamar. Saya langsung berubah telanjang seperti biasa dan tengkurap siap dipijat. Tapi, no 22 menepuk pundak saya.

"Mas, langsung aja, ya. Aku lagi ga enak badan."

Idih. Ternyata si no 22 ini lagi flu berat. Suaranya serak-serak basah dan agak demam. Saya merasa rugi karena sudah bayar full package. Tapi karena tidak tega, saya iyakan.

No 22 terlentang tanpa busana di ranjang. Badannya mantap benar dan saya langsung terangsang. Tapi si jenderal belum berdiri jadi saya mulai dengan foreplay. Saya pegang-pegang dadanya yang sepertinya disuntik sesuatu sehingga jadi lebih kenyal. Lalu bibir saya naik ke bibir dia tapi no 22 menolak ciuman saya.

"Lagi flu, Mas. Enggak mau."

Jenderal yang sudah naik lemas lagi dibiliang begitu. Saya mulai bete. Tapi saya masih memaklumi. Ya, sudah, pikir saya. Kalau begitu emut saya si jenderal sampai keluar.

No 22 setuju. Mulai deh pengemutan. Lumayan rasanya dan si jenderal sudah siap bangun lagi. Eh, si no 22 batuk-batuk plus bersin sampai ingusnya keluar. Ill feel!

Akhirnya saya memutuskan untuk sudahi saja semua ini. No 22 minta maaf dll dan saya iyakan saja. Saya turun ke lantai 2 untuk komplain ke perempuan yang td kasih saya menu.

Perempuan itu minta maaf juga. Ketika saya minta uang kembali, dia minta ijin untuk bicara sama manajernya. Lalu, perempuan itu datang lagi pada saya sambil tersenyum.

"Mas, saya mohon maaf sekali. Gimana kalau kita ganti paketnya? Kebetulan kita lagi ada pakey group sex. Ceweknya ada 8 orang."

Saya tertarik. "Maksudnya 8?"

"Ya, ada 8 cewek dalam 1 kamar. Boleh pakai semuanya asal pakai kondom. Nanti kami yang kasih kondomnya."

"Enggak, deh. Pasti nambah bayarnya."

"Enggak, kok. Sebagai permintaan maaf, Mas bisa langsung masuk."

Saya berpikir lumayan lama. Ada 8 cewek cui tapi kualitasnya kalau dilihat dari buku menu di bawah rata-rata semua. Bebas pakai, sih, tapi kalau saya tidak kuat terus crot sebelum mulai ngapa-ngapain gimana?

Hanya saja si jenderal sudah terlanjur kentang, maka saya iyakanlah tawaran itu. Saya dibawa ke lantai 4. Di ujung ruangan ada pintu yang tertutup. Sebelum masuk, saya diminta berganti baju ke handuk saja dan diberi 4 kotak kondom.

Begitu saya masuk, benar saja, ada 8 cewek di sanaaaa. Walaupun mukanya weh semua tapi ada 8 cewek berbadan bolehlah yang telanjang di sanaaaa.

Jenderal saya langsung berdiri sampai mau copot. Girang luar biasa.

Mereka tersenyum lalu satu per satu mulai mendekat. Saya mencium satu cewek dan tangan satunya meraba cewek yang lain. Buset, baru 2 saya sudah siap muncrat. Tapi saya tahan-tahan. Selama beberapa menit, saya diserbu 3 cewek sekaligus. Inginnya langsung diserbu sama 8 cewek tapi saya takut tidak kuat.

Mulai tidak tahan, saya rebahan di lantai yang diberi matras. Satu cewek mengambil posisi woman on top dan mulai menggenjot. Satu cewek ada di samping saya menciumi puting saya yang tegang. Beuh! Luwar biyasaaa!

Saya lihat kanan kiri, 6 orang cewek sisanya lagi duduk-duduk sambil ngobrol. Mungkin menunggu giliran. Tapi, kayaknya saya tidak bisa memuaskan kalian semua. 2 saja sudah kewalahan, maaf ya.

Ketika sedang asik-asiknya, pintu ruangan terbuka lalu seorang bapak-bapak gendut masuk. Cewek-cewek yang tadi ngobrol langsung bangkit dan menyerbu dia.

Tunggu dulu, kok, ada bapak-bapak? Telanjang lagi!

Saya sempat mau muntah lihat penis orang bergelantungan begitu. Jijik.

Tahunya, semenit kemudian datang bapak-bapak lain yang juga telanjang. Anjiiir! Ini mah orgy!

Saya merem sepanjang permainan, tidak mau lihat bapak-bapak itu. Secepat mungkin saya muncrat lalu buka mata dan melesat ke pintu. Ternyata sudah ada 1 orang bapak-bapak lagi di sana.

Nooo!

Saya buru-buru pakai baju, bayar di kasir dan pulang.

Di kosan, saya mandi selama hampir sejam. Oh, Tuhan, mata saya ternodaaaaa.

Oke, segitu saja dongeng pengalaman orgy saya yang traumatik. Setelah pindah dari kantor lama, saya kerja di perusahaan jasa. Waktu itu tahun 2015 akhir dan penghasilan saya cukup lumayan. Tapi, urusan perlendiran saya tinggalkan karena di tahun yang sama, saya ketemu sama teman kampus lama dan kami jadian. Namanya sebut saja Tessa. Saya mulai serius sama dia dan niat menikahinya.

Sampai di bulan Februari 2016 ketika Adelaide datang lagi ke kehidupan saya. Semua lalu goyah lagi.

Asli, yang ini bikin ngakak...:hua:
 
Kampret emang tu si joni
Btw mantap bgt hu ceritanya semoga cpt update lg..
Lucu menarik pokoknya bikin pngn cpt turun update bru tentang adelaide
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd